Anda di halaman 1dari 8

BAB I

SENTRAL TELEPON

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengenal konsep sentral telepon
2. Mahasiswa dapat mengetahui tegangan On Hook dan Off Hook
3. Mahasiswa dapat mengetahui nada tone telepon dalam penyambungan saluran
telepon.
1.2 Dasar Teori
Salah satu bentuk pengiriman berita/informasi satu tempat ke tempat lain yang
paling banyak digunakan masyarakat adalah melalui telepon. Hubungan telepon
yang sederhana dapat digambar kan berupa dua buah handset yang dihubungKan
Kawat dan diantaranya dipasang batere, seperti gambar 1.1 Jenis hubungan
rlangsung seperti pada gambar 1.1 tersebut, hanya dimungkinkan untuk jumlah
pelanggan banyak. Sedangkan hubungan untuk jumlah banyak, diperlukan sentral
switching untuk menghubungkan antar pelanggan, seperti pada gambar 1.2
(Prijandika, 2017)

Gambar 1. 1 Hubungan TeIepon Sederhana


Gambar 1. 2 Hubungan TeIepon Dengan SentraI Switching

Sentral telepon adalah suatu sistem telekomunikasi yang digunakan


dalam jaringan telepon tetap (untuk masyarakat umum) atau dalam perusahaan
besar. Sebuah sentral telepon terdiri dari komponen-komponen elektronik dan
pada sistem yang lebih tua juga ada operator manusia yang melakukan
interkoneksi (switch) saluran-saluran telepon pelanggan atau sirkuit-sirkuit virtual
sistem digital untuk menjalin panggilan telepon antar pelanggan. Dalam jaringan
telekomunikasi publik, sentral telepon terletak di kantor sentral, biasanya sebuah
bangunan yang digunakan untuk menampung peralatan-peralatan yang digunakan
untuk beberapa sentral telepon, yang mana masing-masingnya melayani wilayah
geografis tertentu. Lokasi kantor sentral di Amerika Utara biasanya diidentifikasi
sebagai wire centers, menunjuk pada sebuah fasilitas yang darinya sebuah telepon
menerima nada panggil. Untuk kepentingan bisnis dan penagihan, para
penyelenggara jasa telepon juga menetapkan rate centers, yang mana di kota-kota
besar mungkin berupa gugusan kantor sentral, untuk menentukan lokasi geografis
tertentu demi penetapan pengukuran jarak.(Kristalina, 2014)
Sistem Telepon Diagram blok sebuah pesawat telepon terlihat dalam gambar
1.3. yang terdiri atas bagian utama yaitu:
• Gagang Telepon (handset)
• Saklar buka tutup (switch-hook)
• Pemilih nomor (dialer)
• Bel (ringer)

Gambar 1. 3 Diagram BIok Pesawat TeIepon Secara umum


Jenis-jenis Pesawat Telepon Berdasarkan cara dial-nya (pemilihan angka),
maka jenis pesawat telepon dapat dibedakan menjadi.

a. Telepon dengan sistem rotary dial (piringan pilih)


Pesawat telepon jenis ini menggunakan sinyal pulsa dekadik (Decadict
Pulse Signaling) dan untuk pengoperasiannya digunakan sebuah piringan
angka. Piringan angka ini terdiri dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
Piringan tersebut diputar dari angka yang diinginkan searah dengan jarum
jam. Pada waktu piringan dilepaskan dan bergerak kembali ke posisi
semula, saklar yang terdapat di dalam pesawat telepon tersebut akan
membuka dan menutup sebanyak besarnya angka yang dipilih. Hal tersebut
akan menyebabkan timbulnya rentetan pulsa-pulsa yang jumahnya sama
dengan membuka dan menutupnya sakar didaam pesawat telepon.
b. Telepon dengan sistem DTMF (Dual Tone Multy Frequency)
Pesawat telepon dengan sistem tombol tekan ini menggunakan sinyal
DTMF dan menurut rekomendasi CCITT No. Q23 tentang alokasi frekuensi
pesawat telepon sistem push button two one dialing, ada dua grup sinyal
frekuensi yang digunakan yaitu sinyal frekuensi rendah dan sinyal frekuensi
tinggi. Sinyal tersebut disusun dalam bentuk matrik dan pengirimannya
terdiri atas dua buah sinyal (frekuensi tinggi dan frekuensi rendah) yang
disuperposisikan. Contohnya apabila kita menekan angka 5, maka rangkaian
akan membangkitkan frekuensi 770 Hz dan 1336 Hz secara bersamaan.
Demikian juga untuk angka-angka lainnya. Keunggulan sistem DTMF
antara lain :
• Waktu yang diperlukan untuk memanggil nomor telepon tujuan
lebih singkat
• Selain tombol angka, pada pasawat terdapat pula tombol lain,
sehingga sentral telepon dapat memberikan sinyal pelayanan baru
untuk keperluan tertentu
• Pendeteksian nomor-nomor yang dituju lebih mudah karena dalam
bentuk digital.
Didalam perancangan alat terdapat DTMF Decoder yang berfungsi untuk
mendeteksi penekanan nomor-nomor pada pesawat telepon untuk
disesuaikan dengan nomor-nomor yang terdapat di dalam memori
(RAM).(Karnila, Sumardi and Darjat, 2011)
1.2.1 Sentral telepon
Tujuan Sentral Telepon adalah untuk menyederhanakan bentuk jaringan
telepon. Fungsi sentral telepon sendiri adalah menghubungkan antara pelanggan
telepon satu dengan lainnya, sesuai dengan yang dikehendaki oleh pelanggan
tersebut.
Sentral telepon untuk melaksanakan fungsi peralatannya dapat
dikelompokkan sesuai dengan fungsinya menjadi sebagai berikut :
a. Fungsi penyambung
Sentral telepon sebagai penyambung mempunyai menyambungkan
pembicaraan antara langganan pemanggil dengan yang dipanggil. Menjaga
agar pembicaraan tidak putus dan memutus hubungan apabila dikehendaki.
b. Fungsi Kontrol
Sebagai control sentral telepon mempunyai tugas menyelenggarakan,
mengawasi, dan membangun hubungan pembicaraan. Proses yang terjadi
pada fungsi control diawali dengan menerima informasi dari pelanggan
pemanggil selanjutnya dapat ditentukan arah pembicaraan.
c. Fungsi signaling
Fungsi signaling berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pelanggan,
informasinya berupa nada-nada tertentu. Nada yang dimaksud adalah nada
pilih, nada panggil dan nada sibuk
1.2.2 Pesawat Telepon
Diagram blok secara umum sebuah pesawat telepon terdiri atas beberapa
bagian utama yaitu :
1. Penerima (receiver)
2. Pengirim (transmitter)
3. Saklar buka tutup (switch hook)
4. Pemilih nomor (dialer)
5. Bell (ringer)
6. Bagian bicara (speech Network)
Handset terdiri atas peralatan receiver yang serupa speaker untuk
mendengarkan informasi lawan bicara, serta peralatan transmitter yang berupa
mikropon untuk mengirim sinyal informasi ke lawan bicara. Selain itu handset
juga berfungsi untuk menahan saklar buka tutup supaya tetap berada pada
kedudukannya. Saklar buka tutup (switch hook) merupakan pemisah telepon
dengan salurannya. Pada saat handset tertutup disebut keadaan On Hook dan
pada saat handset terbuka disebut sebagai keadaan off hook.
Dalam keadaan off Hook arus DC mengalir dari sentral menuju pesawat
telepon untuk mencatu rangkaian di dalamnya. Pemilih nomer (dialer)
