Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PENGADILAN NEGERI KAB. KEDIRI


Ditujukan Kepada Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI)
Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan

Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Nurul Hanani, M.HI.

Disusun Oleh :
1. M. Irham Maulana Misbah (931104017)
2. Yusuf Eka Alvino Agustian (931104516)
3. Nur Cahyati (931105917)
4. Defi Ayu Wulan Sari (931106417)
5. Zahara Gempyta (931107217)
6. Wafi Firdausi (931107517)
7. Aas AlianaFutriani Hidayah (931108517)
8. AzieHilfiar (931109817)
9. Risma Lailatul Zulfa (931111217)
10. Desi Andriani (931111917)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM (HKI)


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KEGIATANPRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI PENGADILAN AGAMA KAB. KEDIRI

1. M. Irham Maulana Misbah (931104017)


2. Yusuf Eka Alvino Agustian (931104516)
3. Nur Cahyati (931105917)
4. Defi Ayu Wulan Sari (931106417)
5. Zahara Gempyta (931107217)
6. Wafi Firdausi (931107517)
7. Aas AlianaFutriani Hidayah (931108517)
8. AzieHilfiar (931109817)
9. Risma Lailatul Zulfa (931111217)
10. Desi Andriani (931111917)

Disetujui Oleh:

Pembimbing Dosen Pamong

Dr. Hj. Nurul Hanani, M.HI. H. Rifa Riza, SH. MH.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur kami panjatkan

kehadirat Allah SWT. Karena atas segala limpahan rahmat, taufiq, serta

hidayah-Nya laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat tersusun.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW., sahabat, beserta keluarganya.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya

kepada beliau Dosen Pembimbing Lapangan kami ibu Dr. Hj. Nurul

Hanani, M.HI. dan juga kepada dosen pamong bapak H. Rifa Rizah, S.H.

MH dan Rekan yang bersama-sama telah membimbing kami dari awal

hingga akhir dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas yaitu

Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Penulis mengakui dalam laporan praktik yang sederhana ini

mungkin banyak sekali terjadi kekurangan sehingga hasilnya jauh dari

kata kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak untuk

kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dengan ini penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya karena

masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Kediri, 09 Februari 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A.Latar Belakang ............................................................................1

B.Tujuan Kegiatan...........................................................................3

C.Waktu Pelaksanaan......................................................................3

D.Tempat Pelaksanaan Praktik........................................................3

BAB II : PROFIL INSTITUSI MITRA

A.SejarahPengadilan Agama Kab. Kediri.......................................4

B.Visi dan Misi Pengadilan Agama Kab. Kediri.............................5

C.Tugas dan Wewenang..................................................................6

D.Struktur Organisasi......................................................................7

E.Faasilitas Penunjang.....................................................................8

F.Statistik Perkara yang Diterima dan Diputus...............................9

G.Statistik Jenis Perkara Tiga Tahun Terakhir..............................10

BAB III : PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA

A.Program Kegiatan......................................................................14

iv
B.Pelaksanaan Progam Kegiatan...................................................19

BAB IV : EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

A. Evaluasi Kegiatan.....................................................................32

B. Problem Utama..........................................................................34

BAB V : PENUTUP...............................................................................36

A. Kesimpulan...............................................................................36

B. Saran..........................................................................................37

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Kediri adalah sebuah

Lembaga Pendidikan berbasis Islam, yang juga merupakan satu-satunya

Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Kediri. Lembaga Pendidikan ini

awalnya adalah berbentuk Sekolah Tinggi yang kerap dikenal sebagai

STAIN Kediri. Namun seiring majunya lembaga pendidikan ini, statusnya

pun beralih dari STAIN menjadi IAIN. Dengan beralihhya status tersebut,

tentunya kurikulum yang ada di dalamnya pun berubah, salah satunya

ialah adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Praktik Kerja Lapanganmerupakan salah satu mata kuliah yang

dilaksanakan secara terbimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan

Institusi Mitra terkait dengan menggabungkan teori dan praktik.

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapanganini merupakan wujud pemberlakuan

kurikulum dan integrasi ilmu. PKL wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas

Syariah dengan syarat mahasiswa yang bersangkutan telah dinyatakan

lulus mata kuliah Hukum Acara Pidana, Hukum Acara Perdata dan

Administrasi Peradilan yang dibuktikan dengan KHS (Kartu Hasil Studi).

Peserta dalam hal ini adalah mahasiswa yang mendaftarkan diri

untuk mengikuti program PKLdibentk kelompok oleh Panitia

Penyelenggara dari Fakultas Syariah yang kemudian ditempatkan di

berbagai lembaga peradilan, baik Pengadilan Agama maupun Pengadilan


Negeri. Adanya program Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan dapat

membantu mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmunya, pun

diharapkan program ini dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa

sebagai praktisi hukum.

Adanya program Praktik Kerja Lapangan ini agaknya berawal dari

sistem pendidikan kelas yang melulu hanya teori. Maka dari itu, demi

mewujudkan mahasiswa yang berkompeten menjadi praktisi hukum perlu

kiranya mahasiswa belajar secara langsung dengan praktik bersama

praktisi atau ahli dibidangnya. Selain dari pada itu, dengan belajar teori

juga praktiknya di lapangan, mahasiswa dapat belajar lebih banyak dari

apa yang mereka dapat di ruang kelas. Yang kiranya selama ini mahasiswa

Fakultas Syariah lebih difokuskan pada materi keislaman, maka

diharapkan dengan adanya PKL peserta dapat belajar pula mengenai

hukum pidana dan lain sebagainya yang sampai hari ini teori-teori

mengenai hal tersebut hanya sekedar disinggung, parahnya hanya sebatas

agar peserta mengetahui tanpa memahami.

B. Tujuan Kegiatan

1. Mempersiapkan mahasiswa sebagai praktisi hukum yang berkompeten

dan profesional di Institusi yang berkaitan.

2. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan di bidang penelitian bagi

mahasiswa dalam melakukan identifikasi masalah pada bidang hukum

keluarga, hukum ekonomi syariah, dan bidang pada institusi terkait.

1
3. Mewujudkan kerjasama yang baik dan harmonis antara Fakultas

Syariah IAIN Kediri dengan Institusi terkait di bidang Tri Dharma

Perguruan Tinggi baik mahasiswa maupun alumni.

C. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Kerja Lapanganinidilaksankan dalam waktu tiga

minggu terhitung sejak 15 Februari sampai dengan 05 Maret 2021.

D. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja

Kegiatan Praktik Kerja Lapanganini dilaksanakan di Pengadilan

Negeri Kab. Kediri yang beralamat di Jl. Pamenang No. 60 Katang,

Sukorejo Kec. Ngasem Kab. Kediri.

2
BAB II

PROFIL INSTITUSI MITRA

A. Sejarah Perkembangan Pengadilan Negeri Kab. Kediri

Sejarah Kabupaten Kediri

 Kabupaten Kediri yang kini termasuk daerah seluas 1.386.05 Km2

atau 138.605 ha terbagi dalam wilayah kerja 26 Kecamatan termasuk

344 Desa / Kelurahan dengan penduduk sejumlah 1.445.695. Jiwa

dalam perkembangan riwayatya sejak dahulu kala merupakan salah

satu daerah yang memegang peranan penting dalam membentuk serta

mewarnai sejarah Nusantara.

 Dengan berpindahnya kerajaan kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa

Timur pada tahun 929 Masehi yang dipelopori Mpu Sendokmaka

dinasti Isanah dikembangkan. Pusat dinasti ini terletak di dedekat

sungai Brantas dengan Raja Sendok yang senang menganut Agama

Syiwa yang punya toleransi tinggi terhadap agama lain.

 Kediri mengalami masa gemilang saat naiknya Raja Jayabaya pada

tahun 1135 M, dimana Jayabaya dapat mempersatukan kerajaan

Jenggala dan Kediri. Kemenangan Jayabaya dilengkapi dengan

terbitnya Kitab Bharata Yudha karangan Mpu Sedah dan Mpu

Panuluh tahun 1157 M. wilayah kerajaan Kediri waktu itu termasuk

Madiun dan Ponorogo disebelah barat. Samudera Indonesia sebelah

3
selatan, Surabaya disebelah Utara dan sebelah Timur menjangkau

Malang dan Pasuruan. 

 Kediri di jaman Belanda tetap menjadi daerah yang penting

karenakesuburannya dan pilihan yang strategis akan tetapi Belanda

dengan kelicikanya memecah belah danmenguasai hingga tahun 1811

M, Belanda kemudian membentuk kabupaten Karesidenandan di

pulau Jawa, Bupati Kediri pada waktu itu bergelar RadenAdipati dan

karena Daerah Kediri ternyata Daerah yang penting maka dijadikanibu

kota Karesidenan yang membawahi Kab. Kediri, Kodya Kediri,

Nganjuk, Tulungaggung, Trenggalek, dan Blitar. 

Daerah

 Lokasi dan luas Kabupaten 1.386.05 Km2 atau 138.605 ha

 Secara Astronomis Kabupaten Kediri terletak antara: 11147'05-

11218'20 Bujur timur 736.12-80'32 Lintang

 Secara Geografis atau secara administratif (kewilayahan) Kabupaten

Kediri berbatasan sebagai berikut:

Sebelah utara Daerah Tk.II Kabupaten Jombang dan Kabupaten

Nganjuk

Sebelah selatan Daerah Tk II Kbupaten Blitar dan Kabupaten

Tulungagung.

Sebelah timut Daerah Tk II Kabupaten Malang dan Kabupaten

Jombang

Sebelah Barat Tk II Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tulungagung 

4
Sejarah Pembentukan Pengadilan Negeri Kab. Kediri

Peradilan Umum adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah

Agung yang menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari

keadilan pada umumnya. Peradilan umum meliputi:

1. Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah

hukum meliputi wilayah provinsi.

2. Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibukota kabupaten/kota, dengan

daerah hukum meliputi wilayah kabupaten/kota.

3. Pengadilan khusus lainnya (spesialisasi, misalnya : Pengadilan

Hubungan Industrial  (PHI),    Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

(Tipikor), Pengadilan Ekonomi,    Pengadilan Pajak, Pengadilan Lalu

Lintas Jalan dan Pengadilan anak.

Pengadilan Negeri (biasa disingkat: PN) merupakan sebuah

lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di

ibu kota kabupaten atau kota. Untuk di Kabupaten Kediri adalah

Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri. Sebagai Pengadilan Tingkat

Pertama, Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri berfungsi untuk

memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi

rakyat pencari keadilan pada umumnya. Daerah hukum Pengadilan Negeri

Kabupaten Kediri meliputi semua wilayah Kabupaten Kediri.

Susunan atau Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri

terdiri dari Pimpinan (Ketua PN dan Wakil Ketua PN), Hakim Anggota,

Panitera, Sekretaris, Jurusita dan Staf.Pengadilan Tinggi (PT) merupakan

5
sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang lebih

tinggi dari Pengadilan Negeri yang berkedudukan di ibu kota Provinsi

sebagai Pengadilan Tingkat Banding (untuk mengajukan upaya hukum

banding) terhadap perkara-perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri.

Pengadilan Tinggi juga merupakan Pengadilan tingkat pertama dan

terakhir mengenai sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan

Negeri di daerah hukumnya.

Susunan Pengadilan Tinggi dibentuk berdasarkan Undang-Undang

dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Pengadilan Tinggi

terdiri atas Pimpinan (seorang Ketua PT dan seorang Wakil Ketua PT),

Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris dan Staf.

Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri

Terbentuknya Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri diresmikan

pada tanggal 9 November 1983 oleh Bapak Direktur Jenderal Pembinaan

Badan Peradilan Umum Departemen Kehakiman, Bapak H. ROESLI. SH

dengan seorang Ketua Bapak BREMI. SH dan Wakil Ketua Pengadilan

Negeri Kabupaten Kediri, Bapak M. DJAFAR JOESRAN.SH.

Berikut Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri antara lain :

1. Bremi, Sh (1983-1986)

2. Soegiono, Sh (1986-1991)

3. Soemardijono, Sh (1991-1997)

4. Abdul Rachim, Sh (1997-1999)

6
5. Zainuddin Ahmad, Sh (1999-2002)

6. Zainal Abidin, Sh (2002-2005)

7. Suharto, SH. M.Hum (2005-2007)

8. Erry Mustianto, SH. MH (2007-2009)

9. Siswandriyono, SH. M.Hum (2009-2010)

10. Sugeng Riyono, Sh.Mhum (2011-2012)

11. H. Sunardi, Sh.Mh (2012-2013)

12. Bambang Pramudwiyanto, Sh.Mh (2013-2014)

B. Visi dan Misi

Visi Pengadilan Negeri Kab. Kediri mengacu pada visi Mahkamah

Agung RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia,

yaitu, "TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG

AGUNG". Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi-misi sebagai

berikut:

1. Menjaga kemandirian badan peradilan.

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari

keadilan.

