Anda di halaman 1dari 8

Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020

Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

PENINGKATAN KEAKTIPAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA


INGGRIS KOMPETENSI MENULIS DALAM TEKS PROSEDUR
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA
KELAS IX MTs NEGERI 5 KUNINGAN TAHUN PELAJARAN
2019/2020

Herdi Ramdhani Sobandi


MTsN 5 Kuningan
Jl. Tsanawiyah No. 25 Darma
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Indonesia
herdiramdhani9@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar serta keaktifan siswa
dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris kompetensi menulis teks prosedur dengan
menerapkan model pembelajaran Make a Match. Metodologi yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas model Kemis dan Mc Tagart yang dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdapat
kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Secara keseluruhan (dua siklus) hasil
penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran Make a Match berhasil meningkatkan
ketuntasan dari 2 siswa (5,71%) menjadi 29 siswa (82,85%) atau naik 27 siswa (77,14%). Sementara
keaktifan siswa mengalami kenaikan dari rata-rata 25 siswa pada siklus 1 (71,42%), menjadi rata-rata 32
siswa pada siklus 2 (94,28 %).
KATA KUNCI: Make a Match; Prosedur Text; keaktifan belajar; keterampilan menulis.
IMPROVEMENT OF ENGLISH LEARNING ACTIVITY AND OUTCOMES WRITING
COMPETENCY IN PROSEDUR TEXT THROUGH MAKE A MATCH LEARNING MODEL
FOR STUDENTS CLASS IX STATE MTs 5 BRASS IN 2019/2020

ABSTRAK: This study aims to determine the increase in learning outcomes and student activeness in
English learning competency in writing prosedur text by applying the Make a Match learning model. The
methodology used was the Classroom Action Research model of Kemis and Mc Tagart which was carried
out in two cycles, each of which contained planning, action, observation, and reflection activities. Overall
(two cycles) the results of this study were that the application of the Make a Match learning model
succeeded in increasing the completeness of 2 students (5.71%) to 29 students (82.85%) or an increase of
27 students (77.14%). While student activeness has increased from an average of 25 students in cycle 1
(71.42%), to an average of 32 students in cycle 2 (94.28%).
KEYWORDS: Make a Match; Prosedur Text; active learning; writing skills.
Diterima: Direvisi: Distujui: Dipublikasi:
24-09-2020 30-09-2020 30-09-2020 28-10-2020
Pustaka : Sobandi, H. R. (2020). Peningkatan Keaktipan Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Kompetensi
Menulis Dalam Teks Prosedur Melalui Model Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas Ix
Mts Negeri 5 Kuningan Tahun Pelajaran 2019/2020. Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, 16(2), 60-77.
DOI : https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v16i2.3506

PENDAHULUAN komunikasi dan globalisasi dimana dibuka


Bahasa Inggris adalah bahasa pasar bebas, kemampuan Bahasa Inggris
internasional yang digunakan dalam (language skill) merupakan sebuah syarat
segala bidang di seluruh dunia. Sebagian mutlak yang harus dimiliki oleh setiap
besar pusat bisnis dan perkantoran yang orang. Apabila seseorang tidak
mempunyai level internasional mempunyai kemampuan berbahasa
menggunakan Bahasa Inggris sebagai Inggris dengan baik maka dia akan
bahasa lisan dan tulis. Apalagi di era tertinggal oleh jaman.

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 116


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020
Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

Pembelajaran Bahasa Inggris ragam bahasa tulis secara akurat, lancar


(Language Learning) di jenjang dan berterima untuk berinteraksi dalam
SMP/MTs merupakan materi pokok konteks kehidupan sehari-hari dalam teks
sebagai bagian dari fungsi pengembangan berbentuk prosedur telah penulis lakukan
diri siswa dalam bidang Ilmu secara klasikal. Dalam pembelajaran
Pengetahuan, teknologi dan seni tersebut penulis menjelaskan materi pokok
yang diharapkan setelah menamatkan yang terdapat dalam indikator menyusun
studi, mereka mampu tumbuh dan kalimat acak menjadi teks yang padu
berkembang menjadi individu yang berbentuk prosedur.
cerdas, terampil dan berkepribadian Dalam penelitian ini penulis
sebagai bekal hidup di masa mendatang. memilih metode Make A Match dalam
Penguasan materi pelajaran Bahasa pembelajaran dimana hal tersebut dinilai
Inggris di jenjang SMP/MTs meliputi cocok untuk penelitian ini. Jika mengkaji
empat keterampilan berbahasa, yaitu: penelitian lain Penulis melihat efektifitas
menyimak, berbicara, membaca dan metode ini dalam mata pelajaran lain
menulis. Semua itu didukung oleh unsur- seperti Febriana (2011) untuk mata
unsur bahasa lainnya, yaitu: kosa kata, tata pelajaran IPS. Masa, Murda, & Mahadewi
bahasa dan pronunciation sesuai dengan (2017) untuk siswa kelas lima SD. Harefa
tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke (2020) untuk mata pelajaran Geografi.
empat keterampilan berbahasa di atas, Maka melihat tiga penelitian tersebut yang
writing (menulis) merupakan salah satu berhasil meningkatkan aktivitas belajar
kemampuan berbahasa yang dirasa sering siswa menjadi lebih baik peneliti melihat
menjadi masalah bagi siswa dalam proses juga peneliti lain yang meneliti proses
pembelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut pembelajaran Bahasa inggris.
sangat menarik untuk diteliti mengingat Peneliti menemukan penelitian
kemampuan menulis (writing ability) Nafis (2015) Dalam peningkatan Bahasa
sangatlah dipengaruhi oleh penguasaan Inggris siswa kelas III MI mengalami
kosa kata, struktur bahasa dan peningkatan, Untuk Jenjang SMP peneliti
kemampuan siswa dalam merangkai kata melihat hasil yang dikemukakan oleh
menjadi sebuah teks yang berterima. Suprapta (2020) Mampu meningkatkan
Perbedaan secara grammatical antara hasil belajar bahasa inggri siswa kelas 7
bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan SMP dengan hasil yang diperoleh pada
bahasa Indonesia sebagai bahasa utama awalnya mencapai nilai rata-rata 66,40,
merupakan masalah yang sering timbul pada siklus I mencapai nilai rata-rata
pada saat belajar menulis. Kemampuan 71,87 dan pada siklus II mencapai nilai
mengungkapkan makna dalam langkah rata-rata 81,71.
retorika dalam essai pendek sederhana Sebagai data awal penelitian,
dengan menggunakan ragam bahasa tulis penulis mencatat bahwa di kelas IX MTs
secara akurat, lancar dan berterima untuk Negeri 5 Kuningan, tempat penulis
berinteraksi dalam konteks kehidupan mengajar, hasil pre test untuk kompetensi
sehari-hari dalam teks berbentuk prosedur menulis teks prosedur sederhana masih
dan report adalah salah satu Kompetensi jauh dari harapan. Dari 35 siswa baru dua
Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa (6,67%) yang mencapai nilai ≥ 70,
siswa Kelas IX Sekolah Menengah empat belas siswa (40%) mencapai nilai
Pertama (SMP). 50 – 69, dan Sembilan belas siswa (54%)
Pembelajaran mengungkapkan mencapai nilai < 50. Sedangkan Kriteria
makna dalam langkah retorika dalam essai Ketuntasan Minimal (KKM) yang
pendek sederhana dengan menggunakan ditetapkan adalah 70. Dengan demikian

