Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENELITIAN

PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN


WIFI

DISUSUN OLEH :

Nama : Fadhila Ayu Fasha Erhan

Putri No. Absen : 16

Kelas : XII IPA 7

MATA PELAJARAN :

Matematika Wajib

TAHUN AJARAN 2020/2021


SMA NEGERI 1 PONOROGO
Jl. Budi Utomo No. 1 Ponorogo 6347
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………….……………………………………….……… i
PERSIAPAN.................................................................................................................. 1
A. Topik yang akan diteliti.................................................................................. 1
B. Judul penelitian.............................................................................................. 1
C. Metode penelitian..................................................................................................1
D. Metode pengambilan data............................................................................... 1

PENGUMPULAN DATA.....................................................................................................3

PENGOLAHAN DATA........................................................................................................4

PENYAJIAN DATA.............................................................................................................10

PENARIKAN KESIMPULAN..............................................................................................14

TINDAK LANJUT................................................................................................................15

i
PERSIAPAN

A. Topik yang akan diteliti

Topik yang akan diteliti yaitu penggunaan wifi.

B. Judul penelitian

“PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN WIFI”

C. Metode penelitian

Metode yang saya gunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
sampling. Metode penelitian sampling ialah metode pengumpulan data apabila yang
diselidiki berupa sampel dari suatu populasi. Data yang didapat dari hasil sampling
merupakan data perkiraan (estimated value). Pengumpulan data dengan menggunakan
cara sampling membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit, tenaga tidak terlalu banyak,
memerlukan waktu yang lebih cepat.

D. Metode pengambilan data

1. Polling melalui google form


Polling yang menggunakan google form ini terdiri dari 11 pertanyaan terkait
penggunaan wifi. Polling ini bertujuan untuk mengetahui jumalh pengguna wifi,
minat masyarakat terhadap penggunaan wifi, serta keefisiensinan pemasangan
wifi.
Berikut link dan pertanyaan yang diajukan untuk penelitian ini.
https://forms.gle/Jc6u8fK8TKj7L3hU9
a. Apakah anda pengguna wifi?
b. Jika tidak, apakah anda ingin memasang wifi terlepas dari biaya?
c. Mengapa anda menggunakan / ingin menggunakan wifi daripada paket data?
d. Apa alasan anda memasang wifi?
e. Apakah anda sudah memasang wifi sebelum atau sesudah pandemi Covid
19?
f. Dalam menggunakan wifi, kira-kira menghabiskan berapa rupiah setiap
bulan?
g. Apakah selama menggunakan wifi, anda tetap memiliki kuota internet?
h. Apa masalah yang sering terjadi selama menggunakan wifi?
i. Apa saran atau kritik untuk provider terkait masalah / keluhan yang sering
terjadi?
j. Jika ada wifi yang lebih murah dan cepat, apakah anda akan memasang /
beralih pada wifi tersebut?
k. Apakah anda sudah mengetahui tentang RT/RW Net?

1
2. Wawancara
a. Wawancara dengan pengguna paket data
1. Apakah anda pengguna wifi?
2. Mengapa anda tetap menggunakan paket data dan tidak beralih
menggunakan wifi?
3. Apakah anda ingi memasang wifi terlepas dari biaya?
4. Jika anda memutuskan untuk memasang wifi, apa yang menjadi alasan
utama anda?
5. Apa saja hal yang menjadi pertimbangan anda dalam memilih provider
wifi?
6. Jika terdapat wifi yang termasuk murah dan cepat, apakah anda ingin
menggunakan wifi tersebut?

b. Wawancara dengan pengguna wifi


1. Apakah anda pengguna wifi?
2. Apakah anda sudah mengguakan wifi sebelum atau sesudah pandemi?
3. Apa alasan anda baru memasang wifi sesudah pandemi?
4. Dalam satu bulan, kira-kira anda menghabiskan berapa rupiah untuk
penggunaan wifi?
5. Menurut anda, apakah penggunaan wifi lebih efisien daripada
penggunaan paket data?
6. Apakah sejauh ini sering terjadi masalah terkait penggunaan wifi?
7. Apa sajakah masalah tersebut?
8. Jika terdapat wifi yang lebih murah dan lebih cepat, apakah anda akan
beralih menggunakan wifi tersebut?
9. Apakah anda sudah mengetahui tentang RT/RW Net?

