ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar serta keaktifan siswa
dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kompetensi menulis teks prosedur dengan
menerapkan model pembelajaran Make a Match. Metodologi yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas model Kemis dan Mc Tagart yang dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdapat
kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Secara keseluruhan (dua siklus) hasil
penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran Make a Match berhasil meningkatkan
ketuntasan dari 2 siswa (5,71%) menjadi 29 siswa (82,85%) atau naik 27 siswa (77,14%). Sementara
keaktifan siswa mengalami kenaikan dari rata-rata 25 siswa pada siklus 1 (71,42%), menjadi rata-rata 32
siswa pada siklus 2 (94,28 %).
KATA KUNCI: Make a Match; Prosedur Text; keaktifan belajar; keterampilan menulis.
IMPROVEMENT OF ENGLISH LEARNING ACTIVITY AND OUTCOMES WRITING
COMPETENCY IN PROSEDUR TEXT THROUGH MAKE A MATCH LEARNING MODEL
FOR STUDENTS CLASS IX STATE MTs 5 BRASS IN 2019/2020
ABSTRAK: This study aims to determine the increase in learning outcomes and student activeness in
English learning competency in writing prosedur text by applying the Make a Match learning model. The
methodology used was the Classroom Action Research model of Kemis and Mc Tagart which was carried
out in two cycles, each of which contained planning, action, observation, and reflection activities. Overall
(two cycles) the results of this study were that the application of the Make a Match learning model
succeeded in increasing the completeness of 2 students (5.71%) to 29 students (82.85%) or an increase of
27 students (77.14%). While student activeness has increased from an average of 25 students in cycle 1
(71.42%), to an average of 32 students in cycle 2 (94.28%).
KEYWORDS: Make a Match; Prosedur Text; active learning; writing skills.
Diterima: Direvisi: Distujui: Dipublikasi:
24-09-2020 30-09-2020 30-09-2020 28-10-2020
Pustaka : Sobandi, H. R. (2020). Peningkatan Keaktipan Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Kompetensi
Menulis Dalam Teks Prosedur Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas Ix
Mts Negeri 5 Kuningan Tahun Pelajaran 2019/2020. Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, 16(2), 60-77.
DOI : https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v16i2.3506
ketuntasan klasikal baru mencapai 6,67 %. harus mampu mencari satu teknik
Lebih jelas dapat dilihat pada tabel pembelajaran yang sesuai dengan situasi
berikut: dan kondisi kelas. Prinsip PAIKEM
Tabel 1. Hasil Pre-test Uji Kompetensi (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Menulis Teks Prosedur Efektif dan Menyenangkan) harus
dilaksanakan. Guru bukan lagi merupakan
sosok yang ditakuti dan bukan pula sosok
otoriter, tetapi guru harus jadi seorang
fasilitator dan motor yang mampu
memfasilitasi dan menggerakkan
siswanya untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan yang mereka butuhkan.
Berdasarkan paparan permasalahan
Dalam kegiatan inti pembelajaran, di atas, penulis tertarik untuk mengkaji
siswa biasanya diberi contoh teks tentang “Peningkatan Keaktifan Dan Hasil
monolog berbentuk prosedur dan siswa Belajar Bahasa Inggris Kompetensi
diminta untuk mencari arti dari teks Menulis Teks Prosedur Melalui Model
tersebut yang kemudian dirangkai menjadi Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas
sebuah kalimat yang benar. Proses IX MTs Negeri 5 Kuningan Tahun
pembelajaran seperti itu sudah biasa Pelajaran 2019/2020”.
dilakukan oleh penulis dan ternyata hasil
pembelajaran siswa tidak sesuai yang METODE
diharapkan dan siswa masih dibawah Penelitian Tindakan Kelas ini
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). dilaksanakan di MTs Negeri 5
Penulis memperoleh data keaktifan siswa Kuningan. Alamat sekolah di Jalan
dari hasil pengamatan melalui refleksi Tsanawiyah No. 25 Kecamatan Darma
yang dilakukan bahwa siswa terlihat Kabupaten Kuningan. Penelitian ini
pasif, bosan dan bahkan ada beberapa dimulai Bulan September 2019 sampai
siswa yang mengeluh tidak percaya diri bulan Nopember 2019 (semester 1).
dalam mengungkapkan ide atau Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus,
gagasannya. Mereka tentunya kesulitan masing-masing siklus dijabarkan dalam 4
dalam mengerjakan tugas yang diberikan tahapan, yaitu tahap perencanaan,
oleh guru. Hal ini sangat mengundang tindakan, pengamatan dan refleksi.
pertanyaan dan asumsi bahwasannya Peneliti sebagai Guru Model
metode pembelajaran tersebut tidak berkolaborasi dengan Guru Bahasa Inggris
berhasil (gagal) dan cenderung tidak yang mengajar di sekolah yang sama.