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 117


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020
Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

ketuntasan klasikal baru mencapai 6,67 %. harus mampu mencari satu teknik
Lebih jelas dapat dilihat pada tabel pembelajaran yang sesuai dengan situasi
berikut: dan kondisi kelas. Prinsip PAIKEM
Tabel 1. Hasil Pre-test Uji Kompetensi (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Menulis Teks Prosedur Efektif dan Menyenangkan) harus
dilaksanakan. Guru bukan lagi merupakan
sosok yang ditakuti dan bukan pula sosok
otoriter, tetapi guru harus jadi seorang
fasilitator dan motor yang mampu
memfasilitasi dan menggerakkan
siswanya untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan yang mereka butuhkan.
Berdasarkan paparan permasalahan
Dalam kegiatan inti pembelajaran, di atas, penulis tertarik untuk mengkaji
siswa biasanya diberi contoh teks tentang “Peningkatan Keaktifan Dan Hasil
monolog berbentuk prosedur dan siswa Belajar Bahasa Inggris Kompetensi
diminta untuk mencari arti dari teks Menulis Teks Prosedur Melalui Model
tersebut yang kemudian dirangkai menjadi Pembelajaran Make A Match Siswa Kelas
sebuah kalimat yang benar. Proses IX MTs Negeri 5 Kuningan Tahun
pembelajaran seperti itu sudah biasa Pelajaran 2019/2020”.
dilakukan oleh penulis dan ternyata hasil
pembelajaran siswa tidak sesuai yang METODE
diharapkan dan siswa masih dibawah Penelitian Tindakan Kelas ini
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). dilaksanakan di MTs Negeri 5
Penulis memperoleh data keaktifan siswa Kuningan. Alamat sekolah di Jalan
dari hasil pengamatan melalui refleksi Tsanawiyah No. 25 Kecamatan Darma
yang dilakukan bahwa siswa terlihat Kabupaten Kuningan. Penelitian ini
pasif, bosan dan bahkan ada beberapa dimulai Bulan September 2019 sampai
siswa yang mengeluh tidak percaya diri bulan Nopember 2019 (semester 1).
dalam mengungkapkan ide atau Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus,
gagasannya. Mereka tentunya kesulitan masing-masing siklus dijabarkan dalam 4
dalam mengerjakan tugas yang diberikan tahapan, yaitu tahap perencanaan,
oleh guru. Hal ini sangat mengundang tindakan, pengamatan dan refleksi.
pertanyaan dan asumsi bahwasannya Peneliti sebagai Guru Model
metode pembelajaran tersebut tidak berkolaborasi dengan Guru Bahasa Inggris
berhasil (gagal) dan cenderung tidak yang mengajar di sekolah yang sama.
efektif. Subyek penelitian yang di ambil adalah
Setelah mengamati uraian di atas, kelas IX MTs Negeri 5 Kuningan. Kelas
dapat dilihat sebuah gambaran kegagalan IX 9 berjumlah 35 siswa, laki-laki 14 dan
terhadap hasil dan proses belajar dan hal perempuan 21 siswa dengan latar
tersebut merupakan masalah yang harus belakang sosial-ekonomi siswa mayoritas
segera diatasi. Sebagai upaya anak buruh dan petani dengan tingkat
memperbaiki kegagalan tersebut penulis kesejahteraan menengah ke bawah. Buku-
berusaha mencari metode dan strategi buku pembelajaran yang dimiliki sendiri
pembelajaran yang tepat sebagai solusi masih terbatas.
selanjutnya. Penulis sadar bahwa di era Teknik pengumpulan data yang
Kurikulum 2013 (KURTILAS) ini, guru digunakan dalam penelitian tindakan kelas
dituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru ini adalah menggunakan teknik: 1)

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 118


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020
Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

observasi dilakukan oleh peneliti dan meminta siswa menyusun tempat duduk
kolaborator pada dokumen-dokumen atau sedemikian rupa satu baris 7 kursi.
arsip yang berupa hasil belajar siswa dan Kemudian membagikan kartu dari kertas
observasi langsung pada saat proses buffalo yang berisikan kata – kata untuk
belajar mengajar Bahasa Inggris di dalam membentuk kalimat perintah. Dilanjutkan
kelas, 2) tes dilakukan untuk mengetahui dengan pembahasan hasil kerja siswa dan
hasil belajar siswa dalam menulis teks diakhiri dengan kesimpulan pelajaran hari
prosedur, juga untuk membandingkan itu.
hasil belajar siswa yang diperoleh dari pra Pada pertemuan ke 2 (2 x 40 menit)
siklus, siklus 1, dan siklus 2 yang dilaksanakan pada Hari Jumat 28
Teknik analisis data yang digunakan Oktober 2019, guru mengawali
untuk variabel pertama yaitu keaktifan pembelajaran dengan menyampaikan
siswa adalah teknik deskriptif kualitatif tujuan pembelajaran. Setelah
yang menganalisis sikap dan perilaku penyampaian tujuan pembelajaran, guru
siswa dalam proses pembelajaran memberikan apersepsi dan pemberian
kompetensi menulis teks prosedur. contoh teks prosedur. Siswa mengamati
Sedangkan untuk variable kedua yaitu contoh teks tersebut. Lalu guru
hasil belajar teknik yang digunakan adalah menyampaikan struktur generic dari teks
berupa teknik deskriptif kuantitaif yaitu prosedur. Setelah siswa betul-betul
menganalisis data tes yang berupa rata- memahami struktur generic teks prosedur,
rata nilai sebelum siswa diberi tindakan, pembelajaran dilakukan diluar kelas. Guru
rata-rata nilai pada siklus 1, dan rata-rata memilih beberapa siswa yang memiliki
nilai pada siklus 2. kemampuan lebih untuk menjadi ketua
kelompok. Siswa tersebut diberikan kartu
HASIL DAN PEMBAHASAN yang berisi kalimat pertama dari teks
Siklus 1 prosedur. Siswa lain secara acak akan
Perencanaan siklus 1 meliputi diberi kartu yang berisi kalimat
kegiatan antara lain: Pembuatan RPP, berikutnya. Masing-masing teks berisi 7
pembuatan materi pembelajaran, kalimat. Mereka harus mencari ketua
pengadaan media pembelajaran, kelompok yang mempunyai kalimat
pembuatan lembar pengamatan berhubungan dengan kartu mereka.
terstruktur, konfirmasi kesediaan Setelah berkumpul mereka harus
pengamat, serta menyiapkan kamera menyusunnya menjadi paragraph teks
untuk mendokumentasikan kegiatan prosedur yang benar. Dalam satu kelas
pembelajaran. ada 35 siswa, sehingga akan terbentuk 5
Pelaksanaan penelitian tindakan teks prosedur yang berbeda. Setelah
kelas siklus 1 dilaksanakan selama 3 kali semua kelompok berhasil menyusun
pertemuan. Pertemuan dilaksanakan pada kalimat menjadi paragraph, kartu ditarik
tanggal 21, 23 dan 28 Oktober 2019. Pada kembali dan ditukar dengan ketua
pertemuan 1 yaitu Hari Rabu tanggal 21 kelompok lainnya. Demikian seterusnya.
Oktober 2019 (2 x 40 menit) guru Pada pertemuan ke-3 (2 x 40 menit)
mengawali pembelajaran dengan yang dilaksanakan pada Hari Rabu
menyampaikan tujuan pembelajaran. tanggal 29 Oktober 2019, guru bersama
Setelah menyampaikan tujuan siswa membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran guru memberikan apersepsi menulis teks prosedur. Kemudian
dan menjelaskan tentang kata kerja dan dilakukan evaluasi. Dari evaluasi siklus 1
kalimat perintah (imperative) yang akan menunjukan adanya peningkatan
digunakan dalam teks prosedur. Guru kompetensi siswa dalam menulis teks

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 119


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020
Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

prosedur. Sebanyak 2 siswa (6,67%) point dalam penyampaiannya kepada


sudah mencapai ketuntasan atau mencapai siswa.
nilai 70 atau lebih, dengan rerata 52. Pertemuan pertama, penulis
Tabel 1. Hasil Ulangan Bahasa Inggris menyampaikan materi yang sama
Untuk Kompetensi Menulis Teks Prosedur dengan siklus 1 namun ada perbedaan
Siklus 1 penggunaan power point. Kegiatan
pembelajarannya juga sama
menggunakan kartu make a match.
Pertemuan kedua guru menyampaikan
materi teks prosedur dengan struktur
generiknya. Namun terdapat manipulasi
teks prosedur dalam kartu make a
Hasil pengamatan pada siklus 1 match. Dalam teks prosedur ini
yang dilakukan menggunakan lembar ditambahkan temporal conjunction yang
observasi berbentuk tabel keaktifan. sangat membantu siswa dalam
Indikatornya keaktifan yang diamati yaitu: menyusun teks prosedur. Pertemuan
mental activities (memperhatikan ketiga, guru bersama siswa membuat
penjelasan guru), writing activities kesimpulan dari materi menulis teks
(menulis), oral activities (bertanya, prosedur. Kemudian evaluasi siklus 2.
menjawab, melakukan diskusi kelompok). Hasilnya menunjukan adanya
Berdasarkan data yang diperoleh peningkatan yang signifikan. Ini
dari pengamatan terhadap proses terbukti dari hasil evaluasi yang
pembelajaran pada siklus 1 dapat dilihat menunjukan 29 siswa (82,85%) telah
bahwa 71,42% dari siswa sudah aktif mencapai KKM yaitu memperoleh nilai
dalam kegiatan pembelajaran. 70 atau lebih. Hanya 5 yang masih
Pengamatan terhadap guru memperoleh nilai 50-69 dan 1 orang
menunjukan bahwa penyampaian materi siswa yang memperoleh nilai dibawah
masih kurang bervariasi, contoh-contoh 50. Nilai rerata 85,43. Selengkapnya
teks belum diberikan secara intens. dapat dilihat pada tabel berikut:
Disamping itu perlu ditekankan juga pada Tabel 2. Hasil Ulangan Bahasa Inggris
penggunaan media pembelajaran yang Untuk Kompetensi Menulis Teks
menggunakan TIK. Prosedur Siklus 2
Mengacu pada data hasil evaluasi
pembelajaran dan hasil pengamatan maka
peneliti melakukan refleksi dan hasilnya
adalah: (1) guru perlu memberikan
penjelasan yang lebih bervariasi dan
memberikan contoh teks yang banyak, (2)
guru perlu menekankan pada penggunaan Sedangkan dari aspek keaktifan
media TIK untuk pembelajaran. siswa, hasil pengamatan menunjukan
seluruh siswa sudah terlihat aktif dalam
Siklus 2 kegiatan. Terlihat dari tingkat keaktifan
Perencanaan siklus 2 menekankan mencapai 91,42% dari siswa sudah aktif
pada perbaikan yang ada pada siklus dalam pembelajaran.
sebelumnya yaitu dengan Pengamatan terhadap kinerja guru
memperbanyak penjelasan dan contoh sudah cukup baik dengan indikator
teks prosedur serta penggunaan power yang telah ditetapkan antara lain: (1)
membuka pelajaran dangan apersepsi,

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 120


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020
Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

memotivasi siswa, dan menyampaikan rata-rata tes menulis peserta didik baru
tujuan pembelajaran,(2) menjelaskan mencapai 48, dan pada siklus 1 setelah
dengan baik petunjuk kerja dan materi diberi tindakan nilai rata-rata menjadi 52.
pembelajaran, (3) membuka kesempatan Siswa yang tuntas KKM baru 2 siswa.
bertanya, (4) memberikan pertanyaan Namun peneliti dan kolaborator merasa
dan penguatan, (5) membimbing siswa hal itu masih jauh dari yang diharapkan
dalam kerja kelompok, (6) sehingga dilakukan diskusi dan dilakukan
menggunakan waktu secara efektif, (7) perbaikan proses pembelajaran pada siklus
menutup pelajaran dengan simpulan dan 2
nasehat, (8) mengembangkan nilai-nilai Setelah melaksanakan tindakan di
karakter sesuai RPP. Atas pencapaian siklus 2, nilai ulangan menulis siswa
(achievement) tersebut peneliti merasa meningkat menjadi 85. Sebanyak 29 siswa
sudah cukup berhasil dalam kegiatan tuntas KKM. Dengan demikian hasil
perbaikan pembelajaran ini. pelaksanaan tindakan siklus 2 telah
mengalami peningkatan yang signifikan.
Keaktifan Siswa Peningkatan hasil belajar dalam
Berdasarkan data-data yang menulis teks prosedur melalui model
diperoleh dari proses kegiatan belajar pembelajaran Make a Match pada siswa
mengajar mulai pra siklus, siklus 1 dan kelas IX MTs Negeri 5 Kuningan Tahun
siklus 2, kita dapat melihat keaktifan Pelajaran 2019/2020 Semester 1.
peserta didik mengalami peningkatan Sebelum kegiatan PTK, peneliti
yang signifikan. Peningkatan tersebut mengajarkan materi menulis teks prosedur
dapat dilihat pada tabel berikut ini. melalui metode terjemah. Proses
pembelajaran dimulai dengan guru
Tabel 3. Keaktifan Peserta Didik pada memberikan apersepsi dan motivasi secara
Proses Kegiatan Belajar Mengajar umum. Guru menyampaikan materi
No Aktifitas Siswa Pra Siklus Siklus kalimat perintah, siswa diminta untuk
Siklus 1 2
1 Mental 15 Siswa 25 34
menyusun kata-kata acak menjadi kalimat
Activities (43%) Siswa Siswa perintah. Kemudian pertemuan berikutnya
(Memperhatikan (71%) (97%) guru menyampaikan materi teks prosedur
Penjelasan
Guru)
menggunakan materi yang ada dalam
2 Writing 17 Siswa 30 34 LKS. Siswa menerjemahkan kalimat-
Activities (49%) Siswa Siswa kalimat acak yang disediakan kemudian
(Mencatat) (86%) (94%) setelah dibahas artinya baru disusun
3 Oral Activities 15 Siswa 20 26
(Bertanya) (43%) Siswa Siswa kalimat-kalimat acak tersebut menjadi
(57%) (74%) teks prosedur. Dengan metode tersebut,
4 Oral Activities 13 Siswa 25 32 penulis mengamati bahwa hasil belajar
(Menjawab) (37%) Siswa Siswa
(71%) (91%) siswa tidak memuaskan, banyak siswa
5 Oral Activities 15 Siswa 25 35 yang tidak tuntas KKM. Dan siswa yang
(Diskusi) (43%) Siswa Siswa kurang pandai terlihat malas Karena harus
(71%) (100%)
Rata-Rata 15 Siswa 25 32 membuka dan memilah kosakata dalam
Siswa Siswa kamus. Sehingga kelas menjadi pasif.
Persentase 42.85% 71.42% 91.42% Pada siklus 1, proses pembelajaran
dimulai dengan guru menyampaikan
Hasil Belajar Siswa apersepsi dan motivasi khusus pada
Berdasarkan data-data yang materi yang akan disampaikan. Guru
diperoleh dari hasil ulangan menulis, menyampaikan materi kalimat perintah.
dapat dilihat bahwa pada pra siklus nilai Siswa diminta untuk menyusun kata-kata

