Disusun Oleh :
Nama : Augresto Boas Manahan
Kelas :A
Nim : 202041067
2021
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
November 2021,
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................................................i
Bab I.............................................................................................................................................................1
Pendahuluan...............................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.......................................................................................................................2
1.4 Manfaat Tugas...............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI...............................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Komunikasi Massa.......................................................................................................3
2.2 Proses Komunikasi Massa..............................................................................................................3
2.3 Fungsi Komunikasi Massa..............................................................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
3.1 PEMBAHASAN................................................................................................................................6
3.1.1 Peranan Komunikasi Massa Dalam Dunia Pendidikan................................................................6
3.2.2 Peranan Media Online Dalam Dunia Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19.............................6
2.2.3 Efektifitas Media Online Dalam Dunia Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19..........................8
3.2 ANALISA PEMBAHASAN.................................................................................................................9
BAB IV........................................................................................................................................................11
KESIMPULAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
ii
Bab I
Pendahuluan
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka
secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan
jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun
siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai
inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19).
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang
terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama
diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram,
instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian,
guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun
di tempat yang berbeda.
1
Komunikasi massa disini berperan penting dalam mensukseskan proses pembelajaran daring ini,
tanpa adanya komunikasi massa, maka akan sulit bagi pendidik atau dosen dan peserta didik
(mahasiswa) untuk dapat menerima materi pembelajaran. Untuk itu, komunikasi massa sangat
diperlukan dalam mensukseskan proses pembelajaran daring.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Dari dua definisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwasanya komunikasi massa sangat
berpatok pada penggunaan sebuah media massa dalam menyampaikan pesannya, meskipun
penyampaian informasi dilakukan terhadap sejumlah besar orang, tidak akan bisa dikatakan
sebagai komunikasi massa jika tidak menggunakan media massa sebagai saluran penyampaian
pesan nya.
3
Sumber informasi adalah penghasil pesan dalam komunikasi. Manusia memilah suatu
pesan yang kita komunikasikan agar dapat disesuaikan dengan setiap situasi.
2) Pemancar (Transmitter)
Transmitter berfungsi untuk mengubah pesan yang akan disampaikan menjadi sinyal
sesuai dengan saluran yang digunakan.
3) Pengandaian (Encoding) pesan
Merupakan medium atau media yang digunakan untuk mengirim sinyal atau tanda dari
transmitter kepada penerima.
4) Penerima (Decoding)
Merupakan mekanisme pendengaran, melakukan operasi sebaliknya yang dilakukan
transmitter dengan melakukan rekonstruksi atau pemuatan ulang dari sinyal.
5) Sasaran (Destination)
Merupakan tempat tujuan pesan yang disampaikan (otak).
6) Gangguan (Noise)
Merupakan sebuah rangsangan tambahan yang tidak dikehendaki ketika penyampaian
pesan sehingga dapat menggangu kecermatan pesan yang disampaikan (Mulyana, 2017,
h. 149-150)
Dari pandangan dan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bawasannya proses komunikasi
massa dapat dilakukan dengan beberapa komponen dan proses yang melibatkan sumber, sinyal,
pesan, media, tujuan dan gangguan dalam penyampaiannya. Penggunaan media massa sebagai
alat menjadi hal yang mutlak dalam proses komunikasi massa.
Menurut Dominick dikutip dalam Ardianto, Komala, & Karlinah (2017, h. 15-17) fungsi
komunikasi terbagi menjadi 5, yaitu:
1) Surveillance (pengawasan) Fungsi pengawasan terbagi menjadi 2 yang dimana terdapat
(a) warning or beware surveillance, sebagai fungsi pengawasan media massa dengan memberi
informasi atau pesan peringatan dan
(b)instrumental surveillance, sebagai fungsi pengawasan instrumen dengan memberi informasi
yang dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari – hari.
4
2) Interpretation (penafsiran)
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan, media massa berfungsi memberi
penafsiran terhadap kejadian penting, dengan melalui tahap pemilihan informasi terlebih dahulu.
3) Linkage (pertalian)
Fungsi linkage ini adalah media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam
berdasarkan kepentingan dan minat yang sama akan suatu hal.
4) Transmission of values (penyebaran nilai – nilai)
Fungsi ini menjelaskan bagaimana media massa dapat mengadopsi nilai sosial yang mewakili
gambaran masyarakat, fungsi ini juga dapat disebut dengan socialization (sosialisasi).
5) Entertainment (hiburan)
Fungsi media massa ini adalah untuk menghibur dan mengurangi ketegangan masyarakat atau
khalayak dengan mengkonsumsi berita ringan hingga melihat tayangan hiburan dalam televisi.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PEMBAHASAN
3.1.1 Peranan Komunikasi Massa Dalam Dunia Pendidikan
Komunikasi Massa merupakan proses yang dilakukan melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Media Massa cetak meliputi Koran, majalah, bulletin. Sedangkan media massa
elektronik mencangkup radio, televisi, film. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan
komunikasi massa dengan menggunkan media massa sebagai alat untuk penyampaikan
informasi diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass education). Karena media
mssa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara medidik yang
dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang
berlaku kepada pemirsa atau pembaca.
Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi, siaran langsung dan artikel.
Contohnya, dalam televisi swasta ada acara pendidikan dan kesehatan yang membahahas
tentang HIV dan AIDS yang dipandu oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya.
Dari persepektif situasi yang dijelaskan, nilai-nilai yang harus dianut masyarakat, tidak
diungkapkan secara langsung, tetapi divisualisasikan dengan contoh-contoh tentang
bagaimana mencegah HIV dan AIDS, bagaimana tanda-tanda penyakit itu muncul,
bagaimana penangananya, dan sebagainya.
Jadi, komunikasi massa melalui media massa dalam dunia pendidikan berperan dalam hal
mendidik dan memberikan hal-hal atau informasi yang bermanfaat bagi khalayak (mass
education).
3.2.2 Peranan Media Online Dalam Dunia Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
6
Media online merupakan generasi ketiga setelah media cetak dan elektronik. Media online
merupakan penyederhanaan terhadap bentuk media konvensional dimana merujuk pada
perkembangan teknologi digital yang mengubah teks, grafik, gambar, dan video menjadi
data-data digital berbentuk byte (Romli, 2012:30-31).
Peranan komunikasi massa dalam mensukseskan program belajar mandiri melalui media
online di kalangan mahasiswa pada masa pandemi Covid-19 adalah dengan penggunaan E-
learning.
Penggunaan E-learning dalam dunia pendidikan sebagai forum diskusi, pembuatan materi
atau konten, system penilaian dan pengumpulan tugas, manajemen kelas, serta system ujian
online yang semuanya terakses dengan internet. Didalam E-learning terdapat interaksi antara
pengajar dan peserta didik seperti pada pembelajaran tatap muka, yang membedakan adalah
system yang digunakan yaitu melalui media online dengan penggunaan e-learning. Untuk itu,
media online berperan penting dalam dunia pendidikan guna memenuhi semua kebutuhan
yang dibutuhkan baik pendidik(dosen) dan peserta didik (mahasiswa) pada saat proses
belajar mengajar.
Proses pembelajaran daring menjadi efektif dan praktis dengan adanya E-learning sehingga
dapat memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran daring. Selain itu, memudahkan
pengajar untuk dapat melakukan pendekatan ke mahasiwa. E-Learning memungkinkan
pengajar untuk beralih dari model pembelajaran “satu untuk semua” ke model pembelajaran
yang terfokus pada kebutuhan setiap siswa. Dengan sistem pembelajaran yang bertahap dan
dan format konten yang beragam, pengajar dapat memberikan pengalaman belajar yang unik
dan personal, yang tidak dapat dilakukan di kelas tradisional.melihat informasi dan materi
serta dalam pngumpenggunaan E-learning.
Performa mahasiswa juga dapat dimonitor dengan mudah oleh dosen, E-Learning
memberikan kemampuan bagi pengajar untuk melacak kemajuan siswa dan memastikan
bahwa mereka memenuhi pencapaian kinerja mereka. Misalnya, jika siswa tidak berhasil
lulus dalam ujian online mereka, maka pengajar dapat menawarkan mereka metode
pembelajaran yang lebih sesuai dengan kepribadian mereka sehingga mereka akan lebih
mudah menyerap materi pembelajaran dan pada akhirnya meningkatkan performa belajar
mereka.
7
Menghemat biaya pendidikan, E-Learning memungkinkan lembaga pendidikan untuk
mengurangi biaya tenaga pengajar, peralatan kelas, penyewaan situs pelatihan online, dan
percetakan buku. Lembaga pendidikan tidak perlu menghadirkan tenaga pengajar yang
berbeda untuk setiap kelas, mencetak ratusan buku, dan merenovasi ruangan kelas.
Database mahasiswa yang terpusat dan terorganisir, seluruh informasi detail mengenai
mahasiswa disimpan dalam satu sistem terpusat secara aman. Sekolah dapat menentukan
siapa saja yang bisa mengakses data siswa. Biodata, kelas yang diikuti, tugas dan ujian yang
diselesaikan, status pembayaran mereka, dan berbagai aktivitas pembelajaran mereka,
semuanya dapat dengan mudah dipantau dalam satu layar.
Selain penggunaan E-learning, media online lain yang digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 seperti WhatsApp, Telegram, Google
Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Line, Instagram, Youtube.
