KOMUNIKASI DATA
DOSEN PENGAMPU
Ir. Sultan Hady, S.T, M.T
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
BAUBAU
2020/2021
Cara Kerja Jaringan Telepon sebagai Alat
Komunikasi
Telepon adalah salah satu alat komunkasi yang bekerja untuk menyampaikan
pesan suara melalui arus listrik. Telepon menggunakan transmisi sinyal listrik
untuk bisa beroperasi sehingga dapat berkomunikasi dengan pengguna telepon lain.
Pada umumnya, cara kerja jaringan telekomunikasi dengan mengubah suara
menjadi sinyal komunikasi melalui perangkat telekomunkasi. Pada dasarnya
jaringan telepon dibagi menjadi dua yaitu jaringan tetap dan jaringan bergerak.
Jaringan tetap biasanya menggunakan kabel seperti pada telepon rumah ataupun
telepon kantor. Telepon bergerak tidak menggunakan kabel seperti telepon seluler,
radio, dll. Kedua jaringan membantu manusia dalam berkomunikasi.
1. Telepon Kabel
1) Suatu alat yang disebut microphone akan menerima suara dari pengirim
2) Gelombang suara yang diterima microphone diubah menjadi sinyal listrik
yang kemudian oleh perangkat telepon disalurkan
3) Sinyal disalurkan ke pusat telekomunikasi melalui kabel
4) Pusat telekomunikasi meneruskan sinyal tersebut kepada penerima
5) Sinyal yang sampai kepada penerima diubah menjadi gelombang suara
oleh speaker
Sedangkan perbedaannya adalah telepon seluler tanpa kabel atau wireless dan
telepon kabel mamakai sistem wireline. Jika menggunakan telepon seluler harus
memakain simcard sedangkan telepon kabel tanpa sim card. Jaringan telepon bekerja
menggunakan transmisi sinyal listrik sehingga dapat berkomunikasi dengan pengguna
lainnya.
Telekomunikasi berasal dari kata tele yang berarti jauh; jarak jauh dan
komunikasi yang berarti pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
Dengan demikian, telekomunikasi dapat diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih yang jaraknya berjauhan atau
hubungan/kontak jarak jauh antara komunikator dan komunikan dengan
menggunakan media atau alat komunikasi seperti telepon, televisi, radio, atau
faksimile. Dengan perkataan lain, telekomunikasi merupakan komunikasi jarak jauh
dengan menggunakan media atau alat telekomunikasi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), telekomunikasi adalah komunikasi jarak jauh melalui kawat
(telegraf, telepon) dan radio.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi, telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar,
suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik
Iainnya.
Sedangkan telepon adalah penyampaian warta dari satu pihak kepada pihak lain
di dalam organisasi sendiri ataupun ke luar kantor (atau ke luar kota yang jauh
jaraknya) dengan memakai peralatan yang meneruskan suara pembicaraan langsung
dari kedua belah pihak.
Komunikasi efektif adalah ketika suatu informasi, berita, atau pesan yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dapat diterima dan dimengerti dengan
baik. Untuk mengetahui apakah informasi yang disampaikan telah diterima atau
dimengerti adalah melalui tanggapan atau respons. Lawan bicara yang memahami
pesan yang disampaikan oleh komunikator cenderung akan menanggapai atau
meresponnya. Hal-hal yang harus diperhatikan agar komunikasi melalui telepon
menjadi efektif adalah sebagai berikut.
Jenis-jenis pesawat telepon dilihat dari segi kemampuan peralatan yang digunakannya
adalah sebagai berikut.
1. Pesawat tunggal/satu jalur telepon ( single line telephone), yaitu pesawat telepon
yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya yang memiliki fasilitas telepon
di rumah.
2. Pesawat telepon dengan banyak tuts ( multibutton telephone), yaitu pesawat
telepon yang banyak digunakan di kantor pemerintah/swasta, di mana hubungan
telepon masuk dapat diatur penyampaiannya kepada orang-orang yang
dituju/dipanggil.
3. Pesawat telepon sistem hunting, yaitu pesawat telepon dengan satu nomor telepon
yang dapat digunakan secara serentak untuk beberapa saluran.
Ada 4 jenis pesawat telepon dilihat dari letak, yaitu sebagai berikut.
1) Telepon meja ( tablephone), yaitu telepon yang diletakkan di atas meja.
2) Telepon dinding ( wallphone), yaitu telepon yang dipasang pada dinding atau
tembok.
3) Telepon mobil, kapal, atau pesawat, yaitu telepon yang dipasang dalam mobil,
kapal, atau pesawat.
4) Telepon genggam ( handphone), yaitu telepon tanpa kabel yang dapat dibawa ke
mana-mana, biasanya digenggam di tangan, diletakkan di tas, atau di kantong
baju/celana.
d. Dilihat dari fungsinya
1) Pesawat telepon informatif, yaitu pesawat telepon yang berfungsi menerima dan
mengirim informasi secara lisan, baik untuk hubungan lokal, interlokal maupun
internasional, melalui jaringan kabel maupun melalui jaringan nirkabel.
2) Faksimile, yaitu suatu alat elektronik yang berfungsi sebagai fotokopi jarak jauh.
Dengan memanfaatkan jaringan telepon, faksimile dapat mengirim dan menerima
dokumen berupa tulisan-tulisan, atau gambar-gambar ke tempat lain yang juga
memiliki mesin faksimile, di mana data atau dokumen yang diterima akan sama
dengan data atau dokumen aslinya. Beberapa keuntungan menggunakan mesin
faksimile:
1. pengiriman/penerimaan dokumen lebih cepat dibandingkan teleks,
2. berita lebih mudah dimengerti daripada teleks yang biasanya menggunakan
kata
3. singkatan-singkatan,
4. berita dapat diterima utuh, persis sama seperti dokumen aslinya,
5. penerima berita akan menerima dokumen tertulis.
3) Pesawat telepon internet, yaitu pesawat telepon yang menggunakan akses internet
dalam berkomunikasi.
4) Telepon SMS, yaitu telepon yang berfungsi selain untuk mengirim dan menerima
berita lisan, dapat pula berfungsi untuk mengirim dan menerima berita tulisan
melalui SMS (Short Message Service). Dewasa ini komunikasi melalui SMS
pada handphone sangat diminati manusia hampir di seluruh dunia. Diminatinya
SMS sebagai sarana komunikasi, terjadi karena SMS memiliki banyak kelebihan,
di antaranya sebagai berikut.
a. Dapat menyampaikan pesan penting tanpa mengganggu pihak yang dikirimi
SMS.
b. Komunikasi lebih efisien dan lebih murah jika dibandingkan percakapan
langsung melalui HP, SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) atau SLI
(Sambungan Langsung Internasional).
c. Kerahasiaan pesan yang dikirim bisa lebih terjamin karena pesan cukup
dibaca saja, terkecuali isi pesan tersebut di-forward (dikirim ulang) ke orang
lain.
d. Dapat menjadi sarana hiburan dan sarana kreativitas. Misalnya mengirimkan
SMS tebak-tebakan dan sejenisnya.
5) Teleconference, yaitu suatu sistem komunikasi yang memungkinkan beberapa
orang saling bertelepon dan saling melihat melalui monitor.
Sistem teleconference ini berfungsi untuk melakukan rapat jarak jauh di berbagai
tempat yang berbeda, dengan syarat di masingmasing tempat tersebut terdapat
sistem yang memungkinkan teleconference.
6) Telepon digital, yaitu pesawat telepon yang menggunakan mekanisme mesin.
Keunggulan memakai telepon digital, adalah sebagai berikut.
Dilihat dari segi jaringan yang digunakan, telepon dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
telepon dengan jaringan kabel dan telepon dengan jaringan nirkabel (telepon satelit).
1. Pesawat telepon jaringan kabel, yaitu pesawat telepon yang dihubungkan oleh
kabel telepon. Di instansi pemerintahan dan perusahaan besar, pemakaian telepon
jaringan kabel biasanya dilengkapi dengan switchboard, yang digunakan oleh
operator telepon untuk menerima, menyambungkan, dan menghubungkan
keluar. Switchboard ini dihubungkan ke pesawat telepon dengan satu atau lebih
hubungan/lines dan dilengkapi dengan ekstensi (sambungan ke unit-unit kerja
yang ada dalam kantor atau instansi tersebut). Ada dua jenis switchoard, yaitu
sebagai berikut.
2) Pesawat telepon jaringan nirkabel ( telepon satelit), yaitu pesawat telepon yang
tidak dihubungkan dengan kabel telepon, tetapi dihubungkan melalui satelit
komunikasi. Satelit adalah suatu stasiun pengulang yang ditempatkan di angkasa luar,
biasanya dengan ketinggian 150 km s.d. 36.000 km dari permukaan bumi, yang
berfungsi untuk mengirim ulang sinyal atau data yang diterima. Satelit yang
memancar ulang sinyal transmisi telekomunikasi yang diterima dari salah satu stasiun
bumi ke seluruh daerah yang dicakup oleh satelit disebut satelit komunikasi.
Sedangkan satelit yang mengirimkan kembali data yang diterima ke bumi berupa
informasi yang dilihat oleh sensor satelit, misalnya: data-data tentang panas bumi,
cuaca, gambar bumi, disebut satelit penginderaan. Saat ini satelit terus berkembang
fungsinya, tidak hanya untuk teknologi televisi tetapi juga untuk telepon, baik telepon
tetap maupun telepon bergerak. Kelebihan satelit terletak pada jangkauannya yang
tidak terhalang oleh kendala geografis. Telepon satelit terdiri dari beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut.
Telepon satelit tetap, yaitu telepon satelit yang tidak dilengkapi dengan peralatan
unit bergerak. Telepon ini ditempatkan di suatu tempat tertentu, seperti di atas meja
atau di dinding.
Telepon satelit bergerak, yaitu telepon satelit yang ditempatkan pada unit yang
bergerak, misalnya pada telepon mobil, telepon kapal atau telepon genggam (HP).
Telepon pasti, merupakan aplikasi tetap dari layanan telekomunikasi bergerak
berbasis satelit. Layanan telepon pasti menggunakan sistem AceS, yakni sebuah
sistem telekomunikasi bergerak regional pertama yang dirancang khusus untuk
kawasan Asia Pasifik.
1. Gagang telepon atau handset terdiri dari dua ujung, yaitu receiver atau bagian
pendengaran dan multipiece atau bagian yang dipakai untuk bicara.
2. Cord atau kabel penghubung gagang telepon.
3. Induk telepon atau papan nomor telepon, yaitu papan yang berfungsi untuk
menuliskan nomor telepon.
4. Tombol call forwarding/do not disturb (FWD/DND), yaitu tombol yang berfungsi
untuk memindahkan panggilan ke nomor ekstensi lainnya.
5. Tombol konferensi, yaitu tombol ini berfungsi pada saat Anda hendak melakukan
pembicaraan telepon dengan tiga orang pada saat yang bersamaan.
6. Tombol SNR (Saved Number Redial), yaitu tombol yang berfungsi untuk
mengulang kembali nomor telepon yang telah disimpan di SNR.
7. Tombol LNR (Last Number Redial), yaitu tombol yang berfungsi untuk memutar
kembali nomor terakhir Anda melakukan hubungan telepon.
8. Tombol flash, yaitu tombol yang berfungsi untuk mendapatkan nada pilih.
9. Tombol hold, yaitu tombol yang berfungsi untuk menunda percakapan tanpa
memutuskan hubungan.
10. Tombol redial, yaitu tombol yang berfungsi untuk mengulang kembali nomor
terakhir kita menelepon setelah pesawat telepon dimatikan.
11. Tombol pause, yaitu tombol yang berfungsi untuk menghentikan sementara
percakapan telepon.
12. Tombol speaker phone, yaitu tombol yang berfungsi untuk mendengarkan suara
orang yang Anda telepon, tanpa mengangkat gagang telepon.
13. Tombol transfer, yaitu tombol yang berfungsi untuk memindahkan panggilan dan
menghapus program.
14. Tombol interkom, yaitu tombol ini akan menyala jika ada hubungan telepon
antara nomor ekstensi yang satu dengan ekstensi lainnya.
15. Tombol auto/memory, yaitu tombol yang berfungsi bila Anda ingin memanggil
nomor telepon yang telah diprogram.
16. Tombol auto answer, yaitu tombol yang berfungsi untuk mengangkat telepon
tanpa harus mengangkat handset atau menekan tombol speaker phone.
17. Tombol pengatur suara speaker, yaitu tombol yang berfungsi untuk mengatur
tinggi rendah volume suara. Bila pada posisi H (High), berarti volume suara
tinggi, bila posisi L Low) berarti posisi suara rendah.
18. Tombol memori, yaitu tombol yang berfungsi untuk mencatat nomor telepon
yang telah disimpan dalam program speed dialing.
19. Kartu nomor telepon, yaitu tombol yang berfungsi untuk menuliskan
nomor-nomor ekstensi atau nomor-nomor ruangan lainnya yang ada.
20. Layar tampilan, yaitu layar untuk menampilkan nomor telepon/nomor ekstensi
yang dipanggil, juga menampilkan hari, tanggal, bulan, tahun, waktu/jam, dan
lain-lain.
Ada 4 jenis pesawat telepon dilihat dari letak, yaitu sebagai berikut.
Hubungan internasional, yaitu hubungan telepon dari satu negara ke negara lain.
Pada saat penelepon akan melakukan hubungan internasional, terlebih dahulu harus
menekan nomor 001 atau 008, kemudian tekan nomor kode negara, tekan nomor kode
wilayah, kemudian putar nomor telepon yang dituju.
Secara umum ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam etika bertelepon di
kantor, yaitu sebagai berikut.
1. Siapkan selalu alat tulis, buku telepon, dan kertas kosong untuk menuangkan
pesan-pesan yang diterima dan harus dicatat.
2. Pegang gagang pesawat telepon. Dekatkan dengan telinga dan mulut agar suara
menjadi jelas terdengar dan suara yang diterima juga jelas.
3. Usahakan bunyi napas teratur dengan baik, sehingga pada saat berbicara tidak
terdengar desah napas atau suara mendengus di telepon.
4. Hindari menggunakan kata “Halo“ saat membuka percakapan. Kata ”Halo”
terkesan santai dan sok akrab, sehingga kurang tepat digunakan dalam
berhubungan telepon di lingkungan kantor.
5. Berusahalah menyimak dengan baik yang dibicarakan penelepon. Fokuslah pada
hal-hal yang dibicarakan.
6. Tanggapi dengan cepat maksud pembicaraan penelepon. Berilah kesan bahwa
orang yang diajak berbicara diperhatikan, seolah-olah sedang berhadapan
langsung.
7. Berbicaralah dengan sikap menyenangkan. Hindari kata-kata yang dapat
menyinggung perasaan, walaupun mungkin Anda mendapat perlakuan yang
kurang menyenangkan melalui telepon. Berusahalah untuk menahan diri agar
tetap sabar, tidak terpancing emosi, tetap ramah dan sopan dalam melakukan
hubungan telepon dengan siapa pun.
8. Berbicaralah dengan tempo suara yang wajar, tidak terlalu keras, tidak terlalu
cepat dan tidak terlalu lambat. Sehingga apa yang dibicarakan bisa didengar dan
disimak dengan baik dan benar.
9. Seorang penelepon sebaiknya mengetahui nama siapa yang akan ditelepon,
jabatannya, dan perusahaannya. Saat telepon tersambung, penelepon harus
menyebutkan nama dan jabatan orang yang dihubungi/dituju. Dengan demikian
penelepon terlihat sudah siap melakukan hubungan telepon.
