Anda di halaman 1dari 54

GLOSSARY

Batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan


yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang
berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat
ditambahkan dengan bahan tambah lainnya (additive)
Bouwplank, adalah patok kayu dan benang, sementara yang dibuat
untuk meletakkan titik-titik bangunan yang dibentuk dengan garis bantu
benang atau papan sesuai dengan gambar denah bangunan yang akan
dikerjakan, biasanya dibuat ketika akan memulai pekerjaan
pemasangan batu, pondasi dan kolom.
Hebel adalah jenis dinding dari bahan pabrikan, yang terbuat dari
campuran semen, pasir (silica), dan kapur, dikenal juga dengan sebutan
ACC (Autoclaved Aerated Concrete).
Leveling, adalah Pekerjaan pengukuran lapangan (Uitzet), merupakan
jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah bentuk
bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah
disediakan
Mortar, adalah bahan atau adonan yang digunakan untuk konstruksi
bangunan yang terdiri dari campuran antara semen dan agregat halus
Non structural; yaitu tidak memikul beban, biasanya digunakan untuk
bangunan ringan dan dapat dianggap memikul dengan syarat dinding
elemen penyebar beban harus kaku.
RKS, adalah singkatan dari Rencan Kerja dan Syarat-syarat
Structural; yaitu dapat memikul beban beban merata, bahan harus kaku
dan kokoh

1
A. Pekerjaan Pengukuran Lapangan (Leveling)

Pekerjaan pengukuran dan leveling merupakan pekerjaan yang sangat


penting karena hasil dari pekerjaan ini dapat mempengaruhi dan menentukan
ukuran presisinya suatu bangunan, baik dari sisi letak dan posisi tanah,
maupun dari segi artsitektur bangunan. Siku tidaknya ukuran dan bentuk
bangunan sangat tergantung dari pekerjaan leveling, sehingga pekerjaan ini
harus dilaksanakan dengan penuh ketelitian, setiap langkah pekerjaan harus
dilakukan pengontrolan kembali. Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan
(Uitzet) merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah
bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah
disediakan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan sesuai
dengan gambar rencana bangunan. Hasil dari pengukuran tersebut berupa
garis-garis lurus yang menunjukkan sumbu dindingtembok bangunan yang
diperoleh dengan menghubungakan titik-titik hasilpengukuran.

Gambar 11-1 : Pengukuran Jarak Lapangan

Pengukuran jarak antara dua titik didefinisikan sebagai hubungan terpendek


antara dua titik tersebut. Apabila keadaan lapangan datar, maka hubungan
terpendek ini terpenuhi dan kedua titik telah terhubung secara lurus. Jarak
antara dua titik di lapangan dikatakan lurus apabila jarak yang diukur
panjangnya tidak melebihi 3,5 km. Karena bila melebihi 3,5 km sangat
dipengaruhi adanya faktor kelengkungan bumi. Tetapi bila dalam
pengukuran tidak dituntut adanya taktor keakuratan, maka pengaruh
kelengkungan bumi tersebut dapat diabaikan.

2
Satuan panjang menggunakan sistem internasional (SI) yaitu meter,
desimeter, centimeter dan milimeter dan kilometer.
Pengertian ukuran jarak
1 km = 1000 m = 100000 cm = 1000000 mm
1 foot = 12 inches
1 yard = 3 feel
1 meter = 39, 37 inches = 3,280 feet.

1. Pengukuran Membuat Garis Siku-siku

Pengukuran membuat sudut siku dapat dilakukan dengan beberapa alternatif


yang tujuan intinya adalah bagaimana agar bangunan yang akan dikerjakan
nantinya bisa benar-benar bersudut siku-siku (90 derajat).

Pertanyaan mengapa bangunan harus dibuat siku?, apa pemahaman kamu


tentang pertanyaan tersebut ?, guna memahami jawaban atas pertanyaan
tersebut, berikut adalah jawaban pemandu guna mengeksplorasi
pemahamanmu.
1. Ruangan yang siku lebih mudah dan bagus dalam menempatkan
lemari dan meja yang umumnya bersudut siku-siku
2. Pemasangan keramik lebih rapi, seragam dan tidak miring, karena
umunya keramik berbentuk persegi dan sudutnya siku.

Selanjutnya untuk pertanyaan di atas, berikan pendapatmu, mengapa


bangunan harus dibuat siku?, beri tiga jawaban, dan kemudian diskusikan
dengan temanmu.
1. …………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………

Untuk membuat garis siku-siku di lapangan banyak dilakukan dengan memanfaatkan


dalil matematika yaitu “Pythagoras”.Selanjutnya untuk aplikasi dalil matematika
tersebut, perhatikan gambar segitiga siku-siku berikut ini, dan perhatikan titik
tumpu serta simbolnya.

3
Gambar 11-2 : Membuat Garis Siku-siku

Dengan melakukan pengukuran perbandingan sisi miring (BC) dengan sisi


datar (AC) dan sisi tegak (AB) dengan angka perbandingan AC : AB : BC = 3 :
4 : 5.Selanjutnya Untuk mengontrol hasil pekerjaan pengukuran lapangan
membuat siku-siku, dapat dilakukan dengan membuat bangun persegi,
dengan dalil matematika diagonal, perhatikan gambar beriktu di bawah ini.

Gambar 11-3 :Kontrol Garis Siku-siku

Kemudian langkah-langkah control garis sku-siku tersebut adalah sebagai


berikut:
a. Tarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD),
b. Tarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD),
c. Perpotongan dua buah garis BD dengan CD berpotongan di titik D,
membentuk bidang segi empat,
d. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD,
e. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka

4
garis yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku,
dan pekerjaan pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC
dengan AD sama panjang.

2. Pengukuran Membuat Bidang Datar

Pengukuran membuat Bidang Datar dapat dilakukan dengan beberapa


alternatif yang tujuan intinya untuk mendapatkan titik datar tinggi (waterpass),
sehingga diperoleh beda tinggi atau titik tinggi yang sama di lapangan. Untuk
membaut bidang datar (waterpas) pada pekerjaan pengukuran dan leveling
lapangan yang berukuran besar dan luas dapat digunakan pesawat
waterpassen, sedang untuk bangunan yang berukuran kecil seperti rumah
tinggal, cukup menggunakan alat bantu sederhana berupa selang plastik
yang diisi dengan air hingga dua permukaan air dalam selang plastik
membentuk bidang datar.

Pengukuran bidang datar atau pengukuran beda tinggi denga slang plastik
yang perlu diperhatikan adalah; 1) menggunakan diameter selang yang kecil;
2) Selang plastic tidak bocor bila di isi air; 3) ketika melakukan pengukuran
selang tidak terlipat dan jangan samapi air dalam selang terjadi gelembung
udara. Daerah pengukuran memanjang tidak terlalu jauh, bial jauh disarankan
menggunakan alat ukur tanah.

5
Gambar 11-4: Membuat Bidang Datar Menggunakan Selang Plastik

Selanjutnya untuk melakukan pengukuran di lapangan, dapat dilakukan


langkah kerja sebagi berikut;
1) Persiapkan alat yang digunakan untuk pengukuran dan periksa bila
ada kemungkinan kerusakan pada alattersebut;
2) Isi slang plastik dengan air bersih, hingga tidak ada gelembung
udara(usahakan slang plastik berwarna putih dan berdiameter 1 cm);
3) Tentukan jarak antara dua titik antara belakang misal A dan mukamisal
B, dimana jarak disesuaikan dengan panjang slang plastik,dirikan jelas
pada A dan B.
4) Rentangkan slang plastik antara titik A dan B, tunggu hingga kedua
permukaan air slang tidak bergerak dan tenang
5) Ukur ketinggian dari dari muka tanah sampai dari muka air padaslang
titik A (catat sebagai bacaan belakang B. demikian pulaketinggian dari
muka tanah sampai muka air pada slang dititik B (catatsebagai bacaan
muka B). disamping itu juga diukur jarak mendasardari A ke B.
6) Tentukan letak titik muka berikutnya dengan jarak B ke C
disesuaikanpanjang selang plastic dan prinsip yang sama lakukan
pengukuran selesai pada titik yang terakhir.

Untuk melakukan analisa hasil pengukuran, lakukan pengukuran beda tinggi


dan ketinggian titik yang diukur, untuk itu diperlukan pengelompokkan
datadengan perhitungannya dengan pedoman sebagai berikut, lakukan
penghitungan bedat tingg atau selisih tinggi antara dua titik kemudian hitung
tinggi titik-titik yang diukur.

6
Perhitunganbeda tinggi antara dua titik, gunakan symbol perhitungan sebagai
berikut ini;
∆t =b=m
∆t = beda tinggi
b = Pembacaan belakang
m = pembacaan muka

a) Perhitungan beda tinggi contoh (1):


Bacaan belakang (b) = 0,372 m, bacaan muka (m) = 0,020 m
maka: ∆t = 0,372 – 0,020m = +0,35 m à naik (+)
b) Perhitungan beda tinggi contoh (2):
Bacaan belakang (b) = 0,240 m, dan Bacaan muka (m) = 0,645 m
maka: ∆t = 0,240 m – 0,645 m= - 0,405 m à turun (-)
c) Perhitungan beda tinggi contoh (3):
Tinggi A = 110 m, Beda tinggi A dan B = + 0,550 m,
makaTinggi B = 110 m + 0,550 m, = 110,550 m
d) Perhitungan beda tinggi contoh (4):
Tinggi B = 110,550 m, Beda tinggi B dan C = 0,210 m, Tinggi C = 110,550
m – 0,210 m10= 110,340 m

B. Memasang Papan Duga (Bouwplank)

Papan duga atau patok kayu atau bouwplank, merupakan sebutan umum di
konstruksi bangunan ketika memulai pekerjaan pemasangan batu, baik batu
belah untuk pondasi atau batu bata untuk dinding, bahkan untuk pemasangan
tiang tiang kolam pada bangunan sederhana sering dilakukan. Bowplank
adalah Patok Kayu sementara yang dibuat untuk meletakkan titik-titik
pertengahan (as = poros tengah) bangunan yang dibentuk dengan garis bantu
benang atau papan sesuai dengan gambar denah bangunan yang akan
dikerjakan pemasangan konstruksi. Biasanya pada bowplank ini nanti kita
akan meletakkan paku untuk menarik benang agar tercipta garis yang lurus
dan selanjutnya bisa membuat sudut siku 90 derjat dengan tepat. Benang ini

7
nantinya yang menjadi pedoman untuk pekerjaan pasangan batu belah/bata,
pekerjaan pondasi, dan pekerjaan tiang tiang kolom bangunan.

