Anda di halaman 1dari 15

MTK-U – 3.6 / 4.

6 / 4 / 1

Barisan dan Deret


1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Matematika Umum
b. Semester : 3/ Ganjil
c. Kompetensi Dasar :

3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika dan Geometri
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan
menyelesaikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan, peluruhan, bunga
majemuk, dan anuitas).

d. Materi Pokok : Matriks


e. Alokasi Waktu : 4 JP X 4
f. TujuanPembelajaran :

Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab, analisis, penugasan,
dan presentasi dengan model discovery learning dan pendekatan saintifik, peserta didik
dapat memahami dan menjelaskan pola bilangan pada barisan dan deret aritmatika maupun
geometri, serta dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
barisan dan deret seperti pertumbuhan, peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas . Sehingga
peserta didik dapat mengembangkan sikap/ karakter jujur, peduli, dan bertanggung
jawab serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi,
berkolaborasi, berkreasi (4C) dan berliterasi.

g. Materi Pembelajaran
 Bacalah buku teks pelajaran (BTP)Buku Matematika SMA kelas XI Materi Barisan dan
Deret halaman 181-213.

2. Peta Konsep

SUKU KE-n (Un)


BARISAN DAN DERET
BARISAN DAN DERET

ARIMETIKA
JUMLAH n SUKU PERTAMA
(Sn)

SUKU KE-n (Un)


BARISAN DAN DERET
GEOMETRI
JUMLAH n SUKU PERTAMA
(Sn)

1
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

Kegiatan belajar 1
Pola Bilangan
 Pengertian Pola Bilangan
Pola bilangan matematika adalah susunan dari beberapa angka yang dapat membentuk pola
tertentu. Pola bilangan juga bisa diartikan sebagai bentuk teratur atau suatu bilangan yang
tersusun dari beberapa bilangan lain yang membentuk suatu pola.

Pola bilanga atau yang disebut dengan Barisanadalah bilangan-bilangan yang diurutkan
menurut suatu aturan tertentu. Bentuk umum barisan dituliskan sebagai berikut:

Jumlah atau disebut dengan Deret adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan.
Bentuk umum deret dituliskan sebagai berikut:

 Macam-macam pola bilangan


a. Pola bilangan ganjil
Pola bilangan ganjil adalah pola bilangan yang berbentuk dari bilangan-bilangan ganjil.
Sedangkan pengertian bilangan ganjil adalah suatu bilangan asli yang tidak habis dibagi
2 ataupun kelipatannya.

b. Pola bilangan genap


Pola bilangan genap adalah pola bilangan yang berbentuk dari bilangan-bilangan genap.
Sedangkan pengertian bilangan genap adalah suatu bilangan asli yang habis dibagi 2
ataupun kelipatannya.

c. Pola bilangan persegi


Pola bilangan persegi adalah suatu barisan bilangan yang membentuk suatu pola persegi

d. Pola bilangan persegi panjang


Pola bilangan persegi panjang adalah suatu barisan bilangan yang membentuk suatu
pola persegi panjang.

e. Pola bilangan segitiga


Pola bilangan segitiga adalah suatu barisan bilangan yang membentuk suatu pola
segitiga.

f. Pola bilangan Fibonacci


Pola bilangan Fibonacci adalah suatu bilangan yang setiap sukunya merupakan jumlah
dari dua suku didepannya.

g. Pola bilangan segitiga pascal


Bilangan pascal ditemukan oleh orang Prancis bernama Blaise Pascal, sehingga
dinamakan pascal. Bilangan pascal adalah bilangan yang terbentuk dari sebuah aturan
2
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

geometri yang berisi susunan koefisien binomial yang bentuknya menyerupai segitiga.
Di dalam segitiga pascal, bilangan yang terdapat pada satu baris yang sama dijumlahkan
menghasilkan bilangan yang ada di baris bawahnya. Sehingga pola bilangan pascal
adalah suatu pola yang tersusun dari beberapa angka berdasarkan jumlah koefisien
binomial.

h. Pola bilangan pangkat tiga


Pola bilangan pangkat tiga adalah pola bilangan dimana bilangan setelahnya merupakan
hasil dari pangkat tiga dari bilangan sebelumnya.

Ayo Berlatih I

Jika kalian sudah memahami definisi dan macam pola bilangan.


TUGAS kalian adalah mencari contoh macam-macam pola bilangan serta rumus yang
membentuknya pola bilangan tersebut.

3
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

Kegiatan belajar 2
Barisan dan Deret Aritmatika

1. Barisan Aritmatika

Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang beda setiap dua suku yang
berurutan adalah tetap.
Selisih dua suku berurutannya disebut beda (𝑏).
b = Un – Un-1
Bentuk umum suku ke – 𝑛 barisan aritmatika ditentukan oleh:

𝑈𝑛 𝑎 (𝑛 )𝑏
Keterangan
𝑈𝑛 : Suku ke – 𝑛
𝑎 : Suku pertama
𝑏 : Beda
𝑛 : Banyaknya suku

Sifat-sifat suku ke – pada barisan aritmetika


1) Suku umum ke – untuk ( ) merupakan fungsi linear dari .
2) Untuk setiap berlaku .

