Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN

Dosen Pengampu :
Dwi Rahma Fitriani, S.A, M.A

Disusun Oleh :
1. Dhewi Prastiwi (2032550040)
2. Floransia Nora Katarina (2032550102)
3. Maya Velly Febriana (2032550155)
4. Sulik Sofinda (2032550071)

PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI


POLITEKNIK NEGERI MALANG
PSDKU KEDIRI
2021
BAB I
PEMBAHASAN

1. Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik.


1.1. Pengertian Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi selain bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai bahan tidak
langsung, buruh tidak langsung, dan biaya-biaya lainnya yang tidak secara mudah
diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi, atau
tujuan akhir biaya tertentu seperti kontrak-kontrak pemerintah.
Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam
pembebanannya sebagai hasil produksi secara layak. Karakteristik ini menyangkut
hubungan khusus antara overhead pabrik dengan (Carter dan Usry, 2006: 411):
1. Produk itu sendiri
Karakteristik pertama dalam hubungannya dengan produk itu sendiri.
Berbeda dengan bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik merupakan bagian yang tidak berwujud dari barang jadi.
Tidak ada surat permintaan bahan ataupun kartu jam tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menyatakan jumlah biaya overhead pabrik seperti pada
perlengkapan pabrik atau tenaga kerja tidak langsung yang diperhitungkan
dalam suatu pekerjaan atau produk.
2. Jumlah volume produksi
Karakteristik kedua menyangkut perubahan sebagian unsur biaya
overhead karena adanya perubahan volume produksi yaitu overhead bisa
bersifat tetap, variabel dan semi variabel. Biaya overhead tetap secara relatif
tetap konstan, biarpun ada perubahan dalam volume produksi, sedangkan
overhead tetap per unit output akan bervariasi berlawanan dengan volume
produksi. Overhead variabel variasi secara sebanding dengan output
produksi. Overhead semi variabel bervariasi, tetapi tidak sebanding dengan
unit yang diproduksi. Apabila volume produksi berubah, efek gabungan dari
berbagai pola overhead yang berbeda ini dapat mengakibatkan biaya
pabrikase per unit berfluktuasi besar.
1.2. Biaya Overhead Aktual
Biaya Overhead Aktual adalah jumlah biaya tidak langsung yang benar-benar
terjadi. Tujuan dasar dari akumulasi overhead pabrik adalah untuk menyediakan
informasi untuk pengendalian. Dokumen sumber utama yg digunakan utk mencatat
overhead dalam jurnal adalah voucher pembelian, bukti permintaan bahan baku, kartu
jam kerja, dan voucher jurnal umum.
Tarif overhead pabrik yg telah ditentukan dimuka adalah : $15 per jam mesin yg
telah dihitung sebelumnya untuk Dewitt Products, menggunakan estimasi overhead
pabrik dan estimasi jam mesin. Asumsikan jam mesin aktual dari Dewitt Products
adalah sebesar 18.900 dan biaya overhead pabrik aktual sebesar $ 292.000. Overhead
pabrik dibebankan selama periode ini adalah sebesar 18900 x $283.500. ayat jurnal
umum yg mengikhtisarkan pembebanan overhead adalah :
Barang dalam proses $ 283.500
Overhead pabrik dibebaskan $ 283.500
1.3. Estimasi Biaya Overhead yang Dialokasikan
Biaya utama dari suatu pemesanan ditentukan dari bukti permintaan bahan baku
dan kartu jam kerja. Menentukan jumlah overhead yang akan dibebankan adalah lebih
sulut. Beberapa biaya overhead, seperti sewa dan asuransi, bersifat tetap tanpa
memperdulikan jumlah produksi. Lainya seperti listrik dan pelumas, akan bervariasi
dengan kuantitas produksi. Biaya overhead seperti usaha pembersihan besar-besaran
remodeling sifatnya tidak rutin atau musiman keduanya memberikan manfaat bagi
seluruh proses produksi tapi biayanya bisa saja terjadi ketika beberapa pesanan ada dalam
produksi dan tidak terjadi pada waktu lain.
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dari akuntansi biaya overhead, semua biaya
overhead didistribusikan ke semua pesanan. Aktivitas yang dipilih disebut dasar alokasi
overhead (overhead allocation base) atau singkatnya dasar alokasi. Dasar alokasi
sebaiknya merupakan aktivitas yang paling berkaitan dengan biaya yang dialokasikan
yaitu, aktivitas yang tampaknya paling memicu terjadinya sebagian besar dari overhead,
maka beberapa dasar alokasi dapat digunakan setiap aktivitas dalam setiap pusat biaya.
Total overhead dibagi dengan total dasar alokasi dan rasio yang dihasilkan disebut tariff
overhead (overhead rate). Beberapa tidak dapat diukur sampai akhir tahun, lama setelah
banyak pesanan diselesaikan
2. Akuntansi Untuk Barang Jadi dan Produk Dijual.
Ketika suatu perusahaan akan menyelesaikan pesanan,kartu biaya pemesanan akan
dipindahkan dari kategori dalam proses ke pekerjaan sudah selesai. Dan ketika suatu pesanan
sudah diselesaikan untuk mengisi persediaan maka kuantitas dan biaya akan dicatat dalam
akun barang jadi. Dari sini pesanan suatu pelanggan bisa saja langsung dikirim ketika
pesanan diselesaikan sehingga tidak perlu dibukukan sebagai persediaan barang jadi.
Penjualan dan harga pokok penjualan (HPP) biasa dicatat ketika pesanan di transfer dari
barang dalam proses. Sebagai contohnya pesanan No. 5574 (pada makalah sebelumnya)
dikirim langsung ke Lawrenceville Construction Company pada tanggal 18 Januari, makan
pesanan tersebut tidak bisa dimasukan kedalam ayat jurnal yang mentransfer pekerjaan jadi
yang sudah selesai ke barang jadi, hanya No 5575 saja yang akan di transfer ke barang jadi.
Maka pencatatan ayat jurnal sebagai berikut :
Piutang usaha $ 7.860
Penjualan $ 7.860

Harga pokok penjualan $ 5.254


Barang dalam proses $ 5.254

Lalu pesanan No. 5575 akan di transfer ke barang jadi untuk mengisi persediaan, yang
akan di catat dalam ayat jurnal sebagai berikut :
Barang jadi $ 56.926
Barang dalam proses $ 56.926

Ketika persediaan dikirim ke pelanggan maka kartu persediaan barang jadi akan berubah
menjadi faktur penjualan dibuat dan harga penjualan akan dibukukan. Contoh pada 27
januari Rayburn Company mengirimkan barang jadi sebesar $ 52.300 yang terdiri dari
pesanan No. 5575 dan sebagai pesanan yang telah diselesaikan pada tahun sebelumnya.
Harga jual sebelumnya yaitu $ 70.000 dan pencatatan jurnal sebagai berikut :
Piutang usaha $ 70.000
Penjualan $ 70.000

Harga pokok penjualan $ 52.300


Barang jadi $ 52.300
3. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan di Bisnis Jasa
Dalam bisnis jasa terdapat pesanan yang berbeda – beda dan biayanya pun bervariasi
sesuai dengan pesanan indual. Yang termasuk dalam bidang jasa iyalah penjahit, perusahaan
pangkas rumput, agen pembantu rumah tangga, bengkel dan jasa lainnya. Dalam suatu bisnis
tenaga kerja langsung dan biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja biasanya biayanya
akan lebih besar dibandingkan biaya – biaya lainnya, sehingga menghasilkan selisih yang
cukup jauh. Dari biaya tersebut, tarif overhead akan dihitung dari biaya tenaga kerja
langsung, sehingga jumlah biaya yang akan dibebankan ke setiap pesanan sudah termasuk
jam tenaga kerja dan overhead.
Beban yang tertinggal biasanya berupa biaya biaya yang dapat ditelusuri secara langsung
ke pesanan (selain tenaga kerja). Ikhtisar biaya mingguan atau bulanan biasa disusun dan
dibukukan di kartu biaya pesanan dengan nama yang berbeda – beda tergantung dari jenis
bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

William K. Carter, Akuntansi Biaya Cost Accounting, Buku 1, Edisi 14, Salemba Empat: Jakarta,
2009

Anda mungkin juga menyukai