PENDAHULUAN
virus ini diketahui mulai menyebar dari satu orang ke orang lain dalam
waktu singkat dan dengan gejala seperti demam tinggi, batuk, sesak, tidak
nafsu makan dan juga lemas. COVID-19 pertama kali dilaporkan terjadi di
Wuhan, Hubei, Cina pada Desember 2019, dan mulai pada 11 Maret 2020
berukuran sekitar 120 nanometer ini diyakini sangat cepat menyerang dan
percikan bersin atau disebut droplet. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang secara langsung berkontak erat dengan
1
Pada 15 maret 2021 berdasarkan data Worldometers jumlah kasus
dengan total kasus 11.483.370 jiwa. Indonesia tak terkecuali juga ikut
sejak resmi dikonfirmasi oleh pemerintah, sampai saat ini tanggal 14 maret
8.589 kasus dan meninggal dunia sebanyak 418 jiwa kasus. Salah satu
2
masyarakat belum mengetahui secara benar mengenai bahaya Covid-19.
dampak pada sikap, perilaku serta gaya hidup masyarakat yang lebih
protektif melalui pola hidup yang lebih sehat seperti tidak merokok, sering
3
yang mengundang banyak orang di satu tempat, dimana hal tersebut dapat
usia rentan dan resiko yaitu salah satunya usia lansia. Sebelum terjadinya
pandemic ini lansia hanya sekedar focus dengan apa yang dideritanya
sedangkan dimasa pandemic ini lansia lebih takut jika sampai terkena
virus dan berita yang didengar tiap harinya bahwa orang yang
(McGoogan, 2020).
47,3% yang meninggal dunia merupakan lansia diatas 60 tahun, dari data
secara rutin karena ada penyakit kronis yang dideritanya seperti tekananan
cenderung bertambah berat bagi orang tua yang ada di panti jompo.
4
COVID-19. Salah paham karena kurang bisa mengakses informasi
Kabupaten Lombok Barat sebanyak 349 orang di bulan Maret 2021. Hasil
lansia. 3 diantaranya belum tau mengenai penyakit covid-19 dari tanda dan
Lombok Barat.
1.3.1. Umum
5
1.3.2. Khusus
Barat.
lansia
3. Bagi peneliti
6
diperoleh selama menempuh pendidikan di Kampus Stikes Yarsi
dimasyarakat.
covid-19.
Persamaan
Judul Teknik
Jenis Hasil Dan
No Penelitian/ Pengambilan
Penelitian Penelitian Perbedaan
Peneliti Sampel
Penelitian
1 Ika Penelitian Teknik Hasil Persamaan
Purnamasari, kuantitatif random penelitian ini dengan
Anisa Ell dengan sampling menunjukan penelitian
Raharyani desain bahwa saya yaitu
(2020) “Tingkat analitik pengetahuan ada pada
Pengetahuan korelasi masyarakat variabel yang
Masyarakat kabupaten ingin diteliti
Kabupaten wonosobo Perbedaannya
Wonosobo tentang dengan
Tentang Covid- covid-19 penelitian
19 berada pada saya yaitu
kategori pada subjek
tinggi dan diteliti dan
perilaku teknik
masyarakat pengambilan
tentang sampel
pencegahan
7
dan penularan
covid-19 pada
kategori baik.
2 Mujiburrahman Penelitian Teknik Hasil Persamaan
Mujiburrahman kuantitatif consecutive penelitian ini dengan
, Muskab Eko dengan sampling menunjukan penelitian
Riyadi, Mira rancangan adanya saya yaitu
Utami Ningsih cross hubungan pada jenid
(2020) sectional antara penelitian
“Hubungan pengetahuan yang
Pengetahuan responden digunakan
Dengan dengan Perbedaannya
Perilaku perilaku dengan
Pencegahan pencegahan penelitian
Covid-19 Di covid-19 di saya yaitu
Masyarakat”. masyarakat, ada pada
peningkatan subjek yang
pengetahuan di teliti dan
masyarakat teknik sampel
diperlukan yang
untuk digunakan.
meningkatkan
perilaku
pencegahan
covid-19
3 Jesika Moudy, Penetitian Teknik Hasil Persamaan
Rizma Adlia observasional purposive penelitian ini dengan
Syakurah analitik sampling menunjukan penelitian
(2020) dengan pengetahuan saya yaitu
“Pengetahuan rancangan berpengaruh pada variable
Terkait Usaha penelitian terhadap dan teknik
Pencegahan cross sikap dan sampling
Covid-19 Di sectional tindakan yang
Indonesia”. individu digunakan
sebagai usaha Perbedaannya
pencegahan dengan
covid-19 di penelitian
indonesia. saya yaitu
pada jenis
penelitian
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar (Kholid, 2015). Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap
9
Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang
10
yang diketahui, dan 12 dapat menafsirkan secara benar
berkaitan.
masalah serius.
b. Sikap
11
sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat
seseorang.
c. Tindakan
12
berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil.
terpimpin.
tindakan tersebut
sarapan pagi.
pengertian.
13
3. Penggunaan Model, pembentukan perilaku melalui contoh atau
praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang
lain.
kesehatan, yaitu:
14
1. Faktor Predisposisi (predisposing factor) Merupakan faktor
dan objek yang diketahui. Segenap apa yang diketahui tentang sesuatu
15
pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang
objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap
16
menjawab suatu pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu dan hal ini
1. Pengetahuan (Knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (synthesis)
17
suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan
6. Penilaian (evaluation)
1. Pendidikan
aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini
18
2. Media massa/ sumber informasi
4. Lingkungan
pengetahuan.
5. Pengalaman
19
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun
6. Usia
semakin banyak.
atau angket yang menayakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
20
membandingkan jumlah skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian
menjadi 3 kategori yaitu kategori baik (76 -100%), sedang atau cukup
bangsa.
hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai
21
sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak,
bagaimana gaya hidup yang dijalani individu itu sendiri. (Khalid 2020)
tahun
e. Lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90
tahun
22
e. Masa dewasa awal = 26-35 th
proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang memiliki
23
tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang
24
penuaan). Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
para ahli pada umumnya sepakat bahwa proses ini lebih banyak
pada diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif,
1. Perubahan Fisik
a. Sistem Indra
25
atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
b. Sistem Intergumen
c. Sistem Muskuloskeletal
26
struktur otot pada penuaan sangat bervariasi, penurunan jumlah
d. Sistem kardiovaskuler
e. Sistem respirasi
27
mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, dan
g. Sistem perkemihan
h. Sistem saraf
i. Sistem reproduksi
2. Perubahan Kognitif
b. IQ (Intellegent Quotient)
g. Kebijaksanaan (Wisdom)
28
h. Kinerja (Performance)
i. Motivasi
mental:
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (hereditas)
e. Lingkungan
sehari-hari.
5. Perubahan Psikososial
29
b. Duka cita (Bereavement) Meninggalnya pasangan hidup, teman
kemampuan adaptasi.
30
Walaupun telah dibersihkan, keadaan tersebut dapat terulang
kembali.
a) Sel
b) Sistem persyarafan
persarafan menurun.
c) Sistem pendengaran
atau nada yang tinggi dan tidak jelas, sulit mengerti kata-kata,
d) Sistem pengelihatan
31
darah menurun 1% pertahun, kehilangan elastisitas pembukuh
f) Sistem respirasi
batuk.
g) Sistem gastrointestinal
h) Sistem gentiourinaria
i) Sistem endokrin
32
Produksi hormon menurun fungsi paratiroid dan sekresi tidak
j) Sistem integumen
k) Sistem muskulokeletal
2.4.1. Definisi
33
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Corona virus adalah virus RNA untuk positif yang beruntai tunggal
pandemic.
bagian dalam interstisial paru-paru dalam arti luas], penualran virus ini
2.4.2. Virologi
34
virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang
reservoir perantara.
2.4.3. Patoginesis
diduga tidak jauh berbeda dengan SARSCoV yang sudah lebih banyak
35
diketahui. Pada manusia, SARS-CoV-2 terutama menginfeksi sel-sel
sel. Pada tahap akhir, vesikel yang mengandung partikel virus akan
yang baru.
36
major histocompatibility complex (MHC) kelas I. Namun, MHC kelas
respons imunitas humoral dan selular tubuh yang dimediasi oleh sel T
dan sel B yang spesifik terhadap virus. Pada respons imun humoral
hilang pada akhir minggu ke-12 dan IgG dapat bertahan jangka
panjang.
pneumonia berat, ARDS, sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus
yang tinggi dari swab nasofaring pada pasien yang asimptomatik telah
dilaporkan.
37
tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala. Pasien tidak
batuk, bersin, dan sesak napas. Berdasarkan data 55.924 kasus, gejala
tersering adalah demam, batuk kering, dan fatigue. Gejala lain yang
lamanya sekitar 3-14 hari (median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan
limfosit masih normal atau sedikit menurun dan pasien tidak bergejala.
38
paru-paru, saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase ini umumnya
ringan. Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari setelah timbul
gejala awal. Pada saat ini pasien masih demam dan mulai sesak, lesi di
39
d. Karakterstik patogen: cara penularan, infeksivitas, virulensi, dan
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan Antigen-Antibodi
hingga saat ini belum banyak artikel hasil penelitian alat uji
40
memutuskan pemeriksaan serologi. IgM dan IgA dilaporkan
b. Pemeriksaan Virologi
41
betacoronavirus, ditunjang dengan hasil sequencing sebagian
2.4.9. Pencegahan
1. Vaksin
42
selama 14 hari, pemeriksaan infeksi SARS-CoV-2 dan isolasi.
secara rutin dengan alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak
43
bilayer. Sabun mampu mengangkat dan mengurai senyawa
sabun dan air. Berbasis alkohol lebih dipilih ketika secara kasat
menemukan tidak ada dari 278 staf divisi infeksi, ICU, dan
44
dan cuci tangan). Sementara itu, terdapat 10 dari 213 staf di
a. Pengetahuan
Pengetahuan
Definisi Lansia
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan menurut Fitriani
dalam Yuliana (2017)
1. Pendidikan
2. Media masa
3. Social budaya
4. Lingkungan Lansia
5. Pengalaman
Usia
6. Usia
Gambar 2.1 Krangka Teori Gambaran Perilaku Dan Pengetahuan Lansia Tentang
Covid-19 di Desa Gerung Utara Wilayah Kerja Puskesmas Gerung
Lombok Barat (Sumber: Azwar 2016, Kholid 2015, Notoatmodjo
2014, Suriasumantri Dalam Nurroh 2017, Fitriani Dalam Yuliana
2017).
BAB 3
serta hubungan variabel yang satu dengan yang lain. (Notoatmodjo, 2012).
Perilaku Lansia
Coronavirus Disease
46
19
Pengetahuan Lansia
3.2. Hipotesis
dua variabel atau lebih yang diharapkan bisa menjawab suatu pernyataan
gambaran atau ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala
muncul.
BAB 4
METODE PENELITIAN
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang
47
4.2. Tempat Dan Waktu Penelitian
4.2.1. Populasi
diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu
2020).
4.2.2. Sampel
2020).
48
Sampel dalam penelitian ini adalah banyaknya objek yang
rumus Slovin:
n = N/ 1+ N (d)2
Keterangan:
n = besar sampel
N = besar populasi
sebagai berikut:
n= 349 / 1,872
n= 186.
1. Keritetia inklusi
49
2. Kriteria eksklusi
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang
50
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
fenomena alam maupun social yang dismati (Sugiyono, 2017). Alat tes
kuesioner.
51
a. Instrument perilaku
yaitu, Selalu (S), Kadang (K), Pernah (P), Tidak Pernah (TP).
b. Instrument pengetahuan
52
r table. Dimana nilai r hitung > r table maka pertanyaan tersebut
4.9.2. Relibilitas
53
Nilai Cronbach alpha kuesioner perilaku yaitu 0,966 dan
analisis selanjutnya.
permohonan izin kepada institusi dalam hal ini ialah kampus Stikes Yarsi
54
4.9.1. Prosedur pengumpulan data
pengolahan data.
1. Memeriksa (Editing)
55
Memasukan data yang telah diperoleh kedalam
Teknik analisa data ini digunakan untuk mencari mean, median dan
BAB 5
56
5.1 Hasil Penelitian
bertemu dengan kepala lurah gerung utara dan meminta izin untuk
57
adalah dengan membagikan kuesioner kepada masyarakat yang
ditemui sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah dibuat.
tersebut. Setelah semua kuesioner telah di isi dan sesuai dengan jumlah
peneliti mengolah data yang telah di entri tesebut. Setelah semua hasil
1. Usia responden
58
Table 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Usia Di Kelurahan Gerung Utara Wilayah Kerja Puskesmas
Gerung Lombok Barat Tahun 2021
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia:
1. Lansia Awal
63 33.9 %
(46-55 thn)
2. Lansia Akhir
85 45.7 %
(56-65)
3. Masa Manula
38 20.4 %
(>65)
Total 186 100.0 %
berdasarkan usia paling banyak adalah lansia akhir (55-65 tahun) yaitu
(41.9%).
3. Pendidikan responden
59
Table 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Pendidikan Di Kelurahan Gerung Utara Wilayah Kerja
Puskesmas Gerung Lombok Barat Tahun 2021
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Pendidikan:
1. Pendidikan
72 38.7 %
Rendah
2. Pendidikan
83 44.6 %
Sedang
3. Pendidikan
31 16.7 %
Tinggi
Total 186 100.0 %
4. Pekerjaan responden
60
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Gerung Utara
1. Perilaku responden
baik yaitu sebanyak 107 responden (57.5 %), sedangkan yang paling
2. Pengetahuan responden
61
Lombok Barat sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan
cukup yaitu sebanyak 103 responden (55.4 %), sedangkan yang paling
5.2 Pembahasan
62
pada diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif,
Kelamin
63
kejadian covid-19. Dimana dalam penelitian Anggun dkk, bahwa
kelamin laki-laki.
dan pengetahuan baik, maka perilaku juga akan baik. Penelitian ini
dan perilaku yang baik dan positif. Hal ini juga dihubungkan
2000-an.
64
Akan tetapi dari hasil penelitian ini didapatkan juga pada
makna kerja bagi wanita dan pria. Wanita lebih cenderung mencari
65
mencukupi kebutuhan hidup. Pekerjaan adalah aspek kelas social
Perilaku
lansia berada pada rentan 60-69 tahun yang sebagaian besar lansia
66
mayoritas lansia cukup dalam pencegahan covid-19, selain itu
lanjut.
Pengetahuan
67
memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 64 responden
68
5.3 Keterbatasan penelitian
yang tidak mau untuk menjadi responden dan desain penelitian yang
menggambarkan dan belum diketahui kemaknaan untuk hasil yang lebih luas
lagi.
69
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
6.2.1. Keilmuan
6.2.2. Metodelogi
70
6.2.3. Aplikatif
2. Bagi lansia
penyebaran covid-19.
71
DAFTAR PUSTAKA
Atmadja, T. F. A., Yunianto, A. E., Yuliantini, E., Haya, M., Faridi, A., &
Suryana, S. (2020). Gambaran sikap dan gaya hidup sehat masyarakat
Indonesia selama pandemi Covid-19. AcTion: Aceh Nutrition
Journal, 5(2), 195-202.
Ausrianti, R., Andayani, R. P., Surya, D. O., & Suryani, U. (2020). Edukasi
pencegahan penularan Covid 19 serta dukungan kesehatan jiwa dan
psikososial pada pengemudi ojek online. Jurnal Peduli Masyarakat, 2(2),
59-64.
Azizah, Lilik Ma’rifatul (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Erlin Yuliana,.2017. Analisis Pengetahuan Siswa. FKIP UMP.
Guslinda, G., Fridalni, N., & Minropa, A. (2020). Faktor yang Berhubungan
dengan Tingkat Kecemasan Lansia pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal
Keperawatan, 12(4), 1079-1088.
Ihsanuddin. (2020). Presiden Jokowi Teken Keppres Tetapkan Wabah Covid-19
Bencana Nasional. Diambil kembali dari Kompas.com:
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/18101841/presiden-
jokowiteken-keppres-tetapkan-wabah-covid-19-bencana-nasional.
Kemenkes, RI. 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus
Disases (Covid-19). Kemenkes RI, 0-115.
Kementrian Kesehatan. (2020). Situasi Terkini Perkembangan Coronavirus
Disease (COVID-19) 31 januari 2020. Diambil kembali dari
covid19.kemkes.go.id: https://covid19.kemkes.go.id/situasi-
infeksiemerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-
coronavirusdisease-covid-19-31-mei-2020/#.XtRqY.
Kholifah, Siti Nur. 2016. Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan. Kemenkes RI
Kholid, A. (2015). Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media,
dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Nasution, N. H., & Wijaya, W. (2020). Manajemen Masjid Pada Masa Pandemi
Covid 19. Yonetim: Jurnal Manajemen Dakwah, 3(01), 84-104.
Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis :
Jakarta : SalembaMedika
72
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Priyoto., 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., ... & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus disease 2019:
Tinjauan literatur terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45-67.
Sugiyono P.D., (2018) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabet.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
Utami, R. A., Mose, R. E., & Martini, M. (2020). Pengetahuan, Sikap dan
Keterampilan Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19 di DKI
Jakarta. Jurnal Kesehatan Holistic, 4(2), 68-77.
Usman, U., Budi, S., & Sari, D. N. A. (2020). Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa
Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. Jurnal Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan, 11(2), 258-264.
73