efektif. Subyek penelitian yang di ambil adalah
Setelah mengamati uraian di atas, kelas IX MTs Negeri 5 Kuningan. Kelas
dapat dilihat sebuah gambaran kegagalan IX 9 berjumlah 35 siswa, laki-laki 14 dan
terhadap hasil dan proses belajar dan hal perempuan 21 siswa dengan latar
tersebut merupakan masalah yang harus belakang sosial-ekonomi siswa mayoritas
segera diatasi. Sebagai upaya anak buruh dan petani dengan tingkat
memperbaiki kegagalan tersebut penulis kesejahteraan menengah ke bawah. Buku-
berusaha mencari metode dan strategi buku pembelajaran yang dimiliki sendiri
pembelajaran yang tepat sebagai solusi masih terbatas.
selanjutnya. Penulis sadar bahwa di era Teknik pengumpulan data yang
Kurikulum 2013 (KURTILAS) ini, guru digunakan dalam penelitian tindakan kelas
dituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru ini adalah menggunakan teknik: 1)
observasi dilakukan oleh peneliti dan meminta siswa menyusun tempat duduk
kolaborator pada dokumen-dokumen atau sedemikian rupa satu baris 7 kursi.
arsip yang berupa hasil belajar siswa dan Kemudian membagikan kartu dari kertas
observasi langsung pada saat proses buffalo yang berisikan kata – kata untuk
belajar mengajar Bahasa Inggris di dalam membentuk kalimat perintah. Dilanjutkan
kelas, 2) tes dilakukan untuk mengetahui dengan pembahasan hasil kerja siswa dan
hasil belajar siswa dalam menulis teks diakhiri dengan kesimpulan pelajaran hari
prosedur, juga untuk membandingkan itu.
hasil belajar siswa yang diperoleh dari pra Pada pertemuan ke 2 (2 x 40 menit)
siklus, siklus 1, dan siklus 2 yang dilaksanakan pada Hari Jumat 28
Teknik analisis data yang digunakan Oktober 2019, guru mengawali
untuk variabel pertama yaitu keaktifan pembelajaran dengan menyampaikan
siswa adalah teknik deskriptif kualitatif tujuan pembelajaran. Setelah
yang menganalisis sikap dan perilaku penyampaian tujuan pembelajaran, guru
siswa dalam proses pembelajaran memberikan apersepsi dan pemberian
kompetensi menulis teks prosedur. contoh teks prosedur. Siswa mengamati
Sedangkan untuk variable kedua yaitu contoh teks tersebut. Lalu guru
hasil belajar teknik yang digunakan adalah menyampaikan struktur generic dari teks
berupa teknik deskriptif kuantitaif yaitu prosedur. Setelah siswa betul-betul
menganalisis data tes yang berupa rata- memahami struktur generic teks prosedur,
rata nilai sebelum siswa diberi tindakan, pembelajaran dilakukan diluar kelas. Guru
rata-rata nilai pada siklus 1, dan rata-rata memilih beberapa siswa yang memiliki
nilai pada siklus 2. kemampuan lebih untuk menjadi ketua
kelompok. Siswa tersebut diberikan kartu
HASIL DAN PEMBAHASAN yang berisi kalimat pertama dari teks
Siklus 1 prosedur. Siswa lain secara acak akan
Perencanaan siklus 1 meliputi diberi kartu yang berisi kalimat
kegiatan antara lain: Pembuatan RPP, berikutnya. Masing-masing teks berisi 7
pembuatan materi pembelajaran, kalimat. Mereka harus mencari ketua
pengadaan media pembelajaran, kelompok yang mempunyai kalimat
pembuatan lembar pengamatan berhubungan dengan kartu mereka.
terstruktur, konfirmasi kesediaan Setelah berkumpul mereka harus
pengamat, serta menyiapkan kamera menyusunnya menjadi paragraph teks
untuk mendokumentasikan kegiatan prosedur yang benar. Dalam satu kelas
pembelajaran. ada 35 siswa, sehingga akan terbentuk 5
Pelaksanaan penelitian tindakan teks prosedur yang berbeda. Setelah
kelas siklus 1 dilaksanakan selama 3 kali semua kelompok berhasil menyusun
pertemuan. Pertemuan dilaksanakan pada kalimat menjadi paragraph, kartu ditarik
tanggal 21, 23 dan 28 Oktober 2019. Pada kembali dan ditukar dengan ketua
pertemuan 1 yaitu Hari Rabu tanggal 21 kelompok lainnya. Demikian seterusnya.
