Anda di halaman 1dari 15

PTERIDOPHYTA ( TUMBUHAN PAKU )

Disusun oleh :

Nama :1. Rida ( 4219016 )

2. Juliya anita sari (4219018 )

Kelas : III A

M.k : Taksonomi Tumbuhan Rendah

Dosen P : Sepriyaningsih, M.Pd.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2020

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 1


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. saya dapat menyelesaikan buku ini tepat pada waktunya.

makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran kami terhadap referensi-referensi yang saya dapatkan,
baik berupa buku dan sumber-sumber lainnya. makalah yang kami buat ini dengan judul
“pteridophyta( tumbuhan paku)”.

Penyusunan buku ini dimaksudkan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Taksonomi
Tumbuhan Rendah.

Dalam penyusunan buku ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik
berupa materi maupun dorongan dan bimbingan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada.

1) Sepriyaningsi M.Pd.Si, selaku Dosen mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Rendah.

2) Rekan-rekan yang ikut serta dan membantu dalam pembuatan buku ini.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa kondisi
di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang tumbuhan paku. sebagai ilmu
pengetahuan. keterbatasan sumber, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena
itu, dengan keterbukaan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga buku ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Lubuklinggau, Oktober 2020

Penulis

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................

A.  Takson dan Klasifikasi Tumbuhan Paku ..................................................................................

B.  Tumbuhan Paku (Pteridophyta) ................................................................................................

C. Struktur Tumbuhan Paku ...........................................................................................................

D. Daur Hidup Tumbuhan Paku ....................................................................................................

E. Manfaat Tumbuhan Paku ...........................................................................................................

BAB II PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................................

3.2 Saran .........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 3


BAB I PENDAHULUAN

A. Takson dan Klasifikasi Tumbuhan Paku

            Dalam klasifikasi, makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beraneka ragam, dipilah
dan dikelompokkan atau disusun tingkatan-tingkatannya dalam klasifikasi disebut takson.
Sedangkan taksonomi adalah cabang biologi yang mempelajari pengelompokan atau klasifikasi
makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah-milah dan
mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan tertentu atau unit-unit tertentu.
Berikut adalah skema klasifikasi dunia tumbuhan.

Klasifikasi organisme sampai saat ini belum ada keseragaman. Masing-masing ahli
mempunyau alasan-alasan tersendiri dalam mengklasifikasikan organisme, sehingga setiap buku
banyak perbedaan dalam menyusun klasifikasi.Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua
kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati
(kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat
(Lycopodinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Sampai sekarang pun ilmu yang
mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog.

Sampai saat ini para ahli mengelompokkan tumbuhan menjadi empat divisi yaitu
Thallophyta (tumbuhan bertalus), Bryophyta (lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan
Spermatophyta (tumbuhan berbiji). Disamping itu, ada beberapa ahli yang membedakan
tumbuhan berdasarkan ada atau tidak adanya berkas pembuluh angkut. Berdasarkan klasifikasi
tersebut, tumbuhan secara umum dibagi menjadi dua divisi, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh
(Thallophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan tidak berpembuluh tidak
memiliki akar, batang, daun sejati. Sedangkan tumbuhan berpembuluh memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Tumbuhan tidak berpembuluh meliputi tumbuhan lumut, sedangkan tumbuhan
berpembuluh meliputi tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

Tumbuhan paku termasuk ke dalam kingdom Plantae (tumbuhan) dan memiliki beberapa kelas,
yaitu Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Felicinae

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 4


1. Kelas : Psilophytinae
Tidak ada daun dan akar, tetapi mempunyai rizom (batang mendatar), atau memiliki
daun tetapi kecil-kecil. Golongan paku ini sudah hampir punah. Kebanyakan hidup di zaman
purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Hanya ada satu jenis yang sekarang masih ada,
tetapi hampir punah yaitu Psilotum. Psilotum banyak terdapat di daerah tropis dan subtropis.

Ordo : Psilotales
Famili : Psilotaceae

Genus : Psilotum

Spesies : Psilotum nudum (paku purba)

2. Kelas: Equisetinae

Paku yang merupakan peralihan antara yang homospora dengan heterospora equisetum
debile. Kelas Equisetinae memiliki ciri batangnya beruas, berbuku, dan berongga, daun
kecil-kecil seperti sisik, terletak melingkar pada buku-buku. Sporangiumnya melekat pada
sporofil yang berbentuk perisai dan bertangkai. Sporofil tersusun menjadi strobilus yang
letaknya diujung percabangan. Batangnya dapat bercabang. Cabang duduk mengitari batang
utama. Batangnya berwarna hijau dan mengandung klorofil.

Ordo : Equisetales

Famili : Equisetaceae

Genus : Equisetum

Spesies : Equisetum debile (paku ekor kuda)

3. Kelas : Lycopodinae
Berupa daun kecil tersusun rapat dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak
daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut), batangnya bercabang-cabang dan
seperti kawat. Sporofit bentuk jantung, punya sporangium bentuk ginjal sebagian

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 5


anggotanya termasuk paku heterospora. Akar bercabang menggarpu, terletak di sepanjang
bagian bawah dari rimpang. Tumbuh tegak atau berbaring dengan cabang-cabang menjulang
ke atas. Cabang-cabang tertutup oleh daun. Memiliki berkas pengangkut yang masih
sederhana

Ordo : Lycopodiales

Famili : Licopodiaceae

            Genus : Lycopodium (paku kawat)

Spesies : Lycopodium clavantum,  

4. Kelas : Felicinae

Paku sejati dikenal sebagai tumbuhan paku yang sebenarnya dan dapat dilihat di
sekitar kita, yang umumnya disebut pakis. Paku sejati memiliki banyak tulang daun dan
mempunyai makrofil (daun besar), serta mesofil (daging daun).  Memiliki daun ukuran lebih
besar. Sporangium tersusun dalam bentuk sorus di permukaan daun. Letak sorus di
permukaan daun (atas, bawah), di ujung/di tepi. Paku sejati ada yang tumbuh di darat, air,
atau rawa-rawa. Kelompok yang hidup di darat meliputi jenis paku dari yang terkecil sampai
yang terbesar (berupa pohon), misalnya suplir, paku sarang burung dan paku tiang.
Kelompok yang hidup di air misalnya paku air, paku sampan, dan semanggi.

 Subkelas : Eusporangiatae
Sporangium mempunyai dinding tebal dan kuat yang terdiri atas beberapa lapis
sel, spora sama besar. Kelas ini meliputi tumbuhan paku menurut pengertian kita sehari-
hari, yang telah mempunyai makrofil dengan tulang-tulang daun dan mesofil di
antaranya.

Ordo : Marattiales Ordo Ophioglossales

Famili : Marattiaceae Genus : Ophioglossum

Genus : Christensenia Spesies : Ophioglossum reticulum

Spesies : Christensenia Aesculifolia

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 6


 Subkelas : Leptosporangiatae
Famili : Schizaeaceae
Spesies : Lygodium circinnatum
Famili : Gleicheniaceae
Spesies : Gleicenia linearis (paku resam)

 Subkelas : Hydropterides
Famili : Salviniaceae
Spesies : Salvinia natans (paku sampan)
Famili : Marsileaceae
Spesies : Marsilea crenata (semanggi)

B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku (Ptridophyta) diduga merupakan tumbuhan berkormus tertua yang


menghuni daratan bumi. Fosil tumbuhan paku dijumpai pada batu-batuan zaman Karbon,
diperkirakan berasal dari 345 juta tahun yang lalu. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula
sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut)
sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah). Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang
memiliki batang, akar dan daun yang sebenarnya. Artinya, batang, akar dan daunnya sudah
memiliki pembuluh angkut xylem dan floem.

Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di
Indonesia sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab., yang juga dikenal
sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Tumbuhan paku
tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh daun, biasanya pada
permukaan bawah daun. Daun yang masih muda menggulung. Mengapa disebut tumbuhan paku
disebut juga tumbuhan berkormus? Hal ini dikarenakan tumbuhan paku memiliki akar, batang
dan daun. Tumbuhan paku juga termasuk kedalam kelompok Tracheophyta yang memiliki
jaringan pengangkut khusus yang berbentuk pembuluh (pipa). Tumbuhan ini cenderung tidak

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 7


tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman
Karbon. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman
Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon atau disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang
dapat digali sebagai batubara.

C. Struktur Tubuh Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang tumbuhan paku berada
didalam tanah dan disebut rizom. Pada rizom akan muncul akar-akar seperti rambut yang
merupakan akar serabut. Dari rizom ini juga muncul tangkai daun. Ada pula tumbuhan paku
yang batangnya mirip tumbuhan palem, yakni batangnya menjulang ke misalnya paku pohon
(Cyathea sp.).
Daun terbagi atas dua bagian, yaitu tangkai daun dan helaian daun. Helaian daun ada yang
tunggal. Akan tetapi, umumnya merupakan daun majemuk menyirip. Salah satu ciri tumbuhan
paku adalah pada saat masih tunas, daunnya menggulung.
Pada paku tertentu, ukuran daun tidak sama. Ada daun kecil (mikrofil) dan ada pula daun
besar (makrofil). Pada mikrofil tidak terdapat tangkai daun dan tulang daun serta bentuk kecil
atau bersisik, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Sedangkan makrofil daun besar,
bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Daun tumbuhan paku ada
yang khusus menghasilkan spora dan disebut sporofil dan ada yang tidak menghasilkan spora
disebut tropofil. Toprofil hanya berfungsi untuk fotosintesis. Sporofil merupakan daun yang
subur. Pada adiantum (pakis) dan suplir tidak ada daun yang berfungsi khusus. Tumbuhan paku
menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium. Sporangium-
sporangium berkumpul di dalam kotak spora atau sorus-sorus berkumpul di helaian daun bagian
bawah. Perhatikan di bagian bawah daun paku ada sederet bentukan bulat atau oval atau tamapak
seperti bulan sabit pada suplir. Jika sudah matang akan tampak kehitaman. Bentukan itu adalah
sorus. Sorus ada yang dilindungi oleh selaput yang disebut indusium dan di dalamnya terdapat
banyak kotak spora
Akar, batang, dan daun tumbuhan paku memiliki berkas pengangkut xylem dan floem.
Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah ke daun.
Adapun floem berfungsi untuk mengangkut hasil-hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 8


Berkas pengangkut umumnya tersusun konsentris, artinya xylem ditengah dikelilingi oleh floem.
Berikut adalah tabel ciri-ciri tumbuhan paku.

Akar Batang Daun


Akar paku bersifat sebagai Batang umumnya berupa akar Bentuk, ukuran, dan susunan
akar serabut, ujungnya tongkat (rizom) kecuali pada anatomi daun paku
dilindungi oleh kaliptra paku tiang dan golongannya bervariasi
Akar terdiri atas: Sistem anatomi batang paku –         Daun yang berukuran
berbeda-beda tergantung jenis kecil disebut mikrofil. Pada
–         kulit luar (epidermis) tumbuhannya mikrofil belum
memperlihatkan diferensiasi,
–         kulit dalam (korteks) yaitu belum dapat dibedakan
antara epidermis daging
–         silinder pusat yang daun (mesofil) dan tulang
terdiri dari xylem dan floem daun
yang konsentris, yaitu xylem
terdapat di tengah dikelilingi –         Daun yang berukuran
oleh floem besar disebut makrofil.

6
 
Pada makrofil sudah
mempunyai epidermis,
mesofil yang terdiri dari
jaringan tiang dan jaringan
bunga karang dan terdapat
tulang-tulang daun.
  Batang terdiri atas bagian- Menurutfungsinya
bagian: dibedakan menjadi dua,
yaitu :
–epidermis : di bawah lapisan
epidermis terdapat jaringan – Tropofil:daun yang
penguat yang terdiri atas sel- berfungsi khusus untuk
sel skelerenkim fotosintesa

–Kortek: banyak mengandung –  Sporofil : daun yang


lubang yaitu ruang antar sel berfungsi menghasilkan
spora.
–Silinder pusat:terdiri ata
xylem dan floem yang  Tetapi adapula tumbuhan
konsentris. paku yang mempunyai
kedua fungsi tersebut.

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 9


D. Daur Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku bereproduksi secara vegetatif dengan rizom. Rizom tumbuh menjalar ke
segala arah membentuk koloni-koloni tumbuhan paku. Tumbuhan paku mengalami pergiliran
keturunan atau metagenesis dengan dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit.
1. Generasi Sporofit
Generasi sporofit atau tumbuhan penghasil spora adalah tumbuhan paku itu sendiri.
Jadi, tumbuhan paku yang biasa kita lihat itu merupakan tumbuhan dalam fase sporofit.
Sporofit paku berumur lebih lama di dapat banding gametofit. Sporofit dapat tumbuh lalu
bertunas sehingga jumlahnya bertambah banyak. Ini merupakan reproduksi secara aseksual.
Spora yang dihasilkan tumbuhan paku keluar dari sporangium dan tersebar mengikuti arah
angin. Jika spora ini jatuh di tempat lembab, akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang
dikenal sebagai protalium.

2. Generasi Gametofit
Generasi gametotit atau tumbuhan penghasil gamet dikenal dengan nama protalium.
Protalium yang berbentuk talus itu berukuran kira-kira 1-2 cm, bentuknya seperti daun waru,
biasanya tumbuh di permukaan tanah lembab, diatas batu bata, di tebing sungai, dan
ditempat lembab lainnya. Berbeda dengan tumbuhan lumut, gametofit paku hanya berumur
beberapa minggu. Protalium membentuk anteridium. Sebagai alat kelamin jantan dan
arkegonium sebagai alat kelamin betina. Anteridium menghasilkan sperma dan arkegonium
menghasilkan ovum. Fertilisasi sperma dan ovum menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot
akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru yang berakar, berbatang dan berdaun.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkannya tumbuhan paku dibedakan menjadi paku
homospora, heterospora, dan peralihan.
a) Paku Homosprosa (isospora)
Paku homospora hanya memproduksi satu macam ukuran spora. Sering pula
disebut tumbuhan paku berumah satu, contohnya lycopodium (paku kawat). Tumbuhan
tersebut batangnya seperti kawat, hidup memanjat pada tumbuhan lain.
b) Paku Heterospora

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 10


Paku heterospora memproduksi dua macam ukuran spora. Spora yang berukuran
kecil dan berkelamin jantan disebut mikrospora. Spora yang berukuran besar dan
berkelamin betina disebut makrospora. Contohnya selaginella (paku rane), yang dapat
dijadikan tanaman hias, dan marsilea (semanggi) yang dapat dimakan. Mikrospora akan
tumbuh menjadi mikroprotalium sedangkan makrospora akan tumbuh menjadi
makroprotalium. Mikropotalium membentuk mikrogametofit yang akan menghasilkan
anteridium, sedangkan makroprotalium membentuk makrogametofit yang akan
menghasilkan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma dan arkegonium
menghasilkan ovum. Fertilisasi antara sperma dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan
tumbuh menjadi tumbuhan paku yang akan menghasilkan spora, demikian seterusnya.
c) Paku Peralihan
Tumbuhan paku peralihan menghasilkan spora yang berukuran sama, tetapi dapat
dibedakan antara spora jantan (spora +) dan spora betina (spora -). Contohnya paku ekor
kuda (equisetum debile).
Spora paku jatuh di tanah subur akan tumbuh menjadi protalium. Protalium
memiliki rizoid yang berfungsi untuk melekatkan diri pada tanah dan menghisap air serta
mineral. Protalium akan tumbuh menjadi gametofit yang menghasilkan anteridium dan
arkegonium. Anteridium menghasilkan spermatozoid sedangkan arkegonium
menghasilkan ovum. Karena protalium menghasilkan gamet, maka protalium merupakan
generasi gametofit. Setelah terjadi pembuahan pada ovum oleh spermatozoid,
terbentuk zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku. Daun-daun pada
tumbuhan paku akan menghasilkan spora, sehingga tumbuhan paku merupakan generasi
sporofit. Bila kotak spora pecah, spora-spora akan bertebaran dan jatuh. Spora yang jatuh
pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalium kembali.

E. Manfaat Tumbuhan Paku


Manfaat dari tumbuhan paku antara lain :
1. Sebagai tanaman hiasan : Platycerium nidus (paku tanduk rusa) yang bentuknya seperti
tanduk rusa dan sering ditanam dengan ditempelkan pada pohon, Asplenium nidus (paku
sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), dan Selaginella wildenowii (paku rane)
2. Sebagai bahan penghasil obat-obatan : Asipidium filix-mas dan Lycopodium clavatum

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 11


3. Sebagai sayuran : Marsilea crenata (semanggi) dan Salvinia natans (paku sampan =
kiambang). Beberapa tumbuhan paku ada yang diambil daunnya yang masih muda untuk
sayur
4. Sebagai pupuk hijau : Azolla pinnata yang hidup di sawah-sawah, bersimbiosis
dengan anabaena azollae (ganggang biru) yang dapat mengikat N2 bebas di udara
menjadi senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan lain. Dengan demikian, Azolla
pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang kaya nitrogen.
5. Sebagai pelindungan tanaman di persemaian : Gleichenia linearis
6. Untuk tempat menanam anggrek, yaitu paku tiang (Alsophlia glauca)     

Tumbuhan paku yang hidup di zaman Karbon telah memfosil. Fosil tersebut berupa batu bara
yang dapat dijadikan bahan bakar.

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 12


BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan

Tumbuhan paku (Pterydophyta) merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang


paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor
internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi
kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan
floem).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang,
sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang.
Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukuran dan
susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Berdasarkan
fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil.

Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Kumpulan sporangium
disebut sorus. Sorus muda dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan macam
spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora),
paku heterospora dan paku peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora
misalnya Lycopodium (paku kawat). Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang
berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil)
misalnya Marsilea (semanggi) dan Selaginella (paku rane). Paku peralihan merupakan peralihan
antara homospora dan heterospora menghasilkan spora dengan bentuk dan ukurannya sama
tetapi berbeda jenis kelamin misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda).

Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang


menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang
mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan
(gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina (arkegonium). Seperti pada lumut
tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Metagenesis tersebut
dibedakan antara paku homospora dan heterospora.

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 13


Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelas yaitu Psilotophyta, Lycophyta,
Sphenophyta, dan Pterophyta (Filicinae).

Tumbuhan paku juga memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia.
Contonhya digunakan sebagai tanaman hias, untuk sayuran, dan sebagainya.

B. Saran

Banyak dari kita menganggap bahwa tumbuhan paku adalah tanaman pengganggu.
Padahal banyak sekali manfaat yang bisa di dapat dari tumbuhan paku itu sendiri. Contohnya
kelakai yang tumbuh di daerah basah dan tergenang memiliki banyak khasiat sebagai obat
penambah darah.

Dengan menganggap tumbuhan paku sebagai tanaman pengganggu maka secaralangsung


sudah mengancam kelestarian tumbuhan paku juga. Oleh karena itu, diharapkan kita untuk bisa
menjaga kelestarian alam yang ada. Dan dengan mengetahui nama-nama spesies tumbuhan paku
serta mengenal jenis tumbuhannya kita juga dapat menambah wawasan tentang kerajaan
tumbuhan. Serta ikut memanfaatkan alam secara bijaksana.

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 14


DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar dkk. 2004.Sains Biologi SMP 1.Jakarta: Penerbit Erlangga

Saktiyono.1989.Biologi 1 Program Inti.Jakarta :Intan Pariwara

Syamsuri,Istamar dkk.2007. Biologi untuk SMA Kelas X.Jakarta:Penerbit Erlangga

Makalah TAKSON Tumbuhan Rendah Page 15

Anda mungkin juga menyukai