Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi oleh

masyarakat saat ini, apalagi yang tengah menimpa kaum wanita. Kesehatan

reproduksi wanita adalah hal yang sangat perlu diperhatikan menimbang bahwa

wanita adalah makhluk yang unik. Wanita dalam siklus hidupnya mengalami

tahap-tahap kehidupan diantaranya dapat hamil dan melahirkan, yaitu dimulai dari

konsepsi sampai lahirnya janin.1

Berjuta-juta wanita setiap tahunnya mengalami kehamilan yang tidak

diinginkan. Beberapa kehamilan berakhir dengan kelahiran tetapi beberapa

diantaranya diakhiri dengan abortus. Abortus merupakan proses pengeluaran hasil

konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Abortus ini lebih sering

terjadi pada wanita berusia 30 tahun dan sekitar 6% kehamilan pertama atau

kedua serta angka ini meningkat 16% pada kehamilan ketiga dan seterusnya.1

Menurut World Health Organization (WHO) persentase kemungkinan

terjadinya abortus di seluruh dunia cukup tinggi. Sekitar 15-40% angka kejadian

diketahui pada ibu hamil yang sudah dinyatakan positif hamil dan 60-75% angka

abortus terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu. Sementara itu,

diperkirakan 4,2 juta abortus dilakukan setiap tahun di Asia Tenggara dan

Indonesia berada pada urutan ketiga di atas Vietnam dan Singapura yaitu sekitar

750 ribu sampai 1,5 juta pertahun.2

1
2

Abortus di Indonesia dilakukan baik di daerah perkotaan maupun pedesaan,

dan dilakukan tidak hanya oleh mereka yang mampu tapi juga oleh mereka yang

kurang mampu. Di perkotaan abortus dilakukan 24-57% oleh dokter, 16-28% oleh

bidan/perawat, 19-25% oleh dukun dan 18-24% dilakukan sendiri, sedangkan di

pedesaan abortus dilakukan 13-26% oleh dokter, 18-26% oleh bidan/perawat,

31-47% oleh dukun dan 17-22% dilakukan sendiri.2

Menurut profil Kesehatan Reproduksi Indonesia tahun 2003 yang

dikeluarkan Departemen Kesehatan RI (DepKes RI) tentang penyebab kematian

ibu yang abortus, diketahui bahwa semua wanita hamil berisiko terhadap kematian

ibu. Abortus bisa terjadi dari faktor maternal yang dipicu oleh banyak faktor

seperti adanya infeksi pada daerah genital, penyakit kronis yang diderita ibu

(jantung, paru atau diabetes yang tidak terkontrol) dan faktor usia sebagai akibat

semakin tua usia ibu, semakin tua sel telur.3

Salah satu jenis abortus yang biasa terjadi pada ibu hamil adalah abortus

imminens. Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada

kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa

adanya dilatasi serviks. Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita

hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum disertai mules sedikit atau

tidak sama sekali, uterus membesar sebesar tuanya kehamilan, serviks belum

membuka dan test kehamilan positif.4

Berdasarkan data Rekam Medik RSUD Andi Djemma Masamba Kabupaten

Luwu Utara tahun 2008 menunjukkan jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 520

orang, diantaranya mengalami abortus sebanyak 53 orang (10.19%) dan 24 orang

(4.62%) mengalami abortus imminens. Sementara tahun 2009, jumlah kunjungan


3

ibu hamil sebanyak 672 orang, diantaranya mengalami abortus sebanyak 76 orang

(11.31%) dan 34 orang (5.10%) mengalami abortus imminens.5

Dari uraian tersebut di atas, maka penulis berminat untuk melaksanakan studi

kasus dengan judul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny. “R.” Dengan Abortus

Imminens di Ruang Nifas RSUD Andi Djemma Masamba”.

1.2. Ruang Lingkup Pembahasan

Pembahasan studi kasus ini menggunakan pendekatan proses “Manajemen

Asuhan Kebidanan Pada Ny. “R” Dengan Abortus Imminens di Ruang Nifas RSUD

Andi Djemma Masamba”.

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan umum

Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “R” dengan abortus imminens

di Ruang Nifas RSUD Andi Djemma Masamba melalui pendekatan manajemen

asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.

1.3.2. Tujuan khusus

1) Diperolehnya pengalaman nyata dalam pengumpulan data dan analisis data dasar

dengan kasus abortus imminens.

2) Diperolehnya pengalaman nyata dalam perumusan diagnosis/masalah aktual

dengan kasus abortus imminens.

3) Diperolehnya pengalaman nyata dalam perumusan diagnosis/masalah

potensial dengan kasus abortus imminens.

4) Diperolehnya pengalaman nyata dalam pelaksanaan tindakan segera dan

kolaborasi dengan kasus abortus imminens.


4

5) Diperolehnya pengalaman nyata dalam perumusan rencana asuhan kebidanan

dengan kasus abortus imminens.

6) Diperolehnya pengalaman nyata dalam pelaksanaan tindakan asuhan

kebidanan dengan kasus abortus imminens.

7) Diperolehnya pengalaman nyata dalam membuat pendokumentasian asuhan

kebidanan dengan kasus abortus imminens.

1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan atau informasi bagi institusi dalam meningkatkan

pengetahuan tentang manajemen asuhan kebidanan pada klien dengan kasus

abortus imminens.

1.4.2. Bagi Instansi Tempat Pengambilan Kasus

Sebagai masukan bagi RSUD Andi Djemma Masamba dalam menangani

abortus khususnya abortus imminens.

1.4.3. Bagi Penulis

Memberikan pengalaman dalam mengaplikasikan teori yang telah diterima

selama perkuliahan di akademik.

1.5. Metode Penulisan

1.5.1. Studi Pustaka

Bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang

teoritis penelitian, didalamnya tersimpan bahan bacaan dan informasi yang dapat

mengarahkan kita dalam menciptakan pemahaman yang tepat tentang kasus yang
5

dibahas. Pada studi pustaka ini, penulis mempelajari isi literatur yang berkaitan

dengan isi karya tulis ini.

1.5.2. Studi Kasus

Dengan menggunakan pendekatan proses manajemen kebidanan

komprehensif, data yang dihimpun hingga evaluasi didapatkan dengan

menggunakan metode:

1) Wawancara

Mengadakan tanya jawab langsung kepada klien dan keluarga sebagai sumber

informasi.

2) Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara melakukan

pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan dan keadaan klien.

3) Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan terhadap klien melalui : Inspeksi, palpasi, auskultasi

dan perkusi.

1.5.3. Studi Dokumentasi

Membaca, mencatat dan mempelajari status kesehatan yang berhubungan

dengan keadaan pasien, baik yang bersumber dari catatan pasien maupun sumber

yang lain.

1.5.4. Diskusi

Mencari informasi melalui jejak pendapat dengan sesama mahasiswa, dosen

atau petugas kesehatan yang dianggap berkompeten.


6

1.6. Sistematika Penulisan

Karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 (lima) BAB dan disusun dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Ruang Lingkup Pembahasan

1.3. Tujuan Penulisan

1.4. Manfaat Penulisan

1.5. Metode Penulisan

1.6. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

2.2. Tinjauan Umum Tentang Abortus

2.3. Tinjauan Khusus Tentang Abortus Imminens

2.4. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan Abortus Imminens

2.5. Pendokumentasi Asuhan Kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1. Langkah I: Identifikasi Data Dasar

3.2. Langkah II: Merumuskan Diagnosis/Masalah Aktual

3.3. Langkah III: Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial

3.4. Langkah IV: Kolaborasi/Tindakan Segera

3.5. Langkah V: Rencana Asuhan Kebidanan

3.6. Langkah IV: Pelaksanaan Asuhan Tindakan Kebidanan

3.7. Langkah VII: Evaluasi Asuhan Kebidanan


7

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Langkah I: Identifikasi Data Dasar

4.2. Langkah II: Merumuskan Diagnosis/Masalah Aktual

4.3. Langkah III: Identifikasi Diagnosis/Masalah Potensial

4.4. Langkah IV: Kolaborasi/Tindakan Segera

4.5. Langkah V: Rencana Asuhan Kebidanan

4.6. Langkah IV: Pelaksanaan Asuhan Tindakan Kebidanan

4.7. Langkah VII: Evaluasi Asuhan Kebidanan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai