Anda di halaman 1dari 37

SPEKTROMETER UV/VISIBLE

(ABSORPSI MOLEKULAR)
Team analitik unjani
2018
SPEKTROSKOPI MOLEKULAR
SPEKTROSKOPI

• Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang mempelajari interaksi


antara gelombang elektromagnetik dengan materi

• Metode spektroskopi digunakan untuk menentukan,


mengkonfirmasi struktur molekul, dan untuk mengetahui
kemurnian suatu senyawa
TIPE SPEKTROSKOPI

• Spektroskopi Ultraviolet (UV) ------- Keadaan energi elektronik


• Digunakan untuk ------- molekul konjugasi, gugus karbonil, gugus
nitro
• Spektroskopi Infrared (IR) ------- keadaan energi vibrasi
• Digunakan untuk ------ gugus fungsional, struktur ikatan
• Spektroskopi NMR ----- keadaan spin inti
• Digunakan untuk ----- bilangan, tipe dan posisi relatif dari proton
(inti hidrogen dan inti karbon 13)
• Spektroskopi Massa ------ Penembakan elektron berenergi tinggi
• Digunakan untuk ------ berat molekul, keberadaan nitrogen,
halogen
SPEKTROFOTOMETRI UV/VISIBLE
Spektrometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari
spektrum dengan Panjang gelombang tertentu

Fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang


ditransmisikan atau diabsorpsikan

Spektrofotometri adalah metode pengukuran kuantitatif yang didasarkan pada


pengukuran absorbsi (penyerapan) radiasi gelombang elektromagnetik”

Spektrofotometer UV/Vis merupakan alat analisis sampel dengan


menggunakan prinsip-prinsip absorpsi radiasi gelombang elektromagnetik
oleh bahan pada panjang gelombang sinar UV sampai dengan sinar tampak.
PRINSIP SPEKTROMETRI

• Larutan sampel dikenai radiasi elektromagnetik, sehingga menyerap


energi / radiasi  terjadi interaksi antara radiasi elektromagnetik
dengan materi (atom/molekul)

• Jumlah intensitas radiasi yang diserap oleh larutan sampel dikonversi


dengan konsentrasi analit  data kuantitatif
PRINSIP SPEKTROMETRI UV-VISIBLE
• Adanya interaksi sinar UV-Visible dengan molekul sampel, bagian dari molekul
yang paling cepat bereaksi dengan sinar tersebut adalah elektron-elektron ikatan
dan elektron-elektron nonikatan (elektron bebas).

• Sinar UV dan sinar visible merupakan energi, yang bila mengenai elektron-
elektron tersebut, maka elektron akan tereksitasi dari keadaan dasar ke tingkat
energi yang lebih tinggi.

• Eksitasi elektron-elektron ini, direkam dalam bentuk spektrum yang dinyatakan


sebagai panjang gelombang dan absorbansi, sesuai dengan jenis elektron-
elektron yang terdapat dalam molekul yang dianalisis. Makin mudah elektron-
electron bereksitasi makin besar panjang gelombang yang diabsorbsi, makin
banyak elektron yang bereksitasi makin tinggi absorban.
.
E2
Absorbansi hanya terjadi bila energi foton E1
tepat sama dengan ∆E analit antara dua
∆ ∆E
tingkat energi E E0

Literatur
Eksperimen
Foton adalah partikel
elementer dalam
Pengukuran panjang fenomena
gelombang serapan maksimum elektromagnetik.
analit Biasanya foton dianggap
sebagai pembawa radiasi
elektromagnetik, seperti
A cahaya, gelombang
λ serapan radio, dan Sinar-X.
maksimu
m

λ
• Eksitasi electron merupakan transisi elektronik yang terjadi dimana adanya
perpindahan electron dari orbital ikatan atau non ikatan (orbital dasar) ke orbital
antiikatan (orbital eksitasi). Agar terjadi transisi elketronik diperlukan energi yang
besarnya sesuai dengan energi electron ikatan dan non ikatan pada molekul.
• Keadaan tereksitasi berlangsung sangat singkat (10-9 - 10-7 detik)
• Besarnya energi untuk transisi dapat dihitung dari persamaan Planck :

Transisi elektronik
Radiasi Elektromagnetik
V = Wave Number (cm-1)
l = panjang gelombang (nm-1)
C = kecepata cahaya = 3 x 1010 cm/sec.
u = frekuensi (Hz)

Energi foton :

h (Tetapan Planck) = 6.62 x 10- (Ergsec)


27
• Pada spektrofotometri UV-Vis ada beberapa istilah yang digunakan terkait dengan molekul,
yaitu kromofor, auksokrom, efek batokromik atau pergeseran merah, efek hipokromik atau
pergeseran biru, hipsokromik, dan hipokromik.

• Kromofor adalah molekul atau bagian molekul yang mengabsorbsi sinar dengan kuat di
daerah UV-Vis, misalnya heksana, aseton, asetilen, benzena, karbonil, karbondioksida,
karbonmonooksida, gas nitrogen.
Ada 3 jenis kromofor sederhana, yaitu :
· Ikatan ganda antara 2 atom yang tidak memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh : C=C
· Ikatan ganda antara 2 atom yang memiliki pasangan elektron bebas
Contoh : C=O
· Cincin Benzena
Jika beberapa kromofor berhubungan maka absorpsi menjadi lebih kuat dan berpindah ke
panjang gelombang yang lebih panjang.
• Auksokrom adalah gugus fungsi yang mengandung pasangan elektron bebas berikatan
kovalen tunggal, yang terikat pada kromofor yang mengintensifkan absorbsi sinar UV-Vis
pada kromofor tersebut, baik Panjang gelombang maupun intensitasnya, misalnya gugus
hidroksi, amina, halida, alkoksi

• Gugus auksokrom mengandung pasangan elektron bebas yang disebabkan oleh terjadinya
mesomeri kromofor. Yang termasuk dalam gugus auksokrom ini adalah substituen seperti –
OH, -NH2, -NHR dan –NR2. Gugus ini akan memperlebar sistem kromofor dan menggeser
maksimum absorpsi kearah panjang gelombang yang lebih panjang. Gugus auksokrom
tidak menyerap pada panjang gelombang 200-800 nm, namun mempengaruhi spektrum
kromofor dimana auksokrom tersebut terikat.

• Interaksi senyawa organik dengan sinar ultraviolet dan sinar tampak, dapat digunakan
untuk menentukan struktur molekul senyawa organik
Spektrum Elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik dipisahkan dalam beberapa region berdasarkan panjang
gelombang:
• X-ray (0.01-10 nm), sinar tampak (visible) (380-760 nm) dan microwave (1-10cm).
• Sedangkan pada spektrofotometer UV/Vis mengukur pada pada panjang geombang UV
(10-400 nm) dan visible (380-760 nm) dekat daerah infra-red (750-2250 nm)
• Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur
adalah warna komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui
dari larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya.
Warna Komplementer

Warna komplementer adalah


dua warna yang saling
berseberangan (memiliki sudut 180°)
di lingkaran warna.
Dua warna dengan posisi
kontras komplementer
menghasilkan hubungan kontras
paling kuat.
Hubungan antara warna pada sinar tampak dengan
panjang gelombang :
Panjang
Tipe Radiasi Frekuensi (Hz)
Gelombang
gamma-rays 1020-1024 <1 pm
X-rays 1017-1020 1 nm-1 pm
ultraviolet 1015-1017 400 nm-1 nm
visible 4-7.5x1014 750 nm-400 nm
near-infrared 1x1014-4x1014 2.5 µm-750 nm
infrared 1013-1014 25 µm-2.5 µm
microwaves 3x1011-1013 1 mm-25 µm
radio waves <3x1011 >1 mm
Daerah spektrum sinar tampak
Hukum Lambert
Cahaya monokromatis mengenai medium transparan, maka intensitas cahaya yang
diteruskan akan berkurang sesuai dengan ketebalan medium.

It = I0.e-kl

It = Intensitas cahaya yang diteruskan


I0 = Intensitas cahaya masuk pada medium penyerap
k = Tetapan pada panjang gelombang yang digunakan
l = Tebal medium
Adanya interaksi antara foton dengan partikel-partikel pengabsorpsi
mengakibatkan penurunan daya radiasi dari I0 menjadi I.

Transmitan (T) adalah radiasi yang ditransmisikan oleh larutan pengabsorpsi.

𝐈 dan A= 𝐥𝐨𝐠
𝐈𝟎
𝐓= 𝐈
𝐈𝟎
Dinyatakan dalam %
Hukum Beer
Intensitas cahaya monokromatis yang masuk akan berkurang secara eksponensial
dengan bertambahnya konsentrasi larutan pengadsorpsi secara linier.

It = I0.e-kc

It = intensitas cahaya yang diteruskan


I0 = intensitas cahaya masuk pada medium penyerap
k = tetapan pada panjang gelombang yang digunakan
c = konsentrasi sampel
Persamaan Lambert-Beer
𝐈𝟎
𝐥𝐨𝐠 = 𝐚. 𝐛. 𝐜
𝐈
It = intensitas cahaya yang diteruskan
I0 = intensitas cahaya masuk pada medium penyerap
a = absorptivitas molar
b = tebal sel
c = konsentrasi sampel
Pendekatan Hukum Lambert-Beer
Radiasi sinar
datang
A
λ serapan
maksimum

Intensitas radiasi
λ
sinar datang tidak
terlalu besar Radiasi sinar datang harus tegak
lurus dengan permukaan
sampel

Pengukuran dilakukan
pada panjang
gelombang serapan
maksimum
ANALISIS SPEKTROMETRI
Sumber Radiasi/ Sumber Cahaya

Komponen Lampu
 Spektrofotometer UV
1. Lampu Gas hidrogen
2. Lampu Merkuri
 Spektrofotometer Visible
Lampu Tungsen
Skema monokromator
prisma (Pecsok,150)

27
Komponen : sample cells

 Sample cells (kuvet)


 Spektrofotometer UV
Quartz (crystalline silica)
 Spektrofotometer Visible
Glass
Detektor
• Fungsinya adalah mengabsorpsi foton yang menumbuknya dan mengubahnya
menjadi kuantitas yang dapat diukur seperti arus listrik atau perubahan suhu.
• Sebagian besar detektor modern mengubah energi foton menjadi sinyal listrik
yang segera mengaktifkan meteran/recorder.
• Syarat detektor:
a. Sensitivitas tinggi sehingga daya radiasi yang kecil dapat terdeteksi.
b. Waktu response yang singkat
c. Stabil.
d. Sinyal elektronik yang dihasilkan mudah diperkuat sehingga dapat dipakai
untuk mengoperasikan alat pembaca hasil pengukuran

Contoh: Photoelectric detector (Jumlah arus listrik yang dibangkitkan berbanding


lurus dengan daya radiasi foton yang terabsorpsi)
4. Detektor

Photovoltaic

Phototube

Diode array
Absorpsi sinar oleh analit
Hukum Lambert-
Beer
𝐀 = 𝐚. 𝐛. 𝐜 sebanding dengan konsentrasi
analit
Konsentras Absorbansi Kurva Kalibrasi
i (ppm) (-log I/I0) 0.7
0 0,005

Absorbansi (-log I/I0)


0,5 0,048 0.5 Absorbansi
1 0,101 sampel tidak
1,5 0,15 0.3 diketahui

2 0,203 Konsentrasi

2,5 0,25 0.1 sampel tidak


diketahui
3 0,3
-0.1 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7
3,5 0,35 Konsentrasi (ppm)

Kurva kalibrasi yang tidak memenuhi


hukum Lambert-Beer

Konsentrasi dimana hukum Konsentrasi dimana hukum


Lambert-Beer berlaku Lambert-Beer tidak
berlaku
Kurva Kalibrasi Standar Terpisah/Kurva
Eksternal Standar
Kurva Kalibrasi
0.35
Absorbansi (-log I/I0)
Garis regresi linier
0.15 Persamaan regresi linier
y = bx
-0.05
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Konsentrasi (ppm)

∆ ∆y Persamaan regresi linier


b=
∆x y ∆x y = a + bx
a
Dasar pengukuran Spektrofotometer
Hukum Lambert Beer – hubungan linear antara absorbansi
dengan konsentrasi zat yang diserap

A = abc
A : absorbance

“a” is molar absorptivity dalam


L/[(mole)(cm)]

“b” : panjang kuvet dalam cm


Diameter kuvet atau tempat sampel = jarak cahaya
yang melalui sampel yang diserap

“c” konsentrasi sampel dalam (mol/L)


Hubungan Transmitansi dan Absorbansi
Transmitansi :
T = I/Io
I : intensitas cahaya setelah melewati sampel
Io : intensitas cahaya awal

Hubungan Absorbansi dengan %T :


A = -logT = -log(I/ Io)

T= (I/Io) = 10-A

%T = (I/Io) x 100

A = -logT = log(1/T)
Interaksi antara sinar dan zat

• Dalam teori : transisi elektronik tunggal memberikan garis tunggal yang tajam
pada spektra serapan. Ini hanya berlaku untuk molekul dalam bentuk gas atau
untuk atom dimana transisi selain elektronik ditekan.
• Untuk molekul dalam larutan, terlihat adanya pita serapan yang lebar pada
spektra UV yang disebabkan oleh berbagai jenis transisi (elektronik, vibrasi, dan
rotasi) yang saling berhubungan, dan karena interaksi solut-pelarut.
Komponen Grafik • Spektrum UV-Vis digambarkan dalam
bentuk dua dimensi, dengan absis
merupakan Panjang gelombang dan ordinat
merupakan absorban (serapan) . Umumnya
spektrum UV-Vis berbentuk pita lebar, pita
melebar dari spektrum UV-Vis disebabkan
karena energi yang diabsorbsi selain
menyebabkan transisi elektronik terjadi pula
transisi rotasi elektron dan vibrasi elektron
ikatan dalam molekul.

• Perbedaan energi transisi-transisi ini kecil,


dan transisi dapat terjadi dari keadaan dasar
mana saja ke keadaan transisi yang mana
saja, akibatnya maka diperoleh pita yang
lebar.

Anda mungkin juga menyukai