c. Wawancara dengan penjual pulsa


1. Sudah berapa lama anda berjualan pulsa dan paket data?
2. Selama pandemi, apakah pembelian paket data dan pulsa menurun atau
melonjak?
3. Apakah yang menyebabkan penurunan pembelian pulsa?
4. Apakah yang menyebabkan kenaikan pembelian paket data?
5. Kira-kira apa yang menjadikan masyarakat lebih berminat menggunakan
wifi daripada paket data?
6. Apakah wifi lebih murah daripada paket data jika dihitung biaya
keseluruhannya?
PENGUMPULAN DATA

Menyebarkan link google form di


status WhatsApp

Berfoto bersama Bapak Putut,


narasumber penjual pulsa
Proses pengumpulan data melalui polling google form

Membagikan link kuisioner google form


secara pribadi melalui chat
PENGOLAHAN DATA

A. Polling/angket
Gambar diatas merupakan cuplikan dari data kuisioner yang telah terkumpul.
File data polling kuisioner terlampir dalam folder.

B. Wawancara
1. Wawancara dengan pengguna paket data
Wawancara mengenai penggunaan wifi ini dilakukan bersama saudari Shofia
Dhia. Wawancara ini dilakukan melalui chat WhatsApp. Hasil dari wawancara
dapat dilihat dalam foto di bawah ini.

2. Wawancara dengan pengguna wifI


Wawancara pengenai penggunaan wifi ini dilakukan bersama Ibu Oryza. Hasil
dari wawancara dapat dilihat pada foto dibawah ini.
3. Wawancara dengan penjual pulsa
Wawancara mengenai penggunaan pulsa dan paket data, terlebih saat pandemi
ini dilakukan secara langsung bersama Bapak Putut. Hasil dari wawancara
terdapat dalam bentuk video. Video terlampir di dalam folder dengan nama
“Wawancara Dengan Penjual Pulsa”.

C. Kliping
Website pendukung data berasal dari berita di liputan6.com. Berikut link dan
isi beritanya :
https://www.liputan6.com/tekno/read/4216990/gara-gara-covid-19-
pengguna- smartphone-terhubung-ke-wifi-lebih-lama-dari-biasanya
Gara-Gara Covid-19, Pengguna Smartphone Terhubung ke
WiFi Lebih Lama dari Biasanya
Agustin Setyo Wardani

02 Apr 2020, 07:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona (Covid-19) di seluruh dunia membuat banyak
orang harus tinggal di rumah untuk melakukan aktivitasnya seperti bekerja dan belajar.

OpenSignal menganalisis perubahan perilaku pengguna seluler dan pengalaman jaringan


selama berlangsungnya krisis.

Indikator awal perubahan perilaku pengguna seluler yang dilihat OpenSignal adalah
meningkatnya persentase waktu rata-rata yang dihabiskan pengguna smartphone terhubung ke
jaringan WiFi.

OpenSignal melihat, waktu penggunaan WiFi meningkat per minggu ketiga Maret 2020, yakni
saat banyak negara mulai melakukan pembatasan sosial, meminta warga tinggal di rumah.

Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Rabu (2/4/2020), ketika orang banyak
menghabiskan waktu di rumah, waktu penggunaan WiFi meningkat.

"Biasanya orang lebih banyak menghabiskan waktu terhubung ke jaringan WiFi pada akhir
pekan dan selama libur nasional, namun kini ada peningkatan penggunaan WiFi," demikian
bunyi laporan yang ditulis Technical Analyst OpenSignal Hardik Khatri dan Senior
Analyst Sam Fenwick.

Sebelum pemerintah di banyak negara menerapkan karantina, waktu penggunaan WiFi


di Italia meningkat. Kini, dengan banyaknya negara yang ikut menerapkan karantina,
waktu penggunaan WiFi di seluruh dunia meningkat.

Di Asia dan Indonesia


1. Asia

Mulanya, OpenSignal melihat waktu penggunaan WiFi meningkat di Hong Kong. Namun,
kini ada lonjakan waktu penggunaan WiFi dari minggu ke minggu di Filipina sejak 16 Maret
2020.

Saat itu, pulau utama Filipina dikarantina. Peningkatannya terlihat dari minggu kedua ke
ketiga Maret, dengan angka 7,5 persen.

Waktu penggunaan WiFi juga meningkat di Malaysia, Australia, dan Thailand. Namun, waktu
penggunaan WiFi justru menurun di Korea Selatan, kemungkinan karena berkurangnya
kekhawatiran masyarakat setempat.

Di Indonesia sendiri, waktu penggunaan WiFi oleh pengguna smartphone mengalami


peningkatan, meski peningkatannya tipis.

Dari minggu kedua Maret ke minggu ketiga Maret (16 Maret-22 Maret 2020) ada peningkatan
dari 33,7 persen ke 34,7 persen.
2. Eropa
OpenSignal melihat, banyak negara di Eropa yang melihat peningkatan penggunaan WiFi di
smartphone mulai Minggu ketiga Maret 2020.

Sampai saat ini, lonjakan dari minggu ke minggu tercatat oleh pengguna di Spanyol.
Kenaikannya pada Minggu ketiga (16-22 Maret) dibandingkan minggu kedua (9-15 Maret)
tercatat 10,5 persen.

Hal ini cukup masuk akal karena di Spanyol telah diberlakukan lockdown sekitar seminggu
penuh, yakni di minggu ketiga 2020. Apalagi, Spanyol juga jadi negara kedua terparah di
Eropa yang dilanda Covid-19.

Italia sendiri sudah melihat perubahan ini lebih awal dengan peningkatan terjadi mulai
minggu terakhir Februari 2020.

Amerika
3. Amerika Utara

Di Amerika Utara, peningkatan penggunaan WiFi terjadi minggu ketiga Maret 2020, dimulai
16 Maret 2020. Perubahan terbesar terjadi di Kanada, dengan presentase peningkatan 6 persen
dari minggu kedua ke ketiga.

4. Amerika Selatan dan Tengah

Amerika Selatan juga menunjukkan peningkatan penggunaan WiFi oleh pengguna


smartphone. Peningkatan mulai terlihat di Argentina, Brasil, dan Peru per 16 Maret 2020.

Khusus Peru, peningkatannya dari minggu kedua ke ketiga naik sekitar 8 persen. Hal ini
seiring dengan pemberlakukan jam malam mulai pukul 20.00 hingga 05.00 WIB.

Ringkasan data yang diambil :

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang harus tinggal di rumah untuk


melakukan aktivitasnya seperti bekerja dan belajar. Dalam keterangan yang diterima
Liputan6.com, Rabu (2/4/2020), ketika orang banyak menghabiskan waktu di rumah,
waktu penggunaan WiFi meningkat. Sebelum pemerintah di banyak negara
menerapkan karantina, waktu penggunaan WiFi di Italia meningkat. Kini, dengan
banyaknya negara yang ikut menerapkan karantina, waktu penggunaan WiFi di
seluruh dunia meningkat

Peningkatan ini pun terjadi di banyak negara. Mulai dari di negara-negara


Asia, Eropa, dan Amerika. Di Indonesia sendiri, waktu penggunaan WiFi oleh
pengguna smartphone mengalami peningkatan, meski peningkatannya tipis. Dari
minggu kedua Maret ke minggu ketiga Maret (16 Maret-22 Maret 2020) ada
peningkatan dari 33,7 persen ke 34,7 persen.
PENYAJIAN DATA

1. Apakah anda pengguna wifi?

2. Jika tidak, apakah anda ingin memasang wifi terlepas dari biaya?

3. Mengapa anda menggunakan / ingin menggunakan wifi daripada paket data?


4. Apa alasan anda memasang wifi?

5. Apakah anda sudah memasang wifi sebelum atau sesudah pandemi Covid 19?

6. Dalam menggunakan wifi, kira-kira menghabiskan berapa rupiah setiap bulan?


7. Apakah selama menggunakan wifi, anda tetap memiliki kuota internet?

8. Apa masalah yang sering terjadi selama menggunakan wifi?

9. Jika ada wifi yang lebih murah dan cepat, apakah anda akan memasang / beralih pada
wifi tersebut?
10. Apakah anda sudah mengetahui tentang RT/RW Net?
PENARIKAN KESIMPULAN

Berdasarkan data yang saya peroleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak
masyarakat yang sudah menggunakan wifi. Tingginya minat masyarakat terhadap
penggunaan wifi karena wifi memberikan layanan 24 jam tanpa batas kuota internet,
sehingga tidak perlu khawatir jika kehabisan kuota internet.

