Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN GBS ( Guillain Bare Syndrom)

1. Pengkajian

a. Identitas

b. Pola pengkajian

1) Pola persepsi Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan

a) Keadaan sebelum sakit : Tanyakan apakah pasien pernah di vaksin, apakah pasien
mempunyai kebiasaan merokok, apakah pasien pernah melakukan check up klinis
sebelumnya, dan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan hygiene

b) Riwayat penyakit sekarang : Biasanya pasien datang dengan keluhan kelemahan


pada otot, nyeri, kesulitan bernafas, serta kelumpuhan otot

c) Riwayat penyakit yang pernah dialami : Tanyakan pada pasien apakah pasien
sering mengalami flu atau penyakit lain yang berhubungan dengan saluran nafas,
saluran cerna atau penyakit lain seperti hiv ataupun hepatitis.

d) Riwayat penyakit keluarga : Tanyakan apakah ada keluarga pasien yang pernah
mengidap penyakit yang serupa

2) Pola nutrisi dan metabolik

Biasanya terdapat gejala kesulitan dalam mengunyah dan menelan

3) Pola eliminasi

Adanya gejala perubahan pada pola eliminasi dengan tanda kelemahan pada otot

abdomen, hilangnya sensasi anal atau berkemih dan reflek sfingter.

4) Pola aktivitas dan latihan

Adanya gejala kelemahan dan paralisis secara simetris yang biasanya dimulai dari
ekstremitas bagian bawah dan dapat berkembang ke arah ekstremitas atas. Kesulitan
dalam bernafas, nafas pendek dapat menyebabkan sulit beraktivitas. Ditandai dengan
kelemahan otot, cara berjalan tidak mantap, pernafasan perut, menggunakan otot
bantu nafas, tampak sianosis, takikardi/bradikardi.

5) Pola persepsi kognitif

Terdapat gejala kebas, kesemutan yang dimulai dari kaki atau jari-jari kaki dan
selanjutnya naik ke atas, sensasi nyeri, sensasi suhu, dan perubahan dalam ketajaman
penglihatan. Ditandai dengan hilangnya atau menurunnya refleks tendon dalam,
hilangnya tonus otot, adanya masalah dengan keseimbangan, terjadi ptosis kelopak
mata serta kehilangan kemampuan untuk berbicara.

6) Pola peran dan hubungan dengan sesama

Ditandai dengan hilangnya kemampuan untuk berbicara.


7) Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress

Gejala yang nampak biasanya cemas, terlalu berfokus pada masalah yang sedang
dialami ditandai dengan tampak takut dan bingung.

a. B1 : paralisis otot pernapasan, takipnea, wheezing, ronki, perubahan irama


napas, penurunan bunyi napas, orthopnea, sianosis
b. B2 : hipotensi, hipertensi, aritmia jantung, sinus takikardia, tidak ada
kemampuan tubuh utnuk berkeringat
c. B3 : Nyeri, kesemutan, refleks tendon menghilang, Disfungsi saraf fasial
dibuktikan dengan tidak mampu cemberut, bersiul, tersenyum. GBS tidak
menganggu tingkat kesadaran , tanda pupil atau fungsi serebral, nyeri pada
punggung dan kaki
d. B4 : Disuria, inkontinensia urin,
e. B5 : Kesulitan menelan, paralisis rahang
f. B6 : kelemahan, paralisis otot, dekubitus, nyeri hebat pada otot yang memburuk
dan mengakibatkan gangguan tidur

2. Diagnosa Keperawatan

a.) Pola nafas tidak efektif b.d gangguan neuromuskular

b.) Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d disfungsi neuromuskuler

c.) Perubahan persepsi sensori b.d ketidakmampuan berkomunikasi, bicara atau berespon

d.) Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan

e.) Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler

f.) Resiko konstipasi b.d kerusakan neuromuskuler (kehilangan sensasi dan refleks anal)

g.) Retensi urinarius b.d kerusakan neuromuskular (kehilangan sensasi dan refleks sfingter)

h.) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kerusakan neuromuskuler yang mempengaruhi

refleks menelan dan fungsi gastrointestinal

i.) Ansietas b.d krisis situasional

j.) Nyeri akut b.d kerusakan neuromuskuler (parestesia, disestesia)

3. Intervensi Keperawatan

Diagnose Tujuan Kriteria hasil Intervensi


Pernafasan Mempertahanka -Tidak ada gangguan O:
n fungsi pada pernapasan, baik -observasi RR, saturasi oksigen
pernapasan pola napas ataupun -auskultasi bagian anterior dan posterior
bersihan jalan napas paru untuk mengetahui bunyi tambahan
M:
-Irama napas normal -melakuakan penguapan pada pasien
-melakukan suction pada pasien
-Frekuensi napas E :
normal -ajarkan pasien teknik batuk efektif dan
nafas dalam
-Ajarkan pasien dan keluarga tentang
sputum yang normal
-anjurkan pasien untuk meningkatkan
hidrasi
K:
-kolaborasi dengan dokter pemberian obat
bronkodilator dan mukolitik
-berikan ventilasi mekanik jika terjadi
kelumpuhan otot –otot pernapasan

Mobilisasi Mrngurangi efek -mampu O:


dan buruk dari menggunakan -bebas bermobilisasi dan aktivitas
aktivitas mobilisasi ekstermitas kembali -pasien dapat berbicara dan menelan
-mau berlatih / proses M:
rehabilitasi -memberikan rterapi range of motion
-mampu menelan sehari 2 kali
-mampu berbicara -melakukan mika miki
E:
-mengajarkan pasien menggunakan
stoking emboli
K:
-kolaborasi dengan dokter memberikan
obat koagulasi

Nutrisi Mempertahanka -pasien tetap O :


n nutrisi pada mengkonsumsi nutrisi -pantau NGT
pasien -potong kecil – kecil makanan
-lembutkan makanan
-pantau hidrasi turgor kulit dan mukosa
bibir
M:
-memposisikan pasien dengan semi fowler
E:
-mengajarkan cara makan sedikit tapi
sering
K:
-kolaborasi dengan tim gizi

Anda mungkin juga menyukai