Anda di halaman 1dari 47

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. E DIAGNOSA MEDIS CKD+


ANEMIA+MELENA

DI RUANG MURAI RSUD DR. H. ABDOELMOELOEK

3.1 Pengkajian

A. Biodata
1) Identitas Pasien
Nama : Tn.E
Tanggal lahir : 02 Oktober 1981
Jenis Kelamin : Laki-laki
Golongan darah :O
Agama : Islam
Status Perkawinan : Bercerai
Suku/Bangsa : Jaseng
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Ikan Julung, Teluk Betung
Tanggal Masuk RS : 25 September 2020
Diagnosa masuk RS : CKD + Anemia+Melena
Tangggal pengkajian : 25 September 2020
Nomor Register : 00.56.95.11

16
2

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.S
Umur : 39 thn
Hubungan dengan pasien : Kakak
Pendidikan : D1 Akutansi
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jl. Ikan Julung, Teluk Betung

B. Keluhan Utama : Lemas

C. Riwayat penyakit sekarang

IGD:
Pasien datang diantar ke IGD RSUD dr.H.Abdul Moeloek pada
tanggal 25 September 2020 diantar oleh polisi dengan keluhan
lemass, pusing, sesak nafas, mual, muntah saat makan, BAB
berdarah, dan mendapatkan hasil pemeriksaan fisik TD: 160/100
mmHg, N 85x/menit RR 26x/menit, S 37,5° dan HB 2,6 g/dl, dan
mendapatkan penatalaksanaan untuk transfusi darah 9 kantong
1800cc prc, memonitor TTV, dan kolaborasi pemberian obat(IVFD
meylon 4 flash, furosemide, Omeprazol,kalnex)
SAAT PENGKAJIAN:
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 Desember 2019.Pada
pukul 15.00 WIB. Pasien mengatakan lemas, lemas dirasakan sejak
1 minggu yang lalu, lemas disebabkan karena pasien BAB dengan
mengeluarkan darah, pasien muntah saat diberi makan sudah sejak
satu minggu yang lalu dan pasien dilakukan transfusi darah 9
kantong ( 1.800 cc)prc .terdapat edema dibagian ekstermitas atas dan
bawah pasien, pitting edema derajat II kedalaman 4 mm dengan
waktu kembali 5 detik, akral teraba dingin, CRT 5 detik, terdapat
sianosis diujung kuku. Hasil TTV: TD 140/ 100 mmHg, Suhu 36,2°,
Nadi: 80 x/menit, RR: 23x/menit.
3

D. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien memiliki riwayat
penyakit Hipertensi sejak dua tahun yang lalu.Pasien mengatakan
tidak memiliki riwayat alergi makanan apapun, dan obat.Pasien
mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan.Pasien mengatakan
sudah cuci darah sejak 1tahun 6 bulan.

E. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit yang diderita dalam keluarga pasien tidak ada
hubungannya dengan penyakit yang diderita pasien saat ini.
4

*GENOGRAM

Tn.E

Keterangan :

: Laki-laki :garis keturunan

:Perempuan
:pernikahan

:Meninggalkan : Perceraian

:Tinggal 1 rumah

: Pasien

F. Riwayat Psikososial Spiritual


5

a. Psikososial
Keluarga mendukung kesembuhan pasien dan selalu memberi
dukungan pada pasien agar tidak cemas memikirkan penyakitnya
b. Komunikasi
Sebelum sakit:pasien brintraksi dengan keluarga dan tetangga.
Saat sakit :Pasien jarang berinteraksi dengan keluarga dan
tetangga sekitar.
c. Sistem nilai kepercayaan
Sebelum sakit: Pasien jarang melakukan sholat 5 waktu
Setelah sakit: pasien tidak melakukan ibadah

G. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

1). Kebutuhan Oksigen (Pernafasan)


Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada masalah pada
pernafasannya, pasien bernafas 22 x/ menit, tidak ada suara
tambahan.
Saat Sakit:Pasien tidak terpasang oksigen, RR 23 x/ menit,suara
nafas vesikuler.
2). Kebutuhan Nutrisi
Sebelum sakit: Pasien makan tiga kali sehari, nafsu makan pasien
baik, pasien dapat menghabiskan satu porsi makanan, BB pasien 58
kg.
Saat Sakit: Keluarga pasien mengatakan pasien makan tiga kali
sehari, nafsu makan menurun, jenis makanan nasi dan lauk, pasien
hanya menghabiskan setengah porsi makanan yang disediakan
rumah sakit, pasien mengatakan mual dan muntah, saat sakit BB
pasien 50 Kg.
BB: (TB-100) - 10%
: (170-100) - 10%
: 70 - 7,0
6

: 63 Kg
BB 50 50
IMT: = = = 17,30 kg/m² ( BB Kurang)
TB(m) ² 1,70 x 1 ,70 2,89

3) Kebutuhan cairan dan elektrolit


Sebelum sakit: pasien minum air mineral 2- 4 gelas ( 1.000 cc/
hari)
Saat sakit: Pasien minum air mineral 1-2 gelas /hari ( 300 cc),
dan dibantu oleh cairan RL (1.200 cc) dan rencana akan
melakukan transfusi darah 9 kantong (1.800 cc) pcs.
Input: Output:
-Air minum: 600 cc -BAK : 300 cc
-Infus RL: 1.200cc -Muntah : 50 cc
-IWL :15x50/24
=750cc/24jam
Balance cairan = input- output
=( air minum+infus) – ( BAK+muntah+IWL)
= ( 600cc+1.200 cc ) – (300 cc+50 cc+750 cc)
= 1.800 – 1.100 = ±700 cc
4). Kebutuhan Eliminasi
a. BAK
Sebelum sakit: Keluarga pasien mengatakan BAK lancar 6-8
kali sehari. Jumlah urine yang keluar 800 cc/ hari.
Saat sakit: Pasien mengatakan BAK 4 kali sehari, jumlah urine
yang keluar 300 cc/hari.
b. BAB
Sebelum sakit: Pasien mengatakan BAB lancar 2 kali setiap
pagi dan sore warna kuning, konsistensi feses, bau khas feses,
tidak ada lendir.
Saat sakit: pasien BAB 4 kali/hari,warna hitam,bau khas feses,
konsistensi cair, berlendir dan berdarah.

5). Kebutuhan tidur dan istirahat


7

Sebelum sakit:Pasien mengatakan tidur dengan nyenyak,


kebutuhan tidur dan istirahat pasien terpenuhi pasien tidur (±8
jam/hari).
Saat sakit:Pasien mengatakan istirahat dan tidurnya terganggu
karena situasi ruangan yang panas dan ramai, pasien sering
terbangun ditengah malam ,pasien hanya tidur(±4 jam/hari).

6). Kebutuhan aktivitas/ pergerakkan


Sebelum sakit:Pasien mampu melakukan aktivitas secara total,
tanpa bantuan keluarga.
Saat sakit:Pasien hanya terbaring ditempat tidur dan sebagian
aktivitasnya dibantu oleh keluarga.

Kekuatan Otot:

4444 4444
4444 4444

0 : Otot tak mampu bergerak.


1 :jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi.
2 :dapat menggerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai
perintah.
3 :dapat menggerakkan otot dengan tahanan.
4 :dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
5 :bebas brgerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal.

7). Kebutuhan Personal Hygine


Sebelum sakit: Pasien mandi 2x sehari, oral hygine 2x/ sehari,
cuci rambut 1x sehari, dilakukan secara mandiri.
Saat sakit: Pasien mandi 1x/sehari, oral hygine 1x/sehari, cuci
rambut 2 hari sekali, dibantu dengan keluarganya.

8) Kebutuhan rasa nyaman (nyeri)


8

P: Pasien mengatakan nyeri dibagian abdomen kiri bawah


Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Diarea abdomen kiri bawah
S: skala nyeri 4
T: Pada saat pasien banyak bergerak nyeri terjadi selama kurang
lebih 10 menit dengan frekuensi 3x.

9) Kebutuhan aman dan privasi


Pasien mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan, tidak ada
rasa aman dan privasi.

10) Kebutuhan seksualitas


Tidak dikaji

H. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : composmentis GCS: E:4, V:5, V:6
b. Kesadaran umum: lemas
c. Tanda-tanda vital
-Nadi : 88x/menit -S : 36,2ºc
-RR : 23x/menit -TD : 140/100 mmHg

d. -TB :160cm -BB :50kg

2. Pemeriksaan khusus

a. kulit: warna kulit sawo matang, turgor kulit tidak elastis,


sianosis diujung kuku
b. kepala: bentuk kepala simetris, tidak ada keluhan pada
muka, ekspresi datar
9

c. mata: bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera


aninterik, pupil isokor, kornea normal, ketajaman penglihatan
baik.
d. hidung: hidung simetris, tidak ada pembengkakkan pada
septum hidung, penciuman tajam, hidung bersih.
e. telinga: telinga simetris, terdapat serumen pada liang telinga,
ketajaman pendengaran baik.
f. mulut dan tenggorokan: bentuk bibir simetris, mukosa
kering, lidah bersih, tidak ada pendarahan.
g. leher: bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran pada
kelenjar tiroid dan limfe.
h. thoraks: bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, bunyi
jantung lup dup.
i. abdomen: bentuk abdomen simetris, turgor kulit tidak
elastis,ada asites, terdapat nyeri pada abdomen.
j. belakang tubuh (punggung): tidak ada kelainan pada tulang
belakang pasien
k. inguinal, genetalia, dan anus: tidak terdapat massa
(benjolan) tidak ada nyeri tekan, pasien tidak terpasang
kateter, tidak ada keluhan pada genetalia, tidak mengalami
hemoroid
l. ekstermitas: terdapat edema pada kaki dan tangan pasien,
terdapat sianosis diujung kuku, crt memanjang 5 detik,
pitting edema derajat II kedalaman 4mm dengan waktu
kembali 5 detik,tidak tremor.

J.PEMERIKSAAN PENUNJANG

- LABORATORIUM:

HASIL PEMERIKSAAN TANGGAL (25-11-2019)

Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan


10

PATOLOGI
Darah lengkap
-hemoglobin 2,6 13,2-17,3 g/dl
-leukosit 9,400 3800-10.600 /pl
-eritrosit 0,9 4,4-5,9 Juta/pl
-hematokrit 7 4.0-5,2 %
-trombosit 156.000 1500-440.000 /II
-MCV 87 80-100 FI
-MCH 31 26-34 Pg
-hitung jenis - %
-basofil 0 0-1
-easinofil 0 2-4 %
-batang 0 3-5 %
-sagmen 87 50-70 %
-limfosit 9 25-40 %

-monosil 4 2-8 %
-LED 160* 0-10 Mm/jam

HASIL PEMERIKSAAN TANGGAL (25/11/2019)

Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan


Guladarah sewaktu 94 <140 Mg/dl
Ureum 352** 17-43 Mg/dl
Creatinin 16,73** <1,2 Mg/dl
Natrium 139 135.147 Mmol/l
Kalium 5,5* 3,5-5,5 Mmol/l
Kalsium 7,8* 8,8-10,3 Mg/dl
Chloride 100 95-105 Mmol/l