Gambar 11-5 :Pemasanagan Bouwplank

Pelaksanaan pekerjaan membuat papan duga, patok, atau bouwplank adalah


dengan cara pedoman pembuatan atau pengukuran bidang datar yang telah
dijelaskan di atas, yaitu menggunakan pedoman dalil matematika phytagoras,
dengan langkah berikut ini;
1) Tanamkan secara dipancang deretan patok-patok menurut kedudukan,
dan tandai titik A-B, kemudian tarik benang (garis BA) sebagai dasar
pengukuran bangunan.
2) Pancangkan deretan patok-patok menurut kedudukan garis CD yang
dibuat tegak lurus terhadap garis BA dengan menggunakan
perbandingan dalil phytagoras (3:4:5).
3) Dengan cara yang sama, pancangkan deretan patok-pa-tok menurut
garis EF dan GH.
4) Pada tiap-tiap patok beri tanda letaknya titik duga ± 0,00 dengan
membuat bidang datar pada setiap patok, pasang bouwplank dengan
berpedoman pada titik duga tersebut.
5) Tentukan letaknya titik-titik sumbu dinding tembok pada papan
bouwplank, lalu tancapkan paku dan beri tanda dengan cat atau meni

8
Gambar 11-6: Pemasangan Bouwplank di Sudut dan Pemberian Tanda

Beberapa pedoman dan persyaratan memasang bouwplank yang baik adalah:


1) Bahan Bouwplank dibuat dari kayu yang mudah dikerjakan dan kuat
2) Titik hasil uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas, gunakan paku
dan atau cat sebagi tanda batas garis dan penarikan benang,
diusahakan bowplank tidak goyang pada saat pelaksanaan pekerjaan
pemasangan bangunan, seperti galian, pemasanagan batu, dan lain lain.
3) Letak kedudukan bowplank harus seragam, dan sisi atas bowplank
harus terletak satu bidang rata (horizontal) dengan papan bowplank
lainnya.
4) Garis benang bowplank merupakan bagian batas atau garis pedoman
pelaksanaan pekerjaan.
5) Berjarak cukup dari rencana galian

9
Gambar 11-7:Posisi Benang Pada Papan Bouwplank

Seperti dijelaskan di atas, bahwa titik-titik pada papan bangunan yang


menunjukkan dinding tembok dapat dijelaskan dengan tanda dari paku yang
juga berfungsi untuk menarik benang sebagai sumbu tembok.Untuk
menghindarkan kesalahan yang disebabkan letaknya paku, pada kedudukan
paku diberi tanda panah dengan cat/meni. Bidang atas bouwplank harus
diketam rata agar bidang atas papan dapat membentuk bidang datar (bidang
waterpas). Bidang atas papan bangunan biasanya dipasang pada kedudukan
± 0,00 sebagai duga lantai. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-
benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan
dinding Untuk bangunan besar dan banyak terdapat ruang, pemasangan
bouwplank dilaksanakan mengelilingi seluruh area calon bangunan didirikan,
sedang untuk bangunan kecil, pemasangannya cukup pada lokasi sudut atau
pertemuan bangunan

Sambungan papan bouwplak diusahakan terletak pada sumbu patok,


sehingga jarak patok harus memperhitungkan terhadap panjang papan yang

10
akan dipergunakan sebagai bouwplank. Bila sambungan papan bouwplank
terletak di antara patok, maka sambungan papan harus menggunakan klem.

Gambar 11-8:Sambungan Papan Bouwplank

C. Pekerjaan Dinding Bangunan

Dinding merupakan salah satu elemen tegak (vertical) pada bangunan,


berupa bidang, dan berfungsi sebagai penutup atau pembatas ruangan.
Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu
konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik
dari segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan. Dinding
dirancang kuat danamanmenahan kekuatan horisontal dan vertikal yang
menjadi beban pada dinding, seperti apa yang menjadi beban konstrusi
bangunan dinding, yang dapat dihitung dengan dalil mekanika teknik. Pada
konstruksi bangunan atau mekanika, beban-beban yang timbul pada
konstruksi dinding, antara lain yaitu seperti kekuatanangin, berat sendiri,
mungkin bobotdinding dan lantaidari atas, dan kontraksiyang dihasilkan
olehvariasisuhu dan kelembabansertabebrapa dampaktertentu.

Pada zaman modern sekarang ini, dengan berkembangnya teknologi, dinding


dapat dirancang untuk menopang konstruksi dan berfungsi sebagai struktur
yaitu dapat memikul beban beban merata, dari konstruksi bangunan yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan dinding.Sehingga fungsi
dinding dapat menjadi fungsi arsitektur sekaligus struktur
atausebagaikombinasi keduanyadalam konstruksi bangunan secara

11
keseluruhan. Dengan demikian konstruksi dinding bangunan menjadi peran
yang sangta penting dalam desain konstruksi secara keseluruhan, karena
disamping fungsi estetika dinding juga berfungsi sebagai struktur.Beberapa
bahan konstruksi didnding bangunan yang dikenal saat ini, seperti Bahan
batu, beton, rakitan lembaran bergelombang logam, panel kaca, atau panel
logam berlapis keramik, dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas, jenis dinding bangunan dapat dibedakan dari segi;
1) Structural; yaitu dapat memikul beban beban merata, bahan harus
kaku dan kokoh dan bisanya jenis ini dibuat dari bahan; a) Batu alam
min. tebal 30 cm, b) Batu buatan, dan c) Beton/Beton bertulang.
2) Non structural; yaitu tidak memikul beban, biasanya digunakan untuk
bangunan ringan dan dapat dianggap memikul dengan syarat dinding
elemen penyebar beban harus kaku, dinding penyekat tersebut harus
pula cukup kokoh dan kaku. Jnie sdidnding ini biasanya terbuat dari;
a) Batu alam
b) Batu buatan; Batako, batu bata, bata celcon atau hebel
c) Kayu (triplek, plywood, Partisi)
d) Metal (baja, seng, alumunium)
e) Plastic
f) Kaca
g) Dan lain sebagainya

Sekilas dapat dijelaskan di sini, tentang bahan dari didnding bangunan


dimaksud, namun lebih jelasnya dapat kita pelajari lebih detail lagi dalam
penjelasan lanjutan. Dinding bata merah terbuat dari tanah liat atau lempung
yang dibakar. Untuk dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang aman
maka pengolahannya harus memenuhi standar peraturan bahan bangunan
Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Dinding dari pasangan bata
dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu
(struktural). Bata celcon atau hebel, terbuat dari pasir silica, harganya lebih
mahal dari pada bata merah. Batako dan blok beton, adalah batu buatan yang
dibuat dari campuran bahan mentah: tras+ kapur + pasir dengan
perbandingan tertentu. Batu buatan jenis ini bentuknya berlubang, model dan

12
lubangnya dibuat bermacam variasi model. Blok beton, adalah batu buatan
yang dibuat dari campuran bahan mentah: semen + pasir
denganperbandingan tertentu, sama juga dengan bataco, blok beton ini juga
berlubang. Bata kapur, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran
beberapa bahan dengan perbandingan tertentu, umumnya digunakan pada
rumah-rumah sederhana di perkampungan, pagar pembatas tanah dan lain
sebagainya.

Proporsi ukuran bata merah standar SNI 15-2094-1991:


 panjang 240 mm, lebar 115 mm dan tebal 52 mm
 Panjang 230 mm, lebar 110 mm dan tebal 50 mm

Sebagai acuan umum, dapat dipakai bata merah dengan rentang dimensi:
 panjang = 19 cm - 24 cm
 lebar = 9 cm - 12 cm
 tebal = 5 cm - 6 cm

Ukuran bata merah yang terlalu kecil akan menyebabkan borosnya


pemakaian spesi untuk perekat pasangan bata. Ukuran bata merah yang
terlalu besar akan membuat pasangan dinding bata lebih lemah dalam
kekuatannya.
Bata merah yang baik tidak menyerap air lebih dari 10% berat keringnya :
 timbang bata merah kering
 rendam dalam air selama 24 jam
 timbang kembali dan hitung penambahan beratnya

Setelah direndam air 24 jam, tidak boleh menjadi rapuh dan mudah hancur
Bata merah tidak boleh mengandung terlalu banyak garam :
 rendam bata dalam posisi tegak (berdiri), sedalam sekitar
 diamkan selama 24 jam
lihat apakah muncul bercak putih di permukaan, tidak boleh lebih dari 50%
permukaan tidak terendam muncul bercak putih (akibat garam yang tertarik
dari proses penyerapan air)

13
Persyaratan kekuatan bata merah

Tabel : Kalasifikasi Kekuatan Bata (SNI 15-2094-1991)

Saat ini dinding bangunan, yang berfungsi sebagai non structural yaitu yang
berfungsi sebagai variasi atau berfungsi seni sebagai pembatas, telah banyak
diproduksi oleh pabrik-pabrik yang bergerak di bidnag bangunan.

