LAPORAN MONITORING
DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
OLEH:
Laporan Penelitian
Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)
DI SEMBILAN SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Dr. Aulina Adamy, ST., MSC
Peneliti Utama
Pusat Kajian dan Penelitian Kesehatan Masyarakat (PKPKM), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas
Muhammadiyah Aceh Jl. Kampus Muhammadiyah No. 93. Batoh. Lueng Bata . Banda Aceh. 23245. Indonesia
Ringkasan:
Rokok dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat serta menstimulasi penyakit kanker dan berbagai
penyakit yang lain: 5% stroke dan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan emfisema. Akan tetapi
data menunjukkan angka prevalensi perokok di Indonesia dalam dua puluh tahun terakhir meningkat tajam,
yaitu dari 27,0% (1995) menjadi 36,3% (2013). Aceh menempati peringkat pertama dengan jumlah perokok
tertinggi di Indonesia, setiap satu perokok di Aceh menghabiskan 19 batang rokok perhari (2013). Hasil riset
terdahulu melaporkan bahwa anak-anak di Indonesia mulai merokok pada usia 9 tahun dan umumnya
berkisar antara usia 11-13 tahun. Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi perilaku merokok pada
remaja dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Lingkungan Sekolah. Di Aceh Besar sendiri telah terbit Peraturan Bupati
Nomor 40 Tahun 2016 tentang KTR termasuk sekolah. Sejak peraturan tersebut diterbitkan, belum semua
sekolah di Aceh Besar menerapkan program KTR. Dinas Kesehatan Aceh Besar sendiri tidak dapat
sepenuhnya melakukan evaluasi program KTR karena keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu,
penelitian ini ingin mengetahui kualitas program KTR pada sekolah yang menerapkan dan perbedaan pada
sekolah yang tidak menerapkan. Termasuk mencari tahu perilaku merokok pada siswa di SD, SMP, dan SMA
di Aceh Besar sejak progam KTR ditetapkan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner di 9
sekolah di 3 wilayah kerja: daerah Kajhu (SD Kajhu, SD Lambada Kleung, dan SMP 1 Kajhu), daerah Lhoknga
(SMA 1 dan MTSn Lhoknga), dan daerah Darul Imarah (MAN 2 Cot Gue, SMA 1, SMP 1, dan SMP IT
Lukmanul Hakim) dengan total 891 responden siswa laki-laki dan perempuan. Selain itu, penelitian
melakukan observasi lapangan berdasarkan 9 indikator KTR juga wawancara dengan staf atau guru melalui
fokus grup diskusi (FGD) di setiap sekolah. Hasil evaluasi menemukan kualitas KTR pada sekolah-sekolah
yang menerapkan program KTR sudah baik dengan nilai rata-rata 78%. Tetapi kualitas KTR pada sekolah
tanpa status KTR jauh lebih tinggi yaitu 86%. Artinya sekolah tanpa program KTR menunjukkan performa
yang lebih baik dibandingkan sekolah dengan status KTR. Seluruh SMA dalam penelitian ini menujukkan
kualitas KTR yang baik. Sementara pada 4 SMP yang diteliti hanya 2 SMP yang mempunyai kualitas KTR baik
sedangkan sisanya menunjukkan sebaliknya walaupun memiliki status KTR. Untuk kedua SD yang diteliti,
dua-duanya menujukkan kualitas KTR yang baik. Dapat disimpulkan, sekolah SMP lah yang perlu mendapat
perhatian untuk menanggulangi perilaku merokok di sekolah. Di daerah Kajhu, SD Kajhu merupakan sekolah
dengan kualitas KTR terbaik. Di Darul Imarah maka SMP-IT Luqmanul Hakim adalah sekolah dengan kualitas
KTR terbaik dan SMP 1 Darul Imarah dengan kualitas KTR paling tidak baik. Lalu untuk daerah Loknga, SMA
1 sudah berkualitas KTR baik sementara MTsN Lhoknga dengan kualitas KTR tidak baik. Maka, antara 3
wilayah tersebut, sekolah-sekolah di Kajhu dinilai mempunyai kualitas KTR yang terbaik. Perilaku merokok
tertinggi ada pada siswa SMA. Di seluruh SMA dan SMP terdapat siswa yang pernah merokok dan masih
merokok. Hasil lain adalah di salah satu SD terdapat siswa yang juga pernah dan masih merokok dengan
jumlah 1-3 batang rokok per hari. Mayoritas mendapatkan rokok pertama kali dari teman yang juga
merupakan faktor yang membuat siswa tertarik merokok. Tempat untuk merokok paling banyak di tempat-
tempat umum selain sekolah. Rata-rata siswa yang tidak merokok menjadikan “merasa rugi” sebagai alasan
terbanyak untuk tidak mau merokok diikuti dengan alasan “kesehatan”. Dari hasil FGD, ditemukan staf
serta guru masih merokok di dalam sekolah dan aspek terlemah dari program KTR adalah tidak ada sanksi
yang tegas dan cukup berat. Secara umum, siswa serta staf maupun guru mendukung program KTR dan
mengakui bahwa tantangan terbesar adalah adanya larangan merokok di dalam sekolah tetapi rokok bebas
dijual di sekitar sekolah dengan harga sangat terjangkau. Rekomendasi agar Dinas Kesehatan dan Dinas
Pendidikan dapat menyepakati sanksi yang tepat untuk pelanggaran KTR dianggap membuat program jauh
lebih efektif dan ini berlaku juga bagi staf dan guru sekolah. Ditemukan siswa SD yang merokok merupakan
kondisi kritis yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak.
Kata Kunci: Evaluasi, Program, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Aceh Besar
ii
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
DAFTAR ISI
RINGKASAN..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENGANTAR.......................................................................................................................4
1.1 Masalah Tingginya Perokok dan Penyakit Akibat Rokok......................................................4
1.2 Program Kawasan Tanpa Rokok (KTR)..................................................................................5
1.3 Tujuan Evaluasi.....................................................................................................................6
1.4 Indikator Evaluasi.................................................................................................................6
1.5 Jenis Evaluasi........................................................................................................................6
1.6 Log Frame.............................................................................................................................7
BAB II PROFIL SEKOLAH DI ACEH BESAR.......................................................................................9
2.1 Sekolah di Wilayah Kerja Lhoknga........................................................................................9
2.1.1 SMAN 1 Lhoknga........................................................................................................9
2.1.2 MTsN Lhoknga...........................................................................................................9
2.2 Sekolah diwilayah kerja Kajhu............................................................................................10
2.2.1 SD Kajhu...................................................................................................................10
2.2.2 SD Lambada Kleung..................................................................................................10
2.2.3 SMPN 1 Kajhu...........................................................................................................11
2.3 Sekolah diwilayah Kerja Lampenerut.................................................................................11
2.3.1 SMAN 1 Darul Imarah..............................................................................................11
2.3.2 SMPN 1 Darul Imarah...............................................................................................12
2.3.3 SMP IT-Luqmanul Hakim..........................................................................................12
2.3.4 MAN 2 Cot Gue........................................................................................................13
BAB III METODOLOGI.................................................................................................................14
3.1 Survei dengan Kuesioner....................................................................................................14
3.2 Observasi Lapangan...........................................................................................................14
3.3 Focus Discusion Grup.........................................................................................................14
3.3.1 Focus Discusion Grup Siswa....................................................................................15
3.3.2 Focus Discusion Grup Guru/Staf..............................................................................15
BAB IV HASIL EVALUASI..............................................................................................................16
4.1 Sekolah dengan KTR...........................................................................................................16
4.2 Sekolah Tanpa KTR.............................................................................................................17
4.3 KTR Pada Seluruh SMA.......................................................................................................18
4.4 KTR Pada Seluruh SMP.......................................................................................................19
4.5 KTR Pada Seluruh SD..........................................................................................................21
4.6 KTR antar SMA, SMP, SD....................................................................................................22
4.7 KTR di Kawasan Sekolah di Kajhu.......................................................................................23
iii
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
iv
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
BAB I
PENGANTAR
1
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
2
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
3
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
4
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
5
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
BAB II
PROFIL SEKOLAH DI ACEH BESAR
6
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
MTsN Lhoknga ini juga termasuk ke dalam wilayah kerja Puskesmas Lhoknga.
Puskesmas ini beralamat di Desa Mon Iken, KM.47, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh
Besar, Provinsi Aceh. Status KTR mulai diterapkan di Sekolah setelah adanya Peraturan
Bupati Aceh Besar No 40 Tahun 2015. Dengan adanya peraturan tersebut pihak Dinas
Kesehatan Aceh Besar dalam hal ini dilakukan oleh Puskesmas Lhoknga untuk
menerapkan kawasan tanpa rokok di Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Lhoknga.
Karena wilayah kerja Puskesmas lhoknga dan MTsN dalam satu Kecamatan, dengan ini
pihak pihak Puskesmas bekerja sama dengan MTsN untuk mewujudkan kawasan tanpa
rokok di wilayah Sekolah di Kecamatan Lhoknga untuk menindaklanjuti peraturan Bupati
Aceh Besar.
2.2 Sekolah diwilayah kerja Kajhu
2.2.1 SD Kajhu
Sekolah SDN Kajhu terletak di Jalan
laksamana Malahayati KM.8 Kecamatan
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
Provinsi Aceh. SD kajhu merupakan
sekolah dengan status KTR sejak
oktober 2018 terkait dengan penilaian
monev dari petugas Puskesmas.
7
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
dari SD Negeri yang berstatus KTR yang termasuk dalam kawasan Dinas Pendidikan Aceh
Besar. Program KTR pada Sekolah ini sudah mulai berjalan sejak Februari 2017.
2.2.3 SMPN 1 Kajhu
8
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
SMP Islam Terpadu Luqmanul Hakim beralamat di jalan Teuku Nek Desa Lamtheun
Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Didirikan pada bulan Juni 2011 dengan
dipimpin kepala sekolah dan dibantu oleh 2 orang wakil kepala sekolah, seorang tata
usaha, seorang bagian keuangan dan 6 orang guru, dibawah naungan Yayasan Komite
9
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Kemanusian Indonesia Untuk Aceh (KKIA) dan sekarang diganti dengan Yayasan
Pendidikan Luqmanul Hakim.
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu ( SMPIT) Luqmanul Hakim adalah
Sekolah yang menjadikan pesan-pesan Islam sebagai inspirator pada semua bidang
pelajaran. SMP Islam Terpadu Luqmanul Hakim selalu berupaya menjadikan nilai-nilai dan
pesan-pesan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai rujukan pertama dan utama dalam
kegiatan belajar. Dengan demikian aktifitas kegiatan belajar mengajar di kelas maupun di
luar kelas selalu dalam bingkai-bingkai Rabbaniyah.
10
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
BAB III
METODOLOGI
3.1 Survei dengan Kuesioner
Wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada siswa/i sekolah di Kabupaten
Aceh Besar yang tepilih sebagai sampel dengan total sampel sebanyak 891 siswa/i
sekolah di Kabupaten Aceh Besar, dengan pertanyaan kuesioner terkait kualitas KTR di
sekolah, kebijakan KTR di sekolah, perilaku merokok dan perilaku tidak merokok
(kuesioner terlampir). Berikut jumlah sampel yang menjadi responden dalam penelitian
ini:
Tabel 3
Jumlah Sampel
No Nama Sekolah Jumlah Sampel
1 MAN Cot Gue 91
2 SMAN 1 Lhoknga 100
3 SMAN 1 Darul Imarah 100
4 MTsN Lhoknga 100
5 SD Lambada Kleung 100
6 SMPN 1 Darul Imarah 100
7 SMPN 1 Baitussalam 100
8 SMP IT Lukmanul Hakim 100
9 SD Kajhu 100
Total 891
11
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
12
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
BAB IV
HASIL EVALUASI
4.1 Sekolah dengan KTR
Sekolah dengan KTR dalam penelitian ini terdiri dari 8 (delapan) sekolah
diantaranya SMAN I Lhoknga, SMAN I Darul Imarah, MTsN Lhoknga, SDN Lambada
Kleung, SMP I Darul Imarah, SMPN I Baitussalam, SMP IT Luqmanul Hakim dan SDN Kajhu
(Lampiran 1). Berikut tabel hasil penelitian kualitas KTR pada sekolah dengan KTR:
Tabel 4.1
Kualitas KTR Pada Sekolah dengan KTR
1. Asap rokok (14) (KTR)
Ada (267) 33%
Tidak (533) 66%
2. Orang merokok (11, 12) (KTR)
Pernah (371) 46%
Tidak Pernah (429) 53%
3. Asbak/korek api (15) (KTR)
Pernah (214) 26%
Tidak Pernah (586) 73%
4. Puntung rokok (13) (KTR)
Pernah (328) 41%
Tidak Pernah (472) 59%
5. Ruang khusus merokok (16) (KTR)
Ada (44) 5%
Tidak (756) 94%
6. Tanda larangan merokok (2,3,4) (KTR)
Tidak Ada, Jelas & Cukup (249) 31%
Ada, Jelas & Cukup (549) 68%
7. Merek/sponsor rokok (17,18) (KTR)
Ada (93) 11%
Tidak (618) 77%
8. Transaksi rokok (8, 9) (KTR)
Ada (403) 50%
Tidak (397) 49%
9. Penjualan rokok tidak terpajang (10) (KTR)
13
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Terpajang (96) 80 %
Tidak Terpajang (23) 19%
Tidak Baik Σ (176) 22%
Kualitas KTR
Baik Σ (624) 78%
Sumber: Data Primer Dioalah Tahun 2019
Tabel 4.1 berdasarkan 9 (sembilan) indikator tentang kebijakan KTR maka proporsi
kualitas KTR baik pada sekolah dengan KTR lebih tinggi (176) 78% dibandingkan dengan
kualitas KTR tidak baik (624) 22%.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan siswa pada sekolah yang
bersatus KTR di Kabupaten Aceh Besar dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program
KTR kurang efektif karena masih ada siswa SMA yang merokok diam-diam di WC/kamar mandi .
Tantanganya program KTR masih ada siswa SMA yang merokok. Sanksi yang diberikan
adalah teguran dari guru terhadap siswa yang merokok di lingkungan sekolah dan memberi
surat peringatan. Tantangan terbesar untuk mengurangi perokok di Aceh yaitu masih bebas
penjualan rokok kepada anak dibawa umur.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan guru/staf pada sekolah yang
bersatus KTR di Kabupaten Aceh Besar dapat disimpulkan sudah efektif . Tantanganya
program KTR masih ada siswa yang mencuri merokok di luar perkarangan sekolah . Sanksi yang
tepat untuk diterapkan yaitu Denda dengan jumlah yang besar dan konsistensi penerapan
sanksi bagi yang melanggar peraturan . Tantangan terbesar untuk mengurangi perokok di
Aceh adalah perilaku merokok sangat sulit untuk diubah dikarenakan kesadaran dari pelaku
merokok yang masih sangat rendah akan bahaya merokok, kecuali ketika sudah terkena penyakit
kardiovaskuler.
Berikut tabel hasil penelitian kualitas KTR pada sekolah tanpa KTR:
Tabel 4.2
Kualitas KTR Pada Sekolah Tanpa KTR
1. Asap rokok (14) (NON KTR)
Ada (27) 29 %
Tidak (64) 70 %
2. Orang merokok (11, 12) (NON KTR)
Pernah (78) 85 %
14
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
untuk mengurangi perokok di Aceh yaitu tidak menjual rokok di lingkungan sekolah.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan guru/staf pada sekolah yang
bersatus non KTR di Kabupaten Aceh Besar dapat disimpulkan bahwa belum ada program
KTR, Karena masih banyak dari bapak-bapak yang masih merokok di lingkungan sekolah, dan kami
menemukan asbak rokok dalam ruangan guru. Tantanganya program KTR masih ada guru
15
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
yang merokok di lingkungan sekolah. Sanksi yang tepat untuk diterapkan yaitu dengan
peringatan lisan, tertulis dan sanksi penurunan pangkat . Tantangan terbesar untuk
mengurangi perokok di Aceh adalah kesadaran dari guru/masyarakat masih kurang peduli
tentang kesehatan.dan masih bebasnya peredaran rokok di lingkungan masyarakat sehingga
perilaku merokok masih banyak kita dapatkan dilingkungan masyarakat .
16
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Imarah Gue
Ada (70) 70% (79) 79% (88) 97%
Tidak (30) 30% (21) 21% (3) 3%
9. Penjualan rokok tidak SMAN 1 Darul MAN 2 Cot
SMAN 1 Lhoknga
terpajang (10) Imarah Gue
Terpajang (1) 33% (0) 0% (0) 0%
Tidak Terpajang (2) 67% (0) 0% (2) 100%
Σ (79) 87%
Σ (79) 79% Baik Σ (77) 77% Baik
Baik
Kualitas KTR
Σ (23) 23% Tidak Σ (12) 13%
Σ (21) 21% Tidak Baik
Baik Tidak Baik
Sumber: Data Primer Dioalah Tahun 2019
Tabel 4.3 Berdasarkan perbandingan kualitas KTR pada seluruh SD di Kabupaten
Aceh Besar, maka proporsi kualitas KTR baik lebih tinggi pada MAN 2 Cot Gue (79) 87%
dibandingkan dengan SMAN 1 Lhoknga (79) 79% dan SMAN 1 Darul Imarah (77) 77%.
Berdasarkan hasil obeservasi evaluator yang dilakukan di 3 (tiga) SMA di Kabupaten Aceh
Besar didapatkan hasil bahwa MAN 2 Cot Gue kualitas KTR lebih tinggi (35) 87,5%
dibandingkan dengan SMAN 1 Darul Imarah (34) 85% dan SMAN 1 Lhoknga (28) 70%.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan siswa SMA dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan program KTR kurang efektif karena masih ada siswa SMA yang
merokok diam-diam di WC/kamar mandi. Sanksi yang tepat untuk diterapkan kepada
siswa/guru yang merokok di dalam lingkungan sekolah yaitu menegur siswa yang
merokok, disekitar sekolah jangan ada lagi yang menjual rokok, menerapkan sangsi denda
Rp. 500.000,; bagi siswa dan guru yang merokok dan siswa yang masih merokok
dikeluarkan dari sekolah. Tantangan terbesar untuk mengurangi perokok di Aceh karena
mendapat rokok mudah karena dijual di depan sekolah, Mengikuti prilaku teman
merokok, Sering diejek atau dibully oleh teman bila tidak merokok.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan guru/staf dapat disimpulkan
bahwa Program KTR di SMA sudah berjalan dengan efektif di SMAN 1 Lhoknga dan SMAN
1 Darul Imarah, dikarenakan sudah tidak ditemukan siswa yang merokok dalam 3 bulan
terakhir dan sudah ada sangsi bagi yang merokok. Dan bagi MAN cot Gue masih belum
berstatus sekolah KTR sehingga masih ditemukan bapak-bapak yang merokok di
lingkungan sekolah. Sanksi yang tepat untuk diterapkan kepada siswa/guru yang merokok
di dalam lingkungan sekolah yaitu denda dengan jumlah yang besar dan konsistensi
penerapan sanksi bagi yang melanggar peraturan. Tantangan terbesar untuk mengurangi
17
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
perokok di Aceh adalah perilaku merokok sangat sulit untuk diubah dikarenakan
kesadaran dari pelaku merokok yang masih sangat rendah akan bahaya merokok, kecuali
ketika sudah terkena penyakit kardiovaskuler.
18
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Luqmanul
(17,18) Imarah Kajhu
Hakim
Ada (0) 0% (20) 20% (8) 8% (11) 11%
Tidak (100) 100% (80) 80% (92) 92% (89) 89%
SMP-IT
SMP N 1 Darul SMP N 1
8. Transaksi rokok (8, 9) MTSn Lhoknga Luqmanul
Imarah Kajhu
Hakim
Ada (39) 39 % (43) 43% (41) 41% (27) 27%
Tidak (61) 61% (57) 57% (59) 59% (73) 73%
SMP-IT
9. Penjualan rokok tidak SMP N 1 Darul SMP N 1
MTSn Lhoknga Luqmanul
terpajang (10) Imarah Kajhu
Hakim
Terpajang 0% (0) 0% (0) 0% (0) 0%
Tidak Terpajang (4) 4 % (0) 0% (0) 0% (100) 100%
Σ (89) 89% Σ (100) 100%
Σ (44) 44% Baik Σ (43) 43% Baik
Baik Baik
Kualitas KTR
Σ (56) 56% Σ (57) 57% Σ (11) 11% Σ (0) 0% Tidak
Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Baik
Sumber: Data Primer Dioalah Tahun 2019
Tabel 4.4 Berdasarkan perbandingan kualitas KTR pada seluruh SMP di Kabupaten
Aceh Besar, maka proporsi kualitas KTR baik lebih tinggi pada SMP-IT Luqmanul Hakim
(100) 100% dibandingkan dengan SMPN 1 Kajhu (89) 89%, MTsN Lhoknga (44) 44% dan
SMPN 1 darul Imarah (43) 43%. Berdasarkan hasil obeservasi evaluator yang dilakukan di
4 (empat) SMP di Kabupaten Aceh Besar didapatkan hasil bahwa SMP IT Luqmanul Hakim
kualitas KTR lebih tinggi (100) 100% dan SMPN 1 kajhu (4) 100% dibandingkan dengan
SMPN 1 Darul Imarah (3) 75% dan MTsN Lhoknga (2) 50%.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan siswa SMP dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan program KTR masih belum sepenuhnya efektif, dikarenakan masih
ada yang merokok di Sekolah. Sanksi yang tepat untuk diterapkan kepada siswa yang
merokok di dalam lingkungan sekolah yaitu membersihkan kamar mandi, memanggil
orang tua, dan menjemur dibawah terik matahari serta memberi label didada (siapa
kedapatan merokok) sehingga akan ada efek jera bagi para perokok dan memberikan
surat peringatan kepada orang tua siswa. Tantangan dari program KTR belum ada
peraturan yang tegas tentang sanksi yang tegas dari sekolah. Tantangan terbesar untuk
mengurangi perokok di Aceh adalah masih bebasnya penjualan rokok sehingga masih
susah untuk orang-orang berhenti atau tidak merokok lagi.
19
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
20
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
21
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
22
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Tabel 4.6 Berdasarkan perbandingan kualitas KTR antar SD, SMP dan SMA di
Kabupaten Aceh Besar, maka proporsi kualitas KTR baik lebih tinggi pada SD sebesar (192)
96% dibandingkan dengan SMA (241) 81% dan SMP (276) 69%. Berdasarkan hasil
obeservasi evaluator perbandingan antara SD, SMP dan SMA di Kabupaten Aceh Besar
didapatkan hasil bahwa kualitas KTR SD lebih baik 100% dibandingkan dengan SMA 99, 75
% baik dan SMP 81,25% baik .
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan siswa SD, SMP dan SMA dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan program KTR sudah efektif. Tantangan dari program KTR
masih ada siswa merokok diam-diam dilingkungan sekolah, penjaga sekolah dan tamu
yang datang kesekolah masih ada yang kedapatan merokok. Memberikan Sanksi yang
tegas atau tepat kepada siswa yang kedapatan merokok di dalam lingkungan sekolah.
Tantangan terbesar untuk mengurangi perokok di Aceh masih ada penjual rokok disekitar
sekolah.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan guru/staf dapat disimpulkan
bahwa Program KTR di SD, SMP dan SMA sudah efektif, karena di lingkungan sekolah
tidak ada yang merokok lagi. Tantangan dari program KTR adalah masih ada siswa yang
merokok secara diam-diam walaupun peraturan tentang merokok sudah diberitahukan.
Sanksi yang sudah ada sudah tepat, dimana sanksi diberikan secara bertahap yaitu
ditegur, pemanggilan orang dan yang terakhir dikeluarkan dari sekolah. Tantangan
terbesar untuk mengurangi perokok di Aceh adalah iklan dari perusahaan rokok yang ada
dimana-mana sehingga paparan yang diberikan mengenai bahaya merokok tidak
sebanding dengan paparan iklan rokok.