Oktober 2019 (2 x 40 menit) guru Pada pertemuan ke-3 (2 x 40 menit)
mengawali pembelajaran dengan yang dilaksanakan pada Hari Rabu
menyampaikan tujuan pembelajaran. tanggal 29 Oktober 2019, guru bersama
Setelah menyampaikan tujuan siswa membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran guru memberikan apersepsi menulis teks prosedur. Kemudian
dan menjelaskan tentang kata kerja dan dilakukan evaluasi. Dari evaluasi siklus 1
kalimat perintah (imperative) yang akan menunjukan adanya peningkatan
digunakan dalam teks prosedur. Guru kompetensi siswa dalam menulis teks
memotivasi siswa, dan menyampaikan rata-rata tes menulis peserta didik baru
tujuan pembelajaran,(2) menjelaskan mencapai 48, dan pada siklus 1 setelah
dengan baik petunjuk kerja dan materi diberi tindakan nilai rata-rata menjadi 52.
pembelajaran, (3) membuka kesempatan Siswa yang tuntas KKM baru 2 siswa.
bertanya, (4) memberikan pertanyaan Namun peneliti dan kolaborator merasa
dan penguatan, (5) membimbing siswa hal itu masih jauh dari yang diharapkan
dalam kerja kelompok, (6) sehingga dilakukan diskusi dan dilakukan
menggunakan waktu secara efektif, (7) perbaikan proses pembelajaran pada siklus
menutup pelajaran dengan simpulan dan 2
nasehat, (8) mengembangkan nilai-nilai Setelah melaksanakan tindakan di
karakter sesuai RPP. Atas pencapaian siklus 2, nilai ulangan menulis siswa
(achievement) tersebut peneliti merasa meningkat menjadi 85. Sebanyak 29 siswa
sudah cukup berhasil dalam kegiatan tuntas KKM. Dengan demikian hasil
perbaikan pembelajaran ini. pelaksanaan tindakan siklus 2 telah
mengalami peningkatan yang signifikan.
Keaktifan Siswa Peningkatan hasil belajar dalam
Berdasarkan data-data yang menulis teks prosedur melalui model
diperoleh dari proses kegiatan belajar pembelajaran Make a Match pada siswa
mengajar mulai pra siklus, siklus 1 dan kelas IX MTs Negeri 5 Kuningan Tahun
siklus 2, kita dapat melihat keaktifan Pelajaran 2019/2020 Semester 1.
peserta didik mengalami peningkatan Sebelum kegiatan PTK, peneliti
yang signifikan. Peningkatan tersebut mengajarkan materi menulis teks prosedur
dapat dilihat pada tabel berikut ini. melalui metode terjemah. Proses
pembelajaran dimulai dengan guru
Tabel 3. Keaktifan Peserta Didik pada memberikan apersepsi dan motivasi secara
Proses Kegiatan Belajar Mengajar umum. Guru menyampaikan materi
No Aktifitas Siswa Pra Siklus Siklus kalimat perintah, siswa diminta untuk
Siklus 1 2
1 Mental 15 Siswa 25 34
menyusun kata-kata acak menjadi kalimat
Activities (43%) Siswa Siswa perintah. Kemudian pertemuan berikutnya
(Memperhatikan (71%) (97%) guru menyampaikan materi teks prosedur
Penjelasan
Guru)
menggunakan materi yang ada dalam
2 Writing 17 Siswa 30 34 LKS. Siswa menerjemahkan kalimat-
Activities (49%) Siswa Siswa kalimat acak yang disediakan kemudian
(Mencatat) (86%) (94%) setelah dibahas artinya baru disusun
3 Oral Activities 15 Siswa 20 26
(Bertanya) (43%) Siswa Siswa kalimat-kalimat acak tersebut menjadi
(57%) (74%) teks prosedur. Dengan metode tersebut,
4 Oral Activities 13 Siswa 25 32 penulis mengamati bahwa hasil belajar
(Menjawab) (37%) Siswa Siswa
(71%) (91%) siswa tidak memuaskan, banyak siswa
5 Oral Activities 15 Siswa 25 35 yang tidak tuntas KKM. Dan siswa yang
(Diskusi) (43%) Siswa Siswa kurang pandai terlihat malas Karena harus
(71%) (100%)
Rata-Rata 15 Siswa 25 32 membuka dan memilah kosakata dalam
Siswa Siswa kamus. Sehingga kelas menjadi pasif.
Persentase 42.85% 71.42% 91.42% Pada siklus 1, proses pembelajaran
dimulai dengan guru menyampaikan
Hasil Belajar Siswa apersepsi dan motivasi khusus pada
Berdasarkan data-data yang materi yang akan disampaikan. Guru
diperoleh dari hasil ulangan menulis, menyampaikan materi kalimat perintah.
dapat dilihat bahwa pada pra siklus nilai Siswa diminta untuk menyusun kata-kata