Gambar 11-9: Bangunan Menggunakan Dinding Fabrikasi

Dinding prefabrikasi biasanya digunakan untuk konstruksi dinding tirai dan


sering dikenal sebagai dinding cetakan. Dinding pabrikan umumnya banyak
dipakai untuk bangunan bangunan perkantoran, hotel dan bangunan
bertingkat yang menjulang tinggi.Dinding pabrikan biasanya terbuat dari baja
bergelombang atau lembaran aluminium, kaca, meskipun kadang-kadang
terbuat dari serat diperkuat lembaran plastik. Dinding pabrikan sering dibuat
dalam lembaran datar atau bergelombang, yang pekerjaan konstruksinya

14
menggunakan teknik, sekrup, paku, lematau bahan perekat lain yang sesuai
dan telah di uji coba kekuatan konstruksinya, dan biasanya memiliki rangka
(frame) tersendiri.Pembangunan gedung pencakar langit, dengan konstruksi
dinding dari betonbertulangselain digunakan untuk kekuatan danjuga
berujuansebagai keindahan estetika.Dindingtersebut dapatdibuat di tempat
atau system pracetak. Beberapadinding betonpracetakterbuat daribalok-balok
beton pratekan, berbentukpersegi panjang, yangditempatkan secara vertikal.
Bahan pabrikan lain sepertiKaca, logam , atau keramik berlapis dinding panel
logam adalah jenis umum dinding yang digunakan dalam konstruksi bangunan
pencakar langit.

Gambar 11-10: Bangunan Menggunakan Dinding Kaca

1. Dinding Batu Bata

Pekerjaan pemasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem


konstruksi bangunan gedung. Penggunanaan dinding batu bata paling banyak
digunakan di Indonesia, sepertuuntuk rumah sederhana, rumah mewah,
gedung olah raga, gedung besar (hall), bahkan untuk gedung-gedung
pencakar langit masih banyak yang menggunakan dinding batu bata.
Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan dinding batu bata ini sebenarnya

15
merupakan pekerjaan dari arsitektur seara umum, walapun dari sudut
konstruksi pekerjaan batu bata juga memiliki peranana dalam mendukung
konstruksi bangunan. Bila pekerjaan pemasangan dinding batu bata jelek,
seperti miring, tidak rata atau retak-retaktentu akan mempengaruhi keindahan
arsitektur bangunan.

Beberapa syarat dan ketentuan dalam pekerjaan pemasangan dinding batu


bata, dapat dipedomani ketentuan berikut ini;
1) Bahan; Bahan yang perlu disiapkan dalam pasangan batu meliputi bata
yang sesuai dengan stnadar, dan bahan diperlukan dalam pasangan batu
perlu dipersiapkan dekat dengan tempat dimana pekerjaan akan
dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam
pelaksanaan pekerjaan. Ada beberpa peralatan dan bahan yang perlu
dipersiapkan dalam pemasangan dinding batu bata, antara lain yaitu;
Peralatan pengukuran (water pass/selang plastik, patok dan papan,
meteran); Peralatan kerja (sendok spesi, cangkul, palu); Bahan adukan
(pasir dan semen), dan tempat membuat adukan atau spesi
2) Persiapan Lokasi; Hal-hal yang perlu disiapkan di lokasi pekerjaan
pasangan batu adalah; a). Di dalam pekerjaan membersihkan lokasi kerja
dari sampah yang akan menghambat jalannya pekerjaan selalu dilakukan
pada awal pekerjaan. Pekerjaan ini tidak terlalu memerlukan tenaga yang
besar kecuali pekerjaannya memang besar yang akan dibahas secara
tersendiri karena menyangkut penggunaan alat berat seperti buldozer,
back hoe dan lain-lain; b). Memindahkan benda yang akan menghambat
proses pekerjaan.Pekerjaan memindahkan sering dilakukan
menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Kalau kondisi lapangan
pekerjaan lahan baru, biasanya ada pohon yang perlu ditebang. Kondisi
lapangan bangunan lama juga perlu pembongkaran dan pengamanan alat
dan bahan yang masih terpakai, barang tersebut diinventaris dan
diletakkan pada ruangan yang aman; c). Membuat penerangan dan
sarana kebersihan seperti lampu dan tersedianya air.

Salah satu komponen bangunan yang biasa dibuat dari pasangan batu bata
adalah dinding. Dinding pasangan batu bata adalah susunan batu bata yang

16
disatukan dengan menggunakan adukan mortar sebagai bahan perekat,
sehingga membentuk konstruksipada bagian bangunan tertentu..Dinding bata
merah terbuat dari tanah liat atau lempung yang dibakar.Untuk dapat
digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus
memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10
(peraturan bata merah). Pada bangunan sederhana rumah tinggal dan
bangunan sederhana satu lantai lainnya, dinding berfungsi sebagai komponen
struktur untuk menyangga beban-beban bangunan yang ada di atasnya dan
sekaligus berfungsi sebagai partisi yaitu pembatas atau penyekat antar
ruangan. Pada bangunan gedung bertingkat, umumnya struktur utama berupa
struktur rangkadibuat dari material beton bertulang atau baja, sedangkan
tembok hanya berfungsi sebagai penyekat. Pasangan dinding batu bata,
menurut ketebalannya, dapat dibedakan menjadi: pasangan setengah batu,
pasangan satu batu, dan pasangan satu setengah batu.

Gambar 11-11: Memasang Dinding Batu Bata

Pemeriksaaan visual bata yang baik dapat dilihat dari bentuk, dan
warnanya.Bata yang ideal mempunyai ukuran 6 x 12 x 24 cm, tetapi bata yang
sekarang diproduksi mempunyai ukuran yang berbeda beda, tergantung
pabrik yang mengeluarkannya, bahkan banyak bata diproduksi ukurnanya
yang lebih kecil dari ukuran standar seperti yang dipesyaratkan oleh SNIatau
standar bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10. Umumnya ukuran bata di
Indonesia ukuran standar seperti berikut :
1) Panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm atau
2) Panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm

17
Penyimpangan terbesar, dari ukuran-ukuran seperti tersebut di atas ialah:
untuk panjang maksimal 3 %, lebar maksimal 4 % dan tebal maksimal 5 %.
Tetapi antara bata-bata dengan ukuran-ukuran terbesar dan bata-bata dengan
ukuran-ukuran ter-kecil, selisih maksimal yang diperbolehkan ialah untuk
panjang 10 mm, untuk lebar 5 mm dan untuk tebal 4 mm.

Untuk pemeriksaan dan mengetahui kekuatanbata dapat dilakukan pengujian


secara sederhana, yaitu dengan cara seperti berikut: Sebuah bata diletakkan
di atas dua bata yang lain, setiap batapenumpu menahan ± ¼ panjang bata
yang diuji, sehingga ± ½ panjang bata yang diuji menjadi bebas atau tidak
tertumpu, kemudian dipijak dengan satutelapak kaki orang dewasa. Apabila
bata pecah, maka kualitasnya tidak baik. Selain itu, ada beberapa pedoman
yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan bata, seperti;
1) Mempunyai bentuk yang persegi, lurus, dan seragam,
2) Tidak retak dan tidak cacat seperti sompel
3) Permukaannya kasar
4) Jika dipukul bunyinya nyaring
5) Tidak mudah hancur atau patah.
6) Tahan bila direndam
7) Dibakar pada suhu yang tepat, sehingga secara visual terlihat
berwarna merah tua.

Memasang dinding dari batu bata, guna memperoleh hasil yang optimal, ada
beberapa pedoman yang dapat dilakukan antara lain, yaitu;
1) Mempersiapkan alat, seperti;
a) Waterpass
b) Benang
c) Unting-unting
d) Siku rangka
e) Meteran
f) Profil
g) Sendok spesi
h) Pensil
i) Pemotong bata

18
j) Palu
k) Bak spesi
l) Ember/sekop
m) Cangkul

2) Mempersiapkan Bahan, seperti;


a) Batu bata memenuhi syarat seperti dijelaskan sebelumnya.
b) Angkur terbuat dari baja tulangan diameter 10 mm sampai 12 mm
kondisi baik, tidak berkarat, tidak berminyak, bukan besi bekas.
c) Semen (PC kemasan 50 kg atau PPC kemasan 40 kg, tidak mengeras,
kering, warna seragam).
d) Pasir berasal dari sungai/darat, tidak mengandung lumpur dan bahan
organik.
e) Air layak minum, tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau.

Gambar 11-12 :Mempersiapkan Pemasangan Dinding Batu Bata

3) Pedoman kerja:
a) Pelajari RKS (Rencan kerja dan Syarat-syarat) beserta gambar kerja
yang tersedia, atau lakukan wawancara dan buat catatan hasil
wawancara dan diskusi;
b) Sebelum melakukan pekerjaan gunakan perlengkapan kerja standar;
c) Buat adukan sesuai dengan dengan komposisi adukan konstruksi
yang akan dibangun;
d) Persiapkan alat dan batu bata yang diperlukan, sebaiknya bata
direndam terlebih dahulu, agar tidak terlalu kering dan tidakmenyerap
air spesi sehingga diperoleh kekuatan lekat yang baik;

19
e) Tentukan dan atur tata letak pekerjaan dengan tujuan menghindari
kecelakaan kerja, tersedianya ruang gerak yang cukup leluasa saat
bekerja, meningkatkan produktivitas, dan hindari tercecernya material
yang bisa mengakibatkan pemborosan

Pelaksanaan pemasangan batu bata agar diperoleh hasil pasangan bata yang
baik, dalam memasang satu buah batu bata diusahakan cukup hanya sekali
mengambil dan meletakkan adukan/spesi. Cara meletakkan batu bata
didorong mendatar seperti pesawat terbang mendarat, sehingga ujung batu
bata akan mendorong adukan dan akhirnya mengisi siar tegak. Cara ini
memerlukan sendok yang cukup panjang, dan sebaiknya digunakan sendok
spesi segitiga. Pedoman dan langkah kerja pemasangan batu bata, sebagai
pasangan dinding untuk bangunan, rumah dan toko, dapat dikerjakan seperti
langkah berikut ini;
1) Persiapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan
mudah dijangkau.
2) Tentukan target ukuran pekerjaan dan memasang profil terbuat dari
kaso kayu di luar kedua ujung pasangan sejauh 50 cm, dan tegakkan
profil dengan menggunakan unting-unting
3) Mengukur ketinggian lapis pertama pasangan dinding dengan
pedoman elevasi sloof dan lantai di bawahnya dengan selang plastik
berisi air atau water pass.
4) Menentukan ketebalan setiap lapispasangan bata
denganmemperhitungkan tebal bata dan siar.
5) Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari
lapis ke-1 sampai ke-20, pada kedua profil yang telah dipasang.
6) Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil
7) Memasang lapisan batu bata dengan mengontrol kelurusan ke arah
horisontal dan ketegakan ke arah vertikal pada setiap lapisannya.
8) Memindahkan benang ke tanda elevasi lapis kedua, setelah lapis
pertama selesai, dan melakukan pemasangan selanjutnya.
9) Memasang angkur dengan panjang penyaluran/tertanam minimal 40
cm, setiap 6 lapis batu bata pada bidang dinding.

20
10) Membersihkan ruang kerja dari adukan yang tercecer, cucilah alat dan
kembalikan ke tempat semula.
11) Mengulangi langkah-langkah pemasangan di atas sampai pekerjaan
selesai.

Gambar 11-13 :Membuat Pedoman Siku Pemasangan Dinding Batu Bata

Pelaksanaan pemasangan batu batu merah, dengan menghubungkan batu


merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang juga
dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar tidak
merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut
ini.

Gambar11-14 :Siar-siar Vertikal Batu Bata Tidak Satu garis

21
Gambar 11-15:Susunan Lapisan Pasangan Batu Bata

Lapisan pertama dengan lapisan yang kedua dibuat pada siar vertical yang
berbeda kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu
masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah didirikan
untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan dipasang pada sisi
sebagai siar vertical Sekarang batu merah dipasang menurut tali yang telah
dipasang menurut papan mistar sampai batu merah terpasang rapat dan
tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong
untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya.Pada musim hujan
dinding-dinding pasangan batu merah yang belum kering harus dilindungi
terhadap air hujan. Perawatan pasangan batu bata, untuk mecapai hasil yang
optimal, selama proses pengerasan bahan adukandiperlukan kelembaban
yang memadai. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perawatan dengan menyiram
dinding secara berkala selama minimal 7-14 hari sejak mulai dipasang.

Bentuk dan teknis ikatan pemasangan batu bata, dapat dilihat dari
gambar.Ikatan Setengah Bata Memanjang

22
1) Ikatan satu batu memanjang

2) Ikatan setengah batu sudut

3) Ikatan setengah batu persilangan tiga jalur

23
4) Ikatan setengah batu persilanganempat jalur

24
25
Gambar 11-16: Berbagai Hubungan Setengah Bata

Teknologi Pasangan Bata dan Plesteran

Semen sebagai bahan pengikat dalam pembuatan aduk dan beton secara
langsung dapat mempengaruhi nilai teknis dan ekonomis dari bangunan
sehubungan dengan kualitas. Adukan adalah suatu campuran dari bahan
pengikat, bahan pengisi dan air. Bahan pengikat yang biasa dipakai adalah

26
semen, kapur bangunan atau campuran dari keduanya, sedangkan bahan
pengisi adalah pasir atau tras. Adukan dengan bahan pengikat semen
mempunyai adhesi dan kekuatan yang lebih besar tetapi pengerjaannya agak
susah atau workabilitynya rendah. Sedangkan adukan dengan bahan pengikat
kapur mempunyai sifat adhesi dan kekuatan yang lebih rendah tetapi
mempunyai sifat kemudahan pengerjaan (workability) yang lebih baik. Sifat-
sifat adukan yang terpenting adalah mudah dikerjakan (workability), sifat
penyusutan (shrinkage) yang kecil, dan. Kekuatan (strength) yang cukup.

Pada pekerjaan pasangan bata dan plesteran dinding, jenis-jenis semen yang
digunakan harus mempunyai karakteristik tertentu dan memenuhi spesifikasi
sesuai dengan fungsinya antara lain mudah dikerjakan, panas hidrasi rendah
dan tidak terjadi retak. Fungsi adukan dalam pasangan bata antara lain
sebagai pengikat antara bata yang satu dengan yang lain, disamping dapat
menghilangkan deviasi dari permukaan batanya untuk menyalurkan beban.
Sedangkan fungsi adukan dalam plesteran untuk meratakan permukaan
dinding dan melindunginya dari berbagaai pengaruh seperti cuaca.

Beberapa hal buruk yang umumnya terjadi pada hasil pekerjaan pasangan
bata dan plesteran dinding disebabkan kurang memahami teori mencampur
adukan dan rencana kerja, antara lain :
a) Terjadinya retak-retak pada plesteran.
b) Pemasangan bata miring.
c) Banyak adukan tersisa pada waktu selesai kerja.
Menyadari hal tersebut di atas, maka untuk mendapatkan pasangan bata dan
plesteran dinding yang baik perlu didukung oleh peralatan, teknik
pemasangan, penyesuaian kecepatan pengisapan air permukaan dari bata
dan pemeliharaan pasangan bata.

Berikut ini beberapa ketentuan-ketentuan, pasangan dinding;


a) Pasangan harus tetap datar dan tegak lurus;
b) Bagian ujung pasangan harus berbentuk gerigi;
c) Kelebihan adukan yang menempel pada dinding pasangan harus segera
dibersihkan sebelum mengeras;

27
d) Bagian bata yang menumpang tidak boleh kurang dari ¼ dari panjang
bata;
e) Bata penutup dari suatu baris pasangan, adukan diletakkan pada bagian
ujung bata terlebih dahulu untuk mengisi sambungan tegak (vertikal);
f) Batu bata harus dalam kondisi lembab pada saat dipasang;

Pasangan Plesteran Permukaan dinding dasar sebelum diplester harus


memenuhi ketentuan berikut :
a) Bersih, bebas dari debu dan organik serta gumpalan adukan yang
melekat tidak sempurna;
b) Lurus/rata dengan toleransi maksimum 2,0 mm/m‟;
c) Dapat menyerap air;
d) Lajur kepala untuk plesteran dibuat dengan jarak 1 meter dan
maksimum 1,5 meter;
e) Khusus untuk permukaan dinding yang licin : Diberi anyaman kawat
atau dikasarkan dengan pahat, atau diberi lapisan kamprot dan
dibasahi selama 24 jam, atau; Diberi bahan pelekat/pengikat sesuai
ketentuan yang berlaku.

Pekerjaan Plesteran untuk Dasar Permukaan Padat Pekerjaan plesteran pada


dasar permukaan padat harus memenuhi ketentuan berikut :
a) Permukaan dengan penyerapan rendah harus dibasahi sebelum
diplester, sedangkan untuk permukaan dengan penyerapan tinggi
harus dibasahi sampai jenuh;
b) Pengamprotan (untuk lapisan kamprot) dilakukan dengan tekanan atau
lemparan kemudian digaruk dengan arah horizontal, sehingga
ketebalan 3 – 4 mm;
c) Lapisan kedua (badan plester) dilekatkan dan diratakan sampai padat
dan rata, sehingga ketebalan 3 – 4 mm;
d) Lapisan ketiga (acian) dilekatkan dengan tekanan yang cukup sampai
ketebalan maksimum 2,0 mm.
Pekerjaan Plesteran pada Dasar Permukaan Logam Pekerjaan plesteran
pada dasar permukaan logam harus mengikuti ketentuan berikut :

28
a) Lapis kamprotan harus dilakukan dengan tekanan yang cukup untuk
mendapatkan permukaan yang kasar dan kuat.

Waktu Efektif Adukan; Adukan harus segera diplesterkan sebelum mencapai


waktu paling lama 2,5 jam sejak mulai dicampur dan harus dilakukan
pengadukan ulang selama masa pelaksanaan untuk menjaga homogenitas
dan kemudahan pengerjaannya. Tenggang Waktu antar Lapisan, Tenggang
waktu antar lapisan harus diberikan sampai lapisan terdahulu cukup keras dan
stabil, terutama untuk lapisan badan (lapis kedua) sebelum diberi lapisan akhir
(acian) sudah tidak terjadi penyusutan dan retak-retak lebih lanjut. Untuk hal
tersebut, perlu diberikan tenggang waktu minimal 7 (tujuh)hari. Pemeliharaan
Selama masa pelaksanaan, dinding harus dijaga dari pengaruh sinar matahari
langsung dan dijaga agar tetap dalam kondisi lembab terutama pada lapisan
akhir selama minimal 3 x 24 jam.

2. Dinding Bata Hebel

Hebel adalah jenis dinding dari bahan pabrikan, yang terbuat dari campuran
semen, pasir (silica), dan kapur, lalu dicampur air dan bahan
pengembang setelah itu diproses dengan diberi uap air tekanan
tinggi dimana dalam pembentukannya gas-gas dibuang, kemudian kantong-
kantong udara dimanfaatkan untuk mengisi campuran beton (Semen, pasir
dan kapur), sehingga lebih padat tetapi ringan. Hebel dinamakan juga oleh
tukang-tukang di lapangan sebutan “bata ringan”, atau sebutan lain disebut
juga dengan Hebel ACC (Autoclaved Aerated Concrete) dan ada juga
menyebut beton ringan aerasi.

Di Indonesia sekarang ini hebel/bata


ringan sudah banyak diproduksi pabrik
skala besar, dan pabrik rumahan (home
industries), tetapi mereka tidak
menyebutnya dengan merek hebel dan
masing-masin mebuat merek sendiri,
karena batu ringan ini awalnya merek
hebel yang pertama dikenal29
orang.Kadang kala batu hebel
diproduksi juga dengan penguatan
batu bata, hanya ukurannya
lebih besar, umumnya
berukuran 10 cm x 19 cm x
59 cm atau ukuran 60 cm x
20 cm dengan ketebalan 8–
10 cm.

