Anggota Kelompok:
1. Hanifah Nurrahmawati (17/408815/FA/11265) – Mengerjakan residual, Winsaam dan
Wagner Nelson
2. Ida Nur Aini (17/408819/FA/11269) Mengerjakan residual, Winsaam dan Wagner Nelson
Parameter Farmakokinetika
Persamaan regresi linear
y = -0,2766x + 0,4853
Persamaan eksponensial
Cp = Be-kt-Ae-kat
= 0,2766e-0,2766t – 0,4853e-1,6064t
Cp0 = exp (A)
= exp (0,4853)
= 1,6247 (mg/L)
1. Kel : 0,2862/jam
2. Ka : 1,6064/jam
3. Vd : D.F/Cp0
: 100. 1/1,6247
: 61,5 L
4. T1/2 eliminasi : 0,693/kel
: 0,693/0,2862
: 2,4 jam
AUC24-~ : Cp last/kel = 0,002/0,2862 = 0,0070 mg.jam/L
AUC0-~ : AUC24-~ + AUC kum last = 0,0070 + 7,2654 = 7,2724 mg.jam/L
5. CL : D x F/AUC0-~
: 100 x 1/7,2724
: 13,7506 L/jam
2. Metode Wagner-Nelson
0
Kurva t vs log FTA
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
-0.5
-1 f(x) = − 0.13 x − 0.72
Log FTA
-1.5
-2
-2.5
-3
-3.5
Waktu (jam)
1. DECK
2. SOLVE
3. ITER
4. PLOT Q(1)
2. Parameter
Dapat diketahui bahwa :
Ka = 2,51501 /jam
K = 0,297857 /jam
Vd = 49,1926 L
B. PEMBAHASAN
TUGAS A
1. Bandingkan parameter yang diperoleh dengan menggunakan metode konvensional yang
sudah sering digunakan!
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan WinSAAM dan metode konvensional
tersebut!
3. Jelaskan mengapa terdapat perbedaan estimasi parameter yang diperoleh dengan metode
WinSAAM dan metode konvensional dengan regresilinear. Metode kalkulasi manakah
yang menurut Anda lebih dapat diandalkan? Jelaskan!
Jawaban pertanyaan :
1. Parameter yang diperoleh dengan menggunakan metode WinSAAM adalah parameter
farmakokinetik seperti tetapan kecepatan absorpsi (Kab), tetapan kecepatan eliminasi
(Kel), dan volume distribusi (Vd).
Sedangkan parameter yang dihasilkan dari metode konvensional, yaitu parameter regresi
seperti gradient kemiringan garis, faktor korelasi, dan persamaan regresi, dan juga
parameter farmakokinetik (Kab, Kel, Vd).
Parameter Residual Wagner-Nelson Winsaam
K 0,2766/jam 0,286/jam 0,297857/jam
Ka 1,6064/jam 0,288/jam 2,5150/jam
Vd 61,5 L 47,947 L 49,2 L
C. KESIMPULAN
Analisis data meggunakan WinSAAM lebih akurat dan dapat diandalkan adalah metode
WinSAAM karena jika metode konvensional itu tingkat kesalahan (human error ) lebih
tinggi dan kurang efisien.
D. DAFTAR PUSTAKA
Mould, D.R. dan Upton, R.N., 2012, Basic Concepts in Population Modeling, Simulation,
and Model-Based Drug Development,CPT: Pharmacometrics & Systems
Pharmacology, 1: e6.
Sheiner, L.B., Rosenberg, B., dan Melmon, K.L., 1972. Modelling of individual for
computer-aided drug dosage. Computers and Biomedical Research, an International
Journal, 5: 411–459.