10. Jangan menggunakan pesawat telepon kantor untuk kepentingan pribadi. Apabila
terpaksa harus menggunakan telepon kantor karena ada urusan keluarga yang
penting, gunakanlah dengan bijaksana sehingga tidak mengganggu tugas-tugas
kantor.
11. Sebagai penutup percakapan, ada baiknya menanyakan hal-hal yang masih dapat
dibantu. Contoh: “Mungkin masih ada lagi yang bisa kami bantu, Pak/Bu?” Bila
tidak ada, segera ucapkan terima kasih dan sampaikan salam penutup.
1. Siapkanlah formulir penerimaan telepon dan alat tulis, serta letakkan di dekat
pesawat telepon. Ini agar saat berbicara, Anda tetap dapat mencatat pesan.
2. Buatlah daftar khusus nomor-nomor telepon penting yang dibutuhkan dan selalu
letakkan di meja kerja, untuk memudahkan bila sewaktu-waktu diperlukan.
3. Peganglah gagang telepon dengan tangan kiri dan gunakan tangan kanan untuk
memegang pulpen, berilah jarak ± 3 cm antara bibir dengan gagang telepon.
4. Pahamilah bagaimana cara mengadakan atau menyambung telepon interlokal,
baik dalam maupun luar negeri, kemudian catat lamanya pembicaraan serta
tanyakan biaya ke kantor telepon.
5. Jangan banyak menggunakan telepon untuk keperluan pribadi.
6. Bersikaplah seperti sedang bertatap muka, ramah, sewajarnya, dan pergunakanlah
kata-kata yang singkat, jelas, dengan nada dan volume suara yang teratur. Tidak
ada salahnya berbicara dengan tersenyum dalam bertelepon.
7. Berusahalah untuk cepat memahami maksud pembicaraan dan berilah kesan
bahwa penelepon diperhatikan dan dibantu.
8. Jangan memunculkan kesan sibuk pada saat memegang telepon.
9. Jangan terlalu cepat dalam berbicara, batasi pembicaraan pada masalah yang
penting, usahakan pembicaraan dilakukan dengan lancar.
10. Hindari penyampaian informasi rahasia dan masalah yang bersifat pribadi.
11. Usai bertelepon, letakkan gagang telepon pada tempatnya.
Yang perlu dicatat dalam menulis pesan yang disampaikan oleh penelepon:
1. nama orang yang menelepon,
2. nomor telepon yang harus dihubungi,
3. hari, tanggal, dan jam berapa bisa menghubungi kembali untuk bertemu,
4. catat semua pesan pada secarik kertas atau pada kartu penerima pesan telepon
yang biasanya sudah disediakan kantor.
Hindari menggunakan kata “Halo“, Ada aturan tidak tertulis, bahwa ketika
menjawab telepon bisnis atau telepon yang berurusan dengan pekerjaan, dianjurkan
untuk tidak menggunakan kata “Halo“ karena kata ”Halo” tersebut terkesan tidak
formal. Sebagai gantinya, jawablah telepon dengan menggunakan nama perusahaan
atau nama Anda sendiri sebagai kalimat pembuka percakapan saat menerima telepon.
Contoh: “Selamat pagi, dengan Bobby di sini dari PT X, ada yang bisa saya bantu?”
10. Hal-hal penting yang harus diperhatikan saat menerima telepon antara lain
sebagai berikut.
1. Ucapkan salam (selamat pagi, siang, sore) begitu Anda mengangkat gagang
telepon.Hindari mengangkat telepon lebih dari 3 kali dering. Kemudian sebutkan
nama Anda dan nama instansi/perusahaan Anda. Misal: “Selamat sore, saya
Lastri Editorial Erlangga, ada yang bisa saya bantu, Pak/Bu?”
2. Bila penelepon langsung menanyakan orang yang ditujunya, misalnya: ”Bisa
bicara dengan Bapak Susilo?” Maka sebelum Anda menjawab pertanyaan
penelepon tersebut,sebaiknya Anda tanyakan terlebih dahulu namanya. Misal:
“Maaf, dengan siapa saya bicara?”
3. Setelah jelas identitas si penelepon, baru Anda menjawab pertanyaan penelepon
tersebut,dengan menanyakan terlebih dahulu kepada Bapak Susilo bahwa ada
yang ingin berbicara dengannya. Setelah Bapak Susilo memberi jawaban bahwa
ia bersedia, segeralah telepon disambungkan.
1. menanyakan informasi,
2. memberikan informasi,
3. meninggalkan pesan, dan
4. persoalan pribadi.
7 sikap yang perlu diperhatikan dalam menerima telepon (dikenal dengan istilah
“7 C“), yaitu sebagai berikut.
1. Caring, yaitu memperhatikan, mendengarkan, dan mencatat semua isi
pembicaraan penelepon.
2. Committed, yaitu merasa terikat dengan organisasi/perusahaan, tidak
melemparkan masalah kepada orang lain atau lepas tanggung jawab, dengan
alasan karena bukan tugas/urusan Anda. Contoh: “ Maaf, saya tidak mengerti
masalah tersebut, coba saja Bapak menghubungi Pak Indra.“
3. Confident, yaitu penuh keyakinan dalam mengatasi persoalan yang timbul.
Petugas penerima telepon tidak perlu bersikap merendahkan diri sendiri, misalnya
dengan mengatakan: “Maaf, saya hanya petugas resepsionis.“ atau; “Maaf, saya
hanya karyawan biasa tidak bisa berbuat apa-apa.“ Sebaiknya jawablah semua
telepon masuk dengan penuh keyakinan, seperti: “Baik Pak, saya akan sampaikan,
mohon maaf saya ingin tahu nomor telepon dan nama Bapak, agar saya dapat
menghubungi Bapak lebih lanjut.“ “Baik, segera saya sambungkan ke bagian
produksi.“
4. Considerate, yaitu mempunyai sikap bersahabat dan menjaga emosi penelepon.
Contoh: “Baik Bu, secepatnya saya sampaikan pesan Ibu kepada
pimpinan.“ “Dengan senang hati saya akan mengabari Bapak lagi, setelah
pimpinan pulang dari luar kota.“ Atau bisa juga dalam percakapan telepon Anda
menyebut nama si penelepon.
5. Controlled, yaitu mampu menjaga dan mengontrol emosi pada saat penelepon
marah/kecewa karena ada masalah dengan kantor Anda. Anda harus tetap
bersikap baik dan bijaksana. Contoh: “Kami mohon maaf atas kesalahan
pengurusan dokumen Bapak kemarin, kami usahakan hari ini selesai
semua.“ atau “Kami mohon maaf atas keterlambatan pencairan tagihan Bapak,
kami usahakan hari ini sudah ditransfer ke rekening Bapak.“
6. Creative, yaitu kemampuan untuk menemukan cara yang efektif dalam bekerja,
seperti: mencatat dan menyimpan (sesuai abjad) nama-nama dan nomor telepon
para relasi perusahaan. Menyiapkan buku khusus untuk mencatat semua telepon
masuk dan pesan-pesannya, menyediakan buku petunjuk kode-kode wilayah dari
Telkom atau dari Indosat, untuk memudahkan Anda melakukan hubungan
interlokal, SLI, dan SLJJ.
7. Contagious, yaitu selalu memelihara keakraban, kegembiraan, kesejukan, dan
kedamaian kepada penelepon.
Cara menangani panggilan telepon masuk yang sudah dikenal oleh sekretaris:
Berhubung penelepon sudah dikenal, sekretaris harus bersikap lebih ramah dan
bersahabat, tetapi tetap tidak meninggalkan etika bertelepon. Langkah-langkah formal
seperti menanyakan maksud dan tujuan, sudah tidak perlu dilakukan lagi.
langkah-langkah menghadapi penelepon yang mempunyai kedudukan yang setingkat
atau lebih rendah dari pimpinan:
1. Menyebutkan identitas diri dan nama perusahaan.
2. Mengucapkan salam.
3. Menanyakan “Ada yang dapat saya bantu? “ atau “Ingin bicara dengan siapa?“.
4. Setelah mengetahui siapa yang ingin berbicara, segeralah dihubungkan dengan
pimpinan, sambil menyebutkan nama penelepon yang ingin berbicara tersebut.
Langkah-Langkah Menelepon:
l. Segera lakukan bisnis atau utarakan dengan baik dan sopan maksud serta tujuan
menelepon.
Apabila pembicaraan harus ditindaklanjuti, aturlah tindaklanjutnya.
Tutuplah pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam penutup serta letakkan
gagang pesawat telepon dengan perlahan dan hati-hati. Ingatlah, hindari tindakan
yang dapat merusak pesawat telepon, misalnya mengetuk-ngetuk pesawat telepon atau
menekan nomor telepon dengan keras, karena kesal berkali-kali tidak ada nada
sambung. Sikap demikian tidak menunjukkan sikap yang baik dan santun.
2. Alasan mengapa kita perlu membiasakan diri tersenyum saat menelepon adalah
dengan tersenyum nada suara anda pun akan terdengar smiling voice sehingga
menambah keakraban dalam bertelepon serta memberikan image yang baik bagi
perusahaan.
3. Kalimat pertama yang diucapkan saat menelepon mencari data adalah Sebutkan
dahulu identitas dan kantor, kemudian baru sebutkan maksud dan tujuan Anda
menelepon. Contoh : ”Selamat pagi! Saya Davina dari Multivision Plus, bisakah saya
berbicara dengan Dude Herlino?”
5. Direktori Telpon:
Direktori telepon adalah kumpulan catatan nomor-nomor telepon dan alamatnya.
Buku direktori ini umumnya disimpan di dekat pesawat telepon untuk memudahkan
seseorang melakukan hubungan telepon.
Buku telepon, yaitu buku kumpulan data informasi yang berhubungan dengan
telepon, seperti data-data nama perorangan, nama perusahaan swasta maupun
pemerintah, nama lembaga-lembaga, lengkap dengan alamat dan nomor telepon
tercantum.
Buku telepon umum, yaitu buku telepon yang dikeluarkan oleh PT Telkom, yang
memuat namanama, nomor telepon, dan alamat dari semua pelanggan PT Telkom,
serta memuat juga berbagai petunjuk tata cara penggunaan telepon.
Yellow pages, yaitu bagian dari buku telepon yang dikeluarkan PT Telkom, tetapi
terpisah yang sering disebut “halaman kuning“. Di dalam halaman kuning ini
biasanya memuat data-data perusahaan dan data ini sama dengan data yang terdapat
pada Buku Petunjuk Telepon (BPT). Agar perusahaan Anda bisa dimuat di yellow
pages, Anda harus menyerahkan company profile (data-data perusahaan) dan
mengajukan permohonan terdaftar di yellow pages ke alamat:
PT Infomedia Nusantara
Jln. RS. Fatmawati No. 77−81 Gedung DAPENUSA, Jakarta Selatan.
Buku telepon khusus, yaitu buku yang memuat nama-nama perorangan, nama instansi,
atau perusahaan, lengkap dengan alamat, nomor telepon,
nomor handphone pihak-pihak yang terkait, sehingga setiap saat dapat dipergunakan
dengan cepat.