Spesifikasi umum hebel /bata ringan adalah;


1) Berat jenis kering : 520 kg/m3
2) Berat jenis normal : 650 kg/m3
3) Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
4) Ketahanan terhadap api : 4 jam
5) Per meter luas, dibutuhkan 8-9 buah, atau untuk 1 m3 bata jenis ini
bisa digunakan untuk pasangan dinding seluas 11,5 m2. kebutuhan
spesi kira-kira 3 cm, dan dapat tidak diplester, karena permukaanya dan
dimensi solid dan presisi.

Beberapa keuntungan menggunakan Hebel sebagai dinidng, antara lain yaitu;

30
1. Pemasangan Cepat; Masa pekerjaan konstruksidinding hebel lebih cepat,
dibanding bata merah, sehingga dari anggaran pekerjaan, yaitu
penggunaan tenag kerja akan lebih hemat. Penggunaan hebel akan
menyisahkan sedikit sampah atau barang reject, yang membuat lokasi
proyek lebih bersih, tidak berantakan dank an mempercepat penyelesaian
konstruksi.
2. Solid; Hebel lebih solid bila disbanding dengan batu olahan tradisional,
lebih ringan sehingga transportasi akan lebih mudah, dan hasil penelitian
menunjukkan kekuatan hebel lebih kuat dibanduing batu tradional.
3. Tahan Api; Hebel sangattahan api, ini akan membuat lebih aman dan
untuk ketenangan pikiranterhadapa bangunan, dan menambahkan
keamanan.
4. Presisi; Hebel merupakan produksi pabrikan, tentu dimensi dan
ukuran lebih presisi.
5. Ramah Lingkungan; Hebel dibuat dengan konstruksi yang uniktahan
panasdenganmassa termal, membuatbangunan lebih efisiensi, karena
mengurangiketergantungan padapemanasan dan pendinginan, dan akan
berampak pada efisiensi penggunaan AC di ruangan.
6. Bagus untuk akustik; Hebeldenganpanel dindingringandan lebih solid,
akanmemberikantingkatkinerja akustik lebih berkualitas, karena lebih
kedap suara.

Dari keuntungan pemakaian batu hebel, jelas akan lebih bermanfaat


dibanding menggunakan batu bata, atau batu tradisonal lain.

31
Gambar 11-17:Bahan Dinding Hebel

Ada beberapa kekurangan dinding bata hebel atau celcon ini, yaitu;
1) Harga relative lebih mahal disbanding bata/batako, dan bahabn
tradisonal lain.
2) Tidak semua tukang mampu memasang hebel.
3) Pembelian melalui pemesanan pada took yang special menjual hebel.

Gambar 11-18:Pemasangan Dan Aplikasi Dinding Hebel

Hebel bahannya jenis ini harganya lebih mahal kurang lebih 16,5 % dari harga
dinding bata merah untuk setiap 1 m2 terpasang. Dinding jenis ini sering
digunakan pada rumah-rumah mewah, hotel, apartemen, monumen dan
gedung-gedung mewah yang lain.Dinding jenis hebel bisa saja tidak diplester,
cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata dan
permukaan batu yang lebar.Hanya saja ketebalan kusennya harus
disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang
terbuang. Jarak pemasangan kolom penguat sama dengan yang disyaratkan
pada bata merah.

3. Dinding Batako

Batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang
pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa
campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan
dengan bahan tambah lainnya (additive). Selain itu ada juga yang

32
membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air bahkan kini juga beredar
batako dari campuran semen, pasir dan batubara, tentu dengan campuran
kekuatannya menjadi kurang. [pengertian Batako, menurut PUBI (Persyaratan
Umum Bahan Bangunan di Indonesia) tahun 1982 pasal 6, “Batako adalah
bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”,
sednagkan menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau batu
cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen
Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya
(additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat
digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding”

Bentuk dari batako/batu cetak itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu batu cetak
yang berlubang (hollow block) dan batu cetak yang tidak berlubang (solid
block) serta mempunyai ukuran yang bervariasi.Ukuran batako (press) pada
umumnya adalah panjang 36-40 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 18-20 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 15 buah batako. Biasanya
orang memilih jenis batako press, hal ini dipilih untuk memperingan beban
struktur sebuah bangunan, mempercepat pelaksanaan, dan meminimalisasi
sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding.

Gambar 11-19:Bentuk Batako (solid block dan hollow block)

33
Sebutan batako, juga sering disebut dengan bata beton, hanya campuran
semennya lebih sedikit dan bervariasi tergantung pabrik yang
memperoduksinya.Batako diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu batako
normal dan batako ringan. Batako normal tergolong batako yang memiliki
densitas sekitar 2200-2400 kg/m3 dan kekuatannya tergantung komposisi
campuran beton (mix design). Sedangkan untuk beton ringan adalah suatu
batako yang memiliki densitas < 1800 kg/m3, begitu juga kekuatannya
biasanya disesuaikan pada penggunaan dan pencampuran bahan bakunya
(mix design).Batako yang baik adalah yang masing-masing permukaanya rata
dan saling tegak lurus serta mempunyai kuat tekan yang tinggi.Permukaan
batako harus mulus, berumur minimal satu bulan, pada waktu pemasangan
harus sudah kering, berukuran panjang 400 mm, lebar 200 mm dan tebal 100-
200 mm, kadar air 25-35 % dari berat, dengan kuat tekan antara 2-7 N/mm2”.
Sebelum dipakai dalam bangunan, maka batako minimal harus sudah
berumur satu bulan dari proses pembuatannya, kadar air pada waktu
pemasangan tidak lebih dari 15 %.

Gambar 11-20:Ukuran Batako Press(Diambil dari sampel produksi)

Beberapa faktor yang menjadikan batako berkualitas, antara lain adalah;


Faktor air semen, umur batako dari mulai diproduksi, kepadatan batako yang
dipengaruhi ketika produksi, bentuk dan struktur batuan dan campuran bahan
yang digunakan.Berikut ini adalh spesifikasi umum batako;
1) Berat jenis normal 1000 kg/m3
2) Berat jenis kering 950 kg/m3
3) Kuat tekan : 5,5 N/mm²
4) Tebal spesi : 20 – 30 mm
5) Jumlah (kebutuhan) batako press per 1 m2 : 20 – 25 buah.

34
Beberapa keuntungan menggunakan batako sebagai dinding bangunan, yaitu;
1) Secara kuantitatif dalam pemasangan dinding, jumlahnya lebih sedikit
bila dibanding dengan batu bata.
2) Memasnga lebih cepat, dan dimensi ukruan lebih seragam disbanding
bat merah.
3) Tidak perlu diplester untuk menghemat biaya
4) Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
Beberapa kekurangan menggunakan batako sebagai dinding bangunan, yaitu;
1) Gampang retak pada dinding
2) Gampang pecah, sehingga membutuhkan ekstra ketika pengangkutan
dan pemasangan
3) Kurang baik untuk insulasi panas dan suara.

Bahan dinding batu cetak yang tidak dibakar atau sebutan umum batako, ada
juga yang menyebut konblok, berdasarkan bahan bakunya dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu:
1) Batako putih; Batako putih ata tras terbuat dari campuran trass, batu
kapur, dan air, dan sering juga disebut batu cetak kapur trass. Trass
merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-batu yang
berasal dari gunung berapi, warnanya ada yang putih dan ada juga
yang putih kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa beredar di
pasaran memiliki panjang 20 cm–30 cm, tebal 8 cm–10 cm, dan tinggi
14 cm–18 cm.
2) Batako semen; dibuat dari campuran semen dan pasir. Ukuran dan
model lebih beragam dibandingkan dengan batako putih. Batako ini
biasanya menggunakan dua lubang atau tiga lubang disisinya untuk
diisi oleh adukan pengikat. Nama lain dari batako semen adalah
batako pres, yang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pres mesin
dan pres tangan. Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan
tangan dapat dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Di
pasaran ukuran batako semen yang biasa ditemui memiliki panjang 36
cm–40 cm, tinggi 18 cm–20 cm dan tebal 8 cm–10 cm

35
Gambar 11-21:MesinPress Tangan

Kelebihan dinding menggunakan batako putih antara lain adalah,


pemasangan relatif lebih cepat, harga relatif murah. Kemudian kekurangan
dinding batako putih antara lain adalah, rapuh dan mudah pecah, menyerap
air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab, dinding mudah retak, dan
penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, yaitu setiap bidang
dinding seluas.

Kelebihan dinding menggunakan batakosemen (pres) antara lain adalah;


1) Lebih kedap air sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
rembesan air.
2) Pemasangan lebih cepat daripada dinding bata merah ataupun dinding
batako putih, karena ukuran material yang lebih besar.
3) Membutuhkan rangka beton pengaku relatif lebih sedikit, yaitu antara
9-12 m2 luas bidang dinding
4) Ukuran material lebih presisi dan seragam, sehingga mengurangi
pemakaian spesi, dan material plester dan aci.
5) Ketersediaan material relatif terjamin, serta fluktuasi harga tidak terlalu
tinggi karena proses pembuatannya tidak terlalu dipengaruhi oleh
musim.
Kemudian kekurangan dinding batako presantara lain adalah;
1) Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.
2) Mudah terjadi retak rambut pada dinding.

36
3) Dinding mudah berlubang karena terdapat lubang pada bagian sisi
dalamnya, sehingga menyulitkan untuk pemasangan perabot pada
dinding.

Batako dan paving block yang diproduksi, bahan bakunya terdiri dari pasir,
semen dan air dengan perbandingan 75 : 20 : 5. Perbandingan komposisi
bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986. Adapun proses produksi batako
dan paving block adalah sebagai berikut :
1) Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus dengan
menggunakan mesin/manual.
2) Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan
menggunakan mesin pengaduk/manual dan setelah rata ditambahkan
air.
3) Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga
didapat adukan yang rata dan siap dipakai.
4) Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak
batako/paving block dengan menggunakan sekop dan di atasnya
boleh ditambahkan pasir halus hasil ayakan (bergantung pada jenis
produk batako/paving block yang akan dibuat).
5) Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan
sampai padat dan rata mekanisme tekan pada mesin cetak.
6) Batako/paving block mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian
dikeluarkan dari cetakan dengan cara menempatkan potongan papan
di atas seluruh permukaan alat cetak.
7) Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan
keunggulan produk akhir sehingga batakolpaving block mentah
tersebut keluar dari alat cetaknya.
8) Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah
dengan cara diangin-anginkan atau di jemur di bawah terik matahari
sehingga didapat batako/ paving block yang sudah jadi

Teknik dan cara pemasangan batako sama saja halnya dengan teknik dan
pemasangan batu bata, perbedaan hanya terletak pada ukuran saja. Oleh

37
karena itu, pada kesempatan ini kita tidak akan membahas secara detail
pemasangan batako, karena dapat dilihat pada materi terdahulu tentang
pemsangan batu bata. Baik itu tentang persiapan alat, persiapan bahan dan
lain sebagainya, dan yang terpenting untuk menghasilkan yang lebih baik, dan
kuat pemasangan batako haruslahbenar-benar disusun dengan rapi.Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penngunaan batako sebagai dinding
bangunan, yaitu;
1) Penyimpanan, diusahakan di dalam keadaan cukup kering
2) Kemanan konstruksi batako, sebaiknya disusun maksimal per lima
lapis.
3) Pemasangan tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak
bolehdirendam air.
4) Pemotongan batako dipergunakan palu, sendok semen, atau tatah
untukmembuat goresan pada batu yang akan dipatahkan.

Gambar 11-22:Pemasangan Batako Sebagai Dinding Pagar

Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangkapengkaku yang


terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicordi dalam lubang-
1ubang batu batako.Kolom beton ini selalu dipasang disudut-sudut,
pertemuan dan persilangan dinding seperti terlihat padagambar diatas.Jika
dinding bersilangan salah satu dinding terdiri daribatu batako yang tidak
berlubang, maka digunakan angker besi beton.

Berikut ini, beberapa gambar teknik dan susunan pemasangan batako yang
dipersyaratkan untuk dipedomani.

38
Gambar 11-23 :KonstruksiBatakoHubungan Sudut

Gambar 11-24:Konstruksi Batako Sudut Dengan Penguat Kolom

Gambar 11-25:KonstruksiBatakoHubungan Persilangan

39
Gambar 11-26:Konstruksi Batako Dengan Penguat Besi Beton

4. Dinding Batu Alam

Batu alam membuat tampilan ruangan jadi alami, bentuk, tekstur, dan
motifnya mampu membuat suasana ruang berubah sejuk alami. Dalam
pemasangan, batu alam dapat menghasilkan beragam pola dan tampilan.
Dinding batu alam biasanya terbuat dari bebatuan yang terdapat di alam,
beda dengan batu olahan, seperti batu kali, batu cadas, batu candi, dan batu
yang dapat dipakai sebagai dinding baik itu berfungsi sebagai penyekat,
penahan maupun sekalian sebagai dekorasi arsitektur. Prinsip
pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus
dipasang selang-seling, untuk menyatukan batu diberi adukan seperti
campuran ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas permukaan
tanah.

Batu alam dapat dipasang dengan pola seperti batu bata dinding, kotak-kotak
bujur sangkar, dan susun sirih, selain juga pemasangan maju mundur. Pilihan
pola ini dapat disesuaikan dengan keinginan atau sesuai dengan karakter
batu yang dipakai. Batu candi batu ini berupa lempengan. mudah menyerap
air karena berpori besar. Teksturnya kasar. Apabila terkena air, warna batu
lebih kelam biasanya semakin hitam. Ukuran yang tersedia: 10 cm x 20 cm,
15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm. Tersedia pula ukuran lebih besar, berkisar
antara 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan 40 cm x 40 cm.

40
Batu alam biasanya digunakan untuk pondasi rumah, meski begitu, tersedia
juga batu kali lempengan. Bentuk dan ukuran batu alam biasanya tidak
teratur, lempengan batu ini biasa dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai,
bentuk dan ukuran yang tidak beraturan jelas membuat proses pemasangan
agak sedikit sulit butuh ahli agar hasilnya rapi daan terlihat lebih artistik.
Kemudian batu andesit, batu ini paling keras di antara batu alam yang umum
dipakai. Tingkat porositasnya paling kecil karena berpori rapat, warnanya
gelap, ukuran yang tersedia mulai 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm,
dengan ketebalan 3-4 cm. Seperti halnya batu paras, penggunaan batu ini
cocok di segala ruang, pola yang banyak digunakan adalah susun bata, ini
menjadikan struktur pelapis dinding ini kuat karena saling mengikat.

5. Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi


untukmenahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang
miring ataulereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah
itu sendiri. Tanah yang tertahan memberikan dorongan secara aktif pada
struktur dinding sehingga struktur akan cenderung terguling atau tergeser.
Fungsi utama dari dinding penahan tanah adalah menahan tanah yang
berada dibelakangnya dari bahaya longsor akibat benda-benda yang ada atas
tanah, adanya berat tanah, adanya berat air (tanah) dan lain sebagainya.
Dinding penahan merupakan dinding yang dibangun untuk menahan massa
tanah di atas struktur atau bangunan yang dibuat. Jenis konstruksi dapat
dikonstribusikan merupakan konstruksi dengan mengandalkan berat
konstruksi untuk melawan gaya-gaya yang bekerja.Fungsi khusus yang dapat
diberikan oleh dinding pasangan batu yaitu, pemanfaatan ruang dari suatu
pembangunan jenis sarana dan prasarana lain, dan pemeliharaan, penunjang
umur dan bagian dari jenis sarana dan prasarana lain. Hal tersebut dapat
terjadi pada dinding saluran irigasi, prasarana tepi jalan kondisi khusus,
perlindungan tebing, dan lain-lain.

Dinding penahan tanah, biasanya dibuat dari pasangan batu kali, yaitu
pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir dan air.
Dikenal beberapa jenis dinding penahan tanah, seperti konstruksi batu kali

41
murni, batu kali dengan tulangan (gravity & semi gravity), tembok yang dibuat
dari bahan kayu (talud kayu), dan tembok yang dibuat dari bahan beton (talud
beton).

Dinding penahan tanah digolongkan menurut bahan-bahan yang dipakai


antaralain yaitu;
1) Dinding dari batu; Dinding penahan jenis ini digunakan untuk
mencegah terjadinya keruntuhan tanah, dan digunakan apabila tanah
asli di belakang tembok itu cukup baik dan tekanan tanah dianggap
kecil.
2) Dinding dari beton; Tipe Gravitasi (Tipe Semigravitasi)bahan dari
dinding ini dapat dibuat dari balok beton polos (plain concrete).
Stabilitas dinding ini tergantung beratnya dan tidak ada gaya tarik di
setiap bagian dari dinding. Dinding ini kurang ekonomis apabila
digunakan untuk dinding yang tinggi. Dinding Semi Gravitasi adalah
dinding yang sifatnya terletak antara sifat dinding gravitasi sebenarnya
dan dinding kantilever. Dimana pada dinding ini terdapat perluasan
kaki sehingga tebal penumpang dapat direduksi dan digunakan
sejumlah kecil penguatan bajaKarena bentuknya yang sederhana dan
juga pelaksanaan yang mudah, jenis ini sering digunakan apabila
dibutuhkan konstruksi penahan yang tidak terlalu tinggi atau bila tanah
pondasinya baik.

3) Dinding dari Beton Bertulang; Dengan Balok Kantilever Dinding


penahan dengan balok kantilever tersusun dari suatu dinding
memanjang dan suatu pelat lantai, dinding ini menggunakan aksi
konsol untuk menahan massa yang berada di belakang dinding dari
kemiringan alami yang terjadi akan berlaku sebagai balok kantilever
dan kestabilan dari dinding didapatkan dengan berat badannya sendiri
dan berat tanah di atas tumit pelat lantai. Dinding penahan jenis ini
relatif ekonomis dan juga relatif mudah dilaksanakan.

42
Gambar 11-27:Konstruksi Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah digolongkan berdasarkan cara untuk mencapai


stabilitas,antara lain yaitu;
1) Dinding gravitasi (gravity wall); Dinding ini biasanya di buat dari
beton murni dan tanpa tulanganatau dari pasangan batu kali. Stabilitas
konstruksinya diperoleh hanya dengan mengandalkan berat sendiri
konstruksi, biasanya tinggi dinding tidak lebih dari 4 meter.
2) Dinding penahan kantilever (kantilever retaining wall); Dinding
penahan kantiliver di buat dari beton bertulang yang tersusun dari
suatu dinding vertical dan tapak lantai. Masing-masing berperan
sebagai balok atau pelat kantiliver, stabilita konstruksinya diperoleh
dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah diatas tumit tapak
(hell). Terdapat 3 bagian struktur yang berfungsi sebagai kantiliver,
yaitu bagian dinding vertical (steem), tumit tapak dan ujung kaki tapak
(toe ), dan biasanya ketinggian dinding ini tidak lebih dari 6– 7 meter
3) Dinding conterfort (counterfort wall); Apabila tekanan tanah aktif
pada dinding vertical cukup besar, maka bagian dinding vertical dan
tumit perlu disatukan (kontrafort). Kontrafort berfungsi sebagai
pengikat tarik dinding vertical dan ditempatkan pada bagian timbunan
dengan interfal jarak tertentu. Dinding kontrafort akan lebih ekonomis
digunakan bila ketinggian dinding lebih dari 7 meter.
4) Dinding butters (butters Wall); Dinding Buttress hampir sama
dengan dinding kontrafort, hanya bedanya bagian kontrafort diletakkan
di depan dinding. Dalam hal ini, struktur kontrafort berfungsi memikul
tegangan tekan. Pada dinding ini, bagian tumit lebih pendek dari pada
bagian kaki. Stabilitas konstruksinya diperoleh dari berat sendiri

43
dinding penahan dan berat tanah diatas tumit tapak. Dinding ini lebih
ekonomis untuk ketinggian lebih dari 7 meter
.

Gambar 11-28: Desain Konstruksi Dinding Penahan Tanah

6. Dinding Beton

Pada Bab terdahulu telah dijelaskan pengertian dari beton, untuk lebih
mengingatkan pemahaman kita, penegertian beton yaitu suatu campuran
yang berisi pasir, krikil/ batu pecah/ agregat lain yang dicampurkan menjadi

44
satu dengan air yang setelah mongering membentuk suatu masa yang disebut
dengan beton, dan selanjutnya dapat digunakan untuk membuat pondasi,
balok, plat lantai, dan lain sebagainya.Dari pekerjaan dan fungsinya beton
dikenal ada berbagai jenis, yaitu, beton normal, beton bertulang, beton
pratekan, dan beton komposit.

Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton, antara lain yaitu;


1) Jenis dan kualitas semen (PC);
2) Perbandingan campuran semen, dengan agregat lain dalam
campuran, serta teknik dan metoda pencampuran bahan bahan yang
digunakan;
3) Pelaksanaan pekerjaan beton dan perawatan sampai mongering.

Sebagai salah satu konstruksi yang dikerjakan, beton memiliki Kelebihan dan
Kekurangan. Beton dalam keadaan mengeras akan sangat keras dan kaku,
tetapi dalam keadaan segar beton seperti bubur sehingga mudah dibentuk
sesuai keinginan. beton juga sangat tahan terhadap serangan api juga sangat
tahan terhadap serangan korosi, dan secara umum kelebihan dan kekurangan
beton adalah;
1) Kelebihan beton; dapat dibentuk sesuai keinginan, mampu memikul
beban tekan yang berat, tahan terhadap temperatur tinggi, biaya
pemeliharaan relative kecil.
2) Kekurangan beton; bentuk yang sudah dibuat sulit untuk diubah,
pelaksanaan pekerjaan memerlukan ketelitian yang tinggi, berat, daya
pantul suara besar, membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk,
tidak memiliki kekuatan tarik, setelah dicampur beton segera
mengeras, dan beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa
di daur ulang.

45
Gambar 11-29 : Dinding Beton pada Bangunan

Dinding beton dibuat dengan berbagai tujuan, selain untuk struktur beton
dapat diadikan sebagai disain arsitektur bangunan.Saat ini banyak orang
membuat dinding beton dari blok-blok beton pracetak, disamping kuat mudah
dalam pengerjaan di lapangan, yang hanya menyatukan dengan konstruksi
yang telah ada atau menempelkannya pada frame yang telah disediakan
sebelumnya. Sekarang ini banyak didapat dinding berbahan beton, dari
desain dan pengerjaannya dikenal beberapa macam, yaitu;
1) Dinding beton dan beton bertulang
2) Dinding beton pracetak
3) Dinding beton panel

Dinding beton bertulang banyak dipakai dalam konstruksi dinding penahan


tanah, hal tersebut dimungkinkan karena kekuatannya dan mudah
membentuk dan melaksanakna sesuai dengan counter/relief alam yang akan
dikerjakan. Penggunanaa dinding beton bertulang, banyak diapaki seperti
untuk bendungangan, drainase, dan pondasi atau jembatan. Bahkan untuk
konstruksi tertentu dinding juga dapat ditanam pipa didalamnya, karena
dinding beton dapat menahan kontraksi air dari luar yang dapat melindungi
kekuatan pipa di dalamnya. Tampilan estetikadari dindingbeton
bertulangdapat dibentuk sehingga menarik perhatian, dan akan memperindah
tampilan luar disamping kekuatan yang tetap dipertahankan.

46
Ketahanan dinding beton dapat bertahan berpuluh puluh tahun, bahkan
ratusan tahun tergantung dari kekuatan serta ketebalan lapisan beton yang di
desain, dan kekuatan dinding beton akan bertambah dari tahun ke ktahun,
sampai tercapai titik kuat yang diprediksi bisa sampai ratusan tahun. Namun,
bila spesifikasikonstruksi bangunantidakkuat, ini yang memungkinkan dinding
akan mengalami penurunan, seperti timbulnya retak-retak, yang
akhirnyaakan mengalami keruntuhan. Pembangunan konstruksi dindiing
beton dapat di desain dengan kombinasi arsitektur yang indah, sehingga
bukan hanya kokoh dari segi struktur tetapi indah dari sudut estetika.

Gambar 11-30 : Dinding Beton Bertulang Sebagai Penahan Tanah

7. Dinding Partisi

Bila ditinjau dari arti kata partisi, mungkin semua dari kita memahami
maksudnya, partisi berarti pembatas atau sekat ruangan.Kebiasaan di rumah
partisi dapat dipasang dan dipindah-pindah sesuai keinginan.Penggunaan
partisi sebagai pembatas ruangandimana ruangan satu dengan yang lainnya
mempunyai fungsiyang berbeda.Jadi sesuai dengan namanya dinding partisi
memang dikhususkan untuk sekat antar ruang, karena di desain sebagai
sekat antara ruang satu dan yang lain, dinding ini memiliki desain konstruksi
yang lebih praktis dan ringan dibanding dengan konstruksi dinding seperti
dinding bagian luar.Selain fungsi pembatas ruangan,partisi jugadapat

47
difungsikan sebagai tampilan dekoratif interior ruanganbersama furniture
pendukung, sehingga keberadaannya dapatmembuat kesan lebih hidup dan
mewah di suatu ruangan,kesan kosong dapatdihindari berkat hadirnya
furniture yang sesuai. Fungsi lain dari partisi adalah sebagai bagian dari
meubuler dengan mendesain partisi sebagai lemari atau bufet yang minimalis.

Bahan partisi untuk dinding dengan banyaknya produk pabrikan dapat


didesain bagus dan murah, dan biasanya dinding jenis partisi ini tidak bisa
digunakan untuk dinding luar (eksterior), hal Ini disebabkan sifat bahannya
yang kurang menjamin faktor keamanan dari gangguan luar. Disamping tidak
cocok untuk konstruksi terbuka, dinding jenis ini juga tidak dirancang untuk
memikul beban yang berat. Dinding macam ini banyak digunakan sebagai
bahan penyekat ruangan, terutama di perkantoran.Dengan desain yang
variatif,partisihadir dengan berbagai material seperti kayu, rotan, kaca,
bambu, triplek/multiplek yang difinishing dengan lapisan takon, HPL, lembaran
lembaran pelapis modern, dan lain sebagainya yang telah banyak di jual di
pasaran. Penggabungan material tersebut diharapkan bias menghasilkan
tampilan partisi yang cantik sehingga dapatmenjadi elemen penunjang
interior.

Dengan desain yang simple tetapi multifungsi, layak untuk dijadikan alasan
sebuah partisi dengan bufet sebagai penyekatruangan bisa digunakan untuk
menyimpan benda koleksiatau koleksi crystal.Adanya ruang keluarga
danruang makan dalam satu area,penempatan bufet sebagaipenyekat
diharapkan dapat menjadi solusi untuk membuat lebihnyaman area favorit
anda.

Dipasaran semakin banyak pilihan bahan untuk diaplikasikan menjadi dinding


partisi, namun ada tiga bahan yang seringkali digunakan dalam perencanaan,
antara lain yaitu Gypsum, Papan Kalsium/ Fibercement, dan Triplek/Multiplek.
Bahan untuk dinding partisi, yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran
multiplek atau papan gipsum,. bahan lain yang bagus untuk partisi adalah
papan semen fiber glass,yang terbuat dari campuran semen dan fiber glass
sehingga sangat kuat. Pemasangan kerangka kayu atau hollow biasanya

48
menggunakan sekrup sebagi paku untuk merekatkan bahan dimaksud,
bahannya mudah dipotong dengan menggunakan gergaji.Untuk dinding partisi
yang memakai bahan multiplek bisa dikatakan kurang aman, mengingat
bahan mudah terbakar dan mudah mengelupas bila sering terkena air.Secara
umum pemakaian partisi selalu dibuat dua lapis, untuk luar dan dalam. Bila
dana terbatas, gunakan bahan partisi ini untuk pembatas ruangan. Jenis
bahan disesuaikan dengan selera dan besarnya biaya.

7.1 Papan Gypsum

Papan gypsum terdiri dari bahan gypsum yang dibungkus dengan kertas
penguat di sekelilingnya. Pada umumnya yang tersedia dipasaran bagian
ujung papan sisi panjang berbentuk miring, namun ada juga beberapa produk
yang menyediakan tepian yang kotak untuk aplikasi khusus. Kekuatan utama
gypsum terletak pada kertas pembungkusnya, untuk papan gypsum standar
kertas pembungkus biasanya berwarna gading cenderung kecoklatan, dengan
bahan sepintas mirip dengan kertas zak pembungkus semen. Saat ini
produsen gypsum memproduksi beberapa jenis gypsum untuk beberapa
aplikasi. Ketebalan gypsum bervariasi, rata-rata di pasaran adalah 9mm,
12mm dan 15 mm untuk type gypsum standar (plasterboard).

