MEMPENGARUHI KEHAMILAN]
(FAKTOR FISIK, FAKTOR PSIKOLOGIS, FAKTOR LINGKUNGAN, SOSIAL,
BUDAYA, EKONOMI)
-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
HAND OUT
Referensi
1. Sulistyawati Ari, S.SiT, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba Medika,
Jakarta, 2009.
2. Varney Helen, dkk, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 2003.
Pendahuluan
Pengertian Faktor
Faktor adalah segala hal yang dapat manghasilkan sesuatu yang positive maupun
negative, atau disebut asal usul suatu masalah.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan
faktor sosial budaya dan ekonomi.
1. Faktor fisik seorang ibu hamil adalah faktor yang berpengaruh utama pada kondisi tubuh
ibu hamil.
2. Faktor Psikologis adalah faktor yang mempengaruhi kehamilan berupa Stressor yang
berlangsung ke saraf atau otak manusia untuk selanjutnya dicerna dan diterjemahkan
untuk melakukan suatu kegiatan.
3. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari
segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Ketiga faktor ini
berpengaruh terhadap perawatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan tumbuh kembang
janin oleh ibu hamil.
Faktor Fisik
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke
pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun
tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut
adalah :
Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat
dipastikan keadaannya.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu
memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya.
Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali
kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan
pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang
diharapkan semua pihak
Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat
berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu
faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah
melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun.
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu
hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
I. Status Kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan. Kesehatan ibu selama
hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi tumbuh kembang zigot,
embrio dan janin termasuk kenormalan letak janin. Ada dua klasifikasi dasar yang
berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu:
1) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk dalam klasifikasi ini
adalah hyperemesis gravidarum, preeklampsia / eklampsia, kelainan lamanya
kehamilan, kehamilan ektopik,kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan
antepartum, dan gemeli.
2) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Terdapat
hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi
kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Contoh yang
termasuk dalam kehamilan ini adalah:
Penyakit atau kelainan alat kandungan, varises vulva, kelainan bawaan, edema
vulva, hematoma vulva, peradangan, gonorea, trikominisiasis vaginalis, kandidiasis,
amoebasisi, DM, bartholinitis, kista bartholini, kondiloma akuminata, fistula vagina,
kista vagina, kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, prolapsus uteri, tumor
uteri, mioma uteri, karsinoma servik, karsinoma korpus uteri, dan lain-lain.
Penyakit kardiovaskular misalnya peyakit jantung, hipertensi, stenosis aorta, mitral
isufisisensi, jantung rematik, endokarditis.
Penyakit darah misal, anemia dalam kehamilan, leukemia, penyakit hodgkin,
hemostasis dan kelainan pembekuan darah, purpura trombositopeni,
hipofibrinogenemia, iso-imunisasieri-troblastosisfetalis.
Penyakit saluran nafas misalnya,influenza,bronchitis, pneumoni, asma bronkiale,
TB paru.
Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies, gingivitis, pirosis, hernia
diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta, hernia, appendiksitis, colitis, megakolon,
tumor usus, hemorroid dan lain-lain
Penyakit hepar dan pancreas
Penyakit ginjal dan saluran kemih
Penyakit endokrin
Penyakit saraf
Penyakit menular misalnya, penyakit akibat hubungan seksual, campak,
parotitis,malaria dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, anemia berat
partus prematurus, asfiksia neonaturum, shock dan perdarahan. Pemahaman mengenai
penyakit- penyakit tersebut akan menjadi dasar identifikasi faktor resiko sehingga mampu
melakukan deteksi. Proses pengkajian data dan anamnese sangat perlu dalam menggali
komponen-komponen penyakit yang menyertai kehamilan.
b. Riwayat Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh
penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi
2. Penyakit Jantung
3. Diabetes Mellitus
4. Anemia
5. Penyakit Menular Seksual
Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi akan terjadi
karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi tunggal, namun adanya
keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga.
disebut juga dengan folacin/liver lactobacillus cosil faktor/faktor U dan faktor R atau
vitamin B11. Kebutuhan akan folic acid sampai 50-100 mg/hari pada wanita normal
dan 300-400 mg/hari pada wanita hamil sedangkan hamil kembar lebih besar lagi.
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta, abortus habitualis,
solusio plasenta, dan kelainan kongenital pada janin. Pemberian asam folat diberikan
pada masa perikontrasepsi, satu bulan sebelum konsepsi dan 1 bulan post konsepsi,
karena neural tube manusia menutup pada minggu ketiga post konsepsi. Minimal
pemberian suplemen asam folat yang dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut
hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah
500 mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada
susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif unutk menurunkan
kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori
untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
3) Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gran
dalam 6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk
ibu hamil.
4) Zat besi (FE)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap
tablet besi mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg ), minimal 90 tablet perhari.
5) Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar
500 mg perhari.
6) Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok berisiko penyakit menular
seksual dan di negara dengan musim dingin yang panjang.
7) Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme.
8) Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan minyak ikan
selama hamil.
Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau 20% dari berat badan ideal sebelum
hamil. Proporsi kenaikan berat badan selama hamil adalah sebagai berikut:
Usia Kehamilan Kenaikan Berat Badan Faktor Kenaikan Berat Badan
Trimester I ± 1 kg Hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat
badan ibu.
Trimester II ± 3 kg atau 0.3 kg/ minggu 60% dikarenakan pertumbuhan jaringan pada ibu.
Trimester III ± 6 kg atau 0,3-0,5 kg/ 60% dikarenakan pertumbuhan jaringan janin.
minggu Timbunan lemak pada ibu ± 3 kg.
Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk minum kopi ataupun teh karena kopi dan teh
mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut jantung dan Tekanan Darah,
disamping bisa menyebabkan iritasi lambung. Kafein bersifat diuretik sehingga ibu
menjadi sering buang air kecil akibatnya mengurangi jumlah mineral penting seperti :
kalium,kasium dan magnesium dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan ketidak
seimbangan elektrolit tubuh padahal keseimbnagan elektrolit tubuh berfungsi untuk
menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain dengan baik.
Mual muntah sering di alami wanita hamil pada awal-awal kehamilan yang sering
disebut dengan morning sickness. Penyebab dari morning sickness tidak diketahui
dengan jelas meskipun sejumlah pendapat telah dikemukakan antara lain karena ada
perubahan kadar hormon,kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan karena pola
makan tidak teratur), kelebihan gastrik,peristaltik lambat, perubahan uterus dan faktor
emosional yang memicu terjadinya mual muntah. Sebenarnya mual muntah ini
normalnya terjadi hanya pada kehamilan trimseter pertama.
Kegunaan Makanan Bagi Wanita Hamil
1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
3. Agar supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
4. Guna mengadalan cadangan untuk masa laktasi.
b. Perokok
Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya. Bayi akan
kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa ditransfer melalui
plasenta ke dalam tubuh bayi. Nikotin menyebabkan gangguan kontraksi. CO mengikat
Hb dalam darah. Pada ibu hamil dengan perokok berat kita harus waspada akan risiko
keguguran, kelahiran premature,perdarahan, BBLR bahkan kematian janin.
d. Ketergantungan obat/NAPZA
Ibu hamil dengan ketergantungan obat umumnya takut melahirkan bayi cacat, merasa
gelisah, bingung dan takut terhadap akibat yang dialami oleh bayinya dengan minum
obat-obatan tersebut. Golongan NAPZA seperti morphin, heroin, pethidin dan ganja
e. Sinar rontgen/radiasi
Efek radiasi terhadap janin tergantung dari umur kehamilan, beberapa saat paparan
radiasi berlangsung, seberapa besar jumlah radiasi yang diterima.
Pada kehamilan di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan bila dipertahankan
kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila pasangan tidak mau
menikahinya. Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan bermasalah dengan beban
perasaan tidak nyaman, stress, dihantui rasa malu, rendah diri,merasa bersalah atau berdosa,
dpresi atau tertekan, pesimis dan lain-lain. Dalam hal ini peran bidan juga diperlukan unutk
membantu memberikan penyuluhan tentang seks kepada masyarakat khususnya para remaja
agar terhindar dari seks bebas. Selain itu bidan juga harus memberikan konseling pada
pasangan usia subur untuk memilih alat kontrasepsi yang aman dan nyaman. Dengan demikian
masalah hamil di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan tidak lagi terjadi.
Faktor Psikologis
Stressor internal
Meliputi faktor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri.
Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan
perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh
menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress
yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau orang
yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh karena itu,
pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.
Penerimaan terhadap kehamilannya
Kesiapan menghadapi kehamilan
Body image
Meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan, penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan
penampilan, peran sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut terhadap kehamilan,
persalinan, kehilangan pekerjaan.
Stressor eksternal
Status marital, mal adaptasi, relationship, kasih sayang, support mental dan
brokenhome.
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu.
Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih
bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya masalah
ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon
negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang
lain.
Dukungan suami
Dukungan keluarga
Dukungan tenaga kesehatan
2. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik
maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi
dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi
tertentu.
Peran keluarga bagi ibu hamil sangatlah penting, psikologis ibu hamil yang
cenderung lebih labil dari pada wanita yang tidak hamil memerlukan banyak dukungan
dari keluarga terutama suami. Misalnya pada kasus penentuan jenis kelamin dimana
keluarga menginginkan jenis kelamin tertentu ibu hamil tersebut akan merasa cemas jika
nantinya anaknya lahir dengan jenis kelamin yang tidak sesuai dengan harapan atau
mengalami kecacatan fisik dan mental. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi
ibu dalam mengahdapi keluhan yang muncuk selama kehamilan agar ibu tidak merasa
sendirian. Kecemasan ibu yang berlanjut akan mempengaruhi ibu dalam hal nafsu makan
yang menurun, kelemahan fisik, mual muntah yang berlebihan.
