Anda di halaman 1dari 7

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang

dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa

diterapkan, dipergunakan sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian

(Nursalam, 2003). Jadi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian

abortus inkomplit.

B. Kerangka Kerja Penelitian

Populasi :
Semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSU Sawerigading Palopo periode Januari 2008 s/d Desember 2009

Sampel :
hamil yang mengalami abortus inkomplit di RSU Sawerigading Palopo periode Januari 2008 s/d Desember 2009 yang memenuhi kriter

Variabel independen: Variabel dependen:


Umur, paritas, pendidikan, status ekonomi dan status perkawinan
Kejadian abortus inkomplit

Analisis data:
Analisis univariat yaitu distribusi frekuensi kejadian abortus inkomplit berdasarkan umur, paritas, pendidikan dan status ekonomi

Penyajian data

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Kerja Penelitian

24
25

C. Identifikasi Variabel

1. Variabel independen

Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel dependent atau variabel terikat (Hidayat, 2007). Jadi,

variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan,

status ekonomi dan status perkawinan.

2. Variabel dependen

Variabel dependent adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel

lain (Nursalam, 2003). Jadi, variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kejadian abortus inkomplit.

D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif Gambaran Kejadian


Abortus Inkomplit

Skala
No Variabel Defenisi variabel Parameter Alat Ukur Pengu Skor
kuran
1. Kejadian Peristiwa terjadinya - Umur Checklist Nomi
abortus pengeluaran - Paritas nal
inkomplit sebagian hasil - Pendidikan
konsepsi pada umur - Status
kehamilan < 20 ekonomi
minggu. - Status
perkawinan
2. Umur Usia ibu dengan - Umur < 20 Checklist Nomi
indikasi abortus tahun nal
yang dihitung - Umur 20-
dalam tahun mulai 35 tahun
sejak lahir sampai - Umur > 35
sekarang. tahun
3. Paritas Banyaknya anak - Paritas < 2 Checklist Nomi
yang dilahirkan - Paritas 2-4 nal
oleh ibu dengan - Paritas > 4
indikasi abortus
inkomplit.
4. Pendidikan pendidikan formal - SD Checklist Nomi
terakhir ibu dengan - SMP nal
indikasi abortus - SMA
inkomplit.
26

- Akademi/PT
Skala
Defenisi Alat
No Variabel Parameter Pengu Skor
variabel Ukur
kuran
5. Status Identitas yang - Kawin Check Nomi
perkawinan menunjukkan - Tidak list nal
adanya hubungan kawin
suami istri ibu
dengan indikasi
abortus inkomplit
6. Status Jumlah - Penghasilan Check Ordi Kurang : Rp.
ekonomi penghasilan keluarga list nal <
perbulan yang per bulan 500.000,-/bul
didapatkan oleh an
keluarga ibu Sedang: Rp.
dengan indikasi 500.000,- s/d
abortus inkomplit 1.500.000,-/b
ulan
Tinggi: Rp. >
1.500.000,-/b
ulan

E. Sampling Desain

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007).

Jadi, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang

mengalami abortus di RSU Sawerigading Palopo periode Januari 2008

sampai dengan Desember 2009.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Hidayat, 2007). Jadi, sampel dalam penelitian ini

adalah ibu hamil dengan indikasi abortus inkomplit di RSU Sawerigading


27

Palopo periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2009 yang

memenuhi kriteria inklusi.

a. Kriteria inklusi

1) Ibu hamil dengan kasus abortus inkomplit

2) Mempunyai data lengkap

b. Kriteria ekslusi

1) Ibu hamil dengan indikasi abortus komplit

2) Ibu dengan indikasi mola hidatidosa

3) Tidak mempunyai data lengkap

3. Sampling

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah “Sampel jenuh” yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil

semua anggota populasi menjadi sampel.

F. Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan data

a. Proses pengumpulan data

Penelitian ini dilaksanakan selama ± 2 minggu. Data yang diambil

adalah data sekunder yang berasal dari Medikal Record atau melalui

status ibu dengan indikasi abortus inkomplit mulai periode Januari

2008 s/d Desember 2009. Data yang telah terkumpul diperiksa ulang

kelengkapannya, selanjutnya diolah dan dianalisis.

b. Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

observasi yang berisikan karakteristik kejadian abortus inkomplit yang


28

terdiri dari umur, paritas, pendidikan, status ekonomi dan status

perkawinan.

c. Waktu dan tempat

1) Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Medikal Record RSU

Sawerigading Palopo.

2) Waktu : Dilaksanakan mulai dari tanggal 16 s/d 31 Agustus

2010.

2. Pengolahan data

Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah dengan

tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data

terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu:

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan dan setelah

data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pembagian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting karena pengolahan dan analisa data dalam penelitian ini

menggunakan komputer.

c. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan


29

ke dalam master tabel, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana.

G. Teknik Analia Data

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis. Pada penelitian ini, data yang telah terkumpul diolah secara

deskriptif dengan melakukan pengelompokkan data berdasarkan distribusi

frekuensi sesuai karakteristik kejadian abortus inkomplit yang terdiri dari

umur, paritas, pendidikan, status ekonomi dan status perkawinan ibu yang

diolah dengan menggunakan seperangkat komputer melalui program SPSS.

H. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting

dalam penelitian karena berhubungan langsung dengan manusia. Mengingat

penelitian ini hanya mengambil data dari status klien, maka masalah etika

yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Tanpa nama (Anonimity)

Kerahasiaan responden harus selalu terjaga. Untuk menjaga kerahasiaan

tersebut, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, pada lembar

pengumpulan data dan lembar kuisioner, cukup diberikan kode-kode

tertentu sebagai identifikasi subjek (Hidayat, 2007).

2. Kerahasian (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah


30

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset (Hidayat, 2007).

I. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan metode dan hasil penelitian ini, dapat diidentifikasi

beberapa kelemahan yang menjadi keterbatasan penelitian ini adalah:

1. Kurangnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki peneliti sehingga

hasil penelitian ini dianggap masih kurang sempurna.

2. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan dan menyelesaikan penelitian

sangat singkat sehingga mempengaruhi keakuratan hasil penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai