OLEH
GABRIELLA ANASTASIA PONDAAG
NIM 1918020
8 Diagnosa Keperawatan
adalah keputusan tentang respon keluarga tentang masalah kesehatan aktual
ataupun potensial sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan kewenangan
perawat.
Tahap dalam diagnosa keperawatan keluarga antara lain :
a. Analisa data
Cara analisa data adalah sebagai berikut :
1) Validasi data, yaitu meneliti kembali data yang terkumpul dalam
format pengkajian.
2) Mengelompokan data berdasarkan kebutuhan bio, psiko, sosio dan
spiritual.
3) Membandingkan dengan standar.
4) Membantu kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan.
b. Perumusan masalah
Perumusan masalah keperawatan keluarga dapat diarahkan pada sasaran
individu dan keluarga. Komponen diagnosa keperawatan keluarga
meliputi problem, etiologi, dan sign/simpton.
1) Masalah (problem)
Adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah (tidak
terpenuhnya kebutuhan dasar keluarga atau anggota keluarga) yang
didefinisikan oleh perawat melalui pengkajian. Tujuan penulisan
pernyataan masalah adalah menjelaskan status kesehatan secara jelas
dan sesingkat mungkin.
Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan NANDA 1995 berikut :
a) Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan lingkungan.
(1) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah.
(2) Resiko terhadap cedera.
(3) Resiko terjadinya infeksi (penularan penyakit).
b) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur komunikasi.
(1) Komunikasi keluarga disfungsional.
c) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah struktur peran.
(1) Berduka dan di antisipasi.
(2) Berduka disfungsional.
(3) Isolasi sosial.
(4) Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang
sakit terhadap keluarga).
(5) Potensial peningkatan menjadi orang tua.
(6) Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua).
(7) Perubahan menampilkan peran.
(8) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah.
(9) Gangguan citra tubuh.
d) Diagnosa keperawatan keluarga pada masalah fungsi efektif.
(1) Perubahan proses keluarga.
(2) Perubahan menjadi orang tua.
(3) Potensial peningkatan menjadi orang tua.
(4) Berduka yang di antisipasi.
(5) Koping keluarga tidak efektif, menurun.
(6) Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan.
(7) Resiko terhadap tindakan kekerasan.
2) Penyebab (Etiologi)
Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah yang mengacu
pada ilmu tugas keluarga.
a) Tanda (sign)
Tanda dan gejala adalah sekumpulan data subyektif dan data
objektif yang diperoleh dari keluarga yang mendukung masalah
dan penyebabnya. Perawat hanya boleh mendokumentasikan tanda
dan gejala yang siknifikan untuk menghindari diagnosa
keperawatan yang panjang.
3) Prioritas masalah
a) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah
sebagai berikut :
(1) Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan
yang di temukan dalam keluarga dapat di atasi sekaligus.
(2) Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat
mengancam kehidupan keluarga seperti masalah penyakit.
(3) Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga
terhadap asuhan keperawatan keluarga yang akan di berikan.
(4) Keterlibatan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.
(5) Sumber daya keluarga yang dapat penunjang pemecahan
masalah kesehatan keperawatan keluarga.
(6) Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.
b) Kriteria prioritas masalah.
(1) Sifat masalah di kelompokan menjadi :
(a) Ancaman kesehatan.
Yaitu keadaan yang memungkinkan terjadinya penyakit,
kecelakaan dan kegagalan dalm mencapai kesehatan.
(b) Keadaan sakit atau tidak sakit.
Keadaan sakit (sesudah atau sebelum di diagnosa) dan
gagal pertumbuhan normal.
(c) Situasi krisis.
Perkawinan, kehamilan, persalinan, masa nifas, menjadi
orang tua, dan penambahan anggota keluarga/baby
(2) Kemungkinan masalah dapat dirubah adalah kemungkinan
keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah
masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan kesehatan.
(3) Potensi masalah untuk dicegah, adalah sifat dan besarnya
masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah
melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.
(4) Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan
menilai masalah dalam hal beratnya dan mendesaknya untuk
diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.
9 Perencanaan
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung pada keluarga yang
dilaksanakan oleh perawat.
Tabel 2. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan Keluarga.
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah
Skala : 1
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Krisis 1
2 Kemungkinan masalah dapat di ubah
Skala :
Dengan mudah 2 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah dapat di ubah
Skala : 2
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah untuk di ubah
Skala :
Masalah berat harus ditangani 2 1
Masalah yang tidak perlu harus di tangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Keterangan:
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria.
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.
4. Penyimpangan KDM
umur Jenis kelamin Gaya hidup obesitas
Elastisitas , arteriosklerosis
hiperte
nsi
Kerusakan vaskuler pembuluh
darah
Perubahan
struktur
Penyumbatan pembuluh
darah
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
edem
a
7. Penatalaksanaan
Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan resiko
penyakit kardiovaskuler serta mortalitas (angka kematian) dan morbiditas
(angka kesakitan) yang berkaitan.
Langkah-langkah yang digunakan :
a. Modifikasi gaya hidup.
b. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan.
c. Membatasi alkohol.
d. Meningkatkan aktivitas fisik (30-45 menit/hari).
e. Berhenti merokok dan mengurangi asupan makanan berlemak.
f. Pemberian obat anti hipertensi (Mansjoer Arif, 2014).
4. Implementasi
Implementasi dapat dilakukan oleh banyak orang seperti klien (individu atau
keluarga), perawat dan anggota tim perawatan kesehatan yang lain, keluarga
luas dan orang-orang lain dalam jaringan kerja sosial keluarga (Friedman,
2013).
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon pasien setelah dilakukan
intervensi keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yang telah
diberikan (Deswani, 2009). Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus
menerus dilakukan untuk menentukan apakah rencana keperawatan efektif
dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau
menghentikan rencana keperawatan (Manurung, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. (2015). Cara Mudah Memahami Dan Menghindari Hipertensi, Jantung, Dan
Stroke. Yogyakarta: Dianloka
Brunner & Suddarth, (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume
2. Jakarta EGC
Friedman, Marilyn M dkk. (2010). Buku Ajar : Keperawatan Keluarga Riset, Teori
& Praktik. Jakarta : EGC.
Friedman. (2013). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Hariyanto Tanto. dkk (2005). Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Proses.
Malang : Buntara Media.
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan
Klinis. Bandung: Alfa Beta
Komang Ayu Henny Achtar. (2010) . Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan
Keluarga. Edisi 1. Jakarta Sagung Seto.
Mansyoer Arif, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid.1 Jakarta : Media
Aesculapius.
Manurung, S. (2011). Buku ajar keperawatan asuham keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media
Maryono Djoko. (2015). Penyakit Jantung. Jakarta : Penerbit Bhuana Ilmu Populer.
M. Adib. 2015. Cara Mudah Memahami Hipertensi Jantung Dan Strok. Edisi 1.
Yogyakarta : Dianloka.
Shadine. 2010. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke & Serangan Jantung
Edisi 1 Jakarta Keenbooks.
Maryono. 2012. Mitos dan fakta seputar penyakit jantung. Buana IImu Populer.
Jakarta.
Susalit. 2012. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
www.Mediastore.com diakses 1 Juli 2010
Zaidin Ali 2016 Pengantar Keperawatan Keluarga Edisi 1 Jakarta Penerbit Buku
Kedokteran EGC.