Full Text
Full Text
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
NUR ANISA
1O5440011615
(Confusius)
Allah maha penyayang dan pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala nikmat dan karunia-Nya. Segala puji baginya yang senantiasa selalu
memberikan nikmat kepada hamba-Nya. Skripsi ini adalah setitik dari sederet
berkah-Mu.
kesempurnaan terasa jauh dari kehidupan seseorang. Demikian juga dalam tulisan ini,
keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan
ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan khususnya dalam
ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada Kedua orang tua
saya yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, mendidik dan membiayai penulis dalam
proses mencari ilmu dan juga kepada seluruh keluarga yang tak hentinya
Erwin Akib, S.Pd., M,Pd, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
membimbing penulisan dalam menyelesaikan tulisan ini, Anisa S.Pd., M.Pd sebagai
pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi, Drs. Rusydi
Syamsul, MM sebagai kepala sekolah SMA Negeri 2 Selayar yang telah memberikan
izin penulis untuk melakukan penelitian, Rismawati., S.Pd sebagai guru pembimbing
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di kelas X IPA 1 dan X IPA
2, Bapak/Ibu guru serta seluruh staf tata usaha SMA Negeri 2 Selayar yang telah
memberikan bantuan dan petunjuk selama ini., Kepada teman-teman yang tak henti-
hentinya memberikan motivasi, menemani dalam suka duka dan membantu dalam
menyelesaikan tulisan ini. Semua pihak yang ikut serta memberikan dukungan dan
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, melalui tulisan ini penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Selama saran
dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu
persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan
tulisan ini dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
C. Hipotesis Penelitian............................................................................. 32
D. Prosedur Penelitian.............................................................................. 35
E. Definisi Operasional............................................................................ 37
F. Instrumen Penelitian............................................................................ 37
B. Pembahasan ......................................................................................... 56
A. KESIMPULAN ................................................................................... 61
B. SARAN ............................................................................................... 61
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
3.1 Bentuk Desain Penelitian Pretest - Posttest Only Group Design ...................33
4.3 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Dan Setelah Diberikan
4.5 Data Frekuensi Dan Kategori Hasil Belajar Siswa Sebelum Dan Setelah
4.6 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Dan Setelah Diberikan
..........................................................................................................................51
4.9 Hasil Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretes-Postes Pada Kelas Kontrol Dan Kelas
Eksperimen.......................................................................................................53
Gambar……………………………………………………………………Halaman
4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen pada Pretest dan Posttest45
4.2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol pada Pretest dan Posttest ..48
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
A. Latar Belakang
tentunya yang diharapkan memperoleh hasil yang baik. Hasil belajar yang baik
internal dan eksternal. Faktor internal yang berasal dari siswa itu sendiri
dan lingkungan masyarkat. Kegiatan belajar tentu ada suatu tujuan yang ingin
dicapai oleh setiap siswa yakni suatu proses belajar yang tinggi. Salah satu
pembelajaran yang saya ambil dalam penelitian ini adalah pembelajaran biologi.
guru, kurikulum, satu dengan yang lain saing terkait atau saling berhubungan.
Siswa dapat belajar dengan baik jika sarana dan prasarana untuk belajar memadai,
model pembelajaran guru menarik, siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran
sehingga tidak merasa jenuh atau bosan ketika mengikuti pembelajaran di kelas.
Peningkatan hasil belajar yang baik tidak hanya didukung oleh kemauan siswa
untuk mau belajar dengan baik, tetapi model pembelajaran yang digunakan oleh
guru juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Fakta di lapangan masih ada
beberapa guru yang menggunakan model pembelajaran yang kurang menarik bagi
Terkait dengan uraian diatas, maka guru dituntut untuk lebih inovatif dan
mereka. Berdasarkan jurnal hasil penelitian oleh Kristin (2016) dengan judul
siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa mulai dari yang terendah 9%
sampai yang tertinggi 27% dengan rata-rata 17,8%. Hal ini sesuai dengan pendapat
siswa lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami benar
konsep yang telah dipelajari dan jawaban yang diperoleh akan menimbulkan rasa
puas pada siswa. Saputra (2016) hasil penelitiannya adalah bahwa pengaruh model
memperoleh nilai 44,73 dan kelas kontrol memperoleh nilai 31,33 membuktikan
siswa di kelas eksperimen mengalami hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
kelas kontrol dikarenakan siswa kelas eksperimen menggunakan model
Belajar Biologi Materi Fungi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Selayar”
B. Rumusan Masalah
pembelajaran Discovery learning terhadap hasil belajar biologi materi fungi pada
C. Tujuan Penelitian
pembelajaran Discovery learning terhadap hasil belajar biologi pada materi fungi
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
pembelajaran.
A. Kajian Pustaka
Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa yang memiliki minat belajar
tinggi. Sesungguhnya untuk siswa yang memiliki minat belajar rendah dalam
belajarnya. Jadi yang penting dilakukan adalah meyakinkan siswa yang memiliki
minat belajar rendah untuk mau aktif dan terlibat di dalam proses pembelajaran.
Hal ini disebabkan karena siswa yang memiliki minat belajar tinggi merasa tertarik
pembelajaran Discovery learning hasil belajar siswa lebih baik, karena siswa
dituntuk untuk lebih aktif, pada saat proses belajar mengajar siswa melakukan
diberikan oleh guru, serta untuk memahami struktur atau ide-ide kunci.
dan produk dalam pembelajaran biologi dapat terlaksana secara maksimal. Hal ini
sesuai dengan pendapat Akinbola (2010), yang menyatakan bahwa metode
dalam belajar, konstan dalam belajar, serta belajar dengan berpikir kritis, sehingga
Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa aspek psikomotor karena dapat
Konsep yang siswa dapat dari tahap data collection, data processing dan
Kegiatan presentasi hasil analisis ini menekankan pada aspek psikomotor siswa
tingkat 4, yaitu gerakan yang terbiasa. Aspek psikomotor siswa selaras dengan
terhadap peningkatan hasil belajar siswa sehingga siswa dapat aktif belajar secara
yang diajarkan model konvensional siswa tidak berani bertanya dan siswa menjadi
pendengar saja, ada sebagian siswa hanya mengharap bantuan dari temannya, pada
oleh Subari (2011) ternyata dapat meningkatkan hasil belajar dan persentase
ketuntasan belajar IPA siswa. Begitu pula dengan hasil penelitian lainnya yang
Hal ini sesuai dengan pendapat Syarif (2015), bahwa model Discovery
menemukan beberapa konsep dan prinsip yang sedang dipelajari. Hal ini sejalan
Suatu yang dipelajari oleh siswa lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya
dapat dipertanggungjawabkan.
pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga peserta didik banyak
3) Peserta didik juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu
dalam menemukan.
kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan
bermakna.
kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam
2) Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para peserta
dapat mengarah pada pemecahan masalah yang aktif dan belajar penemuan,
simbolik.
sebagai berikut :
Learning di kelas tahapan atau prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
5) Verification (pembuktian)
sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
motivasi belajar siswa lebih baik karena model Discovery Learning merupakan
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar
pendapa, dengan berdiskusi, membaca sendiri, dan mencoba sendiri, agar siswa
memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan
aspek-aspek kehidupan yang ada pada lingkungan sekitar, berbeda dengan model
konvensional yang hanya terpaku pada metode ceramah dan siswa kurang aktif
dalam belajar, penguasaan materi kurang tepat, media yang terbatas, pada
2. Hasil Belajar
memiiki dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka pengajar.
beberapa contoh praktis untuk dapat menjadi bekal persiapan profesionalisitas para
guru.
yang sangat vital dan secara terus menerus akan dilakukan selama manusia
tersebut masih hidup. Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak
dididik atau diajar oleh manusia lainnya. Belajar merupakan proses yang internal
yang tidak dapat dilihat dengan nyata. Proses itu terjadi di dalam diri seseorang
belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yakni (1) informasi, (2)
transformasi, (3) evaluasi. Dalam proses belajar ketiga episode ini selalu terdapat.
Yang menjadi masalah ialah berapa banyak informasi yang diperlukan agar dapat
ditransformasi. Lama tiap episode tidak selalu sama. Hal ini antara ain juga
tergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi murid belajar, minat, keinginan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
perubahan perilaku yang relatife tetap dan menemukan hasil praktik yang di ulang-
bukan diajarkan.Subyek belajar yang dimaksud adalah siswaa atau disebut juga
pembelajar yang menjadi pusat kegiatan belajar.Siswa sebagai subyek belajar yang
belajar yang ekspisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan intruksional yang
Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor inernal maupun eksternal.
Secara perinci uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut :
dalam diri pserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor inernal
ini meliputi kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
ada dalam diri siswa itu sendiri (kesehatan, kondisi tubuh, minat, bakat,
intelegensi), sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar, yaitu faktor
dengan siswa, siswa dengan siswa, kondisi sekolah, pelaksanaan disiplin sekolah)
yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus atau di mana saja
terhadap hasil belajar biologi materi fungi pada siswa kelas X SMA Negeri 2
penelitian ini :
model Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu
dan kalor di kelas X Semester II SMA Cerdas Murni Tembung bahwa rata-rata
hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor menggunakan Model
dimana 80% siswa yang tuntas dan 20% siswa yang tidak tuntas. Sedangkan Rata-
rata hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan menggunakan
tidak tunta, dimana 36% siswa yang tuntas dan 64% siswa yang tidak tuntas. Hasil
belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor yang diberi pembelajaran model
konvensional.
memperoleh nilai 44,73 dan kelas kontrol memperoleh nilai 31,33 membuktikan
siswa di kelas eksperimen mengalami hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan
belajar siswa.
sekolah terhadap peningkatan hasil belajar siswa menurut Istarani (2012) adalah
mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dan maju sesuai
dengan model konvensional yang hanya terpaku pada metode ceramah dan siswa
kurang aktif dalam belajar, penguasaan materi kurang tepat, media yang terbatas,
belajar mulai dari yang terendah 9% sampai yang tertinggi 27% dengan rata-rata
17,8%. Merujuk dari data diatas sejalan dengan pendapat Bruner (dalam
4. Materi Ajar
eukariotik yang mempunyai inti dan organel. Jamur tersusun dari hifa
benang yang cukup besar dibentuk dari hifa yang saling membelit pada
miseliumnya.
tabung menyerupai seuntai benang panjang, ada yang tidak bersekat dan
koloni jamur ada hifa yang menjalar dan ada hifa yang menegak. Biasanya
hifa yang menegak ini menghasilkan alat-alat pembiak yang disebut spora,
hifa vegetatif dan hifa yang tegak disebut hifa fertil. Pertumbuhan hifa
Jenis jamur yang berbeda memiliki diameter hifa yang berbeda pula dan
sederhana berupa sel tunggal atau benang-banang hifa saja. Jamur tingkat
Sering terdapat anyaman hifa yang padat dan berguna untuk mengatasi
kondisi buruk yaitu rhizomorf atau sklerotium. Ada pula yang disebut
stroma yaitu jalinan hifa yang padat dan berfungsi sabagai bantalan tempat
Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin.
Tubuh terdiri dari benang – benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa
yang bercabang membentuk suatu anyaman di sebut dengan Miselium,
yang berfungsi menyerap zat – zat organik pada subtrat / medium. Bagian
yang terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon. Jamur yang bersifat
3. Sifat-Sifat Fungi
dapat menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miselium
a. Simbiosis
Obligat jamur jenis ini hanya dapat hidup pada inangnya dan
b. Parasit
Fakultatif jamur jenis ini dapat hidup di luar inangnya. Jamur
jenis ini bersifat parasit jika hidup pada inang yang sesuai dan bersifat
saprofit jika hidup pada inang yang tidak sesuai. Misalnya pythium sp.
c. Saprofit
organik seperti pada kayu tumbang dan buah jatuh. Selain itu, hifa dapat
4. Klasifikasi Fungi
a. Zygomycota
atau di dalam tanah, namun ada juga yang ditemukan hidup pada
bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Sudah ada sekitar
oryzae)
spora vegetatif.
5) Dapat melakukan reproduksi secara generatif (seksual) ataupun
b. Ascomycota
fungi. Kata ascomycota sendiri berasal dari kata ascus yang artinya
dalam tanah dan di laut. Hampir dari separuh dari spesies ascomycota
(lumut kerak).
bipolar. Ciri umum dari ascomycota adalah mereka memiliki hifa yang
zigosporangium dikariotik).
a) Saccharomyces cerevisiae b) Penicillium notatum
c. Basidiomycota
Ciri tubuhnya seperti jamur yang kita kenal, memiliki bagian batang dan
tudung yang berbentuk seperti payung. Pada bagian bawah tudung tampak
polythrica)
d. Deuteromycota
sebagai jamur yang tidak sempurna. Jamur ini tidak bisa dimasukkan
memiliki dua nama yang disematkan pada fase berbeda dalam siklus
Deuteromycota.
1) Multiseluler.
3) Bersifat parasit pada inangnya dan banyak juga yang hidup saprofit pada
sampah.
dan tanaman.
merupakan saprofit dan dapat hidup dari bahan organik yang telah
yang sesuai.
menghasilkan oospo
6. Peranan jamur
proses daur ulang senyawa organik ini, jamur memiliki peran yang
dan untuk mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu
pada margarin.
manusia :
penicillin (antibiotik).
yang dihasilkan oleh sejenis kapang. Selain itu, jamur juga dapat
atlet.
atau panu.
B. Kerangka Pikir
Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara terus
menerus akan diakuakn selama manusi2a tersebut masih hidup. Manusia tidak
mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh manusia
lainnya. Proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami proses
bukan diajarkan.Siswa sebagai subyek belajar yang dituntut untuk aktif mencari,
Model Pembelajaran
Kelas Eksperimen
Menggunakan model
pembelajaran Discovery
Learning
C. Hipotesis Penelitian
penelitian yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu “Terdapat pengaruh terhadap
A. Rancangan Penelitian
adalah kuantitatif yang dilakukan dengan mengadakan pretes dan postes. Desain
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretes-postest Control Group Design
seperti pada
Kelas eksperimen O1 X1 O3
Kelas kontrol O2 X2 O4
Keterangan:
1. Populasi
Selayar tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 3 rombel dengan jumlah siswa
100 orang.
Tabel 3.2 Populasi
Kelas ∑ Siswa
X MIA 1 33
X X MIA 2 33
X MIA 3 34
∑ Keseluruhan 100
2. Sampel
tanpa penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada sebagai
sampel, maka peneliti tidak mengambil sampel dan anggota populasi secara
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi
sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 siswa yang terbagi
menjadi dua kelas yaitu siswa Kelas X MIA 1 dengan jumlah 33 siswa dan X
X MIA 1 33
X MIA 2 33
∑ 66
C. Variabel Penelitian
Variabel Terikat : Hasil belajar siswa biologi pada pokok bahasan fungi
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Observasi
2. Tahap Persiapan
pembelajaran.
3. Tahap Pelaksanaan
berikut:
hipotesis.
pengolahan data.
5) Verification (pembuktian)
ditemukan.
4. Tahap Evaluasi
alokasi waktu yang sama, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan ranah
E. Definisi Operasional
proses kognitif.
2. Hasil Belajar adalah salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu
oleh siswa. Hasil belajar merupakan suatu gambaran hasil dari tujuan-
F. Instrumen Penelitian
alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan untuk penelitian
data.
1. Instrumen Pembelajaran
pembelajaran.
ditetapkan dalam standar kompetensi dan dijabarkan dalam silabus. RPP ini
efesien.
c. Lembar Kerja Siswa
menjadi 2 :
a. Instrumen Test
Soal test awal (Pretest) terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Materi test yang
Soal test akhir (Postest) menggunakan soal pilihan ganda yang berjumlah
menggunakan tes. Intrumen non test yang digunakan adalah observasi dan
dokumentasi.
berikut:
1. Tes
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
yang digunakan adalah pre-test dan post-test dalam bentuk soal pilihan ganda
yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Pembuatan soal pada tiap siklus
mengacu pada standar kompetensi dasar dan materi pokok pada pokok
bahasan.
2. Observasi
3. Teknik Dokumen
Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya RPP, buku tugas siswa, peraturan
fungsinya sehingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan
penelitian.
Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisis. Analisis ini
ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa, aktifitas belajar siswa dan respon
siswa melalui penerapan Metode Example Non Example (ENE) Adapun teknik
analisis data hasil belajar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
secara sistematis dan dapat dilakukan interpretasi. Data penelitian yang sudah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Dapat dilihat pada tabel berikut:
2. Statistik Inferensial
bantuan SPSS versi 20. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu kita pengujian
normalitas data hasil belajar biologi menggunakan bantuan SPSS versi 20,
berdistribusi normal.
Tabel 3.6 Kategori Nilai Uji Normalitas Gain
Skor N Gain Kategori
= 5%, maka variansi pada kelompok data adalah tidak sama (tidak
homogen).
c. Uji Hipotesis
dilakukan dua kali yaitu peubah respon dan untuk mengetahui pengaruh
test pada program statistik SPSS versi 20.0. Adapun analisis program SPSS
memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu jika nilai analisis data uji hipotesis dimana ˃
α maka data tersebut dapat dikatakan tidak ada perbedaan dua model
ma
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Selayar dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas X mulai dari kelas X
masing-masing 33 siswa.
