Anda di halaman 1dari 2

Pencegahan penyakit kanker paru-paru

1. Pencegahan Premodial
Pada pencegahan ini dimulai dari diri sendiri untuk memulai perilaku hidup sehat agar
terbentuknya lingkungan sehat. Tidak menjadikan rokok sebagai gaya hidup, karena
merokok penyebab utama pemicu terjadinya kanker paru-paru, dan menghindari
daerah terpaparnya asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif (CDC
https://www.cdc.gov/cancer/lung/basic_info/risk_factors.htm ), serta menerapkan 7
pilar germas dalam kehidupan untuk menghindari penyakit kanker paru-paru dan
penyakit tidak menular lainnya.
2. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan dengan berbagai upaya untuk membentuk lingkungan
yang sehat, yaitu:
a. Menghidari tempat tinggal dan tempat kerja yang dindingnya terbuat dari asbes
karena dapat memicu kanker (ebook yg ke kirim yaa)
b. Upaya pemerintah dalam penanggulangan rokok di Indonesia dengan cara
memberikan label peringatan pada kemasan rokok sesuai dengan UU 36 Tahun
2009 pasal 114 yang menyebutkan “setiap orang yang memproduksi atau
memasukkan rokok kewilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan
kesehatan” (UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan)
c. Upaya untuk memodifikasi lingkungan sehat dengan menerapkan kawasan tanpa
rokok sesuai dengan UU 36 Tahun 2009 pasal 115 menyebutkan “ kawasan tanpa
rokok (fasilitas kesehatan, tempat proses belajar, tempat anak bermain, tempat
ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang
ditetapkan” ” (UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan)
d. Melakukan olahraga dan cek kesehatan rutin bagi orang dengan riwayat penyakit
paru-paru seperti fibrosis paru-paru, bronkitis kronis, emfisema, dan tuberkulosis
(ebook yang ke kirim
https://www.cancer.org.au/content/about_cancer/ebooks/Understanding%20Lung
%20Cancer.pdf yang ini) sangat penting untuk menghindari penyakit kanker paru-
paru
e. Melakukan pendidikan kesehatan tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat)
3. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan cepat jika tepat melakukan “Early
Diagnosis dan Promp treatment”
a. Early Diagnosis
Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik harus dilakukan secara tepat dengan melihat
gejala dan tanda kanker paru-paru serta riwayat penyakit yang dialami. Selanjutnya
melakukan CT untuk penegakkan diagnosis, terlebih pada orang yang berisiko
mengalami kanker paru-paru yaitu pasien usia 40 tahun keatas dengan riwayat
merokok, dan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya. (panduan
penatalaksanaan kanker paru-paru)
b. Promp treatement
Dilakukan dengan cara pemberian pengobatan pada kanker paru-paru seperti
operasi atau pembedahan paru-paru, kemoterapi, terapi radiasi, photodynamic
therapy serta pemberian terapi sesuai anjuran dokter, pengobatan dilakukan sesuai
dengan tingkat stadium kanker paru-paru dan sesuai dengan intruksi dokter yang
menangani pasien. (panduan penatalaksanaan kanker paru-paru)
4. Pencegahan Tersier
Pada pencegahan ini dilakukan rehabilitas bagi penderita kanker paru-paru baik bagi
penderita yang di operasi atau tidak dioperasi untuk mencegah kecatatan bagi
penderita, mencegah terjadinya penyakit yang makin parah, serta mencegah terjadinya
kematian. Pada pasca operasi rehabilitas dilakukan sesuai dengan keluhan pasien
seperti gangguan mobilitas dinding dada, gangguan fungsi kardiorespirasi, serta
gangguan mobilisasi. (panduan penatalaksanaan kanker paru-paru)

Anda mungkin juga menyukai