II ALJABAR BOOLEN
Materi : Aljabar Boolen
Sub Materi :
1. Aljabar Boolen
2. Aplikasi Aljabar Boolen pada rangkaian logika
3. Peta Karnaugh
4. Penyederhanaan Aljabar Boolen
Capaian Pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan aljabar Boolean, teorema dan aksioma-aksioma yang berlaku,
menerjemahkan persamaan aljabar boolen pada rangkaian logika dan tabel kebenaran,
menyederhanakan Persamaan Boolean dengan bantuan hukum-hukum yg berlaku,
menyederhanakan persamaan aljabar Boolean dengan bantuan peta karnaugh
Pendahuluan
Aljabar boole adalah cabang ilmu matematika yang diperlukan untuk mempelajari disain logika
dari sebuah system digital. Aljabar boole dikembangkan oleh George Boole tahun 1847 untuk
memecahkan persoalan logika matematika.
a. Komutatif
b. Distributif
c. Identitas
20
Diktat Logika Matematika
d. Komplemen
e. Idempoten
f. Boundednes
g. Absorbsi (penyerapan)
h. Involusi
i. Asosiatif
j. De Morgan
Sebagian besar rangkaian dalam hardware system pengolahan data adalah rangkaian logic,
yang dapat bekerja sebagai penguat, pembanding, perata, osilator, penjumlahan, pengendali,
penyandi, dll.
Ada beberapa symbol yang sering digunakan dalam rangkaian logik, yaitu :
1. AND
21
Diktat Logika Matematika
2. OR
3. NOT
5. NOT OR (NOR)
6. Exclusive OR (EXOR)
Contoh :
22
Diktat Logika Matematika
Gambarkan rangkaian Logik yang dinyatakan oleh :
Jawab :
Peta karnaugh adalah peta dari ekspresi Boole yang dapat digunakan untuk mencari prime
implicant dan ekspresi Boole minimal.
23
Diktat Logika Matematika
24
Diktat Logika Matematika
Suatu bentuk penyederhanaan fungsi aljabar boolen dengan menggunakan sifat-sifat
atau hukum-hukum yang ada pada aljabar boolen.
Hukum-hukum aljabar boolen yang dapat digunakan untuk menyederhanakan fungsi
aljabar boolen sebagai berikut :
a. Hukum identitas
a+0=a
a.1=a
b. Hukum idempoten
a+a=a
a.a=a
c. Hukum komplemen
a + a’ = 1
a . a’ = 0
d. Hukum dominasi
a+0=0
a+1=1
e. Hukum involusi
(a’)’ = a
f. Hukum Penyerapan
a + ab =a
a (a + b) =a
g. Hukum Komutatif
a+b=b+a
a.b=b.a
h. Hukum Asosiatif
a + (b + c) = (a + b) + c
a (bc) = (a b) c
i. Hukum Distributif
a + (b c) = ( a + b) (a + c)
a (b + c) = ab + ac
j. Hukum D’ Morgan
25
Diktat Logika Matematika
(a + b)’ = a’ b’
(ab)’ = a’ + b’
k. Hukum 0/1
0’ = 1
1’ = 0
2. Menggunakan Peta Karnaugh
Peta karnaugh merupakan sekumpulan kotak-kotak yang diberi nama sedemikian rupa
berdasarkan nama variabelnya dan diletakkan sedemikian rupa pula sehingga dapat
mengeliminasi beberapa tabel jika kotak itu digabung.
Untuk membuat peta karnaugh digunakan rumus 2n
Jenis – jenis peta Karnaugh
a. Peta Karnaugh dengan dua peubah/ variabel
y
m0 m1 x 0 x’y’ x’y
m2 m3 1 xy’ xy
yz
00 01 11 10
m0 m1 m3 m2 x 0 x’y’z’ x’y’z x’yz x’yz’
yz
00 01 11 10
m0 m1 m3 m2 wx 00 w’x’y’z’ w’x’y’z w’x’yz w’x’yz’
m4 m5 m7 m6 01 w’xy’z’ w’xy’z w’xyz w’xyz’
m12 m13 m15 m14 11 wxy’z’ wxy’z wxyz wxyz’
26
Diktat Logika Matematika
27
Diktat Logika Matematika
RINGKASAN
1. Aljabar boole adalah cabang ilmu matematika yang diperlukan untuk mempelajari disain
logika dari sebuah system digital. Aljabar boole dikembangkan oleh George Boole tahun
1847 untuk memecahkan persoalan logika matematika.
2. Hukum aljabar boolen terdiri atas :komutatif, distributif, asosiatif, komplemen,
Idempoten, boundes, penyerapan, involusi
3. Rangkaian logika pada aljabar boolen terdiri atas : AND, OR, NOT, ExNOR, NOR,
EXOR
4. Fungsi Aljabar Boolen adalah pemetaan dari B n ke B melalu ekspresi boolen f : B nB
atau f :{0,1}n {0,1}, yang dalam hal ini B n adalah himpunan yang beranggotakan
pasangan terurut ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B.
5. Penyerdahanaan aljabar boolen dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara aljabar dan
peta karnaugh
28
Diktat Logika Matematika
LATIHAN SOAL
29