Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PRAKTIKUM

ASUHAN PERSALINAN PATOLOGI


PRESENTASI BOKONG

Disusun oleh:
Mirna Nuria Rahmah 201510104261

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2016
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan kebidanan IV (Patologi kebidanan)
2. Program Studi : DIII Kebidanan
3. Kode/Bobot SKS : BD4107/2 SKS
4. Semester : IV
5. Elemen Kompetensi : MKB
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Asuhan persalinan dengaan presentasi bokong

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa memiliki kemampuan memberikan asuhan bermutu tinggi serta tanggap
terhadap budaya setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih,
aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan BBL. Sesuai dengan standar kompetensi bidan yang tertuang
dalam Permenkes RI No 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan
Praktik Bidan pada BAB III pasal 10 yang berbunyi “Bidan dalam memberikan
pelayanan berwenang untuk penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan”.

III. KOMPETENSI DASAR


Mampu mengimplementasikan asuhan kegawatdaruratan penatalaksanaan presentasi
bokong sesuai dengan prosedur

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat:
1. Mampu melakukan tindakan asuhan bidan sesuai kompetensi bidan seperti, data
subjektif, objektif, interpretasi data/pengambilan keputusan, keterampilan prosedur
klinik, pendidikan kesehatan, pendokumentasian, dan perilaku profesional
2. Mampu mengimplementasikan penatalaksanaan persalinan dengan presentasi bokong
3. Mampu mengimplementasikan asuhan pasca persalinan

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui demonstrasi dengan phantom di laboratorium skill mahasiswa dapat:

1. Melakukan tindakan asuhan kebidanan sesuai kompetensi bidan seperti, data


subjektif, objektif, interpretasi data atau pengambilan keputusan, keterampilan
prosedur klinik, pendidikan kesehatan, pendokumentasian, dan perilaku
profesional sesuai dengan prosedur yang sistematis
2. Mengimplementasikan penatalaksanaan persalinan dengan presentasi bokong
yang baik dan benar
3. Mengimplementasikan asuhan pasca persalinan yang baik dan benar

VI. DESKRIPSI MATERI


1. Indikator penatalaksanaan persalinan dengan presentasi bokong
2. Alat alat yang digunakan dalam penatalksanaan dengan presentasi bokong
3. Langkah-langkah penatalaksanaan dengan presentasi bokong

VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


 Silent demonstration (diam, kemudian baru menjelaskan) menyesuaikan materi
 Practice rehearshall pairs (praktik berpasangan) praktik berdua secara
berpasangan : 1 orang praktik, 1 orang menilai dengan ceklist, kemudian bergantian
(redemonstrasi)

VIII. MEDIA PEMBELAJARAN


1. Pantom bayi
2. Phantom panggul
3. 1 set peralatan APN
4. Ceklist
5. jobshet
IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Menyiapkan fisik dan psikis 5 Menit
b. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-
nilai islam
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan cakupan materi
Inti a. Menentukan alat alat untuk persalinan 15 Menit
sesuai dengan prosedur secara sistematis
b. Melakukan asuhan kebidanan pada
persalinan dengan presentasi bokong
sesuai dengan hasil presentasi janin
dengan aman dan sesuai prosedur
c. Mahasiswa diminta berpasangan untuk
saling mengevaluasi tentang proses
asuhan persalinan dengan presentasi
bokong
Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran 5 menit
b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
dan integrasi nilai-nilai Islam
c. Tindak lanjut pemberian tugas pada
pertemuan selanjutnya
d. Menutup dengan salam

X. PENILAIAN
A. Jenis
Unjuk Kerja/Performance test

B. Bentuk
Ceklist

C. Instrument
Ceklist : Terlampir

XI. SUMBER BELAJAR


Prawirohardjo,Sarwono.2008.Ilmu kebidanan.Jakarta: PT Bina Pustaka
Dutton A Lauren,dkk.2012.Rujukan cepat kebidanan. Editor bahasa indonesia, Jakarta :
EGC.
Fadlun.Feryanto A. 2012. Asuhan kebidanan patologis. Jakarta: Salemba Medika
Gunningham,Gary.F.dkk.2012.Obstetri Williams.Jakarta:EGC

Yogyakarta, …………….2016

Dosen Pembimbing/koordinator mata kuliah Praktikan

(Mufdillah, S.Pd., S.SiT., M.Sc) (………………………….)


Lampiran Materi

A. Persiapan Alat

1. Alat Steril
a. Partus set
1) Dua klem kelly atau 2 klem kokher
2) Gunting tali pusat
3) Benang tali pusat atau klem tali pusat
4) Kateter nelaton
5) Gunting episiotomi
6) ½ kokher
7) 2 pasang sarung tangan steril
b. Set Heating
1) 1 tabung suntik 10 ml steril
2) Pinset
3) Nalpuder
4) 2-3 jarum jahit taham (ukuran 9dan11)
5) Benang cromic ukuran 2 dan 3
6) 1 pasang sarung tangan
2. Alat Tidak Steril
a) Kom
b) Korentang
c) Spuit
d) Kain bersih 4
e) Handuk atau kain bersih 3
f) Pita ukur
g) Termometer
h) Stetoskop
i) APD
j) Underped
k) Bengkok
l) Tempat plasenta
m) Partograf
n) KMS ibu hami
o) Formulir rujukan
p) Alat tulis
q) Perlak
r) Cairan RL atau garam fisiologis 3 botol
s) Selang infus
t) Kanul IV 2 buah no 16-18
u) Obat
3. Resusitasi set
a. Penghisap lendir bayi
b. Sungkup atau balon resusitasi
c. 3 duk atau kain untuk alas tempat resusitasi
d. Lampu sorot
e. Bengkok
CEKLIST

PENUNTUN BELAJAR PERSALINAN DENGAN PRESENTASI BOKONG

PENILAIAN

Nilai 0 (nol) : Langkah atau tugas tidak dikerjakan

Nilai 1 (satu) : Langkah dikerjakan tapi perlu perbaikan

Nilai 2 (dua) : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu
NILAI
NO LANGKAH KEGIATAN
0 1 2
A. DATA SUBJEKTIF
1 Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam, dan
memperkenalkan diri
2 Menanyakan Identitas pasien
3 Menanyakan riwayat kesehatan pasien
4 Menanyakan keluhan pasien
B. DATA OBJEKTIF
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
7 Memastikan identitas pasien (nama pasien, no RM, tanggal lahir)
C. INTERPRETASI DATA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
8 Menentukan diagnose
9 Menentukan pengambilan keputusan dari diagnosa yang ditetapkan
D. KETRAMPILAN PROSEDUR KLINIK
10 Menyiapkan alat dan bahan:
a. Partus set steril (bak instrumen, 2 buah klem koher, gunting tali
pusat, gunting episiotomi, kateter nelaton, kassa, sarung tangan
2 pasang, kapas basah DTT, kom kecil berisi betadin, pengikat
tali pusat, duk steril).
b. Resusitasi set (penghisap lendir bayi, sungkup/balon resusitasi,
duk/kain untuk alas tempat resusitasi dan untuk bungkus bayi,
lampu sorot, bengkok
c. Handuk 2 bersih
d. Uterotunika dan spuit 3cc (oxcytocin, ergometrin)
e. APD (Celemek, sepatu,masker,kaca mata,topi)
f. Perlengkapan cuci tangan (air mengalir, sabun, handuk bersih)
g. Betadin
h. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
i. Phantom ibu bersalin dan bayi
j. Set infus, IV kateter no 16,18, cairan infus RL
k. Baju, kain/sarung, bra,celana, pembalut,pakaian bayi
11 Memasang sampiran
12 Mengatur posisi lithothomi
13 Mencuci tangan sampai siku dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih dna kering, pakai sarung tangan
14 Mengosongkan kandung kemih/rectum serta membersihkan daerah
perineum dengan antiseptic
15 Lakukan periksa dalam, pastikan pembukaan lengkap
16 Memasang duk
17 Instruksikan pasien untuk mengedan agar mengedan dengan benar saat
ada his
18 Melakukan episiotomi saat bokong membuka vulva (primigravida)
19 Setelah bokong anak lahir , memegang bokong secara brach (kedua
sumbu panjang paha, sedangkan jari-jari yang lain memegang
Keterangan Yogyakarta, ..............
*= jika tidak tepat mahasiswwa dinyatakan tidak lulus
0 = tidak dilakukan sama sekali
1 = dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna Elevator
Jumlah total
Nilai = ----------- x 100
50 ..........................................

