Anda di halaman 1dari 21

PERANAN ILMU PENGETAHUAN DALAM KEMAJUAN

BANGSA

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


YANG DIAMPUH OLEH BAPAK HARMIN, S.Pd., M.Pd.

OLEH

ERJIANSYAH
A1I120048

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur peniliti panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya. Sehingga peniliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat
pada waktunya.
Keberhasilan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini juga tak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada bapak HARMIN, S.Pd., M.Pd. Selaku guru pembimbing yang telah ikut
berperan serta dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Disini peniliti berharap semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini
dapat berguna bagi orang-orang yang mebacanya.
Peniliti menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini belum
lah sempurna, untuk itu peniliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
mebangun dari para pembaca demi kesempurnaan pada pembuatan Karya Tulis
Ilmiah yang selanjutnya.

Kendari, Januari 2021

Peniliti

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................2


Daftar Isi.................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan...............................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................5

BAB II Kajian Teori..............................................................................................6


2.1 Definisi Ilmu Pengetahuan...........................................................................6
2.2 Definisi Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli............................................6
2.3 Sejarah Ilmu Pengetahuan............................................................................7
2.4 Sejarah Ilmu Pengetahuan dalam Periode Islam..........................................8
2.5 Peranan Ilmu Pengetahuan.........................................................................11
2.6 Perkembangan dan Kemajuan Bangsa.......................................................13

BAB III Pembahasan...........................................................................................15


3.1 Peranan Ilmu Pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa................................15
3.2 Fungsi Ilmu Pengetahuan...........................................................................17
3.3 Tujuan Ilmu Pengetahuan..........................................................................17
3.4 Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Ilmu Pengeahuan.................17

BAB IV Penutup..................................................................................................20
4.1 Kesimpulan................................................................................................20
4.2 Saran..........................................................................................................20

Daftar Pustaka.....................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bangsa merupakan suatu kelompok yang memiliki banyak persamaan.


Persamaan yang dimaksud  memiliki identitas bersama, dan mempunyai
kesamaan bahasa, ideologi, budaya, sejarah, dan tujuan. Mereka umumnya
dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama. Persamaan inilah yang dapat
dijadikan kekuatan untuk memajukan bangsa.Bangsa yang maju adalah bangsa
yang terus berinovasi, inovasi-inovasi ilmu pengetahuan maupun teknologi sangat
berperan dalam kemajuan suatu bangsa. Ilmu pengetahuan ialah suatu proses
pembentukan pengetahuan yang terus-menerus sampai menjelaskan fenomena
yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta, sehingga dapat diperiksa atau dikaji
secara kritis dengan tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar dan asal
usulnya, sehingga dapat juga meperoleh hasil. Ilmu pengetahuan memiliki arti
penting bagi kemajuan dan kejayaan suatu bangsa. Ilmu pengetahuan yang baik
dan berkualitas menjadi investasi terbaik yang mempengaruhi kualitas sumber
daya manusia .

Kejayaan suatu bangsa tidak dilihat hanya dari kekayaaan sumber alamnya
saja, tetapi bagaimana sumber daya manusia-nya dapat mengelolanya dengan
baik. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan sangat penting dalam kemajuan suatu
bangsa.Usaha-usaha yang dilakukan untuk suatu usaha memajukan suatu angsa
membutuhkan agen-agen perubahan. Di era ini dengan segala kecanggihan
teknologi, tingkat persaingan juga semakin tinggi sehingga menuntut
kualitas dan kinerja manusianya untuk lebih ditingkatkan. Pemuda harus
mampu beradaptasi dengan cepat, belajar, dan menjadi lebih baik serta
melakukan navigasi yang lincah dan tepat agar dapat memecahkan setiap
masalah. Sehingga saat ini pemuda merupakan agen perubahan yang
diharapkan dapat membuat perubahan yang baik kedepannya. Dari hal
tersebutlah peniliti mengangkat judul “Peranan Ilmu Pengatahuan Dalam

4
Kemajuan Bangsa” untuk mengetahui apa peranan ilmu pengetahuan dalam
memajukan bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

Makalah ini membahas tentang ilmu pengetahuan bagi kemajuan


bangsa,dimana ilmu pengetahuan memiliki peran yang penting terhada
kemajuan suatu bangsa.Berdasarkan hal tersebut penulis memfokuskan
terhadap:

1. Bagaimanakah peranan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa ?


1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui peranan ilmu pengetahuan dalam kemajuan bangsa.