1. Statistik Deskriptif
pertemuan. Data hasil pengamatan aktivitas siswa sajikan dalam tabel 4.1
berikut :
Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Pesentase Dan Kriteria Aktivitas Siswa Kelas
dalam proses pembelajaran pada pertemuan kedua, yaitu 75,56 % berada pada
kategori cukup aktif dikarenakan siswa yang hadir saat mata pelajaran tersebut
ada yang tidak hadir, dan siswa kurang mendengarkan materi yang
disampaikan oleh guru. Pertemuan ketiga, yaitu 78,78 berada pada kategori
yaitu 81,62 berada pada kategori aktif dikarenakan siswa sangat berpartisipasi
pada beberapa indikator aktifitas siswa dan pada pertemuan kelima yaitu, 81,81
berada pada kategori aktif dan persentase aktifitas siswa mengalami kenaikan
aktivitas siswa. Dari hasi pengmatan rata-rata persentase jumlah siswa yang
learning dengan materi fungi sebagai sumber belajar telah mencapai kriteria
aktif.
b. Data Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Pretes dan posttets Kelas
Eksperimen.
Tabel 4.2 Data Frekuensi Dan Kategori Skor Hasil Belajar Siswa
Sebelum Dan Setelah Diberikan Perakuan Kelas X IPA 1
Pretest Postest
No Interval Frekuensi Pers Frekuensi Pers keteran
kelas entas kelas entas gan
eksperimen e eksperimen e
(%) (%)
1 0 0 7 21,3 Sangat
93-100
Baik
2 84-92 0 0 6 18,1 Baik
3 75-83 0 0 13 39,3 Cukup
4 0-74 33 100 7 21,3 Kurang
Jumlah 33 100 33 100
Sumber : Data dari lampiran C
Berdasarkan tabel 4.2 di atas nilai hasil belajar pada kelas
dengan jelas. Bahwa kelas eksperimen pada tahap pretest berada pada
Tabel 4.3 Analisis statistik data skor hasil belajar siswa sebelum dan
setelah diberikan perlakuan kelas X IPA 1
Statistik Pretest eksperimen Posttest eksperimen
Jumlah sampel 33 33
Nilai terendah 20 60
Nilai tertinggi 53 97
Rata - rata 33,15 82,03
Standar deviasi 9,063 9.442
Sumber : Data dari lampiran C (sumber : Nuraini dkk 2018)
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa siswa
ketuntasan hasil belajar siswa dari hasil pretes dan postest yang diakukan
peneliti, tidak ada siswa yang mencapai kriteria tuntas pada hasil pretes,
sebanyak 27 siswa.
X IPA 1
40
30
Pre-Test
Frekuensi 20
Post-Test
10
Kelas Kontrol
Tabel 4.5 Data Frekuensi Dan Kategori Skor Hasil Belajar Siswa
Sebelum Dan Setelah Diberikan Perakuan Kelas X IPA 2
Pretest Postest
No Interval Frekuensi Perse Frekuensi Perse keteran
kelas ntase kelas ntase gan
kontrol (%) kontrol (%)
1 0 0 0 0 Sangat
93-100
Baik
2 84-92 0 0 7 21,22 Baik
3 75-83 0 0 12 36,36 Cukup
4 0-74 33 100 14 42,42 Kurang
Jumlah 33 100 33 100
Sumber : Data dari lampiran C
dengan jelas. Bahwa kelas eksperimen pada tahap pretest berada pada
≥ 75 Tuntas 0 0 19 57,58
Jumlah 33 100 33 100
Sumber : Data dari lampiran C
ketuntasan hasil belajar siswa dari hasil pretest dan postest yang
diakukan peneliti, pada pretes yaitu seluruh siswa masuk dalam kategori
tidak tuntas, sedangkan pada hasil postest, siswa yang mencapai kriteria
IPA 2
35
30
25
20 Pre-Test
Frekuensi 15 Post-Test
10
5
0
f. Uji N-Gain
pretes dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun
nilai uji N-Gain pada kelas eksperimen yaitu 0,73 yang dikategorikan
tinggi, sedangkan pada kelas kontrol hasil nilai uji N-Gain yaitu 0,61
bahwa dari kedua kelas memiliki perbedaan pada hasil belajar. Adapun
postest kelas kontrol dan kelas eksperimen, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa hasil rata-rata nilai uji
sedangkan pada kelas kontrol hasil nilai uji N-Gain yaitu 0,61 yang
bahwa dari kedua kelas memiliki perbedaan pada hasil belajar. Adapun
postest kelas kontrol dan kelas eksperimen, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.9 Hasil Nilai Rata-Rata Peningkatan Pretes ke Postest pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Nilai Rata-rata (Selisih)
Eksperimen 48,88
Kontrol 38,33
2. Statistik Inferensial
dahulu kita pengujian dasar-dasar analisis, yakni uji normalitas dan uji
a. Uji Normalitas
suatu data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hasil analisis uji
smirnov, hasil analisis skor rata-rata untuk postest dapat dilihat pada tabel
berikut :
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data hasil belajar baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol memilki memiliki nilai sig > 0,05, maka
b. Uji Homogenitas
Data yang digunakan untuk uji homogenitas untuk hasil belajar siswa
postest pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Nilai signifikan data
pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebesar 0,125. Sedangkan
nilai signifikan data postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah
0,175. Nilai pada pretes dan postest kelas kontrol dan kelas eksperimen lebih
besar dari tingkat signifikasi yaitu 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
pretes dan posest kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.
nilai Pretes dan posttest pada kelas kontrol maupun eksperimen. Adapun hasil
Gain sebesar 0,61 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Sehingga dapat
d. Uji Hipotesis
0,000<0,05 untuk hasil belajar siswa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat
terhadap hasil belajar siswa pada materi Fungi kelas X IPA 1 SMA Negeri 2
selayar.
B. Pembahasan
penelitian ini melalui beberapa analisis dapat diketahui bahwa kedua model
pengolahan data yang telah di lakukan nilai rata-rata kelas eksperimen pada saat
Postest adalah 82,03 sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol 75,15. Terdapat
perbedaan nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, karena pada saat
mengisi soal Postest siswa pada kelas kontrol kurang serius dan kesan seperti
bermain main. Berbeda dengan siswa pada kelas eksperimen mereka lebih teliti
dalam membaca soal sehingga rata-rata nilai Postestnya lebih tinggi. Hal ini
membuktikan bahwa nilai postest pada kelas eksperimen jauh lebih meningkat
hipotesis, hal ini dapat dikatahui dari analisis data secara statistik inferensial
dengan beberapa uji yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Pada
diperoleh nilai sig.(2-tailed) yang lebih kecil dari nilai α. Sehingga hipotesis
Slameto (2010), bahwa dengan belajar bersama dengan siswa lain meningkatkan
pembelajaran Discovery Learning memiiki hasil belajar yang baik. Daam proses
ini, terlihat jelas bahwa adanya kelebihan pada model pembelajaran Discovery
Learning pada saat di kelas yaitu mampu membiasakan siswa lebih aktif
mengeluarkan pendapat sebab mereka harus siap jika guru meminta mereka
menemukan beberapa konsep dan prinsip yang sedang dipelajari. Hal ini sejalan
Suatu yang dipelajari oleh siswa lebih nyata, lebih faktual dan kebenarannya
dapat dipertanggungjawabkan.
adanya faktor guru dan siswa itu sendiri. Jadi guru sangat berperan penting dalam
menarik dan mampu mendorong siswa untuk lebih aktif daam proses pembeajaran
serta mampu mengembangkan potensi yang semaksimal sehingga keberhasilan
belajar diperoleh siswa dan semakin sadar akan kemampuan dirinya. Hal Ini
mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang dan maju sesuai
dengan model konvensional yang hanya terpaku pada metode ceramah dan siswa
kurang aktif dalam belajar, penguasaan materi kurang tepat, media yang terbatas,
yang dilakukan oleh Subari (2011) ternyata dapat meningkatkan hasil belajar dan
persentase ketuntasan belajar IPA siswa. Begitu pula dengan hasil penelitian
belajar mulai dari yang terendah 9% sampai yang tertinggi 27% dengan rata-rata
17,8%. Merujuk dari data diatas sejalan dengan pendapat Bruner (dalam
daya tarik bagi siswa. Model pembelajaran Discovery Learning sangat banyak
memberikan perubahan kepada siswa, sesuai dengan penelitian yang telah di
lakukan sebelumnya oleh Mubarok dan Sulistyo (2014) bahwa penerapan model
belajar siswa. Sehingga pada akhirnya akan mewujudkan kondisi siswa yang aktif
bisa melatih keterampilan guru agar mengubah dari centered learning menjadi
terhadap peningkatan hasil belajar siswa lebih baik dari pada model yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Learning terhadap hasil belajar siswa biologi materi fungi pada siswa keas X
SMA Negeri 2 Selayar terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil beajar secara
signifikan. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan
uji Independent Simple T-test dimana diperoleh nilai signifikan hasil belajar siswa
B. Saran
berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam RPP. Dalam proses
yang tidak fokus terhadap pembelajaran, sehingga tercipta suasana kelas yang
kondusif. Untuk siswa pada saat proses pembelajaran agar lebih fokus sehingga
hasil yang dicapai akan lebih optimal. Untuk sekolah agar dapat memberikan
masukan kepada guru-guru lainnya untuk mencoba menggunakan model
tidak membosankan dan lebih bervariatif. Selain itu, dengan model pembelajaran
ini dapat pula meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir. 2015. Statistika Terapan : Konsep, Contoh, dan Analisa Data denganProgram
SPSS/Lisrel dalam Peneltian. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Nuryani, Rustama. Et.al 2015.Materi dan Pembelajaran IPA SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
Putri, Hartami Rizka. 2017. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Motivasi
Belajar Dan Hasil Belajar Fisika Siswa MAN Bondowoso.Jurnal
Pembelajaran Fisika. 6(2)
Sudjana, Nana. 2014. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Syaputra, Syifa. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Berbasis
Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Keanekaragaman Hayati. Jesbio. 5(2)
Syarif, M. 2015. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2015.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan: Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.Putrayasa,
dkk, (2014).
Thobroni, M. 2016. Belajar Dan Pembelajaran Teori Dan Praktik. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik
yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama
dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi.
Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
Mendeskripsikan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri morfologinya
Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan yang ditemukan pada berbagai
golongan jamur.
Membedakan spora vegetatif dan generatif berbagai golongan jamur.
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Konsep
Ciri-ciri kelompok jamur berdasarkan morfologi, cara memperoleh nutrisi,
reproduksi
Pengelompokan jamur
Peran jamur dalam bidang ekologi, ekonomi, kesehatan, dan
pengembangan iptek
Prinsip
Siklus daur hidup jamur
Pengelompokan jamur
Prosedur
Menyajikan data contoh peran jamur bagi kehidupan.
2. Materi Pembelajaran Remedial
ilmu Biologi.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Permasalahan Biologi pada berbagai objek Biologi, dan tingkat organisasi
kehidupan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan a. Peserta didik mengucapkan 10
Pendahuluan peserta didik menjawab salam khas sekolah. menit
salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu b. Ketua kelas memimpin
peserta didik/ketua kelas teman-teman berdoa untuk
untuk berdoa memohon memulai pembelajaran
kepada Allah swt semoga
diberi kelancaran dan
kemudahan dalam belajar.
Teknik Keterangan
Penilaian
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda)
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Hery 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
= 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =
68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin
dinilai
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
Melakukan
No Sikap Yang Diamati Ket
Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan
langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata
pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Mengetahui ….….. , ……………… 2019
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Kompetensi Inti
K. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik
yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama
dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi.
Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
Mendeskripsikan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri morfologinya
Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan yang ditemukan pada berbagai
golongan jamur.
Membedakan spora vegetatif dan generatif berbagai golongan jamur.
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik
L. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Konsep
Ciri-ciri kelompok jamur berdasarkan morfologi, cara memperoleh nutrisi,
reproduksi
Pengelompokan jamur
Peran jamur dalam bidang ekologi, ekonomi, kesehatan, dan
pengembangan iptek
Prinsip
Siklus daur hidup jamur
Pengelompokan jamur
Prosedur
Menyajikan data contoh peran jamur bagi kehidupan.
2. Materi Pembelajaran Remedial
ilmu Biologi.
4. Materi Pembelajaran Pengayaan
Permasalahan Biologi pada berbagai objek Biologi, dan tingkat organisasi
kehidupan
M. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
O. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Sintak Model Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam a. Peserta didik 10
dan peserta didik mengucapkan menit
menjawab salam salam khas
dari guru. sekolah.
b. Guru meminta salah b. Ketua kelas
satu peserta memimpin teman-
didik/ketua kelas teman berdoa
untuk berdoa untuk memulai
memohon kepada pembelajaran
Allah swt semoga
diberi kelancaran
dan kemudahan
dalam belajar.
c. Guru menanyakan c. Peserta didik
absensi peserta mempersiapkan
didik, peserta didik buku siswa, alat,
menjawab dan bahan untuk
pertanyaan guru. mengikuti
pelajaran.
Kegiatan Inti Fase 1. a. Guru menunjukkan beberapa contoh
Stimulating/ pengelompokan jamur zygomicotina dan 10
Pemberian Ascomicotyna Menit
rangsangan. b. Guru membimbing peserta didik mengamati
beberapa contoh jamur.
c. Guru merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait dengan dengan jamur
yang di tunjukkan.
Fase 2. a. Guru memberikan kesempatan pada peserta 10
Problem didik untuk mengidentifikasi sebanyak menit
statemen mungkin pertanyaan/masalah/hal-hal yang
(pertanyaan/ ingin diketahui dari bagan yang
identifikasi diterimanya.
masalah)
Fase 3. Data a. Guru a. Siswa bekerja dalam 15
collection membagi kelompok mencari menit
(pengumpula siswa menjadi informasi sebanyak-
n data) 6 kelompok. banyaknya tentang
jamur, baik dari buku
atau internet.
Fase 4. Data a. Mengolah data 15
processing b. Siswa bekerja dalam keompok, menjawab menit
(pengolahan pertanyan-pertanyan yang telah diajukan
data) dengan menggunakan informasi yang telah
dikumpulkan
Fase 5. a. Peserta didik mendiskusikan hasil 10
Verification pengamatannya dan memverifikasi hasil menit
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber.
Fase 6. a. Sebagai perwakilan, beberapa kelompok 10
Generalizatio maju untuk menyampaikan hasil diskusi. menit
n (menarik b. Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelas.
kesimpulan/
generalisasi)
Kegiatan Penutup a. Memeriksa pekerjaan a. Membuat 10
siswa yang selesai rangkuman/simpu menit
langsung diperiksa. lan
Peserta didik yang pelajaran.tentang
selesai mengerjakan point-point
projek dengan benar penting yang
diberi paraf serta muncul dalam
diberi nomor urut kegiatan
peringkat, untuk pembelajaran
penilaian projek. yang baru
dilakukan.
b. Memberikan b. Melakukan
penghargaan kepada refleksi terhadap
kelompok yang kegiatan yang
memiliki kinerja dan sudah
kerjasama yang baik. dilaksanakan.
c. Merencanakan
kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas
kelompok/
perseorangan (jika
diperlukan).
d. Mengagendakan
pekerjaan rumah.
Membiasakan sikap
bertanggung jawab
dan peduli dengan
tugas yang diberikan
(Karakter)
e. Menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
f. Memberi salam.
Sikap disiplin dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianut(Karakter)
P. Teknik Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Teknik Keterangan
Penilaian
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda)
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Hery 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
= 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =
68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin
dinilai
Penilaian perilaku kegiatan melakukan percobaan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa. Berilah
tanda ceklis (✓) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan
oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Penilaian Keterangan
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Rasa ingin tahu
Ketelitian dan kehati-hatian dalam
2
melakukan percobaan
Ketekunan dan tanggung jawab dalam
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
Melakukan
No Sikap Yang Diamati Ket
Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata
pelajaran
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Q. Kompetensi Inti
S. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik
yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama
dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi.
Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi.
Mendeskripsikan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan.
Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri morfologinya
Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan yang ditemukan pada berbagai
golongan jamur.
Membedakan spora vegetatif dan generatif berbagai golongan jamur.
dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik
T. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Konsep
Ciri-ciri kelompok jamur berdasarkan morfologi, cara memperoleh nutrisi,
reproduksi
Pengelompokan jamur
Peran jamur dalam bidang ekologi, ekonomi, kesehatan, dan
pengembangan iptek
Prinsip
Siklus daur hidup jamur
Pengelompokan jamur
Prosedur
Menyajikan data contoh peran jamur bagi kehidupan.
2. Materi Pembelajaran Remedial
ilmu Biologi.
5. Materi Pembelajaran Pengayaan
Permasalahan Biologi pada berbagai objek Biologi, dan tingkat organisasi
kehidupan
U. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan
Model : Discovery Learning
W. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Sintak Model Kegiatan guru Kegiatan siswa Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan d. Guru memberi salam d. Peserta didik 10
dan peserta didik mengucapkan menit
menjawab salam salam khas
dari guru. sekolah.
e. Guru meminta salah e. Ketua kelas
satu peserta memimpin teman-
didik/ketua kelas teman berdoa
untuk berdoa untuk memulai
memohon kepada pembelajaran
Allah swt semoga
diberi kelancaran
dan kemudahan
dalam belajar.
f. Guru menanyakan f. Peserta didik
absensi peserta mempersiapkan
didik, peserta didik buku siswa, alat,
menjawab dan bahan untuk
pertanyaan guru. mengikuti
pelajaran.
Kegiatan Inti Fase 1. d. Guru menunjukkan beberapa contoh
Stimulating/ pengelompokan jamur Basidiomicityna dan 10
Pemberian Deuteromicotyna Menit
rangsangan. e. Guru membimbing peserta didik mengamati
beberapa contoh jamur.
f. Guru merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait dengan dengan jamur
yang di tunjukkan.
Fase 2. b. Guru memberikan kesempatan pada peserta 10
Problem didik untuk mengidentifikasi sebanyak menit
statemen mungkin pertanyaan/masalah/hal-hal yang
(pertanyaan/ ingin diketahui dari bagan yang
identifikasi diterimanya.
masalah)
Fase 3. Data b. Guru b. Siswa bekerja dalam 15
collection membagi kelompok mencari menit
(pengumpula siswa menjadi informasi sebanyak-
n data) 6 kelompok. banyaknya tentang
jamur, baik dari buku
atau internet.
Fase 4. Data c. Mengolah data 15
processing d. Siswa bekerja dalam keompok, menjawab menit
(pengolahan pertanyan-pertanyan yang telah diajukan
data) dengan menggunakan informasi yang telah
dikumpulkan
Fase 5. b. Peserta didik mendiskusikan hasil 10
Verification pengamatannya dan memverifikasi hasil menit
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber.
Fase 6. c. Sebagai perwakilan, beberapa kelompok 10
Generalizatio maju untuk menyampaikan hasil diskusi. menit
n (menarik d. Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelas.
kesimpulan/
generalisasi)
Kegiatan Penutup g. Memeriksa pekerjaan c. Membuat 10
siswa yang selesai rangkuman/simpu menit
langsung diperiksa. lan
Peserta didik yang pelajaran.tentang
selesai mengerjakan point-point
projek dengan benar penting yang
diberi paraf serta muncul dalam
diberi nomor urut kegiatan
peringkat, untuk pembelajaran
penilaian projek. yang baru
dilakukan.
h. Memberikan d. Melakukan
penghargaan kepada refleksi terhadap
kelompok yang kegiatan yang
memiliki kinerja dan sudah
kerjasama yang baik. dilaksanakan.
i. Merencanakan
kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas
kelompok/
perseorangan (jika
diperlukan).
j. Mengagendakan
pekerjaan rumah.
Membiasakan sikap
bertanggung jawab
dan peduli dengan
tugas yang diberikan
(Karakter)
k. Menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
l. Memberi salam.
Sikap disiplin dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianut(Karakter)
X. Teknik Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Teknik Keterangan
Penilaian
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda)
Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Hery 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
3
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
= 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =
68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin
dinilai
Penilaian perilaku kegiatan melakukan percobaan
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual siswa. Berilah
tanda ceklis (✓) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan
oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Penilaian Keterangan
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Rasa ingin tahu
Ketelitian dan kehati-hatian dalam
2
melakukan percobaan
Ketekunan dan tanggung jawab dalam
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
Melakukan
No Sikap Yang Diamati Ket
Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata
pelajaran
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Y. Kompetensi Inti
n. Memberikan f. Melakukan
penghargaan kepada refleksi terhadap
kelompok yang kegiatan yang
memiliki kinerja dan sudah
kerjasama yang baik. dilaksanakan.
o. Merencanakan
kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas
kelompok/
perseorangan (jika
diperlukan).
p. Mengagendakan
pekerjaan rumah.
Membiasakan sikap
bertanggung jawab
dan peduli dengan
tugas yang diberikan
(Karakter)
q. Menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
r. Memberi salam.
Sikap disiplin dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianut(Karakter)
FF.Teknik Penilaian
Penilaian Pengetahuan
Teknik Keterangan
Penilaian
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda)
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
= 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =
68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin
dinilai
Penilaian Keterangan
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Rasa ingin tahu
Ketelitian dan kehati-hatian dalam
2
melakukan percobaan
Ketekunan dan tanggung jawab dalam
3 belajar dan bekerja baik secara individu
maupun kelompok
Keterampilan berkomunikasi pada saat
4
belajar
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Apabila siswa menunjukkan perbuatan sesuaiaspek pengamatan
Tidak = Apabila siswa tidak menunjukkan
Melakukan
No Sikap Yang Diamati Ket
Y T
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata
pelajaran
NIP NIP
C.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa
KINGDOM
FUNGI/JAMUR
NAMA :…………………………………...............
KELAS :……………………………………………….
SEKOLAH :……………………………………………….
Latihan Soal
a. Pilihan
ganda
a. Fungi parasitik
b. Fung mutualis
c. Fungi dekomposer
d. Fungi saprofit
e. Fungi haustoria
3. Absorpsi nutrient oleh fungi/jamur dengan cara menguraikan
organisme mati disebut ....
a. dekomposer
b. parasit
c. mutualisme
d. haustoria
e. saprofit
4. Struktur tubuh fungi terdiri atas….
a. Fungi multiseluler dan fungi uniseluler
b. Fungi multiseluler dan fungi parasitik
c. Fungi multiseluler dan fungi dekomposer
d. Fungi uniseluler dan fungi decomposer
e. Fungi uniseluler dan fungi mutualis
5. Reproduksi pada fungi secara seksual dilakukan dengan cara….
a. Fragmentasi, pembentukan tunas, dan basidiospora
b. Zigospora, askospora, dan basidiospora
c. Konidiospora, fragmentasi, dan pembentukan tunas
d. Zigospora, konidiospora, dan askospora
e. Fragmentasi, zigospora, dankonidiospora
6. Peranan fungi/jamur bagimanusia adalah sebagai berikut,
kecuali....
a. Dekomposer
b. Bahan makanan
c. Sebagai antibiotik
d. Sebagai bahan obat-obatan
e. Sebagai material bahan bangunan
7. Berikut ini jenis fungi/jamur yang dapat dikonsumsi, kecuali….
a. Helminthos poriumoryzae
b. Auricularia polytricha
c. Volvariella volvaceae
d. Neuros poracrassa
e. Saccharomyces tuac
8. Jenis fungi/jamur yang berperan sebagai antibiotick adalah….
a. Pilobolus sp.
b. Volvariella volvaceae
c. Neuros poracrassa
d. Saccharomyces tuac
e. Penicillium notatum
9. Jamur Ustila gomaydis merupakan jamur yang merugikan
karena….
a. Menyebabkan penyakit pada tanaman jagung dan tembakau
b. Menyebabkan infeksi pada vagina
c. Menyebabkan penyakit pada perbungaan tanaman gandum
d. Menyebabkan penyakit kurap atau panu
e. Menyebabkan penyakit pada kaki atlet
PETUNJUK :
A
B
E
C
D
A = …………………..
B = …………………..
C = …………………..
D = …………………..
E = …………………..
A = …………………
B = …………………
C = ………………...
D = …………………
5. Salah satu contoh jamur dari divisi Zygomicota yang bermanfaat dalam
pembuatan tempe adalah…
a. Rhyzopus stolonifer
b. Rhyzopus oryzae
c. Rhyzopus nigricans
d. Rhyzopus oligosporus
e. Mucor mucedo
6. Salah satu contoh jamur dari divisi Zygomicota yang habitatnya pada kotoran
ternak adalah…
a. Rhyzopus stolonifer
b. Rhyzopus oryzae
c. Rhyzopus nigricans
d. Rhyzopus oligosporus
e. Mucor mucedo
11
2
9. Aflatoksin adalah racun yang dihasilkan oleh jamur yang tumbuh di kacang tanah.
Aflatoksin dihasilkan oleh jamur ….
a. Rhizopus
b. Tricoderma
c. Fusarium
d. Aspergillus
e. Penicillium
13. Jamur Divisi Deuteromicotina disebut juga sebagai fungi imperfecti atau jamur
yang tidak sempurna karena…
a. Belum memiliki spora aseksual
b. Bagian tubuhnya tidak sempurna dibanding jamur divisi lainnya
c. Alat dan siklus reproduksi seksualnya belum diketahui dengan jelas dan pasti
d. Jamur divisi ini belum mengalami pertumbuhan yang sempurna pada
konidiumnya
e. Spora aseksualnya dihasilkan oleh konidium
15. Selain dengan fragmentasi, lichen dapat melakukan reproduksi aseksual dengan
membentuk…
a. Soredia
b. Askus
c. Spora
d. Basidiokarp
e. Anteridium
20. Jamur dapat hidup di hutan yang sangat lebat karena jamur ….
a. Hidup di tempat kering
b. Membutuhkan banyak bahan anorganik
c. Tidak membuat sendiri makanannya
d. Memerlukan tempat yang sejuk
e. Memerlukan sinar
a. Konidia
b. Konidiofor
c. Hifa
d. Askospora
e. Zigospora
Jenis Jamur
Ciri-ciri
No A B C
1. Hifa tidak bersekat + - -
2. Hifa bersekat - + +
3. Spora dibentuk di - + -
dalam askus
4. Spora dibentuk di - - +
dalam basidium
Berdasarkan tabel tersebut, jenis jamur A, B dan C berturut-turut termasuk…
a. Ascomycota – Basidiomycota – Zygomycota
b. Zygomycota – Ascomycota – Basidiomycota
c. Ascomycota – Deuteromycota – Basidiomycota
d. Basidiomycota – Zygomycota – Deuteromycota
e. Zygomycota – Deuteromycota – Ascomycota
26. Trichoderma ressei mampu menghasilkan enzim selulase yang dapat digunakan
untuk memproduksi…
a. Kecap
b. Oncom
c. Keju
d. Antibiotik penisilin
e. Protein sel tunggal
Gambar di atas adalah empat tonjolan yang dibentuk oleh basidium yaitu…
a. Stigmata
b. Sterigma
c. Soredia
d. Skleosis
e. Strobila
30. Perhatikan gambar berikut!
Jamur yang termasuk berkembang biak secara seksual dengan basidiospora adalah
nomor….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 3 dan 5
e. 5 dan 6
D.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru
KONTROL X IPA 2
EKSPERIMEN X IPA 1
31 47 77
32 53 77
Descriptives
Median 37.00
Variance 119.966
Minimum 20
Maximum 60
Range 40
Interquartile Range 17
Median 77.00
2 Variance 129.445
Minimum 50
Maximum 90
Range 40
Interquartile Range 16
Skewness -.633 .409
Median 30.00
Variance 82.133
Minimum 20
Maximum 53
Range 33
Interquartile Range 13
Median 80.00
Variance 89.155
Minimum 60
Maximum 97
Range 37
Interquartile Range 13
Kelas Cases
Tests of Normality
a
Kelas Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Uji Homogen
Pretest
2.421 1 64 .125
ANOVA
Hasil belajar siswa
Postest
1.882 1 64 .175
ANOVA
Hasil belajar siswa
Uji independent
Group Statistics
Uji Ngain
Kelas Cases
Descriptives
Median .7403
NGain_Score Eksperimen
Variance .015
Minimum .43
Maximum .96
Range .53
Interquartile Range .15
Median .6494
Variance .025
Minimum .25
Maximum .83
Range .59
Mata pelajaran :
Materi :
Hari/ tanggal :
Jumlah skor
Jumlah Skor
Prosentase Nilai Rata-Rata = x 100%
Skor Maksimal
Taraf Keberhasilan Tindakan
SUNARTI
E.1 Dokumentasi Penelitian
LAMPIRAN E
E.1 Dokumentasi
1. Pemberian Pretest
2. Diskusi Kelompok
3. Pemberian Postest
4. Foto bersama kepala sekoah SMA 2 Selayar
RIWAYAT HIDUP
Bontosikuyu tahun 2012, dan tama SMK Negeri 1 Benteng tahun 2015. Pada tahun
yang sama (2005), penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata 1 (S1)