Oleh :
Carla Kania Norman
214121126
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa karna
berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu
tugas keperawatan jiwa yang berjudul “Asuhan Keperawatan Psikososial Ansietas
Pada Nn.D dengan Tumor Payudara”
Penulis menyadari bahwa penyusunan Asuhan Keperawatan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak. Harapan penulis semoga Asuhan Keperawatan dengan
Gangguan Psikososial ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi seluruh pembaca.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................4
A. Konsep dasar Ansietas........................................................................................4
1. Definisi Ansietas..............................................................................................4
2. Etiologi Ansietas..............................................................................................5
3. Tingkat Ansietas..............................................................................................6
4. Gejala Klinis Ansietas......................................................................................7
5. Mekanisme Koping.........................................................................................7
B. Konsep Asuhan Keperawatan...........................................................................10
1. Pengkajian.....................................................................................................10
2. Diagnosa Keperawatan.................................................................................16
3. Intervensi Keperawatan................................................................................16
BAB III ANALISA KASUS.....................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................37
Daftar Pustaka...........................................................................................................39
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan fisik dan masalah kesehatan jiwa sering kali berjalan
beriringan pada saat individu mengalami kesehatan fisik, pada saat yang sama
memungkin individu tersebut juga mengalami masalah kesehatan jiwa tetapi
seiring kali tidak mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan dengan baik.
Asuhan keperawatan diera globalisasi ini harus didasarkan pada satu konsep
yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosiokultural dan spritual. Masalah
kesehatan fisik menjadi ancaman kesehatan masyarakat terutama pada penderita
kista ovarium. Dengan masalah kesehatan fisik pasien mengalami ansietas
(Seaton,2018).
Kesehatan jiwa menurut Word Health Organization (WHO) merupakan
berbagai karekteristik yang mengambakan keselarasan dan keseimbangan
kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadianya.keperawatan jiwa
memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, kembang, memiliki
persepsi sesuai kenyataan, dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan
(Pitter, 2021).Modrenisasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan
tentang cara berpikir dalam pola hidup masyarakat sehingga perubahan tersebut
membawa pada konsekuensi dibidang kesehatan terutama kesehatan jiwa berupa
respon yang maldaptif. Stress merupakan gangguan kesehatan jiwa yang tidak
dapat dihindari, karena merupakan bagian dari kehidupan (Kumar, Rinwa, Kaur
& Machawal, 2020).
Respon individu terhadap ansietas mempunyai rentang antara adaptif sampai
maladaptif. Respon adaftif identik dengan reaksi yang bersifat destruktif. Reaksi
yang bersifat kontruktif menunjukkan sikap optimis dan berusaha memahami
terhadap perubahan perubahan yang terjadi baik perubahan fisik maupun efektif.
(Stuart, 2018).
1
2
B. Rumusan masalah
Berdasakan uraian latar belakang diatas maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut: “Asuhan Keperawatan psikososial ansietas pada Nn.D
dengan tumor payudara”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar penulis mampu melaksanakan dan menerapkan Asuhan
Keperawatan psikososial ansietas pada Nn.D dengan tumor payudara.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada Nn.D dengan ansietas.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Nn.D dengan ansietas.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Nn.D dengan
ansietas.
d. Mampu melakukan implementasi pada Nn.D dengan ansietas.
3
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi kegiatan belajar mengajar
Diharapkan dapat dijadikan masukan untuk menambah dan meningkatkan
pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa keperawatan serta pembaca pada
umumnya dalam memberikan asuhan keperawatan.
2. Bagi praktik keperawatan
Diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan
berpikir kritis dalam melakukan asuhan terhadap klien khususnya dengan
prioritas masalah kebutuhan rasa aman.
3. Bagi kebutuhan klien
Diharapkan menambah wawasan dan informasi dalam mengatasi dan
mengurangi rasa cemas yang muncul akibat dari penyakit yang diderita.
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
5
c. Ansietas Berat
Terjadi ditandai dengan penurunan yang signifikan dilapang persepsi.
Ansietas jenis ini cenderung memfokuskan pada hal detail dan tidak
berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi
ansietas dan banyak arahan yag dibutuhkan untuk focus pada area lain.
d. Panik
Panik dikaitkan dengan rasa takut dan terror. Pada sebagian orang yang
mengalami kepanikan tidak dapat melakukan hal-hal bahkan dengan
arahan. Gejala panic yang sering muncul adalah peningkatan aktivitas
motorik, penurunan kemampuan untuk berhubungan dnegan orang lain,
persepsi yang menyempit dan kehilangn pemikiran yang rasional. Tingkat
ansietas ini tidak dapat bertahan tanpa batas waktu, karena tidak
kompatibel dengan kehidupan. Kondisi panic yang berkepanjangan akan
mengakibatkan kelelahan dan kematian, tetapi panic dapat diobati dengan
aman dan efektif.
4. Gejala Klinis Ansietas
Keluhan yang sering dotemukan pada seseorang yang mengalami ansietas
antara lain sebagai berikut (Universitas Indonesia, 2016) :
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, dan mudah
tersinggung.
b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, dan mudah terkejut.
c. Takut sendirian,takut pada keramaian, dan banyak orang.
d. Gangguan pola tidur dan muncul mimpi menegangkan
e. Keluhan somatic, misalnya terjadi rasa sakit pada otot dan tulang,
pendengaran berdengung (tiritus, berdebar-debar, sesak napas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, dan sakit kepala)
8
5. Mekanisme Koping
Ketika pasien mengalami ansietas, individu menggunakan
bermacammacammekanisme koping untuk mencoba mengatasinya. Dalam
bentuk ringan ansietas bentuk ringan ansietas dapat di atasi dengan menangis,
tertawa, tidur, olahraga atau merokok. Bila terjadi ansietas berat sampai panik
akan terjadi ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif
merupakan penyebab utama perilaku yang patologis, individu akan
menggunakan energy yang lebih besar untuk dapat mengatasi ancaman
tersebut. Mekanisme koping untuk mengatasi ansietas adalah:
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas (task oriented reaction) Merupakan
pemecahan masalah secara sadar yang digunakan untuk menanggulangi
ancaman stressor yang ada secara realistis yaitu:
1) Perilaku menyerang (Agresif) Biasanya digunakan individu untuk
mengatasi rintangan agar memenuhi kebutuhan.
2) Perilaku menarik diri Digunakan untuk menghilangkan sumber
ancaman baik secara fisik maupun psikologis.Perilaku kompromi
Digunakan untuk merubah tujuan yang akan dilakukan atau
mengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai tujuan
b. Mekanisme pertahanan ego (Ego oriented reaction) Mekanisme ini
membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang yang digunakan untuk
melindungi diri dan dilakukan secara sadar untuk mempertahankan
keseimbangan. Mekanisme pertahanan ego:
1) Disosiasi adalah pemisahan dari proses mental atau perilaku dari
kesadaran atau identitasnya.
2) Identifikasi (identification) adalah proses dimana seseorang untuk
menjadi yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/meniru
pikiranpikiran, perilaku dan selera orang tersebut.
9
Pernafasan
Napas cepat.
Pernapasan dangkal.
Rasa tertekan pada dada.
Pembengkakan pada tenggorokan.
Rasa tercekik.
Terengah-engah.
Neuromuskular
Peningkatan reflek.
Reaksi kejutan.
Insomnia.
Ketakutan.
Gelisah.
Wajah tegang.
Kelemahan secara umum.
Gerakan lambat.
Gerakan yang janggal.
Gastrointestinal
13
Perkemihan
Tidak dapat menahan kencing.
Sering kencing.
Kulit
Rasa terbakar pada mukosa.
Berkeringat banyak pada telapak
tangan.
Gatal-gatal.
Perasaan panas atau dingin pada
kulit.
Muka pucat dan bekeringat diseluruh
tubuh
Menarik diri.
Menghindar.
Terhambat melakukan aktifitas.
Kognitif
Gangguan perhatian.
Konsentrasi hilang.
Pelupa.
Salah tafsir.
Adanya bloking pada pikiran.
Menurunnya lahan persepsi.
Kreatif dan produktif menurun.
Bingung.
Khawatir yang berlebihan.
Hilang menilai objektifitas.
Takut akan kehilangan kendali.
Takut yang berlebihan.
Afektif
Mudah terganggu.
Tidak sabar.
Gelisah.
Tegang.
Nerveus.
Ketakutan.
Alarm.
Tremor.
Gugup.
Gelisah.
6) Sumber Koping
15
Tujuan :
1) Klien mampu mengenal pengertian penyebab tanda gejala dan akibat
2) Klien mampu mengetahui cara mengatasi ansietas
3) Klien mampu mengatasi ansietas dengan melakukan latihan relaksasi
tarik nafas dalam
4) Klien mampu mengatasi ansietas dengan melakukan latihan distraksi
5) Klien mampu mengatasi ansietas dengan melakukan hipnotis lima jari
6) Klien mampu merasakan manfaat dari latihan yang dilakukan
7) Klien mampu membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan
Tindakan :
1) Kaji tanda dan gejala ansietas dan kemampuan klien mengurangi
kecemasan
2) Jelaskan tanda dan gejala, penyebab dan akibat dari kecemasan
3) Latihan cara mengatasi kecemasan :
a) Teknik relaksasi napas dalam
b) Distraksi : bercakap-cakap hal positif
c) Hipnotis 5 jari fokus padahal-hal yang positif
4) Bantu klien melakukan latihan sesuai dengan jadwal kegiatan
BAB III
ANALISA KASUS
B. Keluhan Utama :
Nn.D mengatakan merasa cemas menghadapi penyakitnya dan harus dilakukan
operasi
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis pernikahan
: Orang yang tinggal serumah
: Klien
F. Pengkajian Fisik
1. Tanda Vital
TD : 110/0 mmHg R : 20 x/mnt
Nadi : 80 x/mnt Suhu : 36,2ᵒC
2. Ukur
BB : 48 Kg TB : 154 Cm
3. Keluhan Fisik
Nn.D mengatakan terkadang merasakan lemas dan sakit dibagian
payudaranya.
G. Pengkajian Psikologis
1. Status Emosi
a. Perasaan hari ini : (gelisah/curiga/tidak berdaya)
Klien mengatakan gelisah karena terdapat tumor di payudaranya dan harus
dilakukan operasi
b. Ekspresi emosi : (stabil/tidak stabil selama interaksi)
19
H. Pengkajian Sosial
1. Pendidikan dan Pekerjaan :
Klien mengatakan pendidikan terakhirnya SMA dan klien bekerja sebagai
pegawai swasta.
2. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
20
I. Pengkajian Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan :
Klien beragama Islam, klien dapat mengikuti nilai dan norma yang
berlaku di lingkungannya dengan baik
2. Kegiatan Ibadah :
Klien mengatakan sholat lima waktu walaupun dengan kodisinya saat ini,
dan berharap diberi kesembuhan atas penyakitnya.
3. Hambatan/Kesulitan dalam kegiatan spiritual :
Tidak ada
J. Pengetahuan
1. Pengetahuan tentang masalah yang dihadapi :
Klien mengatakan mengetahui tentang masalah yang sedang dihadapinya
tetapi klien merasa cemas dan gelisah terhadap penyakitnya
2. Pengetahuan tentang Cara menyelesaikan masalah :
Ketika merasa cemas ataupun gelisah mengahadapi masalahnya saat ini
klien selalu berdzikir untuk menenangkan hatinya.
21
DO :
a. Klien tampak gelisah
b. Klien tampak cemas
c. Sulit tidur
d. Tekanan darah 110/70 mmHg
L. Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
22
3. Setelah 1x15 menit, klien SP2 : evaluasi asesmen ansietas, 3. Didapatkannya cara lain
mampu: manfaat teknik relaksasi dan yang sehat yang akan
1. Mendemonstrasikan latihan hipnotis diri sendiri membantu klien untuk
teknik nafas dalam (latihan 5 jari) dan kegiatan mencari cara yang adaptif
dengan benar untuk spiritual dalam mengurangi atau
mengurangi ansietas 1. Pertahankan rasa percaya pasien menghilangkan
2. Menjelaskan teknik a) Mengucapk ansietasnya
distraksi dan cara an salam dan memberi
spiritual untuk motivasi
menurunkan ansietas b) Asesmen
3. Mampu ulang ansietas dan
mendemonstrasikan kemampuan melakukan
teknik hipnotis 5 jari teknik relaksasi
2. Membuat kontrak ulang: latihan
pengendalian ansietas
3. Latihan hipnotis diri sendiri (lima
jari) dan kegiatan spiritual
N. Implementasi Dan Evaluasi Tindakan Keperawatan
DS : S:
- Klien mengatakan merasa - Klien mampu mengenal
cemas dengan kondisinya ansietasnya
saat ini - Klien menyebutkan penyebab
- Klien mengatakan merasa terjadinya cemas
khawatir akan - Klien menyebutkan akibat dari
penyakitnya cemas
- Klien mengatakan takut - Klien masih merasa khawatir
dan bingung dengan dengan kondisinya
kondisinya O:
- Klien mengatakan kaget - Klien mampu mengatasi
dengan penyakit yang ansietas dengan tekhnik
dideritanya relaksasi nafas dalam
- Klien merasa lemas - Klien sedikit tampak rileks
- Gelisah berkurang
DO : A: masalah teratasi sebagian
- Klien tampak tegang P: lanjutkan intervensi SP2
- Klien tampak gelisah
- Sesekali sulit tidur
Diagnosa: Ansietas
Implementasi
1. membina hubungan saling
percaya
a.
terapeutik,
memperkenalkan diri,
panggil pasien sesuai
nama panggilan yang
disukai
b.
interaksi: melatih
pengendalian ansietas
agar proses
penyembuhan lebih
cepat
2. Membuat kontrak (inform
consent) dua kali pertemuan
latihan pengendalian
ansietas
3. Membantu pasien mengenal
ansietas:
a.
mengidentifikasi dan
menguraikan
perasaannya.
b.
mengenal penyebab
ansietas
26
c.
menyadari perilaku
akibat ansietas
4. Melatih teknik relaksasi:
a. Tarik napas dalam
b. Mengerutkan dan
mengendurkan otot-
otot (distraksi)
DS: S:
- Klien mengatakan rasa - Klien mampu mengulang
khawatir dengan latihan SP1
kondisinya berkurang - Klien mampu melakukan
- Klien mengatakan rasa latihan distraksi hipnotis 5 jari
takutnya berkurang dan - Klien dapat mengerti untuk
sudah lebih menerima kegiatan spiritual yang akan
keadaannya dilakukan
DO: O:
- Gelisah berkurang - Klien tampak rileks
- Tampak sedikit lebih - Klien mampu mengikuti
rileks latihan yang diajarkan
- Masih sesekali sulit tidur A: masalah teratasi
Diagnose: Ansietas P: hentikan intervensi
Implementasi:
1.
percaya pasien
27
Pada BAB ini penulis akan membahas tentang adanya kesesuaian maupun
kesenjangan antara teori dengan asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien
dengan gangguan psikososial ansietas. Asuhan Keperawatan meliputi tahapan
pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi serta
dokumentasi keperawatan.
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada tahap pertama dimana penulis mendapatkan
data langsung dari klien secara sistematis. Catatan keperawatan yang didalamnya
terdapat data objektif dan subjektif.
Secara teori data yang didapatkan menurut (PPNI, 2016) yang dapat muncul
pada klien dengan ansietas yaitu:
Gejala dan tanda mayor ansietas
a. Subjektif : merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi, sulit berkonsentrasi
b. Objektuf : tampak gelisah, tampak tegang, dan sulit tidur
Gejala dan tanda minor ansietas
a. Subjektif : mengeluh pusing, anoreksia, palpitasi, merasa tidak berdaya
b. Objektif : frekuensi napas meningkat, frekuensi nadi meningkat, tekanan darah
meningkat, diaphoresis, tremor, muka tampak pucat, suara bergetar, kontak
mata buruk, sering berkemih, berorientasi pada masa lalu
Berdasarkan data yang ditemukan pada pengkajian diatas penulis mendapat
kesesuaian antara teori dan kasus selama proses melakukan pengkajian. Data yang
didapat oleh penulis selama pengkajian hanya beberapa yang ditemukan pada
klien dimana klien merasa cemas, khawatir, takut, bingung dan tampak gelisah.
29
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakan setelah dilakukan pengkajian,
penulis menemukan kesesuaian antara teori dan kasus. Diagnosa yang terdapat
pada teori sesuai dengan Standar Asuhan Keperawatan (SAK), diagnosa yang
terdapat dalam teori ada satu diagnosa yaitu ansietas, sedangkan diagnosa yang
muncul dalam kasus penulis menemukan satu diagnosa yaitu ansietas. Penegakan
diagnosa ansietas pada Nn.D didukung dengan data subjektif klien yang
mengatakan dirinya merasa cemas dengan kondisinya saat ini karena penyakit
yang dideritanya yaitu tumor payudara dan harus dilakukan tindakan operasi,
klien mengatakan merasa khawatir akan penyakitnya, klien merasa bingung, takut
dan gelisah, kemudian di temukan data objektif dimana klien terlihat gelisah dan
cemas.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa diagnosa yang diangkat sesuai dengan teori
tentang ansietas, dimana ansietas merupakan hal yang lazim dialami seseorang
dan berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Ansietas atau
kecemasan adalah suatu kondisi emosi yang menimbulkan ketidaknyamanan
ditandai dengan perasaan khawatir, kegelisahan dan ketakutan sehingga dapat
mengganggu kehidupan (Dona Fitri Anisa, 2016).
3. Intervensi Keperawatan
Setelah dilakukan diagnosa, penulis kemudian menetukan perencanaan.
Perencanaan yang disusun pada kasus mengacu pada intervensi keperawatan yang
dimana terdapat kesesuaian antara teori dengan kasus pada Nn.D. Dimana tujuan
tindakan keperawatan untuk klien ansietas adalah klien mengenal ansietas,
mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi, memperagakan dan menggunakan
tehnik relaksasi untuk mengatasi ansietas. Kriteria hasil/evaluasi yaitu klien
mampu mengenal ansietas, mengenal ansietas melalui tehnik relaksasi,
memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi ansietas.
Sedangkan tindakan keperawatan yang pertama
30
4. Implementasi
Menurut Damayanti (2014), implementasi keperawatan merupakan tindakan
yang disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan yang telah disusun
sebelumnya berdasarkan prioritas yang telah dibuat dimana tindakan yang
diberikan mencakup tindakan mandiri maupun kolaboratif.
31
5. Evaluasi
Hasil evaluasi dari pelaksanaan asuhan keperawatan psikososial pada Nn.D
tanggal 25 Desember 2021 sampai dengan 26 Desember 2021 ansietas yang
dialami oleh Nn.D mengalami penurunan. Saat diajak bicara klien mampu
mengenal ansietas yang dialaminya dan mampu mengungkapkan penyebab
kecemasannya, apabila klien merasa cemas klien sudah mampu mempraktikkan
tarik napas dalam dan hipnosis 5 jari agar ansietasnya menurun. Kemudian sesuai
hasil yang diharapkan bahwa setelah diberikan implementasi klien mengalami
perubahan dengan tanda-tanda klien tampak rileks, gelisah menurun, tidak
khawatir lagi dan pasien terlihat lebih tenang.
Rencana tindak lanjut yang dilakukan adalah pertahankan untuk dapat
membina hubungan saling percaya dengan klien, pertahankan apa yang sudah
32
diajarkan pada klien, pastikan klien dapat mengatasi ansietas dengan cara-cara
yang sudah diajarkan oleh penulis terutama dengan cara teknik relaksasi napas
dalam dan terapi hipnosis 5 jari.
Dalam melakukan evaluasi penulis berpedoman pada tujuan dan kriteria
hasil yang sudah ditentukan pada saat menetapkan perencanaan sehingga dapat
mempermudah dalam melakukan evaluasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kasus asuhan keperawatan pada Nn.D dengan masalah
psikososial ansietas dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pada saat pengkajian dengan tanda dan gejala yang sesuai dengan teori
yaitu data subjektif: merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang dihadapi, sulit berkonsentrasi. Data objektif: klien tampak
gelisah, tampak tegang, dan sulit tidur.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan utama pada klien dengan ansietas karena situasi
yang sedang dialami yaitu tumor payudara. Hal ini didukung dengan dengan
data subjektif dan objektif yang muncul pada klien.
3. Intervensi
Perencanaan yang dilakukan pada Nn.D telah disesuaikan dengan data
kondisi klien saat ini dan sesuai dengan SAK sehingga perencanaan tindakan
dibuat berdasarkan apa yang terjadi pada klien saat ini
4. Implementasi
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada klien sesuai dengan
perencanaan asuhan keperawatan yang telah disusun sebelumnya.
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan yang dilakukan menggunakan metode subyektif,
obyektif, assessment dan planning dengan hasil bahwa asuhan keperawatan
yang di berikan memberikan dampak positif bagi kondisi klien yaitu adanya
penurunan tanda dan gejala ansietas yang dialami oleh klien.
34
B. Saran
Diharapkan asuhan keperawatan yang di berikan kepada klien dapat
berdampak bagi kesehatan klien terutama untuk perencanaan dan implementasi
yang telah di berikan selalu di aplikasikan oleh klien untuk mengurangi
kecemasan yang dialami oleh klien.
Daftar Pustaka