Anda di halaman 1dari 17

KONDISI LINGKUNGAN INTERNAL STRATEGIS BPKAD KABUPATEN PULAU MOROTAI

• Sumber Daya BPKAD Kabupaten Pulau Morotai


Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah memiliki sumber daya manusia dengan
latar belakang pendidikan baik tingkat SMA, Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana. Jumlah
pegawai yang ada saat ini sebesar 65 orang dengan perincian 49 orang PNS dan 16 orang
tenaga kontrak (honorer).

• Aset/Modal yang dimiliki BPKAD Kabupaten Pulau Morotai


Untuk mendukung dan menopang kinerja bagi setiap pegawai yang menempati sesuai bidang
tugasnya masing-masing, seluruh pegawai dibekali dengan :
a. Gedung kantor yang representatif untuk bekerja dan melayani masyarakat.
b. Peralatan kantor yang memadai terdiri dari :
1) Kendaraan roda empat untuk mendukung operasional dan mobile tugas kantor.
2) Kendaraan roda dua untuk mendukung operasional dan mobile tugas kantor
3) Meja, kursi dan lemari kerja yang memadai untuk tempat kerja. serta
4) Sarana dan prasarana lainnya.

• Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi BPKAD Kabupaten Pulau Morotai


Gambaran pelayanan BPKAD Kabupaten Pulau Morotai dapat dilihat dari tugas pokok dan
fungsi serta struktur organisasi yang didalamnya memuat tentang tugas dan fungsi yang
dijalankan oleh masing-masing orang yang melakoni pelayanan kepada masyarakat.
Gambaran tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah antara lain :
Tugas Pokok dan Fungsi
Adapun tugas pokok dan fungsi BPKAD Kabupaten Pulau Morotai adalah :

(1) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana
bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dipimpin oleh
Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas
melaksanakan urusan Keuangan dan Aset berdasarkan azas otonomi dan
tugas pembantuan.
(3) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada point (2), menyelenggarakan Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah ;
b. Penyelenggaraan urusan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

(4) Uraian tugas pokok dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
sebagaimana dimaksud pada point (2) dan point (3) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
Struktur Organisasi BPKAD Kabupaten Pulau Morotai

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Badan, Sekretaris,
Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis
dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan singkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain di luar Pemerintah
Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.
(2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing
dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Setiap Pimpinan Satuan Organisasi bertanggung jawab memimpin,
mengkoordinasi-kan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan
serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
(3) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan
berkala tepat waktu.
1) Sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada
unit-unit di lingkungan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Pulau Morotai dalam urusan administrasi umum, keuangan,
kepegawaian dan penyusunan program.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Sekretaris
mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan Administrasi Umum dan Kepegawaian
b. Pengelolaan Keuangan;
c. Penyusunan Program
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh:
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan adminisrasi rumah tangga, perlengkapan, surat
menyurat dan urusan umum lainnya dan melaksanakan urusan
administrasi kepegawaian dan mutasi serta melaksanakan urusan
kesejahteraan pegawai;
b) Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyusunan anggaran dan penatausahaan
administarasi keuangan dan pelaporan keuangan.

1. BIDANG PENDAPATAN

Bidang Pendapatan mempunyai tugas menyiapkan, menyusun, mengawasi,


mengendalikan kebijakan pengelolaan Pendapatan Daerah dan menyusun rencana
kegiatan pendataan dan penetapan wajib Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah,melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,Bidang Pendapatan


mempunyai fungsi :

1. Pengembangan Sistem Informasi Pendapatan Daerah;


2. Penyusunan rencana dan program penyelenggaraan manajemen pengawasan
dan pengendalian ketatausahaan pendapatan lain-lain;
3. Pemberian saran-saran dan pertimbangan Kepada Dinas dalam bidang
tugasnya;
4. MengMengkoordinir pendataan dan penetapan Wajib Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
5. Mengawasi pelaksanaan pendataan dan penetapan Wajib Pajak Daerah dan
Wajib Retribusi Daerah serta menerbitkan Nomor Wajib Pajak Daerah;
6. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya yang berkaitan dengan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
7. Pengawasan dan pengendalian subyek dan objek Pajak Dan Retribusi Daerah;
8. Mengadakan evaluasi dan pelaporan bidang pendataan dan penetapan;
9. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugasnya, bidang Pendapatan dibantu oleh :
1). Sub Bidang Pendataan dan Penetapan
Subbid Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas melakukan pendataan,
pengolahan data dan penetapan pajak daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya Subbid Pendataan dan Penetapan
mempunyai fungsi :
a) Mendistribusikan, menerima, meneliti kelengkapan dan validasi SSPD
BPHTB;
b) Melakukan penilaian nilai jual objek pajak;
c) Menerima dan memeriksa kelengkapan permohonan pelayanan PBB P-2;
d) Melakukan pelayanan pengaduan di bidang pajak daerah;
e) Mendistribusikan dan menerima kembali formulir pendaftaran,
SPTPD/SPOP PBB yang telah diisi oleh wajib pajak;
f) Melakukan pendataan terhadap objek dan subek pajak daerah;
g) Melaksanakan pengitungan dan penetapan secara jabatan Pajak Daerah
serta menertibkan Surat Ketetpan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat
Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD);
h) Melaksanakan penetapan Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Kurang
Bayar (SKPDLB/SKRDKB), Surat Ketetapan pajak/Retribusi Daerah
Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT/SKRDBT), Surat Ketetapan
pajak/Retribusi daerah Nihil (SKPDN/SKRDN), Surat Ketetapn
Pajak/Retribusi Daerah Lebih Bayar (SKPDLB/SKRDLB);
i) Menditibusikan, menerima, meneliti kelengkapan dan validasi SSPD
BPHTB;
j) Melakukan penilaian nilai jual objek pajak;
k) Menrima dan memeriksa kelengkapan permohonan pelayanan PBB P-2;
l) Melakukan pelayanan pengaduan di bidang pajak daerah;
m) Membuat dan memelihara Daftar Induk Wajib pajak dan Menertibkan Kartu
Pengenal NPWPD;
n) Mengolah data formulir pendaftaran/SPOP PBB P-2, menertibkan dan
mendistribusikan SPPT PBB P-2 kepada wajib pajak;
o) Mengolah data perolehan objek pajak BPHTB dan melakukan entry data
mutasi PBB P-2 berdasarkan SSPD BPHTB;
p) Melakukan entry data hasil pelayanan PBB P-2 dan perubahan peta.
2). Sub Bidang Penagihan dan Penerimaan
Subbid Penagihan dan Penerimaan mempunyai tugas melakukan pembinaan
teknis pungutan pendapatan daerah dan melakukan
pengumpulan, pengolahan data perimbangan dan Pendapatan Lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugasnya Subbid Penagihan dan Penerimaan
mempunyai fungsi :
a) Menyiapkan dan mendistibusikan surat menyurat dan dokumentasi yang
berhubungan dengan penagihan;
b) Melakukan penagihan pajak daerah, retribusi daerah dan pendaptan
daerah lainnya yang telah melampui batas waktu jatuh tempo;
c) Memproses kadaluarsa penagihan dan penghapusan tunggakan;
d) Memproses pembetulann, pembatalan, pengurangan ketetapan dan
penghapusan atau pengurangan sanski administrasi;
e) Memproses permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
daerah retribusi daerah dan pendapatan lainnya;
f) Melaksanakan penghitungan Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah
(SKPD/SKRD), Surat Ketetapan pajak/retribusi daerah kurang bayar
(SKPDKB/SKRD), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Lebih Bayar
(SKPDLB/SKRDLB), Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah Nihil
(SKPDN/SKRDN);
g) Memproses surat keberatan dan surat permohonan banding;
h) Memproses kompensasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendaptan
daerah lainnya;
i) Mengadakan penelitian lapangan atas permohonan mutasi PBB P-2.
2. BIDANG ANGGARAN

Bidang Anggaran mempunyai tugas menyiapkan draft anggaran, perubahan anggaran


dan Nota Keuangan, menyiapkan draft perumusan Kebijakan Teknis Anggaran,
pembuatan prosedur perencanaan anggaran.
Dalam melaksanakan tugas , Bidang Anggaran mempunyai fungsi :
a. Pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan, petunjuk pelaksanaan
Rancangan Anggaran, perubahan Anggaran, dan Nota Keuangan.
b. Pembuatan pedoman dalam penyusunan usulan program, kegiatan, dan
anggaran satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai.
c. Penyelenggaraan dan perumusan kebijakan teknis anggaran pendapatan,
anggaran belanja, dan anggaran pembiayaan daerah.
d. Melakukan lintas koordinasi dalam pembuatan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA).
e. Pengawasan anggaran.
f. Penyusunan Laporan Otorisasi Anggaran
g. Pembuatan dan pengembangan prosedur penerimaan, penyimpanan dan
pengeluaran daerah.
Dalam menjalankan tugasnya, bidang Anggaran dibantu oleh :
1). Sub Bidang perancanaan
Dalam melaksanakan Sub Bidang perancanaan mempunyai tugas pokok ;
a) Menyiapkan bahan penyusun kebijakan perencanaan anggran daerah pada
Dinas Daerah;
b) Menyeiapkan bahan penyusunan rancangan pendapatan dan belanja daerah
pada Dinas Daerah;
c) Melaksanakan verifikasi RKA/RKPD-SKPD dan DPA/DPPA-SKPD pada Dinas
Daerah;
d) Menyiapkan bahan pengesahan DPA/DPPA-SKPD pada Dinas Daerah;
e) Meyiapkan bahan penyusuanan Standar Harga Satuan Pokok Kegiatan tahun
anggaran berkenaan.

2). Sub Bidang Pengendalian Anggaran


Dalam melaksanakan Sub Bidang Pengendalian Anggaran mempunyai tugas
pokok ;
a) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran berkenaan;
b) Menyiapakan bahan penyusunan kebijakan perencanaan anggaran derah
pada SKPD;
c) Menyiapkan bahan penyusunan rancangan pendapatan dan belanja daerah
pada SKPD;
d) Melaksanakan verifikasi RKA/RKPA-SKPD dan DPA/DPPA-SKPD;
e) Menyiapkan bahan pengesahan DPA/DPPA-SKPD.

3. BIDANG AKUNTANSI
Bidang Akuntasi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis di Bidang
Akuntasi, Merencanakan kegiatan tahunan dan rencana anggaran kegiatan di
lingkup Akuntansi yang meliputi urusan verifikasi setiap penerimaan dan
pengeluaran, membukukan transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan
dan laporan perhitungan APBD di lingkungan Kabupaten wilayah Pemerintah
Kabupaten Pulau Morotai
Dalam melaksanakan tugas , Bidang Akuntansi mempunyai fungsi :
a) Perumusan prosedur penatausahaan keungan daerah;
b) Penyusunan kebijakan akuntasi dan pedoman teknis penatausahaan;
c) Pelaksanaan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan
pertangunjawaban pelaksanaan APBD;
d) Pelaksanaan pembinaan teknis penatausahaan, pertangunjawaban dan
laporan keuangan daerah.
Dalam menjalankan tugasnya, bidang Akuntansi dibantu oleh :
1) Sub Bidang Akuntansi Evaluasi dan Pelaporan
Mempunyai tugas pokok dan fungsi;
a) menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis penatausahaan keuangan
daerah;
b) melakukan evaluasi laporan pertanggungjawaban fungsional pada Dinas
Daerah;
c) melaksanakan rekonsiliasi laporan pertanggungjawaban fungsional pada
Dinas Daerah;
d) menyiapkan bahan penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD pada
Dinas Daerah;
e) melaksanakan rekonsiliasi laporan keuangan pada Dinas Daerah;
f) menyiapkan bahan penyusunan Neraca;
g) melaksanakan pembinaan teknis penatausahaan keuangan daerah;
h) menyiapkan bahan pemberian peringatan/teguran atas keterlambatan
penyampaian laporan pertanggungjawaban fungsional;
i) menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan Tuntutan Perbendaharaan
dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) Keuangan dan Barang Milik Daerah.

2) Sub Bidang Akuntansi Aset


Mempunyai tugas pokok dan fungsi;
a. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan akuntansi Aset daerah;
b. melakukan evaluasi laporan pertanggungjawaban Aset pada SKPD;
c. melaksanakan rekonsiliasi laporan pertanggungjawaban Aset pada SKPD;
d. menyiapkan bahan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban dan Neraca
pada SKPD;
e. melaksanakan rekonsiliasi laporan Aset pada SKPD;
f. melaksanakan pengelolaan penyertaan modal pemerintah daerah;
g. menyiapkan bahan penyusunan Neraca;
h. Menyusun dan menatausahakan Simda BMD

4. BIDANG PERBENDAHARAAN
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan analisis
data bahan perumusan rencana teknis dan rencana program kerja serta pelaksanaan
urusan tugas operasional dan administrasi serta menyelenggarakan pembinaan
perbendaharaan dan menjalankan tugas dan fungsi sebagai Kuasa Bendahara Umum
Daerah (BUD).
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Perbendaharaan
mempunyai fungsi :
a) Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan penyediaan dana anggaran
untuk diajukan oleh bendahrawan SKPD.
b) Menyetujui dan mengesahkan terhadap usulan Bendahrawan dari satuan kerja.
c) Melakukan control, pendampingan serta pengawasan terhadap Bendahara
Bantuan Sosial, Hibah, Bantuan Keuangan dan tak terduga lainnya secara
continue.
d) Pembinaan para Bendahara Pengeluaran pada Unit Kerja lainnya.
e) Melaksanakan fungsi BUD.
f) Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)
g) Penyelenggaraan verifikasi kelengkapan, kebenaran Surat Perintah Membayar
(SPM) dari satuan kerja, dan ketersediaan anggaran.
h) Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
i) Penyusunan laporan SPM yang telah diverifikasi dan laporan SP2D yang telah
diterbitkan.
j) Melaksanakan rekonsiliasi dengan bank dan/atau lembaga keuangan lainnya
terhadap Buku Kas Umum di BUD setiap hari.
k) Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan laporan posisi kas daerah.
l) Melaksanakan pemantauan pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran anggaran
pendapatan belanja daerah (APBD) oleh bank dan/atau lembaga keuangan
lainnya.
m) Melaksanakan penyimpanan dan penempatan uang daerah dan
mengelola/menatausahakan investasi daerah.
n) Melaksanakan pembayaran berdasarkan pejabat pengguna anggaran atas beban
rekening kas umum daerah.
o) Melaksanakan penyusunan dan analisis data bahan pemberian pinjaman atas
nama pemerintah daerah, melakukan koordinasi dengan unit terkait dan
melaksnakan tugas operasional teknis dan administratif pelaksanaan kebijakan.
p) Melakukan verifikasi data dan bahan yang menyangkut dengan sistimatika Belanja
pegawai.
q) Meneliti, menguji dan menganalisa tingkat keakuratan dan keabsahan dokumen
dari tiap SKPD untuk tertib dan efektifitas sistim penggajian.

Dalam menjalankan tugasnya Bidang perbendaharaan dibantu oleh :


1). Sub Bidang Perbendaharaan Umum

Mempunyai tugas pokok dan fungsi;


a) meneliti dokumen atau bukti penerimaan uang daerah dan penatausahaan
dana transfer daerah sesuai dengan rekening kas umum daerah;
b) menyusun anggaran kas;
c) menyiapkan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk pengendalian pelaksanaan
anggaran kas;
d) meneliti dan memberikan pembebanan rincian penggunaan atas pengesahan
SPJ Gaji;
e) melaksanakan pengadministrasian pemungutan dan pemotongan Pungutan
Fihak Ketiga;
f) meneliti kelengkapan dokumen dan penerbitan Surat Keterangan
PemberhentianPembayaran;
g) melaksanakan pembukuan dan pengadministrasian penerimaan dan
pengeluaran daerah yang berupa kas dan yang setara kas dalam bentuk buku
kas;
h) memeriksa, menganalisis dan mengevaluasi pertanggungjawaban
pendapatan/penerimaan kas;
i) menyusun dan penyediaan laporan penerimaan dan pengeluaran kas;
j) melaksanakan rekonsiliasi data penerimaan kas dengan instansi terkait dalam
rangka penyusunan posisi kas;
k) melaksanakan analisis pemberdayaan dan penempatan uang daerah melalui
investasi jangka pendek dalam rangka penerimaan daerah;
l) melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah;
m) menyusun dan menyediakan laporan aliran kas secara periodik;

2). Sub Bidang Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Mempunyai tugas pokok dan fungsi;


a) melaksanakan register atas Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) belanja SKPD;
b) melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti dokumen SPM;
c) melaksanakan proses penerbitan SP2D dan daftar pengantar SP2D;
d) meneliti dan memberikan pembebanan rincian penggunaan atas pengesahan
SPJ Non Gaji;
e) melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D dengan SKPD
dan instansi terkait dalam rangka pengendalian kas;
f) menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas berdasarkan SP2D;
g) melaksanakan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait serta melakukan
pembinaan perbendaharaan terhadap SKPD;
h) Menerima, memeriksa dan meneliti surat pertanggungjawaban (SPJ) fungsional
dari bendahara pengeluaran seluruh SKPD.
i) Merekap dan mencatat surat pertanggungjawaban (SPJ) fungsional dan
membuat bukti rekonsiliasi surat pertanggungjawaban (SPJ) fungsional dari
bendahara pengeluaran seluruh SKPD.
j) Menerima dan memeriksa SPJ fungsional dari bendahara Pengeluaran seluruh
SKPD
k) Merekap SPJ Fungsional penerimaan dari seluruh SKPD
l) Memberikan pembinaan teknis kepada bendahara enerimaan dan
pengeluaran.
m) Menyusun petunjuk teknis penatausahaan SPBD

5. BIDANG ASET DAERAH

Bidang Aset Daerah mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan kebijakan


pengelolaan data Aset Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Aset Daerah


mempunyai fungsi :

a) Perumusan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang


pengelolaan Aset Daerah;
b) Pengembangan sistem informasi manajemen data Aset Daerah;
c) Penyusunan rencanan dan program di Bidang data Aset Daerah;
d) Pengaturan pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan Aset Daerah dan data
Aset Daerah;
e) Pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan dalam bidang
tugasnya;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
1). Sub Bidang Aset Bergerak

Sub Bidang Aset Bergerak mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah


(RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah
(RKPBMD);
b. menyiapkan bahan penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah
(DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah
(DKPBMD);
c. menyiapkan bahan penyusunan analisis standar harga barang;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
2). Sub Bidang Aset Tidak Bergerak

Sub Bidang Aset Tidak Bergerak mempunyai tugas :


a. melakukan pengamanan barang milik daerah;
b. melakukan pengawasan dan pengendalian aset pemerintah daerah;
c. melakukan penyimpanan dan penyaluran barang milik daerah;
d. mengadakan perawatan dan pemeliharaan barang inventaris;
e. melakukan penertiban penggunaan, pemanfaatan dan pemindahtanganan
barang milik daerah;
f. melakukan penatausahaan barang milik daerah;
melaksanakan dan memproses penghapusan barang milik daerah.

KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL STRATEGIS BPKAD KAB. PULAU MOROTAI

• ASPEK KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT


Dalam menjalankan tugas dan fungsi Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Pulau Morotai,
maka BPKAD Kabupaten Pulau Morotai perlu memperhatikan lingkungan eksternal seperti
kebijakan Pemerintah Pusat dalam hal ini contohnya pengalokasian anggaran guna
penanganan pandemi covid 19, oleh sebab itu dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pulau Morotai perlu mengalokasikan sebagian
anggarannya dalam menanggulangi kondisi pandemi yang sedang terjadi (refocusing).

• ASPEK PERSETUJUAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI MALUKU UTARA


BPKAD Kabupaten Pulau Morotai dalam menyusun APBD Tahunan baik RAPBD maupun
RAPBD-P, perlu mendapatkan persetujuan atau pengesahan dari Pemerintah Daerah Provinsi
Maluku Utara sebagai bentuk pengendalian dalam menjalankan program yang dicanangkan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai itu sendiri.

• KEBIJAKAN KEPALA DAERAH


Dalam merumuskan Program kegiatan yang akan dijalankan atau dalam mengambil langkah
kebijakan, BPKAD Kabupaten Pulau Morotai perlu memperhatikan arah dan kebijakan yang
akan diambil oleh Kepala Daerah Kabupaten Pulau Morotai dalam hal ini Bupati sebagai
penanggung jawab tertinngi dalam menjalankan roda pemerintahan yang ada pada Kabupaten
Pulau Morotai itu sendiri. Oleh karena itu arahan kebijakan yang akan diambil oleh BPKAD
dalam menyusun program kegiatan harusnya mendapat persetujuan sebelumnya oleh Kepala
Daerah atau Bupati.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Tantangan yang dihadapi oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Pulau Morotai adalah sektor pelayanan baik kepada SKPD dalam
lingkup Pemerintah Daerah, kepada masyarakat maupun kepada instansi terkait
yang semakin kompleks karena tuntutan regulasi yang semakin ketat dalam rangka
menciptakan pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah yang transparan
dan akuntabel. Tantangan ini sangat terasa dengan semakin baiknya opini Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Provinsi Maluku Utara terhadap LKPD
Kabupaten Pulau Morotai yang disampaikan. Saat ini, BPKAD Kabupaten Pulau
Morotai terus berbenah dengan mengembangkan pelayanan berupa pemakaian
sistem dalam rangka keteraturan dalam menata keuangan daerah. Oleh karena itu
seluruh bidang yang ada dalam lingkup BPKAD telah memakai sistem pelayanan
secara terpadu antara lain :

1. Bidang Anggaran telah memakai SIMDA Keuangan dalam menginput data


maupun melakukan pelaporan keuangan daerah.
2. Bidang Perbendaharaan merupakan bidang baru yang dibentuk dalam struktur
di BPKAD dan telah memakai SIMDA dan SIM gaji sehingga seluruhnya
terkoneksi dengan baik dan memudahkan pengawasan serta pelaporan
keuangan daerah.
3. Bidang Aset Daerah juga telah memakai sistem berupa SIMDA BMD, hal ini
diupayakan untuk melakukan pengecekan secara mudah terhadap aset-aset
yang dimiliki oleh masing-masing SKPD dan mudah dikontrol.
4. Sedangkan untuk pelayanan Alokasi Dana Desa dan Dana Desa telah
diberlakukan SISKEUDES juga dalam rangka untuk memudahkan pengawasan
serta menuju transparansi beranggaran bagi pemerintah desa.

Semua yang diutarakan diatas tersebut adalah merupakan upaya pengembangan


pelayanan yang dilaksanakan oleh BPKAD dalam rangka untuk mengejar opini WTP
yang merupakan target yang dicanangkan oleh BPKAD Kabupaten Pulau Morotai
sepanjang lima tahun kedepan. Untuk mengejar impian tersebut, pemerintah
Kabupaten Pulau Morotai terus menggenjot pelayanan dengan menggandeng
instansi pengawasan pembangunan yakni BPKP dalam menyusun laporan
keuangan pemerintah daerah dan tentunya selalu melakukan konsultasi dengan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam rangka menjaga sinkronisasi dalam
pengelolaan dan penatausahaan keuangan di daerah ini.
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Untuk mengkaji dan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pulau Morotai, maka bisa dilihat
dengan analisis SWOT yakni kekuatan (strength) yang dimiliki, permasalahan/hambatan
merupakan unsure kelemahan (weaknes) yang harus segera diatasi dengan solusi terbaik,
unsur pendukung keberhasilan yang merupakan peluang (opportunities) BPKAD dalam
meningkatkan kinerjanya, serta ancaman (threats) yang merupakan faktor eksternal yang
harus diupayakan untuk diatasi dan dirubah menjadi kekuatan dan peluang untuk mendukung
keberhasilan BPKAD. Dari analisis SWOT tersebut maka identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD dapat dibagi menjadi faktor internal dan
eksternal.

Tebel Penentuan Faktor Internal dan Ekternal (Analisis SWOT)

Analisa Faktor S. STREGHT (KEKUATAN) W. WEAKNESS (KELEMAHAN)


Internal 1 Sebagian besar SDM telah mampu 1 Sebaran SDM yang belum
menjalankan tupoksi sebagai merata pada bidang dan sektor
pengelola keuangan dan asset pekerjaan sesuai tupoksi
daerah masing-masing
2 Sarana dan prasarana yang 2 Masih terbatasnya fasilitas dan
representatif dimiliki sebagai penggunaan teknologi informasi
penopang pelayanan kepada internal akibat kurangnya SDM yang
pemerintah dan masyarakat menguasai teknologi informasi
3 Tersedianya regulasi baik peraturan 3 Belum optimalnya pengelolaan
UU maupun Perda serta Perbup yang sumber-sumber pendapatan
menjadi acuan serta pedoman dalam daerah sehingga kontribusi
penatausahaan keuangan pendapatan masih rendah
dan asset daerah
4 Tersedianya tekhnologi informasi yg 4 Pengelolaan Aset Daerah
dimiliki yakni Sistem Informasi belum terkelola dengan baik
Manajemen Keuangan Daerah
Analisa Faktor (SIMDA) yang dibangun secara
Eksternal online
O. Opportunity (Peluang) SO WO
1 BPKAD diberikan 1 Memanfaatkan SDM yang telah 1 Mengoptimalisasi SDM yang
kewenangan mampu untuk mengelola dan menata telah mampu pada tiap-tiap
mengelola dan menata keuangan daerah bidang dalam mengelola
keuangan daerah keuangan daerah
2 Adanya pelatihan 2 Memanfaatkan pelatihan 2 Mengoptimalkan pelatihan
untuk pengembangan aparatur guna pengembangan aparatur untuk
mengembangkan atau mengoptimalisasi pemanfaatan meningkatkan SDM yang
meningkatkan sarana dan prasarana dalam menguasasi Teknologi
profesionalisme pelayanan informasi
aparatur
3 Adanya komitmen 3 Komitmen menjalankan regulasi yang 3 Meningkatkan komitmen SKPD
Pemda untuk berupaya ada guna memaksimalkan sumber- pengelola PAD untuk
meningkatkan PAD sumber PAD mengoptimalisasi sumber-
sumber PAD
4 Adanya Teknologi 4 Penggunaan teknologi informasi 4 Mengoptimalkan penggunaan
informasi manajemen manajemen keuangan daerah SIMDA BMD untuk menata dan
keuangan dan asset (SIMDA) sehingga memudahkan mengelola asset daerah
daerah (SIMDA) akses terhadap seluruh stakeholder
T. THREAT (ANCAMAN) ST WT
1 Masih adanya ego 1 Memanfaatkan SDM yang telah 1 Mengoptimalkan sebaran SDM
sektoral dalam mampu untuk meningkatkan yang telah mampu pada tiap
pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan dan asset bidang guna meminimalisir ego
dan asset daerah daerah serta meminimalisir ego sektoral
sektoral
2 Masih ada aparatur 2 Memanfaatkan sarana dan prasarana 2 Mengoptimalkan penggunaan
yang kurang secara optimal sesuai tupoksi guna teknologi informasi dalam
kesadaran dalam meminimalisir penyalahgunaan meningkatkan pelayanan serta
menggunakan sarana sarana dan meminimalisir penyalahgunaan
dan prasarana prasarana Sarana
3 Belum optimalnya 3 Memanfaatkan regulasi dari UU 3 Menggali sumber PAD baru
menggali sumber PAD maupun Perda dalam menggali dan dengan Intensifikasi dan
sehingga kontribusi menetapkan sumber PAD untuk Ekstensifikasi sumber PAD guna
PAD masih rendah meningkatkan PAD mengoptimalkan dan
meningkatkan PAD
4 Adanya kebijakan 4 Memanfaatkan dan 4 Mengintegrasikan SIMDA BMD
anggaran diluar mengintegrasikan Teknologi dan aplikasi Perencanaan dalam
perencanaan informasi (SIMDA) Keuangan dan penyusunan
aplikasi perencanaan untuk perencanaan dan
meminimalisir kebijakan anggaran penganggaran belanja Aset
diluar perencanaan guna meminimalisir kebijakan
anggaran diluar perencanaan

