Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROBLEM SUMBER DAYA KELUARGA

(PENGANGGURAN,KEMISKINAN,PENDIDIKAN RENDAH)

Tugas ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesejahteraan Keluarga

Dosen Pengampu :

Dr. Yenni Idrus, M. Pd

Oleh :

Nama : Indah Kurnia

NIM : 21075017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


Indah Kurnia |i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “PROBLEM SUMBER DAYA
KELUARGA (PENGANGGURAN,KEMISKINAN,PENDIDIKAN RENDAH)” dapat kami
selesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang pengantar teknologi informasi yang bisa kita pelajari salah
satunya dari komputer. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet .

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, Dr. Yenni Idrus, M. Pd. dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Padang, Kamis 23 Desember 2021

Penulis
I n d a h K u r n i a | ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1. Sumber Daya Manusia................................................................................................3
2.2. Pergeseran Populasi: Mengukur Sumber Daya Manusia............................................3
2.3. Rumah Tangga Dan Keluarga.....................................................................................4
2.4. Perubahan Alami Keluarga.........................................................................................4
2.5. Keluarga Dengan Dua Sumber Pendapatan Dan Karir...................................................6
2.6. Anak-Anak Dan Perawatan Anak...............................................................................7
2.7. Lanjut Usia dan Perawatan Lanjut Usia......................................................................8
2.8. Tuna Wisma.................................................................................................................8
2.9. Individu Dengan Keterbatasan....................................................................................9
2.10. Kemiskinan Dan Keluarga Berpenghasilan Rendah..............................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan................................................................................................................11
3.2. Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................13
Indah Kurnia |1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini banyak keluarga yang mengalami kesulitan dalam menjalani
kehidupanyang layak akibat krisi dan kenaikan harga bahan bakar, sehingga
pembentukan sumber adyamanusia berkualitas menjadi tidak optimal. Program
pemberdayaan merupakan salah satu bentuk intervensi yang dilakukan berbagai
pihak untuk menanggulangi permasalahan yangdihadapi keluarga. Menurut
Sumadiningrat (1999), inti pemberdayaan adalah pengembangan,memperkuat
potennsi atau daya, dan terciptanya kemandirian. Chamber (1995) menyatakan
bahwa pemberdayaan masyarakat yang bersifat people centred, participatory,
empowering,dan sustainable.

Dalam pelaksanaannya program pemberdayaan tidak cukup hanya memberi


bantuan materi saja. Menurut Chamber (1995), salah satu upaya yang penting
dalam strategi pemberdayaan adalah proses pendidikan, baik yang bersifat formal
maupun nonformal.Berkaitan dengan pendapat tersebut maka penyuluhan sebagai
suatu proses pendidikannonformal merupakan hal penting dalam strategi
pemberdayaa. Aktivitas pemberdayaan tidakterlepas dari fungsi-fungsi
penyuluhan (Satria, 2009). Asngari (2001) menyatakan bahwa penyuluhan adalah
pendidikan nonformal untuk mengubah perilaku, dan membangunkanorang untuk
mengetahui ada peluang baru yang lebih baik untuk kehidupan yang lebih
baik.Selain adanya dukungan dari program pemberdayaan, hal penting yang
harusdilakukan agar keluarga dapat bertahan menjalani kehidupannya, adalah
mengatursumberdaya yang terbatas melalui manajemen sumberdaya keluarga.
Menurut Deacon &Firebaugh (1988), manajemen sumberdaya keluarga adalah
suatu proses yang dilakukan olehkeluarga dan anggotanya dalam merencanaka
dan melaksanakan penggunaan sumberdaya,untuk mencapai tujuan. Aplikasi
manajemen sumberdaya keluarga dapat diterapkan dalammanajemen keuangan,
manajemen waktu dan pekerjaan, serta strategi coping. Menurut Grosset al
(1980), manajemen sumberdaya keluarga merupakan hal penting bagi tercapainya
tujuankeluarga. Fuaida (2007) menyebutkan, bawa pencapaian tujuan
Indah Kurnia |2

pemberdayaan terkait jugadengan kemampuan keluarga dalam melakukan


manajemen sumberdaya keluarga.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana keadaan populasi dan sumber daya manusia ?
2. Bagaimana perubahan natural yang terjadi dalam keluarga ?
3. Bagaimana keluarga memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat ?
4. Bagaimana keluarga menyikapi kondisi memiliki anggota keluarga
dengandisabilitas, orang tua tunggal dan keluarga campuran, serta kemiskinan
serta berpenghasilan rendah?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui keadaan populasi dan sumber daya manusia.
2. Mengetahui perubahan natural yang terjadi dalam keluarga.
3. Mengetahui cara keluarga memenuhi kebutuhan individu, keluarga
danmasyarakat.
4. Mengetahui cara keluarga menyikapi kondisi memiliki anggota keluarga
dengandisabilitas, orang tua tunggal dan keluarga campuran, serta kemiskinan
dan berpenghasilan rendah.
Indah Kurnia |3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sumber Daya Manusia

Seratus tahun yang lalu, 1,5 juta orang menghuni bumi dan sebagian besar
kotaterbesar berada di eropa barat. Populasi dunia telah berkembang menjadi 5,5
miliar,dan Asia telah menjadi pusat konsentrasi masyarakat terbesar. Populasi
dunia berkembang dengan sangat cepat sehingga setiap tiga tahun planet ini
harusmengakomodasi peningkatan lebih pasti berarti lebih sedikit sumber daya -
lebihsedikit air murni, kayu, minyak batubara, udara bersih, dan ruang terbuka
untuk setiapindividu dan keluarga. peningkatan populasi menjadi perhatian utama
dalam studi pengelolaan sumber daya.SDM secara makro adalah jumlah
penduduk usia produktif yang ada di sebuahnegara baik yang belum bekerja
maupun yang sudah bekerja.Tiga kategori utama sumber daya manusia :

1. Kognitif: pengetahuan, kecerdasan, dan penalaran


2. Afektif: emosi dan perasaan.
3. Psikomotor: aktivitas otot yang terkait dengan proses mental dan
kemampuanmelakukan pekerjaan fisik

2.2. Pergeseran Populasi: Mengukur Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia tertentu seperti kepercayaan, cinta, dan perhatian


tidakdapat diukur, namun jumlah orang dan pergeseran populasi dapat menjadi
Sumberutama data kependudukan adalah sensus nasional, yang diambil setiap 10
tahun olehBiro dari lembaga Sensus. Sensus tersebut mencoba menghitung setiap
orang yangtinggal di negara ini dan mengumpulkan informasi penting tentang
ukuran keluargadan kondisi masyarakat dan perumahan. Berdasarkan informasi
ini, pemerintah dapatmengubah dan merumuskan kebijakan.

1. Mengukur Tingkat Populasi


 Demografi sebagai studi tentang karakteristik populasi manusia, yaitu ukuran,
pergerakan rata-rata, dan statistik vital lainnya.
Indah Kurnia |4

 Demografi adalah data untuk menggambarkan populasi atau subkelompok.Angka


populasi dibedakan oleh tiga faktor utama:
1) Kelahiran/Fertilisasi
2) Kematian
3) Migrasi

2.3. Rumah Tangga Dan Keluarga

Jumlah rumah tangga meningkat di Amerika Serikat, namun jumlah orang


perrumah tangga menurun. Ini berarti ada jutaan rumah tangga yang terdiri hanya
dari satuorang atau dua orang per rumah tangga. Hampir tiga dari lima rumah
tangga tidakmemiliki anak, dan kecenderungan keluarga kecil ini diperkirakan
akan terus berlanjut.Salah satu alasan penurunan ukuran rumah tangga adalah
rendahnya kesuburan. Alasanlain adalah pertumbuhan jumlah orang lanjut
usia.Rumah tangga yang dikepalai oleh pria diharapkan menjadi tipe rumah
tangga dengan pertumbuhan tercepat sampai tahun2000. Prediksi lain adalah
bahwa rumah tangga dengan orang tua tunggal akanmewakili 25 persen dari
semua keluarga-keluarga pada tahun 2000.

Status Perkawinan :Orang muda menunggu lebih lama untuk menikah, dan
tingkat pernikahannyasendiri menurun, Menurut Biro Sensus baru-baru ini pria
dan wanita menunda pernikahan, dengan usia rata-rata pernikahan pertama
meningkat menjadi 26,5 tahununtuk pria dan 24,5 tahun untuk wanita. (Holmes,
1994). Angka-angka ini mewakiliusia pernikahan rata-rata tertinggi untuk pria
dan wanita sejak 1890 (Holmes, 1994).

2.4. Perubahan Alami Keluarga

1. Perubahan Dalam Keluarga


Individu dan keluarga pasti akan mengalami perubahan dalam
kehidupannya.Perubahan cuaca, musim, dan politik misalnya. Perubahan ini tidak
dapat dihindaridan menyebabkan perbedaan, perubahan, atau transformasi.
Dengan begitu individudan keluarga harus dapat mengantisipasi dan mengatasi
perubahan agar salah satu tujuan pengelolaan sumber daya dapat terpenuhi.
Kemampuan untuk mengatasi perubahan disebut kemampuan beradaptasi.
Kemampuan beradaptasi adalah contoh sumber daya manusia yang dimiliki setiap
Indah Kurnia |5

orang, namun beberapa orang lebih mudah beradaptasi atau fleksibel daripada
yang lain.

Ada banyak jenis perubahan, dan manusia bereaksi berbeda terhadap


mereka.Perubahan dikatagorikan menjadi dua tipe umum internal dan ekstemal.
Perubahaninternal berasal dari anggota keluarga. Kelahiran, perkawinan,
perceraian dankematian adalah contoh perubahan internal. Sebaliknya, perubahan
eksternal dipupukoleh masyarakat atau lingkungan luar. Tornado dan resesi
adalah contoh perubahaneksternal. Individu atau keluarga mungkin mengalami
perubahan internal danekstemal pada saat bersamaan. Selain itu, perubahan
ekstemal seperti penganggurandapat menyebabkan perubahan internal seperti
penurunan konsumsi dan ketegangan perkawinan.

2. Mobilitas
Hampir semua individu dan keluarga harus mengatasi masalah dan
keputusanyang terkait dengan pergerakan atau pindah rumah. Istilah teknis untuk
mengubahtempat tinggal adalah mobilitas. Menurut sebuah survei yang dilakukan
oleh BiroSensus A.S., pindah rumah biasa terjadi setiap lima atau enam tahun
dengan jarak berpindah rata-rata 6 mil, dan lebih banyak menempati rumah yang
disewakan dari pada rumah milik pribadi.

Pindah rumah ini memberikan beberapa dampak bagi individu dan


keluarga.Pertama, mempengaruhi keuangan. Ketika pindah rumah, mereka
menghabiskan uanguntuk membeli perabotan rumah tangga, mobil, dan uang
jaminan. Kedua, pindahrumah bisa menjadi penyebab stress. Banyak fasilitas,
bentuk, ruang, alokasi darirumah yang diubah dan ditata ulang seperti merelokasi
telepon, listrik, air, layanansurat, mendaftarkan anak disekolah baru dan orangtua
yang mengganti pekerjaan.Ketiga, pindah rumah dapat mempengaruhi moral
individu atau keluarga. Pindahrumah membuat kebiasaan dirumah yang lama
berubah.

3. Mengelola Perubahan
Masalah mungkin bersifat sementara atau jangka panjang dan mungkinmemerlukan
pendekatan tunggal atau serangkaian keputusan yang lebih kompleks.Dalam sebuah
artikel dalam Marriage and Family Review, Kathryn Rettig mengamati:Manajemen
Indah Kurnia |6

adalah adaptasi yang bijaksana terhadap peluang dan tuntutan hidup. Inimelibatkan
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta melakukantindakan untuk
menerapkan keputusan. Kesadaran akan pertimbangan yang terjadisebelum keputusan
tentang bagaimana menggunakan sumber daya dan pelaksanaankeputusan yang
terkendali untuk mencapai tujuan yang bernilai akan membedakanmanajemen dengan
tanggapan lain. Kebutuhan akan pemecahan masalah secara sadardan pengambilan
keputusan tercipta karena adanya perubahan yang diinginkan olehindividu dan
keluarga (manajemen proaktif) atau karena perubahan internal dan / ataulingkungan
terjadi yang memerlukan tanggapan yang berbeda (manajemen reaktif)(1993, hal
191 )

Terdapat empat faktor yang mempengaruhi mengelola / manajemen sumber daya


keluarga yaitu:
1. Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat
kompleksmemerlukan gaya manajemen yang berbeda daripada keluarga yang
memiliki masalahtidak terlalu kompleks.
2. Stabilitas/ketidakstabilan keluarga. Keluarga yang stabil cenderung dapat
melakukanmanajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik karena semua
anggota keluargadapat difokuskan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai
tujuan.
3. Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga
dipengaruhioleh peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan juga
oleh perubahandalam keluarga, misalnya adanya keluarga yang meninggal atau
baru lahir.
4. Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat
melakukanmanajemen sumber dayanya dengan lebih terarah.

2.5. Keluarga Dengan Dua Sumber Pendapatan Dan Karir

Masuknya perempuan ke dunia kerja telah mengubah cara keluarga tinggal,


produk yang dibeli, dan cara mereka mengkonsumsi atau menghabiskannya.
Rata-ratarumah tangga berpendapatan ganda memiliki uang lebih banyak
daripada rumahtangga yang berpendapatan tunggal. Namun, penting untuk
ditunjukkan bahwa banyak keluarga berpendapatan ganda membutuhkan
Indah Kurnia |7

pendapatan untuk mempertahankan standar hidup minimum. Gagasan bahwa


keluarga dual pendapatanmakmur dan menggunakan uang ekstra untuk
kemewahan dan liburan. Jauh darikenyataan bahwa banyak keluarga ini
berpenghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan Gagasan bahwa keluarga dual
pendapatanmakmur dan menggunakan uang ekstra untuk kemewahan dan liburan.
Jauh darikenyataan bahwa banyak keluarga ini berpenghasilan cukup untuk
memenuhi kebutuhan.

Terjunnya perempuan untuk ikut berpenghasilan dikarenakan beberapa


faktor,antara lain :

1. Menambah pendapatan keluarga (family income) terutama jika pendapatan


suamirelative kecil.

2. Memanfaatkan berbagai keunggulan (pendidikan, keterampilan) yang


dimilikinyayang diharapkan oleh keluarganya.

3. Menunjukkan eksistensi sebagai manusia (aktualisasi diri) bahwa ia mampu


berprestasi dalam kehidupan masyarakat.

4. Untuk memperoleh status atau kekuasaan lebih besar didalam kehidupan


keluarga.

2.6. Anak-Anak Dan Perawatan Anak

Pada perawatan anak merupakan masalah yang luas dengan berbagaikonsekuensi


bagi keluarga tertentu dan masyarakat pada umumnya. Dalammenyediakan
fasilitas keuangan untuk anak-anak merupakan salah satu bentuk penunjang
perawatan anak. Perawatan meliputi perawatan fisik dan emosional. Saat jedua
orangtua semakin banyak yang bekerja di luar rumah, perawatan anak menjadiisu
yang lebih penting bagi banyak keluarga. Dalam lingkup keluarga, mengelola
perawatan ada beberapa cara :

 Salah satu orangtuanya tinggal di rumah, atau kerabat, tetanggan, teman-


teman, pengasuh yang dapat memberikan perawatan
 Adanya rumah penitipan anak yang terdapat di sekitar masyarakat atau
dilokasi pekerjaan orangtua, merupakan pilihan lain
Indah Kurnia |8

2.7. Lanjut Usia dan Perawatan Lanjut Usia

Banyak masyarakat Amerika yang berusia pada tahapan dewasa tengah, diusia 45
hingga 64 (disebut sebagai generasi sandwich), karena merawat anak-anakmereka
dan juga orang tua mereka. Sementara kebutuhan untuk perawatan anak telah
dipublikasikan secara luas, namun kebutuhan perawatan lanjut usia kurang
dikenal.Jumlah pengasuh yang tersedia semakin berkurang karena banyak wanita
dewasayang berada dalam angkatan kerja dan jumlah anak dalam keluarga
mengalami penurunan. Sekita tahun 1900, ada 13,6% orang dewasa berusia 18
hingga 64 untuksetiap orang yang berusia 65 tahun ke atas, saat ini hanya ada
sekita 4,8% (Schewe &Balazs, 1990). Mayoritas dalam pengasuhan anak, istri,
dan pihak wanita lainnya.Peran pengasuh dapat membawa hal itu dengan
campuran sukacita, rasa bersalah,tuntutan laynan, dan beban emosional keuangan.
Kesulitan peran tergantung pada banyak faktor :

 Kesehatan orang lanjut usia tergantung dari individu tersebut


 Kepribadian antara orang lanjut usia dengan pengasuh
 Sumber daya bersama mereka
 Dukungan sosial yang mereka terima dari kerabat dan kelompok
masyarakat
Pengasuhan dapat berlangsung secara bertahap selama beberapa tahun dan
hanyamembutuhkan beberapa panggilan telepon atau kunjungan, atau
dapat menjadikomitmen harian untuk perawatan fisik dan emosional. Dari
sudut pandangmanajemen, kebutuhan pengasuhan dapat berkembang
secara perlahan,memungkinkan keluarga dapat menyesuaikan rencana
untuk itu, atau dapat timbuldari krisis mendadak yang benar-benar
menguras cadangan emosional dan keuangankeluarga.

2.8. Tuna Wisma

Meskipun dari liputan media yang akan menganggap tunawisma adalahmasalah


sosial baru. Ada orang tunawisma di Amerika Serikat sejak zaman kolonial.Apa
yang baru adalah bahwa mereka lebih banyak dari sebelumnya dan lebih
terlihat(Baum & Burnes, 1993). Para peneliti memprediksi bahwa pada tahun
Indah Kurnia |9

2003, populasitunawisma AS akan mencapai 18 juta (United Way Strategic


Institue, 1989).

Perkiraan saat ini jumlah kisaran tunawisma dari 350.000 sampai 3 juta
jiwa.Mayoritas tunawisma adalah anak tunggal laki-laki, meskipun jumlah
tunaswisma perempuan dan anak-anak juga bertambah (United Way Institue,
1989). Keluargamerupakan 23% hingga 30% dari populasi tunawisma (Martin,
1991; Burt & Cohen1989). Jumlah tunawisma bervariasi karena tunawisma dapat
berkisar dari situasisementara beberapa hari ke situasi kronis beberapa tahun.
Tunawisma kronis sangatterikat dengan kemiskinan (Martin,1991). Namun,
penting untuk membedakan antaratunawisma dan orang miskin. Menurut Baum
dan Burnes (1993) :

Tunawisma lebih daripada menjadi miskin dan tanpa rumah ; tunawisma


adalahkondisi pelepasan dari masyarakat biasa, dari keluarga, teman,
lingkungan. Mungkin yang paling penting, hal itu merupakan kerugian diri.
Seorang pria tunawisma mengatakan kepada kami, “Pertama kali, saya merasa
bukan seperti diri saya. Sayamerasa kurang dari seorang pria.” Tunawisma
berarti terputus dari segala fasilitashidup yang biasanya memberikan bantuan
pada saat krisis lalu berubah menjadi takberstruktur dan sebatang kara. (23p).

2.9. Individu Dengan Keterbatasan

Berdasarkan data yang dimiliki oleh World Health Organization (WHO),individu


dengan berkebutuhan khusus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a) Impairment

Merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami kehilangan atau


abnormalitas psikologis, fisiologis, atau fungsi struktur anatomis secara umum
pada tingkat organtubuh. Contoh, seseorang yang mengalami amputasi satu
kakinya, maka diamengalami kecacatan kaki.

b) Disabilitas

Merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami kekurangmampuan


yangdimungkinkan karena adanya impairment seperti kecacatan pada organ
I n d a h K u r n i a | 10

tubuh.Contoh, pada orang yang cacat pada kakinya, maka dia akan merasakan
berkurangnya fungsi kaki untuk melakukan mobilitas.

c) Handiccaped

Merupakan ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari impairment atau


disability yang membatasi atau menghambat pemenuhan pera yang normal
padaindividu.Handicapped juga bisa diartikan suatu keadaan dimana
individumengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berinteraksi
denganlingkungan. Hal ini dimungkinkan karena adanya fungsi organ individu.
Contoh,orang yang mengalami amputasi kaki sehingga untuk aktivitas mobilitas
atau berinteraksi dengan lingkungannya dia memerlukan kursi roda.

2.10. Kemiskinan Dan Keluarga Berpenghasilan Rendah

Kemiskinan ialah ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar


secarakonsisten. Jumlah kemiskinan beragam di setiap bangsa. Menurut Greg
Duncan(1994), rata – rata tingkat kemiskinan selama pertengahan 1980 sekitar
20% diAmerika, 17% di Kanada, 11% di Irlandia, 8% di Jerman Barat, dan 3 atau
4% diSwedia, Finlandia, Belanda, Perancis, dan Luxemborg.Pemerintahan federal
membantu keluarga berpenghasilan rendah melalui berbagai macam program.
Salah satunya ialah melalui pembayaran transfer stempel pangan, Aid to Families
with Dependent Children, dan Supplementary SecurityIncome, tidak terbatas
pada usia, tunanetra, dan/atau disabilitas.Jelas, masalah utama keluarga
berpenghasilan rendah adalah kekurangan uang(pemasukan). Namun, hal ini
disebabkan bukan hanya oleh pemerintah, namunkeluarganya juga memiliki
peran dalam menghamburkan uang demi menikmati gayahidup
mewah.Kurangnya uang menyebabkan masalah dalam membangun
kredit,menemukan perumahan yang layak, dan mengenyam
pendidikan.Akibatnya, kelurga berpenghasilan rendah pesimis terhadap masa
depan mereka dan merasa bahwamereka hanya memiliki sedikit kendali atas
hidup mereka. Ini dinamakan fatal,artinya bahwa semua kejadian disebabkan oleh
takdir. Keyakinan akan fatalismedapat menyebabkan rendahnya harapan.
Mengenali eksistensi kemungkinan dan pengaruh terhadap fenomena ini
membantu dalam merancang bantuan yang tepatdan efektif bagi keluarga
berpenghasilan rendah.
I n d a h K u r n i a | 11

BAB III

PENUTUP

4. Kesimpulan

Seratus tahun yang lalu, 1,5 juta orang menghuni bumi dan sebagian besar
kotaterbesar berada di eropa barat. Populasi dunia telah berkembang menjadi 5,5
miliar,dan Asia telah menjadi pusat konsentrasi masyarakat terbesar. Populasi
dunia berkembang dengan sangat cepat sehingga setiap tiga tahun planet ini
harusmengakomodasi peningkatan lebih pasti berarti lebih sedikit sumber daya -
lebihsedikit air murni, kayu, minyak batubara, udara bersih, dan ruang terbuka
untuk setiapindividu dan keluarga. peningkatan populasi menjadi perhatian utama
dalam studi pengelolaan sumber daya.

Individu dan keluarga pasti akan mengalami perubahan dalam


kehidupannya.Perubahan cuaca, musim, dan politik misalnya. Perubahanini tidak
dapat dihindari danmenyebabkan perbedaan, perubahan, atau transformasi.
Dengan begitu individu dankeluarga harus dapat mengantisipasi dan mengatasi
perubahan agar salah satu tujuan pengelolaan sumber daya dapat terpenuhi.
Kemampuan untuk mengatasi perubahandisebut kemampuan beradaptasi.
Kemampuan beradaptasi adalah contoh sumber dayamanusia yang dimiliki setiap
orang, namun beberapa orang lebih mudah beradaptasiatau fleksibel daripada
yang lain.

Pada perawatan anak merupakan masalah yang luas dengan berbagai konsekuensi
bagi keluarga tertentu dan masyarakat pada umumnya. Dalam menyediakan
fasilitaskeuangan untuk anak-anak merupakan salah satu bentuk penunjang
perawatan anak.Perawatan meliputi perawatan fisik dan emosional. Saat jedua
orangtua semakin banyak yang bekerja di luar rumah, perawatan anak menjadi isu
yang lebih penting bagi banyak keluarga. Dalam lingkup keluarga, mengelola
perawatan ada beberapacara :
I n d a h K u r n i a | 12

 Salah satu orangtuanya tinggal di rumah, atau kerabat, tetanggan, teman-


teman, pengasuh yang dapat memberikan perawatan
 Adanya rumah penitipan anak yang terdapat di sekitar masyarakat atau di
lokasi pekerjaan orangtua, merupakan pilihan lain.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh World Health Organization (WHO),


individudengan berkebutuhan khusus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a) Impairment
b) Disability
c) Handicapped

Problematika orang tua tunggal yakni merasa kesepian, perasaan terjebak


dengantanggung jawab mengasuh anak dan mencari sumber pendapatan,
kekurangan waktuuntuk mengurus diri dan kehidupan seksualnya, kelelahan
menanggung tanggung jawab untuk mendukung dan membesarkan anak
sendirian, mengatasi hilangnyahubungan dengan partner spesial, memiliki jam
kerja yang lebih panjang, lebih banyak masalah ekonomi yang muncul,
menghadapi perubahan hidup yang lebihmenekan, lebih rentan terkena depresi,
kurangnya dukungan sosial dalam melakukan perannya sebagai orang tua dan
memiliki fisik yang rentan terhadap penyakit.

5. Saran

Perlu diadakan kaian secara komprehensif mengenai pengelolaan sumber


dayakeluarga di Indonesia. Mengingat pertumbuhan populasi dan sumber daya
yang terusmeningkat di Indonesia dan memberikan dampak pada perubahan
kehidupan socialkeluarga. Dengan begitu, solusi perubahan dapat ditemukan
dengan tepat.
I n d a h K u r n i a | 13

DAFTAR PUSAKA

http://keluargakokoh.com/read/2017/09/26/956/

Arrazi Syah dan Achmad Hidir, jurnal Peranan Ibu Bekerja dalam Peningkatan
PendapatanKeluarga (Studi pada HomeIndustri di Kelurahan Kulim, Kecamatan
Tenayan Raya,Pekanbaru)

https://www.researchgate.net/publication/265194235_Manajemen_Sumber_Daya_kelu
arga

Restu Khoiriya Lestari, Guspri Devi Artanti, Nur Riska , hubunganantara


polaasuhorang tuayangbekerja dengankecerdasanemosional padaremaja

Anda mungkin juga menyukai