3. Meningkatkan kuwalitas kepemimpinan badan peradilan.

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.

7
C. Nilai-nilai Kelembagaan

Nilai-nilai utama badan peradilan merupakan dasar perilaku seuruh

warga badan peradilan dalam upaya mencapai visinya. Pelaksanaan dari

nilai-nilai ini pada akhirnya akan membentuk Budaya Badan Peradilan.

Nilai-nilai yang dimaksud adalah:

a. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945).

b. Kemandirian Institusional: Badan Peradilan adalah lembaga mandiri

dan harus bebas dari intervensi oleh pihak lain diluar kekuasaan

kehakiman (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009

tentang Kekuasaan Kehakiman)

c. Kemandirian Fungsional: Setiap hakim wajib menjaga kemandirian

dalam menjalankan tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) UU No.

48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya, seorang

hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan

dasar hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan,

atau ancaman, baik langsung ataupun tak angsung, dari manapun

dan dengan alasan apapun juga.

d. Integritas dan kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945, Pasal 5

ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)

perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya.

Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya,

akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kredibilitas

8
putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan kejujuran harus

menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.

e. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 UU No. 48 Tahun 2009

tentang Kekuasaan Kehakiman) Hakim harus mampu melaksanakan

tugasnya menjalankan kekuasaan kehakiman dengan profesional

dan penuh tanggung jawab. Hal ini antara lain diwujudkan dengan

memperlakukan pihak-pihak yang berperkara secara profesional,

membuat putusan yang didasari dengan dasar alasan yang memadai,

serta usaha untuk selalu mengikuti perkebangan masalah-masalah

hukum actual. Begitu pula halnya dengan aparatur peradilan, tugas-

tugas yang diemban juga harus dilaksanakan dengan penuh

tanggung jawab dan professional.

f. Responsibilitas (Pasal 4 Ayat 2 dan Pasal 5 UU No. 48 Tahun 2009

tentang Kekuasaan Kehakiman) Badan Peradilan harus tanggap atas

kebutuhan Pencari Keadilan, serta berusaha mengatasi segala

hambatan dan rintangan untuk mendapat mencapai peradilan yang

sederhana, cepat, dan biaya ringan. Selain itu, hakim juga harus

menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa

keadilan yang hidup dalam masyarakat.

g. Keterbukaan (Pasal 28D ayat 1 UUD 1945, Pasal 13 dan Pasal 52

UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) salah satu

upaya Badan Peradilan untuk menjamin adanya perlakuan sama

dihadapan hukum, perlindungan hukum, serta kepastian hukum

9
yang adil, adalah dengan memberikan akses kepada masyarakat

untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan dengan

penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai hukum yang

berlaku dan penerapannya di Indonesia.

h. Ketidak berpihakan (Pasal 4 ayat 1 UU No.48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman) ketidakberpihakan merupakan syarat utama

terselenggaranya proses peradilan yang jujur dan adil, serta

dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat

atau kepentingan para pihak terkait. Untuk itu, Aparatur Peradilan

harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-pihak yang

berperkara.

i. Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat 1 UU

1945; Pasal 4 ayat 1 dan Pasal 52 UU No. 48 Tahun 2009 tetang

Kekuasaan Kehakiman) setiap warga Negara, khususnya pencari

keadilan, berhak mendapat perlakuan yang sama dari badan

peradilan untuk mendapat pengakuan, jaminan, perlindungan, dan

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan

hukum.

D. Tugas dan Wewenang

Pengadilan Negeri merupakan lembaga peradilan di lingkup

kabupaten atau kota. Dalam pembentukannya, Pengadilan Negeri dibentuk

berdasarkan Keputusan Presiden.

10
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan

Umum, pengadilan dibagi menjadi dua jenis, yakni:

1. Pengadilan Negeri sebagai Pengadilan Tingkat Pertama,

2. Pengadilan Tinggi sebagai Pengadilan Tingkat Banding.

Sebagai lembaga Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri

memiliki sejumlah tugas, fungsi dan wewenang yang harus dijalankan.

Tugas dan wewenang Pengadilan Negeri tercantum dalam UU

Nomor 2 Tahun 1986 Pasal 50 yang berbunyi:

“Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang memeriksa, memutus


dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama.”

Berdasarkan bunyi UU tersebut, maka tugas dan wewenang

Pengadilan Negeri ialah memeriksa, memutus serta menyelesaikan perkara

pidana dan perdata umtuk rakyat pencari keadilan pada umumnya, kecuali

jika UU menentukan hal lainnya.

Perkara pidana yang dapat ditangani oleh Pengadilan Negeri adalah

kasus perkelahian, pelecehan, pelanggaran lalu lintas, KDRT, dan lain

sebagainya. Sedangkan perkara perdata yang dapat ditangani Pengadilan

Negeri adalah kasus pencemaran nama baik, sengketa waris, hak asuh

anak, dan lainnya.

11
E. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pengadilan Negeri


Kabupaten Kediri Kelas 1B

NO
JABATAN NAMA
.

Ketua Agus Tjahjo Mahendra, SH.

Wakil Ketua -

3. Imam Santoso, SH. MH


4. Mellina Nawang Wulan, SH. MH
5. Lila Sari, SH. MH
Hakim 6. Guntur Pambudi Wijaya, SH. MH
7. M. Fahmi Hary Nugroho, SH. Mhum
8. H. M. Rifa Rizah, SH. MH.
9. Evan Setiawan Dese, SH
Sekretaris H. Abd Rouf, SH

Kasubag PTIP Budi Iswandiono, SE.

Kasubag Kepegawaian dan


Budi Santoso, SH
Ortala

Kasubag Umum dan Keuangan Rizky Ramadiawan, SH.

Panitera Djasman, SH. MH

Wakil Panitera -

Panitera Muda (Panmud)


10. Jajoek Tri Soesilowati, SH.
Pidana

Panitera Muda (Panmud)


11. Lilik Endah Llestari, SH.
Perdata

Panitera Muda (Panmud)


12. Sugeng Priyono, SH.
Hukum

12
1. Rumiyati, SH
2. Lilik Yuliati, SH
3. Pujiyai, SH
4. Endang Susianti, SH
5. Nanik Nurhandayani, SH
13. Panitera Pengganti 6. Soegeng Harijantono, SH
7. Subagiyo, SH
8. Sugeng Hariyanto, SH
9. Suprapto, SH
10. Sukri Safar, SH
11. Yusril Nasrullah, SH
14. Pranata Peradilan -

15. Juru Sita / Juru Sita Pengganti Joko Wibowo, SH.

16. Fungsional Arsiparis -

17. Fungsional Pistakawa -

18. Fungsional Pranata Komputer -

19. Fungsional Bendahara -

13
F. Jumlah Karyawan

NO. JABATAN JUMLAH

1. Ketua Peradilan Tingkat Pertama 1 Orang

2. Hakim Tingkat Pertama 7 Orang

3. Panitera Tingkat Pertama Klas II 1 Orang

4. Panitera Muda Hukum 1 Orang

5. Panitera Muda Gugatan 1 Orang

6. Panitera Muda Permohonan 1 Orang

7. Panitera Pengganti Tingkat Pertama 11 Orang

8. Kepala Sub Bagian 3 Orang

9. Juru Sita 1 Orang

10. Staff 3 Orang

JUMLAH PEGAWAI 30 Orang

G. Fasilitas Penunjang

Sarana prasarana atau fasilitas kantor sangat dibutuhkan Untuk

menunjang kinerja agar maksimal. Maka sebuah kantor telah memiliki

beberapa fasilitas kantor cukup lengkap, diantaranya sebagai berikut:

No. Fasilitas Penunjang Jumlah

1. Ruang Ketua PA Kediri 1 Ruang

2. Ruang Wakil Ketua 1 Ruang

3. Resepsionis 1 Ruang

4. PTSP 1 Ruang

5. PosBakum 1 Ruang

14
6. Ruang Sidang 4 Ruang

7. Ruang Panitera 1 Ruang

8. Ruang Paniter Pengganti 1 Ruang

9. Mushola 1 Ruang

10. Ruang Laktasi 1 Ruang

11. Ruang Tunggu Sidang / Tamu 1 Ruang

12. Parkir Umum 2 Ruang

13. Gudang 4 Ruang

14. Kantin 1 Ruang

15. Ruang Arsip 2 Ruang

16. Ruang Pertemuan 1 Ruang

17. Ruang Sekretaris 1 Ruang

18. Ruang Wakil Panitera 1 Ruang

19. Ruang Kepegawaian 1 Ruang

20. Ruang IT dan Perencanaan 1 Ruang

21. Ruang Hakim 2 Ruang

22. Ruang perpustakaan 1 Ruang

23. Ruang Hukum 1 Ruang

24. Ruang Informasi Pengaduan 1 Ruang

25. Ruang Pidana 1 Ruang

26. Ruang Perdata 1 Ruang

27. Ruang Arsip 1 Ruang

15
28. Ruang Tahanan 3 Ruang

29. Ruang Merokok 1 Ruang

30. Toilet 8 Ruang

H. Statistik Perkara Yang Diterima Dan Diputus Tiga Tahun Terakhir

LAPORAN PERKARA PERDATA YANG DITERIMA DAN DIPUTUS

PENGADILAN NEGERI KAB. KEDIRI

TAHUN 2018
No Putus / kirim /

. Jenis Perkara Masuk laksanakan

1. Permohonan 332 328

2. Gugatan 158 147

3. Banding 40 27

4. Kasasi 22 16

5. Peninjauan Kembali 1 0

6. Eksekusi 22 17

7. Gugatan Sederhana 20 19

LAPORAN PERKARA PERDATA YANG DITERIMA DAN DIPUTUS

PENGADILAN NEGERI KAB. KEDIRI

TAHUN 2019
No Putus / kirim /

. Jenis Perkara Masuk laksanakan

1. Permohonan 596 592

2. Gugatan 201 206

16
3. Banding 28 44

4. Kasasi 19 22

5. Peninjauan Kembali 2 3

6. Eksekusi 9 13

7. Gugatan Sederhana 72 60

LAPORAN PERKARA PERDATA YANG DITERIMA DAN DIPUTUS

PENGADILAN NEGERI KAB. KEDIRI

TAHUN 2020
No Putus / kirim /

. Jenis Perkara Masuk laksanakan

1. Permohonan 345 355

2. Gugatan 160 160

3. Banding 29 26

4. Kasasi 27 26

5. Peninjauan Kembali 3 2

6. Eksekusi 2 8

7. Gugatan Sederhana 69 77

17
LAPORAN PERKARA PIDANA YANG DITERIMA DAN DIPUTUS

PENGADILAN NEGERI KAB. KEDIRI

TAHUN 2018
No

. Jenis Perkara Masuk Putus

1. Pidana Biasa 689 673

2. Pidana Khusus Anak 33 33

3. Pidana Singkat - -

4. Pidana Cepat

a. Tipiring 395 395

b. Lalu Lintas 36.223 36.223

LAPORAN PERKARA PIDANA YANG DITERIMA DAN DIPUTUS

PENGADILAN NEGERI KAB. KEDIRI

TAHUN 2019
No

. Jenis Perkara Masuk Putus

1. Pidana Biasa 543 572

2. Pidana Khusus Anak 21 21

3. Pidana Singkat - -

4. Pidana Cepat

a. Tipiring 300 300

c. Lalu Lintas 30.488 30.488

LAPORAN PERKARA PIDANA YANG DITERIMA DAN DIPUTUS

18
PENGADILAN NEGERI KAB. KEDIRI

TAHUN 2020
No

. Jenis Perkara Masuk Putus

1. Pidana Biasa 689 673

2. Pidana Khusus Anak 33 33

3. Pidana Singkat - -

4. Pidana Cepat

a. Tipiring 395 395

d. Lalu Lintas 36.223 36.223

19
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

A. Program Kegiatan

Dalam pelaksanaan PKL ini, kami di anjurkan memiliki program

kegiatan yang ingin dipelajarai selama pelaksanaan PKL. Untuk itu kami

mengajukan beberapa progam kegiatan kepada institusi mitra dengan

harapan mendapat bimbingan langsung dari ahlinya. Berikut progam yang

kami ajukan:

No. Progam Kegiatan Output


1. Mengikuti dan Peserta PKL / mahasiswa mampu

mengamati jalannya mengamati dan memahami jalannya

persidangan persidangan guna mengetahui apakah

sesuai dengan aturan yang berlaku pada

Hukum Acara.
2. Memeriksa dan Peserta PKL mengetahui dan memahami

mengamati berkas administrasi berkas pendaftaran perkara

pendaftaran perkara yang dapat diterima atau ditolak, serta

membantu masyarakat dalam

mendaftarkan perkara ke Pengadilan

Negeri.
3. Mengamati kegiatan Peserta PKL memahami kegiatan atau

kepaniteraan pekerjaan di dalam ruang apnitera dan

berbagai hal mengenai kepaniteraan,

seperti halnya mencatat hasil persidangan

20
dan membuat putusan.
4. Mengamati jalannya Peserta PKL mampu mengamati dan

mediasi memahami cara mediator dalam

mendamaikan kedua belah pihak yang

berperkara.
5. Turut serta mengikuti Peserta PKL memahami prosedur

pemeriksaan setempat pemeriksaan setempat dalam beberapa

perkara yang memerlukannya.


6. Pembuatan hasil Peserta PKL memahami materi yang

putusan dimuat dalam putusan.

B. Pelaksanaan Program Kerja

Dari beberapa progam kegiatan yang telah kami paparkan pada

poin sebelumnya, tidak semuanya dapat terlaksana. Bukan karena

kesengajaan, akan tetapi ada beberapa hal penting yang menyebabkan

program yang telah kami rancang tidak terlaksana sebaaimana mestinya.

Untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan kami selama praktek Praktik

Kerja Lapangan (PKL) akan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

No. Hari/Tanggal Kegiatan Ket.


1. Senin, 15 Pengenalan Pengenalan dan penyerahan
Februari Peserta PKL peserta dilakukan langsung
kepada Institusi oleh Dosen Pembimbing
mitra sekaligus Lapangan (DPL) di Jl.
penyerahan oleh Pamenang No. 60 Katang
DPL Sukorejo Kec. Ngasem Kab.
Kediri
2. Minggu Mengikuti Peserta mengamati jalannya
Pertama : jalannya persidangan perkara perdata
Selasa – persidangan
Jum’at 16 – 19 Perdata di
Februari 2021 semua Ruang

21
Sidang
3 Minggu Mengikuti Peserta mengamati jalannya
. Kedua: jalannya persidangan perkara pidana
Senin – persidangan
Jum’at, 22- 26 Pidana di semua
Februari 2021 Ruang Sidang
4 Minggu Mengamati dan Peserta belajar melakukan
. Ketiga: membantu pekerjaan di ruang pidana dan
Senin – pekerjaan di perdata serta belajar mengenai
Kamis, 01 – ruang pidana administrasi yang berlaku.
04 Maret 2021 dan perdata
5. Jum’at, 05 Penutupan Penyerahan kembali peserta PKL
Maret 2021 kepada DPL

22
BAB IV

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

A. Evaluasi Pelaksanaan
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam

meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktifitas suatu lembaga dalam

melaksanakan programnya. Khususnya dalam agenda kegiatan praktek

lapangan Praktik Kerja Lapangan (PKL) IAIN Kediri. Fokus evaluasi

adalah individu yaitu prestasi praktek yang dicapai dalam kelompok.

Melalui evaluasi akan diperoleh tentang apa yang telah dicapai dan apa

yang belum dicapai, dan menjadi tolak ukur bagaimana keberhasilan

program ini untuk menentukan kebijakan berikutnya.

Hasil evaluasi diharapkan dapat mendorong Mahasiswa untuk

melaksanakan praktek lebih baik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi ini

diadakan dengan tujuan dapat memberikan informasi bagi Dosen maupun

Mahasiswa untuk meningkatkan kualitas proses belajar maupun praktek.

Praktik Kerja Lapangan(PKL) adalah salah satu mata kuliah

praktikum yang dilaksanakan secara terbimbing oleh Dosen Pembina dan

pihak institusi mitra dengan menggabungkan teori dan praktik.

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan sebagai wujud pemberlakuan

kurikulum dan integrasi ilmu.

Dalam kegiatan PKL ini tentunya ada beberapa kendala maupun

kesulitan yang dihadapi selama PKL dilaksanakan. Adapun kendalanya

baik yang dialami diri sendiri maupun kelompok, misalnya tidak

23
terlaksananya beberapa program kegiatan yang telah dicantumkan pada

bab sebelumya, diantaranya adalah:

a) Tidak terlaksananya program diatas tentu bukan karena kesengajaan,

akan tetapi karena ada halangan atau hal penting lainnya yang sama-

sama tidak dapat ditinggalkan.

b) Kami melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini selama tiga

minggu tetapi tidak masuk secara full day, melainkan bergantian

dengan rekan sekelompok. Untuk jadwal masuk sebenarnya adalah

hari senin sampai jum’at. Akan tetapi karena suatu hal pihak

pengadilan menerapkan work from home (WFH) maka pelaksanaan

PKL hanya sampai hari kamis.

B. Problem Utama

Dari permasalahan-permasalahan diatas maupun permasalahan

lainnya saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan(PKL) tersebut, sebenarnya

semua berawal dari kontrak forum. Kami mengakui bahwa kami tidak

menentukan jadwal kontrak forum dari awal-awal pertemuan sehingga

ketika kegiatan PKL ini berlangsung hasilnya kurang begitu maksimal.

Dari situlah kami mengetahui dan bisa dijadikan sebagai

pengalaman untuk kedepannya agar menjadi lebih baik.

24
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang tersusun

selama praktek peradilan di Pengadilan Negeri Kab. Kediri,

mahasiswa diharapkan mempunyai gambaran yang lebih dari sekedar

materi formal yang disampaikan di dalam kelas tentang berbagai seluk

beluk kompetensi Pengadilan.

Berbagai hal yang didapat oleh mahasiswa selama mengikuti

praktek peradilan tentu akan sangat bermanfaat nantinya ketika para

mahasiswa telah menjadi alumni dan dihadapkan pada dunia

Pengadilan yang sesungguhnya. Melalui program ini semoga akan

tercipta alumni-alumni IAIN Kediri yang mampu bersaing untuk

memperoleh kedudukan dalam lingkungan Peradilan baik Pengadilan

Agama manapun Pengadilan Negeri.

Dengan segala hormat perlu rasanya menyampaikan terimakasih

kepada segenap pihak-pihak yang terlibat dalam terlaksanya praktek

peradilan ini. Terutama pada dosen-dosen pembimbing baik dari IAIN

maupun dari Pengadilan Negeri Kab. Kediri. Semoga apa yang telah

mahasiswa dapatkan selama praktek peradilan bisa benar-benar

bermanfaat dikemudian hari.

25
Kegiatan di Pengadilan Agama yang dilaksanakan mulai tanggal

15 Februari s.d 05 Maret 2021 ini merupakan program berkelanjutan

dari tahun sebelumnya Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas

Syari’ah IAIN Kediri. Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) adalah menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi

mahasiswa, terutama dalam bidang pernikahan/munakahat dan

perwakafan, serta mengenalkan dunia kerja sesuai dengan

kompetensinya.

Seluruh rangkaian kegiatan Praktek Peradilan yang telah disusun

dalam rencana kegiatan pada kesempatan saat ini telah sesuai dengan

harapan, meskipun di sisi lain tidak dapat dipungkiri masih banyaknya

kekurangan dari berbagai macam hal karena keterbatasan waktu dan

kemampuan.

B. Saran

Kegiatan Magang Peradilan yang dilaksanakan oleh Fakultas

Syariah IAIN Kediri ini cukup membantu mahasiswa dalam mengenal

kinerja Pengadilan Agama. Namun ada beberapa hal sebagai bahan

evaluasi dan saran untuk pelaksanaan magang selanjutnya, antara lain :

1. Bagi Panitia:

a. Hendaknya para peserta magang diberi suatu penataran/ diklat

seputar pengadilan dan kinerjanya agar peserta benar-benar

siap ketika terjun ke lapangan, selain itu panitia mengawasi

26
dan memantau pelaksanaan magang para peserta setiap

minggunya demi tercapainya tujuan program magang secara

maksimal.

b. Hendaknya koordinasi antara panitia dan ketua kelompok,

sebagai penanggung jawab pelaksanaan magang lebih

ditingkatkan agar magang dapat terlaksana dengan lancar.

2. Bagi peserta :

a. Hendaknya peserta memanfaatkan kesempatan magang untuk

menimba ilmu dan pengalaman praktek peradilan yang tidak

didapatkan di bangku kuliah dengan maksimal.

b. Hendaknya peserta lebih bias aktif dalam melaksanakan

magang, dengan berinisiatif sendiri mencari hal-hal yang

belum diketahui.

27

Anda mungkin juga menyukai