Setelah dianalis dengan analisis SWOT, baik faktor internal dan faktor eksternal, maka
permasalahan pembangunan yang akan dihadapi oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan periode 2018 - 2022 antara lain :
1) Penyusunan LKPD tepat waktu.
Penyusunan dokumen LKPD telah diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika dilihat dari
capaian sejak tahun 2012-2015 pada RPJMD periode 2012-2016 maka penyusunan
dokumen LKPD tidak tepat waktu. Salah satu kendala pada masa itu adalah belum
digunakannya teknologi informasi berupa SIMDA juga terkendala dengan laporan keuangan
yang dibuat oleh SKPD yang agak terlambat. Dengan demikian berdasarkan identifikasi
permasalahan tersebut, Penyusunan LKPD tepat waktu menjadi salah satu indikator kinerja
BPKAD Kabupaten Pulau Morotai pada periode 2018 - 2022.
2) Peningkatan Opini BPK atas LKPD.
Sampai tahun 2015 opini BPK terhadap LKPD Kabupaten Pulau Morotai adalah Wajar
Dengan Pengecualian (WDP), dengan demikian peningkatan opini BPK terhadap LKPD
masih menjadi indikator kinerja BPKAD Kabupaten Pulau Morotai untuk periode 2018 -
2022.
3) Penyusunan Peraturan Daerah tentang APBD dan Penyusunan Peraturan Kepala Daerah
tentang Penjabaran APBD tidak tepat waktu.
Permasalahan ketiga yang dihadapi oleh BPKAD berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan,
maka permasalahan tersebut masih menjadi perhatian bagi BPKAD untuk dicarikan solusi
agar pelayanan disektor ini selalu tepat waktu. Dan bahkan didorong untuk menjadi salah
satu indikator kinerja yang selalu diukur capaiannya pada setiap akhir tahun anggaran.
4) Penyusunan neraca aset daerah.
Permasalahan keempat tersebut juga merupakan tugas dan fungsi pelayanan yang terus
dilaksanakan setiap tahun anggaran. Permasalahan ini akan terus dihadapi sepanjang
pemerintahan daerah ini melaksanakan perencanaan pembangunan selama lima tahun
kedepan. Bahkan permasalahan aset adalah salah satu tolok ukur dalam pemberian opini
LKPD, oleh karena itu permasalahan ini akan terus didorong menjadi indikator kinerja
BPKAD yang akan diukur setiap akhir tahun anggaran selama lima tahun kedepan.
5) Persentase SKPD yang menyusun Laporan Keuangan SKPD.
Laporan keuangan SKPD juga merupakan permasalahan klasik yang dihadapi oleh BPKAD.
Keterlambatan penyusunan dokumen LKPD Kabupaten Pulau Morotai salah satu kendala
utama adalah keterlambatan laporan keuangan SKPD yang berdampak langsung terhadap
penyelesaian dokumen LKPD kabupaten. Oleh karena itu, permasalahan kelima ini terus
didorong oleh BPKAD untuk dijadikan salah satu perhatian dan dijadikan indikator kinerja
BPKAD pada periode 2018 - 2022 yang akan datang.
6) Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kontribusi PAD sampai akhir tahun 2014 yang lalu untuk menyokong APBD Kabupaten
Pulau Morotai dalam melaksanakan pembangunan disegala bidang masih sangat kecil.
sehingga dengan sendirinya ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat
masih cukup tinggi. Untuk itu, permasalahan peningkatan PAD masih terus menjadi
perhatian pemerintah daerah kedepan.
7) Sertifikasi aset tanah milik pemerintah daerah.
Dalam perkembangan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah akan
terus memerlukan lahan yang dipakai untuk pembangunan tersebut. oleh karena itu, aset
tanah juga menjadi perhatian untuk selalu terdata dengan baik juga terus diupayakan untuk
disertifikatkan agar menghindari permasalahan lahan dkemudian hari. Dengan demikian
permasalahan ini tetap didorong untuk menjadi indikator kinerja BPKAD Kabupaten Pulau
Morotai untuk periode 2018 - 2022.
8) Perencanaan dan Penganggaran Daerah
Proses perencanaan kegiatan dan penganggaran daerah masih dilakukan secara manual
(konvensional) sehingga terdapat celah bagi pihak-pihak tertentu melakukan intervensi atau
menambah maupun mengurangi rencana kegiatan yang setelah proses KUA PPAS selesai.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi BPKAD


Kabupaten Pulau Morotai

Faktor yang Mempengaruhi


Standar
yang EKSTERNAL Permasalahan
Capaian/Kondisi INTERNAL
Aspek Kajian Digunakan (DILUAR Pelayanan
Saat ini (KEWENANGAN SKPD
KEWENANGAN
SKPD)
SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penyusunan Tidak Tepat Tepat Menyusun Keterlambatan
Data SKPD lain
LKPD Waktu Waktu Dokumen Data SKPD
Keterlambatan
Penyampaian Data
Opini BPK data
WDP WTP LKPD dan Data Pendukung
atas LKPD pendukung
pendukung SKPD lain
SKPD lain
Ranperda
Persetujuan
APBD dan Penyampaian
Tidak Tepat Tepat Menyusun DPR dan
Perkada ke DPRD dan
Waktu Waktu Ranperda Persetujuan
Penjabaran ke Bupati
Bupati
APBD
Keterlambatan
Neraca Aset Menyusun
Ada ada Data SKPD lain Ner /.aca Aset
Daerah dokumen aset
SKPD lain
Intensifikasi dan
Dukungan Keterlambatan
Peningkatan ekstensifikasi
17,46% % SKPD data dari
PAD sumber-sumber
penghasil PAD SKPD
PAD
Meminta LK Penyampaian Keterlambatan
LK SKPD 100 % %
SKPD LK SKPD lain LK dari SKPD
Intervensi pihak
Aplikasi
Perencanaan lain baik dari
Perencanaan Penyampaian
dan Tidak Tepat Tepat oknum
dan ke DPRD dan
Penganggaran Waktu Waktu eksekutif
Penganggaran ke Bupati
Daerah maupun dari
tidak terintegrasi
oknum legislatif
Penentuan Isu-isu Strategis BPKAD Kabupaten Pulau Morotai

Penentuan isu-isu strategis adalah mereview kembali faktor-faktor dari pelayanan


BPKAD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan selama ini. Penentuan isu-isu
strategis juga bisa ditinjau dari gambaran pelayanan, sasaran jangka menengah dari
Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Metoda untuk menentukan isu-isu strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah antara lain :

1) Kegiatan yang memiliki pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap
pencapaian sasaran strategis Renstra BPKAD.
2) Mampu menjabarkan tugas dan tanggung jawab pelayanan BPKAD sesuai dengan
SOP bidang tugasnya masing-masing.
3) Mampu mendeteksi secara dini dampak yang ditimbulkannya terhadap publik dari
pelayanan yang dilaksanakan.
4) Memberikan dorongan yang kuat terhadap pembangunan daerah untuk merubah
kondisi kearah yang lebih baik.
5) Mempermudah dalam pelayanan kepada masyarakat
6) Mengaktualisasikan janji politik kepada masyarakat dengan mewujudnyatakan
dengan kinerja pemerintah daerah khususnya BPKAD.

Berdasarkan metoda isu-isu strategis yang telah dikemukakan diatas maka Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dapat menentukan isu-isu strategis yang akan
ditangani melalui rencana strategis (RENSTRA) selama lima tahun kedepan (2018 -
2022)

Adapun isu-isu strategis BPKAD yang akan dilaksanakan melalui Renstra BPKAD
Kabupaten Pulau Morotai antara lain :

a) Penyusunan LKPD Tepat Waktu


b) Peningkatan Opini BPK terhadap LKPD
c) Penyusunan dokumen peraturan daerah tentang APBD dan penyusunan dokumen
peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD tepat waktu.
d) Penyusunan neraca aset daerah
e) Persentase SKPD yang menyusun Laporan Keuangan SKPD
f) Persentase peningkatan PAD.
g) Sertifikasi aset tanah milik pemerintah daerah
h) Perencanaan dan Penganggaran Daerah

Anda mungkin juga menyukai