0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan18 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendokumentasian asuhan kebidanan yang akurat dan lengkap pada neonatus, bayi, balita, dan anak pra sekolah menggunakan format SOAP serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendokumentasian tersebut."
Deskripsi Asli:
Judul Asli
MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS, BAYI.pptx
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendokumentasian asuhan kebidanan yang akurat dan lengkap pada neonatus, bayi, balita, dan anak pra sekolah menggunakan format SOAP serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendokumentasian tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendokumentasian asuhan kebidanan yang akurat dan lengkap pada neonatus, bayi, balita, dan anak pra sekolah menggunakan format SOAP serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendokumentasian tersebut."
DAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH (SOAP) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencatatan, yaitu diantaranya :
Menulis nama klien pada setiap halaman catatan
bidan. Mudah dibaca, sebaiknya menggunakan tinta warna biru atau hitam. Akurat, menulis selalu dimulai dengan menulis tanggal, waktu, dan dapat dipercaya secara aktual. Ringkas, boleh menggunakan singkatan yang baku dan sudah dibakukan oleh masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan contohnya: pres.kep untuk presentasi kepala. Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktu lampau. Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali kemudian tulis kata salah diatasnya serta paraf dengan jelas. Dilanjutkan dengan informasi yang benar jangan dihapus karena validitas pencatatan akan rusak jika ada penghapusan menggunakan tipe-x Tulis nama jelas dan tanda tangan pemberi asuhan setiap selesai mencatat tindakan yang dilakukan. Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tanda tangani dan tulis kembali waktu. Data Subjektif Data Subjektif merupakan data yang didapat langsung dari klien / pasien, data ini bisa juga dari keluarga pasien. Untuk kasus neonatus, bayi dan balita bisa didapat dari orang tua. Informasi berupa: a. Catatan berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien b. Ekspresi wajah pasien / keluarga tentang kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sehingga kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa (data primer) c. Pada bayi atau anak kecil data subjektif dapat diperolah dari orang tua (data sekunder) d. Menguatkan diagnosa e. Tanda gejala subjektif yang diperoleh (identitas umum, keluhan, riwayat penyakit, riwayat persalinan, riwayat pertumbuhan dan perkembangan, penyakit keturunan, psikososial dan aktivitas sehari-hari) f. Pada orang bisu di belakang “S” diberi tanda O atau X Data Objektif Data ini berisi hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnosa lain yang mendukung assessment. Adapun komponen yang diobservasi atau menegakkan diagnosa Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa Data dari hasil pemeriksaan : keadaan umum, fisik, khusus, laboratorium a. Pemeriksaan Inspeksi (dengan pandang / melihat) b. Pemeriksaan palpasi (dengan meraba) c. Pemeriksaan auskultasi (dengan periksa dengar) d. Pemeriksaan perkusi (dengan periksa ketuk) Data yang digolongkan dalam kategori ini antara lain: data psikologik, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil pemeriksaan laboratorium, R/O foto, CTG (cardiotokografi), USG (ultrasonografi) dan lain-lain. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan atau perawat akan menjadi komponen yang penting dari diagnosa yang ditegakkan. Analisa Saudara membuat diagnosa, atau apa ada masalah pasien tersebut yang memerlukan perencanaan dari suatu tindakan. Hasil assessment ini selanjutnya akan menjadi patokan membuat rencana / planning, dalam memberikan asuhan. Assessment merupakan gambaran pendokumentasi hasil analisa dan intepretasi data subjektif dan obsjektif dalam suatu identifikasi. Contohnya “Bayi baru lahir usia 1 jam dengan asfiksia neonaturum”. Penatalaksanaan Langkah selanjutnya adalah membuat catatan pelaksananaan yang sangat mengambarkan pelayanan asuhan kebidanan yang komprehensif dan berkesinambungan. Disini sudah terdapat rencana/ planning (dalam planning ini sudah termasuk, pelaksanaan tindakan dan evaluasi atau respon dari pasien atau kemajuan keadaan pasien) Membuat perencanaan tindakan saat itu atau yang akan datang untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga atau mempertahankan kesejahteraan Proses ini termasuk kriteria tujuan terdiri dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu Tindakan yang harus diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesejahteraan Perencanaan dapat berupa pelayanan asuhan mandiri, kolaborasi atau rujukan Misal : memberikan posisi anak senyaman mungkin Rasional: agar anak dapat beristirahat yang ditandai anak dapat tidur nyenyak. Dalam membuat SOAP tidak semua keadaan atau kondisi dari anak harus dikaji / ditanyakan. Saudara akan menanyakan dan akan melakukan pengukuran sesuai dengan kondisi yang diperlukan saja. Dibawah ini ada satu contoh format SOAP bayi baru lahir fisiologis tentu akan berbeda format dengan bayi baru lahir pathologis namun tidak jauh perbedaan, tergantung kondisi neonatus, bayi dan balita dan anak prasekolah. Berikut contoh format asuhan neonatus, bayi dan balita dan anak pra sekolah. Nomenklatur diagnosa kebidanan Nomenklatur diagnosa kebidanan adalah suatu tata nama yang telah terklasifikasikan dan diakui serta disyahkan oleh profesi, digunakan untuk menegakkan diagnosa sehingga memudahkan pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan. Dalam nomenklatur kebidanan mempunyai standar yang harus dipenuhi. Untuk diagnosa bayi: 1. Masa janin 2. Masa neonatal 3. Masa bayi 4. Masa balita. Masa Janin
Jumlah janin: tunggal, gemelli, triplet,
quadriplet, quintiplet. Letak/presentasi janin Kondisi janin: hidup/mati. Pada janin yang masih hidup, mencantumkan kondisi patologis dan atau masalah yang menyertai janin Masa Neonatal Menetapkan kategori neonatal berdasarkan berat badan lahir dan usia kehamilan: Neonatus Cukup Bulan - Sesuai Masa Kehamilan (NCB- SMK) Neonatus Cukup Bulan - Kecil Masa Kehamilan (NCB-KMK) Neonatus Cukup Bulan - Besar Masa Kehamilan (NCB- BMK) Neonatus Kurang Bulan (NKB) Neonatus Kurang Bulan - Besar Masa Kehamilan (NKB-BMK) Mencantumkan usia neonatus, mulai dari ... jam atau ... hari Mencantumkan kondisi patologis dan atau masalah yang menyertai janin Masa Bayi
Tetapkan usia bayi.
Mencantumkan kondisi patologis dan atau masalah yang menyertai janin Masa Balita
Tetapkan usia balita.
Mencantumkan kondisi patologis dan atau masalah yang menyertai janin pendokumentasian di RS berupa rekam medis untuk setiap klien bidan yang bertugas pada setiap shift harus membuat SOAP dari setiap klien. bila terjadi perubahan yang berarti pada kondisi klien dalam satu shift yang sama maka pencatatan SOAP harus dilakukan kembali pendokumentasian askeb di RS dapat menggunakan rekam medis dan/ atau format yang telah tersedia terutama untuk klien yang memerlukan tindakan/observasi khusus sesuai dengan kondisi klien. Misalnya pasien pre-syok yang membutuhkan observasi TTV setiap 15 menit maka harus dimasukan ke dalam format khusus observasi TTV. kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lain melalui telepon harus dicatat dalam dokumentasi penatalaksanaan seperti jam, tanggal, advis/saran, saksi, nama dokter/tenaga kesehatan. Contoh pasien post partum perdarahan, kontraksi uterus (-) : 19/07/2012 jam 23.00, kolaborasi dengan dr. Otamar SpOG via telepon, advis: pasang infuse RL + Oksitosin 20 IU, 20 tetes/menit, observasi TTV setiap 15 menit, dokter segera datang. saksi bidan anita, paraf bidan tia. Pendokumentasian PKM
pencatatan SOAP di PKM dapat dilakukan
dengan menggunakan format yang telah tersedia di PKM, yaitu: kartu ibu, kartu bayi, rekam medis dan Buku KIA (format terlampir) dokumentasi rujukan ; harus membuat catatan SOAP, informed consent harus disetujui oleh keluarga Terima Kasih