Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PELAKSANAAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

EDUKASI KESEHATAN PENGGUNAAN OBAT


DIARE DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS
PADA MASYARAKAT DESA PADENGO

OLEH:

Kelas C Keperawatan 2018

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA


MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
DESEMBER 2021
HALAMAN PENGESAHAN
1. Identitas Pengabdian
Judul : Edukasi Kesehatan Penggunaan Obat Diare dan
Pemeriksaan Gratis pada Masyarakat

2. KetuaPelaksana
a. Nama : Satrio Kamasi
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. NIM : C01418
d. Fakultas/Program Studi : Kesehatan/Keperawatan

3. Jumlah Anggota : 53 (lima puluh tiga)


Nama Anggota :
26. Gledis Riskilawati laboro
27. Hesti lamadu
1. Aldi Idrus 28. Ika palupi mei liawati
2. Alwi Ibrahim 29. Indriyani rusli madidi
3. Bambang Setyawan 30. Jihan tuli
4. Cindrawati Timbuli 31. Lindawati R. yasin
5. Nadia Jesica Aprilia 32. Megawati sumuri
6. Priska Botutihe 33. Melly alputri yusuf
7. Ramdan Pango 34. Mohamd risandy utina
8. Rapina Suci Sagalulu 35. Muthia nur hidayah musa
9. Rizqa Purnama Idrus 36. Nandri sulistyawati tane
10. Shafwatuddin Z. Umar 37. Novitasari
11. Welly Santoso Sdh 38. Nur rahmatia U. zumrah
12. Ade Siska Huradju 39. Nurfauzia N. luawo
13. Allya R. Juliana Dunggio 40. Putri anantasya isa
14. Anita yunika gobel 41. Rantika S. kadir
15. Aren milanda puti Ibrahim 42. Rianti U. rias
16. Ayu sutraviani talib 43. Riska lamatoa
17. Condy oktarina kadir 44. Satrio kamasi
18. Desyi anggriani masa 45. Silvia apriani hida
19. Erni U. adam 46. Siri mutia agustriani bahu
20. Febriani hinur 47. Slamet yunus
21. Felmawati H. waladow 48. Sri povintyawati Rahman
22. Ferawati aprilin A. datau 49. Sri yulita puspita abdjul
23. Firgita lasido 50. Susinta ismail
24. Fitri anggraini K. putri 51. Tika agustuti sapeni
25. Frengky N. igris 52. Yuninda tomayahu

Lokasi Pengabdian : Desa Padengo Kabupaten Gorontalo


Lama Pengabdian : 1 Hari
Biaya yang diperlukan : Rp 2.050.000

Gorontalo, Desember 2021

Mengetahui,
Dekan FIKES Pelaksana

Ns. Abdul Wahab Pakaya, MM.M.Kep


NBM. 1328876

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Analisis Situasi ............................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................... 2

BAB II METODE KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT ......... 3

2.1 Sasaran Kegiatan............................................................................................. 3

2.2 Metode Kegiatan ............................................................................................. 3

2.3 Langkah-Langkah Kegiatan ............................................................................ 3

ii
ABSTRAK

Diare adalah buang air besar yang lebih seringa, lebih banyak dengan konsistensi
yang lebih lembek atau encer dari biasanya. Diare masih menjadi masalah kesehatan utama di
berbagai Negara berkembang seperti Negara Indonesia. Umumnya infeksi di sebabkan oleh
infeksi (kurang lebih 90%). Seperti bakteri, virus, parasit dan jamur. Manajemen diare adalah
terapi pengobatan dengan memberdayakan masyarakat atau orang tua, yang difokuskan pada
pengobatan diare di rumah. Diare bisa terjadi karena faktor alam seperti banjir yang bisa
mempengaruhi kebersihan lingkungan dan perilaku masyarakat yang kurang higienis.

Kata Kunci : Diare, Pengetahuan.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang
masihtinggi. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka kesakitan diare dari
tahun ke tahun. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen
Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada
tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374
/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000penduduk dan tahun 2010
menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering
terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69
Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR2,94%).
Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang,
dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare
di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang
(Kementrian Kesehatan,2011).
Di Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak FKUNS/RSUD Moewardi, dari 1
Januari sampai dengan 30 Juni 2007 diare menempati urutan kedua dari semua jenis
penyakit yang dirawat inap yaitu sebesar 21,4 % atau 160 dari 457 anak. Diare akut
terdapat pada 158 anak, sisanya 2 anak mengalami diare kronik. Angka kematian
sebesar 1,2% atau 2 dari 160 anak (Soebagyo, 2008). 2 Obat-obat diare yang
diberikan dapat memberikan efek samping yang tidak dikehendaki misalnya
memiliki efek samping mual muntah atau menambah frekuensi diare itu sendiri.
Dengan demikian perlu pemahaman yang baik mengenai obat yang relatif aman
untuk pasien diare akut, agar tidak merugikan pasien. Dasar inilah yang mendorong
dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pada pasien
diare akut pada anak di RSUD Dr. Moewardi apakah sudah sesuai dengan standar
WGO (World GastroenterologyOrganisation).

Beberapa obat diare dapat memberikan efek yang tidak diinginkan pada
anak-anak misalnya racecadotril dapat meningkatkan keparahan diare dan
loperamide dapat menyebabkan komplikasi diare (WGO, 2012). Dengan demikian
perlu pemahaman yang baik tentang obat yang relatif aman untuk pasien balita

1
terkena diare akut, agar pengobatan pada diare lebih efektif dan tidak merugikan
untuk pasien. Penggunaan probiotik danzink dapat mengurangi keparahan dan
lamanya diare akut pada anak (WGO,2012).
Kelurahan Kranji Purwokerto Timur merupakan daerah yang memiliki
penduduk berusia dewasa lansia dan balita yang cukup banyak. Beberapa
diantaranya menderita diare, maka perlu dilakukan sosialisasi tentang penyakit
diare supaya warga di Kelurahan Kranji dapat menjaga gaya hidupnya sehingga
bahaya yang di akibatkan oleh diare tidak terjadi.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
“Pentingnya pengetahuan tentang pengobatan diare yang tepat di Desa Padengo
Kabupaten Gorontalo”?

1.3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuannya yaitu untuk


meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare, gejala, pencegahan,
dan pengobatan yang tepat.

1.4 Manfaat

1. Manfaat Bagi Masyarakat

Menambah informasi bagi masyarakat agar bisa membuat keputusan lebih


baik dalam memilih obat diare..

2. Bagi Penderita Diare

Menambah pengetahuan penderita tentang obat diare yang dapat secara


cepat menyembuhkan.

3. Bagi Penyuluh

Mengamalkan ilmu pengetahuan tentang diare dan mampu berkomunikasi


dengan masyarakat dalam membangun relasi.

2
BAB II
METODE KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

2.1 Sasaran Kegiatan

Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan penyuluhan kesehatan tentang diare ini
adalah seluruh masyarakat warga Desa Padengo Kabupaten Gorontalo

2.2 Metode Kegiatan

Subjek dalam kegiatan pengabdian ini adalah Bapak dan Ibu Warga desa Padengo, Pada
tahap awal dilakukan pendekatan dengan warga, penyampaian materi penyuluhan dengan
metode ceramah dan dilanjutkan sesi tanya jawab yang merupakan upaya mengetahui respon
atau evaluasi materi yang dapat dipahami oleh Bapak dan Ibu di desa Padengo. Responden
yang mampu menjawab atau mejelaskan kembali materi yang disampaikan akan menjadi
hasil atau gambaran keberhasilan penyuluhan diare.

2.3 Langkah-Langkah Kegiatan

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah sebagai


berikut:

Langkah 1 : Peserta yang merupakan masyarakat di Desa padengo, mereka diberikan


materi tentang diare dan penggunaan obat diare, serta pemeriksaan kesehatan
misalnya Tanda-tanda vital, Pemeriksaan Kolesterol, Asam urat dan Glukosa
Sewaktu.
Langkah 2 : Peserta diberikan kesempatan untuk mendiskusikan materi yang telah
diberikan. Kesempatan tanya jawab diberikan untuk memperjelas hal-hal yang
masih menjadi keraguan
Langkah 3 : Peserta diberikan bimbingan dan pengarahan agar tetap menjaga kesehatan
misalnya dengan mengubah pola makan, melakukan senam setiap hari dan
rutin melakukan cek kesehatan secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai