Materi pertemuan ke 12 :
PERALATAN KOMUNIKASI BISNIS TELEPON
Peralatan Komunikasi Melalui Telepon
Jenis Telepon pada Suatu Organisasi
Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Melalui Telepon
Etika Berkomunikasi Melalui Telepon
Prosedur Penanganan Informasi secara Lengkap dan Tepat
Perawatan Telepon
Kerusakan Telepon
APERSEPSI
mampu menjalin hubungan yang sangat baik dalam dunia bisnis karena tidak membutuhkan
waktu yang terlalu lama untuk menunggu respon dari tiap-tiap individu.
Secara garis besar, pesawat telepon terdiri atas dua bagian, yaitu bagian dalam dan
bagian luar pesawat telepon. Tiap-tiap komponen telepon mempunyai peran yang vital.
a. Bagian dalam pesawat telepon, berupa unsur listrik yang terdiri atas :
1) Microphone, yaitu bagian dari mesin telepon yang berfungsi untuk mengirim suara.
2) Earphone, yaitu bagian telepon yang berfungsi menerima suara.
3) Converter, yaitu alat pemisah sinyal percakapan yang ditimbulkan oleh aliran listrik.
4) Diafragma, yaitu suatu bahan yang terbuat dari logam dan digantung pada tempat
dan ditahan oleh sebuah cincin penahan yang menghubungkan diafragma ke kotak
berisi karbon.
5) Kotak, berisi butir karbon yang bagian dari sirkuit yang mampu mengalirkan arus
listrik.
6) Power, yaitu arus listrik yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan
sumber listrik.
b. Bagian luar pesawat telepon, merupakan perangkat keras yang sering kita lihat fisiknya,
terdiri atas :
1) Gagang telepon.
2) Tempat nomor telepon.
3) Tombol nomor telepon. Selain nomor dari 0 sampai 9 yang kita kenal untuk
menghubungi nomor penerima/komunikan, ada beberapa fungsi tombol lain yang
umumnya digunakan, yaitu :
a) FWD/DND, biasa dikenal sebagai forward atau dialihkan. Digunakan untuk
mengalihkan panggilan masuk.
b) Konferensi, digunakan untuk melakukan panggilan sekaligus dengan beberapa
orang.
c) Papan nomor telepon, untuk menuliskan nomor-nomor penting yang sering kita
tuju untuk mempermudah mengingatnya.
d) Saved Number Redial button (SNR), digunakan untuk mengulang kembali
nomor telepon yang disimpan di SNR.
e) Last Number Redial (LNR), digunakan untuk memutar kembali nomor terakhir
yang kita dihubungi.
f) Flash, digunakan untuk mendapat pilihan nada.
g) Hold, digunakan untuk menunda pembicaraan tanpa memutus telepon atau
biasa digunakan untuk menyambungkan kepada penerima telepon yang dituju.
h) Kartu memori, digunakan untuk mencatat telepon yang telah tersimpan di
speed dialing.
i) Transfer, digunakan untuk memindahkan panggilan atau menghapus program.
j) Pause, untuk menghentikan sementara pembicaraan selama telepon.
k) Speakerphone, digunakan untuk mendengarkan suara dari lawan bicara tanpa
perlu mengangkat gagang telepon.
l) Programmable feature button, digunakan untuk memanggil nomor tertentu
dengan menekan tombol tertentu dan harus diprogram terlebih dahulu.
m) Pengatur suara speaker, digunakan untu mengatur tinggi rendahnya volume
suara.
2) Multi-button telephone (banyak tuts), yaitu jenis telepon yang memiliki banyak jalur
sehingga dapat menghubungkan antar ruangan dengan menekan tombol tertentu.
3) Sistem hunting, yaitu jenis telepon yang mampu digunakan secara serentak untuk
beberapa saluran.
4) Loudspeaking telephone (telepon dengan speaker), yaitu jenis telepon yang tidak
perlu dipegang/mengangkat gagang telepon ketika berbicara.
7) Video Conference kini juga bisa menggunakan jejaring sosial yang menjadi bagian
perkembangan jenis baru dalam berinteraksi. Video streaming atau penyiaran dari
conference call memungkinkan audiens yang lebih luas untuk mengakses panggilan
tanpa harus memencet nomor telepon menuju bridge. Saat menggunakan teknologi
video conference, penelepon dapat saling melihat wajah masing-masing melalui
televisi dan mendengar suara satu sama lain melalui system pengeras suara.
6. Perawatan Telepon
Prosedur pemeliharaan yang harus dilakukan agar telepon tetap terjaga, terpelihara
dengan baik, dan tidak cepat rusak. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
perawatan telepon, sebagai berikut :
a. Bersihkan pesawat telepon setiap hari menggunakan alat yang sesuai.
b. Letakkan gagang telepon dengan benar sehingga jika ada panggilan masuk, telepon
dapat berfungsi dengan baik.
c. Sediakan kartu perawatan atau kartu perbaikan.
d. Lakukan pemeriksaan kabel penghubung telepon ke sentral/kotak telepon.
e. Jika telepon mati atau ada kerusakan, hubungi bagian teknisi peralatan di
perusahaan.
f. Apabila teknisi perusahaan telah mencoba memperbaikinya dan tetap tidak
ditemukan solusinya, segera hubungi petugas telekomunikasi terdekat.
7. Kerusakan Telepon
Dalam memeriksa kerusakan alat komunikasi, terutama telepon, hendaklah di cek
terlebih dahulu jenis kerusakannya.
a. Kerusakan Lokal
Adalah kerusakan dan gangguan masih dalam lokasi perusahaan, misalnya kerusakan
pesawat telepon, gangguan kabel penghubung atau yang lainnya. dalam hal ini
kerusakan masih dapat diatasi langsung oleh petugas, teknisi perusahaan untuk
memperbaiki atau menggantinya.
b. Kerusakan Non Lokal
Adalah kerusakan yang disebabkan oleh jaringan telekomunikasi. Dalam hal ini,
petugas harus cepat dihubungi/melaporkannya ke kantor telekomunikasi terdekat.
Laporan dapat dilakukan secara tertulis atau lisan.
8. Prosedur Pelaporan
Dalam melaporkan kerusakan telepon, seorang operator telepon harus
menyampaikannya kepada petugas yang telah ditunjuk oleh perusahaan, sebagai berikut
:
a. Operator Telepon
Operator telepon harus melaporkan kerusakan telepon kepada teknisi secara tertulis
dan lisan dengan menyampaikan kartu perawatan/kerusakan telepon.
b. Teknisi Pelaksana
Pegawai teknisi perusahaan harus melaporkan kerusakan pesawat telepon kepada
pimpinan secara tertulis dan lisan dilengkapi dengan kartu perawatan peralatan.
Apabila kerusakan termasuk pada kerusakan nonlokal, teknisi harus membuat
laporan kerusakan pada dinas telekomunikasi.
c. Pimpinan Perusahaan
Tenaga teknisi harus melaporkan kerusakan telepon kepada pimpinan dan akan
memberikan rujukan kepada bagian keuangan untuk membeli komponen yang
dibutuhkan apabila kerusakan masuk pada kategori kerusakan lokal. Apabila
Administrasi Transaksi XII BDP adeana.n1176
PERALATAN KOMUNIKASI BISNIS TELEPON