Berikut ini adalah beberapa karakteristik gypsum, yaitu:


1) Ketahanan Terhadap Air; Karena kekuatan papan gypsum yang
terletak pada kertas pembungkusnya, maka untuk gypsum standar
(plasterboard) yang ada dipasaran rata-rata tidak tahan terhadap basah
dan lembab, kertas akan mengelupas dan inti gypsum akan terurai. Bila
memang memerlukan gypsum sebagai partisi maka beberapa merk
terkenal mengeluarkan type papan gypsum dengan pelapis yang lebih
tahan terhadap lemba, bukan basah, karena bahan gypsum memang tidak
akan bertahan terhadap basah tentu dengan harga yang lebih mahal untuk
ketebalan yang sama.
2) Akustik; Bahan papan gypsum standar (plasterboard) relatif lunak
sehingga bahan gypsum relatif bisa menyerap suara dengan baik daripada
dinding bata. Papan gypsum cocok digunakan untuk ruang-ruang yang
memerlukan peredaman suara, dan karena sifat peredaman gypsum yang

49
baik inilah maka beberapa produsen mengeluarkan panel peredam suara
yang lebih baik dengan berbahan dasar gypsum.
3) Ketahanan Terhadap Api; Papan gypsum standar (plasterboard)
mempuyai lapisan kertas sebagai penguat, dan seperti kita ketahui bahwa
kertas adalah penghantar api, sehingga kurang aman terhadap api.
Namun beberapa produsen menciptakan gypsum yang lebih tahan
terhadap api dengan lapisan kertas khusus (tentu dengan harga yang
lebih mahal).
4) Ketahanan Terhadap Benturan dan Goresan; Aplikasi gypsum sebagai
dinding partisi saat ini sudah menjadi suatu hal yang umum, namun dari
berbagai kasus yang terjadi, pemasangan papan gypsum di ruang yang
biasa dilalui banyak orang cenderung mudah rusak dan gupil terutama di
bagian sudut dinding seperti sebagai pelapis kolom. Selain itu bila dinding
tergores dengan sesuatu yang tajam maka dipastikan kertas akan mudah
terkelupas, tetapi perbaikan untuk hal ini cukup mudah.

Pemasangan papan gypsum sebagai partisi dapat menggunakan rangka kayu


ataupun rangka metal yang banyak tersedia di pasaran. Rangka biasanya
disusun secara vertikal dengan jarak menyesuaikan dengan persyaratan
tinggi maksimum yang dibutuhkan. Pemasangan gypsum direkomendasikan
dipasang tegak, dengan sisi pendek pada bagian bawah dan atas. Jarak antar
panel gypsum menurut rekomndasi rata-rata dari pabrikan sebesar 2.5-5mm.
Pemasangan panel pada rangka menggunakan sekrup gypsum, jarak yang
direkomendasikan antar sekrup sebesar 200 – 500 mm tergantung ketebalan
gypsum. Nat yang terjadi antar panel gypsum ditutup dengan joint compound
gypsum dan kain kassa. Setelah sambungan tertutup, maka tinggal
menghaluskan dan meratakan sambungan dengan ampelas, dan iap
diberikan cat dasar. Bila menggunakan aplikasi rangka kayu, maka sebaiknya
kayu yang dipakai sebagai rangka adalah kayu yang cukup kering, banyak
kejadian sambungan antar gypsum terjadi keretakan dikarenakan muai susut
kayu rangka.

Harga gypsum dipasaran relatif bervariasi, saat ini banyak produsen gypsum
yang menawarkan produknya mulai dari yang berkualitas dengan harga yang

50
tinggi, hingga gypsum kelas low-end yang ditawarkan dengan harga murah
tentu dengan kualitas seadanya. Harga gypsum ditentukan oleh ketebalan
dan jenis pelapis untuk aplikasi khusus.

7.2 Papan Kalsium

Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan serat


selulosa sebagai penguat. Secara tampilan kasat mata papan kalsium
menyerupai bahan plafon fibercement, namun lebih tebal dan kuat. Papan
kalsium dalam proses produksinya telah mengalami pengeringan secara
autoclaving, sehingga tidak mengalami muai susut. Berat jenis papan lebih
berat daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan dan kepadatan
papan kalsium lebih padat dan kuat. Dipasaran ketebalan papan kalsium
terdiri dari 6mm,9mm dan 12 mm.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik Papan Kalsium, yaitu:


1) Ketahanan terhadap air; Papan Kalsium lebih tahan terhadap air dan
lembab. Bila terkena air, papan kalsium tidak akan terurai seperti halnya
papan gypsum, ataupun terkelupas seperti triplek atau multiplek, namun
dari beberapa pengalaman yang saya temui, papan kalsium bila terkena
air dan lembab akan mudah sekali terdapat bercak-bercak hitam, namun
hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan pengamplasan dan
pengecatan kembali.
2) Akustik;Papan kalsium memiliki material yang cukup padat, bahkan lebih
padat dari plesteran dinding bata pada umumnya, oleh karena itu dari segi
akustik papan kalsium cenderung tidak dapat menyerap suara dengan
baik dan tidak cocok untuk ruang yang membutuhkan peredaman suara
seperti ruang pertunjukan atau studio.
3) Ketahanan Terhadap Api;Bahan papan kalsium rata-rata tidak mudah
terbakar dan tidak juga menyebarkan nyala api, sehingga bahan ini sangat
cocok untuk ruang-ruang yang membutukkan perlindungan terhadap api,
dan yang rentan pada kebakaran seperti dapur, laboratorium, dan lain
sebaginya.

51
4) Ketahanan Terhadap Benturan dan Goresan;Bahan dengan kerapatan
yang padat, menjadikan papan kalsium cocok diaplikasikan di ruang
dimana banyak orang dan barang berlalu lalang. Papan Kalsium tidak
mudah ”gupil” dan gores, namun perlu dicatat bahwa papan kalsium
mempuyai sifat yang lebih getas, sehingga bila mengalami benturan yang
cukup keras pada bagian yang tidak terdapat rangka bisa mengalami
keretakan, dan keretakan pada papan kalsium memang bisa diatasi
dengan pemberiana plaster & compount seperti halnya pada gypsum,
namun hasilnya tidak bisa serapi papan gypsum.

Dalam hal pemasangan tidak jauh beda dengan pemasangan papan gypsum,
namun perlu dicatat, bahwa papan kalsium dengan sifat bahan yang lebih
keras dan kaku maka biasanya bila rangka kurang rapi sambungan antar
panel juga terlihat begelombang, dan hal ini lebih sulit diatasi dengan dempul
daripada papan gypsum.Harga papan kalsium rata-rata dipasaran relatif lebih
mahal daripada papan gypsum standart dengan ketebalan yang sama, namun
dalam aplikasi partisi yang sama papan kalsium bisa menggunakan ketebalan
yang lebih tipis daripada papan gypsum. Namun bila dibandingkan dengan
papan gypsum untuk aplikasi khusus seperti papan gypsum tahan api, papan
gypsum tahan kelembaban, maupun papan gypsum tahan benturan, maka
harga papan kalsium relatif lebih murah.

7.3 Papan Triplek/ Multiplek

Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan
horizontal secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di
press dengan tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya
masing-masing lapisan pada triplek maupun multiplek telah mengalami
pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi, sehingga menjadikan
papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan kayu
lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik Papan Triplek/ Multiplek, yaitu:

52
1) Ketahanan terhadap air; Papan Triplek/Multiplek bila dibiarkan tanpa
pelapis tidak akan tahan terlalu lama di tempat yang berair, namun bila
hanya tersiram untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama, triplek
/multiplek lebih bertahan daripada papan gypsum standar. Bila direndam
dalam air dalam waktu yang cukup lama maka papan akan mengelupas
tiap lapisannya, dan melapuk. Namun dengan pelapisan yang baik partisi
triplek/multiplek dapat digunakan untuk ruang yang lembab seperti
sebagai partisi toilet.
2) Akustik; Papan Multiplek memiliki tingkat reduksi yang cukup bagus
tergantung juga ketebalannya dan mudah dibentuk, sehingga papan
multiplek cocok ruang yang memerlukan pengaturan tata suara seperti
gedung konser.
3) Ketahanan Terhadap Api; Sifat bahan dasar kayu sebagai penghantar
api, kayu olahan multiplek sebaiknya dihindarkan untuk partisi ruang-
ruang yang kontak langsung dengan api seperti dapur, dan laboratorium
penggunaan multiplek untuk partisi ruang yang retan terhadap api dapat
diatasi dengan penggunaan bahan pelapis yang tahan api.

Dari segi pemasangan papan multiplek lebih fleksibel dan mudah dibentuk
manjadi model apapun, pemasangan tidak memerlukan tenaga ahli khusus.
Rangka untuk menyokong papan multiplek juga bisa terbuat dari kayu
maupun rangka metal. Kelebihan dari pemasangan multiplek adalah bahan
yang mudah dibentuk menjadi bentuk apapun, dan sisa maupun bongkaran
bisa dimanfaatkan lagi tanpa terlalu banyak kerusakan.

Dari soal harga saat ini harga bahan bangunan berbahan dasar bahan kayu
relatif lebih mahal saat ini. Harga tiap lembar multiplek dipengaruhi oleh tebal
dan tekstur kayu yang dipakai. Bahan triplek/ multiplek sangat fleksibel karena
bisa dibongkar pasang tanpa banyak merusak bahan, dan bahan masih bisa
digunakan lagi, hal ini menjadikan bahan ini lebih ekonomis untuk jangka
panjang bila memang partisi sering di bongkar pasang.

Penggunaan dinding partisi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya


kebutuhan perumahan dan perkantoran yang tidak hanya mempertimbangkan

53
faktor biaya dan waktu yang dihabiskan dalam membangun suatu
bangunan.Dinding partisi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan
masyarakat yang semakin meningkat di sektor real.Sementara ini dinding
partisi merupakan hasil dari pengembangan teknologi yang tepat
guna.Dimana perkembangan teknologinya selalu meningkat sejalan dengan
inovasi produsen dinding partisi.

Gambar 11-31 : Dinding Partisi Dari Berbagai Bahan

54

Anda mungkin juga menyukai