Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI ALJABAR BOOLEAN DAN HUKUM DE MORGAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit yang
diampu oleh bapak Drs. H. Eka Fitrajaya Rahman, M.T.

Dwi Fitria Al Husaeni

1903480

PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada illahi rabbi, Tuhan Yang Esa,
Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah nya penyusun diberi kesehatan
rohani maupun jasmani, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Fungsi Aljabar Boolean Dan Hukum De
Morgan” berisi mengenai fungsi aljabar Boolean terkait dengan defisini,
representasi fungsi Boolean, bentuk fungsi Boolean, selain itu makalah ini juga
membahas mengenai penjumlahan dan perkalian dua fungsi, komplemen serta
konversi fungsi.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, namun
penyusun berharap dengan diselesaikannya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun khususnya dan semua yang membaca pada umumnya. Setiap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat penyusun harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penyusun

Page 1 of 15
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

MATERI ................................................................................................................ 3

A. Fungsi Boolean ........................................................................................... 3

1. Definisi ..................................................................................................... 3

2. Repsentasi Fungsi Boolean ...................................................................... 4

3. Bentuk Fungsi Boolean ............................................................................ 6

B. Penjumlahan dan Perkalian Dua Fungsi ................................................. 8

C. Komplemen Fungsi .................................................................................... 9

1. Definisi ..................................................................................................... 9

D. Konversi Bentuk Fungsi .......................................................................... 11

1. Konversi ke bentuk SOP ........................................................................ 11

2. Konversi ke bentuk POS ........................................................................ 11

E. Hukum De Morgan .................................................................................. 12

PENUTUP ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

Page 2 of 15
MATERI

A. Fungsi Boolean
1. Definisi
Fungsi Boolean (disebut juga fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui
ekspresi Boolean, kita menuliskannya sebagai
𝑓 ∶ 𝐵𝑛 → 𝐵
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut
ganda-n (ordered n-tuple) di dalam daerah asal B. Pada aljabar Boolean dua-nilai
B {0, 1}. Peubah (variable) x disebut peubah Boolean atau peubah biner jika
nilainya hanya dari B. fungsi Boolean adalah ekspresi yang dibentuk dari peubah
biner, dua buah operator (+ dan ∙), operator uner ( ͞ atau ʼ ), tanda kurung dan tanda
sama dengan (=). setiap peubah Boolean termasuk komplemennya disebut literal.
Ekspresi suatu Boolean dengan n peubah adalah E (x1, x2, …, xn). setiap
pemberian nilai kepada peubah x1, x2, …, xn merupakan suatu pasangan terurut
ganda-n di dalam daerah asal Bn dan nilai ekspresi tersebut adalah bayangannya di
dalam daerah hasil B. dengan kata lain setiap ekspresi Boolean merupakan fungsi
Boolean.
Adapun fungsi-fungsi dari Boolean itu antara lain:
1) Fungsi konstan:
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ) = a
2) Fungsi Proyeksi:
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ) = 𝑥𝑖 , i = 1, 2, 3, … , n
3) Fungsi Komplemen:
𝑔(𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ) = (𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ))′
4) Fungsi Gabungan:
ℎ = 𝑓 + 𝑔 𝑑𝑎𝑛 ℎ = 𝑓 ∙ 𝑔
5) Fungsi Identitas:
𝑓(𝑥) = 𝑥

Fungsi Boolean yang lainnya:


1) f (x) = x + x’ ∙ a fungsi dengan 1 variabel

Page 3 of 15
2) f (x, y) = x’ y + x y’ + x fungsi dengan 2 variabel
3) f (x, y, z) = x y’ z fungsi dengan 3 variabel
Nilai Fungsi Boolean ditentukan oleh berapa banyak variabelnya contoh:
1) Fungsi dengan satu variabel:
𝑓(x) = 𝑓(1) x + 𝑓(0) x’
2) Fungsi dengan dua variabel:
𝑓(x, y) = 𝑓(1, 1) x y + 𝑓(1, 0) x y’ + 𝑓(0, 1) x’ y + 𝑓(0, 0) x’ y’
oleh sebab itu maka fungsi konstan f(x) = a disebabkan oleh
𝑓(x) = 𝑓(1)x + 𝑓(0)x’ = a x + a x’ = a ( x + x’ ) = a ∙ 1 = a

 𝑓(1)x + 𝑓(0)x’ = a adalah bentuk Kanonik dari fungsi konstan


Bentuk Kanonik adalah fungsi Boolean yang dinyatakan sebagai jumlah dari
hasil kali,hasil kali dari jumlah dengan setiap suku mengandung literal yang
lengkap
 𝑓(x) = 𝑎 adalah bentuk Standar dari fungsi konstan
Dikatakan bentuk Standar, jika literalnya ditulis lengkap tiap suku.

