Beberapa Kegiatan Ketahanan Pangan Tahun 2017 Di Kabupaten Jember
Beberapa Kegiatan Ketahanan Pangan Tahun 2017 Di Kabupaten Jember
Di Indonesia Inflasi dihitung BPS menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang
dihitung berdasarkan survei harga konsumen tiap bulan di 82 kota. Tingkat inflasi Jawa
Timur dihitung di 8 kota Jawa Timur, Sumenep, Surabaya, Malang, Kediri, Madiun,
Probolinggo, Jember dan Banyuwangi. Kegiatan Panel Harga Pangan digunakan untuk
memantau stabilitas harga pangan di tingkat Produsen dan Konsumen.
Kegiatan Panel Harga Digunakan untuk pemantauan harga beberapa bahan pokok,
diantaranya beras premium dan medium; jagung; kedelai; bawang merah; cabai merah keriting;
gula pasir lokal; daging ayam ras; telur ayam ras; daging sapi; termasuk harga GKP dan GKG.
Output dari kegiatan ini adalah harga kebutuhan pangan seperti komoditas daging
ayam, sapi dan telur mengalami kenaikan pada PHBI (Puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri,
dan Natal. Sementara komoditas lainnya harganya tetap stabil. Mengenai harga beras untuk
bulan November dan Desember mengalami kenaikan yang disebabkan beberapa wilayah di
Kabupaten Jember masih tanam padi dan sebelumnya dari pusat mengeluarkan permendag No
57 tahun 2017 untuk penetapan HET beras dan Permentan 31 tahun 2017 tentang kelas mutu
beras.
b. PUPM-TTI (PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT MELALUI TOKO TANI
INDONESIA
Latar Belakang :
Tujuan pembentukan TTI adalah menjaga harga di tingkat produsen, menekan harga di
tingkat konsumen, memotong rantai pasokan, mengurangi keuntungan pedagang perantara,
merubah struktur pasar. Pada Kegiatan ni dikhususkan untuk produk beras, bawang merah dan
cabe.
Gapoktan penerima kegiatan ini adalah gapoktan Mitra Tani Sejati yang beralamat di
Desa Sumberjati Silo dan Ketan Mas beralamat Desa Pontang Ambulu. Adapun dari kedua
lokasi penerima kegiatan tersebut diharapkan mampu menjual komoditas beras, mengingat
Jember sentra produk pertanian yang hasil utamanya adalah beras. TTI dari Gapoktan Mitra
tani sejati ada 4, dengan nama Toko Vero yang beralamat di Desa Sumberjati Silo; Toko Rina
yang beralamat di Desa Sumberjati Silo; Toko Putra Harapan yang beralamat di Desa Pace
Silo; Toko Hasanah yang beralamat di Desa Karangharjo Silo. TTI dari Gapoktan Ketan Mas
ada 3, dengan nama Toko Sejahtera yang beralamat di Desa Pontang Ambulu; Toko Barokah
yang beralamat di Desa Pontang Ambulu; Toko Lestari yang beralamat di Desa Pontang
Ambulu
Laporan Pelaksanaan Operasi Pasar Kegiatan PUPM-TTI
Gapoktan
1
MITRATANI SEJATI
Ds Sumberjati Silo 12 Juni 2017 Pelaksanaan dilakukan di Balai Desa
Desa Silo Kecamatan Silo dengan
Ridwan Ahmad pendistribusian sebanyak 1 ton dengan
Rahbini harga jual Rp 7900
NAMA TTI DOKUMENTASI
1. Toko Vero Beras
Desa Sumberjati
Silo
2. Toko Rina Beras
Desa Sumberjati
Silo
3. Toko Putra
Harapan Beras
Desa Pace Silo
4. Toko Hasanah Beras
Desa Karangharjo
Silo
Gapoktan KETAN Pelaksanaan dilakukan di Desa
MAS 1 Juni 2017 Pontang
Kecamatan Ambulu sejumlah 1 ton
Ds Pontang Ambulu dengan harga jual Rp 7900
Sampurno
Pelaksanaan dilakukan di Desa
9 Juni 2017 Pontang
Kecamatan Ambulu sejumlah 1 ton
NAMA TTI dengan harga jual Rp 7900
1. Toko Sejahtera Beras DOKUMENTASI
Desa Pontang Kec.
Ambulu
2. Toko Barokah Beras
Desa Pontang Kec.
Ambulu
3. Toko Lestari Beras
Desa Pontang
Kec. Ambulu
Beras dan jagung merupakan komoditas strategis dipandang dari sudut ekonomi, sosial,
dan politik, oleh karena itu pemerintah telah menetapkan kebijakan pembangunan swasembada
pangan terhadap 2 (dua) komoditas tersebut. Alasan penentuan kebijakan tersebut adalah
karena : (1) beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia; (2) jagung merupakan
bahan pangan sumber karbohidrat lainnya dan merupakan bahan baku pakan ternak
Dalam rangka perlindungan dan pemberdayaan petani, kelompok tani, dan/atau
Gapoktan terhadap jatuhnya harga gabah, beras dan/atau jagung di saat panen raya dan
masalah aksesibilitas pangan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian cq Badan Ketahanan
Pangan melaksanakan kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(Penguatan LDPM). Melalui kegiatan Penguatan-LDPM, sejak tahun 2009-2015 Pemerintah
menyalurkan Dana Bantuan Sosial dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
kepada Gapoktan dalam rangka memberdayakan kelembagaan tersebut agar mereka mampu
untuk melakukan aktivitas pendistribusian pangan, serta penyediaan cadangan pangan.
Gapoktan diharapkan mampu menggerakkan kegiatan agribisnis terutama pada unit
usaha distribusi atau pemasaran, dan/atau unit pengolahan hasil untuk dapat melakukan
pembelian-penjualan gabah dan/atau beras dan/atau jagung dari anggotanya disaat panen raya
serendah-serendah sesuai HPP untuk gabah dan/atau beras dan HRD. Melalui kegiatan
Penguatan-LDPM, Gapoktan juga didorong agar mampu menyisihkan hasil produknya untuk
dapat disimpan sebagai cadangan pangan yang dapat diakses oleh anggotanya disaat musim
paceklik atau tidak ada panen. Rincian bantuan ini dilakukan selama 2 tahun, pada Tahun 1
Tahap Penumbuhan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000, dengan rincian Rp
95.000.000 untuk pembelian bahan pangan, Rp 15.000.000 untuk cadangan pangan dan Rp.
40.000.000 digunakan untuk pembangunan gudang. Pada tahun ke 2 Tahap Pengembangan
mendapatkan dana operasional sebesar Rp. 50.000.000. Gapoktan penerima kegiatan ini
adalah Gapoktan Mutiara Tani yang beralamat di Desa Selodakon Tanggul.
Dari kegiatan ini didapatkan output berupa penjualan komoditas pangan berupa jagung
pipil dan tongkol kering, beras, dan kacang tanah. Disamping itu mampu menyediakan
cadangan pangan yang sistemnya dipinjamkan pada anggota Gapoktan saat musim paceklik
dan pembayarannya diharapkan juga dalam bentuk barang dengan penambahan 15 kg.
Gapoktan menerima bantuan sosial gabah dari propinsi sebanyak 3225 kg. Penerima
Kegiatan ini adalah Gapoktan Bina Rejeki di Desa Mangaran Ajung. Output dari kegiatan ini
adalah dari bantuan barang yang didapatkan diharapkan gapoktan mampu melaksanakan jual
beli beras dalam bentuk kemasan 3 kg maupun 5 kg sehingga nantinya kemandirian gapoktan
di wilayah tersebut dalam memproduksi beras minimal untuk menyuplai wilayah sekitar maupun
Jember. Acuan penjualan beras ini disesuaikan dengan ketetapan pemerintah, yaitu
permendagri No 57 tahun 2017 dan permentan 31 tahun 2017.
Output yang diharapkan dari pengembangan KRPL antara lain : 1. Terpenuhinya kebutuhan
pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara
lestari. 2. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan
di perkotaan maupun perdesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman
obat keluarga (toga), ternak dan ikan, serta pengolahan hasil dan limbah rumah tangga menjadi
kompos. 3. Terjaganya kelestarian dan keberagaman sumber pangan lokal. 4. Berkembangnya
usaha ekonomi produktif keluarga untuk menopang kesejahteraan keluarga dan menciptakan
lingkungan lestari dan sehat.
Adapun Penerima Kegiatan ini adalah KWT Rengganis yang berlokasi di Desa Pakis
Kecamatan Panti; KWT Sumbermandiri yang berlokasi di Desa SumberAgung Kecamatan
Sumberbaru; KWT Tunas Mandiri yang berlokasi di Desa Rowotengah Kecamatan
Sumberbaru; KWT Srikandi yang berlokasi di Desa Arjasa Kecamatan Arjasa; KWT Jambu
arum yang berlokasi di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari.
Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (LCM B2SA) Berbasis Sumber
Daya Lokal dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman setiap individu dalam menerapkan
konsumsi B2SA khususnya ibu rumah tangga yang bertanggungjawab dalam menentukan dan
menyediakan menu keluarga. Output kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya peserta
lomba dapat berkreasi menciptakan/mengembangkan resep yang beragam, bergizi seimbang
dan aman berbasis sumber daya lokal serta dapat diterapkan sebagai menu keluarga sehari-
hari. Resep perlu dimodifikasi agar putra/putri kita tidak bosan.
Menu sehat tidak perlu mahal, dan bahan bisa didapatkan dari hasil tanaman di lahan
pekarangan kita, seperti kangkung, bayam, cabe, ayam, lele, pepaya dan lain-lain apabila
diolah secara kreatif akan menghasilkan makanan yang enak dan bisa menghemat
pengeluaran keluarga. Tema LCM B2SA Berbasis Sumber Daya Lokal tersebut adalah
Menyajikan kreasi menu keluargan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis
sumber daya lokal, dapat diterapkan sebagai menu keluarga sehari-hari, menggunakan bahan
pangan yang mudah diperoleh di sekitar kita. Penyusunan menu harus memperhitungkan
kebutuhan konsumsi pangan anggota keluarga (porsi) sesuai dengan Pedoman Gizi seimbang
(anjuran Angka Kecukupan Gizi/AKE rata-rata perkapita 2150 kkal/hari).
Adapun tujuan dari LCM B2SA tersebut adalah untuk: 1). Meningkatkan pengetahuan
masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA, 2). Meningkatkan pemahaman
peserta/masyarakat dalam penerapan prinsip B2SA, 3). Mendorong dan meningkatkan
kreatifitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptakan menu B2SA berbasis sumber
daya lokal.
Kegiatan LCM propinsi dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 bertempat di hotel Utami
Sidoarjo. Pada kegiatan tersebut Kabupaten Jember diwakili oleh pemenang lomba cipta menu
olahan pada tahun sebelumnya dan kegiatan tersebut juga ada stan pameran produk olahan
makanan khas daerah asal.
1. SATGAS PANGAN
Satgas pangan dibentuk oleh bupati Dr Faida, MMR dengan beranggotakan
Forkompimda dan lintas sektoral untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pangan dan
menjaga stabilitas harga di tingkat pedagang, distributor maupun di tempat
penggilingan. Output kegiatan ini harga cenderung stabil dan mengalami kenaikan untuk
beberapa produk pangan, seperti daging ayam, sapi dan telur ayam saat menjelang
PHBI, bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, serta Natal dan Tahun baru. Mengenai
stok beberapa komoditas pangan cenderung aman setelah tahun baru dan mencukupi 3
bulan menurut laporan dari Bulog dan Disperindag. Namun, ada salah satu bahan
pangan, beras yang harganya melonjak tinggi akibat stok yang kurang disebabkan
beberapa wilayah di Kabupaten Jember masih musim tanam. Akibat harga beras yang
tinggi, Bulog Jember melakukan operasi pasar di 3 tempat, Pasar Mangli, Tanjung dan
di kebonsari dengan harga Rp 8.100 untuk beras medium dan Rp 9.300 untuk beras
premium. Terbentuknya satgas pangan di Jember oleh Bupati telah mampu menindak
tegas para oknum yang melakukan pengoplosan beras raskin di wilayah Antirogo.
Pemanfaatan pangan
Bidang Pendidikan
1) Meningkatnya akses pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas melalui
peningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah yang bermutu dan
terjangkau.
2) Meningkatnya mutu pendidikan, dan tenaga kependidikan melalui: peningkatan
kualitas dan layanan pendidikan.
3) Peningkatan mutu tenaga pengajar dan pemerataan sebaran tenaga pengajar.
o Peningkatan kegiatan belajar non-formal berbasis komunitas.
4) Peningkatan layanan pendidikan berbasis manajamen pendidikan secara
komprehensif dan terintegrasi.
5) Peningkatan kualitas pendidikan pondok pesantren melalui bantuan
penyelenggaraan pendidikan Diniyah, dan guru swasta.
6) Meningkatkan minat baca masyarakat.
7) Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan:
8) Meningkatkan aksesibiltas, dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
melalui: Pengembangan PAUD secara holistik dan terpadu, Peningkatan akses
PAUD
Pembinaan Gizi Masyarakat
1. Memperkuat peran masyarakat dalam pembinaan gizi masyarakat melalui
posyandu.
2. Memberlakukan standar pertumbuhan anak Indonesia.
3. Menerapkan standar pemberian makanan bagi bayi dan anak.
4. Meneruskan suplementasi gizi balita, remaja ibu hamil dan nifas serta fortifikasi
makanan
5. Pemberian makanan tambahan pemulihan diberikan pada anak gizi kurang dan ibu
hamil miskin dan kurang energi kronis
6. Pemberian makanan tambahan pemulihan diberikan pada anak gizi kurang dan ibu
hamil miskin dan kurang energi kronis (KEK)
7. Perawatan gizi buruk dilaksanakan dengan pendekatan rawat inap di puskesmas
8. Memperkuat surveilan gizi nasional
9. Memperkuat kerjasama antar program di bidang kesehatan untuk mengatasi
masalah stunting
10. Memperkuat pengetahuan dan kompetensi tenaga gizi dalam menangani masalah
stunting
11. Memperkuat perencanaan dan penganggaran penanggulangan masalah stunting
berbasis bukti
12. Meningkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
13. Meningkatkan pendidikan orang tua dalam perawatan
14. Mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia untuk menangani masalah gizi
(misalnya bantuan dari lembaga internasional (GAIN dan MCAI), PKH, PKK dan
sebagainya.
B. Khusus dalam penanganan gizi kronis yaitu terkait dengan balita stunting perlu
penanganan khusus yaitu melalui penanganan menyeluruh dan
berkesinambungan. Penanganan dimulai dari memberi dukungan kepada ibu
saat hamil hingga, dukungan terhadap balita hingga usia anak-anak. Strategi
yang dilakukan antara lain:
1) Sasaran ibu hamil dan ibu melahirkan, suplementasi Tablet Tambah Darah,
(TTD), Suplementasi Iodium pada ibu melalui garam berodium,
Memasyarakatkan PHBS untuk mengurangi konsumsi rokok dan polusi udara
dalam rumah, Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk Ibu hamil KEK,
Pendampingan ibu hamil oleh Kader PKK.
2) Sasaran bayi baru lahir, Promosi menyusui (konseling individu dan
kelompok), Menunda pengguntingan tali pusat, Promosi bayi dan anak, Promosi
menyusui (konseling individu dan kelompok), Komunikasi perubahan perilaku
untuk memperbaiki Pemberian Makanan Pendamping
ASI, Zink untuk manajemen diare, Suplemen vitamin A, Garam beriodium,
intervensi cuci tangan dan perilaku higienis, Pemberian obat cacing, Fortifikasi
besi dan program suplementasi