23
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
SDN Lambada
2. Orang merokok (11, 12) SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
Kleung
Pernah (51) 51% 0% (54) 54%
Tidak Pernah (49) 49% (100) 100% (46) 46%
SDN Lambada
3. Asbak/korek api (15) SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
Kleung
Pernah (25) 25% 0% (30) 30%
Tidak Pernah (75) 75% (100) 100% (70) 70%
SDN Lambada
4. Puntung rokok (13) SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
Kleung
Pernah (31) 31% (2) 2% (44) 44%
Tidak Pernah (69) 69% (98) 98% (56) 56%
SDN Lambada
5. Ruang khusus merokok (16) SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
Kleung
Ada (4) 4% 0% (16) 16 %
Tidak (96) 96% (100) 100% (84) 84%
SDN Lambada
6. Tanda larangan merokok (2,3,4) SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
Kleung
Tidak Ada, Jelas & Cukup (38) 38% (20) 20 % (33) 33 %
Ada, Jelas & Cukup (62) 62% (80) 80% (67) 67 %
SDN Lambada
7. Merek/sponsor rokok (17,18) SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
Kleung
Ada (8) 8% (10) 10% (22) 22 %
Tidak (92) 92% (90) 90% (78) 78%
SDN Lambada
8. Transaksi rokok (8, 9) SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
Kleung
Ada (41) 41% 0% (23) 23 %
Tidak (59) 59% (100) 100% (77 ) 77%
9. Penjualan rokok tidak terpajang SDN Lambada
SMPN 1 Kajhu SDN Kajhu
(10) Kleung
Terpajang (0) 0% 0% (22) 22%
Tidak Terpajang (0) 0% 0% (78) 78 %
Σ (100) 100%
Σ (89) 89% Baik Σ (92) 92% Baik
Baik
Kualitas KTR
Σ (11) 11% Tidak Σ (0) 0%
Σ (8) 8% Tidak Baik
Baik Tidak Baik
Sumber: Data Primer Dioalah Tahun 2019
Tabel 4.7 Berdasarkan perbandingan kualitas KTR di kawasan sekolah di
Kecamatan Kajhu Kabupaten Aceh Besar, maka proporsi kualitas KTR baik lebih tinggi
pada SDN Kajhu (100) 100% dibandingkan dengan SDN Lambada Kleung (92) 92% dan
SMPN 1 kajhu (89) 89%. Berdasarkan hasil obeservasi evaluator tentang kualitas KTR di
kawasan sekolah di Kecamatan Kajhu Kabupaten Aceh Besar didapatkan hasil bahwa
kualitas KTR di kawasan sekolah di Kecamatan Kajhu sudah baik yaitu 100%.
24
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
25
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Hakim
Pernah (30) 32.97% (41) 41% (82) 82% (12) 12%
Tidak Pernah (61) 67.03% (59) 59% (18)18% (88) 88%
SMP-IT
5. Ruang khusus merokok MAN 2 Cot SMAN 1 Darul SMP 1 Darul
Luqmanul
(16) Gue Imarah Imarah
Hakim
Ada (91) 100% (2) 2% (10) 10% (0) 0%
Tidak (0) 0% (98) 98% (90) 90% (100) 100%
SMP-IT
6. Tanda larangan MAN 2 Cot SMAN 1 Darul SMP 1 Darul
Luqmanul
merokok (2,3,4) Gue Imarah Imarah
Hakim
Tidak Ada, Jelas & Cukup (78) 85.71% (48) 48% (8) 8% (7) 7%
Ada, Jelas & Cukup (13) 14.29% (52) 52% (92) 92% (93) 93%
SMP-IT
7. Merek/sponsor rokok MAN 2 Cot SMAN 1 Darul SMP 1 Darul
Luqmanul
(17,18) Gue Imarah Imarah
Hakim
Ada (1) 1.10% (0) 0% (20) 20% (11) 11%
Tidak (90)98.90 % (100) 100% (80) 80% (89) 89%
SMP-IT
MAN 2 Cot SMAN 1 Darul SMP 1 Darul
8. Transaksi rokok (8, 9) Luqmanul
Gue Imarah Imarah
Hakim
Ada (88) 96.70% (79) 79% (43) 43% (27) 27%
Tidak (3) 3.30% (21) 21% (57) 57% (73) 73%
SMP-IT
9. Penjualan rokok tidak MAN 2 Cot SMAN 1 Darul SMP 1 Darul
Luqmanul
terpajang (10) Gue Imarah Imarah
Hakim
Terpajang (2) 100% (0) 0% (0) 0% (0) 0%
Tidak Terpajang (0) 0% (0) 0% (2) 100% (100) 100%
Σ (79) 87% Σ (100) 100%
Σ (77) 77% Baik Σ (43) 43% Baik
Baik Baik
Kualitas KTR
Σ (12) 13% Σ (23) 23% Tidak Σ (57) 57% Tidak Σ (0) 0%
Tidak Baik Baik Baik Tidak Baik
Sumber: Data Primer Dioalah Tahun 2019
Tabel 4.8 Berdasarkan perbandingan kualitas KTR di kawasan sekolah di
Kecamatan Lampeuneurut Kabupaten Aceh Besar, maka proporsi kualitas KTR baik lebih
tinggi pada SMP-IT Luqmanul Hakim (100) 100% dibandingkan dengan MAN 2 Cot Gue
(79) 87%, SMAN 1 Darul Imarah (77) 77% dan SMPN 1 Darul Imarah (43) 43%.
Berdasarkan hasil obeservasi evaluator tentang kualitas KTR di kawasan sekolah di
Kecamatan Lampeunerut Kabupaten Aceh Besar didapatkan hasil bahwa SMP IT
Luqmanul Hakim kualitas KTR baik lebih tinggi 100% dan SMPN 1 Darul Imarah 100%
dibandingkan dengan MAN 2 Cot Gue 90,11% dan SMAN 1 Darul Imarah 60%.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan siswa di kawasan sekolah
Kecamatan Lampeuneurut Kabupaten Aceh Besar dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
26
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
program KTR sudah berjalan dengan efektif, dikarenakan sudah tidak ditemukan siswa
yang merokok. Dan bagi MAN cot Gue masih belum berstatus sekolah KTR. Tantangan
dari program KTR masih ada yang merokok secara diam-diam, belum ada peraturan dari
pihak sekolah tentang sanksi bagi yang merokok. Sanksi yang tepat untuk diterapkan
yaitu memberi peringatan, dijemur di bawah matahari dan memanggil orang tua sehingga
menjadi jera bagi perokok. Tantangan terbesar untuk mengurangi perokok di Aceh karena
rokok masih bebas di jual dimana-mana dan harganya murah.
Berdasarkan FGD yang dilakukan evaluator dengan guru/staf di kawasan sekolah
Kecamatan Lampeunureut Kabupaten Aceh Besar dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
bahwa pelaksanaan program KTR sudah berjalan dengan efektif, kecuali MAN cot Gue
masih belum berstatus sekolah KTR. Tantangan dari program KTR masih ada siswa yang
bandel membawa rokok dan masih merokok secara secara diam-diam. Sanksi yang tepat
untuk diterapkan yaitu mendapat panggilan dari guru Bimbingan Konseling untuk
mendapatkan peringatan. Tantangan terbesar untuk mengurangi perokok di Aceh yaitu
dari pihak pemerintah tentunya menerapkan kebijakan jangan ada yang merokok di
tempat umum dan juga program KTR ini jangan hanya di sekolah saja.
27
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
28
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
program KTR sudah berjalan dengan efektif. Tantangan dari program KTR penerapan
program KTR dirasakan berat, dikarenakan masih ada siswa yang mencuri merokok di luar
perkarangan sekolah. Sanksi yang tepat untuk diterapkan yaitu denda dengan jumlah yang
besar dan konsistensi penerapan sanksi bagi yang melanggar peraturan . Tantangan terbesar
untuk mengurangi perokok di Aceh yaitu perilaku merokok sangat sulit untuk diubah
dikarenakan kesadaran dari pelaku merokok yang masih sangat rendah akan bahaya merokok,
kecuali ketika sudah terkena penyakit kardiovaskuler.
29
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
30
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
yang tepat untuk diterapkan yaitu hukuman denda dan bekerja sama dengan pihak penegak
hukum Jangan di tanggung asuransi kesehatan jika penyakitnya akibat rokok . Tantangan
31
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Tabel 4.11.2
Perilaku Tidak Merokok Siswa/i SMA
32
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Tabel 4.12.1
Perilaku Merokok Pada Siswa/i SMP
33
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
34
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
35
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Hakim
Pernah (80) 80% (85) 85% (77) 77% (77) 77%
Tidak Pernah (20) 20% (15) 15% (23) 23% (23) 23%
SMP-IT
Respon terhadap SMPN 1 Darul
MTsN Lhoknga SMP N 1 Kajhu Luqmanul
nasehat anda (15) Imarah
Hakim
Marah (11) 11% (12) 12% (10) 10% (7) 7%
Senang (24) 24% (25) 25% (20) 20% (48) 48%
Tidak Peduli (65) 65% (62) 62% (70) 70% (45) 45%
Sumber: Data Primer Dioalah Tahun 2019
Tabel 4.12.2 dapat dilihat bahwa perilaku tidak merokok pada Siswa/i SMP di
Kabupaten Aceh Besar lebih tinggi karena alasan siswa/i merokok merupakan hal yang
merugikan. Proporsi siswa/i SMP di Kabupaten Aceh Besar yang menjawab bahwa
merokok adalah hal yang merugikan adalah (57) 59% siswa/i MTsN Lhoknga, 55 (55%)
siswa/i SMPN 1 Kajhu, 42 (42%) siswa/i SMPN 1 Darul Imarah dan (38) 38% siswa/i SMP-
IT Luqmanul Hakim.
36
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
Tabel 4.13.2
Perilaku Tidak Merokok Pada Siswa/i SD
Alasan tidak tertarik merokok (12) SDN Kajhu SDN Lambada Kleung
Kesehatan (21) 21 % (24) 24 %
37
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
38
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi menemukan kualitas KTR pada sekolah-sekolah yang
menerapkan program KTR sudah baik dengan nilai rata-rata 78%. Tetapi
kualitas KTR pada sekolah tanpa status KTR jauh lebih tinggi yaitu 86%.
Artinya sekolah tanpa program KTR menunjukkan performa yang lebih baik
dibandingkan sekolah dengan status KTR.
2. Seluruh SMA dalam penelitian ini menunjukkan kualitas KTR yang baik.
Sementara pada 4 SMP yang diteliti hanya 2 SMP yang mempunyai kualitas
KTR baik sedangkan sisanya menunjukkan sebaliknya walaupun memiliki
status KTR.
3. Untuk kedua SD yang diteliti, dua-duanya menujukkan kualitas KTR yang baik.
Dapat disimpulkan bahwa sekolah SMP lah yang perlu mendapat perhatian
untuk menanggulangi perilaku merokok di sekolah.
4. Dari beberapa sekolah yang ditunjuk sebagai tempat penelitian, Di daerah
Kajhu, SD Kajhu merupakan sekolah dengan kualitas KTR terbaik. Di Darul
Imarah maka SMP-IT Luqmanul Hakim adalah sekolah dengan kualitas KTR
terbaik dan SMP 1 Darul Imarah dengan kualitas KTR paling tidak baik. Lalu
untuk daerah Loknga, SMA 1 sudah berkualitas KTR baik.
5. Perilaku merokok tertinggi ada pada siswa SMA, dan masih terdapat siswa
SMA dan SMP yang pernah merokok dan masih merokok.
6. Hasil lain adalah di salah satu SD terdapat siswa yang juga pernah dan masih
merokok dengan jumlah 1-3 batang rokok per hari.
7. Mayoritas mendapatkan rokok pertama kali dari teman yang juga merupakan
faktor yang membuat siswa tertarik untuk merokok.
8. Tempat untuk merokok paling banyak di tempat-tempat umum selain
sekolah. Rata-rata siswa yang tidak merokok menjadikan “merasa rugi”
sebagai alasan terbanyak untuk tidak mau merokok diikuti dengan alasan
“kesehatan”.
39
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
9. Dari hasil FGD, ditemukan staf serta guru masih merokok di dalam sekolah
dan aspek terlemah dari program KTR adalah tidak ada sanksi yang tegas dan
cukup berat. Secara umum, siswa serta staf maupun guru mendukung
program KTR dan mengakui bahwa tantangan terbesar adalah adanya
larangan merokok di dalam sekolah tetapi rokok bebas dijual di sekitar
sekolah dengan harga sangat terjangkau.
10. Monitoring dan Evaluasi KTR merupakan kegiatan rutin Dinkes Aceh Besar di
bawah koordinasi dengan Puskesmas.
11. Peraturan Bupati No.40 Tahun 2015 tentang KTR, fokus untuk sekolah di
kawasan Aceh Besar, Meskipun ditempat lain juga diterapkan.
12. Qanun KTR bahwa Legislatif belum optimal.
13. Kurangnya peraturan tegas dari pihak sekolah terhadap penjaga sekolah dan
tamu yang datang ke sekolah.
14. Masih ada guru yang merokok dalam lingkungan sekolah , karena ada laporan
dari guru,sehingga kedepan pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah atau
instansi terkait harus memberikan sanksi yang tegas kepada guru yang
kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Sehingga kedepan program KTR ini
berjalan dengan sebaik baiknya seperti yang diharapkan.
15. Masih ada siswa yang merokok di sekolah baik dari pengakuan individu atau
dari pada teman-temannya. Untuk kedepannya supaya program KTR berjalan
baik sanksi yang tegas harus diberikan kepada siswa yang kedapatan
merokok.
16. Masih tersedianya asbak rokok didalam ruangan guru disekolah Non KTR.
17. Masih minimnya tanda larangan merokok di lingkungan sekolah.
5.2. Saran
1. Lebih meningkatkan lagi kegiatan sosialisasi tentang KTR sesuai dengan
Peraturan Bupati No.40 tahun 2015 tentang KTR, fokus untuk sekolah di
kawasan Aceh Besar, Meskipun ditempat lain sudah diterapkan.
2. Menerapkan sanksi yang lebih tegas kepada siswa dan guru bila kedapatan
merokok di sekolah.
3. Membuat peraturan tentang larangan merokok lebih tegas.
40
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
4. Sekolah atau dinas terkait perlu sering melaksanakan seminar atau workshop
yang terkait dengan bahaya merokok.
5. Diharapkan dari pihak yang terkait baik puskesmas maupun dinas kesehatan
agar dapat melakukan sosialisasi masalah program KTR dan bahaya rokok.
6. Memperbanyak lagi tanda larangan merokok.
5.3. Rekomendasi
1. Rekomendasi agar Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dapat menyepakati
sanksi yang tepat untuk pelanggaran KTR dianggap membuat program jauh lebih
efektif dan ini berlaku juga bagi staf dan guru sekolah. Ditemukan siswa SD yang
merokok merupakan kondisi kritis yang perlu mendapat perhatian dari semua
pihak.
2. Untuk sekolah untuk membuat pengumuman dalam sanksi bagi yang merokok
disekolah, dan di mading dilengkapi dengan iklan tentang bahaya merokok.
LAMPIRAN
41
Laporan Penelitian Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan:
PROGRAM KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH KABUPATEN ACEH BESAR
Laporan ini diedarkan di kalangan terbatas dan tidak untuk dipublikasikan atau dikutip karena rujukan belum diparafrase
42