Waktu mulai pemasangannya pun beragam, banyak masyarakat yang telah


menggunakan wifi sebelum pandemi. Ini menandakan jika minat masyarakat terhadap
layanan wifi yang tidak terbatas sudah ada sejak dahulu. Namun, ada juga yang baru
memasang wifi setelah pandemi. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan yang mengharuskan
untuk online school dan bekerja dari rumah.

Harga yang ditawarkan oleh setiap provider tentu saja berbeda sesuai kecepatan
jaringan maupun layanannya. Hal ini menyebabkan bervariasinya pengeluaran tiap bulan
untuk penggunaan wifi. Murah atau mahalnya harga, tentu tidak sama untuk setiap orang.

Keluhan tentang harga inilah yang biasanya menjadi masalah bagi masyarakat yang
tidak/belum menggunakan wifi. Banyak masyarakat yang masih mengeluh kesahkan harga
wifi yang tergolong mahal, terlebih saat pemasangannya ,sehingga mereka tetap
menggunakan paket data untuk sehari-hari.

Masyarakat yang belum menggunakan wifi mengaku jika mereka ingin menggunakan
wifi terlepas dari biaya yang dikeluarkan. Masyarakat beranggapan jika penggunaan paket
data lebih boros daripada wifi. Sulitnya sinyal di rumah atau di lingkungan sekitar juga
menjadi faktor keinginan masyarakat untuk memasang wifi.

Selama menggunakan wifi, tentunya sering terjadi masalah yang menyebabkan


pengguna kurang nyaman. Masalah-masalah tersebut antara lain sering lemot, kualitas
jaringan kurang stabil, koneksi internet yang sering hilang, dan jaringan yang sering error.

Hal yang dicari dan dipertimbangkan masyarakat untuk memasang wifi yaitu kualitas
jaringan yang baik, harga, serta pelayanan yang memuaskan dan terjamin. Banyak
masyarakat ingin menggunakan wifi dengan harga yang lebih murah dan kecepatan yang
baik. Bahkan apabila terdapat wifi yang cepat dengan harga yang lebih murah, masyarakat
yang sudah menggunakan wifi juga ingin beralih ke wifi tersebut.
TINDAK LANJUT

Penggunaan internet memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di era sekarang.
Terlebih selama pandemi Covid-19 ini, semua kalangan seakan harus menguasai dunia
digital. Hampir semua kegiatan dilakukan secara online atau daring. Maka tak heran jika
sekarang kita diharuskan sekolah dan bekerja secara online.

Namun tak semua tampaknya baik-baik saja dengan biaya yang harus dikeluarkan
untuk tetap mengikuti setiap kegiatan secara online. Oleh sebab itu, masyarakat mulai
mencari cara agar lebih berhemat dalam penggunaan paket data. Salah satunya adalah beralih
menggunakan wifi.

Berdasarkan data yang telah saya kumpulkan, saya mempunyai inisiatif untuk
memulai bisnis RT/RT Net. Ternyata sebagian besar masyarakat belum mengenal apa yang
disebut dengan RT/RW Net. Bisnis ini menyediakan wifi yang lebih murah dan tetap
dipastikan sama cepatnya dengan wifi biasa.

RT/RW Net adalah jaringan komputer yang tumbuh dari swadaya masyarakat. Sesuai
dengan namanya, ini mencakup zona wilayah RT / RW. Dimana sistem operasionalnya,
menggunakan kabel. Beberapa menggunakan Wireless 2.4 Ghz serta hotspot sebagai media
penghubung.

Secara umum, manfaat RT RW Net adalah memudahkan masyarakat untuk mendapat


akses internet. Menjadi alat komunikasi yang bebas diakses secara mudah. Tanpa terikat
aturan undang-undang maupun birokrasi pemerintah.

Pada dasarnya, operasional RT/RW Net atau jaringan internet rakyat ini tidak
dilarang. Asalkan, memiliki izin dari pemerintah. Dalam hal ini yakni izin dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika.

Diharapkan dengan adanya bisnis ini,saya dapat membantu banyak masyarakat


lainnya dalam memenuhi kebutuhan teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai