Soal:
1. Sebutkan dan jelaskan empat model pelatihan yang saudara ketahui!
• Model pelatihan empat langkah : dinamakan empat langkah, karena ada 4 proses
dalam pelatihan ini yaitu mempersiapkan kelompok belajar, menidentifikasi
kebutuhan belajar dan analisis tujuan pelatihan, memilih dan mengembangkan
metode serta bahan belajar, dan langkah terakhir adalah menilai pelaksanaan dan
hasil pelatihan.
• model induktif, : menekankan pada usaha yang dilakukan dari pihak yang
terdekat, langsung. Model ini digunakan untuk kebutuhan belajar yang terasa
langsung oleh peserta. Maka biasanya model ini digunakan untuk peserta
pelatihan yang sudah ada dan jelas.
• model klasik : Model klasik ini ditujukan untuk menyesuaikan bahan belajar yang
telah ditetapkan dalam kurikulum atau program belajar dengan kebutuhan belajar
yang dirasakan peserta pelatihan (sasaran). Tujuan dari model klasik ini adalah
untuk mendekatkan kemampuan yang telah dimiliki dengan kemampuan yang
akan dipelajari, sehingga peserta pelatihan (sasaran) tidak akan memperoleh
kesenjangan dan kesulitan dalam mempelajari bahan belajar yang baru.
3. Dalam melakukan analisis model pelatihan yang dilakukan adalah: a) menganisis
kebutuhan pelatihan, b) mendesain pembelajaran, c) mengembangkan strategi
pembelajaran dan istrumennya, d) melaksanakan dan e) mengevaluasinya. Buatlah
analisis model pelatihan sesuai dengan tugas masing-masing berdasarkan tahapan
analisis tersebut
a. Menganalisis kebutuhan pelatihan : Sebelum melaksanakan pelatihan public
speaking. Tim pengabdian melakukan observasi/menganalisi kebutuhan
terhadap kompetensi santri pada public speaking. Observasi ini dilaksanakan
menggunakan observasi langsung. Tim pengabdian selama beberapa hari
mengikuti kegiatan muhadarah yang dilaksanakan di pondok. Dengan
memperhatikan setiap peserta atau pembicara pada kegiatan tersebut melalui
penilaian dari beberapa aspek. Yaitu sebagai berikut :
• Bagaimana rasa percaya diri para santri ketika berbicara di depan
khalayak.
• Bagaimana artikulasi para pembicara ketika berbicara.
• Bagaimana Bahasa tubuh yang digunakan pembicara ketika
berbicara.
• Bagaimana penguasaan materi para pembicara ketika berbicara.
Observasi dilakukan tidak lain agar mengetahui bagaimana kompetensi
public speaking para santri. Sehingga ketika hasil penelitian ini di dapat,
mempermudah tim untuk membuat materi pelatihan ini.
b. Mendesain pembelajaran
a) Desain Pelatihan
Tahapan
No Materi
Waktu Metode
1 Pengantar Public Speaking 2
2 Dasar-dasar public speaking 2
3 Tips-tips membangun percaya
2
diri
4 Pembuatan opening yang baik 2
5 How to compose a speech 2
6 Mengatur posisi tubuh dan suara
2 Ceramah, diskusi
diatas panggung
7 Setting tips, remove all demosntrasi
distraction, personal and mental 2
preparation
8 Jenis-jenis event dalam public
2
speaking
9 Teknik public speaking
2
pembicara dunia
10 Simulasi kegiatan keseluruhan 2 Demonstrasi
Tota
l
10
CATATAN :
Setiap kolom KUK diisi dengan keterangan K (Kompten) atau BK (Belum Kompeten)
……………….,………………….20………..
Jika ada satu KUK dalam suatu elemen kompetensi belum kompeten, maka peserta pelatihan dianggap belum kompeten dan wajib
mengulang materi pelatihan pada KUK atau elemen kompetensi tersebut
Setiap peserta pelatihan mempunyai kesempatan dinilai sebanyak tiga kali
Jika hasil akhir penilaian ada elemen kompetensi yang belum kompeten,
PELATIH
4. Sejauh ini banyak kegiatan pelatihan yang dilakukan bagi aparat pemerintah maupun
masyarakat pedesaan dilakukan dengan berbagai pendekatan yang bersifat
konvensional (pedagogis) padahal penggunakan pendekatan andragody dianggap
lebih baik diterapkan dalam pelatihan. Sebutkan kelebihan dan kekurangan pendektan
pedagogis dan andragogi dalam pelaksanaan pelatihan!
• Pedagogis
• Kelebihan : memudahkan untuk fasilitator dan tutor dalam memilih
program apa yang akan diberikan kepada para peserta pelatihan.
Sehingga secara pendekatan pedagogis lebih efisien dalam
pelaksanaannya.
• Kekurangan : karena menempatkan seorang murid hanya sebagai
objek. Pendekatan ini akan berpengaruh kepada motivasi belajar
seorang peserta, sehingga terkadang peserta kurang tertarik dengan
program pelatihan yang ada. Karena mereka tidak ikut andil dalam
pelatihan tersebut.
• Andragogis
• Kelebihan : karena menempatkan peserta sebagai subjek dalam
pelatihan. Maka pendekatan ini menjadi sangat efektif dalam
pembelajaran. Para peserta juga termotivasi untuk belajar dan
mengembangkan dirinya.
• Kekurangan : totur dan fasilitator dalam pendekatan ini hanya
menjadi seorang motivator. Sehingga tutor harus benar benar siap
dan sabar untuk membimbing peserta dalam menentukan,
merencanakan, dan menilai pelatihan. Sehingga waktu yang
digunakan dalam pelatihan akan lebih lama.
5. Jelaskan dan lengkapi dengan gambar model pelatihan sesuai dengan tugas masing-
masing!