HASIL PEMERIKSAAN TANGGAL (09/12/2019)

Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan


11

MORFOLOGI
Ct 12 8,18 Menit
Bt 3 1-3 Menit

HASIL PEMERIKSAAN TANGGAL (02/12/2019)

Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan


Pt 17,7 11,6-14,5 Scc
Control pt 13,7 12,0-16,5 Detik
Apet 47,7 28,6-42,2 Sec
Control APTT 37,2 27,0-38,0 Aletik
INR 1,39 0,85-1,75 INR
Control INR 1,01 INR
Optimal : 2-3,5
INR efek : <2
INR
Perdarahan : >5

HASIL PEMERIKSAAN TANGGAL (04/12/19)

Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan


PATOLOGI
Hemoglobin 7,8 13,2-17,3 g/dl

K. DAFTAR OBAT DAN DIIT

NAMA OBAT DOSIS WAKTU RUTE


1. IVFD meylon 4 100 ml per 24 jam Intravena
flash
Indikasi :
-untuk perawatan urine alkalisasi
-untuk menurunkan keasaman dalam darah
-lavage lambung pada keracunan methanol
12

Kontraindikasi :
-pembengkakan kaki
-nyeri otot / berkedut
-mual dan muntah

2. Furosemide 2x4 mg Per 12 jam Intravena


ampul
Indikasi :
-untuk mengurangi penumpukan cairan
-terapi tambahan pada odem pulmonari akut
Kontraindikasi :
-pusing,vertigo,mual muntah,diare

3. Omeprazole 3x4 mg Per 8 jam Intravena


vial
Indikasi : untuk pengobatan pendek untuk tukak duodenal, tukak lambung
refluks esofagitis, sindrom zollingerellison
Kontraindikasi : sakit kepala,diare, sambelit nyeri perut dan mengantuk

4. Kalnex ampul 3x4 mg Per 8 jam Intravena

Indikasi : membantu menghentikan pendarahan


Kontraindikasi :mual dan muntah,diare,anoreksia

5. vit k ampul 3x4 mg Per 8 jam Intravena


Indikasi :untuk pembekuan darah,kesehatan tulang,untuk mengobati
13

perdarahan akibat obat antikoogulan


Kontraindikasi :berkeringat,pusing,perubahan pada indra pengecap

6. clonidine tab 3x4 g Per 8 jam Oral

Indikasi : -untuk menurunkan tekanan darah tinggi,membantu mencegah


stroke, serangan jantung dan masalah ginjal.
Kontraindikasi : pusing, mengantuk lelah, gelisah, mulut kering, nyeri
otot/sendi sembelit.

7. Sukralfat sirup 3x1 cth Per 8 jam Oral


Indikasi : untuk mengobati dan mencegah tukak lambung serta ulkus
duodenum,untuk mengatasi peradangan pada lambung,mencegah
pendarahan saluran cerna
Kontraindikasi : konstipasi, sakit kepala, vertigo, pusing, diare, insomnia,
perut kembung, mual muntah.

8. Asamfolat 3x1 tablet Per 8 jam Oral


tablet
Indikasi : untuk membantu tubuh dalam memecah menggunakan sekaligus
membentuk protein baru,senyawa protein ini akan membantu pembentukan
sel darah merah dan memproduksi DNA
Kontraindikasi : kembung, sulit tidur, mual, kurang nafsu makan

9. CaCo3 tablet 3x1 tablet Per 8 jam Oral

Indikasi : mengobati gejala yang disebabkan olrh terlalu banyak asam


lambung, seperti mulas, sakit perut, atau gangguan pencernaan.
Kontraindikasi :mual atau muntah,sambelit,nafsu makan menurun,mulut
kering dan haus meningkat,Kencing lebih dari biasa.

10. Bicnat tab 3x1 tablet Per 8 jam Oral

Indikasi :untuk menurunkan kadar asam dalam tubuh, seperti kelebihan


14

asam lambung pada, ph darah yang rendah, ,mengpntrol ph urine.


Kontraindikasi : mual, perut kembung,keram perut,darah enjadi basa
(alkalosis),peningkatan dalam natrium

11. RL 500 cc Per 24 jam Intravena


Indikasi : sebagai cairan hidrasi dan elektrolit serta sebagai agen alkalisator
Kontraindikasi : alergi
-

12. Candesartan tab 1x8 mg Per 24 jam Oral


Indikasi : Untuk menghambat reseptor angiotensir bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah. Dengan rurnnya tekanan darah, maka
komplikasi hipertensi. Seperti stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal
dapat dicegah.
Kontraindikasi : -bengkak pada kedua tungkai, pusing, lemas, sakit maag
diare dan mual.

13. Amlodipine tab 1x10mg Per 24 jam Oral


Indikasi : untuk menurunkan tekanan darah tinggi,untuk mencegah
beberapa jenis nyeri pada dada(angina)
Kontraindikasi :bengkak dilengan pergelangan tangan kaki,detak jantung
berdebar, nyeri dada.

TERAPI
1.Rencana 1 x 200 cc Per 24jam Intravena
Transfusi darah
9 kantong(1800
cc prc)
Indikasi :Anemia
Kontraindikasi :Alergi

- DIIT
Diit ginjal adalah diit rendah protein, pola makan yang membatasi
protein dari makanan, pada diet ini asupan proteinnya lebih rendah
dari kebutuhan normal.
15

Prinsip-prinsip diet ginjal :


1. Cukup kebutuhan energi sehari (kebutuhan energy srtiap
individu berbeda)
2. Tinggi protein oleh krena itu pasien HD masih dianjurkan
mengkonsumsi sumber protein hewani maupun nabati (porsinya
sesuai individu perhari )
3. Hindari makanan tinggi garam dan tinggi kalium
4. Cukupi kebutuhan serat, untuk mencegah kesulitan BAB.
5. Cukupi kebutuhan cairan sehari

L. RESUME
-IGD : pasien datang ke IGD RSAM dr, H. Abdoel Moeloek
pada tanggal 25 november 2019 diantar polisi dengan keluhan
lemas, pusing, sesak napas, mual, muntah saat makan. BAB
berdarah dan mendapatkan hasil pemeriksaan fisik TD : 160/100
mmHg, N : 85 x/menit, RR : 26 x/menit, S : 37C, dan HB : 2,6
g/dl.
-RUANG MURAI: setelah dari IGD pasien terpasang infuse
RL 500 cc, dipindahkan keruang murai untuk mendapatkan
perawatan yang lebih baik diruang murai. Hasil pemeriksaan
fisik TD : 140/110 mmHg,N: 80 x/menit, RR:23 x/menit, T :
36,7C.
-pengobatan : IVFD meylon 4 flash 400 cc, furosemido 2x1
ampul, omeprazole 3x1 ampul, koiner 3x1 ampul, vit k 3x1
ampul, clonidine 3x1 tablet, sukralfat 3x1 tablet, RL 500 cc,
condsrano 1x8 mg, amlodipine 1x10 mg, Rencana transfusi
darah 1800 cc prc.

M. DATA FOKUS
DS :
-pasien mengatakan lemas.
16

-pasien mengeluh pusing.


-pasien mengeluh BAB berdarah.
-pasien mengatakan tidak napsu makan karena mual.
-pasien mengatakan hanya menghabisan ½ porsi makanan yang
diberikn rs.
-pasien mengatakan bengkak ditangan dan dikaki kiri.

DO :
-CRT 5 detik
-turgor kulit tidak elastis
-konjungtiva anemis
-HB :7,8 g/dl
-BAB berwarna hitam
-pasien pucat
-ujung kuku sianosis
-akral dingin
-rencanatransfusi prc 1800 cc
-muntah saat makanan masuk ketubuh (50cc)
-pasien hanya makan ½ makanan dari rs
-IMT = 17,30 kg/m2(berat badan kurang)
-BB awal pasien58 kg, saat ini BB pasien 50 kg
-diit rendah protein 30 gr dan diberikan kepada pasien dengan
BB 50 gr.
-tangan kiri dan tangan kanan pasien bengkak.
-pitting edema derahat II : kedalaman 4mm dengan waktu
kembali 5detik.
17

ANALISA DATA

N DATA MASALAH ETIOLOGI


O
1. DS :
-pasien mengatakan lemas Perfusi jaringan perifer Penurunan konsentrasi
-pasien mengatakan pusing tidak ektif hemoglobin
-pasien mengatakan BAB
berdarah
DO :
-CRT 5 detik
-turgor kulit tidak elastic
-konjungtiva anemis
-HB 7,8 g/dl
18

-BAB berwarna hitam


- rencana transfusi 1800 cc
prc
-pasien pucat
-ujung kuku sianosis
-akral dingin
2. DS : Defisit nutrisi Kurangnya asupan
-pasien mengatakan tidak makan
napsu makan karena mual.
-pasien mengatakan hanya
menghabiskan ½ porsi
makanan,makanan yang
diberikan rs.
DO :
-muntah saat makanan
masuk ke tubuh
-muntah 50 cc
-pasien hanya makan ½ porsi
makanan dari rumah sakit
-IMT = 17,30 kg/m2(berat
badan kurang)
-bb awal pasien 58 kg, saat
ini bb pasien 50 kg.
-diit rendah protein 30 gram
dan diberikan kepada pasien
dengan BB 50 kg.
3. DS : Hipervolemia Gangguan mekanisme
-pasien mengatakan bengkak regulasi
ditangan dan kaki.
-pasien mengatakan BAK
sedikit-sedikit

DO :
19

-tangan kanan dan kaki


pasien bengkak
-piting odema derajat II :
kedalaman 4 mm dengan
waktu kembali 5 detik.
-balance cairan:±700cc

RENCANA KEPERAWATAN

Inisial: Tn. E

Dx. Medis : CKD + Anemia+Melena

Ruang Perawatan : Murai

No tgl Dx. Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional


.
1. Perfusi Perifer Tidak Perfusi perifer 1. Periksa sirkulasi 1. Agar
Efektif berhubungan (L.02011) perifer mengetahui
dengan penurunan Setelah dilakukan (pengisian adanyaedema
Konsentrasi Asuhan kapiler,edema) pada pasien,
Hemoglobin Keperawatan selama dan pengisian
20

DS: 3x24 jam, kapoiler


2. Monitor panas, 2. .Agar
-Pasien mengatakan diharapkan pasien
kemerahan mengetahui
lemas mampu mengatasi
nyeri, atau adanya panas,
-Pasien mengeluh perfusi perifer
bengkak, pada nyeri atau
pusing dengan baik, dengan
ekstermitas bengkak pada
-Pasien mengeluh KH:
ekstermitas
BAB hitam 1. Warna kulit
3. Hindari 3. Penekanan pada
DO : pucat
pengambilan area
-CRT 5 detik menurun
infus dan darah keterbatasan
-turgor kulit tidak 2. Pengisian
diarea perfusi dapat
elastis Kapiler
keterbatasan menyebabkan
-konjungtiva anemis membaik
perfusi keterbatasan
-HB 7,8 g/dl 3. Akral
aliran udara
-BAB berwarna hitam membaik 4.Berolahraga rutin
4. Anjurkan
-rencana transfusi 1800 4. Turgor kulit Dapat memperbaiki
berolahraga
cc prc membaik sirkulasi perifer
rutin
-pasien pucat
-ujung kuku sianosis 5. Anjurkan 5.Agar tekanan

-akral teraba dingin menggunakan darah klien normal


obat penurunan
tekanan darah

2. Hipervolemia b.d Keseimbangan 1. Periksa tanda 1. Untuk


gangguan mekanisme cairan (L.05020) dan gejala mengetahui
regulasi Setelah dilakukan hypervolemia penyebab
DS: asuhan keperawatan hypervolemia
-Pasien mengatakan selama 3x24jam, 2. Monitor intake 2. Agar

bengkak di lengan dan diharapkan pasien dan output mengetahui

kaki mampu mengatasi cairan balance cairan


3. Batasi asupan 3. Agar tidak
keseimbangan cairan
cairan dan terjadi kelebihan
DO: dengan baik dengan
garam cairan
21

-Tangan dan kaki KH: 4. Kolaborasi 4. Agar membantu


pasien bengkak 1. Edema pemberian menambah
-Pitting edema derajat menurun dieuretik kecepatan
II, naik 4 mm dengan 2. Dehidrasi ( inj.furosemide pembentukkan
waktu kembali 5 detik. menurun ) urine
-Balance cairan: 3. Tekanan
±300cc darah 5. Tinggikan 5. Agar membuat

membaik kepala tempat pasien lebih

4. Membran tidur 30-45° nyaman

mukosa 6. Ajarkan cara 6. Agar pasien

membaik membatasi tidak kelebihan


cairan cairan

3. Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Agar mengetahui


Defisit nutrisi b.d
asuhan keperawatan status nutrisi status nutrisi
faktor psikologis
selama 3x24 jam, pasien
(keengganan untuk
diharapkan pasien 2. Identifikasi 2. Untuk
makan)
mampu mengatasi alergi dan mengetahui
DS: Defisit nutrisi intoleransi pasien memiliki
-pasien mengatakan dengan baik, dengan makanan alergi atau tidak
tidak nafsu makan KH: 3. Monitor asupan 3. Agar pasien
karena mual 1. Porsi makanan dapat mengatur
-pasien mengatakan makanan pola makannya
hanya menghabiskan yang
½ porsi makanan yang dihabiskan 4. Anjurkan 4. Memberikan
diberikan oleh RS. meningkat posisi duduk, posisi yang
DO: 2. Berat badan jika mampu nyaman untuk
-Pasien muntah saat meningkat pasien
5. Ajarkan diet 5. Agar diet yang
makanan masuk ke 3. Indeks massa
yang dianjurkan
tubuh tubuh
22

-pasien hanya makan membaik diprogramkan berhasil


6. Kolaborasi 6. Agar pasien tidak
½ makanan dari RS 4. Frekuensi
pemberian merasakan nyeri
-IMT makan
medikasi
=17,30 Kg/m 2(kurus membaik
sebelum
tingkat sedang)
makan(Omepra
-BB awal pasien: 58
zol vial)
Kg
-BB saat sakit 50 Kg
7. Kolaborasi 7.untuk memberikan
-Diit rendah protein 30
dengan ahli gizi dan jumlah
gr diberikan kepadaa
gizi untuk kalori dan jenis
pasien dengan BB 50
menentukan nutrien pasien
Kg
jumlah kalori
dan jenis
nutrient

*DIAGNOSA UTAMA

1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi

hemoglobin

2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi

3. Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis(keengganan untuk


makan)
23

CATATAN PERKEMBANGAN

Inisial: Tn. E

Dx. Medis : CKD + Anemia+Melena

Ruang Perawatan : Murai

Tgl Dx.Keperawatan Waktu Implementasi Prf Evaluasi

(SOAP)
3/12/201 Perfusi perifer 15.45 1.Memeriksa sirkulasi S:-Pasien

9 tidak efektif b.d perifer (pengisian mengatakan

penurunan kapiler,edema) lemas

konsentrasi H: Pasien edema dibagian -Pasien

hemoglobin tangan dan kaki. TD: mengatakan

140/100 mmHg, CRT 5 nyeri

detik dibagian

R: Pasien Kooperatif abdomen kiri


24

2.Memonitor panas, O:- Membran

kemerahan nyeri, atau mukosa

bengkak, pada ekstermitas pucat

H: -Nadi:

Suhu : 36,2 °C 140/100

-Nyeri dibagian abdomen mmHg

kiri -CRT 5 detik

-Skala nyeri 5

A: Perfusi

R : pasien mengatakan nyeri perifer belum

dibagian abdomen kiri teratasi

3.Menghindari pengambilan P: Lanjutkan

infus dan darah diarea Intervensi

keterbatasan perfusi 1. Periksa

H: Area keterbatasan perfusi sirkulasi

terdapat dibagian tangan kiri perifer

R: Pasien memahami bahwa (pengisian

area perfusi terdapat kapiler,

dibagian tangan kiri edema)

2. Monitor

4.Menganjurkan panas,

berolahraga rutin kemerahan,


25

H: Pasien tidak bisa nyeri, atau

berolahraga bengkak

R: Pasien mengerti anjuran pada

perawat ekstermitas

3. Hindari

5.Menganjurkan pengambilan

menggunakan obat infus dan

penuruntekanan darah darah diarea

H: keterbatasan

TD: 140/100 mmHg perfusi

R: Pasien gelisah 4. Anjurkan

berolahraga

rutin

5. Anjurkan

menggunaka

n obat

penurun

tekanan

darah

Hipervolemia b.d 19.00 1.Memeriksa tanda dan S:-Pasien

3/12/201 gangguan gejala hypervolemia mengatakan

9 mekanisme H: Turgor kulit tidak elastis, bengkak

regulasi dengan kedalaman 4 mm pada tangan

R: Pasien memahami dan kakinya


26

keadannnya -Pasien

kelelahan

2.Memonitor intake dan

output cairan O:- Balance

H: Balance cairan= (input- cairan=

output): (1800-1100) = (input-

+¿ ¿ output):
−¿ ¿ 700 cc
(1800-1100)
R: Pasien odema
+¿ ¿ 700
= −¿ ¿

3.Membatasi asupan cairan cc

dan garam A: Masalah

H: -Pasien minum 600 cc Hipervolemia

perhari belum

-Pasien terpasang infus RL teratasi

500 cc

R: Pasien mau mengikuti P: Lanjutkan

saran perawat intervensi

1. Periksa

4.Mengkolaborasi tanda dan

pemberian dieuretik gejala

( inj.furosemide ) hypervolemia

H: Pasien masih belum 2. Monitor

BAK dengan lancar intake dan

Jumlah urine keluar: 300 output cairan


27

cc/hari 3. Batasi

R: Pasien mengatakan BAK asupan cairan

4 kali perhari dan garam

4.Kolaborasi

5.Mininggikan kepala pemberian

tempat tidur 30° dieuretik (Inj.

H:Pasien merasa nyaman Furosemide)

R:Pasien rileks 5.Pertahanka

n posisi

6.Mengajarkan cara tempat tidur

membatasi cairan 30º

H:Pasien mengerti apa yang 6. Ingatkan

dianjurkan perawat cara

R:Pasien memahami membatasi

Defisit nutrisi b.d 20.00 1. Mengidentifikasi status cairan

faktor psikologis nutrisi S:- Pasien

03/12/20 (keengganan H : - BB sebelum sakit: 58 mengatakan

19 untuk makan) Kg masih mual

-BB saat sakit 50 kg saat makan

-IMT: 17,30 kg/m² (BB -Pasien

Kurang) hanya

R:-Pasien mengatakan mual menghabiska

dan muntah setelah makan n setengah

porsi
28

2.Megidentifikasi alergi dan makanan

intoleransi makanan yang

H: -Tidak ada alergi diberikan RS

terhadap makanan -Pasien

R: Pasien mengatakan tidak mengatakan

ada alergi terhadap makanan tidak ada

alergi

3.Memonitor asupan terhadap

makanan makanan

H: - Jenis makanan pasien

nasi dan lauk pauk O:- Berat

R: Pasien mengatakan badan pasien

makan 3 kali sehari dan saat sakit 50

hanya menghabiskan Kg

setengah porsi makanan dari -IMT 17,30

RS Kg/m²

-Frekuensi

4.Menganjurkan posisi makan

duduk jika mampu sedang

H: Pasien mampu -Tidak ada

melakukan posisi duduk alergi

R: Pasien kooperatif terhadap

makanan

5.Mengajarkan diit yang


29

diprogramkan A: Masalah

H: -Diit ginjal dengan diit defisit nutrisi

rendah protein belum

R: -Pasien mau mengikuti teratasi

diit yang diajarkan

P: Lanjutkan

6.Mengkolaborasi Intervensi

pemberian medikasi 1.

sebelum makan (Omeprazol Identifikasi

vial) status nutrisi

H: Pasien mengatakan 2. Monitor

mengerti tujuan medikasi asupan

R: Pasien kooperatif makanan

7.Mengkolaborasi dengan 3. Ajarkan

ahli gizi untuk menentukan diit yang

jumlah kalori dan jenis diprogramka

nutrisi n

H: - Asupan kalori dan 4. Kolaborasi

nutrisi pasien terkontrol pemberian

R: Pasien kooperatif medikasi

sebelum

makan

(Omeprazol

vial)
30

5. Kolaborasi

dengan ahli

gizi untuk

menentukan

jumlah kalori

dan jenis

nutrisi

Tgl Dx.Keperawatan Waktu Implementasi Prf Evaluasi

(SOAP)
4/12/201 Perfusi perifer 16.00 1.Memeriksa sirkulasi S:-Pasien

9 tidak efektif b.d perifer (pengisian mengatakan

penurunan kapiler,edema) lemas

konsentrasi H: Pasien edema dibagian -Pasien

hemoglobin tangan dan kaki. TD: mengatakan

130/100 mmHg, CRT 5 nyeri

detik dibagian

R: Pasien Kooperatif abdomen kiri

2.Memonitor panas, O:- Membran

kemerahan nyeri, atau mukosa

bengkak, pada ekstermitas pucat

H: -Nadi:
31

Suhu : 36,4 °C 130/100

-Nyeri dibagian abdomen mmHg

kiri -CRT 5 detik

-Skala nyeri 5

R : pasien mengatakan nyeri A: Perfusi

dibagian abdomen kiri perifer masih

belum

3.Menghindari pengambilan teratasi

infus dan darah diarea

keterbatasan perfusi P: Lanjutkan

H: Area keterbatasan perfusi Intervensi

terdapat dibagian tangan kiri 1. Periksa

R: Pasien memahami bahwa sirkulasi

area perfusi terdapat perifer

dibagian tangan kiri 2. Monitor

nyeri, atau

4.Menganjurkan bengkak,

berolahraga rutin pada

H: Pasien tidak bisa ekstermitas

berolahraga 3.Anjurkan

R: Pasien mengerti anjuran menggunaka

perawat n obat

penuruntekan

5.Menganjurkan an darah
32

menggunakan obat 4. Hindari

penuruntekanan darah pegambilan

H: infus dan

TD: 130/100 mmHg darah diarea

R: Pasien mau meminum keterbatasan

obat penurun tekanan darah perfusi

5.Anjurkan

berolahraga

rutin

S:-Pasien

Hipervolemia b.d 20:15 1.Memeriksa tanda dan mengatakan

4/12/201 gangguan gejala hypervolemia bengkak

9 mekanisme H: Turgor kulit tidak elastis, pada tangan

regulasi dengan kedalaman 4 mm dan kakinya

R: Pasien memahami -Pasien

keadannnya kelelahan

2.Memonitor intake dan O:- Balance

output cairan cairan=

H: Balance cairan= (input- (input-

output): (1800-1200) = output):

+¿ ¿ (1800-1200)
−¿ ¿ 600 cc
+¿ ¿ 600
= −¿
R: Pasien odema ¿
33

cc

3.Membatasi asupan cairan A: Masalah

dan garam Hipervolemia

H: -Pasien minum 600 cc belum

perhari teratasi

-Pasien terpasang infus RL

500 cc P: Lanjutkan

R: Pasien mau mengikuti intervensi

saran perawat 1.Periksa

tanda dan

4.Mengkolaborasi gejala

pemberian dieuretik hypervolemia

( inj.furosemide ) 2.Monitor

H:-Jumlah urine yang keluar intake dan

400 cc output cairan

R: Pasien mengatakan BAK 3. Batasi

6 x/ hari asupan cairan

dan garam

5. Mempertahankan posisi 4.Kolaborasi

kepala tempat tidur 30° pemberian

H:Pasien merasa nyaman dieuretik

R:Pasien rileks ( inj.furosemi

de)

6.Mengingatkan cara 5.Pertahanka


34

membatasi cairan n posisi

H:Pasien mengerti apa yang kepala

dianjurkan perawat tempat tidur

R:Pasien memahami 30º

6.Ingatkan

cara

membatasi

cairan

Defisit nutrisi b.d 20:30 1. Mengidentifikasi status S:- Pasien

faktor psikologis nutrisi mengatakan

04/12/20 (keengganan H : - BB sebelum sakit: 58 masih mual

19 untuk makan) Kg saat makan

-BB saat sakit 50 kg -Pasien

-IMT: 17,30 kg/m² (BB hanya

Kurang) menghabiska

R:-Pasien mengatakan mual n setengah

saat makan namun tidak porsi

muntah makanan

yang

2.Memonitor asupan diberikan RS

makanan

H: - Jenis makanan pasien O:- Berat

nasi dan lauk pauk badan pasien


35

R: Pasien mengatakan saat sakit 50

makan 3 kali sehari dan Kg

hanya menghabiskan -IMT 17,30

setengah porsi makanan Kg/m²

-Frekuensi

3.Mengajarkan diit yang makan

diprogramkan sedang

H: -Diit ginjal dengan diit

rendah protein A: Masalah

R: -Pasien mau mengikuti defisit nutrisi

diit yang diajarkan teratasi

sebagian

4. Mengkolaborasi

pemberian medikasi P: Lanjutkan

sebelum makan (Omeprazol Intervensi

vial) 1.Identifikasi

H: Pasien mengatakan status nutrisi

mengerti tujuan medikasi 2.Monitor

R: Pasien kooperatif asupan

makanan

5.Mengkolaborasi dengan 3. Ajarkan

ahli gizi untuk menentukan diet yang

jumlah kalori dan jenis diprogramka

nutrisi n
36

H: - Asupan kalori dan 4. Kolaborasi

nutrisi pasien terkontrol pemberian

R: Pasien kooperatif medikasi

sebelum

makan

(omeprazole

vial)

5. Kolaborasi

dengan ahli

gizi untuk

menentukanj

umlah kalori

dan jenis

nutrien

Tgl Dx.Keperawatan Waktu Implementasi Prf Evaluasi

(SOAP)
5/12/201 Perfusi perifer 17.00 1.Memeriksa sirkulasi S:-Pasien

9 tidak efektif b.d perifer (pengisian mengatakan

penurunan kapiler,edema) tidak terlalu

konsentrasi H: Pasien edema dibagian lemas lagi

hemoglobin tangan dan kaki. TD: 120/80 -Pasien

mmHg, CRT 5 detik mengatakan


37

R: Pasien Kooperatif nyeri

dibagian

2.Memonitor panas, abdomen

kemerahan nyeri, atau kiri, namun

bengkak, pada ekstermitas berkurang

H:

Suhu : 36,5 °C O:- Membran

-Nyeri dibagian abdomen mukosa

kiri sedikit pucat

-Skala nyeri 5 -Nadi:

R : pasien mengatakan nyeri 120/80

dibagian abdomen kiri mmHg

-CRT 5 detik

3.Menghindari pengambilan

infus dan darah diarea A: Perfusi

keterbatasan perfusi perifer

H: Area keterbatasan perfusi teratasi

terdapat dibagian tangan kiri sebagian

R: Pasien memahami bahwa

area perfusi terdapat P: Lanjutkan

dibagian tangan kiri Intervensi

1. Periksa

4.Mengingatkan berolahraga sirkulasi

rutin perifer(pengi
38

H: Pasien tidak bisa sian

berolahraga kapiler,edem

R: Pasien mengerti anjuran a)

perawat 2.Monitor

panas,

5.Mengingatakan kemerahan

menggunakan obat nyeri, atau

penuruntekanan darah bengkak,

H: pada

TD: 120/80 mmHg ekstermitas

R: Pasien mau meminum 3.Hindari

obat penurun tekanan darah pengambilan

infus dan

darah diarea

keterbatasan

perfusi

4.Ingatkan

menggunaka

n obat

penuruntekan

an darah

5. Ingatkan

berolahraga

rutin
39

S:-Pasien

Hipervolemia b.d 18.00 1.Memeriksa tanda dan mengatakan

5/12/201 gangguan gejala hypervolemia bengkak

9 mekanisme H: Turgor kulit tidak elastis, pada tangan

regulasi dengan kedalaman 4 mm dan kakinya

R: Pasien memahami

keadannnya O:- Balance

cairan=

2.Memonitor intake dan (input-

output cairan output):

H: Balance cairan= (input- (1800-1300)

output): (1800-1300) = +¿ ¿ 500


= −¿ ¿
+¿ ¿
−¿ ¿ 500 cc cc

R: Pasien odema A: Masalah

Hipervolemia

3.Membatasi asupan cairan teratasi

dan garam sebagian

H: -Pasien minum 600 cc

perhari P: Lanjutkan

-Pasien terpasang infus RL intervensi

500 cc 1.Periksa

R: Pasien mau mengikuti tanda dan

saran perawat gejala

hypervolemia
40

4.Mengkolaborasi 2.Monitor

pemberian dieuretik intake dan

( inj.furosemide ) output cairan

H:-Jumlah urine yang keluar 3. Batasi

500 cc asupan cairan

R: Pasien mengatakan BAK dan garam

6 x/ hari 4.Kolaborasi

pemberian

5. Pertahankan posisi kepala dieuretik

tempat tidur 30° ( inj.furosemi

H:Pasien merasa nyaman de )

R:Pasien rileks 5.Pertahanka

n posisi

6.Mengingatkan cara kepala

membatasi cairan tempat tidur

H:Pasien mengerti apa yang 30°

dianjurkan perawat 6.Ingatkan

R:Pasien memahami cara

membatasi

cairan

Defisit nutrisi b.d 19.05 1. Mengidentifikasi status S:- Pasien

faktor psikologis nutrisi mengatakan

05/12/20 (keengganan H : - BB sebelum sakit: 58 tidak lagi

19 untuk makan) Kg mual saat


41

-BB saat sakit 50 kg makan

-IMT: 17,30 kg/m² (BB -Pasien

Kurang) hanya

R:-Pasien mengatakan tidak menghabiska

lagi mual saat makan n porsi

makanan

2.Memonitor asupan yang

makanan diberikan RS

H: - Jenis makanan pasien

nasi dan lauk pauk O:- Berat

R: Pasien mengatakan badan pasien

makan 3 kali sehari saat sakit 50

Kg

3.Mengingatkan tentang diit -IMT 17,30

yang diprogramkan Kg/m²

H: -Diit ginjal dengan diit -Frekuensi

rendah protein makan

R: -Pasien mau mengikuti sedang

diit yang diajarkan

A: Masalah

4. Mengkolaborasi defisit nutrisi

pemberian medikasi teratasi

sebelum makan(Omeprazol sebagian

vial)
42

H: Pasien mengatakan P: Lanjutkan

mengerti tujuan medikasi Intervensi

R: Pasien kooperatif 1.Identifikasi

status nutrisi

5.Mengkolaborasi dengan 2. Monitor

ahli gizi untuk menentukan asupan

jumlah kalori dan jenis makanan

nutrisi 3. Ingatkan

H: - Asupan kalori dan tentang diit

nutrisi pasien terkontrol yang

R: Pasien kooperatif diprogramka

4. Kolaborasi

pemberian

medikasi

sebelum

makan(Omep

razol vial)

5. Kolaborasi

dengan ahli

gizi untuk

menentukan

jumlah kalori

dan jenis
43

nutrisi

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kolaborasi adalah hubungan kerja daintara tenaga kesehatan dalam


memberikan pelayanan kepada pasien/klien dalam melakukan diagnosa,
melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan,saling berkonsultasi atau
komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada pekerjaaan nya.

Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk membahas masalah masalah


tentang klien dan untuk meningkatkan pemahaman tentang kontribusi setiap
anggota tim serta untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu
asuhan klien. Agar hubungan kolaborasi dapat optimal, semua anggota
profesi harus mempunyai keinginan untuk bekerjasama

4.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam memberikan asuhan


keperawatan perawat harus berkolaborasi dengan tim medis yang lain
44

nya,karena jika tidak ada kolaborasi antara perawat dan tim medis maka
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien tidak akan
berjalan dengan baik

52
DAFTAR PUSTAKA

Doenges. Marilynn E.Doenges Mary Frances Moorhouse Alice C. Geissler,


2002 Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Ahli bahasa: I made Kariasa,
dkk. Jakarta: EGC

H.Alimul Aziz. A.2015. Penghantar Kebutuhan Manusia Edisi 2 buku 2.


Jakarta: Salambe Medita

Nanda 2015-2017. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan klasifikasi. Ed.10 .


Ahli bahasa: Akmemat Pawirowiyino dkk. Jakarta: EGC

Panca Bhakti.2017. Modul Praktek M.A Farmakologi. Bandar Lampung:


Panca Bhakti

Potter dan Perry.2005. Fundamental Keperawatan Volume 1. Jakarta:


EGC

PPNI.2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan


45

N TGL KETERANGAN PARAF PARAF


O KLNIK AKADEMIK
46

LEMBAR KONSUL

LEMBAR PENGESAHAN
47

Judul : Askep CKD, ANEMIA, MELENA

Nama : kelompok 4

Program study : Keperawatan

Jenjang : Diploma III

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Ahmad Ismail Farisi,S.Kep.Ns Ns.DewiDamayanti,M.Kep,Sp.Kep.MB

Anda mungkin juga menyukai