Dalam menjalani proses itu ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif
dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri
sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam
masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang
tertutup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah
wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus
selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan
membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan
nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
Kekerasan dapat terjadi baik secara fisik, psikis, ataupun sexual sehingga dapat
terjadi rasa nyeri dan trauma. Di USG kekerasan yang terjadi sekitar 7 – 11 % dari wanita
yang hamil. Efek kekerasan pada ibu hamil bisa dalam bentuk langsung maupun tidak
langsung, yang langsung antara lain: trauma dan kerusakan fisik pada ibu dan bayinya
misalnya solutio plasenta, fraktur tulang, ruptur uteri dan perdarahan. Sedangkan efek
yang tidak langsung adalah reaksi emosional, peningkatan kecemasan, depresi, rentan
terhadap penyakit. Trauma pada kehamilan juga dapat menyebabkan nafsu makan yang
menurun dan peningkatan frekuensi merokok serta meminum alkohol.
Bullock & Mc. Failane (1989), menemukan privalensi yang meningkat bayi dengan
BBLR pada ibu yang mengalami kekerasan selama hamil. Kebanyakan wanita hamil yang
mengalami kekerasan adalah karena pendidikan yang rendah, umur yang terhitung masih
muda dan hamil diluar nikah.
2. Fasilitas Kesehatan
3. Ekonomi
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang
sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara
rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya
dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat
tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan
patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh
wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus
disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman.
4. Tingkat Pendidikan
Sangat berperan dalam kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan
perawatan kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya.
Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang rendah kadang ketika tidak mendapatkan
cukup informasi mengenai kesehatannya, maka ia tidak tahu mengenai cara bagaimana
cara bagaimana melakukan perawatan kehamilan yang baik.
5. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi
yang akan didapatkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang bekerja
mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dari ibu yang tidak bekerja. Karena itu
yang bekerja banyak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga
Rosni Lubis, MKeb 17
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
KESIMPULAN
Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik,
psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
a. Faktor Fisik
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada sistem tubuhnya.
Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
· Status kesehatan
· Status gizi
· Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
· Stressor
· Support keluarga
· Substance abuse
· Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan
tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.
Dalam memenuhi kebutuhan masa kehamilan seorang ibu harus memiliki kesiapan
pemenuhan kandungan secara cukup, baik pemenuhan fisik ibu, pemenuhan psikolog ibu,
maupun faktor social budaya dan ekonomi ibu. Dengan pemenuhan ketiga faktor tersebut ibu
dapat dengan seimbang pula mengatur kesehatan bayi serta persiapan persalinan dengan
kesiapan penuh.
Efek-efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan zat-zat tertentu pada jamu baik berupa
bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu.
2) Mitos
Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya
dan adat istiadat tertentu. Contoh : ada mitos mitoni, tidak boleh makan makanan yang berbau
amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum air putih dan
sebagainya. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang
nembahayakan dalan asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling
dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
selama masa kehamilan tidak terbukti siknifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya
persalinan.
6) Perokok
Merokok adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan bagi ibu hamil. Ibu hamil yang
perokok akan beresiko menurunkan berat bayi lahir.
Efek yang muncul diakibatkan merokok adalah:
a) Bagi janin
BBLR
Persalinan preterm
Kematian perinatal.
Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin dan
peningktan denyut jantung janin.
b) Bagi ibu
Penyakit paru
Jantung
Hipertensi
Kanker dan lain-lain.
Rosni Lubis, MKeb 21
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang penting untuk
menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya
merokok. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk menghentikan
merokok melalui kegiatan
a) Antenatal care
b) Kelas antenatal bagi perokok
c) Mengurangi periklanan tentang rokok
d) Area bebas rokok
e) Mengembangkan dan mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok di
institusi atau tempat kerja masing-masing.
Pada kehamilan di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan bila dipertahankan
kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila pasanagan tidak mau
menikahinya. Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan bermasalah dengan beban
perasaan tidak nyaman, stress, dihantui rasa malu, rendah diri,merasa bersalah atau berdosa,
dpresi atau tertekan, pesimis dan lain-lain. Dalam hal ini peran bidan juga diperlukan unutk
membantu memberikan penyuluhan tentang seks kepada masyarakat khususnya para remaja
agar terhindar dari seks bebas. Selain itu bidan juga harus memberikan konseling pada
pasangan usia subur untuk memilih alat kontrasepsi yang aman dan nyaman. Dengan demikian
masalah hamil di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan tidak lagi terjadi.