Anda di halaman 1dari 36

Obat Bebas (OTC) yang Aman untuk wanita hamil

      Obat Alergi                 : Antihistamin seperti Benadryl dan Unisom.  Obat hirup seperti
nasalcrom. Obat semprot hidung seperti Nasonex

      Anti mual                     : Vitamin B6 (maksimum 100mg/hari diminum 1/2 jam sebelum
makan) serta produk lainnya seperti Dramamine dan Antimo

      Pereda sembelit           : Milk of magnesia. Amphogel, Metamucil dan Maalox

      Pereda nyeri uluhati (heartburn) : jenis Antasida

      Multivitamin               : banyak sekali macamnya, sebaiknya mengkonsumsi produk


vitamin yang diformulasikan khusus untuk wanita hamil dan menyusui.  

      Pencegah Flu               : vaksin flu - bila pernah timbul reaksi alergi terhadap telur atau
daging ayam, sebaiknya tidak di vaksin flu, karena mengandung bahan protein telur.

       Obat sakit Maag        : antasida, seperti Gelusil dan Maalox

      Pereda nyeri                : Acetaminophen atau paracetamol

      Obat infeksi jamur      : Myestatin/ nystastin

      Anti jamur                   : krem tomato, seperti Canesten VT

      Obat batuk apa saja tanpa tambahan l

Daftar Obat Resep Yang Relatif Aman untuk ibu hamil

      Antibiotik                            : golongan penicillin (misalnya Amoxicillin), cephalosporin,


erythromycin, clindamycin

       Obat Asma                         : obat inhalasi, seperti inhalasi yang mengandung steroid

       Antasida & Anti-ulkus: misalnya Zantac dan Ulsafate

       Antidepresan                   : obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)


seperti Prozac dan Zolofit; juga golongan trisiklik antidepresan seperti imipramine (dengan
merk dagang Tofranil) serta amitriptyline

       Obat Hipertensi               : golongan metildopa, seperti Dopamet


Daftar Obat Resep Yang Kurang Aman
      Antibiotik                            : Tetracycline dan doxycycline (hindari pemakaian setelah
trimester pertama), streptomycin, dan kanamycin

       Anti-kejang                       : Carbamazepine (dengan merk dagang Tegretol)

       Obat Migren                     : Golongan ergotamin seperti Cafergot

Tabel 1. Kategori keamanan obat-obatan untuk


wanita hamil (US FDA)
Kategori A: Studi kontrol pada wanita hamil gagal
memperlihatkan adanya risiko pada fetus di trimester pertama
(dan tidak terdapat bukti adanya risiko pada penggunaan trimester
berikutnya) dan adanya kemungkinan dapat memberikan efek
buruk pada fetus amat sangat kecil

Kategori B: Penelitian-penelitian pada reproduksi binatang gagal


memperlihatkan adanya risiko pada fetus tetapi tidak terdapat
studi kontrol pada wanita hamil atau penelitian pada reproduksi
binatang memperlihatkan adanya efek samping yang tidak
dikuatkan pada studi kontrol pada wanita hamil trimester pertama
(dan tidak terdapat bukti adanya risiko pada penggunaan trimester
berikutnya).

Kategori C: Studi pada binatang mengungkapkan adanya efek


samping pada fetus (teratogenik, embriosidal, atau lainnya) dan
tidak terdapat studi kontrol pada wanita hamil. Atau penelitian
baik pada binatang
maupun wanita hamil tidak ada. Obat diberikan hanya bila
terdapat keuntungan potensial yang sebanding dengan risiko
buruk pada fetus.

Kategori D: Adanya bukti berisiko pada fetus manusia, namun


karena keuntungan dalam penggunaan pada wanita hamil maka
penggunaanya masih dapat diterima. (misalnya penggunaannya
pada situasi yang mengancam nyawa, sedangkan obat lain yang
lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif) Kategori X:
Penelitian pada binatang maupun manusia memperlihatkan
adanya abnormalitas fetus atau terbukti adanya risiko berdasarkan
pengalaman manusia atau keduanya. Penggunaannya pada wanita
hamil jauh lebih merugikan dibandingkan keuntungannya.
Penggunaan obat ini merupakan kontraindikasi pada wanita hamil
atau pada mereka yang mungkin akan hamil.
DUPHASTON 10 MG TABLET

Tags: intertilitas, abortus, endometriosis, amenore, oligomenore

Brand: : Kimia Farma

Product
G
Code::

Komposisi: Didrogesteron 10 mg

Intertilitas, abortus yang mengancam, abortus habitualis, dismenore, endometriosis,


Indikasi:
amenore, etinilestradiol, dhupaston, oligomenore

Intertilitas: sehari 2x½ tablet mulai hari ke 11 sampai hari ke 25 dari siklus, pengobatan
dilanjutkan sellama sedikitnya 6 siklus berturut-turut , abortus yang mengancam , 4
tablet sekaligus kemudian 1 tablet tiap 8 jam, dimulai dengan dosis tertinggi, dosis
dinaikkan lagi menjadi 1 tablet setiap 8 jam bila gejala belum menghilang, jika gejala
telah menghilang dosis efektif dilanjutkan selama seminggu, kemudian dosis diturunkan
secara bertahap, abortus habitualis, diberikan sebaiknya sebelum konsepsi minimum
Dosis: sehari 2x1 tablet mulai hari ke-11 sampai hari ke-25dari siklus setelah konsepsi
pengobatan dilanjutkan terus sampai minggu ke 20 kehamilan, kemudian dosis
diturunkan secara bertahap, dismenore sehari 2x1 tablet mulai hari ke 5 sampai hari ke
25; siklus tidak teratur menghentikan pendarahan, sehari 1-2 tablet mulai hari ke 11
sampai dengan hari ke 25 dan dhupaston sehari 2x1 tablet mulai hari ke 11 sampai
dengan hari k 25 , oligomenore ( amenore fungsional) sehari 1 tablet selama 5 hari akan
merangsang pendarahan lucut pada sebagian besar penderita

Efek
Dapat terjadi pendarahan, keadaan ini dapat dicegah dengan menaikkan dosisbya
Samping:

Kemasan: Tablet 20 x 1
Duvadilan TIDAK BOLEH anda minum, kecuali bila terdapat indikasi yang jelas seperti kontraksi yang
berlebihan pada keadaan kontraksi rahim yang dapat menyebabkan persalinan prematur. Tidak
boleh diminum sebagai tindakan pencegahan pada keadaan yang biasa-biasa saja / kondisi normal.
Obat ini berfungsi sebagai vasodilator (pelebar pembuluh darah perifer) dan mempunyai efek
samping jantung berdebar-debar (palpitasi), tekanan darah yang menurun secara tiba-tiba, dan rasa
pusing (dizziness). Obat inilah yang menyebabkan anda mendapatkan keluhan yang anda ceritakan.

Cygest dan Premaston sama-sama mengandung derivat (turunan) hormon progesteron dan
berfungsi sebagai penyubur kandungan. Saya lebih menyarankan penggunan Duphaston, agar dapat
digunakan secara obat minum. Minumlah Duphaston 2 kali 1 tablet hingga usia 20 minggu
kehamilan, lalu periksakan kandungan anda ke dokter kandungan. Apabila keadaanya baik maka
penggunaan Duphaston dapat dihentikan.

OBAT TOKOLITIK
1. Khasiat obat
2. Pengelolaan obat
3. ReseP
4. .Aspek legal
5. Efek samping
6. Indikasi dan kontra indikasi

Untuk mempertahankan kehamilannya digunakan tokolitik, yaitu obat-obatan yang


digunakan untuk menekan aktifitas uterus dan diharapkan memperpanjang masa
kehamilan. Obat-obatan yang digunakan sebagai tokolitik banyak jenis pilihan antara lain :
 Beta Agonis (Beta mimetik) : Ritrodin dan Terbutaline.
 Magnesium Sulfat : MgSO4.
 Ca Channel Blocker : Nifedipine, Nicardipine.
 Inhibitor Prostaglandin Syntetase : Indometacin, Ibuprofen.
 Jenis yang lain : oxytocin analogs, nitroglycerin, cyclooxygenase 2 (COX-2)
inhibitor, ketorolac, progestins, and nitric-oxide inhibitors.

Nifedipine menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan Tahanan Vaskuler, maka sering


digunakan sebagai obat anti hipertensi. Selain Sebagai Obat Anti Hipertensi, Nifedipine
bisa juga digunakan sebagai alternatif pilihan untuk tokolitik. Calcium Channel Blocker
atau biasa disebut dengan Calcium Antagonist (Ca Antagonis) memiliki kerja merelaksasi
otot polos non spesifik. Artinya Nifedipine tersebut merelaksasinya tidak pada otot polos
tertentu saja. Sebagai agen tokolitik, Nifedipine mencegah atau menghambat aliran ion
Calsium dari extraselluler (luar sel) ke dalam sel Miometrium(otot rahim). Tapi perlu
diingat, bahwa efek ini tidak spesifik pada uterus(rahim) saja.

Ada beberapa cara pemberian Nifedipine , Secara umum sebagai Tokolitik Aturan
pemberiannya 10mg diberikan peroral. Jika kontraksi masih menetap dosis bisa diulang
tiap 20 menit. Total pemberian 30mg dalam 1 jam. Perlu waspada, hipotensi Kehamilan
sering terjadi. Jika Penderita mengalami hipotensi maka pemberian dosis lanjutan perlu di
hentikan terlebih dahulu. Jika kontraksi uterus telah berkurang maka dosis lanjutannya 10
mg tiap 6 jam, atau 30-60mg tiap harinya dengan dosis terbagi. Hipotensi pada Kehamilan
diartikan dengan penurunan 25% dari tekanan Arteri Rata-rata atau Gejala hipotensinya
muncul, seperti muka rasa terbakar, mual dan sakit kepala. Tekanan arteri Rata-rata
didapat dari Setengah Jumlah antara tekanan sistolik dan diastolik.

Kakak Seperguruan Nifedipine yaitu Nicardipine sangat potent sebagai perelaksasi otot
uterus (rahim). Adapun cara pemberiannya 40 mg sebagai dosis awal, 2 jam kemudian
diberikan 20mg, jika Kontraksi tidak mereda, dapat dilanjutkan hingga maksimal 80 mg.
Kemudian dapat dilanjutkan dengan Nicardipine 45mg tiap 12 jam. Sebagai catatan,
Preparat Nicardipine sangat jarang. Di MIMS edisi bahasa Indonesia Vol 10 tahun 2009, Saya
hanya menemukan 1 pilihan yaitu Perdipine. itupun harganya relatif mahal.

OBAT ANTI PERDARAHAN

  V itamin K
Mekanisme kerja :
Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi pada
penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa
faktor pembekuan darah yang berlangsung di hati. Sebagai hemostatik, vitamin K
memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan efek, sebab vitamin K harus merangsang
pembentukan faktor- faktor pembekuan darah lebih dahulu.
Indikasi :
Digunakan untuk mencegah atau mengatasi perdarahan akibat defisiensi vitamin K.
Efek samping :
Pemberian filokuinon secara intravena yang terlalu cepat dapt menyebabkan kemerahan
pada muka, berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada dada dan kadang menyababkan
kematian.
Perhatian :
Defisiensi vit. K dapat terjadi akibat gangguan absorbsi vit.K, berkurangnya bakteri
yang mensintesis Vit. K pada usus dan pemakaian antikoagulan tertentu. Pada bayi baru lahir
hipoprotrombinemia dapat terjadi terutama karena belum adanya bakteri yg mensintesis vit.
K
Sediaan :
Tablet 5 mg vit. K (Kaywan)
Dosis :
1-3 x sehariuntuk ibu menyusui untuk mencegah pendarahan pada bayinya
3-4 x sehari untuk pengobatan hipoprotrombinemia

Asam traneksamat
Mekanisme Kerja
Ø  Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat aktivitas dari aktivator plasminogen dan plasmin
Ø  Sebagai hemostatik, bekerja mencegah degradasi fibrin, meningkatkan agregasi platelet
Ø  memperbaiki kerapuhan vaskular dan meningkatkan aktivitas factor koagulasi.
Indikasi
§  Hipermenorrhea
§  Pendarahan pada kehamilan dan pada pemasangan AKDR
§  Mengurangi pendarahan selama dan setelah operasi 
Perhatian
Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan perlahan-lahan (10 ml / 1-2 menit)
Efek Samping
§  Gangguan gastrointestinal : mual, muntah, sakit kepala, anoreksia
§  Gangguan penglihatan, gejala menghilang dengan pengurangan dosis atau penghentian
pengobatan
Sediaan
Kapsul 250 mg, 500 mg
         Injeksi 5 ml/250 mg dan 5 ml/500 mg

Deskripsi Asam Traneksamat


- Nama & Struktur : Trans-4-(aminomethyl)cyclohexanecarboxylic acid. C7H15NO2
Kimia
- Sifat Fisikokimia : Serbuk kristal berwarna putih. Larut baik dalam air dan dalam
asam asetat glasial.
- Keterangan : Larutan 5% dalam air mempunyai pH : 7.0 - 8.0

Golongan/Kelas Terapi
Obat Yang mempengaruhi darah
Nama Dagang
- Clonex - Ditranex - Intermic - Klanex
- Lunex - Pytramic - Ronex - Theranex
- Tranexid - Transamin - Tranxa - Asamnex

Cygest® merupakan obat yang isinya progesteron dalam bentuk pessary (dimasukkan lewat vagina
atau anus). FDA memberi kategori B untuk obat ini.

Manfaatnya/indikasi : Perdarahan uterus dysfungsional, memperkuat kehamilan (luteal phase


support)seperti pad kasus bayi tabung, ancaman keguguran, kehamilan dengan riwayat keguguran
yang berulang dan premenstrual syndrome (PMS. Obat ini tidak boleh dipakai (kontra indikasi) pada
kasus perdarahan yang belum pasti penyebabnya.

Untuk mendukung Fase Luteal dosisnya 2x400 mg, PMS 2x200 mg atau 2x400 mg. Efek samping
berupa haid lebih awal atau terlambat, kembung dan diare (jika dipakai lewat per-rektal)

OBAT ANALGETIK (penghilang nyeri)


DAFTAR OBAT AMAN DAN BERBAHAYA UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI

ANALGETIK

Nama Obat Risiko Kehamilan Risiko Menyusui


Acetaminophen (Tylenol) B L1
C (1st, 2nd trim.)
Aspirin L3
D (3rd trim.)
Azapropazone (Rheumox) - L2
Butalbital (Fioricet, Fiorinal,
D L3
Bancap, Two-dyne)
B (1st, 2nd trim.)
Butorphanol  (Stadol) L3
D (3rd trim.)
Celecoxib (Celebrex)) C L2
Codeine (in Tylenol #3, #4) C L3
Colchicine D L4
Diclofenac (Cataflam, Voltaren) B L2
Fentanyl  (Sublimaze) B L2
Flurbiprofen (Ansaid, Froben, B (1st, 2nd trim.)
L2
Ocufen) C (3rd trim.)
Hydrocodone (Lortab, Vicodin) B L3
Hydromorphone(Dilaudid) C L3
Ibuprofen (Advil, Nuprin, Motrin, B (1st, 2nd trim.)
L1
Pediaprofen) D (3rd trim.)
Indomethacin (Indocin) B (1st, 2nd trim.) L3
D (3rd trim.)
B (1st, 2nd trim.)
Ketorolac (Toradol, Acular) L2
D (3rd trim.)
L2;
Meperidine (Demerol) B
L3 early postpartum
Methadone (Dolophine) B L3
Morphine (Duramorph, Infumorph,
B L3
Epimorph, MS Contin)
Nalbuphine (Nubain) B L2
Naproxen (Anaprox, Naprosyn, L3;
B
Naproxen, Aleve) L4 for chronic use
Nefopam (Acupan) - NR
Oxycodone (Tylox,
Percodan,Oxycontin, Roxicet, B L3
Endocet, Roxiprin, Percocet)
Pentosan polysulfate(Elmiron) B L2
Piroxicam (Feldene) B L2
Propoxyphene(Darvocet N,
C L2
Propacet, Darvon)
Secobarbital (Seconal) D L3
Tolmetin (Tolectin) C L3
Tramadol HCL(Ultram, Ultracet) C L3
B (1st, 2nd trim.)
Butorphanol L3
D (3rd trim.)
Codeine C L3
Fentanyl B L2
L2
Meperidine B
L3 (if used early postpartum)
Methadone B L3
Morphine B L3
Propoxyphene C L2

** Per Medications’ and Mothers’ Milk by Thomas Hale, PhD (2004 edition).

 Pregnancy Risk
 Lactation Risk Categories
Categories
 L1 (safest)
 L2 (safer)
 L3 (moderately safe)
 L4 (possibly hazardous)
 L5 (contraindicated)
 A (controlled studies show no risk)
 B (no evidence of risk in humans)
 C (risk cannot be ruled out)
 D (positive evidence of risk)
 X (contraindicated in pregnancy)

NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by Hale.

Obat analgesik, walaupun sudah merupakan obat yang biasa dipakai untuk meringankan rasa sakit,
apalagi dalam kasus anda untuk meredakan rasa sakit pada gigi (....tapi jangan lantas dipakai untuk
meredakan sakit akibat kehamilan, ya?).
Efek samping dari obat analgesik ini pun relatif ringan, namun tetap saja ada yang bisa
membahayakan bagi wanita hamil, seperti efek samping yang menyangkut gangguan pencernaan,
mual, dan muntah, karena semua itu akan menekan kehamilan.
Obat - obat analgesik yang perlu diwaspadai untuk ibu hamil , antara lain: ibuprofen, mefenamic acid
(asam mefenamat), acetylsalicylic acid, benorylate, codein phospat (analgesik narkotika),
methampyrone, dypirone, dan tradamol HCl.

Keluhan nyeri selama masa kehamilan umum dijumpai. Hal ini berkaitan dengan masalah
fisiologis dari si ibu, karena adanya tarikan otot-otot dan sendi karena kehamilan, maupun
sebab-sebab yang lain. Untuk nyeri yang tidak berkaitan dengan proses radang, pemberian
obat pengurang nyeri biasanya dilakukan dalam jangka waktu relative pendek. Untuk nyeri
yang berkaitan dengan proses radang, umumnya diperlukan pengobatan dalam jangka waktu
tertentu. Penilaian yang seksama terhadap penyebab nyeri perlu dilakukan agar dapat
ditentukan pilihan jenis obat yang paling tepat.

1)      Analgetika-narkotika

Semua analgetika-narkotika dapat melintasi plasenta dan dari berbagai penelitian pada gewan
uji, secara konsisten obat ini menunjukkan adanya akumulasi pada jaringan otak janin.
Terdapat bukti meningkatkan kejadian permaturitas, retardasi pertumbuhan intrauteri, fetal
distress dan kematian perinatal pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sering
mengkonsumsi analgetika-narkotik. Keadaan withdrawl pada bayi-bayi yang baru lahir
tersebut biasanya manifes dalam bentuk tremor, iritabilitas, kejang, muntah, diare dan
takhipnoe.

Metadon, jika diberikan pada kehamilan memberi gejala withdrawal yang munculnya lebih
lambat dan sifatnya lebih lama dibanding heroin. Beratnya withdrawal karena metadon
nampaknya berkaitan dengan meningkatnya dosis pemeliharaan pada ibu sampai di atas 20
mg/hari

Petidin, dianggap paling aman untuk pemakaian selam proses persalinan. Tetapi
kenyataannya bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendapat petidin selama proses
kelahiran menunjukkan skala neuropsikologik yang lebih rendah disbanding bayi-bayi yang
ibunya tidak mendapat obat ini, atau yang mendapat anestesi lokal. Dengan alasan ini maka
pemakaian petidin pada persalinan hanya dibenarkan apabila anestesi epidural memang tidak
memungkinkan.

2)      Analgetika-antipiretik
Parasetamol, merupakan analgetika-antipiretik yang relatif paling aman jika diberikan selama
kehamilan. Meskipun kemungkinan terjadinya efek samping hepatotoksisitas tetap ada, tetapi
umumnya terjadi pada dosis yang jauh lebih besar dari yang dianjurkan.

Antalgin, dikenal secara luas sebagai pengurang rasa nyeri derajat ringan. Salah satu efek
samping yang dikhawatirkan pada penggunaan antalgin ini adalah terjadinya agranulositosis.
Meskipun angka kejadiannya relatif sangat jarang, tetapi pemakaian selama kehamilan
sebaiknya dihindar

1. b. Anti-Inflamasi

Dengan dasar mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis prostaglandin, efek samping
obat-obat antiinflamasi non-steroid kemungkinan lebih sering terjadi pada trimester akhir
kehamilan. Dengan terhambatnya sintesis prostaglandin, pada janin akan terjadi penutupan
duktus arteriosus Botalli yang terlalu dini, sehingga bayi yang dilahirkan akan menderita
hipertensi pulmonal. Efek samping yang lain adalah berupa tertunda dan memanjangnya
proses persalinan jika obat ini diberikan pada trimester terakhir.

Sejauh ini tidak terdapat bukti bahwa antiiflamasi non-steroid mempunyai efek teratogenik
pada janin dalam bentuk malformasi anatomik. Namun demikian, pemberian obat-obat
tersebut selama kehamilan hendaknya atas indikasi yang ketat disertai beberapa pertimbangan
pemilihan jenis obat. Pertimbangan ini misalnya dengan memilih obat yangmempunyai
waktu paruh paling singkat, dengan risiko efek samping yang paling ringan.

Tabel data obat-obat analgesic beserta keamanannya pada kehamilan:

Obat Kategori
Paracetamol B
Amitriptiline D
Mexiletine B
Aspirin/ NSAIDs D
Clonidine B
Codein C/ jangka panjang D
Clonazepam C
Carbamazepin C
Flecainide C
Valproate D
Gabapentin C
Ergotamine X
Sumatriptan C
Baclofen C

OBAT ANTI JAMUR


Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, termasuk jamur, penyebab infeksi pada
manusia harus memiliki sifat membunuh kuman dengan tingkat selektif yang tinggi. Artinya
obat itu harus bersifat sangat beracun bagi kuman, tetapi relatif tidak beracun atau aman
untuk manusia.

Perlu kami tegaskan kembali bahwa gatal hanya merupakan gejala. Ada beberapa penyakit
yang mungkin disebabkan oleh kuman yang berbeda. Konsultasi langsung dengan pakar yang
sesuai tetap diperlukan. Namun, bila memang disebabkan oleh jamur, maka obat anti jamur
baik yang diminum maupun dalam bentuk krim memang tidak aman bila diberikan kepada
ibu hamil. Ibu yang merencanakan kehamilan, juga dianjurkan untuk tidak meminum obat
anti jamur. Obat anti jamur masih dapat ditemukan dalam kadar tertentu di dalam darah
beberapa lama setelah digunakan. Ia kemudian akan melintasi plasenta masuk ke dalam tubuh
janin. Akibatnya obat tersebut dapat berpengaruh jelek terhadap janin. Di samping itu sesuai
dengan jenis penyakitnya kemungkinan besar harus digunakan dalam jangka lama. Keadaan
ini tentu saja akan memperparah efek teratogenitas obat. Penggunaan obat anti jamur jangka
lama dapat menimbulkan efek tidak baik terhadap organ hati dan lain-lain. Berbagai upaya
lain dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisasi gangguan obat terhadap janin.
Upaya tersebut antara lain adalah: menghindari penggunaan obat apapun baik oral maupun
topikal kecuali atas nasehat pakar dengan mempertimbangkan manfaat dan resiko: jangan
menggunakan obat-obat tertentu bagi ibu hamil yang mempunyai riwayat dapat menimbulkan
reaksi alergi atau hipersensitifitas; tidak menggunakan obat anti jamur bila pasangan
merencanakan kehamilan; menghindari penggunaan obat dengan takaran tinggi pada
kehamilan bila harus menggunakannya pada keadaan tertentu.

Hati-hati...trimester pertama itu masa paling vital..jadi tidak boleh sembarangan minum
obat..apalagi obat2 antijamur yang diminum/oral itu tidak disarankan untuk ibu hamil..kalau
memang jamurnya sangat mengganggu pakai salep/krim ketokonazol 2% dioleskan tipis2. tapi
pemakaiannya harus diminimalkan ,cukup 2 kali saja (pagi hari dan saat tidur malam) dan jangan
terlalu lama (3-5 hari)... supaya aman bagi ibu dan bayi.

Nystatin

Nystatin (Nistatin)

Sediaan:
-     Tablet : 100.000 IU/ml, 500.000 IU/ml
-     Suspensi (Drop) : 100.000 IU/ml
-     Ovula (per vaginal ) : 100.000 IU

Cara Kerja Obat:


Nystatin memiliki aktivitas antifungi (anti jamur), yaitu dengan mengikat sterol
(terutama ergosterol) dalam membran sel fungi. Nystatin tidak aktif melawan
organisme (contohnya: bakteri) yang tidak mempunyai sterol pada membran selnya.
Hasil dari ikatan ini membuat membran tidak dapat berfungsi lagi sebagai rintangan
yang selektif (selective barrier), dan kalium serta komponen sel yang lainnya akan
hilang. Aksi utama nystatin adalah melawan Candida (Monilia) spp.

Indikasi:
-     Candidosis mulut (oral), esophagus, usus, vagina, dan kulit.
-     Profilaksis candidiasis
-     Untuk pencegahan bagi pasien yang rentan infeksi jamur topikal

Kontraindikasi :
Pasien yang hipersensitif terhadap Nystatin

Dosis:
-     Candidosis oral, peroral, dewasa dan anak > 1 bulan, 100.000 IU setelah makan 4 x
sehari biasanya untuk 7 hari; dilanjutkan selama 48 jam setelah lesi/gangguan
menghilang.
-     Candidosis usus, esophagus, peroral, dewasa 500.000 IU 4x/hari ; anak > 1 bulan
100.000 IU 4x/hari; dilanjutkan selama 48 jam setelah penyembuhan klinis.
-     Candidosis vaginalis, per vaginal, dewasa masukkan 1 – 2 ovula saat malam untuk
paling sedikit 2 minggu.
-     Dosis oral lebih dari 5.000.000 IU sehari dapat menyebabkan mual dan gangguan
gastrointestinal.

Peringatan dan Perhatian :


-     Dianjurkan untuk melakukan KOH smear, kulturatau metoda diagnosa lainnya untuk
menegakkan diagnosa kandidiasis dan bukannya      infeksi karena patogen lainnya.
-     Walaupun sudah terjadi perbaikan gejala pada awal pengobatan, pengobatan harus
tetap diteruskan sesuai dosis yang dianjurkan.
-     Jangan digunakan untuk pengobatan mikosis sistemik.
-     Hentikan pengobatan bila terjadi iritasi atau sensitisasi.
-     Pemberian pada wanita hamil dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat dan
resikonya terhadap janin.
-     Hati-hati bila diberikan pada wanita menyusui.

Efek Samping :                    


Jarang:
-     Nystatin dapat ditolerir oleh semua umur, termasuk untuk pemakian jangka lama.
-     Pada pemakaian dosis besar jarang mengakibatkan diare, gangguan gastrointestina,
mual dan muntah.
-     Rash termmasuk urtikerja jarang terjadi.
-     Steven-Johnson syndrome jarang terjadi
CANESTEN CREAM10 GR

Mengatasi jamur pada kulit, panu, kadas/kurap, kutu air dan ruam popok

Cara Kerja Obat :

Klotrimazole adalah senyawa antifungal dengan spektrum yang luas digunakan untuk
pengobatan infeksi dermal yang disebabkan oleh spesies patogen dari dermatophytes, ragi
dan Malassezia furfur. Mekanisme kerjanya adalah melawan pembelahan dan pertumbuhan
organisme.

Komposisi :

Krim Canesten® mengandung


Klotrimazol 1%

Indikasi :

Canesten® untuk pengobatan topikal dari candidiasis yang disebabkan oleh Candida albicans,
pitynasis versicolor yang disebabkan oleh Malassezia furfur tinea pedis, tinea cruris dan tinea
corporis yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum.Trichophyton menta grophytes,
Epidermophyton floccosum dan Microsporum canis. Digunakan untuk ruam popok.

Cara Pemakaian :

Oleskan krim Canesten® secukupnya pada daerah kulit sakit 2 - 3 kali sehari Dapat juga
digunakan sebagai pengobatan lanjutan untjjk mencegah beriangkitnya kembali penyakit
jamur pada kulit/lipatan - lipatan kulit. Perkembangan positif dengan hilangnya rasa gatal
biasanya terjadi dalam minggu pertama pengobatan Jika tidak memperlihatkan
perkembangan positif setelah 4 minggu maka diaqnosa harus diulang.

Peringatan dan perhatian :

Pengobatan harus dihentikan jika terjadi iritasi atau sensitivitas dan diganti dengan obat yang
lebih tepat. Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil selama trimester pertama dan
selama menyusui.

Efek samping :

Erythema, stinging, blistering, peeling, edema, pruritus, urticaria, burninq dan iritasi
umumnya dari kulit.

Kontra Indikasi :
Hipersensitif terhadap klotrimasol.

OBAT DIURETIKA
OBAT ANTIBIOTIKA
(LENGKAP) DAFTAR ANTIBIOTIK UNTUK WANITA HAMIL & MENYUSUI :
Minum Antibiotik yang aman untuk kehamilan, janin & menyusui |
Antibiotik yang berbahaya dan harus dihindari saat Ibu Hamil & Ibu
Menyusui : Amoxicillin, Cefadroxil, Cefazolin, Cefotaxime, Ceftazidime,
Ceftriaxone, Ciprofloxacin, Clindamycin, Erythromycin,
Gentamicin,Kanamycin, Ofloxacin,  Penicillin, Streptomycin, Tetracycline,
cotri, Trimethoprim/sulfamethoxazole,dll

Antibiotika banyak digunakan


secara luas pada kehamilan. Karena adanya efek samping yang potensial bagi ibu
maupun janinnya, penggunaan antibiotika seharusnya digunakan jika terdapat indikasi
yang jelas. Prinsip utama pengobatan wanita hamil dengan penyakit adalah dengan
memikirkan pengobatan apakah yang tepat jika wanita tersebut tidak dalam keadaan
hamil. Biasanya terdapat berbagai macam pilihan, dan untuk alasan inilah prinsip yang
kedua adalah mengevaluasi keamanan obat bagi ibu dan janinnya.

Bila tidak diperlukan benar, sebaiknya ibu hamil membatasi konsumsi obat-obatan,
terutama antibiotik yang bisa membahayakan tumbuh kembang janin. Masa paling
krusial yang perlu diwaspadai adalah pada trisemester pertama kehamilan.

Obat antibiotik golongan kuinolon harus dihindari ibu hamil karena berpotensi
menyebabkan kecacatan. “Antibiotik ini bekerja untuk menghambat pembentukan inti sel.
Bila dikonsumsi saat hamil bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang pada janin,”
papar dr.Tonny Loho, spesialis patologi klinik dari RSCM Jakarta.

Gangguan tulang yang sering dialami bayi akibat antibiotik ini adalah terganggunya
pertumbuhan tulang sehingga anak beresiko pendek. Risiko lainnya adalah tidak menutupnya
tulah belakang (spina bifida).

Berikut Daftar Obat Antibiotik yang aman dan berbahaya untuk Ibu Hamil/Kehamilan
& Menyusui :

 Lactation Risk Categories  Pregnancy Risk Categories


 L1 (safest)  A (controlled studies show no risk)
 L2 (safer)  B (no evidence of risk in humans)
 L3 (moderately safe)  C (risk cannot be ruled out)
 L4 (possibly hazardous)  D (positive evidence of risk)
 L5 (contraindicated)  X (contraindicated in pregnancy)

NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by Hale.
Antibiotika [contents
]
Amoxicillin Larotid, Amoxil Approved B L1
Aztreonam Azactam Approved B L2
Cefadroxil Ultracef, Duricef Approved B L1
Cefazolin Ancef, Kefzol Approved B L1
Cefotaxime Claforan Approved B L2
Cefoxitin Mefoxin Approved B L1
Cefprozil Cefzil Approved C L1
Ceftazidime,
Ceftazidime Approved B L1
Fortaz, Taxidime

Ceftriaxone Rocephin Approved B L2


Ciprofloxacin [more] Cipro Approved C L3
Clindamycin Cleocin Approved B L3
E-Mycin, Ery-tab, L1
Erythromycin Approved B L3 early
ERYC, Ilosone
postnatal
Fleroxacin - Approved - NR
Gentamicin Garamycin Approved C L2
Kanamycin Kebecil, Kantrex Approved D L2
Moxalactam Moxam Approved - NR
Nitrofurantoin Macrobid Approved B L2
Ofloxacin Floxin Approved C L2
Penicillin - Approved B L1
Streptomycin Streptomycin Approved D L3
Sulbactam - Approved - NR
Gantrisin, Azo-
Sulfisoxazole Approved C L2
Gantrisin

Achromycin,
Tetracycline Sumycin, Approved D L2
Terramycin

Ticarcillin, Ticar,
Ticarcillin Approved B L1
Timentin

Trimethoprim/sulfamethoxazol Proloprim,
e Trimpex Approved C L3

Akan kami sebutkan obat-obat antibiotik yang YANG PERLU PERHATIAN KHUSUS atau
TIDAK BOLEH DIMINUM UNTUK IBU HAMIL dan MENYUSUI :

1.) Golongan Aminoglikosida (biasanya dalam turunan garam sulfate-nya), seperti


amikacin sulfate, tobramycin sulfate, dibekacin sulfate, gentamycin sulfate, kanamycin
sulfate, dan netilmicin sulfate.
2.) Golongan Sefalosporin, seperti : cefuroxime acetyl, cefotiam diHCl, cefotaxime Na,
cefoperazone Na, ceftriaxone Na, cefazolin Na, cefaclor dan turunan garam monohydrate-
nya, cephadrine, dan ceftizoxime Na.
3.) Golongan Chloramfenicol, seperti : chloramfenicol, dan thiamfenicol.
4.) Golongan Makrolid, seperti : clarithomycin, roxirhromycin, erythromycin, spiramycin,
dan azithromycin.
5.) Golongan Penicillin, seperti : amoxicillin, turunan tridydrate dan turunan garam Na-nya.
6.) Golongan Kuinolon, seperti : ciprofloxacin dan turunan garam HCl-nya, ofloxacin,
sparfloxacin dan norfloxacin.
7.) Golongan Tetracyclin, seperti : doxycycline, tetracyclin dan turunan HCl-nya (tidak
boleh untuk wanita hamil), dan oxytetracylin (tidak boleh untuk wanita hamil).
OBAT ANEMIA
Memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat
60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional
menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia
(Saifuddin, 2002).

Ferrous Sulfat (Besi (II) Sulfat

Mengapa obat ini diresepkan?


Produk ferrous sulfat mengandung zat

besi yang dibutuhkan oleh tubuh

untuk menghasilkan sel darah mera

h. Penggunaannya ditujukan untuk mengobati

atau mencegah anemia karena kekurangan zat besi, kondisi ketika tubuh memiliki

sel-sel darah merah terlalu sedikit

karena kehamilan, pola makan yang buruk,

perdarahan berlebih, atau

masalah medis lainnya.

Obat ini kadang-kadang diresepka

n untuk kegunaan lainnya; tanyakan

kepada dokter atau apoteker

untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana obat ini digunakan?

Ferrous sulfat tersedia dalam bentuk se

diaan tablet salut gula atau berupa

tablet salut selaput yang digunakan secara

peroral. Ferrous sulfat biasanya

diberikan tiga kali sehari. Ikuti petunjuk

pada label resep Anda dengan hati-hati,

dan meminta dokter atau apoteker untuk

menjelaskan bagian yang tidak Anda

mengerti. Penggunaan ferrous sulfat haru

s sesuai dengan arahan dokter maupun

apoteker. Jangan mengkonsumsi lebih atau

kurang dari dosis yang disarankan atau

mengkonsumsi lebih sering daripada ya


ng disarankan oleh dokter Anda.

Meskipun gejala kekurangan zat besi

biasanya membaik dalam beberapa

hari, Anda mungkin harus tetap mengkonsumsi

ferrous sulfat selama 6 bulan jika

Anda kekurangan zat besi yang parah. Obat

ini harus diminum pada waktu perut

kosong, setidaknya 1 jam sebelum atau 2

jam setelah makan. Namun bila tidak

nyaman di perut bisa digunakan bersama makan.

Jangan menghancurkan atau mengunyah tabl

et biasa, tablet yang disalut

selaput dan seluruhnya harus dimi

num utuh 1 tablet secara utuh.

Apa tindakan khusus yang harus saya ikuti?

Sebelum mengkonsumsi ferro sulfat, sebaiknya diperhatikan:

1.

Sampaikan kepada dokter atau apoteker

jika anda alergi

terhadap ferro

sulfat, tartrazin (pewarna kuning dalam beberapa makanan olahan dan

obat-obatan), atau obat lain.

2.

Sampaikan pada dokter atau apoteker

anda obat denga

n resep, obat tanpa

resep, vitamin, supplement makanan, dan produk herbal apa saja yang
sedang anda konsumsi/ yang ingin anda

konsumsi terutama .Jika Anda

juga mengkonsumsi antibiotik

a golongan fluorokuinolon seperti

siprofloksasin, levofloksasin, norfl

oksasin, ofloksasin, sparfloksasin,

moksifloksasin, juga antibiotika gol

ongan tetrasiklin se

perti tetrasiklin,

oksitetrasiklin, doksisiklin, minosiklin. Konsumsi obat tersebut jika

memang diharuskan untuk dikonsum

si, penggunaannya diberikan jeda

setelah 3 jam menggunakan ferro

sulfat atau 2 jam sebelum

mengkonsumsi ferro sulfat. Jangan mengkonsumsi antasida pada saat yang

sama dengan waktu minum ferro sulfat, minumlah secara terpisah dengan

jeda waktu sejauh mungkin

3.

Sampaikan pada dokter Anda jika Anda memiliki atau pernah memiliki

ulkus, kolitis, atau penyakit usus.

4.

Sampaikan pada dokter jika Anda se

dang hamil, berencana untuk hamil,

atau menyusui. Jika Anda hamil sewaktu mengkonsumsi ferro sulfat,

hubungi dokter Anda.

5.

Instruksi diet apa sajakah


yang seharusnya anda ikuti?

Ikan, daging (terutama hati), dan sereal yang difortifikasi dan roti

merupakan sumber makanan yang baik

dan mengandung zat besi; anda dapat

mengkonsumsinya secara seimbang.

Apa yang harus saya lakukan

jika saya lupa dosis?

Jika anda lupa mengkonsumsi satu

dosis Ferro sulfat yang telah

diresepkan, maka anda dapat mengkonsumsi

satu dosis yang terlewat tersebut

begitu anda mengingatnya. Namun, jika

anda mengingatnya ketika hampir

memasuki waktu untuk dosis berikutnya,

lewati dosis yang tidak terminum dan

teruskan jadwal rutin dosis anda.

Jangan mengkonsumsi dosis ganda untuk

mengganti dosis yang tidak terminum.

Apa efek samping dapat disebabkan obat ini?

Ferrous sulfat dapat menyebabkan

efek samping. Jangan khawatir jika feses

Anda akan berubah warna menjadi lebi

h gelap, efek ini tidak berbahaya.

Beritahu dokter jika

salah satu dari geja

la-gejala dibawah ini semakin bertanbah

parah parah atau tidak membai:


1.

sembelit

2.

sakit perut

Jika anda mengalami efek samping

yang serius, anda sebaiknya menghubngi

dokter anda.

Kondisi penyimpanan yang diperlukan untuk obat ini adalah?

Simpan obat dalam wadah yang menyertai obat tersebut (kemasannya),

dalam kondisi tertutup rapat, dan jauh dari

jangkauan anak-anak. Disimpan pada

suhu kamar dan jauh dari panas tinggi dan kelembaban (bukan di kamar mandi).

memisahkan dan membuang semua obat yang

sudah kadaluarsa atau tidak lagi

dibutuhkan. Tanyakan pada apoteker a

nda mengenai tata cara pembuangan obat

yang benar

OBAT ANESTESI
Penthotal, ketamin
Yg tidak dianjurkan:propofol (disekresi di air susu), diazepam
(hipotonia, g3 nafas, aritmia jantung)
Ketamine.
Indikasi
 Anestetik tunggal untuk prosedur pembedahan dan dignostik.
 Induksi anestetik sebelum pemberian anestetik umum lain.
 Sebagai tambahan pada pemberian anestetik berpotensi rendah.
Kontra Indikasi
 Hipersensitif terhadap ketamin.
 Hipertensi eklamsia atau pre eklamsia.
 Infark miokard dan penyakit jantung koroner .
 Kelainan pembuluh darah otak.
Perhatian
 Intra Vaskular dilakukan perlahan selama 60 detik.
 Monitor fungsi jantung secara kontiniu.
 Pasien dengan tekanan cairan serebrospinal tinggi.

Interaksi Obat:
Barbiturat, narkotika.
Efek Samping
Depresi pernafasan, hipotensi, bradikardi, aritmia, gangguan gastro intestinal, neurologi,
kardio vaskular, dan psikologis.
Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil
B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali
penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko
pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
Kemasan
Vial 100 mg/ml x 20 ml x 10 biji.
Dosis
Induksi Intra vena : Awal 1 - 4,5 mg/kg.Intra muskular : 6,5 - 10 mg/k

OBAT PRE DAN EKLAMSIA


OBAT ANTIPIRETIKA

Analgetik & antipiretik Presentation Transcript

 1. Obat - Obat Analgetik dan Antipiretik RAUHUL AKBAR K, S.Farm., Apt.


 2. 07/28/13 Definisi Analgetika adalah zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran. Antipiretik adalah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh.
Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang dapat mengobati peradangan atau
pembengkakan. 2UNRIYO
 3. 07/28/13 Obat AINS Asam karboksilat Asam enolat Asam asetat Der as salisilat Der as
propionat Der as fenamat Der pirazolon Der oksikam Aspirin Diflunisal salisilat Ibuprofen
Ketoprofen naproksen As mefenamat meklofenamat Fenilbutazon oksifenbutazon
Piroksikam Tenoksikam Der asam fenilasetat Der asam asetat indol Diklofenak fenklofenak
Indometasin Sulindak tolmetin Penggolongan AINS berdasarkan struktur kimia 3UNRIYO
 4. 07/28/13 Mekanisme Kerja Berdasarkan penghambatan biosintesis prostagandin (PG)
PG akan dilepaskan bila sel mengalami kerusakan Analgetik menghambat enzim
siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG2 terganggu 4UNRIYO
 5. 07/28/13 Trauma/luka sel Gangguan pada membran sel fosfolipid Asam arakidonat
dihambat kortikosteroid Enzim fosfolipase hidroperoksid Endoperoksid PGG2/PGH
Leukotrien PGE2, PGF2, PGD2 Tromboksan A2 Prostasiklin Enzim lipoksigenase Enzim
siklooksigenase Dihambat obat AINS (serupa aspirin) Biosintesis Prostaglandin 5UNRIYO
 6. 07/28/13 Inflamasi Gejala inflamasi: rubor, kalor, dolor, tumor dan functio laesa Selama
inflamasi, mediator yang dilepaskan: histamin, bradikinin, leukotrien, dan PG Secara in
vitro, prostaglandin E2 (PGE2) dan prostasiklin PGI2) nanogram menimbulkan eritema,
vasodilatasi dan aliran darah lokal 6UNRIYO
 7. 07/28/13 Nyeri dan Demam PG hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan atau inflamasi PG menimbulkan keadaan hiperalgesia, kemudian
mediator kimiawi seperti bradikinin dan histamin merangsangnya dan menimbulkan nyeri
yang nyata Suhu badan diatur oleh keseimbangan antara produksi dan hilangnya panas
Alat pengatur suhu tubuh berada di hipotalamus Secara kimia diawali pelepasan pirogen
endogen atau sitokin yang memacu pelepasan PG yg berlebihan 7UNRIYO
 8. 07/28/13 Efek samping Yang paling sering adalah induksi tukak lambung yang kadang-
kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran pencernaan Beratnya efek
samping berbeda pada masing-masing obat Mekanisme terjadinya iritasi lambung: Iritasi
yang bersifat lokal, yang menyebabkan difusi kembali asam lambung ke mukosa dan
menyebabkan kerusakan jaringan Iritasi atau perdarahan lambug yg bersifat sistemik
melalui hambatan biosintesis PGE2 dan PGI2. Kedua PG ini banyak ditemukan di mukosa
lambung dengan fungsi menghambat sekresi asam lambung dn merangsang sekresi mukus
usus halus yang bersifat sitoprotektif 8UNRIYO
 9. 07/28/13 Gangguan fungsi trombosit akibat penghambatan biosintesis tromboksan A2
(TXA2) Efek ini dimanfaatkan untuk terapi profilaksis trombo-emboli Gangguan
homeostatik ginjal akibat penghambatan biosintesis PG Reaksi hipersensitivitas: rhinitis
vasomotor, udem, urtikaria, asma bronkial, hipotensi 9UNRIYO
 10. 07/28/13 Pembahasan Obat Parasetamol Asam mefenamat Asetosal Ibuprofen
10UNRIYO
 11. 07/28/13 Parasetamol Parasetamol tidak memiliki aktivitas anti- inflamasi.
Parasetamol kurang mengiritasi lambung. Overdosis dengan parasetamol khususnya
berbahaya karena dapat mengakibatkan kerusakan hati yang kadang-kadang tidak tampak
dalam 4-6 hari pertama. Kategori: - Ibu Hamil : B - Ibu Menyusui : A 11UNRIYO
 12. 07/28/13 Parasetamol Indikasi: nyeri ringan sampai sedang, demam Peringatan:
berkurangnya fungsi hati dan ginjal, ketergantungan pada alkohol Efek samping: efek
samping sangat jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut, dilaporkan
setelah penggunaan jangka panjang kerusakan hati. Dosis: Oral: 0,5-1 g tiap 4-6 jam
hingga maksimum 4 g sehari. Anak 2 bulan: 60 mg pada demam paskaimunisasi,
sebaliknya, dibawah usia 3 bulan (hanya dengan nasehat dokter) 10 mg/kg (5 mg/kg bila
terkena sakit kuning) 3 bulan – 1 tahun: 60-120 mg, 1-5 tahun: 120-250 mg, 6-12 tahun:
250-500 mg, dosis-dosis ini boleh diulang tiap 4- 6 jam bila diperlukan (maksimum sebanyak
4 dosis dalam 24 jam) 12UNRIYO
 13. 07/28/13 Bentuk sediaan: Parasetamol (generik) sirup 120 mg/5 ml, tablet 100 mg, 500
mg Biogesic (medifarma) sirup 120 mg/5 ml, tablet 500 mg Bodrex (Tempo) tabet 500
mg Itramol (Itrasal) sirup 120 mg/5 ml Pamol (Interbat) sirup 120 mg/ 5 ml, tablet 500
mg Panadol (Sterling) drops 100 mg/ml, kaptab 500 g, sirup 160 mg/5 ml, tab kunyah 80
mg Sanmol (Sanbe) drops 80 mg/0,8 ml, sirup 120 mg/5 ml, tablet 500 mg. Tempra
(Squibb) drops 100 mg/ml, sirup 160 mg/5 ml. 13UNRIYO
 14. Asam Mefenamat Asam mefenamat termasuk salah satu golongan analgesik dan juga
anti- inflamasi golongan nonsteroid. Efek samping asam mefenamat adalah gangguan
gastrointestinal (pencernaan), reaksi hipersensitif (pada kulit dan juga penyempitan saluran
nafas yang istilah medisnya bronkokonstriksi) dan diare. 07/28/13 14UNRIYO
 Dosis15. Dewasa dan anak di atas 14 tahun : dosis awal yang dianjurkan 500 mg
kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam. Dismenore: 500 mg 3 kali sehari, diberikan pada
saat mulai menstruasi ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari. Efek samping: dapat
terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan
diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.
Kontraindikasi: pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan
hipersensitif terhadap asam mefenamat. 07/28/13 15UNRIYO
 16. 07/28/13 Asetosal Asetosal diindikasikan untuk sakit kepala, nyeri muskuloskleletal
sementara, dismenore, dan demam. Pada peradangan, lebih disukai anti inflamasi dan
AINS lain yang mungkin lebih dapat ditoleransi dan lebih nyaman untuk pasien. Asetosal
makin banyak dipakai karena sifat antiplateletnya. Tablet asetosal atau tablet terlarutkan
(dispersibel) asetosal memadai untuk sebagian besar penggunaan karena efeknya yang
cepat. Kategori: - Ibu Hamil : C - Ibu Menyusui : A 16UNRIYO
 17. 07/28/13 Asetosal Indikasi: nyeri ringan sampai sedang, demam, antiplatelet.
Peringatan: asma, alergi, menurunnya fungsi ginjal atau hati, dehidrasi, kehamilan, pasien
lanjut usia, defisiensi G6DP. Kontraindikasi: anak dibawah usia 12 tahun dan anak yang
sedang disusui, ulserasi saluran cerna, hemofilia, tidak untuk pengobatan gout. Efek
samping: biasanya ringan dan tidak sering, tetapi insidens tinggi untuk iritasi saluran cerna
dengan perdarahan ringan yang asimptomatis, memanjangnya bleeding time,
bronkospasme, dan reaksi kulit pada pasien hipersensitif. Dosis: 300-900 mg tiap 4-9 jam
bila diperlukan, maksimum 4 g per hari. 17UNRIYO
 18. 07/28/13 Bentuk Sediaan: Asetosal (Generik) tablet 100 mg, 500 mg Aspilet
(medifarma) tablet 81 mg Aspirin (Bayer) tablet 100 mg, 300 mg, 500 mg Contrexyn
(Supra Ferbindo) tabet Farmasal (Pratapa Nirmala) tabet 100 mg Inzana (Konimex)
tablet Naspro (Nocholas) table 300 mg 18UNRIYO
 19. Ibuprofen Ibuprofen termasuk jenis analgesik dan antipiretik non-steroid ( nonsteroidal
anti-inflammatory drug). Ibuprofen bisa digunakan sebagai obat sakit kepala, mengurangi
sakit otot, nyeri haid, selesma, flu dan sakit selepas pembedahan. Obat ini dijual dengan
merk dagang Advil, Motrin, Nuprin, dan Brufen. Kategori: - Ibu Hamil : B - Ibu Menyusui :
A 07/28/13 19UNRIYO
 20. 07/28/13 Obat analgetik yang berisiko pada kehamilan AINS Trimester 3 Disarankan
untuk dihindari, kecuali apabila diperkirakan manfaatnya lebih besar dari risikonya
Menyebabkan penutupan duktus arteriosus janin in utero, hipertensi pulmoner persisten
pada bayi Menunda bermulanya persalinan dan memperlama proses persalinan
20UNRIYO
 21. 07/28/13 Analgesik opioid Trimester 3 Menekan pernafasan bayi Gastrik stasis
dan risiko pneumonia inhalasi pada ibu selama persalinan Asetosal Kegagalan fungsi
platelet dan risiko hemoragi Menunda persalinan dan memperlama proses persalinan
dengan peningkatan perdarahan Hindari minum obat ini pada minggu-minggu terakhir
Kernikterus pada bayi-kuning 21UNRIYO
 22. Penggunaan Obat pada Ibu Hamil Kategori A : obat-obat yang telah banyak digunakan
oleh wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk
lainnya Kategori B : obat-obat yang pengalaman pemakaiannya pada wanita hamil masih
terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk
lainnya pada janin 07/28/13 22UNRIYO
 Kategori C : obat-obat yang dapat23. memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai
malformasi anatomi, semata-mata karena efek obat didalam tubuh, umumnya bersifat
reversibel. Kategori D : obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian
malformasi janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat
irreversibel. 07/28/13 23UNRIYO
 Kategori X : obat yang telah terbukti24. mempunyai resiko tinggi terjadinya pengaruh
buruk yang menetap (irreversibel) pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat
dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama kehamilan. 07/28/13 24UNRIYO
 25. Penggunaan Obat pada Ibu Menyusui Kategori A : Relatif aman Kategori B :
Membutuhkan perhatian Kategori C : Tidak diketahui Kategori D : Kontraindikasi
07/28/13 25UNRIYO

VITAMIN DAN MINERAL

 1. VITAMIN DAN MINERAL


 2. MINERAL • Kalsium dan magnesium • Fosfor • Fluorid • seng STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 2
 3. Suplemen kalsium • Hanya diperlukan bila asupan kalsium tidak cukup •
Kebutuhan diet pada ibu hamil dan anak-anak lebih besar • Pada osteoporosis
suplemen harian 800 mg kalsium dapat menurunkan laju kehilangan tulang STIKES
Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 3
 4. Garam kalsium • Indikasi: untuk defisiensi kalsium • Peringatan: kerusakan ginjal,
sarkoidosis • Efek samping: gangguan gastrointestinal ringan, bradikardi, aritmia,
iritasi setelah injeksi iv • Dosis: peroral, tiap hari dalam dosis terbagi • Iv perlahan
untuk hipokalsemia akut Ca glukonat 1-2 g • Sediaan oral: – Ca glukonat tablet 600
mg – Ca laktat tabet 300 mg, 500 mg – CDR eff. Tablet – Kalk tablet 500 mg – Ca
sandoz – Dumocalcin tablet 500 mg, 250 mg • Sediaan parenteral: Ca glukonat 10%
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 4
 5. Magnesium • Merupakan unsur penting dalam banyak sistem enzim, khususnya
yang terlibat dalam pembentukan energi • Garam Mg tidak terserap baik dalam sal.
Cerna, hal ini menjelaskan kegunaan MgSO4 sebagai laksatif osmotik • Mg
diekskresi sebagian besar lewat ginjal, dan hipermagnesia bisa menyebabkan
kelemahan otot dan aritmia (jarang terjadi) • Defisiensi tejadi pada pasien yg
menjalani terapi diuretik dan aminoglikosida • MgSO4 dianjurkan untuk pengobatan
darurat aritmia serius. Dosis lazim: 8 mmol Mg selama 10-15 menit • Untuk infark
miokard iv awal 8 mmol dalam 20 menit, dilanjutkan dengan infus iv 65-72 mmol
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 5
 6. Eklampsia • MgSO4 menunjukkan peran besar dalam eklampsia untuk mencegah
kejang berulang • Diawali dengan pemberian iv 4 g (16 mmol Mg) dalam 20 menit,
disusul dengan iv 1g tiap jam. • Berulangnya kejang memerlukan bolus iv tambahan
2-4 g. • Perlu monitoring EKG dan pengawasan tanda overdosis • Gejala overdosis:
hilangnya refeks patella, lemah, mual, rasa panas, flushing, ngantuk, pandangan ganda
dll. STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 6
 7. Fluorid • Memberikan perlindungan terhadap karies gigi • Dianjurkan anak tidak
perlu menggunakan F sampai usia 6 tahun • Natrium Fluorida : – Indikasi:
pencegahan karies gigi – Efek samping: kadang bercak putih pada gig – Tablet harus
dihisap dan diberikan pada malam hari – Bentuk sediaan: Fluor tablet 1 mg, Vinafluor
tab 1 mg STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 7
 8. Seng • Terapi seng oral hanya diberikan bila ada bukti defisiensi yang jelas •
Kondisi hipoproteinaemi menyebabkan penurunan palsu kadar plasma seng •
Defisiensi seng dapat timbul pada diet yang tidak memadai, malabsorbsi, berat badan
turun • Efek samping: nyeri perut dan dispepsia • Bentuk sediaan: – Surbex Z kaptab
– Zegase tablet Ss – Zegavit Kaptab – Zevit-C STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 8
 9. Vitamin • Digunakan untuk pencegahan dan defisiensi spesifik atau ketika diet
diketahui tidak memadai • Penggunaannya sebagai “penambah vitamin” tidak terbukti
bermanfaat, bahkan sediaan yang mengandung vitamin A dan D bisa berbahaya jika
diminum melebih dosis yang tertera • Trend untuk pengobatan “mega vitamin”
dengan vitamin yang larut air seperti asam askorbat dan piridoksin tidak ilmiah dan
bisa berbahaya STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 9
 10. Vitamin A • Defisiensi vit A (retinol) dihubungkan dengan kerusakan mata
(xeroftalmia) dan kerentanan infeksi. Tetapi defisiensi jarang terjadi, bahkan pada
kelainan absorbsi lemak. • Wanita hamil dianjurkan untuk tidak menggunakan
vitamin A (termasuk tablet dan fish liver oil drop) karena ada bukti bahwa vitamin A
teratogenik. • Bentuk sediaan: – Vit A tunggal : • Vitamin A generik (injeksi) 40.000
iu, 50.000 iu, 100.000, 300.000 iu – Vit A dan D: • Minyak ikan • Levertran • Scott
emulsion – Vitamin A,D, C untuk anak: • AD-plex, Adelysin • Dosis: anak 1 bulan –
5 tahun 5 tetes tiap hari STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 10
 11. Vitamin A • Kategori : C • Signifikan : Memiliki kemungkinan teratogenik pada
manusia • Potensi : Kadang-kadang terjadi efek tetapi tidak rutin - jarang terjadi efek •
Keterangan : 2 kasus anomali saluran kencing janin. Dosis tinggi (kontraindikasi) ibu
hamil yang mengalami defisiensi vitamin A : teratogenik. Bila dipakai terus menerus
dengan dosis > 25.000 IU/hari dapat menyebabkan craniofacial, cardiac defect, limb
reduction, urinary tract defect.STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 11
 12. Kelompok vitamin B • Defisiensi vit B, selain defisiensi vit B12, jarang terjadi
dan biasanya diobati dengan sediaan berisi tiamin (B1), riboflavin (B2), dan
nikotinamid • Defisiensi yang hebat pada keadaan ensefalopati dan psikosis karena
alkoholisme kronis. • Defisiensi piridoksin (B6) juga jarang terjadi, tetapi dapat
timbul selama terapi TBC (isoniazid) dan ditandai dengan neuritis perifer • Asam
folat dan vit B12 digunakan untuk anemia megaloblastik STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 12
 13. Tiamin (Vitamin B1) • Peringatan: syok anafilaktik dapat timbul setelah injeksi •
Dosis: defisiensi kronik ringan, 10-25 mg tiap hari, defisiensi berat 200-300 mg tiap
hari. • Bentuk sediaan: – Vitamin B1 (generik) tablet 5 mg, 10 mg, 25 mg, 50 mg –
Artoneuron (artopharma) kaptab Sg 50 mg – Dellavit B1 (Darya varia) tablet 100 mg,
50 mg, injeksi 100 mg/ml – Soho-B (soho) tablet 100 mg STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 13
 14. • Karena efek samping alergi yang serius secara potensial dapat timbul ketika,
atau segera setelah pemberian injeksi, maka dianjurkan: – Penggunaannya dibatasi
hanya untuk penderita yang benar memerlukan pengobatan parenteral – Injeksi
intravena harus dilakukan perlahan (dalam 10 menit) – Fasilitas untuk mengatasi syok
anafilaksis harus tersedia sewaktu pemberian STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 14
 15. Piridoksin HCl • Dosis: keadaan defisiensi, 20-50 mg hingga 3 kali sehari •
Neuropati isoniazid: profilaksis 10 mg tiap hari, terapetik, 50 mg 3x sehari • Sindrom
prahaid, 50-100 mg tiap hari • Bentuk sediaan: – Piridoksin (generik) tablet 10 mg, 25
mg, 50 mg – Liconam (berlico) tablet 10 mg, 25 mg STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 15
 16. VITAMIN B KOMPLEKS • Vitamin B kompleks tablet: nikotinamid 20 mg,
riboflavin 2 mg, tiamin HCl 2 mg, Ca pantotenat 10 mg • Dosis: profilaksis, 1-2
tablet/hari • Bentuk sediaan: – Vitamin B Complex (Generik) tablet Sg – Becombion
(Merck) drop – Cyano B complex (Dupa) – Neurobion (Merck) STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 16
 17. Vitamin C (asam askorbat) • Terapi vitamin C esensial dalam scurvy, tetapi
manifestasi defisiensi vitamin C tidak terlalu jelas pada penderita lanjut usia. • Jarang
perlu meresepkan lebih dari 100 mg tiap hari kecuali pada pengobatan scurvy. •
Klaim bahwa vitamin C mengurangi pilek atau mempercepat sembuhnya luka tidak
pernah dibuktikan • Dosis: profilaktik 25-75 mg tiap hari, terapetik tidak kurang dari
250 mg tiap hari dalam dosis terbagi • Bentuk sediaan: – Asam askorbat (generik)
tablet 10 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg, 200 mg, 500 mg – Redoxon – Vicee – Vitacimin
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 17
 18. Vitamin D • Istilah vitamin D digunakan untuk berbagai zat yang memiliki sifat
mencegah atau menyembuhkan ricketsia. • Mencakup: – Ergokalsiferol (kalsiferol, vit
D2) – Kolekalsiferol (vit D3) – Dihidrotakisterol – Alfakalsiferol – kalsitriol STIKES
Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 18
 19. • Defisiensi vitamin D karena malabsorbsi intestinal atau penyakit hati kronis
biasanya memerlukan vitamin D dosis farmakologis, seperti tablet kalsiferol 1 mg
(40.000 unit) tiap hari. • Hipokalsemia krn hipoparatiroidsm sering memerlukan dosis
sampai 2,5 mg (100.000 unit) • Derivat vitamin D yang baru (alfakalsidol dan
kalsitriol) bekerja lebih singkat dan mudah dieliminasi • Vitamin D memerlukan
hidroksilasi di ginjal menjadi bentuk aktifnya • Kalsitriol juga diindikasikan untuk
pengobatan osteoporosis pasca menopause • Air susu ibu yang mengkonsumsi
vitamin D dapat menyebabkan hiperkalsemia bila diberikan pada bayi • Bentuk
sediaan: – One alpha (leo) kapsul lunak, alfakalsidol 250 nanogram – Recaltrol
(Roche) kalsitriol 250 nanogram – Unical-D (Universal) kolekalsiferol STIKES
Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 19
 20. Vitamin D • Signifikan : Memiliki kemungkinan yang kecil untuk menyebabkan
teratogenik pada manusia • Potensi : Jarang terjadi efek • Keterangan : Hiperkalsemia
neonatal. Vitamin D untuk hipoparatiroid tidak ada efek pada janin STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 20
 21. Vitamin E (Tokoferols) • Kebutuhan harian vit E belum dipastikan, tetapi
mungkin sekitar 3-15 mg tiap hari. • Ada sedikit bukti bahwa suplemen oral vitamin E
perlu pd orang dewasa, bahkan bila ada malabsorbsi lemak yang disebabkan
kolestasis • Anak dg kolestasis kongenital, kadar vit E yg abnormal rendah berhub dg
kelainan neuromuskuler, yg biasanya hanya menunjukkan respons terhadap
pemberian parenteral vit E • Vit E telah dicoba untuk beragam kondisi lain tetapi
tidak ada bukti ilmiah tentang manfaatnya. • Dosis tinggi berhubungan dengan
meningkatnya efek samping STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 21
 22. ALFA TOKOFEROL ASETAT • Indikasi: defisiensi vit E • Peringatan:
predisposisi terhadap trombosis, emningkatnya risiko necrotising enterocolitis pada
bayi prematur bb<1,5 kg • Efek samping: diare dan sakit perut dengan dosis > 1 g
sehari • Sediaan: – Vit E (generik) kapsul lunak. 100 g, tablet Ss 100 mg – Natur E
(Darya Varia) kapsul lnk 100 ui, 200 ui STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 22
 23. VITAMIN K • Vitamin K perlu untuk produksi faktor pembeku darah dan
berbagai protein yang diperlukan untuk kalsifikasi tulang yang normal • Karena
vitamin K larut lemak, penderita dengan malabsorbsi lemak, khususnya bila ada
obstruksi bilier atau penyakit hati bisa menjadi defisien • Untuk pemberian oral
pencegahan defisiensi vitamin K pada sindrom malabsorbsi, sediaan larut air, harus
digunakan menadiol natrium fosfat, dosis biasanya sekitar 10 mg tiap hari. STIKES
Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 23
 24. • Antikoagulan kumarin bekerja menghambat metabolisme vitamin K pada sel
hati dan efeknya dapat diantagonis dengan memberikan vitamin K STIKES Respati
septimawanto_apt@yahoo.co.id 24
 25. MENADIOL NATRIUM FOSFAT • Indikasi : defisiensi vit K • Peringtan :
defisiensi G6DP dan defisiensi vitamin E (risiko hemolisis) • Kontraindikasi :
neonatus, bayi, dan hamil trimester 3 • Sediaan : menadiol fosfat (generik) tablet 100
mg, cairan inj. 10 mg/ml STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 25
 26. Menadiol • Kategori : X • Keterangan : Hiperbilirubinemia & kernicterus pada
bayi yang baru lahir. Bila perlu vitamin K selama hamil gunakan fitomenadion
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 26
 27. FITOMENADION • Peringatan: injeksi intravena harus diberikan perlahan •
Sediaan: – Phytomenadion tabet Sg 10 mg, 25 mg, untuk dikunyah atau dibiarkan
larut perlahan dalam mulut – Phytomenadion injeksi, 10 mg/ml ampul27 1 ml
STIKES Respati septimawanto_apt@yahoo.co.id 27

ANTI KONVULSAN
KATEGORI OBAT-OBATAN ANTIKONVULSAN
Mencegah kambuhnya kejang dan mengakhiri aktivitas klinik dan elektrik kejang.
1. Magnesium sulfat.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa magnesium sulfat merupakan drug of
choice untuk mengobati kejang eklamptik (dibandingkan dengan diazepam dan fenitoin).
Merupakan antikonvulsan yang efektif dan membantu mencegah kejang kambuhan dan
mempertahankan aliran darah ke uterus dan aliran darah ke fetus. Magnesium sulfat berhasil
mengontrol kejang eklamptik pada >95% kasus. Selain itu zat ini memberikan keuntungan
fisiologis untuk fetus dengan meningkatkan aliran darah ke uterus. Mekanisme kerja
magnesium sulfat adalah menekan pengeluaran asetilkolin pada motor endplate. Magnesium
sebagai kompetisi antagonis kalsium juga memberikan efek yang baik untuk otot skelet.
Magnesium sulfat dikeluarkan secara eksklusif oleh ginjal dan mempunyai efek
antihipertensi. Dapat diberikan dengan dua cara, yaitu IV dan IM. Rute intravena lebih
disukai karena dapat dikontrol lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
tingkat terapetik lebih singkat. Rute intramuskular cenderung lebih nyeri dan kurang nyaman,
digunakan jika akses IV atau pengawasan ketat pasien tidak mungkin. Pemberian magnesium
sulfat harus diikuti dengan pengawasan ketat atas pasien dan fetus.
Tujuan terapi magnesium adalah mengakhiri kejang yang sedang berlangsung dan mencegah
kejang berkelanjutan. Pasien harus dievaluasi bahwa refleks tendon dalam masih ada,
pernafasan sekurangnya 12 kali per menit dan urine output sedikitnya 100 ml dalam 4 jam.
Terapi magnesium biasanya dilanjutkan 12-24 jam setelah bayi lahir ; dapat dihentikan jika
tekanan darah membaik serta diuresis yang adekuat. Kadar magnesium harus diawasi pada
pasien dengan gangguan fungsi ginjal, pada level 6-8 mg/dl. Pasien dengan urine output yang
meningkat memerlukan dosis rumatan untuk mempertahankan magnesium pada level
terapetiknya. Pasien diawasi apakah ada tanda-tanda perburukan atau adanya keracunan
magnesium.

Protokol pemberian magnesium menurut The Parkland Memorial Hospital, Baltimore, adalah
sebagai berikut :
4 g. magnesium sulfat IV dalam 5 menit, dilanjutkan dengan 10 g. magnesium sulfat
dicampur dengan 1 ml lidokain 2% IM dibagi pada kedua bokong. Bila kejang masih
menetap setelah 15 menit lanjutkan dengan pemberian 2 g. magnesium sulfat IV dalam 3-5
menit. Sebagai dosis rumatan, 4 jam kemudian berikan 5 g. magnesium sulfat IM, kecuali
jika refleks patella tidak ada, terdapat depresi pernafasan, atau urine output <100 ml dalam 4
jam tersebut. Atau dapat diberikan magnesium sulfat 2-4 g/jam IV. Bila kadar magnesium
>10 mg/dl dalam waktu 4 jam setelah pemberian bolus maka dosis rumatan dapat diturunkan.
Level terapetik adalah 4,8-8,4 mg/dl. Dengan protokol di atas, biasanya serum magnesium
akan mencapai 4-7 mg/dl pada pasien dengan distribusi volume normal dan fungsi ginjal
yang normal. Pengawasan aktual serum magnesium hanya dilakukan pada pasien dengan
gejala keracunan magnesium atau pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Pasien dapat
mengalami kejang ketika mendapat magnesium sulfat. Bila kejang timbul dalam 20 menit
pertama setelah menerima loading dose, kejang biasanya pendek dan tidak memerlukan
pengobatan tambahan.
Bila kejang timbul >20 menit setelah pemberian loading dose, berikan tambahan 2-4 gram
magnesium. dosis: inisial: 4-6 g. IV bolus dalam 15-20 menit; bila kejang timbul setelah
pemberian bolus, dapat ditambahkan 2 g. IV dalam 3-5 menit. Kurang lebih 10-15% pasien
mengalami kejang lagi setelah pemberian loading dosis. Dosis rumatan: 2-4 g./jam IV per
drip. Bila kadar magnesium > 10 mg/dl dalam waktu 4 jam setelah pemberian per bolus maka
dosis rumatan dapat diturunkan. Pada Magpie Study, untuk keamanan, dosis magnesium
dibatasi. Dosis awal terbatas pada 4 g. bolus IV, dilanjutkan dengan dosis rumatan 1 g./jam.
Jika diberikan IM, dosisnya 10 g. dilanjutkan 5 g. setiap 4 jam. Terapi diteruskan hingga 24
jam kontraindikasi : Hipersensitif terhadap magnesium, adanya blok pada jantung, penyakit
Addison, kerusakan otot jantung, hepatitis berat, atau myasthenia gravis.
Interaksi : Penggunaan bersamaan dengan nifedipin dapat menyebabkan hipotensi dan
blokade neuromuskular. Dapat meningkatkan terjadinya blokade neuromuskular bila
digunakan dengan aminoglikosida, potensial terjadi blokade neuromuskular bila digunakan
kersamaan dengan tubokurarin, venkuronium dan suksinilkolin. Dapat meningkatkan efek
SSP dan toksisitas dari depresan SSP, betametason dan kardiotoksisitas dari ritodrine.
Kategori keamanan pada kehamilan : A – aman pada ehamilan.(Fugate SR dkk), Peringatan :
Selalu monitor adanya refleks yang hilang, depresi nafas dan penurunan urine output:
Pemberian harus dihentikan bila terdapat hipermagnesia dan pasien mungkin membutuhkan
bantuan ventilasi. Depresi SSP dapat terjadi pada kadar serum 6-8 mg/dl, hilangnya refleks
tendon pada kadar 8-10 mg/dl, depresi pernafasan pada kadar 12-17 mg/dl, koma pada kadar
13-17 mg/dl dan henti jantung pada kadar 19-20 mg/dl. Bila terdapat tanda keracunan
magnesium, dapat diberikan kalsium glukonat 1 g. IV secara perlahan. Magnesium sulfat
harus dipikirkan untuk wanita hamil dengan eklampsia karena harganya murah, cocok
digunakan di negara yang pendapatannya rendah. Pemberian intravena lebih disukai karena
efek sampingnya lebih rendah dan masalah yang disebabkan oleh tempat penyuntikan lebih
sedikit. Lamanya pengobatan umumnya tidak lebih dari 24 jam, dan bila rute intravena
digunakan untuk terapi rumatan maka dosisnya jangan melebihi 1 g/jam.Pemberian dan
pengawasan klinik selama pemberian magnesium sulfat dapat dilakukan oleh staf medik,
bidan dan perawat yang sudah terlatih.
2. Fenitoin
Fenitoin telah berhasil digunakan untuk mengatasi kejang eklamptik, namun diduga
menyebabkan bradikardi dan hipotensi. Fenitoin bekerja menstabilkan aktivitas neuron
dengan menurunkan flux ion di seberang membran depolarisasi. Keuntungan fenitoin adalah
dapat dilanjutkan secara oral untuk beberapa hari sampai risiko kejang eklamtik berkurang.
Fenitoin juga memiliki kadar terapetik yang mudah diukur dan penggunaannya dalam jangka
pendek sampai sejauh ini tidak memberikan efek samping yang buruk pada neonatus.
Dosis awal: 10 mg/kgbb. IV per drip dengan kecepatan < 50 mg/min, diikuti dengan dosis
rumatan 5 mg/kgbb. 2 jam kemudian. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap fenitoin, blok
sinoatrial, AV blok tingkat kedua dan ketiga, sinus bradikardi, sindrom Adams-Stokes.
Interaksi : Amiodaron, benzodiazepin, kloramfenikol, simetidin, flukonazol, isoniazid,
metronidazol, miconazol, fenilbutazon, suksinimid, sulfonamid, omeprazol, fenasemid,
disulfiram, etanol (tertelan secara akut), trimethoprim dan asam valproat dapat meningkatkan
toksisitas fenitoin. Efektivitas fenitoin dapat berkurang bila digunakan bersamaan dengan
obat golongan barbiturat, diazoksid, etanol, rifampisin, antasid, charcoal, karbamazepin,
teofilin, dan sukralfat. Fenitoin dapat menurunkan efektifitas asetaminofen, kortikosteroid,
dikumarol,disopiramid, doksisiklin, estrogen, haloperidol, amiodaron, karbamazepin,
glikosida jantung, kuinidin, teofilin, methadon, metirapon, mexiletin, kontrasepsi oral, dan
asam valproat.
Kategori keamanan pada kehamilan: D-Tidak aman untuk kehamilan. Peringatan: Diperlukan
pemeriksaan hitung jenis dan analisis urin saat terapi dimulai untuk mengetahui adanya
diskrasia darah. Hentikan penggunaan bila terdapat skin rash, kulit mengelupas, bulla dan
purpura pada kulit. Infus yang cepat dapat menyebabkan kematian karena henti jantung,
ditandai oleh melebarnya QRS. Hati-hati pada porfiria intermiten akut dan diabetes (karena
meningkatkan kadar gula darah). Hentikan penggunaan bila terdapat disfungsi hati.
3. Diazepam
Telah lama digunakan untuk menanggulangi kegawatdaruratan pada kejang eklamptik.
Mempunyai waktu paruh yang pendek dan efek depresi SSP yang signifikan. Dosis : 5 mg
IV. Kontraindikasi: Hipersensitif pada diazepam, narrowangle glaucoma. Interaksi:
Pemberian bersama fenotiazin, barbiturat, alkohol dan MAOI meningkatkan toksisitas
benzodiazepin pada SSP.Kategori keamanan pada kehamilan: D-tidak aman digunakan pada
wanita hamil. Peringatan : Dapat menyebabkan flebitis dan trombosis vena, jangan diberikan
bila IV line tidak aman; Dapat menyebabkan apnea pada ibu dan henti jantung bila diberikan
terlalu cepat. Pada neonatus dapat menyebabkandepresi nafas, hipotonia dan nafsu makan
yang buruk. Sodium benzoat berkompetisi dengan bilirubin untuk pengikatan albumin,
sehingga merupakan faktor predisposisi kernikterus pada bayi.

ANTI HIPERTENSI
Hipertensi yang berasosiasi dengan eklampsia dapat dikontrol dengan adekuat dengan
menghentikan kejang. Antihipertensi digunakan bila tekanan diastolik >110 mmHg. untuk
mempertahankan tekanan diastolik pada kisaran 90-100 mmHg. Antihipertensi mempunyai 2
tujuan utama: (1) menurunkan angka kematian maternal dan kematian yang berhubungan
dengan kejang, stroke dan emboli paru dan (2) menurunkan angka kematian fetus dan
kematian yang disebabkan oleh IUGR, placental abruption dan infark. Bila tekanan darah
diturunkan terlalu cepat akan menyebabkan hipoperfusi uterus. Pembuluh darah uterus
biasanya mengalami vasodilatasi maksimal dan penurunan tekanan darah ibu akan
menyebabkan penurunan perfusi uteroplasenta. Walaupun cairan tubuh total pada pasien
eklampsia berlebihan, volume intravaskular mengalami penyusutan dan wanita dengan
eklampsia sangat sensitif pada perubahan volume cairan tubuh. Hipovolemia menyebabkan
penurunan perfusi uterus sehingga penggunaan diuretik dan zat-zat hiperosmotik harus
dihindari. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk wanita hamil dengan hipertensi adalah
hidralazin dan labetalol. Nifedipin telah lama digunakan tetapi masih kurang dapat diterima.

1. Hidralazin

Merupakan vasodilator arteriolar langsung yang menyebabkan takikardi dan peningkatan


cardiac output. Hidralazin membantu meningkatkan aliran darah ke uterus dan mencegah
hipotensi. Hidralazin dimetabolisir di hati. Dapat mengontrol hipertensi pada 95% pasien
dengan eklampsia. Dosis: 5 mg IV ulangi 15-20 menit kemudian sampai tekanan darah <110
mmHg. Aksi obat mulai dalam 15 menit, puncaknya 30-60 menit, durasi kerja 4-6 jam.
Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap hidralazin, penyakit rematik katup mitral jantung.
Interaksi: MAOI dan beta-bloker dapat meningkatkan toksisitas hidralazin dan efek
farmakologi hidralazin dapat berkurang bila berinteraksi dengan indometasin. Kategori
keamanan pada kehamilan: C – keamanan penggunaanya pada wanita hamil belum pernah
ditetapkan. Peringatan: Pasien dengan infark miokard, memiliki penyakit jantung koroner;
Efek sampingnya kemerahan, sakit kepala, pusing-pusing, palpitasi, angina dan sindrom
seperti idiosinkratik lupus.(biasanya pada penggunaan kronik).
2. Labetalol
Merupakan beta-bloker non selektif. Tersedia dalam preparat IV dan per oral. Digunakan
sebagai pengobatan alternatif dari hidralazin pada penderita eklampsia. Aliran darah ke
uteroplasenta tidak dipengaruhi oleh pemberian labetalol IV. Dosis: Dosis awal 20 mg, dosis
kedua ditingkatkan hingga 40 mg, dosis berikutnya hingga 80 mg sampai dosis kumulatif
maksimal 300 mg; Dapat diberikan secara konstan melalui infus; Aksi obat dimulai setelah 5
menit, efek puncak pada 10-20 menit, durasi kerja obat 45 menit sampai 6 jam.
Kontraindikasi: Hipersensitif pada labetalol, shock kardiogenik, edema paru, bradikardi, blok
atrioventrikular, gagal jantung kongestif yang tidak terkompensasi; penyakit saluran nafas
reaktif, bradikardi berat. Interaksi: Menurunkan efek diuretik dan meningkatkan toksisitas
dari metotreksat, litium, dan salisilat. Menghilangkan refleks takikardi yang disebabkan oleh
penggunaan nitrogliserin tanpa efek hipotensi. Simetidin dapat meningkatkan kadar labetalol
dalam gula darah. Glutetimid dapat menurunkan efek labetalol dengan cara menginduksi
enzim mikrosomal. Kategori keamanan pada kehamilan : C-keamanan penggunaanya pada
wanita hamil belum ditetapkan. Peringatan: Hati-hati bila digunakan pada pasien dengan
gangguan fungsi hati. Hentikan penggunaan bila terdapat tanda disfungsi hati. Pada pasien
yang berumur dapat terjadi keracunan ataupun respons yang rendah.
3. Nifedipin:
Merupakan Calcium Channel Blocker yang mempunyai efek vasodilatasi kuat arteriolar.
Hanya tersedia dalam bentuk preparat oral. Dosis: 10 mg per oral, dapat ditingkatkan sampai
dosis maksimal 120 mg/ hari. Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap nifedipin. Interaksi:
Hati-hati pada penggunaan bersamaan dengan obat lain yang berefek menurunkan tekanan
darah, termasuk beta blocker dan opiat; H2 bloker (simetidin) dapat meningkatkan toksisitas.
Kategori keamanan pada kehamilan: C – Keamanan penggunaannya pada wanita hamil
belum ditetapkan. Peringatan: Dapat menyebabkan edema ekstremitas bawah, jarang namun
dapat terjadi hepatitis karena alergi. Masalah utama penggunaan nifedipin adalah hipotensi.
Hipotensi biasanya terjadi bila mengkonsumsi kalsium. Sebaiknya dihindari pada kehamilan
dengan IUGR dan pada pasien dengan fetus yang terlacak memiliki detak jantung abnormal.
4. Klonidin
Merupakan agonis selektif reseptor 2 ( 2-agonis). Obat ini merangsang adrenoreseptor 2 di
SSP dan perifer, tetapi efek antihipertensinya terutama akibat perangsangan reseptor 2 di
SSP. Dosis: dimulai dengan 0.1 mg dua kali sehari; dapat ditingkatkan 0.1-0.2 mg/hari
sampai 2.4 mg/hari. Penggunaan klonidin menurunkan tekanan darah sebesar 30-60 mmHg,
dengan efek puncak 2-4 jam dan durasi kerja 6-8 jam. Efek samping yang sering terjadi
adalah mulut kering dan sedasi, gejala ortostatik kadang terjadi. Penghentian mendadak dapat
menimbulkan reaksi putus obat. Kontraindikasi: Sick-sinus syndrome, blok artrioventrikular
derajat dua atau tiga. Interaksi: Diuretik, vasodilator, -bloker dapat meningkatkan efek
antihipertensi. Pemberian bersamaan dengan bloker dan atau glikosida jantung dapat
menurunkan denyut jantung dan disritmia. Pemberian bersamaan dengan antidepresan
trisiklik dapat menurunkan kemampuan klonidin dalam menurunkan tekanan darah.
Kategori keamanan pada kehamilan: C – keamanan penggunaannya pada wanita hamil belum
ditetapkan. Peringatan: Hati-hati pada pasien dengan kelainan ritme jantung, kelainan sistem
konduksi AV jantung, gagal ginjal, gangguan perfusi SSP ataupun perifer, depresi,
polineuropati, konstipasi. Dapat menurunkan kemampuan mengendarai mobil ataupun
mengoperasikan mesin.

Brand: : Actavis
Product
G
Code::
Komposisi: Methyldopa
Hipertensi essensial ringan dan berat, hipertensi nefrogenik, hipertensi pada
Indikasi:
awal kehamilan.
Awal : 1/2-1 tablet/hari, tingkatkan secara bertahap 1/2-1 tablet tiap 2-3
Dosis:
kali/hari.
Pemberian
Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Obat:
Kontra
Hipersensitif, sirosis hati atau riwayat penyakit hati, hepatitis akut.
Indikasi:
Perhatian: Disfungsi ginjal berat, penyakit hati dan gangguan mental.
Efek Ruam kulit, mulut kering, sakit kepala, lesu, hidung tersumbat, gangguan
Samping: saluran cerna, pusing, peningkatan berat badan, edema, impotensi.
Efek hipotensi dikurangi dengan obat simpatomimetik, antidepresan trisiklik,
Interaksi
fenotiazid dan dipertinggi dengan diuretik tiazid, alkohol, I-dopa, vasodilator.
Obat:
Mempotensiasi kerja hipoglikemik dari tolbutamid.
Kemasan: Tablet 250 mg x 100

OBAT IMMUNOLOGI
OBAT EMETIK
Vitamin B6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B kompleks.
Piridoksal fosfat (PLP) adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi
metabolisme asam amino, termasuk diantaranya proses transaminasi, deaminasi, dan
dekarboksilasi. PLP juga diperlukan dalam reaksi enzimatis yang mengatur proses pelepasan glukosa
dari glikogen.

OBAT ANTIDOTUM
MgSO4 calcium gluconas

Anda mungkin juga menyukai