METODOLOGI PENELITIAN
DISUSUN OLEH
1.3.2. Wawancara
Yaitu tanya jawab secara langsung kepada pasien, keluarga pasien dan dengan
tim kesehatan lainnya untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan kasus
klien.
1.3.3. Observasi
Yaitu dengan mengamati prilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data-data
kesehatan yang berhubungan dengan klien secara langsung.
2.1.2. Etiologi
1. Tidak di ketahui penyebabnya / keturunan (Hipertensi primer)
Faktor-faktor resiko :Usia, Merokok, Kelebihan berat badan atau obesitas, Kurang
olahraga,Terlalu banyak mengonsumsi minuman, keras dan Stres.
2. Disebabkan oleh penyakit lain ( hipertensi sekunder ) Antara lain penyakit :
Ginjal, Saraf dan Tumor (Lany Gunawan, 2011).
Pathway
2. Penghambat Simpatis
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktifitas syaraf simpatis (syaraf yang
bekerja pada saat kita beraktifitas). Contoh obat yang termasuk dalam golongan
penghambat simpatetik adalah metildopa, klonodin dan reserpin. Efek samping yang
dijumpai adalah: anemia hemolitik (kekurangan sel darah merah kerena pecahnya sel
darah merah), gangguan fungsi hati dan kadangkadang dapat menyebabkan penyakit
hati kronis. Saat ini golongan ini jarang digunakan.
3. Betabloker
Mekanisme kerja obat antihipertensi ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung.
Jenis obat ini tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan
pernafasan seperti asma bronkhial. Contoh obat golongan betabloker adalah metoprolol,
propanolol, atenolol dan bisoprolol. Pemakaian pada penderita diabetes harus hati-hati,
karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (dimana kadar gula darah turun menjadi
sangat rendah sehingga dapat membahayakan penderitanya). Pada orang dengan
penderita bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat
harus hati-hati.
4. Vasodilatator
Obat ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot
pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah prazosin dan hidralazin.
Efek samping yang sering terjadi pada pemberian obat ini adalah pusing dan sakit
kepala.
5. Penghambat enzim konversi angiotensin
Kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat angiotensin II (zat yang
dapat meningkatakan tekanan darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah
kaptopril. Efek samping yang sering timbul adalah batuk kering, pusing, sakit kepala
dan lemas.
6. Antagonis kalsium
Golongan obat ini bekerja menurunkan daya pompa jantung dengan menghambat
kontraksi otot jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah :
nifedipin, diltizem dan verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah :
sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
2.2.3. Nontradisional
1. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa hubungan nikah.
2. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
3. Commune family
Beberapa pasangan keluarga ( dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara,yang
hidup bersama dalam satu rumah,sumber dan fasilitas yang sama,pengalaman yang
sama,sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
4. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama,berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan
suami istri ( marital patners ).
6. Cohabiting couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan,karena beberapa alas an
tertentu.
7. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,yang
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,berbagi sesuatu,termasuk sexual
dan membesarkan anaknya.
8. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan atau nilai-nilai,hidup berdekatan satu sama
lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,pelayanan dan
bertanggungjawab membesarkan anaknya.
9. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara dalam waktu
sementara,pada saar orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga aslinya.
10. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena
krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan
mental.
11. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,tetapi berkembang dalam kekerasan
dan criminal dalam kehidupannya.
d. Fungsi ekonomi
1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
e. Fungsi pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3. mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Masalah Kesehatan :
Masalah komunikasi anak dengan orang tua ( jarak ), perawatan usia lanjut,
masalahpenyakit kronis : Hipertensi, Kolesterol, Obesitas, Menopause, DM, dan lain-
lain.
g. Tahap VII : Keluarga Usia Pertengahan
Middle-anged Family ( emptynest to retirement )
1. Dimulai anak terakhir keluar dan berakhir sampai pensiun atau kematian
pasangan.
2. Biasanya dimulai saat orang tua 45-55 tahun dan berakhir saat masuk pensiun
16-18 tahun kemudian
Tugas Perkembangan :
1. Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
2. Memperhatikan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orang tua lansia (teman sebaya) dan anak-anak.
3. Memperkokoh hubungan perkawinan.
Masalah Kesehatan :
1. Kebutuhan Promosi Kesehatan : istirahat yang cukup, kegiatan waktu
luang dan tidur, nutrisi, olah raga teratur, Berat badan harus ideal, tidak
merokok dan pemeriksaan berkala.