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 121


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020
Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

acak yang dituliskan pada kertas-kertas dilakukan ulangan menulis hasilnya


kecil yang dibagikan pada siswa secara meningkat signifikan.
acak. Siswa mencari pasangan berjumlah KESIMPULAN
7 orang untuk menyusun menjadi sebuah Berdasarkan hasil penelitian dan
kalimat perintah. Pertemuan kedua, guru pembahasan, berikut ini disampaikan
menyampaikan materi teks prosedur. kesimpulan terkait dengan penelitian ini:
Siswa diminta untuk menyusun kalimat- Penggunaan model pembelajaran
kalimat acak menjadi teks prosedur. make a match dapat meningkatkan
Kalimat-kalimat tersebut dicetak pada keaktifan belajar siswa kelas IX MTs
potongan kertas-kertas kecil lalu Negeri 5 Kuningan, semester 1 tahun
dibagikan kepada siswa secara acak. pelajaran 2019/2020, hal tersebut dapat
Siswa mencari pasangan sebanyak 7 dibuktikan dengan persentase keaktifan
siswa untuk menyusun menjadi teks siswa pada siklus 1 70% siswa aktif.
prosedur. Setelah dilakukan ulangan Kemudian pada siklus 2 meningkat
harian ternyata hasilnya belum menjadi 92%.
memuaskan. Dari hasil pengamatan, guru Dengan menggunakan model
menyampaikan materi secara manual, pembelajaran make a match prestasi siswa
ditulis dipapan tulis sehingga kurang kelas IX MTs Negeri 5 Kuningan,
menarik bagi siswa. Proses mencari semester 1 tahun pelajaran 2019/2020
pasangan dilakukan didalam kelas dalam kompetensi menulis teks prosedur
sehingga mobilitasnya terganggu meja meningkat secara signifikan.
dan kursi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-
Pada Siklus 2, proses pembelajaran rata siklus 1 hanya 52,00 dan yang lulus
dimulai dengan guru menyampaikan KKM hanya 2 anak (5, 71%). Sedangkan
apersepsi, motivasi pembelajaran lebih pada siklus 2 nilai rata-rata meningkat
dititik beratkan lagi pada materi yang menjadi 85,43 dan siswa yang lulus KKM
akan disampaikan. Serta disampaikan sebanyak 29 anak (82, 85%).
juga silabus, SK, KD dan indicator Bagi Guru Mata Pelajaran:
keberhasilan pembelajaran materi sebaiknya hasil penelitian ini
menulis teks prosedur. Guru ditindaklanjuti dan dilaksanakan oleh
menyampaikan materi kalimat perintah seluruh guru mata pelajaran, sehingga
dan teks prosedur menggunakan bantuan diharapkan mutu pendidikan dapat lebih
alat pembelajaran LCD. Dari perbedaan ditingkatkan.
ini siswa terlihat lebih antusias. Materi teks prosedur yang
Kemudian siswa diberikan kata-kata acak digunakan dalam model pembelajaran
dan disusun menjadi kalimat perintah. make a match sebaiknya lebih banyak
Setelah selesai, mereka diberikan sehingga pengalaman anak dalam menulis
kalimat-kalimat acak yang dicetak dalam teks prosedur lebih banyak.
potongan-potongan kertas dan mencari Pembelajaran menulis teks prosedur
pasangan sebanyak 7 siswa untuk disusun dengan model pembelajaran make a match
menjadi teks prosedur. Semua kegiatan dapat dikembangkan dengan model-model
mencari pasangan pada siklus 2 pembelajaran yang lain yang mampu
dilakukan diluar kelas, sehingga meningkatkan kreativitas dan aktivitas
mobilitas siswa lebih mudah berbeda siswa.
dengan siklus 1. Berdasarkan
pengamatan, siswa lebih aktif Karena DAFTAR PUSTAKA
tidak terhalang meja dan kursi. Setelah Agustien, Helena I.R. 2004. Bahan
Pelatihan Terintegrasi Kurikulum