2.2.3 Efektifitas Media Online Dalam Dunia Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
Komunikasi pembelajaran melalui media daring sangat membantu keberlangsungan
pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Pendidik dan peserta didik (mahasiswa) akan tetap
aman berada di rumah masing-masing tanpa harus keluar rumah begitu juga proses
komunikasi pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Efektifitas media online dapat dilihat
dari pemggunaan internet di tengah pandemi Covid-19, menurut Dedy Permadi (Staf Khusus
Bidang Kebijaksanaan Digital dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo) yang
tadinya berpusat di perkantoran kini lebih banyak digunakan di pemukiman dan meningkat
sekitar 30 hingga 40 persen. Selain itu, penggunaan pada daerah tertinggal juga memiliki
peningkatan sebesar 23 persen.
8
Namun, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada
kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak lembaga penddikan di sini perlu membuat
skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring.
Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk
memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah
dapat terpantau secara efektif.
Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di
rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak
aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik
antara pendidik, peserta didik, dan pihak terkait menjadi faktor penentu agar pembelajaran
daring lebih efektif.
Komunikasi daring yang dilakukan terbagi menjadi dua. Pertama, komunikasi daring sinkron
(bersamaan) ialah komunikator dengan jaringan internet yang terjadi secara bersamaan dan
waktu yang nyata. Contohnya, video chat (whastapp, aplikasi zoom, dll). Kedua, jenis
komunikasi daring asinkron ialah komunikasi dengan jaringan internet namun dilakukan
secara tunda atau tidak bersamaan. Selain hal positif tadi tentu komuniasi daring ini memiliki
banyak kelemahan. Pertama, tidak mewakili emosi pemakaianya dalam hal ini dosen dan
mahasiswa. Sehingga guru sangat sulit dalam memberi pemahaman kepada siswa dan guru
tidak mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswanya. Kedua, terdapat informasi yang
tidak penting sehingga penerima pesan atau informasi akan menjadi bingung. Ketiga, sangat
menyita konsentrasi karena tidak sesuai tempat dan waktu. Guru atau dosen sebagai
fasilitator informasi harus mampu membangun komunikasi daring yang efektif. Komunikasi
9
efektif yang dimaksud adalah komunikasi yang senantiasa terjalin antara guru dan siswa
sehingga nantinya dapat menimbulkan perubahan sikap atau karakter ke arah yang lebih baik
bagi siswa.
Ketepatan informasi menjadi kunci dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Hal ini
terjadi jika persamaan pengertian, sikap dan bahasa. Pesan atau informasi dapat diterima dan
dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimasud oleh komunikator (guru). Pesan yang
disampaikan dapat disetujui oleh komunikan (siswa). Tidak adanya hambatan yang berarti
dalam menindaklanjuti pesan atau informasi. Tiga hal tersebut adalah unsur terjadinya
komunikasi yang efektif.
10
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Komunikasi Massa merupakan proses yang dilakukan melalui media massa (media cetak dan
elektronik). Dalam kaitannya dengan pandemi Covid-19 peranan komunikasi massa dalam
mensukseskan program belajar mandiri melalui media online di kalangan mahasiswa salah
satunya yaitu dengan penggunaan E-learning. Dengan adanya E-laerning pembelajraran
dapat lebih praktis dan efektif, memudahkan pengajar untuk dapat melakukan pendekatan ke
mahasiwa, menghemat biaya, database lebih terkontol, dan dosen mudah untuk mengtrol
mahasiswanya. Selain itu, media online lain yang digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 seperti WhatsApp, Telegram, Google
Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Line, Instagram, Youtube.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Kepada mahaiswa untuk dapat bisa memanfaatkan E-learning dengan baik sebagai
sara dalam mensukseskan proses pembelajaran daring di masa pandmi Covid-19.
2. Kepada tenaga pendidik untuk dapa lebih responsif kepada mahasiswa agar proses
pembelajaran daring dapat terlaksana dengan baik.
3. Kepada lembaga pendidikan untuk dapat membuat kebijakan atau keputusan dengan
baik dalam kaitannya peraturan belajar dari rumah atau daring agar tidak
membingungkan dan memberatkan mahasiswa.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Setiadi. (2016). Pemanfaatan Media Baru Untuk Efektifitas Komunikasi Pembelajaran
Dalam Masa Wabah Covid-19, Jurnal Komunikasi
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Cetakan ke 18. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014
Elvinaro, Ardianto. (2000). Komunikasi Massa Suatu Penghantar. Bandung: Simbiosa Rektama
Media
Elvinaro, Ardianto. (2000). Komunikasi Massa Suatu Penghantar. Bandung: Simbiosa Rektama
Media
12
REFERENSI
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian. Vol. 7, No. 1, April 2021 Halaman
577-581
Amra A. 2015. Pengaruh Media Massa Terhadap Perkembangan Peserta Didik. Ta’dib. Vol.
18(02): 118-126
13