Air bersih, adalah air dingin atau Panas untuk keperluan minum, mandi,
cuci dll.
Air kotor, adalah air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Pathogen, adalah membahayakan bagi kesehatan manusia
Utilitas adalah sarana penunjang untuk membantu melaksanakan
sesuatu, agar memenuhi standar atau kemudahan dalam
penggunaannya.
Sistem penyediaan air bersih dengan sumber air secara individu,
air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur diangkat
kepermukaan tanah dengan menggunakan timba atau pompa, lalu
air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-har
Sistem Plambing, adalah tentang perpipaan sistem penyediaan air
minum, sistem pembuangan air kotor, dan perpipaan sistem
pembuangan air hujan.
Sestim Vertikal, adalah sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan
sistem pengaturan beda tinggi yang banyak digunakan pada bangunan-
bangunan bertingkat tinggi.
Sistem sambungan langsung pipa distribusi dalam gedung langsung
dengan pipa utama penyediaan air bersih sepeti pipa utama dibawah
jalan dari perusahaan air bersih, atau sistem air bersih dalam komplek
perumahan
203
A. Pendahuluan
Dalam bangunan gedung, beberapa utilitas yang dikenal antara lain, yaitu;
1) Sistem plambing dan kelengkapan sanitasi.
2) Alat pemadam/ pencegahan kebakaran
3) Sistem sirkulasi udara
4) Sistem penerangan
5) Sistem keamanan dan CCTV
6) Sistem Audio/akustik
7) Sistem pengolahan limbah
8) Sistem mobilisasi dan perparkiran
9) Sistem telekomunikasi
10) Sistem penangkal petir
11) Dan lain sebagainya
Setiap bangunan, sistem utilitasnya tentu tidak sama, baik itu standar minimal
ataupun standar ideal yang dibutuhkan. Namanya juga bagian penunjang,
kebutuhan bangunan, kamar mandi rumah di desa, dibandingkan dengan
rumah di kota atau gedung yang menjulang tinggi tentu berbeda. Sebagai
contoh, perancangan gedung tinggi, dalam pembangunan gedung setinggi
100 meter, tentu dibutuhkan teknologi yang canggih untuk mendukung utilitas
bangunan. Dalam pembangunan gedung tinggi tentunya dibutuhkan teknologi
yang tinggi juga untuk mendukung menciptakan kenyamanan bagi pengguna.
204
Kebutuhan akan lift untuk tangga naik, menjadi kebtuhan standar dalam
gedung pencakar langit, sementara gedung ruko tiga lantai cukup dengan
tangga manual dari beton. Itulah salah satu perbandingan utilitas yang
menjadi standar suau bangunan.
Sebagai ulasan kita, pada sistem utilitas bangunan kita ambil contoh adalah
sistem plambing, tentu dalam perencanaan bangunan sistem ini sudah harus
direncanakan matang. Pekerjaan plambing dapat diidentifikasikan
pekerjaannya berdasarkan pengertian plumbing, yaitu Sistem Plambing
suatu bangunan gedung adalah tentang perpipaan sistem penyediaan air
minum, perpipaan sistem pembuangan air kotor, dan perpipaan sistem
pembuangan air hujan. Sehingga bidang kegiatan pekerjaan yang termasuk
dalam ruang lingkup plambing diantaranya adalah sistem penyediaan air
bersih, sistem pembuangan air kotor, dan sistem pembuangan air hujan
didalam bangunan gedung. Karena plambing merupakan bagian dari utilitas
bangunan, maka tujuan penempatan plambing dalam suatu bangunan
gedung juga, agar penghuni bangunan gedung tersebut merasa aman,
nyaman, dan sehat
205
perencanaan plambing pada bangunan tersebut, dibutuhkan alat plambing,
guna mendukung operasional gedung sesuai fungsinya. Alat plambing adalah
semua peralatan yang dipasang di dalam ataupun di luar gedung, untuk
menyediakan air (memasukan) air panas atau air dingin, dan untuk menerima
(mengeluarkan) air buangan, atau secara singkat dapat dikatakan semua
peralatan yang dipasang pada ujung akhir pipa, untuk memasukkan air, dan
ujung awal pipa, untuk membuang air. Peralatan tersebut terdiri dari antara
lain, yaitu; a) Peralatan untuk penyedian air bersih, b) Peralatan untuk
penyedian air panas, c) Peralatan untuk pembuangan air kotor, dan d)
Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan
plambing.
206
4) Tidak merusak perlengkapan bangunan
5) Instalasi harus kuat dan bersih
Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut;
1) Daya tahan harus lama minimal 30 tahun
2) Permukaan harus halus dan tahan air
3) Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyi/menyimpan kotoran pada
bahan-bahan yang dimaksud
4) Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain
5) Mudah memeliharanya
6) Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku
207
pula. Selain pemipaan plambing, terdapat hubungan yang erat juga antara
masalah penyediaan air dan sanitasi, dimana sanitasi berhubungan langsung
dengan beberapa aspek berikut; Kesehatan, Penggunaan air, dan
Pengolahan dan pembuangan limbah. Dalam perencanaan pelambing, perlu
diperhatikan bahan atau alat plambing. Pipa PVC dan pipa tembaga (untuk air
panasa). Ukuran yang sering digunakan mulai dari diameter ½” sampai
dengan 2” sampai dengan 6” untuk bangunan tinggi. Alat-alat plambing yang
merupakan permulaan dari sistem pembuangan dari instalasi dapat berupa :
Kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir, bidet, beth tub, shower.
1. Peralatan Plambing
208
5) Mudah dipasang
Bahan yang banyak digunakan adalah porselen, besi atau baja yang dilapis,
berbagai jenis plastik, dan baja tahan karat. Untuk bagian alat plambing yang
tidak atau jarang terkena air, ada juga digunakan bahan kayu. Alat plambing
yang tergolong “mewah” menggunakan juga marmer kualitas tinggi. Bahan
lain yang ada pada masa sekarang mulai banyak digunakan, terutama untuk
bak mandi (bath tub) adalah FRP atau resin polyester yang diperkuat dengan
anyaman serat gelas.
209
2) Janitor; Janitor adalah tempat pencucian (pembersihan) kain pel dan
biasanya juga dipakai untuk menyuci pakaian (laundry), tapi pada
gedung ini janitor hanya digunakan untuk tempat pencucian kain pel
saja.
3) Bak cuci piring (pantry); Bak cuci piring (pantry) ini adalah tempat
pencuci piring untuk para penghuni gedung.
Apabila dalam pipa air bersih ke pancuran terjadi tekanan negative, air bekas
yang di dalam bak mandi dapat tersedot balik ke dalam pipa dan mencemari
air bersih dalam pipa. Untuk mencegah hal ini, seharusnya dipasang pemecah
vakum untuk menghindarkan aliran balik. Pemecah vakum tersebut dapat
dipasang dalam sistem pipa atau sambungan pipa dengan pipa fleksibel yang
menghubungkan kepala pancuran. Di dalam kamar mandi di mana ada bak
mandi dengan pancuran seperti ini dan juga ada bak pencuci tangan, bibir
taraf banjir bak cuci tangan akan lebih tinggi dari bibir taraf banjir bak mandi.
Untuk mencegah pencemaran air dalam pipa ke bak cuci tangan akibat aliran
210
balik dari bak mandi melalui kepala pancuran, sebaiknya pemecah vakum
dipasang pada tempat yang letaknya sekurang-kurangnya 15 cm di atas
bidang bibir taraf banjir dari alat plumbing tertinggi yang berada dalam ruang
kamar mandi tersebut.
211
kebutuhan dari bangunan yang bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan
dan perancangan sistem plambing dibatasi pada pendistribusian dan
penyediaan air bersih.
Instalasi pipa pada bangunan tinggi digunakan untuk mengalirkan air bersih
(panas dan dingin), air es untuk keperluan tata udara, air untuk keperluan
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, pembuangan air kotor ,
air buangan air hujan dan air limbah. Jenis pipa digunakan juga beragam
jenisnya: air bersih dialirkan melalui pipa besi (steel pipe atau black pipe), pipa
galvanis , pipa PVC atau pipa tembaga (copper pipe). Pipa yang digunakan
untuk pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran ( hidran dan
spinkler), dituntut untuk mampu menahan beban tertentu. Jaringan pipa diatur
menurut arah vertikal ( riser, down feed, atau stand feed) yang disembunyikan
dalam saluran didalam tembok, sedangkan pada arah horizontal biasanya
diletakkan diatas langit-langit atau dilantai instalasi
Sistem pemipaan plambing menurut cara pengaliran airnya, adalah cara untuk
mengalirkan air dan ketempat yang memerlukan. Ada dua cara pengaturan air
yaitu;
1) sistem horizontal
2) sistem Vertikal.
212
Sestim Vertikal, adalah sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan sistem
pengaturan beda tinggi yang banyak digunakan pada bangunan-bangunan
bertingkat tinggi. Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih
dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan
kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian
air dialirkan dengan menggunakan pompa untuk langsung ke titik-titik kran
yang diperlukan. Sistem ini lebih menguntungkan pada penggunaan pipa,
tetapi sering mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa
mengalami pemadaman. Cara lain dengan menggunakan pompa untuk
diteruskan pada tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke
tempat-tempat yang memerlukan, dengan menggunakan sistem
gravitasi/diturunkan secara lansung.
213
Penyediaan Air Minum, pasal 1 ayat 2. Air bersih adalah air bersih rumah
tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat-syarat
kualitas air bersih adalah :
1) Syarat fisik; jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan
sejuk (temperatur dibawah suhu kamar).
2) Syarat kimiawi; air mengandung zat-zat kimia atau mineral-mineral
dalam kadar tertentu.
3) Syarat bakteriologi; air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri
pathogen.
Dengan demikian bahwa air bersih bisa didefinisikan sebagai berikut : “Air
bersih adalah air yang telah memenuhi syarat kualitas air bersih syarat fisik,
kimiawi dan bakteriologi. Agar air itu bisa digunakan oleh manusia secara
aman (tidak mengganggu/ membahayakan kesehatan), maka organisme-
organisme, bahan-bahan kimia dan mineral-mineral tadi keberadaannya harus
pada batas-batas tertentu, dengan kata lain air tersebut harus memenuhi
syarat-syarat tertentu, syarat ini dinamakan syarat kualitas air bersih. Didalam
bangunan gedung air bersih digunakan untuk berbagai keperluan yang
menunjang kegiatan penghuninya, diantaranya adalah: keperluan untuk
memasak, mandi, minum, mencuci, penggelontor kakus, menyiram
tanaman, kolam renang, dan lain sebagainya.
Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi: air bersih (dingin atau
Panas), air kotor (air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah khusus).
Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yang dipergunakan baik oleh
penghuninya ataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya
dengan fasilitas bangunan.Kebutuhan air di dalam gedung, rumah, kantor,
apartemen, hotel dan lain sebagainya, kebutuhan didasarkan atas, antara lain
yaitu; a) Kebutuhan untuk minum, memasak/dimasak. Untuk keperluan mandi,
buang air kecil dan air besar. Untuk mencuci, cuci pakaian, cuci badan,
tangan, cuci perlatan dan untuk proses seperti industry; b) Kebutuhan yang
sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam renang, air mancur
taman, dan kebutuhan untuk air taman, hidran dan lain sebaginya. Kebutuhan
air terhadap bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan dan jumlah
214
penghuninya. Besar kebutuhan air khususnya untuk kebutuhan manusia
dihitung rata-rata perorang per hari tergantung dari jenis bangunan yang
digunakan untuk kegiatan manusia tersebut.
Air bersih yang masuk kedalam bangunan atau masuk kedalam sistem
plambing air bersih, harus memenuhi syarat kuantitas air bersih, yaitu
kapasitas air bersih harus mencukupi berbagai kebutuhan air bersih bangunan
gedung tersebut. Untuk menghitung besarnya kebutuhan air bersih dalam
bangunan gedung didasarkan pada pendekatan sebagai berikut; Jumlah
penghuni gedung, baik yang permanen maupun yang tidak permanen. Unit
beban alat plambing Luas lantai bangunan Perhitungan kebutuhan air
berdasarkan luas lantai banguan hanya digunakan untuk menentukan
kebutuhan air pada waktu pra rancangan, tidak untuk bangunan gedung
yang sudah selesai rancangannya. Perhitungan berdasarkan jumlah
penghuni, dipakai untuk bangunan gedung rumah tinggal.
Sebagai Contoh menghitung kebutuhan air dalam rumah tinggal, kita hitung
dengan cara sebagai berikut;
1) Kebutuhan air bersih rumah tinggal sederhana: Menentukan
banyaknya kebutuhan air bersih untuk rumah tinggal sederhana
dengan jumlah penghuni sebanyak 5 jiwa. Asumsikan kebutuhan air
sebesar 100 l/jiwa/hari. Kebutuhan air sebesar : 5 jiwa X 100
l/jiwa/hari = 500 l/hari.
2) Kebutuhan air bersih rumah tinggal mewah: Menentukan
banyaknya kebutuhan air bersih untuk rumah tinggal mewah
dengan jumlah penghuni sebanyak 8 jiwa. Asumsikan kebutuhan air
sebesar 250 l/jiwa/hari. Kebutuhan air sebesar : 8 jiwa X 250
l/jiwa/hari = 2.000 l/hari.
215
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-
Gereja 19/penumpang
Rumah tinggal 19-26/tmpt duduk
150-285
Sisem penyediaan air bersih, tentu sangat erat kaitannya dengan sumber air
itu sendiri, sumber air untuk sistem penyedian air bersih suatu bangunan
gedung ada dua macam yaitu secara individu dan secara kolektif. Secara
individu adalah sistem penyediaan air bersih yang sumber airnya diambil
secara perorangan atau rumah tangga/bangunan. Secara kolektif adalah
sistem penyediaan air bersih yang sumber airnya diambil secara bersama-
sama atau kolektif yang diselenggarakan oleh suatu badan atau
perusahaan, yang pada umumnya badan atau perusahaan yang
menyelenggarakannya adalah Perusahaan Daerah Air bersih (PDAM),
namun kini beberpa perumahan elah membuat sumber air kolektif yang
dikelola oleh depeloper atau tim yang ada dalam perumahan. Sistem yang
digunakan untuk mendistribusikan airnya menggunakan sarana perpipaan,
oleh karena itu sistem ini juga disebut penyediaan air bersih sistem
perpipaan.
Penjelasan sistem penyediaan air bersih dengan sumber air secara individu,
air dari sumber air yang ada didalam tanah melalui sumur diangkat
kepermukaan tanah dengan menggunakan timba atau pompa, lalu air
216
tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga air dari sumber air
yang ada didalam tanah melalui sumur di pompa langsung ke alat-alat
plambing atau di pompa ke menara air, lalu air dari menara air dialirkan
secara gravitasi ke alat-alat plambing. Ada juga yang menggunakan
sumber air dari mata air atau dari air permukaan seperti sungai atau kolam.
Kemudian penjelasan sistem penyediaan air bersih dengan sumber air
secara kolektif adalah air dari sumber air seperti air tanah tertekan, mata air,
atau air permukaan di alirkan melalui saluran transmisi (saluran pembawa)
air, baik secara gravitasi maupun secara pemompaan ke bangunan atau unit
pengolahan air bersih untuk diolah agar supaya air dari sumber air yang
belum memenuhi syarat kualitas air bersih menjadi memenuhi syarat
kualitas air minum. Air bersih dari unit pengolahan air bersihdialirkan
melalui pipa transmisi (pipa pembawa) air bersih secara gravitasi atau
pemompaan ke reservoir. Air bersih dari reservoir didistribusikan ke
konsumen atau pemakai melalui pipa atau jaringan pipa distribusi (pipa
atau jaringan pipa pembagi) secara gravitasi atau secara pemompaan atau
gabungan pemompaan dan gravitasi. Tekanan air pada pipa distribusi,
maksimal 40 meter kolom air (mka), dan pada ujung pipa distribusi minimal 10
meter kolom air. Dari pipa distribusi air dialirkan ke bangunan gedung,
bisa secara langsung keperalatan plambing, bisa juga secara tidak langsung
(menggunakan menara air). Air dari sistem penyediaan air bersih kota
(PDAM) pada umumnya kualitasnya sudah memenuhi persyaratan kualitas
air bersih, kalau air dari sumber air individu, ada yang sudah memenuhi syarat
kualitas air bersih ada juga yang belum memenuhi. Kalau belum memenuhi
syarat kualitas air bersih, maka air tersebut harus diolah terlebih dahulu agar
memenuhi persyaratan air minum, sebelum masuk ke dalam sistem
plambing bangunan gedung.
217
Gambar 15-6: Sistem Sambungan Langsung
218
Sistem tangki atap, dalam sistem ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki
bawah yaitu dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka
tanah, kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang
diatas atap atau diatas lantai tertinggi bangunan. Kemudian tangki atap ini
diterapkan dengan kondisi-kondisi seperti; Selama air digunakan, perubahan
tekanan yang terjadi pada alat plambing hanyalah akibat muka air dalam
tangki atap, dan sistem pompa yang dinaikkan air tangki atap bekerja
otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali
kemungkinan timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan
oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap. Perawatan tangki atap
sangat sederhana jika dibandingkan dengan tangki tekan. Untuk bangunan-
bangunan yang cukup besar, sebaiknya disediakan pompa cadangan untuk
menaikkan air ke tangki atap. Pompa cadangan ini dalam keadaan normal
biasanya dijalankan bergantian dengan pompa utama, untuk menjaga agar
kalau ada kerusakan atau kesulitan maka dapat segera diketahui. Apabila
tekanan air dalam pipa utama cukup besar, air dapat langsung dialirkan ke
dalam tangki atap tanpa disimpan dalam tangki bawah dan dipompa. Dalam
keadaan demikian ketinggian lantai atas yang dapat dilayani akan tergantung
pada besarnya tekanan air dalam pipa utama.
Sistem tangki tekan diterapkan dalam keadaan dimana suatu kondisi tidak
dapat digunakan sistem sambungan langsung. Prinsip kerja sistem ini adalah
sebagai berikut : Air yang telah ditampung dalam tangki bawah, dipompakan
ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya
terkompresi. Air dalam tangki tersebut dialirkan ke dalam suatu distribusi
bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor
tekanan, yang menutup / membuka saklar motor listrik penggerak pompa.
Pompa berhenti bekerja kalau tekanan tangki telah mencapai suatu batas
minimum yang ditetapkan, daerah fluktuasi tekanan ini biasanya ditetapkan
antara 1,0 sampai 1,5 kg / cm2. Daerah yang makin lebar biasanya baik bagi
pompa karena memberikan waktu lebih lama untuk berhenti, tetapi seringkali
menimbulkan efek yang negatif padaperalatan plambing.
219
Dalam sistem ini udara yang terkompresi akan menekan air ke dalam sistem
distribusi dan setelah berulang kali mengembang dan terkompresi lama
kelamaan akan berkurang, karena larut dalam air atau ikut terbawa keluar
tangki. Sistem tangki tekan biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih
dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air. Bila mula-
mula seluruh tangki berisi udara pada tekanan atmosfer, dan bila fluktuasi
tekanan antara 1,0 sampai dengan 1,5 kg/cm2, maka sebenarnya volume
efektif air yang mengalir hanyalah sekitar 10% dari volume tangki. Untuk
melayani kebutuhan air yang besar maka akan diperlukan tangki tekan yang
besar. Untuk mengatasi hal ini maka tekanan awal udara dalam tangki dibuat
lebih besar dari tekanan atmosfer (dengan memasukkan udara kempa ke
dalam tangki). Kelebihan sistem tangki tekan yaitu;
1) Lebih menguntungkan dari segi estetika karena tidak terlalu mencolok
dibandingkan dengan tangki atap.
2) Mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin
bersama pompa-pompa lainya.
3) Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus
dipasang di atas menara.
220
4) Karena jumlah air yang efektif tersimpan dalam tangki tekan relatif
sedikit, maka pompa akan sering bekerja sehingga menyebabkan
keausan pada saklar yang lebih cepat.
Sistem Tanpa Tangki (Booster System), Dalam sistem ini tidak digunakan
tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan, ataupun tangki atap. Air
dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa penghisap
air langsung dari pipa utama (misalnya pipa utama perusahaan air minum). Di
Eropa dan Amerika Serikat cara ini dapat dilakukan kalau pipa masuk pompa
diameternya 100 mm atau kurang. Sistem ini sebenarnya dilarang di
Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-pipa utama
dalam pemukiman khusus (tidak untuk umum).
221
1) Sistem kecepatan putaran pompa konstan, Pompa utama selalu
bekerja sedangkan pompa lain akan bekerja secara otomatik yang
diatur oleh tekanan.
2) Sistem kecepatan putaran pompa variabel, Sistem ini untuk mengubah
kecepatan atau laju aliran diatur dengan mengubah kecepatan putaran
pompa secara otomatik. Sistem kecepatan putaran pompa variabel
mempunyai keuntungan/ kerugiannya antara lain:
Mengurangi tingkat pencemaran air karena tidak menggunakan tangki,
Mengurangi terjadinya karat karena tidak kontak udara langsung,
Beban struktur semakin ringan karena tidak ada tangki atas,
Biaya pemakaian daya listrik besar,
Penyediaan air bersih tergantung pada sumberdayanya,
Investasi awal besar.
5. Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini dapat
dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran, hotel,
apartemen, penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada daerah yang
beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu sistem
plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang
dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator supaya panasnya tidak
terbuang.
Pemanas air dengan menggunakan gas terdapat dua sistem yaitu (a) alat
tidak bekerja dan akan menutup secara otomatis katup pengaman yang ada
222
pada mesin pemanas jika air kurang dari minium yang disyaratkan, (b) alat
tidak diolengkapi katup pengaman otomatis, jika air kurang dari yang
disyaratkan maka mesin pemanas akan mengembang karena panas akhirnya
rusak. Gas buang harus dipasang di atas atap 0,6 m.
Alat pemanas yang berujud elemen pemanas di masukan dalam air dalam
pemanas sehingga akan terjadi perubahan air dari dingin menjadi panas.
Bahan pemanas digunakan nikelkrom diselubungi konduktor kalor (oksida
magnesium). Air dingin masuk dari bawah dan air panas keluar di bagian atas
tangki pemanas. Tekanan uap pada mesin pemanas air biasanya tidak lebih
dari 7 kg/cm2 dan jika tekanan yang terjadi sebesar 7 kg/cm2 maka panas air
sebesar 100oC., oleh karena itu pencabangan seabiknya menggunakan bahan
perunggu/kuningan.
223
Gambar 15-9 : Model Alat Pemanas Air Tenaga Surya
224
5.1 Memasang Instalasi pipa air panas
Dalam pemasangan pipa instalasi air panas yang perlu diperhatikan adalah
sistem perpipaan pada pemanas air ada dua, yaitu : (a) sistem ke atas (up
feed ) dan (b) sistem ke bawah (down feed). Sistem ke atas agar dapat
melayani air panas pada lantai di atas alat maka perlu digunakan alat
pendorong yaitu pompa air. Sedangkan untuk yang ke bawah sistem tersebut
berdasarkan gravitasi.
Pipa untuk instalasi air panas umumnya menyesuaikan dengan pipa masuk
air dingin dari yang sudah ada dan pipa flexsibel pada mesin pemanas air baik
inlet maupun outletnya. Alat sambung yang digunakan pada instalasi
pemanas air sama dengan instalasi air bersih dingin. Pemanas air sesaat
dengan kapasitas kecil umumnyanya langsung dihubungkan dengan alat
plambing seperti shower, bak mandi, sink dan alat plambing lainnya.
Penyerapan panas pada bahan pipa distribusi sampai dengan pemakai
diabaikan. Namun untuk instalasi dengan kapasitas besar dan terpusat, maka
penyerapan panas karena bahan instalasi perlu diperhitungkan (misalnya
untuk hotel dan pabrik).
225
Gambar 15-10 : Instalasi Pemanas air dengan daya listrik
Air buangan atau air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor
dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya,
seperti; a) Air buangan bekas mencuci, mandi dan lai-lainnya, b) Air Limbah
yaitu air untuk memebersihkan limbah/kotoran, c) Air hujan yaitu air yang
jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan, dan d) Air limbah khusus yaitu
air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu seperti air bekas
dari rumah sakit laboratorium, restoran dan pabrik. Sistem pembuangan air
kotor/air bekas, air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas
cucian pakain, kendaraan, cucian peralatan masakan dan beberapa macam
cucian lainnya.
Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air
limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh
lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan. Untuk
bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup diperlukan septic
tank dengan volume 1 – 1,5 m3 dengan dibuat perembesan. Air limbah
226
khusus adalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan khusus , seperti
restoran yang besar, pabrik industri kimia, bengkel, rummah sakit dan
laboratorium.
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut
dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal
atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertical
dengan deameter 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal
dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran
terbuka lingkungan. Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan
harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2.
Sistem pipa air kotor, bekas, dan kotoran keluar dari perlengkapan saniter
menggunakan pipa tegak agar air buangan dapat mudah berjalan/mengalir
oleh adanya gravitasi bumi. Beberapa pipa dari perlengkapan saniter tersebut
digabungkan menjadi satu pada pipa vertikal utama. Tetapi untuk sampai ke
pipa vertikal utama tersebut tentu dihubungkan dengan pipa horizontal dalam
manajemen proyek.
227
tersebut bertemu dengan elemen bangunan. Hal ini terjadi akibat
mengembang dan menyusutnya pipa karena adanya perubahan temperatur.
Untuk itu, lubang tempat pipa tersebut, diberi selubung pipa baja. Selubung
pipa dapat diterapkan pada instalasi pipa horizontal dan pipa vertikal dalam
manajemen proyek
Bahan pipa yang umum digunakanuntuk saluran air kotor, adalah dari besi
(baja) dengan lapisan galvanis, plastik, pvc, porselin dan dari beton betulang.
Ketentuan dan syarat bahan harus memenuhi syarat tidak menyerap air,
mudah dibersihkan, tidak berkarat atau mudah aus. Untuk instalasi air kotor
dalam bangunan kecuali instalasi air panas biasa digunakan pipa PVC, pipa
ini dikenal spesifikasi di pasaran, antara lain;
Sistem Instalasi air Kotor, yang perlu diketahui dalam pelaksanaan harus
lengkap denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan. Beberpa pedoman dalam pekerjaaan instalasi sistem perpipaan
saluran air kotor, antara lain yaitu;
1) Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
2) Sambungan harus betul-betul rapat.
3) Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol
pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu.
228
4) Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
5) Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas
plat = 25 cm, dibawah plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau
digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
6) Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah
ditentukan).
7) Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
8) Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila
ada), di mana letak sparing clean out berada di samping atau dekat
dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet
terjadi penyumbatan.
9) Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan
dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi
tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.
10) Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan
bak.
229
2) Sistem pembuangan luar, yaitu sistem yang berada diluar gedung,
disebut juga riol gedung. Sebelum air buangan dari peralatan saniter
maupun dari buangan dapur dibuang ke saluran umum / kota maka
harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan Sewage
Treatment Plant ( STP ), sehingga memenuhi ambang baku yang
dipersyaratkan.
Sistem Instalasi, pembuangan air kotor, kotoran, air hujan, dan air
bekas, dibedakan dalam 2 jenis yaitu sistem campuran dan sistem
terpisah. Sistem Konstruksi Bangunan campuran, artinya air bekas dan
air kotor dikumpulkan dan bersama-sama dibuang menggunakan satu
aliran. Sedangkan sistem terpisah,air dikumpulkan sesuai dengan
jenisnya dan dialirkan secara terpisah. Air kotor menuju ke septictank
sedangkan air bekas dan air hujan menuju riol lingkungan
Air hujan yang dibawa dalam system plambing ini harus disalurkan ke dalam
lokasi pembuangan untuk air hujan, kondisi tersebut karena air hujan tidak
boleh disalurkan ke dalam system plambing air buangan yang hanya
bertujuan untuk menyalurkan air buangan saja atau disalurkan ke suatu
tempat sehingga air hujan tersebut akan mengalir ke jalan umum,
menyebabkan erosi atau genangan air. Bila terdapat system plambing air
buangan dan air hujan dalam satu gedung maka dianjurkan jangan
digabungkan kecuali hanya pada lantai paling bawah saja. Sistem plambing
230
air hujan yang digabung dengan air buangan pada lantai terbawah harus
dilengkapi dengan perangkap (penamung smentara) untuk mencegah
keluarnya gas dan bau tidak enak dari system tersebut. Perangkap yang
terpasang harus berukuran minimal sama dengan pipa mendatar yang
terpasang bersama. Dan harus dilengkapi dengan pembersih di tiap ujungnya
yang terletak di dalam gedung. Pada ujung dimana air masuk, harus
dilengkapi dengan penahan kotoran agar system plambing air hujan tidak
terganggu.
Talang atap (Gutter) dan talang tegak (leader) air hujan digunakan untuk
menangkap air hujan yang jatuh ke atas atap atau bidang tangkap lainnya di
atas tanah. Dari leader kemudian dihubungkan ke titik-titik pengeluaran,
umumnya ke permukaan tanah atau system drainase bawah tanah
(underground drain). Tidak diperkenankan menghubungkannya dengan
system saluran saniter. beberapa prinsip berkenaan dengan penentuan
ukuran Talang atap & talang tegak adalah :
1) Ukuran leader dibuat sama dengan outletnya, untuk menghindari
kemacetan aliran yang ditimbulkan oleh daun dan kotoran lainnya.
2) Ukuran outlet tergantung pada jumlah & jarak antar outlet, kemiringan
atap dan bentuk Talang atap.
1. Jenis gutter terbaik adalah jika punya kedalaman minimal sama dengan
setengah kali lebarnya dan tidak lebih dari ¾ lebarnya.
231
Gambar 15-11: Model Sistem pembuangan Air Hujan
232
Pada SNI 03-7065-2005, tentang tata cara Tata cara perencanaan sistem
plambing
2) Penempatan ujung buntu dilarang pada jaringan air hujan, kecuali bila
diperlukan untuk memperpanjang pipa lubang pembersih.
3) Kemiringan dan perubahan arah pipa air hujan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. Pipa air hujan datar yang berukuran sampai dengan 75 mm harus
dipasang dengan kemiringan minimal 2% dan untuk pipa yang
berukuran lebih besar minimal 1%. Kemiringan yang lebih kecil
hanya diperbolehkan apabila secara khusus dibenarkan oleh
pejabat yang berwenang.
2. Perubahan arah pipa air hujan harus dibuat Y 45o, belokan jari-jari
besar 90o, belokan 60o, 45o, 22,5o atau gabungan belokan
tersebut atau gabungan penyambung ekivalen yang dibenarkan
kecuali dinyatakan lain dalam SNI 03-6481- 2000 Sistem Plambing.
233
3. Belokan jari-jari pendek, dan T saniter tunggal atau ganda hanya
diijinkan pemasangannya pada pipa air hujan.
3) Fitting dan Penyambungan yang dilarang
234
sarana umum, sehingga dalam hal ini bangunan ataupun penataan
lingkungan kota sangat erat kaitannya dengan utilitas, sebab utilitas ini
menjelaskan keterkaitan dan hubungan letak suatu bangunan terhadap
lingkungan, hubungan lingkungan dengan sarana dan prasarana bangunan
yang tersedia, dan hubungan bangunan terhadap aktivitas pengguna
sehingga sistem utilitas ini merupakan salahsatu sarana pendukung pada
suatu sistem perancangan.
Setiap bangunan, sistem utilitasnya tentu tidak sama, baik itu standar minimal
ataupun standar ideal yang dibutuhkan. Namanya juga bagian penunjang,
kebutuhan kamar mandi rumah di desa, dibandingkan dengan rumah di kota
atau gedung yang menjulang tinggi tentu berbeda. Sebuah bangunan modern
dan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi, biasanya, fungsi bangunan
ditambahkan, elevator (lift), kebutuhan teknologi yang tinggi juga untuk mendukung
menciptakan kenyamanan bagi pengguna, salah satunya adalah masalah utilitas
bangunan.
235
Gambar 15-12 : Alat Pemadam Kebakaran
236
bangunan tersebut dengan alat-alat yang dapat membantu mencegah
kebakaran dan mengurangi membesarnya api. Oleh karena itu, perlindungan
disediakan untuk seluruh gedung, masing-masing untuk zona hunian,
termasuk tersedianya tangga dan lift untuk keadaan darurat pada saat terjadi
kebakaran. Disamping itu harus tersedia sistem pembuangan asap pada saat
terjadi kebakaran pada setiap lantainya. Pada Signature Tower layaknya
seperti bangunan tinggi lain diperlukan alat-alat yang dapat mencegah
kebakaran pada sebuah bangunan, seperti harus tersedianya alat pemadam
api ringan (APAR), Alarm Detector, Sprinkler, Fire Hose Reel dan Hydrant
Pillar.
2. Perancangan Pengudaraan/penghawaan
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup dalam
bangunan bertingkat, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
daerah yang beriklim tropis dengan udaranya yang panas dan kelembaban
udaranya yang tinggi, maka diperlukan usaha untuk mendapatkan udara
segar dari aliran udara alam maupun aliran udara buatan . Perencangan
pengudaraan atau penghawaan adalah perencanaan untuk mendapatkan
aliran udara yang tepat untuk ruangan serta pengontrolannya.
Penggunaan air conditioner (AC) atau pendingin ruangan sudah menjadi hal
yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya di kantor, di rumahpun
237
alat ini menjadi penolong utama untuk mengusir udara panas. Satu hal yang
harus diingat, janganlah hanya menjadi pengguna tapi juga
harus dapat merawat alat pendingin ruangan ini. Pendingin ruangan yang
tidak dirawat secara berkala dan saksama dapat menjadi polusi udara
bagi penghuninya sehingga menyebabkan beberapa jenis penyakit, seperti
penyakit pada saluran pernafasan. Hal ini disebabkan karena pendingin
ruangan yang kotor dapat menyimpan berbagai virus dan bakteri yang
kemudian disebarkan kembali ke seluruh ruangan sehingga masuk melalui
indera penciuman.
3. Perancangan Penerangan
Pada perencanaan penerangan dan pencahayaan gedung dimaksudkan agar
bangunan tersebut mendapat pencahayaan dan penerangan yang baik pada
siang hari maupun pada malam hari . Dewasa ini pemanfaatan
pencahayaandigunakan sumber alami dan telah diatur berdasarkan SNI 03 –
2396 – 2001 tentang “Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada
bangunan gedung”. Selain itu dalam perencanaan penerangan atau
pencahayaan juga mempertimbangkan tentang standar pencahayaan buatan
yang diatur pada SNI 03- 6575-2001 tentang “Tata cara perancangan sistem
pencahayaan buatan pada bangunan gedung”.
238
Gambar 15-14 : CCTV Sebagai Utilitas Keamanan Bangunan
Pada saat ini CCTV (closed-circuit television) sudah merupakan salah satu
utilitas bangunan, untuk meningkatkan keamanan. CCTV dapat memantau
dan merekam segala aktivitas dan kejadian pada suatu tempat setiap saat.
Juga untuk menjaga sebuah ruang penyimpanan atau rumah tinggal dengan
pendeteksi gerak sehingga tidak diperlukan tenaga manusia untuk menjaga
sistem keamanan tersebut. Dengan menerapkan sistem keamanan
menggunakan CCTV dengan deteksi gerak dapat memantau kondisi lokasi
yang terpasang sistem ini menggunakan PC atau handphone melalui jaringan
internet. Deteksi gerak yang terpasang dapat memberikan peringatan melalui
email apabila terdektesi adanya sebuah gerakan oleh kamera. Untuk
menghasilkan sistem yang baik, diperlukan analisa terhadap jaringan,
penggunaan peralatan, dan analisis terhadap daya tangkap lensa pada
kamera
Kemajuan teknologi CCTV Online, bisa memantau toko, kantor, pabrik dari
Rumah atau tempat mana saja, dengan sangat mudah. Bisa memantau kantor
cabang dari pusat secara langsung, mengawasi kegiatan pabrik dari kantor,
mengawasi rumah (babby sitter/pembantu dll) selagi anda di kantor,
meningkatkan kinerja staff secara luar biasa drastis, Mengurangi dan
mencegah kecurangan dan penipuan mencegah kehilangan barang dan
kerugian material, memproteksi asset berharga anda, Bisa tetap memantau
jalannya bisnis sambil berlibur bersama keluarga tidak lagi mengorbankan
waktu bersama keluarga yang sangat berharga.
239
Kelebihan dan Keunggulan CCTV Antara Lain :
1) CCTV bisa diakses oleh multi user secara bersama-sama pada saat
bersamaan via jaringan LAN
2) CCTV bisa dimonitor dari jarak jauh hanya menggunakan line telepon
biasa, tanpa perlu koneksi internet apapun
3) CCTV Bisa diakses dari mana saja tanpa batasan jarak, dari luar kota
atau dari luar negeri menggunakan akses internet
4) Bisa dimonitor menggunakan PDA / Handphone, laptop maupun PC
5) Dilindungi password protection sehingga yang tidak berhak tidak bisa
mengakses
6) Tidak perlu menggunakan banyak layar monitor! Cukup 1 layar monitor
untuk melihat sampai dengan 16 titik kamera cctv secara bersamaan
7) CCTV bisa difungsikan sebagai alarm yang akan secara otomatis
menghubungi no telp yang sudah ditentukan jika ada hal yang tidak
dikehendaki
8) Harga yang semakin terjangkau dan ekonomis.
240
untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan sampai
empat lantai.
241
Gondola adalah alat atau sistem yang di instal di atas atap gedung, berfungsi
untuk mengantarkan pekerja Cleaning Service atau Teknisi Gedung yang
akan melakukan pekerjaan di sisi luar gedung dalam posisi Vertikal , Menuju
kesemua arah atau lokasi dimana mereka harus membersihkan kaca,dinding
gedung atau perbaikan lampu, dinding dan kaca atau konstruksi lainnya yang
berada di sisi luar gedung.
242