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 122


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020
Diterbitkan Oleh : Halaman 60-77
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

2004 Berbasis Kompetensi Bahasa https://techonly13.wordpress.com/2


Inggris SMP. Semarang: LPMP 010/07/03/belajar-dan-hasil-belajar/
Jawa Tengah. Febriana, A. (2011). Penerapan Model
Aqib, Zainal, 2013. Model-Model, Media, Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
dan Strategi Pembelajaran A Match Untuk Meningkatkan
Kontekstual (Inovatif). Bandung: Kualitas Pembelajaran Ips Siswa
Yrama Widya. Kelas V Sdn Kalibanteng Kidul 01
Bima M, Bahtiar Dkk. 2005. Let’s Talk. Kota Semarang (Application of
Bandung. Pakar Raya. Cooperative Learning Model Type
Hananto, Senno. Pengertian Hasil Belajar Make A Match to Enhance Quality
Menurut Para Ahli. Diunduh pada of Learning Social. Jurnal Kreatif:
tanggal 14 Oktober 2015 dari Jurnal Kependidikan Dasar, 1(2).
http://www.scribd.com/ Masa, N., Murda, I. N., & Mahadewi, L.
Hartono, Yuni. 2011. Student P. P. (2017). PENGARUH MODEL
Performance Enhancing Efforts to PEMBELAJARAN MAKE A
Revealing Monologue in the MATCH TERHADAP HASIL
Prosedur Text Through the BELAJAR IPS SISWA KELAS V
Demonstration Method in the Ninth SD. MIMBAR PGSD Undiksha,
Grade Students of SMP Negeri 1 5(2).
Sumobito Jombang. Diunduh Harefa, D. (2020). Peningkatan Hasil
tanggal 14 Oktober 2015 dari Belajar Siswa Dengan Pembelajaran
http://www.scrib.com. Kooperatif Make A Match Pada
Hermawan. 2007. Pengertian Keaktifan Aplikasi Jarak Dan Perpindahan.
Belajar Peserta Didik. Diunduh Geography: Jurnal Kajian,
tanggal 12 Oktober 2015 dari Penelitian dan Pengembangan
http://www.buatskripsi.com. Pendidikan, 8(1), 01-18.
Nasokha. 2011. “Peningkatan NAFIS, N. J. (2015). Penerapan Model
Keterampilan Menulis Teks Recount Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
Melalui Pembiasaan Menulis Diary a Match Untuk Meningkatkan
Pada Kelas 8A SMP Negeri 2 Prestasi Belajar Bahasa Inggris
Pekalongan Tahun Pelajaran Siswa Kelas III MI Senden Kampak
2010/2011”. Jurnal Pendidikan Trenggalek.
Pedagogik. Vol. 5, No. 2, Mei 2011, Suprapta, D. N. (2020). Penggunaan
hal. 33. Model Pembelajaran Make a Match
Sardiman. 2001. Aktivitas Belajar. Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil
Diunduh tanggal 13 Oktober 2015 Belajar Bahasa Inggris Siswa.
dari http://www.buatskripsi.com. Journal of Education Action
Slamento. 1995. Pengertian Belajar. Research, 4(3).
Diunduh pada tanggal 13 Oktober Hikmawati, R. (2015). PENINGKATAN
2015 dari KEMAMPUAN SISWAMENULIS
https://techonly13.wordpress.com/2 TEKS PROSEDUR MELALUI
010/07/03/belajar-dan-hasil-belajar/. MODEL PEMBELAJARAN
Sudjana, Nana. 1988. Pengertian Belajar. MAKE A MATCH. Jurnal
Diunduh pada tanggal 13 Oktober Penelitian Tindakan Kelas, 16(2)
2015 dari

p-ISSN 2086-0609 https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/index | 123


e-ISSN 2614-7718 Journal.fon@uniku.ac.id |

Anda mungkin juga menyukai