Anda di halaman 1dari 2

Nama : ROSA ATIKA HANUM DN

No. Urut : A47


STRUKTUR ORGANISASI PRAMUKA
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah bagan atau definisi yang mencerminkan
tingkat organisasi Gerakan Pramuka mulai dari yang paling bawah sampai yang paling
atas. Dengan struktur organisasi tersebut, Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di
Indonesia dapat menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional,
Daerah, Cabang, Ranting, hingga ke Gugus Depan. Memungkinkan organisasi dapat berjalan
dengan efektif. Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir
Gerakan Nasional Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka. Dalam keputusan ini juga menentukan tentang
tugas pokok dan gerakan Gerakan Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab,
musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi Gerakan Pramuka.
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah,
Cabang, Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis
Pembimbing (Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan
(Korgudep), Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan Badan
Kelengkapan Kwartir.
Bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut:
1. Majelis Pembimbing yang meminta bantuan dan bantuan moril, organisatoris, materi,
dan finansial untuk kwartir, gugusdepan, dan unit karya pramuka. Majelis Pembinaan di
tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing: ex-
officio:
di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
a. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
b. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati / Walikota
c. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat
Sementara di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di
tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh para pejabat di lembaga / lembaga terkait.

2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang
membentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggung jawab kepada Musyawarah
Gerakan Pramuka.
3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan peran kerja untuk
mencapai tujuan a. Gerakan Pramuka. Kwartir pengaturan di tingkat:
Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional
(Munas) dengan masa bakti 5 tahun.

b. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda)
dengan masa bakti 5 tahun.

c. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Cabang Musyawarah


(Mucab)dengan masa bakti 5 tahun.

d. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting


(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
e. Gugusdepan yang ada di satu wilayah kelurahan / desa dikoordinasikan oleh Koordinator
Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3
tahun.

4. Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah


pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka.
Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam pemahaman tertentu serta
melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian bagi masyarakat yang sesuai dengan aspirasi
pemuda Indonesia.

5. Kwartir merupakan badan-badan yang memiliki tugas membantu kwartir. Badan


Kelengkapan Kwartirengkapan:
a. Dewan Kehormatan
b. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas, Lemdikada, dan
Lemdikacab (di tingkat Cabang).
c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja yang terdiri
atas DKN atau Dewan Kerja Nasional, DKD atau Dewan Kerja Daerah, DKC atau Dewan
Kerja Cabang, dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat Ranting).
d. Pimpinan Satuan Karya pramuka (Saka)
e. Pembantu Andalan
f. Badan Usaha Kwartir
g. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi lokal dan interaksi situasional.
h. Staf Kwartir.

6. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia


(Presiden).
7. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang
pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam
kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
a. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Munas
terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
b. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Musda terdiri
atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
c. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Mucab terdiri
atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
d. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Musran
terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
e. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Mugus
terdiri atas peserta / wakil gudep dan Mabigus.
Itulah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka .

Anda mungkin juga menyukai