Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

S DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI HALUSINASI (PENDENGARAN)
JL. KERAMAT BASIRIH
BANJARMASIN

DISUSUN OLEH :

DOSEN PEMBIMBING :
WAHYU ASNURIYATI, S.Kep,Ns,M.M

KELOMPOK 3

Asdar 11409719008
Ani rohaini 11409719047
Eko hariadi 11409719030
Siti rafiah 11409719071
Taufik hidayat 11409719074

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/ TANJUNGPURA
TA. 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN JIWAPADA Ny.SDENGAN HALUSINASI
DI PUSKESMAS BASIRIH BARU

A. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 37 Thn
Status Kawin : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : Tidak sekolah
Alamat : Jl Basirih Rt. 9
Sumber Informasi : Puskesmas Basirih Baru

B. Alasan Masuk
1. Alasan masuk
Ibu klien mengatakan pada umur 5 tahun klien mengalami kejang
berulang, Kemudian ibu klien membawa klien ke Rumah Sakit Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin untuk mengetahui apa yang diderita klien,
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan klien mengalami
Epilepsi, dan pada saat umur klien 9 tahun klien tidak bisa berjalan, tidak
bisa melihat, tidak bisa tidur, merasa ada yang berbisik dan ngomel-
ngomel sendiri, Kemudian ibu klien membawa klien ke dokter dan klien di
katakan menderita gangguan jiwa, dan sampai sekarang harus
mengambil, dan mengonsumsi obat rutin.

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu : ( ) Ya ( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : ( ) Berhasil () Kurang Berhasil ( ) tidak
berhasil
Saksi/Usia Pelaku/Usia Korban/Usia
3. Aniaya fisik ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
4. Aniaya seksual ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
5. Penolakkan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
6. Kekerasan dalam keluarga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
7. Tindakan kriminal ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Jelaskan butir 1, 2, dan 3 : keluarga klien mengatakan klien sebelumnya
tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan,
kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal pada klien. Keluarga
klien mengatakan bahwa klien mengalami kejang-kejang pertama kali
waktu klien berumur 5 tahun, dan berlangsung sampai klien dewasa.
Kejang-kejang klien terakhir dialami klien 2 tahun yang lalu. Ibu klien
mengatakan bahwa klien pernah masuk rumah sakit jiwa dan sekarang
masih rutin mengonsumsi obat. Jika obat terputus maka klien akan
marah-marah sendiri, dan jika keinginan klien tidak dituruti klien akan
marah dan mengamuk. Klien dinyatakan menderita gangguan jiwa pada
umur 9 tahun.
Masalah keperawatan : Regimen Terapeutik Tidak Efektif

8. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) Ya ( ) Tidak


Hubungan Keluarga : Ibu klien mengatakan kakak dari bapak klien juga
mengalami gangguan jiwa
Gejala : ibu klien mengatakan klien sering mendengar suara berupa
bisikan seperti “mudahan syariamah mati” sehingga membuat klien
menjadi marah dan ngomel - ngomel sendiri, serta menutup telinga nya,
jika dosis Obat nya dikurangi maka klien akan marah-marah.
Riwayat Pengobatan/Perawatan : RS. Ansari Saleh dan RS. Sultan
Suriansyah.

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :


Keluarga klien mengatakan klien mengalami kejang-kejang atau
(epilepsy) pada umur 5 tahun dan berlangsung hingga klien dewasa,
namun sudah tidak terjadi lagi sekitar 2 tahun terakhir. Sehingga ibu klien
membawa pasien ke RS dan pada umur 9 tahun pasien sering
mendengar bisikan “mudahan syariamah mati” dan membuat klien
menjadi marah-marah sendiri klien di nyatakan menderita gangguan jiwa
pada umur klien 9 tahun
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital :TD:120/80mmHg N :110S :36 RR :19
2. Ukur :TB :150 cm BB : 39 kg
3. Keluhan Fisik : () Ya ( ) Tidak
Jelaskan : Keluarga klien mengatakan karena
keseringan mengalami kejang (epilepsy)
tangan kiri klien mengalami perubahan
bentuk dan menjadi lemah untuk digerakan
sehingga dalam melakukan aktivitas
seperti mandi, mencuci pakaian, bak, bab,
makan, minum, Sebagian di bantu keluarga
tetapi sekarang klien membiasakan dirinya
untuk mandiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
E. Psikososial
1. Genogram
Jelaskan : Klien seorang wanita berusia 37 tahun, belum pernah
menikah, serta tinggal bersama orang tua dan adik-adiknya.
Genogram :
X X X X

Keterangan :
= Laki-laki = Klien
= Perempuan = Meninggal
= Tinggal serumah = Garis keturunan
= Garis pernikahan
Ibu klien mengatakan sejak ayah klien meninggal klien hanya dirawat oleh
ibu dan adiknya, pola komunikasi klien pada keluarga baik dan yang
mengambil keputusan dalam keluarga adalah ibu klien.
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah

2. Konsep Diri
1) Gambaran Diri : Saat dilakukan pengkajian klien dapat menjawab
pertanyaan yang disampaikan saat pengkajian dengan benar, klien
menyukai semua bentuk tubuhnya, dan klien menyadari bahwa
tangan kirinya lemah tidak bisa digunakan dalam banyak aktivitas.
2) Identitas Diri : Klien mengatakan bernama Ny. S umur 37 tahun, dan
Klien mengetahui bahwa klien adalah anak pertama dari 4
bersaudara, klien juga mengetahui bahwa dirinya perempuan
3) Peran : Selama dirumah klien berperan sebagai anak yang berbakti
kepada orang tua.
4) Ideal Diri : Klien mengharapkan kesembuhan terhadap dirinya, maka
dari itu klien rutin mengonsumsi obat.
5) Harga Diri : Ibu klien mengatakan klien tidak mengikuti kegiatan
kelompok seperti berkumpul dengan orang disekitar rumah nya,
gotong royong, mengikuti kegiatan keagamaan, di karenakan ibu klien
takut jika klien keluar rumah klien dikucilkan orang di sekitar atau ada
yang berniat jahat kepada klien.
Masalah Keperawatan : Koping keluarga tidak efektif

3. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah
ibu nya, untuk melakukan aktivitas sehari-hari klien di bantu oleh
ibunya
2) Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok apapun di sekitar lingkungan
rumahnya.
3) Hambatan Dalam Berhubungan dengan orang lain :
Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain,
klien tampak senang jika ada orang yang berkunjung, bahkan
melarang orang yang menemuinya untuk lekas pulang, sebab klien
suka berbincang-bincang dengan banyak orang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

4. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam
2) Kegiatan Ibadah : saat dilakukan pengkajian dapat
menghafal beberapa surat dan doa – doa pendek dalam Al-Qur’an.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

F. Status Mental
1. ( ) Tidak rapi tidak sesuai () Penggunaan Pakaian
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pada saat pengkajian, dalam berpakaian, klien terlihat rapi,
rambut klien tampak tersisir rapi.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap () inkoheran
( ) Apatis ( ) Lambat ( ) Membisu ( ) tidak mampu memulai bicara
Jelaskan : Klien berbicara dengan nada yang lembut dan sering
membaca surah-surah al-qur’an tanpa di suruh dan sulit untuk di suruh
berhenti. Klien menjawab pertanyaan dan selalu berbicara.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik:
( ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan :Klien suka melakukan kegiatan yang berulang-ulang,seperti
memainkan rambut berulang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4. Alam perasaaan
( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir
( ) Gembira berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan bahwa klien merasa senang pada saat di
kunjungi oleh perawat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : Klien memiliki emosi yang cepat berubah-ubah,kadang senang
berlebihan,kadang tampak lesu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
6. lnteraksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( ) Kontak mata kurang ( )Defensif ( ) Curiga
Jelaskan : Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak
mata,klien sering menunduk.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7. Persepsi / Halusinasi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidu
Jelaskan :
Jenis halusinasi : halusinasi pendengaran
Isi halusinasi :Klien mendengar suara yang mengejeknya dan
mengancamnya seperti “mudahan syariamah lekas
mati”.
Waktu terjadi : Pada saat klien sendirian dan melamun
Frekuensi Halusinasi : Halusinasi jarang terjadi, hanya sesekali
Respon klien : Saat terjadi halusinasi klien diam dan
mendengarkan lalu menceritakan pada ibunya apa
yang didengarnya
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi
8. Proses Pikir
( ) sirkumtansial ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi
( ) flight of idea ( ) blocking () pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Klien sering mengulang kalimat ketika berkomunikasi. Saat
berinteraksi selama wawancara kontak mata klien tidak fokus.
Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran Magis / Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran
( ) Curiga ( ) Nihilistic ( ) Sisip Pikir
( ) Siar Pikir ( ) Kontrol Pikir
Jelaskan : Klien tidak ada masalah dalam isi pikir klien.
Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah
10. Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) sedasi ( ) stupor Disorientasi
( ) waktu ( ) tempat ( ) orang
Jelaskan : Saat diwawancarai klien dalam keadaan sadar dan dapat
menjawab pertanyaan perawat dengan benar .
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
() gangguan daya ingat saat ini
( ) konfabulasi
Jelaskan : Klien tidak mampu mengingat hari,tanggal,bulan dan tahun.
Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih
( ) tidak mampu konsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Klien mampu menjelaskan kembali pembicaran yang baru
dijelaskan.
Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) gangguan bermakna
Jelaskan : saat ditanyankan klien lebih memilih mandi atau makan dulu
setelah diberi penjelasan klien dapat mengambil keputusan untuk mandi
dulu
Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah
14. Daya tilik diri
( ) mengingkari penyakit yang diderita
( ) menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien tidak menyadari tentang apa yang di deritanya ini.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

G. Kebutuhan Activity Daily Living


1. Makan
() Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Jelaskan : Keluarga klien mengatakan bahwa klien makan ,mandi serta
mampu menyiapkan obat yang akan di minumnya sendiri, kadang klien di
bantu seperti mencuci baju dan pekerjaan berat lainya
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah
2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
3. Mandi
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total.
4. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
5. Istirahat dan tidur
() Tidur siang lama : ± 1 jam
() Tidur malam lama : 8 jam
( ) Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Tidak ada
6. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal () Bantuan total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan ( ) Ya ( ) tidak
Perawatan pendukung ( ) Ya () tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan ( ) Ya () tidak
Menjaga kerapihan rumah () Ya ( ) tidak
Mencuci pakaian ( ) Ya () tidak
Pengaturan keuangan ( ) Ya () tidak
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja ( ) Ya () tidak
Transportasi ( ) Ya () tidak
Lain-lain ( ) Ya () tidak
Jelaskan : Klien sering ikut merapikan rumah dengan keluarganya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
() Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) reaksi lambat/berlebih
( ) Teknik relaksasi ( ) Bekerja Berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai Diri/Orang
( ) Lainnya ( ) lainnya
Jelaskan : Klien mudah untuk menjalin hubungan dengan orang lain,
klien mampu berbicara dengan orang lain dengan bai.
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah

I. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : Tidak ada
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik: Klien terlihat hanya
berdiam diri di rumah.
3. Masalah dengan pendidikan, spesifik : klien tidak sekolah, karena klien
dari umur 5 tahun di diagnosa efilepsi setelah itu umur 9 tahun dikatakan
gangguan jiwa.
4. Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Tidak ada
5. Masalah dengan perumahan, spesifik : Klien tinggal bersama orang tua
dan kakak-kakaknya.
6. Masalah ekonomi, spesifik : Tidak ada
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : Klien dibawa ke Rumah
Sakit Sultan Suriansyah.
8. Masalah lainnya, spesifik : tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

J. Pengetahuan Pasien:
( ) Penyakit jiwa () system pendukung
( ) Faktor presipitasi ( ) penyakit fisik
( ) Koping ( ) obat-obatan
( ) lainnya :
Jelaskan : Klien selalu di dukung oleh keluarganya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

K. Aspek Medis
1. Diagnosa Medis :-
2. TerapiMedik :
a. Trihexyphenidyl HCl ( tablet 2 mg, 3 ×/hari ) golongan obat
antikolinergik/antimuskarinik,manfaat untuk mengatasi gejala
Parkinson dan gejala ekstrapiramidal yang disebabkan oleh efek
samping obat.
b. Haloperidol / Lodome ( tablet 1,5 mg, 3 ×/hari ) golongan obat
antipsikotik,manfaat untuk meredakan gejala skizofrenia,mengatasi
gangguan prilaku,dan mengatasi gejala sindrom tourette.
c. Diazepam (1 tablet 5 mg 3×/hari) golongan obat
benzodiazepine,manfaat untuk mengatasi gangguan
kecemasan,meredakan kejang,dan untuk obat pelemas otot.
d. SOD. Valproat (1 tablet 3×/hari) golongan obat antikonvulsan,manfaat
untuk menangani kejang akibat epiepsi.
e. Risperidone (1 tablet 2 mg 3×/hari) golongan obat antipsikotik,manfaat
untuk menangani skizofrenia dan gangguan bipolar.
f. Phenobarbital (1 tablet 30 M 3×/hari) golongan obat
antikonvulsan,manfaat untuk mengontrol dan meredakan kejang.

L. ANALISIS DATA

N ANALISIS DATA MASALAH


O
1 DS: Gangguan
- Keluarga klien mengatakan klien mendengar persepsi
bisikan berupa suara seperti “ mudahan Sariamah
sensori
mati”
- Keluarga klien mengatakan klien marah saat
mendengar suara bisikan yang mengata – ngatainya.
DO:
- Klien mendengar bisikan suara jika pasien sendirian
dan melamun
- Halusinasi pasien jarang terjadi, hanya sesekali
- Saat terjadi halusinasi klien tampak gelisah
- Klien tampak berbicara sendiri
2 DS: Koping
keluarga
- Ibu klien mengatakan klien tidak mengikuti kegiatan
tidak efektif
kelompok seperti berkumpul dengan orang disekitar
rumahnya, gotong royong, mengikuti kegiatan
keagamaan, di karenakan ibu klien takut jika klien
keluar rumah klien dikucilkan orang di sekitar atau ada
yang berniat jahat kepada klien )
DO:
- Klien tampak mengurung diri di rumah
- Klien tidak memiliki teman selain keluarganya di
rumah

3 DS: Resiko
- Keluarga klien mengatakan jika obat terputus maka Prilaku
klien akan marah-marah sendiri. kekerasan
- Keluarga klien mengatakan jika keinginanan klien tidak
terpenuhi maka klien akan marah dan mengamuk.
DO:
- Mata klien menatap tajam
- Klien suka marah marah tanpa sebab
- Klien marah jika keinginannya tidak dipenuhi

M. Daftar Masalah Keperawatan


1. Gangguan Persepsi Sensori ( halusinasi pendengaran )
2. Koping keluarga tidak efektif
3. Risiko Perilaku Kekerasan

N. Pohon Masalah

Effect ( efek) Risiko Perilaku Kekerasan

Core Problem ( gangguan persepsi sensori : halusinasi


( masalah utama) pendengaran )

Causa ( Penyebab) Koping keluarga tidak efektif

O. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Presepsi Sensori Halusinasipendengaran
2. Koping keluarga tidak efektif
3. Risiko Perilaku Kekera

P. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Kepeawatan
1 Gangguan SP 1 Setelah 2 x Klien :
Presepsi
1. Klien dapat interaksi klien 1. Kaji tanda dan
Sensori :
halusinasi mengindentifikasi mampu gejala halusinasi
pendengaran
halusinansi dengan mengontrol dengan
mendiskusikan jenis, halusinasi mendiskusikan
isi, waktu, frekuensi, dengan cara: jenis, isi, waktu,
situasi respon, dan 1. Menghardik frekuensi, situasi
upaya. pendengaran respon, dan upaya
2. Klien dapat berupa suara klien mengatasi
mengontrol yang palsu halusinasinya.
Gangguan persepsi 2. Minum obat 2. Jelaskan proses
sensori: halusinasi dengan terjadinya halusinasi
pendengarandengan prinsip 8 3. Tidak mendukung
menghardik benar minum dan tidak
3. Klien dapat obat membantah
mengontrol 3. Mengontrol halusinasi klien
Gangguan persepsi halusinasi 4. Latih klien melawan
sensori: halusinasi dengan halusinasi dengan
pendengarandengan bercakap- cara menghardik
mengabaikan/cuek cakap 5. Latih klien melawan
4. Klien dapat 4. Melakukan halusinasi dengan
mengontrol aktivitas cara
Gangguan persepsi yang mengabaikan/cuek
sensori: halusinasi terjadwal 6. Latih klien melawan
pendengarandengan halusinasi dengan
distraksi (bercakap- cara distraksi
cakap) (bercakap-cakap)
5. Klien dapat 7. Latih klien melawan
mengontrol halusinasi dengan
Gangguan persepsi cara distraksi
sensori: halusinasi (melakukan
pendengarandengan kegiatan)
distraksi (melakukan 8. Masukan pada
kegiatan) jadwal kegiatan
6. Klien dapat harian
memasukan pada 9. Berikan pujian pada
jadwal kegiatan klien saat mampu
untuk latihan mempraktikkan
menghardik. latihan
7. Klien dapat mengendalikan
memasukan pada halusinasi.
jadwal kegiatan Keluarga :
untuk latihan 1. Jelaskan proses
mengabaikan/cuek terjadinya halusinasi
8. Klien dapat yang dialami klien.
memasukan pada 2. Diskusikan cara
jadwal kegiatan merawat halusinasi
untuk latihan dan memutuskan
bercakap-cakap cara merawat yang
9. Klien dapat sesuai dengan
memasukan pada kondisi pasien
jadwal kegiatan 3. Latih keluarga cara
untuk latihan merawat halusinasi
melakukan kegiatan a. Membimbing
klien melakukan
latihan cara
mengendalikan
halusinasi sesuai
dengan cara yang
dilatihkan
perawat ke klien.
b. Membuat jadwal
c. Memberi pujian
atas keberhasilan
klien
Q. Implementasi keperawatan
N
Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
o
1. Gangguan persepsi SP 1 S: Kelompok
sensori : Halusinasi Gangguan persepsi sensori: halusinasi 1. Klien mengatakan terkadang III
pendengaran. pendengaran “mendengar suara bisikan yang
1. Mengkaji tanda dan gejala halusinasi mengata-ngatai nya”.
halusinansi dengan mendiskusikan 2. Ibu klien mengatakan jika klien
jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi sedang sendiri, terkadang klien
respon, dan upaya klien mengatasi berbicara sendiri walaupun tidak
halusinasinya. ada orang lain disekitarnya.
2. Menjelaskan proses terjadinya 3. Klien mengatakan sudah mampu
halusinasi melakukan latihan melawan
3. Tidak mendukung dan tidak halusinasinya, namun harus
membantah halusinasi klien perlahan karena tidak mampu
4. Melatih klien melawan halusinasi harus melakukan semuanya
dengan cara menghardik sekaligus.
5. Melatih klien melawan halusinasi O:
dengan cara mengabaikan/cuek 1. Pada saat dilakukan tindakan klien
6. Melatih klien melawan halusinasi tampak baik, tidak tampak sedang
dengan cara distraksi (bercakap- berhalusinasi.
cakap) 2. Klien tampak kooperatif saat
7. Melatih klien melawan halusinasi dilakukan pengkajian, ataupun
dengan cara distraksi (melakukan melatih tindakan cara melawan
kegiatan) halusinasinya, klien dapat
8. Memasukan pada jadwal kegiatan menjawab pertanyaan dengan baik
harian 3. Ketika diajak bicara klien tampak
9. Memberikan pujian pada klien saat sering menunduk tidak melakukan
mampu mempraktikkan latihan kontak mata dengan orang yang
mengendalikan halusinasi. diajaknya bicara
4. Klien mampu melakukan latihan
menghardik, mengabaikan,
bercakap-cakap, dan melakukan
kegiatan.
A:
SPGangguan persepsi sensori:
halusinasi pendengaran
P:
Klien :
Minta klien latihan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-
cakap) dan distraksi (melakukan
kegiatan) sesuai jadwal atau saat
Gangguan persepsisensori: halusinasi
pendengaran muncul.
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara
mengontrol Gangguan
persepsisensori: halusinasi
pendengaran dengan cara
menghardik, mengabaikan/cuek,
distraksi (bercakap-cakap) dan
distraksi (melakukan kegiatan).
2. Buat jadwal kegiatan harian
3. Masukkan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi
(bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan) di dalam
jadwal kegiatan harian.
R. Catatan Perkembangan
Hari/Tangga
No Diagnosakeperawatan Perkembangan Paraf
l
1. Rabu, 10 Gangguan persepsi S: Kelompok
November sensori : Halusinasi 1. Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara bisikan yang III
2021 pendengaran. mengata-ngatai dirinya.
2. Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak terlihat berbicara sendiri
sejak kemarin sampai dengan hari ini
3. Klien mengatakan jika ada suara yang muncul klien akan
melakukan tindakan yang dilatih yaitu dengan melakukan kegiatan
seperti melipat baju, menyapu rumah dan membaca surah-surah
pendek.
O:
1 Saat kunjungan kedua, klien sudah tampak tenang.
2 Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).
3 Klien sudah mampu melakukan kontak mata namun sebentar .
A:
SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
P:
Klien :
Minta klien latihan melawan halusinasi nya sesuai jadwal atau
saat Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran muncul.
Perawat :
Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol Gangguan
persepsisensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik, mengabaikan/cuek, distraksi
(bercakap-cakap) dan distraksi (melakukan kegiatan).
2. Rabu, Gangguan persepsi S:
November sensori : Halusinasi 1. Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara bisikan yang
2021 pendengaran. mengata-ngatai dirinya.
2. Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak terlihat berbicara sendiri
sejak kemarin sampai dengan hari ini
3. Klien mengatakan jika ada suara yang muncul klien akan
melakukan tindakan yang dilatih yaitu dengan melakukan kegiatan
seperti melipat baju, menyapu rumah dan membaca surah-surah
pendek,klien mengatakan masih sering lupa mengatasi halusinasi
dengan cara menghardik seperti yang sudah dilatih.
O:
1 Saat kunjungan kedua, klien sudah tampak tenang.
2 Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan mengabaikan/cuek,
distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi (melakukan
kegiatan),namun klien masih sering lupa cara mengatasi halusinasi
dengan menghardik secara mandiri dan harus di bimbing.
3 Klien sudah tampak bisa melakukan kontak mata namun sebentar .
A:
SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran teratasi
sebagian.
P:
Teruskan latihan yang sudah direncanakan.
Klien :
Minta klien latihan melawan halusinasinya sesuai jadwal atau saat
Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran muncul.
Perawat :
Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan cara menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).
I:
Anjurkan klien untuk sering melatih cara menghardik dengan
tutup telinga lalu mengatakan” pergi kamu,kamu adalah suara
palsu”.
E:
Klien masih sering lupa untuk melakukan cara menghardik ketika
halusinasi datang.
R:
Lanjutkan melatih klien cara menghardik

3. Jum’at 19 Gangguan persepsi S :


november sensori : Halusinasi 1. Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara bisikan yang
2021 pendengaran. mengata-ngatai dirinya.
2. Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak terlihat berbicara sendiri
sejak kemarin sampai dengan hari ini
3. Klien mengatakan jika ada suara yang muncul klien akan
melakukan tindakan yang dilatih yaitu dengan melakukan kegiatan
seperti melipat baju, menyapu rumah dan membaca surah-surah
pendek,klien mengatakan masih sering lupa mengatasi halusinasi
dengan cara menghardik seperti yang sudah dilatih.
O:
1 Saat kunjungan keempat, klien sudah tampak tenang.
2 Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan),Klien sudah tampak bisa melakukan kontak
mata namun sebentar .
A:
SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran teratasi
P:
Teruskan latihan yang sudah direncanakan.
Klien :
Minta klien latihan melawan halusinasinya sesuai jadwal atau
saat Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran muncul.
Perawat :
Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan cara menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).
I:
Anjurkan klien untuk sering melatih cara menghardik dengan
tutup telinga lalu mengatakan” pergi kamu,kamu adalah suara
palsu”.
E:
Klien sudah mulai bisa mempraktekan cara
menghardik,mengabaikan/cuek sendiri tanpa dibimbing.
R:
Lanjutkan latihan klien ke sp 2 /mengenal obat.
Hari/Tangga
No Diagnosakeperawatan Evaluasi Paraf
l
2. Selasa,23 Gangguan persepsi S: Kelompok
November sensori : Halusinasi 1. Klien mengatakan tidak ada mendengar suara-suara bisikan apapun III
2021 pendengaran. 2. Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak terlihat berbicara sendiri
sejak kemarin sampai dengan hari ini
3. Klien mengatakan jika ada suara yang muncul klien akan
melakukan tindakan yang dilatih yaitu dengan melakukan kegiatan
seperti melipat baju, menyapu rumah dan membaca surah-surah
pendek.
O:
4 Saat kunjungan pertama, klien sudah tampak tenang,.BHSP
terjalin.
5 Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).

A : SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran tercapai


P : Lanjutkan SP 2
Klien :
Minta klien latihan melawan halusinasi nya sesuai jadwal atau
saat Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran muncul.
Perawat :
Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol Gangguan
persepsisensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik, mengabaikan/cuek, distraksi
(bercakap-cakap) dan distraksi (melakukan kegiatan).
2. Rabu, 24 Gangguan persepsi S:
November sensori : Halusinasi 1. Klien mengatakan pada siang hari tadi
2021 pendengaran. 2. Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak terlihat berbicara sendiri
sejak kemarin sampai dengan hari ini
3. Klien mengatakan jika ada suara yang muncul klien akan
melakukan tindakan yang dilatih yaitu dengan melakukan kegiatan
seperti melipat baju, menyapu rumah dan membaca surah-surah
pendek,klien mengatakan masih sering lupa mengatasi halusinasi
dengan cara menghardik seperti yang sudah dilatih.
O:
4 Saat kunjungan ketiga, klien sudah tampak tenang.
5 Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan mengabaikan/cuek,
distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi (melakukan
kegiatan),namun klien masih sering lupa cara mengatasi halusinasi
dengan menghardik secara mandiri dan harus di bimbing.
6 Klien sudah tampak bisa melakukan kontak mata namun sebentar .
A:
SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran teratasi
sebagian.
P:
Teruskan latihan yang sudah direncanakan.
Klien :
Minta klien latihan melawan halusinasinya sesuai jadwal atau saat
Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran muncul.
Perawat :
Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan cara menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).
I:
Anjurkan klien untuk sering melatih cara menghardik dengan
tutup telinga lalu mengatakan” pergi kamu,kamu adalah suara
palsu”.
E:
Klien masih sering lupa untuk melakukan cara menghardik ketika
halusinasi datang.
R:
Lanjutkan melatih klien cara menghardik

3. Jum’at 19 Gangguan persepsi S :


november sensori : Halusinasi 1. Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara bisikan yang
2021 pendengaran. mengata-ngatai dirinya.
2. Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak terlihat berbicara sendiri
sejak kemarin sampai dengan hari ini
3. Klien mengatakan jika ada suara yang muncul klien akan
melakukan tindakan yang dilatih yaitu dengan melakukan kegiatan
seperti melipat baju, menyapu rumah dan membaca surah-surah
pendek,klien mengatakan masih sering lupa mengatasi halusinasi
dengan cara menghardik seperti yang sudah dilatih.
O:
3 Saat kunjungan keempat, klien sudah tampak tenang.
4 Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan),Klien sudah tampak bisa melakukan kontak
mata namun sebentar .
A:
SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran teratasi
P:
Teruskan latihan yang sudah direncanakan.
Klien :
Minta klien latihan melawan halusinasinya sesuai jadwal atau
saat Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran muncul.
Perawat :
Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran dengan cara menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).
I:
Anjurkan klien untuk sering melatih cara menghardik dengan
tutup telinga lalu mengatakan” pergi kamu,kamu adalah suara
palsu”.
E:
Klien sudah mulai bisa mempraktekan cara
menghardik,mengabaikan/cuek sendiri tanpa dibimbing.
R:
Lanjutkan latihan klien ke sp 2 /mengenal obat.

Anda mungkin juga menyukai