1.4. Manfaat
a. Bagi Pemerintah
Karya tulis ilmiah ini diharapkan mampu memberikan referensi bagi
pemerintah bahwa sangat penting mengoptimalkan kebijakan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan demi kemajuan bangsa.
b. Bagi Masyarakat
Karya tulis ilmiah ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih
memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan untuk berpartisipasi
dalam kemajuan bangsa.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ilmu Pengetahuan

Ilmu adalah suatu pemahaman tentang suatu pengetahuan, yang memiliki


fungsi untuk mencari, menyelidiki, dan menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga
merupakan suatu pengetahuan yang teleh teruji kebenarannya. misalnya,
pengetauan tentang sikap dan prilaku manusia sebagai mahluk sosial, kemudian
pengetahuan itu di selidiki oleh para ahli menggunakan metode-metode tertentu,
dan ternyata pengetahuan tersebut memang benar bahwa manusai itu mahluk
sosial, maka dari itu pengetahuan tersebut dikatakan sebagai ilmu yaitu ilmu
sosial.
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau disadari seseorang yang
didapat dari pengalamannya. pengetahuan tidak bisa dikatakan sebagai sebuah
ilmu karena kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncur dikarenakan
seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Teknologi adalah pembuatan, modifikasi, penggunaan, dan pengetahuan
tentang alat-alat, mesin, teknik, kerajinan, sistem, metode organisasi, dalam
rangka memecahkan masalah, meningkatkan solusi yang sudah ada sebelumnya
untuk masalah, mencapai tujuan, menangani masukan diterapkan/Output
hubungan atau melakukan fungsi tertentu. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) adalah suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan manusia.

2.2 Definisi Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli

1. Menurut Dadang Ahmad S.


Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukkan pengetahuan yang
terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam
itu sendiri.
2. Menurut The Liang Gie
Ilmu pengetahuan sebagai rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan
kognitif dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga

6
menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-
gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun
melakukan penerapan.
3. Menurut Moh. Hatta
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang
pekerjamm hukum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah
yang sifatnya sama baik dilihat dari ledudukannya maupun hubungannya.
4. Menurut Syahruddin Kasim
Ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolism ragawi sebagai
hidayah sang pencipta berasal dari proses interaksi fenomena fitrawi
melalui dimensi hati akal, nnafsu yang rasional empiric dan hakiki dalam
menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan
tanggungjawab kekhalifahan.

2.3 Sejarah Ilmu Pengetahuan

Di kalangan para ahli sejarah banyak pendapat yang beragam dalam


mendefinisikan term sejarah, namun dapat disimpulkan bahwa pada intinya
sejarah adalah kesinambungan atau rentetan suatu peristiwa/ kejadian antara masa
lampau, masa sekarang dan masa depan. Hal ini dapat diketahui dari segi
kronologis dan geografis, yang bisa dilihat dengan kurun waktu dimana sejarah itu
terjadi. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan memiliki
ciri khas atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian periodisasi
perkembangan ilmu pengetahuan ada perbedaan dalam berbagai literature yang
ada. Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
secara mudah, di sini telah dilakukan elaborasi dan klasifikasi atau pembagian
secara garis besar.
Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Kalau pengetahuan lahir
sejak manusia pertama diciptakan, maka perkembangannya sejak jaman purba.
Secara garis besar, Amsal Bakhtiar membagi periodeisasi sejarah perkembangan
ilmu pengetahuan menjadi empat periode: pada zaman Yunani kuno, pada zaman
Islam, pada zaman renaisans dan modern, dan pada zaman kontemporer.
Sedangkan George J. Mouly membagi perkembangan ilmu menjadi tiga tahap

7
yaitu animisme, ilmu empiris dan ilmu teoritis. George J. Mouly dalam bukunya
Jujun S Suriasumantri, (1985:87) menjelaskan bahwa permulaan ilmu dapat
ditelusuri sampai pada permulaan manusia. Tak diragukan lagi bahwa manusia
purba telah menemukan beberapa hubungan yang bersifat empiris yang
memungkinkan mereka untuk mengerti keadaan dunia. Usaha mula-mula di
bidang keilmuan yang tercatat dalam lembaran sejarah dilakukan oleh bangsa
Mesir dimana banjir Sungai Nil terjadi tiap tahun ikut menyebabkan
berkembangnya sistem almanak, geometri dan kegiatan survey.
George J. Mouly menjelaskan bahwa pada tahap animisme, manusia
menjelaskan gejala yang ditemuinya dalam kehidupan sebagai perbuatan dewa-
dewi, hantu dan berbagai makhluk halus. Pada tahap inilah pola pikir mitosentris
masih sangat kental mewarnai pemikiran bangsa Yunani sebelum berubah
menjadi logosentris. Sebagai contoh, gempa bumi pada saat itu tidak dianggap
fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang menggoyangkan kepalanya.
Namun, ketika filsafat diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap
sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kualitas.
Dari hal tersebut diketahui bahwa proses berpikir manusia menuntut
mereka untuk menemukan sebuah metode belajar dari pengalaman dan
memunculkan keinginan untuk menyusun sesuatu hal secara empiris, serta dapat
diukur. Dalam sejarah mencatat bangsa Yunanilah yang pertama diakui oleh dunia
sebagai perintis terbentuknya ilmu karena telah berhasil menyusunnya secara
sistematis. Implikasi dari hal tersebut manusia akan mencoba merumuskan semua
hal termasuk asal-muasal mitos-mitos karena mereka menyadari bahwa hal
tersebut dapat dijelaskan asalusulnya dan kondisi sebenarnya. Sehingga sesuatu
hal yang tidak jelas yang hanya berupa tahu atau pengetahuan dapat dibuktikan
kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan pada saat itu. Dari sinilah awal
kemenangan ilmu pengetahuan atas mitos-mitos, dan kepercayaan tradisional
yang berlaku di masyarakat.

2.4 Sejarah Ilmu Pengetahuan dalam Periode Islam

8
Tidak terbantahkan bahwa Islam sesungguhnya adalah ajaran yang sangat
cinta terhadap ilmu pengetahuan, hal ini sudah terlihat dari pesan yang terkandung
dalam al-Qur’an yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad saw,
yaitu surat al-‘Alaq dengan diawali kata perintah iqra yang berarti (bacalah).
Gairah intelektualitas di dunia Islam ini berkembang pada saat Eropa dan Barat
mengalami titik kegelapan, Sebagaimana dikatakan oleh Josep Schumpeter dalam
buku magnum opusnya yang menyatakan adanya great gap dalam sejarah
pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal sebagai dark ages.
Masa kegelapan Barat itu sebenarnya merupakan masa kegemilangan umat Islam,
suatu hal yang berusaha disembunyikan oleb Barat karena pemikiran ekonom
Muslim pada masa inilah yang kemudian banyak dicuri oleh para ekonom Barat.
Pada saat itulah di Timur terutama di wilayah kekuasaan Islam terjadi
perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Di saat Eropa pada zaman
Pertengahan lebih berkutat pada isu-isu keagamaan, maka peradaban dunia Islam
melakukan penterjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosof Yunani, dan
berbagai temuan di lapangan ilmiah lainnya.
Menurut Harun Nasution, keilmuan berkembang pada zaman Islam klasik
(650-1250 M). Keilmuan ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana
tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadis.
Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan
sains Yunani yang berada di kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam
Zaman Klasik, seperti Alexandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria),
dan Bactra (Persia). Sedangkan W. Montgomery Watt menambahkan lebih rinci
bahwa ketika Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh orang Arab pada abad ketujuh,
ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dikembangkan di berbagai pusat belajar.
Terdapat sebuah sekolah terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian
dipindahkan pertama kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M ke
Baghdad. Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada di
pangkuan perdaban Islam. Dalam lapangan kedokteran muncul nama-nama
terkenal seperti: Al-H}āwī karya al-Rāzī (850-923) merupakan sebuah ensiklopedi
mengenai seluruh perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya. Rhazas

9
mengarang suatu Encyclopedia ilmu kedokteran dengan judul Continens, Ibnu
Sina (980-1037) menulis buku-buku kedokteran (al-Qonun) yang menjadi standar
dalam ilmu kedokteran di Eropa. Al-Khawarizmi (Algorismus atau Alghoarismus)
menyusun buku Aljabar pada tahun 825 M, yang menjadi buku standar beberapa
abad di Eropa. Ia juga menulis perhitungan biasa (Arithmetics), yang menjadi
pembuka jalan penggunaan cara desimal di Eropa untuk menggantikan tulisan
Romawi. Ibnu Rushd (1126-1198) seorang filsuf yang menterjemahkan dan
mengomentari karyakarya Aristoteles. Al Idris (1100-1166) telah membuat 70
peta dari daerah yang dikenal pada masa itu untuk disampaikan kepada Raja
Boger II dari kerajaan Sicilia.
Dalam bidang kimia ada Jābir ibn Hayyān (Geber) dan Hayyān
memaparkan metode-metode pengolahan berbagai zat kimia maupun metode
pemurniannya. Sebagian besar kata untuk menunjukkan zat dan bejana-bejana
kimia yang belakangan menjadi bahasa orang-orang Eropa berasal dari karya-
karyanya. Sementara itu, al-Bīrūnī mengukur sendiri gaya berat khusus dari
beberapa zat yang mencapai ketepatan tinggi. Selain disiplin-disiplin ilmu di atas,
sebagian umat Islam juga menekuni logika dan filsafat. Sebut saja al-Kindī, al-
Fārābī (w. 950 M), Ibn Sīnā atau Avicenna (w. 1037 M), al-Ghazālī (w. 1111 M),
Ibn Bājah atau Avempace (w. 1138 M), Ibn Tufayl atau Abubacer (w. 1185 M),
dan Ibn Rushd atau Averroes (w. 1198 M). Menurut Felix Klein-Franke, al-Kindī
berjasa membuat filsafat dan ilmu Yunani dapat diakses dan membangun fondasi
filsafat dalam Islam dari sumber-sumber yang jarang dan sulit, yang sebagian di
antaranya kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh al-Fārābī. Al-Kindī
sangat ingin memperkenalkan filsafat dan sains Yunani kepada sesama pemakai
bahasa Arab, seperti yang sering dia tandaskan, dan menentang para teolog
ortodoks yang menolak pengetahuan asing.
Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam filsafat Kristen
daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah berakhir, dalam filsafat
Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat besar, bukan hanya terhadap
para skolastik, tetapi juga pada sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-
profesional, yang menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan

10
filosof profesional, para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan
Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah yang
mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai membangun kembali
peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-abad lamanya yang terwujud
dengan lahirnya zaman pencerahan atau renaisans.

2.5 Peranan Ilmu Pengetahuan

Dalam kehidupan manusia, dewasa ini tidak terlepas dari ilmu alamiah dan
ilmu terapannya berupa teknologi di berbagai bidang. Pada mulanya antara ilmu
alamiah dan teknologi itu tidak selalu mempunyai kaitan. Namun dalam zaman
modern ini, untuk membuat kapal, orang harus menguasai ilmu murni, hukum
Archimedes, konstruksi baja dan sebagainya, agar kapal tidak tenggelam dan
dapat mengarungi lautan.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa
manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan
IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sebagian orang
bahkan memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari
kungkungan kefanaan dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat manusia
kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif IPTEK
terhadap kehidupan umat manusia.
Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain adalah kemampuan
manusia dalam menciptakan dan menggunakan alat. Salah satu ciptaan manusia
yang menakjubkan adalah mesin- mesin, yang antara lain adalah:
1. Mesin bakar, prinsipnya bahan bakar dicampur udara yang dimampatkan
dalam silinder, diledakkan dengan bunga api dari busi. Gerakan ini diteruskan
oleh roda penerus yang sekaligus memutar mesin dan membuang bahan bakar
yang telah terpakai kemudian memampatkan bahan bakar dan udara yang
baru, kemudian diledakkan dan seterusnya.

11
2. Mesin disel, prinsipnya hampir sama dengan mesin bakar, tetapi tanpa
menggunakan percikan bunga api dari bahan bakar yang digunakan yaitu
solar.
3. Jet, prinsipnya, bahan bakar dicampur udara, dibakar dalam tabung pembakar.
Gas panas yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan mesin dan seluruh
tubuh pesawat. Mesin jet dapat menggunakan atau tanpa menggunakan turbin.
4. Roket, prinsipnya hampir sama dengan jet, hanya di sini digunakan bahan
bakar padat yang telah mengandung Oksigen, jadi tidak perlu dicampur udara
5. Komputer, ada banyak peran komputer dalam hidup manusia. Komputer dapat
digunakan sebagai mesin hitung, mesin tulis, pengganti ensiklopedia,
perpustakaan, arsip suatu kantor, membuat aneka macam program baik untuk
keperluan industri maupun pertambangan sampai urusan rumah tangga.
6. Nuklir, nuklir dapat dimanfaatkan untuk sumber tenaga, mensterilkan alat-alat
kedokteran, kesehatan/pengobatan, peningkatan daya guna tanaman pertanian,
pengawetan bahan makanan, pengawetan kayu, peningkatan mutu tekstil,
penelitian radiografi, hidrologi, dan penelitian pencemaran lingkungan.
7. Teknologi Komunikasi, manfaat teknologi komunikasi antara lain percetakan
sebagai media komunikasi massa, telegrafi untuk berita jarak jauh dengan
bahasa kode kemudian diterjemahkan, telepon untuk jarak dekat maupun jauh
dengan bahasa lisan.
8. Radio dan Televisi, keunggulan radio dapat berkomunikasi tanpa kawat
Cinema dapat mengkomunikasikan kesan pesan secara utuh baik dalam bentuk
ucapan maupun perbuatan. Televisi dapat mengkomunikasikan pesan / kesan
yang lengkap seperti cinema, tetapi untuk jarak jauh tanpa kawat.
9. Satelit Komunikasi, dapat mempertinggi daya guna semua media di atas
dengan meningkatkan daya pancar ke seluruh dunia sehingga dapat
diharapkan untuk meningkatkan saling pengertian antarbangsa di dunia.
10. Internet, dalah media komunikasi canggih yang dapat merambah ke seluruh
penjuru dunia dengan cepat lewat komputer. Tampilan gambar dan pesan lebih
cepat sampai ke tujuan dan dengan biaya yang relatif murah. Internet dapat
digunakan untuk semua tujuan.

12
2.6 Perkembangan dan Kemajuan Bangsa
Masyarakat Indonesia pada saat ini masih memiliki sikap ketidakpedulian
akan sebuah sejarah.Hal itu disebabkan karena adanya era globalisasi yang sudah
banyak menciptakan persaingan-persaingan demi menjadikan negaranya sebagai
Negara yang lebih maju. Itulah salah satu faktor yang mengakibatkan masyarakat
Indonesia sendiri kurang peka akan pentingnya sebuah realita sejarah lampau. Dan
oleh karena itu, sikap ketidakpedulain tersebut tidak boleh ada pada diri kita yang
masih memiliki kepedulian akan sejarah.Perlu kita pahami bahwa sejarah
merupakan sumber pokok yang dibawa untuk melanjutkan tradisi hegemonik dari
para pendahulunya. Tidak hanya untuk melanjutkan hal itu saja, namun banyak
sekali tindakan dari para masyarakat Indonesia yang harus tetap memperjuangkan
setiap langkah perjuangan dari para tokoh terdahulu.
Ketika kita membahas suatu sejarah dalam lingkup bangsa Indonesia,
maka prioritas yang akan kita bahas adalah sosok Soekarno.Karena mayoritas dari
masyarakat kita sudah begitu mengenal akan perjuangan beliau kepada bangsa
ini.Sehingga tak jarang diantara mereka yang membicarakan, menceritakan,
ataupun mengajarkan segala yang ada dalam sejarah Soekarno dan para tokoh
lainnya.Maka alangkah baiknya apabila kita sebagai orang yang sadar akan
pentingnya mengajarkan sebuah sejarah untuk mencoba memberikan inovasi baru
kepada khalayak akan penjelasan terkait kondisi sejarah di Indonesia saat ini.
Jika kita ibaratkan bahwa sejarah adalah sebuah pilar bangunandan
bangunan tersebut adalah negara kita, maka sejarah juga membantu akan
berdirinya sebuah negara. Bangunan tanpa pilar tidak akan dapat berdiri secara
kokoh. Begitu juga dengan negara ini, dengan adanya sebuah sejarah, maka
negara tersebut akan memiliki kekuatan yang lebih besar.Karena pada dasarnya
sebuah ilmu sejarah adalahsalah satu ilmu yang paling berkaitan erat dengan
kehidupan kita ,pada saat waktu lampau, sekarang ataupun yang akan datang.Dan
atas konsep tersebut akhirnya muncul peribahasabahwa kemarin adalah sejarah ,
hari ini adalah anugerah dan esok adalah misteri.
Salah satu hal pokok yang harus kita bahas akan krisisnya kondisi sebuah
kesadaran sejarah di era globalisasi ini adalah masalah yang berkaitan dengan
seorang pemuda. Begitu banyak pemuda zaman sekarang yang tidak tahu tentang
bagaimana tonggak sejarah zaman dahulu, bagaimana perjuangan para pahlawan
bangsa dalam memerdekaan bangsa Indonesia ini.Dan tidak banyak diantara
merekayang tahu jika ditanya nama-nama pahlawan yangtelah berjasa dalam
kemerdekaan.Justru sebaliknya,apabila mereka ditanya nama-nama artis papan
atas maka mereka akan semangat menjawabnya tanpa harus bersusah payah untuk
mengingat-ingat.Hal itu yang menyimpulkan bahwa generasi muda sekarang lebih
menyukai dan membanggakan para artis daripadamembanggakan para pahlawan
terdahulu.Dan pada kenyataannya banyak pemuda yang memiliki pengetahuan

13
yang minim akan sejarah , selain itu mereka juga tidak memiliki ketertarikan sama
sekali untuk mempelajari nilai-nilai yang ada sehingga mereka beranggapan
bahwa ilmu sejarah adalah nonsense.Nah, pemikiran itulah yang menyebabkan
pemuda zaman sekarang malas untuk beajar sejarah.

14
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Peranan Ilmu Pengetahuan dalam Kemajuan Bangsa

Ilmu pengetahuan adalah sumber kehidupan bagi manusia yang


dipergunakan untuk mendukung tugasnya sebagai khalifah di bumi. Dengan ilmu
pengetahuan maka manusia bisa memelihara, melestarikan dan memakmurkan
bumi. Ilmu pengetahuan menjadikan pekerjaan yang terasa berat menjadi lebih
ringan, ilmu pengetahuan membuat jarak yang sangat jauh terasa dekat, ilmu
pengetahuan membuat manusia mampu berinovasi dan berkembang, dengan ilmu
pengetahuan manusia bisa mewujudkan cita-citanya dan yang lebih penting
dengan ilmu pengetahuan manusia bisa memahami kebesaran Allah Swt. melalui
apa-apa yang diciptakan-Nya.
Peran perguruan tinggi sebagaimana amanat UU No. 12 Tahun 2012
tentang Penddikan Tinggi, menempatkannya sebagai lembaga pendidikan,
penelitian dan pengabdian. Peran tersebut sejatinya masih selaras dengan tuntutan
zaman yang serba cepat saat ini. Namun nyatanya perguruan tinggi di Indonesia
selalu kehilangan momentum untuk berperan dalam berbagai perubahan yang
cepat. Akibatnya berbagai perubahan sosial yang terjadi bergerak tanpa kendali
dari perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho mengatakan bahwa itulah yang harus
dipahami sebagai gelombang ilmu pengetahuan. Kini yang harus dilakukan adalah
menguasai ilmu pengetahuan dan memanfaatkan untuk peradaban yang lebih
baik. Penguasaan pada ilmu pengetahuan sejatinya sudah ditunjukan pada
bangsa-bangsa unggul di abad pertengahan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari
meluasnya kekuasaan dan peradaban suatu bangsa pada wilayah-wilayah lain di
abad itu. Negara yang menguasai ilmu pengetahuan selalu menjadi terdepan. Hal
itulah yang harus bangsa Indonesia lakukan, melalui peningkatan peran
perguruan tingginya. Di abad 21 ini membuktikan peran ilmu pengetahuan
sebagai motor kemajuan bangsa sebagai suatu keniscayaan. Futurolog seperti

15
Peter Drucker, Alvin Tofler dan lainnya telah mengingatkan ilmu pengetahuan
perlu di pandang sebagai sumber kekayaan utama.
Sebagai contoh, terjadi pada negara-negara di kawasan Nordik, seperti
Finlandia. Negara kecil yang awalnya sebagai negara berbasis kayu hutan berubah
menjadi negara pengelola telepon seluler yang hebat. Bahkan negara kecil itu
menjadi contoh pengelolaan pendidikan terbaik di dunia. Norwegia yang nyaris
menjadi negara bangkrut, telah berhasil menadi negara kaya selevel negara
kawasan Teluk. Hal itu dibuktikan dari memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam
sektor pertambangan sumber energi di kedalaman lebih 5.000 meter.
Negara lain di sekitar Asia pun menyadari dengan cepat. Sebut saja Cina,
India, Singapura, Korea, Malaysia bahkan Vietnam pun mulai mengikuti
gelombang ilmu pengetahuan sebagai modal pembangunan. Hingga negara-negara
itu kini mengalami kemajuan pesat. Indonesia sebagai bangsa yang diberikan
kekayaan alam berlimpah dan sumber daya manusia yang memadai, sepatutnya
bisa mengalami lompatan peradaban bangsa yang jauh meleset dibandingkan
sejumlah negara lain yang disebutkan tadi. Yang diperlukan saat ini adalah
membangun masyarakat ilmu pengetahuan, sebuah tatanan masyarakat yang
menjadikan ilmu pengetahuan sebagai basis perubahan.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) merupakan faktor
determinan bagi kemajuan bangsa. Sebuah bangsa yang maju dapat dipastikan
Ipteks bangsa tersebut juga maju. Ipteks pada suatu bangsa diibaratkan tiga
perwujudan yaitu sebagai penerobos kemajuan, mesin ekonomi, dan cahaya
pencerah. Ipteks akan menjadi kekuatan penerobos kemajuan, hanya jika Ipteks
berintegrasi dengan berbagai sektor-sektornya. Pembangunan Ipteks harus
berjalan selaras dengan sektor industri, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.
Ipteks merupakan sebuah mesin ekonomi yang penting. Makna penting tersebut
bukan hanya kemajuan Ipteks dalam tolak ukur ekonomi saja, melainkan dalam
tolak ukur kebudayaan. Dalam perspektif ekonomi, Ipteks merupakan faktor
penting untuk peningkatan efisiensi produksi dan daya saing industrial. Tetapi,
Ipteks juga merupakan cahaya pencerah. Bangsa dengan Ipteks yang maju dapat

16
menerawang maju ke depan, dan mewujudkan hal-hal yang sebelumnya dianggap
mustahil.

3.2 Fungsi Ilmu Pengetahuan


Sejatinya fungsi ilmu pengetahuan itu sendiri yaitu sebagai berikut :
1. Menjelaskan
Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan ini mempunyai empat bentuk yaitu
yang pertama deduktif, adalah ilmu yang menjelaskan sesuatu berdasarkan premis
pangkal ilir yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua probabilistik, yaitu ilmu
pengetahuan yang menjelaskan mengenai pola pikir induktif dari sejumlah kasus
yang jelas, sehingga hanya dapat memberikan kepastian (tidak mutlak) yang
bersifat kemungkinan besar atau hampir pasti. Ketiga fungsional, yaitu ilmu
pengetahuan menjelaskan letak suatu komponen dalam suatu sistem secara
menyeluruh. Dan yang keempat genetik, yaitu ilmu pengetahuan yang
menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-gejala yang sering terjadi
2. Meramalkan
Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan harus dapat menjelaskan faktor sebab
akibat suatu kejadian atau peristiwa.
3. Mengendalikan
Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan harus dapat mengendalikan gejala
alam berdasarkan suatu teori atau pendekatan.

3.3 Tujuan Ilmu Pengetahuan


Adapun tujuan ilmu pengetahuan adalah meliputi pencaharian dan
menemukan suatu :
1. Pengetahuan (knowledge).
2. Kebenaran (truth).
3. Pemahaman (understanding, comprehension, insight).
4. Penjelasan (explanation).
5. Pengendalian (control).
6. Penerapan (application, invention, production).

3.4 Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Ilmu Pengeahuan


a. Dampak positif:

17
 Dengan teknologi modern, manusia dapat menciptakan telegram
(pertengahan abad 20), yang dapat dipakai untuk menyampaikan
pesan sampai ribuan kilometer dalam waktu beberapa menit saja.
 Penemuan telepon (Graham Bell 1876) sehingga orang dapat
berkomunikasi langsung.
 Penemuan pesawat radio (Marconi 1896), untuk mengirim dan
menerima berita tanpa melalui kawat penghubung seperti pada
telepon dan telegram.
 Penemuan televisi yang dapat mengirim suara dan gambar hidup pada
pemirsa dalam jarak ratusan kilometer dari objek yang disaksikan.
 Penemuan komputer yang dapat dengan mudah dan tepat dalam
memperoleh informasi yang diperlukan. Komputer saat ini merupakan
alat komunikasi yang kompleks, karena hanya dengan alat ini kita bisa
mengetahui informasi dari segala macam aspek kehidupan dengan
cepat dan tepat.
 Ditemukannya satelit yang dapat membantu manusia dalam
berkomunikasi meski terjadi antar benua.
 Ditemukannya mesin cetak pada awal abad 15. Dengan adanya mesin
ini, dapat digunakan sebagai penghasil komunikasi massa berupa
koran. Dengan adanya media massa berupa koran, suatu berita dapat
diikuti oleh orang banyak dalam waktu yang pendek. Dengan koran
masuk desa, komunikasi menjadi lebih luas.
b. Dampak negatif:
 Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di
internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan
tertentu.
 Timbulnya penyakit kanker yang dianggap berasal dari kemajuan
IPTEK, yang sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya,
melainkan upaya untuk mencegah meluasnya bagian yang terserang.

18
 Kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin,
tekun dan pekerja keras.
 Menyempitnya lahan hijau untuk drainase dan pencemaran
lingkungan.
 Menipisnya SDA untuk memenuhi kebutuhan manusia.

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Peranan ilmu pengetahuan sangatlah siginfikan dalam kemajuan bangsa.
Hal ini dikarenakan diera yang modern seperti sejarang ini sebuah bangsa akan
jauh tertinggal dari bangsa lainnya apabila bangsa tersebut tidak memiliki
wawasan yang luas dan ilmu pengetahuan yang dalam. Oleh sebab itu kebijakan
pemerintah mengenai hal yang berkaitan dengan pengembangan ilmu
pengetahuan sangat banyak dan diperhatikan dengan baik, mulai dari pengadaan
fasilitas yang memadai sampai dengan memudahkan masyarakatnya yang tidak
mampu untuk mengemban pendidikan.Apabila suatu bangsa maju maka akan
maju pula negaranya. Dengan demikian apabila pengembangan ilmu pengetahuan
sudah menjadi poin dasar yang harus dioptimalkan maka akan baik pula langkah
dalam kemajuan bangsa.

4.2 Saran
1. Bagi Pemerintah
Diharapkan bagi pemerintah agar kedepannya dapat lebih meningkatkan dan
memperhatikan tentang kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu
pengetahuan. Hal ini guna memajukan bangsa kearah yang lebih baik.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat agar mampu membaca perkembangan ilmu
pengetahuan yang sangat cepat dan menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga bangsa kita tidak tertinggal dari bangsa yang
lain dan menjadi bangsa maju.

20
DAFTAR PUSTAKA

Huda, Nida Nurul. 2013. Iptek Sebagai Kunci Kemajuan Bangsa


https://www.itb.ac.id/news/read/3968/home/rektor-itb-ipteks-sebagai-
kunci-kemajuan-bangsa (diakses tanggal 7 Januari 2021)

ISK. 2017. Ilmu Pengetahuan untuk Peradaban yang Lebih Baik.


https://www.cakrawalanews.co.id/artikel/1398/Ilmu-Pengetahuan-Untuk-
Peradaban-Yang-Lebih-Baik (diakses tanggal 7 Januari 2021)

Karim, Abdul. 2014. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan.Fikrah, 2 (1),


273- 289.
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/aticle/download/
(diakses tanggal 9 Januari 2021)

Syafnidawaty. 2020. Ilmu Pengetahuan. https://raharja.ac.id/2020/11//19/ilmu-


pengetahuan/ (diakses tanggal 9 Januari 2021)

Wahana, Paulus. 2007. Peranan Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab


Manusia. https://repository.usd.ac.id/ (diakses tanggal 10 Januari
2021)

Zaki. 2019. Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli dan Secara Umum.
https://www.zonareferensi.com/pengertian-ilmu/ (diakses tanggal 11
Januari 2021)

21

Anda mungkin juga menyukai