2. Kehilangan yang lazim pada usia ini : ekonomi & pekerjaan (pensiun),
perumahan ( pindah ikut anak/panti ) , sosial ( kematian pasangan &
teman-temannya), Kesehatan (penurunan kemampuan fisik )
Tugas Perkembangan :
1. Memperhatikan pengaturan hidup yang memuaskan
2. Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
3. Memperhatikan hubungan perkawinan
4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasngan
5. Memperhatikan ikatan keluarga antar generasi
2.3. Lansia
2.3.1. Pengertian Lansia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih
dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008). Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang
dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu
penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan.
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan
penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual
(Efendi, 2009).
1. Genogram :
2. Tipe Keluarga :
3. Suku Bangsa :
4. Agama :
5. Status Ekonomi Keluarga :
6. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
7. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
2. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
8. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a. Luas :
b. Jenis :
c. Sirkulasi udara dan Pencahayaan :
d. Pemanfaatan ruangan rumah :
e. Kebersihan ruangan :
f. Lantai :
g. Jarak septic tank dengan sumur :
h. Sumber air minum :
i. Pembuangan limbah :
j. Halaman dimanfaatkan :
k. Keadaan pekarangan :
l. Pembuangan sampah :
2. Denah Rumah
9. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
10. Mobilitas Geografis Keluarga
11. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
12. Sistem Pendukung Keluarga
13. Struktur Keluarga
3. Pola
4. Struktur Kekuatan Keluarga
14. Struktur Peran
15. Nilai dan Norma Keluarga
16. Fungsi Keluarga
5. Fungsi Afektif
6. Fungsi Sosialisasi
17. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Penyediaan makanan
2. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
3. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
4. Merawat anggota keluarga yang sakit
5. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
6. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat.
18. Fungsi Reproduksi
19. Fungsi Ekonomi
20. Stress dan Koping Keluarga
1. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang
a. Stressor jangka pendek
b. Stressor jangka panjang
2. Kemampuan Keluarga Keluarga Berrespon Terhadap Stressor
3. Strategi Kopping Yang Digunakan
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
10 Dada/paru
a. Bentuk
b. Pergerakan
c. Perkusi
d. Auskultasi paru
e. Auskultasi jantung
12 Ekstremitas
a. Bentuk
b. Deformitas
c Pergerakan
d. Tonus
e. Oedema
f. Varises
g. Kekuatan otot
h .ekstremitas atas dan bawah
13 Antropometri
a. TB
b. BB
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn S
b. Umur : 66 tahun
c. Agama : Islam
d. Alamat : Jl.Bima raya 1, Bogor
e. Pekerjaan : Petani
f. Pendidikan : SMP Tamat
g. Penghasilan : ± Rp 2.500.000,-/ bulan
h. Komposisi Keluarga :
L
Nama / Umur Hubungan Pendidikan Status Imunisasi
BCG BCG BCG BCG
P dengan KK
Ny.Y P 67 Istri SD - - - -
Tahun KK
Tn.H L 30 Anak SMA - - - -
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Tinggal 1 rumah
: Meninggal
c. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah 1. The nuclear family ( keluarga inti ) Keluarga yang terdiri
dari suami,istri dan anak. yaitu ayah, ibu, dan anak.
d. Suku Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Jawa, Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
e. Agama
Seluruh anggota Tn.S adalah beragama Islam dan taat beribadah, sering
mengikuti pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Ny.Y dapat sembuh dari penyakit
yang dideritanya.
3.5. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1. Luas : 8 X 20 M2
2. Jenis : Permanen
3. Sirkulasi udara: 2 pintu X 1.9 X 0.9 m2 = 3.42 m2
Pencahayaan : 2 jendela X 1.2 X 0.7 m2 = 1.68 m2 dibuka
jendela X 1 X 0.6 m2 = 1.8 m2 dibuka
Angin-angin 4 X 0.3 m2 = 1.2 m2
Angin-angin 3 X 0.3 X 0.6 m2 = 0.54 m2
Total = 8.64 m2
Jadi sirkulasi udara dan pencahayaan Tn S cukup
4. Pemanfaatan ruangan rumah : perabot tertata rapi
5. Kebersihan ruangan : bersih
6. Lantai : keramik
7. Jarak septic tank dengan sumur : > 10 meter
8. Sumber air minum : tandon air hujan
9. pembuangan limbah : melalui selokan
10. Halaman dimanfaatkan dengan tanaman hias
11. Keadaan pekarangan bersih
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Hubungan antar tetangga Tn. S baik, saling membantu, bila ada tetangga yang
membangun rumah dikerjakan saling gotong-royong.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. S selama ini sebagai penduduk asli Perumnas Simalingkar dan tidak
pernah pindah rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
1. TN. S (KK) mengatakan mulai bekerja pukul 08.00 – 11.00 WITA sebagai
bertani dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama seluruh
keluarganya.
2. Ny. S (Istri) mengatakan tidak lagi bertani hanya melakukan kegiatan dalam
rumah seperti memasak, menyapu dan mencuci piring pada malam hari
digunakan untuk berkumpul bersama seluruh keluarganya.
3. Tn H (Anak) mengatakan mulai bekerja pukul 08.00-17.00 WITA sebagai
mobiler dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama seluruh
keluarganya.
Fungsi Afektif
Menurut Ny.Y di keluarganya selalu ditanamkan sikap saling menghargai, saling
menghormati dan saling memiliki sehingga tercipta suasana keluarga yang harmonis,
dan pada saat sakitpun keluarga selalu mendukung dan memotivasi Ny.Y untuk selalu
berobat agar cepat sembuh.
Fungsi Sosialisasi
Ny.Y mengatakan bahwa didalam keluarganya selalu berkomunikasi dan berinteraksi
satu sama lain, dan menurut Ny.Y keluarga yang selalu bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar rumahnya seperti mengikuti kegiatan di balai Kelurhan dan Tn.S
sebagai kepala keluarga selalu menetapkan disiplin kepada anaknya.
b. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan
sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga yang
sakit, keluarga merawat dan memeriksakannya ke Puskesmas atau petugas
kesehatan.
2. Kemampuan mengenal masalah kesehatan Keluarga mengatakan Ny.Y tidak
tahu secara rinci tentang penyakit yang di deritanya .
3. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan.
Bila Ny.Y sakit jarang dibawa ke Puskesmas atau petugas kesehatan ke rumah.
4. Merawat anggota keluarga yang sakit dalam merawat Ny Y, masih
memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya,
pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu
melakukan kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan.
5. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat Keluarga
membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali dan lantai
kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
6. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan: Ny Y
jarang memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan setempat
bila sakit klien hanya membeli obat di warung.
c. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak 1 orang, dimana anak Tn S. Tn.H Belum menikah.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya
untuk berobat.
6 Hidung
c. Bentuk Simetris Simetris
d. Septum nasal Di tengah Di tengah
7 Mulut
g. Keadaan Tampak bersih Tampak bersih
h. Mukosa Lembab Lembab
i. Jumlah gigi 23 buah 16 buah
j. Caries ada Tidak ada
k. Ovula Terangkat simetris Terangkat simetris
l. Fungsi Baik, dapat Baik, dapat membedakan
pengecapan membedakan asin dan manis
asin dan manis
8 Telinga
a. Bentuk Simetris kiri dan kanan Simetris kiri dan kanan
Sejajar dengan sudut Sejajar dengan sudut mata
b. Arikula mata Tidak nampak
c. Serumen Tidak Nampak Baik, dapat mendengar pada
Baik, dapat mendengar jarak 10 meter
d. Fungsi pada jarak 10 meter
pendengaran
9 Leher
a. Vena jugolaris Tidak ada peningkatan Tidak ada peningkatan
b. Reflek menelan Ada Ada
c. Kelenjar getah Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
bening
10 Dada/paru
a. Bentuk Simetris Simetris
b. Pergerakan Sama kiri dan kanan Sama kiri dan kanan
c. Perkusi Resonan Resonan
d. Auskultasi paru Vesikuler Vesikuler
e. Auskultasi jantung S1 dan S2 reguler S1 dan S2 reguler
11 Abdomen
a. Bentuk Datar Datar, terdapat bekas luka
b. Massa Tidak teraba operasi apendik pada
c. Nyeri tekan Tidak ada Tidak teraba
d. Bising usus Ada 12x/menit Tidak ada
diabdomen Ada 9x/menit diabdomen
kuadran kiri atas kuadran kiri atas
12 Ekstremitas Simetris kiri dan kanan
a. Bentuk Simetris kiri dan kanan Tidak ada
b. Deformitas Tidak ada Normal, dapat flexi, ekstensi,
c Pergerakan Normal, dapat flexi, aduksi, rotasi.
d. Tonus ekstensi, Kencang
e. Oedema aduksi, rotasi. Tidak ada
f. Varises Kencang Tidak ada
g. Kekuatan otot Tidak ada +4 +5
h .ekstremitas atas Tidak ada +4 +5
dan bawah +3 +5
+3 +5
13 Antropometri
a. TB 175 Cm 150 Cm
b. BB 80 Kg 47