Anda di halaman 1dari 1

Interaksi dan adaptaasi Ini merupakan satu kesatuan yang harus kita bangun

dalam suatu hubungan sosial dan budaya agar dalam kawasan/lingkungan tersebut
agar dapat terciptanya suasana yang harmonis. Dapat kita bayangkan jika suatu
individu tidak dapat membangun suatu interaksi dan adaptasi di dalam
lingkungannya maka dapat berdampak di asingkannya suatu individu tersebut.
Jadi interaksi dan adaptasi adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan.
Karena interaksi tanda adaptasi juga tidak optimal dalam membangun system
sosial budaya dalam lingkungan atau kawasan tersebut. Begitu pun sebaliknya.

Sistem sosial yang ada di kawasan biringkanaya yaitu masyarakat sekitar masih
menujunjung tinggi sifat-sifat saling menghargai, gotong-royong, dan kebersamaan. Ini di
tandai dengan di antara 7 kelurahan yang ada di kawasan biringkanaya tentu di dalamnya
terdapat perbedaan suku, agama, ras, dan budaya tetapi masyarakat kawasan setempat tetap
mengedapankan sikap saling menghargai perbedaan dan memperkuat kebersamaan walaupun
di kawasan biringkanaya yang menjadi dominan suku ialah suku Bugis-Makassar.

Salah satu contoh ialah di kelurahan daya. Di kelurahan tersebut sangat terkenal dengan
potensi kawasan industri dan perdagangannya. Karena kawasan industri makassar (KIMA) di
pusatkan di kelurahan daya kecamatan biringkanya dan juga telah di bangunnya pasar
modern daya yang sangat membatu kawasan perdagangan di kecamatan biringkanaya.
Kemudian disini partisipasi masyarakat di kecamatan biringkanaya untuk membantu
membangun kecamatannya sudah mulai nampak. Karena masyarakat kawasan biringkanaya
tidak lagi terfokus untuk berbelanja ke daerah pusat kota dan mengurangi kepadatan
kendaraan di daerah pusat kota. Masyarakat kawasan biringkanaya sudah mulai terfokus pada
tempat-tempat perbelanjaan yang ada di kawasan dan tidak lagi berbondong-bondong untuk
berbelanja di daerah pusat kota walaupun tidak semua masyarakat seperti itu. Jadi barang-
barang yang telah di produksi di KIMA kemudian hasilnya di lempar ke pasar-pasar yang
ada.
Kemudian masyarakat kawasan biringkanaya yang sekarang sudah terfokus untuk berbelanja
di pasar modern daya membelinya. Di situ lah terjadi suatu interaksi sosial dan
ketergantungan antara suatu kawasan. Di kawasan biringkanaya juga sudah banyaknya hotel-
hotel dan perkantoran yang di bangun di kawasan biringkanaya. Ini juga bertujuan agar
mengurangi kepadatan di daerah pusat kota.

Dan di kawasan biringkanaya walaupun di dalam kawasannya ini terdapat ke anekaragaman


suku, budaya, ras dan agama akan tetapi budaya yang paling menonjol ialah budaya Bugis-
Makassar. Ini dapat kita lihat ketika adanya acara-acara perkawinan, keagamaan dll.
Biasanya juga dalam acara-acara resmi di kawasan setempat di buka dengan tarian-tarian
tradisional yang asli dari daerah/suku Bugis-Makassar atau lagu-lagu daerah. Ketika juga ada
acara perkawinan ada tahapan-tahapan yang harus di lewati dan di penuhi. Contohnya,
mappettuada,mappacci,mahar uang panai dll. Ini menandakan bahwa di kawasan sekitar
masih menggunakan budaya-budaya Bugis-Makassar.

Anda mungkin juga menyukai