Buku telepon khusus antara lain memuat:
1) nama, alamat, dan nomor telepon para nasabah,
2) daftar nama-nama dari para rekanan atau pelanggan,
3) daftar nama-nama instansi yang berkaitan dengan tujuan dari perusahaan,
4) daftar nama-nama agen perjalanan,
5) daftar nama-nama pejabat/pimpinan yang ada di lingkungan perusahaan,
6) daftar nama-nama satuan kerja atau unit kerja yang ada di dalam perusahaan
yang memuat nomor telepon setiap unit kerja apabila masing-masing unit kerja
memiliki pesawat telepon eksternal,
7) nomor kode hubungan internal bila masing-masing unit kerja memiliki pesawat
internal, misalnya:
a. Direksi 00
b. Bagian Keuangan 04
c. Staf Direksi 01
d. Divisi Produksi 05
e. Sekretaris Direksi 02
f. Bagian Umum 06
g. Bagian Direksi 03
h. Bagian Perbekalan 07
8) nomor telepon khusus yang sewaktu-waktu dapat dihubungi apabila terjadi
sesuatu yang bersifat darurat, misalnya:
a. Kantor kepolisian
b. Kantor Perusahaan Listrik Negara
c. Kantor pemadam kebakaran
d. Ambulance
Caranya:
1. International Direct Dial Calls (IDD Calls), biasa disebut hubungan internasional
atau overseas call, yaitu permintaan percakapan telepon jarak jauh antarnegara
(dari satu negara ke negara lain) dengan memutar nomor awalan internasional,
kode negara, dan nomor regional Negara yang dituju. Hubungan ini dilakukan
melalui operator telepon.
2. Extension/ Interline, yaitu menelepon dengan menggunakan nomor extension,
yaitu sambungan telepon dari luar perusahaan/instansi ke nomor telepon yang
terdapat di dalam perusahaan/instansi. Misalnya: ada telepon masuk meminta
disambungkan ke bagian lain dengan nomor extension 234.
3. Direct Line, yaitu percakapan telepon yang dilakukan seseorang dari luar
perusahaan tanpa melalui operator telepon. Penelepon langsung dapat memutar
nomor telepon yang dituju.
4. House Phone, yaitu suatu fasilitas telepon yang disediakan untuk tamu, biasanya
di lobi hotel. Gunanya agar para tamu dapat menghubungi langsung nomor
telepon yang ada di dalam hotel tersebut. Misalnya: menelepon ke nomor kamar
tamu yang dituju.
5. Incoming Calls, yaitu menerima sambungan telepon dari luar perusahaan melalui
operator telepon perusahaan. Jika ada incoming calls, tombol saluran akan
menyala, lalu tekan dan tanyakan ingin berbicara dengan siapa. Setelah mendapat
jawaban, segera sambungkan ke nomor yang dituju.
6. Out Calls, yaitu sambungan telepon dari dalam kantor ke luar kantor.
7. Toll Free Calls, yaitu percakapan telepon di luar atau di dalam negeri dengan
sistem pelayanan otomatis, di mana biayanya ditanggung/dibebankan pada orang
yang dipanggil. Toll free calls ini biasanya digunakan di lingkungan bisnis.
8. Person To Person Calls, yaitu permintaan percakapan telepon dengan pesan agar
9. disambungkan dengan orang tertentu.
10. Department To Department, yaitu sambungan telepon yang terjadi di
lingkungan/di dalam perusahaan, antara departemen satu dengan departemen
yang lain.
11. Fixed Time Calls, yaitu fasilitas untuk dihubungkan dengan orang tertentu pada
waktu yang telah ditentukan. Fasilitas ini dapat digunakan jika sebelumnya Anda
telah mendaftarkan diri ke operator telepon.
12. Telephone Credit Card, yaitu layanan telepon untuk seseorang yang
menggunakan kartu kredit, dengan memberikan nomor kartu kreditnya kepada
operator telepon. Tagihan akan dipungut melalui bank yang mengeluarkan kartu
kredit tersebut.
13. Charge Advisory Calls, yaitu layanan telepon untuk mengetahui biaya dan
lamanya
14. percakapan telepon, ditanyakan melalui operator telepon.
15. Temporary Transfer Calls, yaitu kesepakatan yang dibuat seseorang dengan
kantor telepon untuk mentransfer nomor telepon ke nomor telepon lain secara
otomatis pada suatu saat tertentu.
16. w. Freefone ( bebas pulsa), yaitu fasilitas yang disediakan kantor telepon yang
memungkinkan pelanggan untuk menelepon suatu perusahaan tanpa membayar,
karena beban tagihan telepon ditanggung oleh perusahaan telepon tersebut.