2. Repsentasi Fungsi Boolean


Terdapat dua cara untuk merepsentasikan fungsi Boolean yaitu dalam bentuk
aljabar dan dalam bentuk tabel kebenaran.
a. Bentuk Aljabar
Fungsi Boolean:
𝑓 (x, y, z) = x y z + x’ y + y’ z
fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3 (x, y, z) ke himpunan
{0, 1}. Pasangan terurut ganda-3 misalnya (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0 dan
z = 1 sehingga
𝑓 (1, 0, 1) = 1 ∙ 0 ∙ 1 + 1’ ∙ 0 + 0’ ∙ 1 = 0 + 0 + 1 = 1
Contoh representasi fungsi Boolean dalam bentuk aljabar lainnya:
1) 𝑓 (x) = x
2) 𝑓 (x, y) = x ′ y + xy ′ + y′
3) 𝑓 (x, y) = x ′ y′
4) 𝑓 (x, y) = (x + y)′

Page 4 of 15
5) 𝑓 (x, y, z) = x y z ′
Fungsi f (x, y, z) = x y z’ pada contoh diatas terdiri dari 3 buah literal yaitu x,
y, dan z’. fungsi tersebut berharga 1 jika x = 1, y = 1, z = 0, sebab
𝑓 (1, 1, 0) = ( 1 ∙ 1 ) ∙ 0’ = 1 ∙ 1 = 1
dan berharga 0 untuk harga x, y dan z lainnya.

b. Tabel Kebenaran
Jika suatu fungsi Boolean memuat n peubah, maka banyaknya baris dalam tabel
kebenaran ada 2n. misalkan n = 3 maka akan terdapat 23 = 8 baris tabel. Cara yang
praktis membuat semua kombinasi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Untuk peubah pertama, isi 4 baris pertama pada kolom pertama dengan sebuah
0 dan 4 baris selanjutnya dengansebuah 1 berturu-turut.
2) Untuk peubah kedua, isi 2 bari pertama pada kolom kedua dengan 0 dan 2 baris
berikutnya dengan 1, 2 baris berikutnya dengan 0 lagi dan 2 baris terakhir
dengan 1.
3) Untuk peubah ketiga, isi kolom ketiga secara berselang-seling dengan 0 dan 1
mulai baris pertama sampai baris terakhir.
Adapun aturan dalam operasi fungsi Boolean dalam tabel kebenaran adalah
sebagai berikut.

a. Operasi Biner (+ dan ∙)


X y x+y x∙y
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 1 1

b. Operasi Uner
x x’
0 1
1 0

Page 5 of 15
Contoh:
Diketahui fungsi Boolean f (x, y, z) = x y z’, nyatakan h dalam tabel kebenaran
n = 3; 23 = 8;
x y z x∙y z’ (x ∙ y) ∙ z’
0 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 0
0 1 0 0 1 0
0 1 1 0 0 0
1 0 0 0 1 0
1 0 1 0 0 0
1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 0

Fungsi Boolean tidak unik (tunggal), artinya dua fungsi yang ekspresinya
berbeda dikatakan sama jika keduanya mempunyai nilai yang sama pada tabel
kebenaran untuk setiap kombinasi peubah-peubahnya.
Contoh:
f (x, y, z) = x’ y’ z + x’ y z + x y’
dengan
g (x, y, z) = x’ z + x y’

3. Bentuk Fungsi Boolean


Bentuk fungsi Boolean adalah cara penulisan sebuah fungsi berdasarkan literal
dan operasi yang diutamakan. Apabila literalnya ditulis lengkap tiap suku maka
disebut Bentuk Standar. Ekspresi Boolean yang dinyatakan sebagai penjumlahan
dari satu atau lebih minterm atau perkalian dari satu atau lebih maxtream disebut
dalam bentuk kanonik, dan jika ditulis berdasarkan perkalian (Minsterm) disebut
Bentuk SOP (Sum of Product) dan jika dituliskan berdasarkan jumlah disebut
Bentuk POS (Product of Sum).
Bentuk standar adalah bentuk fungsi Boolean dengan literal yang lengkap.
Sebuah fungsi Boolean f = x + y z
maka bentuk standarnya adalah