Nilai ≥ 70, mahasiswa dinyatakan lulus


Nilai ≤ 70, mahasiswa dinyatakan tidak lulus

JOBSHEET :
NO LANGKAH KERJA ILUSTRASI GAMBAR
1 Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan
salam, dan memperkenalkan diri (menanyakan
identitas pasien)

2 Menyiapkan alat
3 Mencuci tangan

4 Memasang sampiran

5 Posisi Pasien

6 Memakai APD
7 Memakai handsconn

8 Periksa dalam

9 Periksa DJJ

10 Memposisikan pasien
11 Melakukan Episiotomi

12 Setiap ada his, Pimpin Meneran

13 Cara Brach: Bila bokong sudah lahir, penolong


kemudian memegang bokong janin tanpa
melakukan tarikan dengan cara kedua ibu   jari
penolong diletakkan pada paha janin sedangkan
keempat jari pada kedua tangan mencengkeram
bagian sacrum janin

14 Setelah angulus scapula inferior lahir, kemudian


melakukan hiperlordosis, yaitu bokong di
arahkan ke perut ibu sampai seluruh kepala lahir

15 Cara Manual Aid :


Janin dilahirkan dengan tenaga dan kekuatan ibu
sebagian lagi denan tenaga penolong.
16 Cara Klasik
a. Kedua kaki janin dipegang dengan
tangan kanan penolong pada pergelangan
kakinya dan dielevasi ke atas sejauh
mungkin sehingga perut janin mendekati
perut ibu.
b. Bersamaan dengan itu tangan kiri
penolong dimasukkan ke dalam jalan
lahir dengan jari telunjuk menelusuri
bahu janin sampai pada fossa cubiti
kemudian lengan bawah dilahirkan
dengan gerakan seolah-olah lengan
bawah mengusap muka janin
c. Untuk melahirkan lengan depan,
pegangan pada pergelangan kaki janin
diganti dengan tangan kanan penolong
dan ditarik curam ke bawah sehingga
punggung janin mendekati punggung ibu.
Dengan cara yang sama lengan dapat
dilahirkan.

17 Cara Muller
a. Badan janin dipegang secara femuro-
pelvis dan sambil dilakukan traksi curam
ke bawah sejauh mungkin sampai bahu
depan di bawah simfisis dan lengan
depan dilahirkan dengan mengait lengan
di bawahnya.
b. Setelah bahu dan lengan depan lahir,
maka badan janin yang masih dipegang
secara femuro-pelvis ditarik ke atas
sampai bahu belakang lahir.
18 CARA LOVSET
a. Badan janin dipegang secara femuro-
pelvis dan sambil dilakukan traksi curam
ke bawah badan janin diputar setengah
lingkaran, sehingga bahu belakang
menjadi bahu depan.
b. Sambil melakukan traksi, badan janin
diputar kembali ke arah yang berlawanan
setengah lingkaran demikian seterusnya
bolak-balik sehingga bahu belakang
tampak di bawah simfisis dan lengan
dapat dilahirkan.

19 CARA MAURECEAU
a. Tangan penolong yang sesuai dengan
muka janin dimasukkan ke dalam jalan
lahir.
b. Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut
dan jari telunjuk serta jari ke empat
mencengkeram fossa canina sedangkan
jari yang lain mencengkeram leher.
c. Badan anak diletakkan di atas lengan
bawah penolong seolah-olah janin
menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari
ke tiga penolong mencengkeram
leher janin dari arah punggung.
d. Kedua tangan penolong menarik kepala
janin curam ke bawah sambil seorang
asisten melakukan fundal pressure
e. Saat suboksiput tampak di bawah
simfisis, kepala janin dielevasi ke atas
dengan suboksiput sebagai hipomoklion
sehingga berturut-turut lahir dagu,
mulut, hidung, mata, dahi, ubun-ubun
besar dan akhirnya seluruh kepala.

20 Lakukan pendidikan kesehatan atau konseling


pada ibu nifas

21 Pendokumentasian
22 Dekontaminasi alat

Anda mungkin juga menyukai