PENDIDIKAN MASYARAKAT
DOSEN PENGAJAR
Di Susun Oleh :
Kelompok 6
BOGOR
2021
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisis Juknis Program PLS” dengan tepat waktu. Dengan disusunnya makalah
ini guna memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Program PLS yang diampu
oleh Ibu Siti Aminah Alfalathi,M.Pd .Selain itu, penulis juga berharap agar
Aminah Alfalathi,M.Pd .Semoga Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
Penulis
i
DAFTAR ISI
Catalog
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................................3
BAB II................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.................................................................................................................................6
1. Lembaga Penyelenggara.................................................................................................................7
2. Dasar Hukum..................................................................................................................................9
4. Tujuan Program............................................................................................................................10
BAB III.............................................................................................................................................17
PENUTUP........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
akar masalah, isu strategis (dalam tulisan ini ketiga istilah tersebut dipandang
proses menentukan sesuatu yang penting atau berguna untuk memenuhi sebuah
dalam proses ini mencakup: 1) Kinerja (performance), apa tujuan atau hasil
pendididikan yang diharapkan; apa kinerja dari orang, program, pelayanan pada
saat ini, 2) Aktivitas sekarang atau potensial, dengan cara apa dapat mencapai
3
intervensi, penentuan prioritas) yang dapat dilakukan?
program, yaitu derajat kebutuhan manusia dapat dicapai secara efektif dan efisien.
memberikan kejelasan dan arahan mengenai aspek program yang diubah dan
kemampuan baru yang lebih tinggi sebagai dikehendaki oleh seseorang, lembaga
atau masyarakat dengan kemampuan yang dimiliki oleh orang itu pada saat ini.
1980). Dengan kata lain, kebutuhan pendidikan adalah jarak antara keinginan
4
need), rasa aman (safety need), sosial (sosial need), penghargaan (esteem need)
kebutuhan yang lebih tinggi, walau tidak selalu harus mengikuti tingkatan
1997) bahwa kategori kebutuhan pendidikan dari orang dewasa sebagai berikut:
kesehatan.
diharapkan tergali secara baik sehingga dicapai hasil optimal bukan kebutuhan
yang subyektif, yaitu kebutuhan yang masih bersifat keinginan (wants) dan tidak
bersifat urgen untuk diatasi. Hal ini penting diketahui karena setiap masalah yang
5
B. Rumusan Masalah.
Adapun Rumusan Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
paket C?
PAUD?
Keaksaraan?
C. Tujuan Penulisan.
program paket C.
program PAUD.
6
BAB II
PEMBAHASAN
kejuruan melalui jalur non formal. Program paket C merupakan salah satu upaya
masyarakat usia sekolah dan usia dewasa yang karena berbagai sebab tidak
melanjutkan pendidikan.
Penduduk Indonesia penyandang buta aksara pada tahun 2014 usia 1559
tahun sebanyak 5.984.075 orang atau 3,70% (PDSP Kemdikbud, 2015). Dari
sejumlah penduduk yang belum melek aksara itu, tergolong pada usia produktif
antara 15-59 tahun, yang laiknya menjadi sumber daya yang bermutu. Untuk
masyarakat tertinggal dan miskin, seperti petani kecil, buruh, nelayan dan
penganggur.
7
memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Untuk mengentaskan penduduk
keaksaraan dasar.
signifikan, harus kita pelihara agar mereka tidak buta aksara kembali. Untuk itu,
penduduk yang telah melek aksara dan mencapai kompetensi keaksaraan dasar
1. Lembaga Penyelenggara
kursus dan pelatihan, kelompok belajar, rumah pintar, dan satuan pendidikan
a. Administratif:
8
4) memperoleh rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota
setempat.
b. Substantif:
program.
b. tamatan Paket B/SMP/MTs, prioritas bagi anak usia sekolah (< 21 tahun);
9
d. bersedia membelajarkan warga belajar sampai akhir program.
kesetaraan.
Kesetaraan Paket C dan hasil yang ingin dicapai, lembaga penyelenggara program
meja dan kursi tutor, meja/kursi warga belajar, lemari buku, buku-buku
Kewirausahawan Kota
Bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data bulan Februari
2009, jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak 9.258.964 juta orang (8,48%)
dari total angkatan kerja sekitar 113.744.408 juta orang. Dari jumlah 9,39 juta
orang penganggur tersebut sebagian besar berada di pedesaan. Jika dilihat dari
10
seperti pencurian, perampokan, penganiayaan, pemerasan, perdagangan dan
pemakaian narkoba serta pembunuhan dan teroris. Sejumlah kasus bunuh diri juga
diketahui punya motif karena tak kuat menanggung beban hidup yang semakin
dipisahkan.
diantaranya: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja
antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar
kerja (mis-match), Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak
(PHK) karena krisis global, dan Kelima, terbatasnya sumber daya alam dan
pada keterampilan jasa, untuk mendukung suatu usaha ekonomi yang kreatif dan
11
Wirausaha Kota (KWK). Agar mempermudah penyelenggaraan Kursus
panduan dan arah yang jelas bagi penyelenggara program KWK, dalam proses
2. Dasar Hukum
Pendidikan.
dan Informal.
Nonformal
2009.
12
KWK adalah program Pendidikan Kecakapan Hidup yang
4. Tujuan Program
bagi peserta didik agar mampu mengelola usaha mandiri dan bekerja di perkotaan,
a) Peserta Didik
2) Menganngur.
b) Penyelenggara/Pengelola
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat
ijin operasional, (b) memiliki pendidik, sarana prasarana dan program pelatihan
c) Instruktur
13
Instruktur yang berfungsi sebagai pengajar, pelatih dan pembimbing,
1) memiliki kompetensi
diajarkan.
kewirausahaan.
d) Penguji
kriteria; (1) memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai penguji, (2) jujur dan
objektif. Dalam hal ini penguji pada KWK dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi
1. Akuntansi
2. Bahasa Inggris
Untuk jenis keterampilan yang belum ada LSK uji kompetensi dapat
e) Dana Belajar
14
2) Pemerintah pusat dan daerah,
3) Peserta didik.
f) Jaringan Kerja
produksi.
Usia dini merupakan masa emas perkembangan. Pada masa itu terjadi
lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi pada periode
berikutnya. Para ahli menyebutnya sebagai usia emas perkembangan (golden age).
asupan gizi seimbang, perlindungan kesehatan, asuhan penuh kasih sayang, dan
lahir, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Rangsangan pendidikan ini
15
1. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
usia dini yang telah ada di masyarakat seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita,
Taman Pendidikan Al-Qur’an, Pelayanan Anak Kristen, Bina Iman Anak, atau
diintegrasikan dengan layanan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu yang
1. Tujuan Program
di rumah.
16
Petunjuk Teknis ini hanya mengatur penyelenggaraan pendidikan untuk
anak usia dini yang diselenggarakan dalam bentuk Pos PAUD dan hubungannya
dengan program layanan terkait, terutama Bina Keluarga Balita dan Posyandu..
a) Berbasis Masyarakat
4. Pengelolaan
oleh TPD/K.
17
d) Tim Pemantau melakukan pemantauan kegiatan Pos PAUDsekurang-
forum rapat.
5. Tempat
fasilitas umum yang tersedia di lingkungan seperti Balai Desa, sekolah, prasarana
ibadah, atau tempat lain yang tersedia dan terjangkau oleh masyarakat.
6. Kesederhanaan Pakaian
secara bijak dengan seluruh orangtua agar tidak memberatkan. Pakaian seragam
yang dianjurkan berupa kaos atau bahan lain yang nyaman digunakan.
a) Pemilihan Posyandu
PAUD adalah Posyandu yang aktif, dengan jumlah anak minimal 25 anak dan
kader 4 orang.
18
i. Terdapat anak usia 0-6 tahun yang belum terlayani PAUD minimal
25anak.
ii. Tersedia calon pengelola dan kader Pos PAUD minimal 5 orang.
dana desa).
8. Penyiapan APE
dengan usia anak dan rencana kegiatan belajar yang sudah disusun. APE tidak
harus yang sudah jadi tetapi dapat dibuat oleh kader bersama orangtua.
1. Menggunakan bahan yang aman bagi anak (tidak runcing, tajam, atau
Untuk mempermudah pengelolaan APE yang dimiliki Pos PAUD, APE dikemas
dalam tempat atau wadah/keranjang yang mudah dipindah dan disimpan. APE
Pos PAUD bersifat permanen (tidak menumpang), APE dapat disimpan di rak-rak
mainan yang bersifat menetap. Penempatan APE harus dapat terjangkau oleh anak
19
F. Penyiapan Buku Administrasi
berlaku.
8. Buku Inventaris.
9. Buku Kas.
20
perijinannya. Tujuan perijinan adalah untuk keperluan pembinaan dalam rangka
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam proses perijinan tidak dibenarkan
ada pungutan biaya apapun, kecuali ada aturan resmi dari Pemerintah
Kabupaten/kota.
telah melapor tetapi belum memenuhi persyaratan, dapat diberikan surat ijin
sementara untuk jangka waktu satu tahun. Surat ijin sementara dapat diperpanjang
e) Memiliki tempat yang tetap dan layak untuk kegiatan anak, baik
21
f) Tersedia air bersih dan kakus untuk keperluan MCK.
kelompok.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
kesempatan kepada masyarakat usia sekolah dan usia dewasa yang karena
1. Lembaga Penyelenggara
Bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data bulan Februari
23
2009, jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak 9.258.964 juta orang (8,48%)
dari total angkatan kerja sekitar 113.744.408 juta orang. Sehingga untuk
suatu program kursus dan pelatihan yang dititikberatkan pada keterampilan jasa,
untuk mendukung suatu usaha ekonomi yang kreatif dan produktif. Mengingat
Wirausaha.
a.Pemilihan Posyandu
Kriteria Posyandu yang dipilih untuk diintegrasikan dengan Pos PAUD adalah
Posyandu yang aktif, dengan jumlah anak minimal 25 anak dan kader 4 orang.
PAUD
24
Bantuan Pendidikan Keaksaraan Dasar, yang selanjutnya disebut
“bantuan” adalah mata anggaran bantuan sosial yang disalurkan dalam bentuk
orang dewasa.
-Pemberi Bantuan
-Sasaran
1. Penerima Bantuan
2. Penerima Manfaat
25
DAFTAR PUSTAKA
5(2), 96-107.
26