Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA RAINAWE CUP

BAB I
UMUM
Pasal 1
Perturan ini mengatur penyelenggaraan sepak pertandingan bola memperebutkan RAINAWE CUP /
PIALA RAINAWE di Namfalus
Pasal 2
Peraturan pertandingan RAINAWE CUP semuanya mengacu pada AD dan ART PSSI serta
peraturan-peraturan AFC dan FIFA.
Pasal 3
Pertandingan sepak bola memperebutkan RAINAWE CUP ini diikuti oleh kesebelasan-kesebelasan
yang berada di kecamatan Kobalima, Malaka Tengah, Malaka Timur dan kecamatan-kecamatan se
Kabupaten Belu serta kabupaten lainnya di willayan NKRI yang di undang dengan total peserta
sebanyak 20 kesebelasan.
BAB II
PENYELENGGARAAN PERTANDINGAN DAN PENGAWAS
Pasal 4
a. Penyelenggaraan pertandingan RAINAWE CUP adalah Himpunan Masyarakat Peduli Rainawe
(Himpera), Ikatan Keluarga Rainawe (Ikara), Ikatan Mahasiswa Pelajar Rainawe (Impera) dengan di
handel oleh Perintis dan pemilik ivent Albert S. Mali, S.Pd dan Hilarius Laran, S.Pd.
b. Semua pertandingan sepak bola dalam kejuaraan ini berada dalam pengawasan pegda
PSSI NTT sesuai dengan pasal 12 ayat 2 PP PSSI
Pasal 5
TEMPAT DAN SISTEM PERTANDINGAN
a. Tempat pertandingan dilaksanakan di stadion Namfalus Desa Rainawe kecamatan Kobalima
b. Peserta di bagi dalam 4 pool untuk babak penyisian (pool A, B, C dan D).
c. Sistem pertandingan setengah kompetisi untuk babak penyisian dimana juara dan runner up
tiap pool maju ke babak 8 besar.
d. Pada babak 8 besar dipakai sistem gugur yang diatur sebagai
berikut Juara pool A vs Runner Up pool C (pool O)
Juara pool B vs Runner Up pool D (pool P)
Juara pool C vs Runner Up pool A (pool Q)
Juara pool D vs Runner Up pool B (pool R)
e. Pemenang di babak 8 besar ke semi semifinal dengan diatur sebagai
berikut Pemenang pool O vs Pemenang pool R
Pemenang pool P vs Pemenang pool Q
f. Pemenang di babak semifinal masuk ke babak FINAL.
g. Yang kalah di babak semifinal memperebutkan posisi III
dan IV.
Pasal 6
PENUNDAAN ACARA PERTANDINGAN
Penundaan suatu acara pertandingan tidak diperkenaankan, kecuali hal ini disebabkan oleh karena
suatu sebab yang mendadak dan tidak bisa diatasi serta diluar kemampuan kesebelasan yang
bersangkutan dengan pembuktian yang sah antara lain :
a. Force Majure (Bencana alam)
b. Teknis pertandingan yang tidak mungkin dilaksanakan.
c. Larangan dari yang berwajib untuk kepentingan
keamanan. Pasal 7
FORMULIR PERTANDINGAN
Panitia menyiapkan formulir pertandingan yang harus diisi :
a. Pemain-pemain yang diturunkan dalam pertandingan tersebut menurut posisi termasuk
pemain pengganti.
b. Formulir berita acara pertandingan yang harus ditandatangani kapten kedua kesebelasan
yang bertanding, wasit yang memimpin pertandingan dan inspektur pertandingan.
c. Kekurangan tanda tangan dari salah satu kapten atau kedua kapten kesebelasan yang
bertanding tidak mempengaruhi hasil pertandingan.
BAB III
PERATURAN PERMAINAN, PERWASITAN, PP DAN PEMAIN
Pasal 8
Semua peraturan pertandingan mengacu pada peraturan PPSI
Pasal 9
Perwasitan
1. Pertandingan-pertandingan pada turnamen ini dipimpin oleh wasit yang ditunjuk oleh
panitia pelaksana.
2. Jika wasit yang ditugaskan memimpin pertandingan tidak hadir maka, kedudukannya diganti
oleh penjaga garis I.
3. Jika wasit dan penjaga garis tidak hadir maka (Pengawas Pertandingan) PP dapat
menunjuk wasit dan memberitahukan kepada panitia dan official kedua kesebelasan.
4. Jika kedua kesebelasan tidak menyetujui maka diaggap melakukan pemogokan dan
dikenakan sanksi.
5. Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, baik selama
pertandingan maupun diluar pertandingan.
6. Wasit harus tegas, sopan, jujur dan mengabdi pada kebenaran, tidak berpihak, tidak punya
rasa takut, sabar dan penuh kebijakan pada saat mengambil keputusan.
7. Setiap pemain diwajibkan untuk memakai pelindung tulang kering dan kalau tidak pakai
tidak diperkenankan untuk bertanding.
Pasal 10
Pengawas Pertandingan
Pengawas pertandingan bertanggung jawab atas kelancaran dan tertip jalannya pertandingan, kalau
perlu memberikan saran dan pendapat kepada wasit pada hal-hal serius.
Pasal 11
Pemain
1. Pemain-pemain yang diikutsertakan dalam turnamen ini adalah pemain yang terdaftar dalam
kesebelasan yang diundang dengan memasukan daftar nama pemain yang dilengkapi dengan
pas foto masing-masing 2 lembar yang telah disahkan oleh panitia.
2. Tiap kesebelasan berhak mendaftarkan pemain sebanyak 22 orang.
3. Pemain yang mewakili suatu kesebelasan tidak diperbolehkan bermain untuk kesebelasan lain.
4. Penentuan sah atau tidaknya seorang pemain ditentukan oleh panitia penyelenggara dengan
memperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku.
Pasal 12
Pakaian Kesebelasan
1. Setiap kesebelasan yang turut dalam turnamen ini mendaftarkan pakaian yang
digunakan sediktnya dua warna. Panitia menyiapkan pakaian pengganti apa bila kedua
kesebelasan menggunakan pakaian yang sama warnanya.
2. Pakaian kesebelasan harus bernomor puggung sekurang-kurangnya 25 cm yang jelas angkanya.
3. Pemain tidak boleh mempunyai nomor punggung yang sama, kalau ada salah satunya
harus keluar.
4. Penjaga gawang tidak boleh memakai pakaian yang sama dengan wasit.
5. Apabila dalam pertandingan kedua kesebelasan yang bertanding mempunyai seragam
yang sama, maka kesebelasan yang disebutkan paling akhir harus menggantikan kostumnya.
6. Kostum setiap kesebelasan harus seragam dari kaos kaki, celana, dan baju.
Pasal 13
Lama Pertandingan, Jumlah Pergantian, dan Ketentuan
Pertandingan
1. Pada babak penyisihan sehari berlangsung dau kali pertandingan :
a. Pertandingan pertama dimulai tepat jam 15 : 00 wita. (jam 3 sore).
b. Pertandingan kedua dimulai tepat jam 16 : 25 wita. (jam 4 : 25 sore).
c. Toleransi keterlambatan 10 menit.
d. Pertandingan pada babak penyisihan berlangsung 2 X 35 menit, dengan waktu istrahat 7 – 10
menit, sedangkan babak delapan besar berlangsung 2 X 45 menit dengan waktu istrahat 10 – 15
menit.
2. Pada babak delapan besar berlangsung dua pertandingan setiap hari, semifinal dan
final berlangsung satu pertandingan.
3. Jika satu pertandingan dihentikan karena sesuatu hal yang tidak dapat diselesaikan, maka
pertandingan akan dilanjutkan pada waktu yang ditentukan oleh panitia dengan sisa waktu
pertandingan dihentikan. Namun jika pertandingan dihentikan atau terhenti pada sisa waktu 5
menit untuk penyisihan dan delapan besar, sedangkan 7 menit untuk semi dan final, maka
pertandingan dinyatakan telah selesai dan tidak diulang lagi.
4. Pemain yang didaftarkan berjumlah 20 orang dengan 11 pemain inti dan 7 pemain
cadangan dimana pemain tersebut tercantum pada pasal 11 peraturan ini.
5. Jumlah pemain minimal yang diperbolehkan dalam suatu pertandingan sebanyak 7
pemain apabila kurang dinyatakan WO.
6. Selama pertandingan berlangsung diperkenankan mengadakan pergantian pemain sebanyak
5 (lima) orang.
Pasal 14
Pemogokan
Jika ada kesebelasan yang tidak mau melanjutkan pertandingan, maka wasit akan memberikan
kesempatan 5 menit untuk melanjutkan pertandingan. Jika telah lewat waktunya dan kesebelasan
tersebut tetap tidak mau melanjutkan pertandingan maka :
1. Jika menderita kalah, maka kekalahan di tambah 3 gol
2. Jika menang maka kemenangan dihapus dan diganti dengan kekalahan 0-3.
3. Dikurangi nilai 3 dari nilai yang telah dikumpulkan khususnya pada babak
setengah kompetisi/penyisihan.
Pasal 15
Pengunduran Diri
1. Kesebelasan yang telah mendaftar dan mengikuti pertemuam teknik tidak
diperkenankan mengundurkan diri
2. Kesebelasan yang mengundurkan diri pada saat pertandingan tidak akan diundang untuk
RAINAWE CUP berikutnya dan seterusnya. Ini berlaku untuk pemain dan official yang terlibat
dalam kesebelasan tersebut dan akan direkomendasikan Klub (pemain dan Pengurus) ke PSKK
untuk diambil tindakan.
3. Dalam hal pengunduran diri pada saat turnamen berlangsung, maka :
a. Apabila pengunduran diri tersebut pada sebagian dari babak/putaran pertama, maka
perhitungan nilai yang telah diperoleh lawan tandingnya dibatalkan dan dianggap tidak ada.
b. Apabila pengunduran diri tersebut pada saat selesainya babak penyisihan maka perhitunga
nilai yang diperoleh lawannya tetap ada untuk menentukan urutan kedudukannya.
BAB IV
PERPANJANGAN WAKTU DAN PINALTI
Pasal 16
Perpanjangan Waktu
1. Untuk babak delapan besar, jika hasil pertandingan seri, maka langsung dilanjutkan dengan
adu tendangan pinalti.
2. Untuk babak semifinal dan final jika dalam waktu normal hasil pertandingan seri akan
dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 X 15 menit, jika hasil pertandingan masih seri akan
dilanjutkan dengan adu tendangan pinalti.
3. Jika akan diadakan perpanjangan waktu dan adu tendangan pinalti namun hari telah gelap,
maka untuk menentukan kemenangan dilanjutkan keesokan harinya melalui undian yang
disaksikan oleh pelatih dan kapten kedua tim.
Pasal 17
Tendangan Pinalti
Apabila sampai dengan akhir perpanjangan waktu dan tidak ada pemenang, maka pertandingan
dilanjutkan dengan adu pinalti.
1. Tiap kesebelasan mengambil 5 (lima) kali tendangan dari titik hukuman
2. Jika kelima penendang telah selesai dan hasil akhirnya sama, maka akan ditambah 1
(satu) penendang lagi sampai ada selisih
3. Kesebelasan yang memasukan gol terbanyak ditetapkan sebagai pemenang
pasal 18
Penentuan Urutan Kedudukan
Urutan kedudukan dalam babak penyisihan :
1. Pengumpulan angka (poin) kemenangan yang diperoleh setiap kesebelasan dari
jumlah pertandingan yang sudah dimainkan.
2. Perhitungan angka kemenangan diperoleh dari setiap kemenangan angka 3, seri angka 1
dan kalah angka 0.
3. Jika sampai akhir pertandingan terdapat 2 (dua) atau lebih kesebelasan yang nilainya
sama, maka untuk menentukan urutan kedudukan sebagai berikut :
1. Jumlah gol memasukan dikurangi kemasukan (selisih gol plus)
2. Jika masih sama maka urutan kedudukannya ditentukan oleh kesebelasan yang mempunyai
gol memasukan terbanyak
3. Kalau masih sama maka dilihat head to head (hasil pertemuan kedua team)
4. Jika masih sama kedudukannya ditentukan dengan adu tendangan pinalti dengan
waktu ditentukan oleh panitia.
Pasal 19
Tata Cara Protes
Protes dimaksud harus dilakukan dengan tata cara sebagai berikut
1. Protes dicantumkan dalam formulir laporan pertandingan oleh manager atau pelatih
2. Dalam waktu 1 kali 24 jam setelah pertandingan selesai kesebelasan yang protes harus
memasukan protesnya secara tertulis yang ditujukan kepada Komisi Disiplin disertai uang
protes sebesar Rp.100.000,-
3. Apabila kesebelasan yang bersangkutan tidak melaksanakan persyaratan protes
sebagaimana tercantum pada ayat 1 dan 2 maka protesnya dinyatakan tidak ada atau tidak sah.
Pasal 20
Sanksi-sanksi
1. Pemain yang mendapatkan 2 (dua) kartu kuning dalam satu pertandingan maka yang
bersangkutan diberikan kartu merah dan tidaK boleh mengikuti 1 (satu) pertandingan
berikutnya.
2. Pemain yang telah mendapat 2 kartu kuning dalam pertandingan berbeda tidak
diperkenankan mengikuti 1 pertandingan berikutnya.
3. Pemain yang memperoleh kartu merah langsung maka pemain tersebut tidak
diperkenankan mengikuti 2 pertandingan kesebelasannya.
4. Pemain yang berkelahi dengan pemain lain akan didiskualifikasikan dari turnamen oleh
komisi disiplin berdasarkan laporan wasit, asisten wasit dan pengawas pertandingan.
5. Pemain yang menganiaya dan memukul wasit akan didiskualifikasi dari turnamen.
6. Official yang menganiaya dan memukul wasit akan didiskualifikasi dari turnamen.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 21
1. Hal-hal yang ternyata belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur dan ditentukan
kemudian dengan berpedoman pada peraturan PSSI
2. Peraturan pertandingan ini dinyakan berlaku khusus untuk RAINAWE CUP di Namfalus.
PANITIA PELAKSANA
* Himpunana Masyarakat Peduli Rainawe (Himpera)
* Ikatan Mahasiswa Pelajar Rainawe (Impera)
* Ikatan Keluarga Rainawe (Ikara)
* Inspirator Rainawe Cup

ATURAN UMUM KOMPETISI SEPAK BOLA (DEKAN CUP)


(Vini, Vidi, Vici)

BAB I
ATURAN UMUM
PASAL 1
Peraturan pertandingan kompetisi sepak bola ini, mengatur seluruh pertandingan kompetisi
yang diselenggarakan oleh panitia dari awal sampai akhir.
PASAL 2
Tournament sepak bola dilakukan secara kompetisi sistem kompetisi penuh pada penyisihan
pertama dan semifinal menggunakan sistem biasa PSSI.
PASAL 3
Peraturan lainnya dari luar PUPS (Peraturan Umum Pertandingan Sepak Bola) ini mengacu
kepada semua peraturan PSSI yang berlaku.

BAB II
PEMBAGIAN TEAM DALAM KOMPETISI
PASAL 4
Peserta dalam tornament sepak bola dibagi dalam bagan hasil undian pada waktu technical
meeting
PASAL 5
Yang dimaksud dengan tournament ialah rangkaian pertandingan sepak bola secara tertib dan
teratur guna mencari pemain-pemain yang berbakat dimana semua pemain bersaing dalam
satu tingkatan bertanding satu sama lainnya.

BAB III
PESERTA KOMPETISI
PASAL 6
1. Peserta kompetisi ini adalah team jurusan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2. Pemain yang bertanding adalah pemain yang terdaftar di panitia
3. Peserta kompetisi ini menyerahkan daftar pemain, foto copy KTM, Pas photo 2 x 3
sebanyak 2 buah, dan resi terakhir SPP. Semua persyaratan paling lambat dikumpulkan
seminggu sebelum pelaksanaan pertandingan pembuka
4. Pemain adalah mahasiswa aktif Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dari semester 2 s.d.
semester 8
5. Bagi peserta kompetisi tidak diperkenankan untuk mengambil pemain dari luar jurusan
6. Bila mana ada perubahan susunan pemain, harus diberitahukan kepada panitia dua hari
sebelum pembukaan
7. Pemain yang sudah terdaftar tidak bisa diganggu gugat.

BAB IV
PENETAPAN JUARA HASIL KOMPETISI
PASAL 7
1. Juara I (satu) yang disebut juara
2. Juara II (dua) yang disebut juara kedua
3. Juara III (tiga) yang disebut juara ketiga

BAB V
SERAGAM DAN PERLENGKAPAN PESERTA
PASAL 9
1. Peserta diwajibkan memakai kaos team seragam dan bernomor punggung
2. Dalam suatu pertandingan kompetisi seorang pemain yang tidak bernomor punggung
maka tidak diperkenankan bermain
3. Dalam suatu pertandingan kostum yang sudah dipakai pemain yang sudah bermain
tidak boleh dipakai lagi oleh pemain lain atau cadangan
4. Peserta diwajibkan memakai sepatu bola, kaos kaki yang panjang beserta skin
deker (pelindung kaki) sebagai upaya keselamatan dan kenyamanan dalam bermain.
Yang tidak memakai tidak dikenakan bermain

BAB VI
WAKTU PERMULAAN DAN LAMANYA PERTANDINGAN
PASAL 10
1. Waktu permulaan ditentukan oleh panitia yang disesuaikan dengan kondisi
2. Dalam keadaan luar biasa panitia dapat menentukan aturan lain terkait waktu
PASAL 11
Setiap team yang akan bertanding, 15 menit sebelum pertandingan dimulai harus sudah ada di
tempat pertandingan.
PASAL 12
Suatu kesebelasan dalam pertandingan, pada waktu yang telah ditentukan belum siap, dapat
meminta waktu paling lama 15 menit sebagai waktu tambahan kepada inspektur pertandingan.
PASAL 13
Ayat 1
Suatu kesebelasan termasuk dalam pasal 12 setelah 15 menit belum siap juga menyiapkan
kesebelasannya, maka kesebelasan tersebut dikenakan sanksi harus meninggalkan lapangan
oleh panitia sedangkan lawannya diberi kemenangan 3-0.
Ayat 2
Team yang akan bertanding mengadakan kick off seperti biasanya..
PASAL 14
Apabila kesebelasan pada ayat 1 tidak hadir pada waktu yang ditentukan, maka kesebelasan
tersebut dikenakan hukuman dengan harus mengganti biaya ganti rugi penyelenggaraan yang
telah dikeluarkan.
PASAL 15
Besar biaya ganti rugi penyelenggaraan ditentukan panitia, yaitu sebesar Rp. 50.000,-
PASAL 16
Lamanya pertandingan kompetisi 2 x 30 menit dengan istirahat 10 menit diantara dua babak
pada setiap pertandingan pada babak penyisihan dan semi final.
PASAL 17
Lamanya pertandingan kompetisi 2 x 45 menit dengan istirahat 15 menit diantara dua babak
pada babak final.

BAB VII
ACARA PERTANDINGAN
PASAL 18
1. Sebelum pertandingan dilaksanakan panitia mengundang team/club untuk
diadakan technical meeting.
2. Setiap team diwajibkan hadir pada acara pembukaan.
PASAL 19
Untuk setiap pertandingan kompetisi, panitia berdasarkan rancangan komisi pertandingan
menyusun acara pertandingan kompetisi yang disampaikan kepada team/club dengan
menentukan:
1. Hari, tanggal dan jam pertandingan.
2. Kesebelasan yang harus bertanding.
PASAL 20
Setiap acara perubahan pertandingan akan diberitahukan oleh panitia kepada team/club yang
bersangkutan paling lambat 1 hari sebelum pertandingan dimulai kecuali dalam hal-hal yang
luar biasa panitia dapat menentukan.
PASAL 21
Setiap pembatalan acara pertandingan akan diberitahukan oleh panitia PORSEMA kepada
team/club yang bersangkutan paling lambat 1 hari sebelum pertandingan dimulai.
PASAL 22
Apabila kedua kesebelasan yang akan dan sedang bertanding karena suatu hal, jumlah
pemainnya masing-masing kurang dari 7 ( tujuh ) orang, maka pertandingan tersebut
dibatalkan.

BAB VIII
PEMBERHENTIAN PERTANDINGAN
PASAL 23
Suatu kesebelasan yang tanpa seizin wasit menghentikan pertandingan dengan cara
mengadakan pemogokan, kepadanya dikenakan :
1. Jika kesebelasan tersebut telah berada dalam keadaan menang, kemenangannya
dihapuskan dan dinyatakan kalah 0-2 dari lawannya.
2. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan seri, maka kesebelasan yang melanggar
dinyatakan kalah dengan pengurangan 3 (tiga) gol tambahan.
3. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan kalah, maka kekalahannya ditambah 3
(tiga) gol tambahan.
PASAL 24
Suatu pertandingan dapat dihentikan sebelum waktunya oleh wasit atau inspektur pertandingan
yang bertugas :
1. Jika terjadi kekacauan di dalam atau di luar lapangan serta mengganggu kelancaran
pertandingan.
2. Jika terjadi kekacauan yang mengakibatkan tewasnya pemain di lapangan.
3. Jika terjadi hujan yang mengakibatkan lapngan tidak dapat dipakai untuk meneruskan
pertandingan.
4. Jika keadaan cuaca sudah gelap, sehingga mengganggu kelancaran pertandingan.
PASAL 25
Pertandingan yang dihentikan sebelum waktunya termasuk dalam pasal 24 dilanjutkan pada
waktu yang akan ditentukan oleh panitia dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Hasil (score) pada waktu pertandingan dihentikan, diperhitungkan.
2. Jumlah pemain harus sama, nama pemain tidak dapat diubah pada waktu kick off.
3. Pergantian pemain yang telah ditentukan pada waktu pertandingan dihentikan,
diperhitungkan.
4. Lama pertandingan lanjutan ialah sisa dari pertandingan yang dihentikan.
PASAL 26
Pemain dari kesebelasan yang harus bertanding dalam pertandingan lanjutan, seperti
tercantum dalam pasal 25 dapat diganti apabila pemain tersebut dalam keadaan sakit yang
harus dikonfirmasikan dengan panitia.
BAB IX
PASAL 27
Jika dalam pertandingan, salah satu kesebelasan yang bertanding mengajukan protes bahwa
lamanya pertandingan kurang dari yang seharusnya dan hal ini diakui oleh wasit yang bertugas,
maka pertandingan akan diteruskan untuk menambah waktu yang kurang tersebut.
BAB X
KARTU KUNING DAN KARTU MERAH
PASAL 28
1. Semua pemain pada pertandingan kompetisi yang terkena 2 (dua) kali kartu kuning,
maka pemain tersebut tidak diperbolehkan main 1 (satu) kali pertandingan kompetisi
selanjutnya.
2. Semua pemain pada pertandingan kompetisi yang terkena tindakan pengusiran oleh
wasit (kartu merah) maka pemain tersebut otomatis tidak diperbolehkan ikut bermain
dalam kesebelasan itu selama : 2 (dua) kali pertandingan berikutnya, jika selama
pertandingan hari itu berlangsung pemain itu mendapat peringatan dari wasit kemudian
dikenakan 2 (dua) kali kartu kuning. 3 (tiga) kali pertandingan berikutnya, jika selama
pertandingan hari itu berlangsung pemain yang bersangkutan langsung dikenakan
tindakan pengusiran oleh wasit dari lapangan permainan (kartu merah).
3. Pemain dari team/club yang mendapat kartu kuning satu kali dari wasit pada
pertandingan sebelumnya, kemudian pada pertandingan berikutnya mendapat tindakan
pengusiran dari lapangan permainan (kartu merah), maka kartu kuning yang diberikan
pada pemain itu dihapus dan dikenakan hukuman seperti yang dimaksud pada sub
pasal 28.
4. Denda untuk kartu kuning Rp.15.000,- dan kartu merah Rp.40.000,-.

BAB XI
PEMAIN TIDAK SAH
PASAL 29
Pemain tidak sah adalah :
1. Yang melanggar ketentuan pasal 6 ayat (1),(2),(3),(4),(5), dan (6).
2. Yang sedang menjalani penghentian sementara atau pemecatan.
PASAL 30
Suatu team/club yang dalam pertandingan kompetisi memakai pemain yang tidak sah seperti
tercantum dalam pasal 29 akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
1. Jika kesebelasan tersebut dalam keadaan menang, maka kemenangannya dihapus dan
diganti dengan kekalahan 0-2, sedangkan lawan tandingnya dinyatakan menang 2-0.
2. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan seri, maka kesebelasan yang melanggar
dinyatakan kalah dengan defisit 2 (dua) gol.
3. Jika pertandingan tersebut dalam keadaan kalah, maka kekalahnnya ditambah dengan
defisit 2 (dua) gol.
PASAL 31
1. Pemain-pemain yang tidak terdaftar dalam formulir atau daftar susunan pemain
yang diserahkan pada saat pertandingan akan dimulai, tidak diperkenankan main
pada pertandingan kompetisi tersebut.
2. Daftar susunan pemain terdiri dari 11 (sebelas) orang dan 7 (tujuh) pemain cadangan.
PASAL 32
Penentuan sah atau tidak sahnya pemain ditentukan oleh panitia dengan memperhatikan
daftar pemain.

BAB XII
PERGANTIAN PEMAIN
PASAL 33
Dalam suatu pertandingan kompetisi diperkenankan pergantian pemain setiap waktu, selama
pertandingan itu berlangsung sebanyak 5 (lima) pemain termasuk penjaga gawang.
PASAL 34
Pemain yang telah diganti dengan pemain lain dalam suatu pertandingan, tidak boleh main lagi
dalam pertandingan tersebut. Pelanggaran terhadap hal tersebut akan dikenakan sanksi seperti
tercantum dalam pasal 30 dan dianggap pemain tidak sah.
Pasal 35
Pemain yang menggantikan pemain lainnya baru dapat memasuki lapangan setelah mendapat
izin dari petugas.
Pasal 36
1. Pergantian pemain dilakukan dengan memperlihatkan ID card dan menggunakan
formulir pergantian pemain, dengan mencatat nama dan nomor punggung pemain yang
masuk serta nama dan nomor punggung pemain yang keluar, dan diserahkan kepada
inspektur pertandingan.
2. Pergantian pemain setelah bola mati.
3. Pemain pengganti harus terdaftar dalam susunan daftar pemain cadangan.

BAB XIII
DAFTAR PEMAIN
PASAL 37
1. Setiap team/club diharuskan mendaftarkan pemain maksimal 20 orang.
2. Pada saat technical meeting daftar pemain harus sudah masuk.
3. Pemain yang sudah masuk ke panitia tidak boleh diganti dengan pemain lain.
4. Pemain pengganti sebanyak 7 (tujuh) orang dari 9 (sembilan) orang cadangan.

BAB XIV
WASIT DAN HAKIM GARIS
PASAL 38
1. Selama pertandingan wasit dan hakim garis ditentukan oleh panitia.
2. Seluruh keputusan wasit mutlak mengikat peserta pertandingan.

BAB V
PROTES
PASAL 40
Demi kelancaran pertandingan, maka tidak diadakan protes. Jika terpaksa, panitia menerima
protes secara tertulis paling lambat 15 menit setelah pertandingan selesai dengan membayar
biaya sebesar Rp. 50.000,- tunai bersamaan dengan surat protes.

BAB XVI
CEDERA
PASAL 41
Apabila dalam pertandingan salah seorang pemain mendapat cedera, panitia hanya membantu
pertolongan pertama. Perawatan selanjutnya menjadi tanggung jawab team/clubnya.

BAB XVII
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan umum pertandingan ini akan diatur atau
dikoordinasikan selanjutnya oleh panitia dalm acara technical meeting.
2. Peraturan pertandingan ini ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Seluruh peserta pertandingan, ketua club, pelatih, dan official lainnya diwajibkan
mentaati segala peraturan tertulis maupun tidak tertulis dan menjunjung tinggi nilai
sportifitas atau fair play.

Anda mungkin juga menyukai