LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN FISIK

DOSEN PEMBIMBING :
Heni Elmiani Sari,S.ST.,MPH
MAHASISWI:
Sherly Rovita Sari (2011407815401019)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN BORNEO MEDISTRA BALIKPAPAN
Tahun Ajaran 2020/2021
 TINJAUAN MATERI

A. PENGERTIAN

Pemeriksaan fisik adalah peninjauan dari ujung rambut sampai

ujung kaki pada setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif
tentang klien dan memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian klinis.
Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang
diterima klien dan penetuan respon  terhadap terapi tersebut.(Potter dan
Perry, 2009).

Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari

bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak, yaitu kaki. Pemeriksaan
secara sistematis tersebut disebut teknik head to toe. Setelah
pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti tes neurologi.

Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan

fisik, ahli medis dapat menyususn sebuah diagnosis banding, yakni sebuah
daftar penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes
akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab tersebut. Sebuah pemeriksaan
yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien secara umum dan
sistem organ yang spesifik. Dalam praktiknya, tanda
vital atau pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan
pertama kali.

Metode yang digunkan sebagai berikut :

1. Inspeksi

Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera pengelihatan,

pendengaran dan penciuman.(Laura A. Talbot dan Mary Meyers,1997).
2. Palpasi

Palpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan ondera peraba dengan

meletakan tangan pada bagian tubuh yang dapat dijangkau tangan. (Laura
A. Talbot dan Mary Meyers,1997).
 3. Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh

untuk menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam penentuan
densitas, lokasi, dan posisi struktur dibawahnya. (Laura A. Talbot dan
Mary Meyers,1997).
4. Auskultasi

Auskultasi adalah tindakan mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh

bermacam-macam organ dan jaringan tubuh. (Laura A. Talbot dan Mary
Meyers,1997).

B. TUJUAN
1. Mengkaji secara umum dari status umum keadaan klien.
2. Mengkaji fungsi fisiologi dan patologis atau gangguan.
3. Mengenal secara dini adanya masalah keperawatan klien baik aktual
maupun resiko.
4. Merencanakan cara mengatasi permasalahan yang ada,serta
menghindari masalah yangmungkin terjadi

C. MANFAAT
1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose
keperawatan.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.
3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat
4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan

D. INDIKASI
Mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada :
1. Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk dirawat
2. Secara rutin pada klien yang sedang dirawat
3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien
E. KONTRAINDIKASI
Belum ada kontraindikasi khusus untuk pemeriksaan fisik.. Pemeriksaan
fisik penting dilakukan pada pasien dengan atau tanpa keluhan.

F. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

1. Bak instrumen bersih berisi : Penlight, Thermometer, hammer, sarung
tangan bersih, metlin
2. Stetoskop
3. Tensimeter
4. Kom berisi Kapas sublimat
5. Bengkok
6. Timbangan berat badan
7. Pengukur tinggi badan
8. Jam

G. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Menutup sampiran
6. Mendekatkan alat ke pasien
7. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
8. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
9. Melakukan penilaian secara sistematis keadaan umum pasien,
dengan inspeksi terhadap: keadaan umum, status nutrisi, warna
kulit, tekstur kulit dan pigmentasi
10. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
11. Mempersilahkan pasien untuk mengukur tinggi dan berat badan
12. Mempersilahkan pasien berbaring di tempat tidur
13. Melakukan pemeriksaan pada kepala dan wajah
 14. Melakukan pemeriksaan pada mata, sklera dan konjungtiva
15. Melakukan inspeksi pada hidung
16. Melakukan pemeriksaan pada mulut dan kerongkongan,
17. Melakukan inspeksi pada telinga
18. Melakukan pemeriksaan pada leher, pemeriksaan kelenjar thyroid,
vena jugularis dan kelenjar limfe
19. Melakukan pemeriksaan pada ketiak
20. Melakukan pemeriksaan pada dada
21. Melakukan pemeriksaan pada paru dengan inspeksi pola napas dan
auskultasi dinding
22. Melakukan pemeriksaan pada abdomen dengan inspeksi, auskultasi
dengan menggunakan stetoskop dan palpasi
23. Melakukan pemeriksaan punggung, dengan inspeksi
24. Memakai sarung tangan
25. Melakukan vulva hygiene
26. Melakukan pemeriksaan genetalia dan kelenjar limfe inguinal
27. Melakukan pemeriksaan anus adakah haemorroid
28. Melakukan pemeriksaan ekstremitas dengan inspeksi dan perkusi
reflex
29. Membereskan alat
30. Merapikan pasien
31. Melepas sarung tangan
32. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
33. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada klien
34. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

H. EVALUASI
Identitas Pasien
Nama : Ny. Ella Aliya Ramayati
Umur : 19
Diagnosa :
Hasil : Telah dilakukan pemeriksaan fisik.
 DAFTAR PUSTAKA

Amiritha. 2018. Pemeriksaan Fisik

https://id.scribd.com/document/378761111/Laporan-Pendahuluan-
Pemeriksaan-Fisik. Diakses 10 Mei 2018.
Anonym. 2021. Pemeriksaan Fisik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik. Diakses 17 Mei 2021.
Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan
Bates. Jakarta. EGC.
Daftar Tilik. 2015. Pemeriksaan Fisik. “Akademi Kebidanan Borneo Medistra
Balikpapan”: Balikpapan.
 LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan Pemeriksaan Fisik telah diperiksa dan disetujui Pada

Tanggal 22 Juli 2021

Balikpapan, 22 Juli 2021

Mahasiswi

Sherly Rovita Sari

NIM : 2011407815401019

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Heni Elmiani Sari,S.ST.,MPH Heni Elmiani Sari,S.ST.,MPH

NIDN : 1113108902 NIDN : 1113108902