merupakan suatu peralatan yang berfungsi mengirimkan nomer telepon yang
terpanggil kepada sentral telepon. Terdapat beberapa jenis dialer yang dipakai
dalam didtem telepon, diantaranya adalah : dial putar dan dial tone DTMF.
Bel (ringer) dipakai untuk menunjukkan adanya suatu panggilan terhadap
pesawattelepon. Untuk membunyikannya bel dipergunakan sinyal dering yang
berupa sebuah sinyal AC dengan tegangan 80 Volt dengan frekuensi 20 Hz
dengan periode 2 detik berbunyi dan 4 detik mati.
Rangkaian bicara (speech network) dipergunakan untuk memungkinkan
komunikasi antara dua telepon.
1.3 Alat dan Bahan
1. Modul telepon
2. Osiloskop
1.4 Langkah Kerja
1.4.1 Dual Tone Multi-Frequency (DTMF)
a. Menghubungkan modul sentral telepon dengan sumber tegangan listrik.
b. Menyambungkan konektor sentral telepon dengan modul Penerima Telepon
c. Menyambungkan konektor telepon pertama ke modul penerima telepon
nomer 601
d. Menyambungkan konektor telepon kedua ke modul penerima telepon nomer
602
e. Menghubungkan titik pengukuran dengan osiloskop.
f. Mengangkat handset pada telepon nomer 601.
g. Menekan tombol 1
h. Mengamati sinyal pada osiloskop dan memfoto.
i. Menekan tombol 2-#, mengamati sinyalnya pada osiloskop dan memfoto.
j. mencatat hasil percobaan pada suatu table
1.4.2 Dial Tone
a. Menghubungkan modul sentral telepon dengan sumber tegangan listrik.
b. Menyambungkan konektor sentral telepon dengan modul Penerima Telepon
c. Menyambungkan konektor telepon pertama ke modul penerima telepon
nomer 601
d. Menyambungkan konektor telepon kedua ke modul penerima telepon nomer
602
e. Mengangkat handset pada telepon nomer 601.
f. Mengamati konektor telepon nomer 601 dengan osiloskop (pada saat
mengangkat handset telepon nomer 601) dan menggambar hasil pada data
percobaan.
1.4.3 Ring Tone dan Ring Back Tone
a. Menyambungkan konektor telepon pertama ke modul penerima telepon
nomer 601
b. Menyambungkan konektor telepon kedua ke modul penerima telepon nomer
602
c. Mengangkat handset pada telepon nomer 601 dan menekan dial nomer 602
d. Mengamati dan mendengarkan telepon nomor 602 atau telepon yang
dipanggil
e. Mengamati konektor telepon nomor 602 dengan osiloskop, menggambar
hasil pengamatan Ring Tone pada data percobaan.
f. Mengamati konektor telepon nomor 601 atau telepon pemanggil dengan
osiloskop, menggambar hasil pengamatan Ring Tone pada data percobaan.
1.4.4 Telepon Dipanggil Mengangkat Handset Telepon
a. Menyambungkan konektor telepon pertama ke modul penerima telepon
nomer 601
b. Menyambungkan konektor telepon kedua ke modul penerima telepon nomer
602
c. Mengangkat handset pada telepon nomer 601 atau telepon pemanggil dan
menekan dial nomer 602
d. Mengangkat handset pada telepon nomer 602 atau telepon yang dipanggil
e. Mencatat hasil pengamatan dalam data percobaan
1.4.5 Telepon Dipanggil Menuput Handset Telepon
a. Menyambungkan konektor telepon pertama ke modul penerima telepon
nomer 601
b. Menyambungkan konektor telepon kedua ke modul penerima telepon nomer
602
c. Mengangkat handset pada telepon nomer 601 atau telepon pemanggil dan
menekan dial nomer 602
d. Mengangkat handset pada telepon nomer 602 atau telepon yang dipanggil
e. Melakukan pembicaraan beberapa saat
f. Menutup handset telepon nomer 602 atau telepon yang dipanggil
g. Mengamati pembicaraan yang terjadi, mencatat dalam data percobaan.
1.4.6 Engaged Tone
a. Menyambungkan konektor telepon pertama ke modul penerima telepon
nomer 601
b. Menyambungkan konektor telepon kedua ke modul penerima telepon nomer
602
c. Mengangkat handset pada telepon nomer 602 atau telepon yang dipanggil
d. Mengangkat handset pada telepon nomer 601 atau telepon pemanggil dan
menekan dial 602
e. Mengamati konektor telepon nomer 601 dengan osiloskop
f. Menggambar hasil pemngamatan dalam data percobaan.

Anda mungkin juga menyukai