Page 6 of 15
f = x (y + y’) + y z (x + x’)
= x y + x y’ + x y z + x’ y z
= x y (z + z’) + x y’ (z + z’) + x y z + x’ y z
= x y z + x y z’ + x y’ z + x y’ z’ + x y z + x’ y z
= x y z + x y z’ + x y’ z + x y’ z’ + x’ y z
Bentuk Kanonik adalah ekspresi Boolean yang menspesifikasikan suau fungsi
dapat disajikan dalam dua bentuk berbeda. Pertama, sebagai penjumlahan dari hasil
kali dan kedua sebagai perkalian dari hasil jumlah. Misalnya,
𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧 + 𝑥 𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑥 𝑦 𝑧
dan
𝑔(𝑥, 𝑦, 𝑧) = (𝑥 + 𝑦 + 𝑧)(𝑥 + 𝑦 ′ + 𝑧)(𝑥 + 𝑦 ′ + 𝑧′)(𝑥′ + 𝑦′ + 𝑧)
adalah dua buah fungsi yang sama (dapat ditujukan dari tebal kebenarannya), fungsi
yang pertama f, muncul dalam bentuk penjumlahan dari hasil kali, sedangkan fungsi
yang kedua g, muncul dalam bentuk perkalian dari hasil jumlah.
Bentuk Standar dan Kanonik fungsi Boolean dengan 2 variabel
Sum Of Product (SOP) Product Of Sum (POS)
x y
Literal Minterm Literal Maxterm
1 1 x∙y m3 x’ + y’ M3
1 0 x ∙ y’ m2 x’ + y M2
0 1 x’ ∙ y m1 x + y’ M1
0 0 x’ ∙ y’ m0 x + y M0

Bentuk Standar dan Kanonik fungsi Boolean dengan 3 variabel


Sum Of Product (SOP) Product Of Sum (POS)
x y Z
Literal Minterm Literal Minterm
0 0 0 x’ y’ z’ m0 x+y+z M0
0 0 1 x’ y’ z m1 x + y + z’ M1
0 1 0 x’ y z’ m2 x + y’ + z M2
0 1 1 x’ y z m3 x + y’ + z’ M3
1 0 0 x y’ z’ m4 x’ + y + z M4
1 0 1 x y’ z m5 x’ + y + z’ M5
1 1 0 x y z’ m6 x’ + y’ + z M6

Page 7 of 15
1 1 1 xyx m7 x’ + y’ + z’ M7

a. Sum of Product (SOP)


Ciri – ciri:
 Dalam setiap suku operasi variabelnya adalah perkalian.
 Setiap suku (term) dijumlahkan.
 Setiap suku mengandung semua variabel.
 Diekspresikan dengan notasi ∑
Contoh:
1) f (x, y) = x y + x’ y
2) g (x, y, z) = x’ y z + x y z + x’ y’ z’
Cara membaca:
1) Variabel tanpa komplemen dianggap bernilai 1.
2) Variabel dengan komplemen dibaca 0.
b. Product of Sum (POS)
Ciri – ciri:
 Dalam setiap suku operasi variabelnya adalah penjumlahan.
 Setiap suku (term) dikalikan.
 Setiap suku mengandung semua variabel.
 Diekspresikan dengan notasi Π
Contoh:
1) f (x, y) = (x’+ y) (x + y’)
2) g (x, y, z) = (x + y + z’) (x’ + y’ + z) (x + y + z)
Cara membaca:
1) Variabel tanpa komplemen dianggap bernilai 0
2) Variabel dengan komplemen dibaca 1.

B. Penjumlahan dan Perkalian Dua Fungsi


Misalnya f dan g adalah dua buah fungsi Boolean dengan n peubah, maka
penjumlahan f + g didefinisikan sebagai
(𝑓 + 𝑔)(𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 ) 𝑔(𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛 )
Misalkan:

Page 8 of 15
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑦 ′ + 𝑦 dan 𝑔(𝑥, 𝑦) = 𝑥′ + 𝑦′
maka
ℎ(𝑥, 𝑦) = 𝑓 + 𝑔 = 𝑥𝑦 ′ + 𝑦 + 𝑥 ′ + 𝑦′
yang bila disederhanakan lebih lanjut menjadi
ℎ(𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑦 ′ + 𝑥 ′ + (𝑦 + 𝑦 ′ ) = 𝑥𝑦 ′ + 𝑥 ′ + 1 = 𝑥𝑦 ′ + 𝑥 ′
dan
𝑖(𝑥, 𝑦) = 𝑓 ∙ 𝑔 = (𝑥𝑦 ′ + 𝑦)(𝑥 ′ + 𝑦 ′ )

C. Komplemen Fungsi
1. Definisi
Bila sebuah fungsi Boolean dikomplemenkan, kita memperoleh fungsi
komplemen. Fungsi komplemen dari satu fungsi f dan f’ dengan menukarkan nilai
0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0. Terdapat dua cara dalam menentukan fungsi
komplemen yaitu
a. Menggunakan Hukum De Morgan
Hukum de Morgan untuk dua peubah, x1 dan x2 adalah
(i) (x1 + x2)’ = x1’x2’
dan dualnya adalah
(ii) (x1 ∙ x2)’ = x1’ + x2’

Hukum De Morgan untuk tiga buah peubah, x1, x2, x3 adalah


(i) (x1 + x2 + x3)’ = (x1 + y)’, yang dalam hal ini y = x2 + x3
= x1’ y’
= x1’ (x2 + x3)’
= x1’ x2’ x3’
dan dualnya adalah
(ii) (x1 ∙ x2 ∙ x3)’ = x1’ + x2’ + x3’

Hukum De Morgan untuk n buah peubah, x1, x2, …, xn, adalah


(i) (x1 + x2 + … + xn)’ = x1’ x2’ … xn’
dan dualnya adalah
(ii) (x1 ∙ x2 ∙ … ∙ xn)’ = x1’ + x2’ + … + xn’

Page 9 of 15
misalkan:
𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥(𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑦 𝑧)
Maka
𝑓′(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ( 𝑥 (𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑦 𝑧) )′
= 𝑥′ + (𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑦 𝑧)′
= 𝑥 ′ + (𝑦 ′ 𝑧 ′ )′ (𝑦 𝑧)′
= 𝑥 ′ + (𝑦 + 𝑧) (𝑦 ′ + 𝑧′)

b. Menggunakan Prinsip Dualitas


Langkah-langkah menentukan sebuah fungsi komplemen sebagai berikut:
1) Cari bentuk dualnya f
2) Komplemenkan dari f didapat dengan cara mengkomplemenkan setiap
variable yang ada pada dual f
Misalnya:
𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = ( 𝑥 (𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑦 𝑧) )′
dualnya
𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥′ + (𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑦 𝑧)′
maka
𝑓 ′ = 𝑥′ + (𝑦 ′ 𝑧 ′ + 𝑦 𝑧)′ (setiap variable pada dual f dikomplemekan)
jadi,
𝑓 ′ (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 ′ + (𝑦 + 𝑧) (𝑦 ′ + 𝑧 ′ )

Contoh: Carilah komplemen dari fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥′(𝑦𝑧 ′ + 𝑦′𝑧)


Cara 1:
𝑓′(𝑥, 𝑦, 𝑧) = (𝑥 ′ (𝑦𝑧 ′ + 𝑦 ′ 𝑧)′
= 𝑥 ′ + (𝑦𝑧 ′ + 𝑦 ′ 𝑧)′
= 𝑥 ′ + (𝑦 + 𝑧 ′ )′ (𝑦 ′ + 𝑧)′
= 𝑥 ′ + (𝑦 ′ + 𝑧) (𝑦 + 𝑧′)
Cara 2:
Dual dari ekspresi Booleannya:
𝑓′(𝑥, 𝑦, 𝑧) = x’ + (y + z’)’ (y’ + z)’
Komplemenkan tiap literal dari dual:

Page 10 of 15
𝑓′(𝑥, 𝑦, 𝑧) = x’ + (y′ + z) (y + z′)

D. Konversi Bentuk Fungsi


1. Konversi ke bentuk SOP
Contoh1:
f (x, y) = x + x’ y
= x ∙ 1 + x’ y (lengkapi variabel disetiap suku degan cara mengalikan
dengan 1)
= x (y + y’) + x’ y (ganti 1 dengan menggunakan hukum komplemen
untuk memunculkan variabel yang belum ada)
= x y + x y’ + x’ y (gunakan hukum distributif)
= m3 + m2 + m1
= Σ (1, 2, 3)

Contoh 2:
f (x, y, z) = x + y’ z
= x ∙ 1 ∙ 1 + 1 ∙ y’ z
= x (y + y’) (z + z’) + (x + x’) y’ z
= x (y z + y z’ + y’ z + y’ z’) + x y’ z + x’ y’ z
= x y z + x y z’ + x y’ z + x y’ z’ + x y’ z + x’ y’ z
= m7 + m6 + m5 + m4 + m5 + m1
= Σ (1,4,5,6,7)

2. Konversi ke bentuk POS


Contoh 1:
f (x, y) = x + x’ y
= (x + x’) (x + y) (gunakan hukum distributif untuk menghilangkan
perkalian pada setiap suku)
= 1. (x + y)
= (x + y)
= M0
= Π (0)

Page 11 of 15
Contoh 2:
f (x, y, z) = x + y’ z
= (x + y’) (x + z)
= ((x + y’) + 0) ((x + z) + 0) (hukum identitas)
= ((x + y’) + z z’) ((x + z) + y y’) (hukum komplemen untuk
memunculkan variabel yg belum
ada)
= (x + y’ + z) (x + y’ + z’) (x + y + z) (x + y’ + z)
= M2. M3. M0. M2
= Π (0,2,3)

Dengan hukum De Morgan diperoleh bahwa:


f’ (x, y, z) = x’ y z’ + x’ y z + x’ y’ z’ + x’ y z’
= m2+m3+m0+m2
= Σ (0,2,3)
Kesimpulan:
mj’ = Mj

E. Hukum De Morgan
Dalam logika proposisional dan aljabar Boolean, hukum De Morgan adalah
sepasang aturan transformasi yang keduanya merupakan aturan inferensi yang
valid. Terdapat dua teori dalam hukum De Morgan yaitu
 Teori De Morgan I
Teori ini menyatakan bahwa komplemen dari hasil penjumlahan akan sama
dengan hasil perkalian dari masing-masing komplemen. Teori ini melibatkan
gerbang NOR dan AND.
Penulisan dalam bentuk fungsi matematisnya sebagai berikut.
A+B=A∙B
pembuktian:
A B A’ B’ A+B A’ ∙ B’
0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0

Page 12 of 15
1 1 0 0 0 0

 Teori De Morgan II
Teori ini menyatakan bahwa komplemen dari hasil kali akan sama dengan hasil
penjumlahan dari masing-masing komplemen. Teori ini melibatkan gerbang
NAND dan OR.
Penulisan dalam bentuk fungsi matematisnya sebagai berikut.
A∙B=A+B
pembuktian:
A B A’ B’ A∙B A’ + B’
0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 0

Page 13 of 15
PENUTUP

Dalam pembahasan mengenai fungsi aljabar Boolean dapat disimpulkan


bahwa:
1. Fungsi Boolean adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean.
2. Jenis-jenis fungsi Boolean yaitu fungsi konstan, fungsi proyeksi, fungsi
komplemen, fungsi gabungan, dan dungsi identitas. Sebuah variable dari
fungsi Boolean terdiri dari satu variable, dua variable dan tiga variable.
3. Fungsi Boolean ada yang berbentuk standard an ada yang bentuk kanonik,
bentuk kanonik ini dinyatakan sebagai penjumlahan dari satu atau lebih
minterm atau perkalian dari satu atau lebih maxtream. Perkalian (Minsterm)
disebut Bentuk SOP (Sum of Product) dan jika dituliskan berdasarkan
jumlah disebut Bentuk POS (Product of Sum).
4. Komplemen fungsi Boolean dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
menggunakan cara hukum de morgan dan menggunakan cara prinsip
dualitas.

Page 14 of 15
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Rinaldi. (2010). Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung.

Wibisono, Samuel. (2008). Matematika Diskrit, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saniyatul. Bahan Ajar Matematika Diskrit. [Online]. Diakses dari


http://saniyatul.lecturer.pens.ac.id/Matematika%20Diskrit/Aljabar%20Boolea
n.pdf

Fitrajaya, Eka. (). Fungsi Boolean. [Online]. Diakses dari


http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/EKA_FI
TRAJAYA/Fungsi_Boolean.pdf

Novianingsih, Khusnul. (). Fungsi Boolean. [Online]. Diakses dari


http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/KHUS
NUL_NOVIANIGSIH/FUNGSI_BOOLEAN.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310883/pendidikan/Labsheet_02_rev4.pdf

https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/De_Morgan
%2527s_laws&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search

https://idohufron.wordpress.com/2013/10/12/pembuktian-hukum-de-morgan/

Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai