Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

perbandingan hukum dagang dan hukum perdata

Disusun oleh :

Nama : Azhimi
Nim : 180101109
MK : Hukum Dagang
Unit : 01

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA


FAKULTAS HUKUM
2020/2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...............................................................................................
2. Rumusan Masalah..........................................................................................
3. Tujuan ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian hukum dagang dan hukum perdata..............................................
2. Proses perbandingan hukum dagang dan hukum perdata..............................

BAB III PENUTUP


Kesimpulan.....................................................................................................

DAFTAR PUSAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1 . Latar Belakang

Perbandingan hukum adalah lmu pengetahuan yang usianya masih relatif muda di Indonesia.
Dari sejarah diketahui bahwa perbandingan hukum sejak dahulu sudah dipergunakan orang tetapi baru
secara insidental. Perbandingan hukum baru berkembang secara nyata pada akhir abad ke-19 atau
permulaan abad ke-20. lebih-lebih pada saat sekarang di mana negara-negara di dunia saling
berinteraksi dengan Negara yang lain dan saling membutuhkan hubungan yang erat.
Perbandingan hukum menjadi lebih diperlukan karena dengan perbandingan hukum, kita dapat
mengetahui jiwa serta pandangan hidup bangsa lain termasuk hukumnya. Dan dengan saling
mengetahui hukum suatu negara, sengketa dan kesalahpahaman dapat dihindari sehingga tercapailah
perdamaian dunia.
Perbandingan hukum mempunyai peranan penting di bidang hukum secara nasional maupun
internasional. Oleh karena itu semakin perlu diketahui atau dipelajari karena mempunyai berbagai
manfaat antara lain, dapat membantu dalam rangka pembentukan hukum nasional disamping
mempunyai peranan penting dalam rangka hubungan antar bangsa dan sebagainya. Pendeknya
perbandingan hukum mempunyai peranan penting di segala bidang kajian hukum. Pernyataan
diataslah yang melatar belekangi pentingnya perbandingan hukum dalam tatanan hukum di Indonesia.

2 . Rumusan Masalah
A . Perbedaan antara hukum dagang dan hukum perdata
B . Persamaan antara hukum dagang dan hukum perdata

3 . Tujuan
A . Untuk mengetahui perbedaan antara hukum dagang dan hukum perdata
B . Untuk mengetahui persamaan antara hukum dagang dan hukum perdata
BAB II

PEMBAHASAN

1 . Pengertian hukum dagang dan hukum perdata


Hukum dagang adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu dan
lainnya dalam bidang perniagaan. Hukum dagang adalah hukum perdata khusus, KUH Perdata
merupakan lex generalis (hukum umum), sedangkan KUHD merupakan lex specialis (hukum khusus).
Dalam hubungannya dengan hal tersebut berlaku adagium lex specialis derogate lex generalis (hukum
khusus mengesampingkan hukum umum). Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang
hukum dagang (KUHD) dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPerdata,
khususnya Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPerdata.
KUHD lahir bersama KUH Perdata yaitu tahun 1847 di Negara Belanda, berdasarkan asas
konkordansi juga diberlakukan di Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka berdasarkan ketentuan
pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 kedua kitab tersebut berlaku di Indonesia. KUHD terdiri atas 2
buku, buku I berjudul perdagangan pada umumnya, buku II berjudul Hak dan Kewajiban yang timbul
karena perhubungan kapal. Hukum Dagang juga bagian yang tidak terpisahkan dari hukum perikatan,
karena hukum perikatan adalah hukum yang terdapat dalam masyarakat umum maupun dalam
perdagangan. 
 Hukum dagang merupakan hukum perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan.
 Hukum dagang adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu dan
lainnya dalam bidang perniagaan.
 Hukum Dagang adalah ketentuan-ketentuan sebagian besar pengaturannya terdapat pada
kodifikasi kitab undang-undang hukum dagang.
 Hukum dagang yaitu hukum perikatan yang timbul spesial dari lapangan perusahaan.

Hukum perdata yaitu ketetapan yang mengatur hak dan kewajiban antar individu dalam
masyarakat. Istilah hukum perdata di negara Indonesia mulanya dari bahasa Belanda “BUrgerlik
Recht” yang sumbernya pada Burgerlik Wetboek atau dalam bahasa Indonesia nya disebut dengan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) ,Hukum dapat dimaknai dengan seperangkat
kaidah dan perdata diartikan dengan yang mengatur hak, harta benda dan kaitannya antara orang atas
dasar logika atau kebendaan. Hukum perdata disebut pula dengan hukum private karena mengatur
kepentingan perseorangan.
Pengertian Hukum Perdata Menurut Para Ahli

Ada beberapa ahli yang mendefinisikan hukum perdata, sumak uraiannya.

1 Prof. Subekti
Pengertian Hukum Perdata menurut Prof. Subekti adalah segala hukum private materiil yaitu
segala hukum pokok yang mengatur kepentingan perseorangan.
2 Prof. Sudikno Mertokusumo
Pengertian Hukum Perdata menurut Prof. Sudikno Mertokusumo adalah keseluruhan
peraturan yang mempelajari mengenai hubungan antara orang yang satu dengan yang lainnya
dalam hubungan keluargan dan dalam pergaulan masyarakat.
2 . Proses perbandingan hukum dagang dan hukum perdata

Perbandingan hukum dagang dan hukum perdata ialah sebagai berikut :

Hubungan Hukum Perdata dan Hukum Dagang


Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu
individu dalam masyarakat. Berikut beberapa pengartian dari Hukum Perdata:

1.   Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum
antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan
perseorangan
2.   Hukum Perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah laku manusia
dalam memenuhi kepentingannya.
3.   Hukum Perdata adalah ketentuan dan peraturan yang mengatur dan membatasi kehidupan
manusia atau seseorang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan hidupnya.

Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara
manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan .
Hukum dagang adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan orang yang satu dan lainnya
dalam bidang perniagaan. Hukum dagang adalah hukum perdata khusus, KUH Perdata merupakan lex
generalis (hukum umum), sedangkan KUHD merupakan lex specialis (hukum khusus). Dalam
hubungannya dengan hal tersebut berlaku adagium lex specialis derogate lex generalis (hukum khusus
mengesampingkan hukum umum). Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum
dagang (KUHD) dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPerdata, khususnya
Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPerdata.

Sistem hukum dagang menurut arti luas dibagi 2 : tertulis dan tidak tertulis tentang aturan
perdagangan.
Hukum Dagang Indonesia terutama bersumber pada :
1) Hukum tertulis yang dikofifikasikan :
a. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel Indonesia
(W.v.K)
b. Kitab Undang-Undang Hukum Sipil (KUHS) atau Burgerlijk Wetboek Indonesia (BW)
2) Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu peraturan perundangan khusus yang mengatur
tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan (C.S.T. Kansil, 1985 : 7).
Sifat hukum dagang yang merupakan perjanjian yang mengikat pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian.

Pada awalnya hukum dagang berinduk pada hukum perdata. Namun, seirinbg berjalannya
waktu hukum dagang mengkodifikasi(mengumpulkan) aturan-aturan hukumnya sehingga terciptalah
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ( KUHD ) yang sekarang telah berdiri sendiri atau terpisah
dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ( KUHPer ).
Antara KUHperdata dengan KUHdagang mempunyai hubungan yang erat.

Hal ini dapat dilihat dari isi Pasal 1KUhdagang, yang isinya sebagai berikut:
Adapun mengenai hubungan tersebut adalah special derogate legi generali artinya hukum yang
khusus: KUHDagang mengesampingkan hukum yang umum: KUHperdata.
Prof. Subekti berpendapat bahwa terdapatnya KUHD disamping KUHS sekarang ini dianggap tidak
pada tempatnya. Hali ini dikarenakan hukum dagang relative sama dengan hukum perdata. Selain itu
“dagang” bukanlah suatu pengertian dalam hukum melainkan suatu pengertian perekonomian.
Pembagian hukum sipil ke dalam KUHD hanyalah berdasarkan sejarah saja, yaitu karena dalam
hukum romawi belum terkenal peraturan-peraturan seperti yang sekarang termuat dalah KUHD, sebab
perdagangan antar Negara baru berkembang dalam abad pertengahan.

KUHD lahir bersama KUH Perdata yaitu tahun 1847 di Negara Belanda, berdasarkan asas
konkordansi juga diberlakukan di Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka berdasarkan ketentuan
pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 kedua kitab tersebut berlaku di Indonesia. KUHD terdiri atas 2
buku, buku I berjudul perdagangan pada umumnya, buku II berjudul Hak dan Kewajiban yang timbul
karena perhubungan kapal.

Hukum Dagang di Indonesia bersumber pada :


1. hukum tertulis yang dikodifikasi yaitu :
a. KUHD
b.KUHPerdata

hukum tertulis yang tidak dikodifikasi, yaitu peraturan perundangan khusus yang mengatur
tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan, misal UU Hak Cipta.
Materi-materi hukum dagang dalam beberapa bagian telah diatur dalam KUH Perdata yaitu tentang
Perikatan, seperti jual-beli,sewa-menyewa, pinjam-meminjam. Secara khusus materi hukum dagang
yang belum atau tidak diatur dalam KUHD dan KUH Perdata, ternyata dapat ditemukan dalam
berbagai peraturan khusus yang belum dikodifikasi seperti tentang koperasi, perusahaan negara, hak
cipta dll.

Hubungan antara KUHD dengan KUH perdata adalah sangat erat, hal ini dapat dimengerti
karena memang semula kedua hukum tersebut terdapat dalam satu kodefikasi. Pemisahan keduanya
hanyalah karena perkembangan hukum dagang itu sendiri dalam mengatur pergaulan internasional
dalam hal perniagaan.

Hukum Dagang merupakan bagian dari Hukum Perdata, atau dengan kata lain Hukum
Dagang meruapkan perluasan dari Hukum Perdata. Untuk itu berlangsung asas Lex Specialis dan Lex
Generalis, yang artinya ketentuan atau hukum khusus dapat mengesampingkan ketentuan atau hukum
umum.
KUHPerdata (KUHS) dapat juga dipergunakan dalam hal yang daitur dalam KUHDagang sepanjang
KUHD tidak mengaturnya secara khusus.

Perbedaan dan persamaan antara hukum dagang dan hukum perdata ialah

Perbedaannya:

-hukum perdata:yaitu hukum yang mengatur hubungan antarindividu secara umum.contoh hukum
keluarga,hukum kekayaan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum perkawinan

-hukum dagang: yaitu hukum yang mengatur hubungan antarindividu dalam perdagangan.contoh
hukum tentang jual beli,hutang piutang,mendirikan perusahaan dagang.

persamaannya:

kedua hukum itu sama-sama termasuk dalam hukum privat(sipil)


DAFTAR PUSAKA

http://menujuhukum.blogspot.com/2012/11/hubungan-hukum-perdata-dan-hukum-dagang.html

http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-hukum-dagang-lengkap.html

Muhammad, Abdulkadir,  Hukum Perdata Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2014.

Anda mungkin juga menyukai