Contoh :
1) Diketahui barisan Aritmetika : 2, 6, 10, …. Tentukan suku ke-14!
Penyelesaian :
a=2,
b=6–2=4
n = 14
Un = a + (n – 1)b
U14 = 2 + (14 – 1). 4 = 2 + 13 . 4 = 2 + 52 = 54

2) Diketahui suatu barisan Aritmetika dengan U2 = 7 dan U6 = 19,


tentukan : a) Beda b) Suku pertama c) Suku ke-41
Penyelesaian :
a) Beda
U6 = a + 5b = 19 Eliminasi U6 dan U2
U2 = a + 1b = 7
4b = 12
b=3
b) Suku pertama
U2 = a + 1 b = 7 ⇔ a + 1 (3) = 7 ⇔ a + 3 = 7 ⇔ a = 7 – 3 ⇔ a = 4
c) Suku ke-41
U41 = a + 40 b = 4 + 40(3) = 4 + 120 = 124
4
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

2. Deret Aritmatika

Deret aritmetika adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan aritmetika.


Bentuk umum jumlah 𝑛 suku pertama deret aritmetika dituliskan sebagai berikut:
𝑛 𝑛
𝑆𝑛 2𝑎 (𝑛 )𝑏 atau 𝑆𝑛 (𝑎 𝑈𝑛 )

Keterangan:
𝑆𝑛 : Jumlah suku ke – 𝑛
𝑈𝑛 : Suku ke – 𝑛
𝑎 : Suku pertama
𝑏 : Beda
𝑛 : Banyaknya suku

Sifat-sifat pada barisan aritmetika


1) ( ) merupakan fungsi kuadrat dari dengan yang tidak
memiliki suku terapan.
2) Untuk setiap berlaku

Contoh :
1) Tentukan jumlah 20 suku pertama deret 3+7+11+…
Penyelesaian :
a=3
Mencari beda dengan mengurangi suku setelah dengan suku sebelumnya dan dapat
dituliskan sebagi berikut:
= − −1
= 2− 1
=7−3
=4
Selanjutnya subsitusi = 4 untuk mencari 20
Sn = n (2a + (n – 1)b )
Sn = .20 (2 . 3 + (20 – 1)4 )
Sn = 10 (6 + 19 . 4 )
Sn = 10 (6 + 76)
Sn = 10 (82)
Sn = 820
Jadi, jumlah 20 suku pertama adalah 820
2) Suatu deret aritmetika dengan S12 = 150 dan S11 = 100, tentukan U12 !
Karena yang diketahui S12 dan S11 maka untuk mencari kita bisa gunakan rumus
berikut :

U12 = S12 – S11 = 150 – 100 = 50


Jadi, nilai dari 12 adalah 50
5
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

Ayo Berlatih 2

1. Suatu barisan aritmetika dengan suku ke-4 adalah –12 dan suku kedubelas adalah –28.
Tentukan jumlah 15 suku pertama !
2. Suatu barisan aritmetika dirumuskan Un = 6n – 2 tentukan rumus Sn !
3. Pada suatu barisan Aritmetika diketahui U8 = 24 dan U10 = 30.
Tentukan : a) Beda dan suku pertamanya b) Suku ke-12 c) 6 suku yang pertama
4. Pada tahun pertama sebuah butik memproduksi 400 stel gaun Setiap tahun rata-rata
produksinya bertambah 25 stel gaun. Berapa banyaknya stel gaun yang diproduksi pada
tahun ke-5 ?

6
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

Kegiatan 3
Barisan dan Deret Geometri

1. Barisan Geometri

Barisan geometri adalah barisan bilangan dengan perbandingan setiap suku


dengan suku sebelumnya selalu sama. Perbandingan setiap dua suku berurutan
disebut rasio (𝑟).
𝑈 𝑈𝑛
𝑟 = 𝑈2 =
𝑈𝑛

Bentuk umum suku – 𝑛 barisan geometri dituliskan sebagai berikut:


𝑈𝑛 𝑎𝑟 𝑛
Keterangan
𝑈𝑛 : Suku ke – 𝑛
𝑎 : Suku pertama
𝑟 : Rasio
𝑛 : Banyaknya suku

Sifat-sifat suku ke – pada barisan aritmatika


1) Suku umum ke – untuk merupakan fungsi eksponen dari
yang tidak mengandung suku tetapan.
2) Untuk setiap berlaku .

Contoh :
Diketahui barisan geometri 3, 6, 12, …. Tentukan suku ke-10 !
Penyelesaian :
Barisan geometri: 3, 6, 12, …
a=3
= =2,
n = 10
Maka
Un = a.rn-1
U10 = 3 . (2)10 – 1
U10 = 3 . (2)9
U10 = 3 . 512
U10 = 1536
Jadi, nilai 10 = 1536

7
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

2. Deret Geometri

a. Deret geometri Berhingga adalah jumlah dari semua suku-suku pada barisan
geometri. Jika barisan geometrinya U1, U2, U3, …., Un

Maka deret geometrinya U1+ U2+ U3+ ….+ Un dan dilambangkan dengan Sn

Rumus
( ) ( )
𝑺𝒏 = 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒓 < 1 atau 𝑺𝒏 = 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒓 > 1

Keterangan :
Sn = Jumlah n suku pertama
a = suku pertama
r = rasio/pembanding
n = banyaknya suku

2. Jumlah pada barisan Geometri Tak hingga


1) Deret geometri konvergen
Jika < 𝑟 < maka
𝑎
𝑆∞
𝑟
2) Deret geometri divergen
Jika 𝑟 ≤ atau 𝑟 ≥ maka
𝑆∞ ±∞

3) Jumlah suku genap deret geometri


𝑎𝑟
𝑆𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
𝑟

4) Jumlah suku ganjil deret geometri


𝑎
𝑆𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
𝑟

Catatan
1) 𝑆 𝑆 𝑆
Contoh :
Tentukan jumlah 10 suku pertama deret 3 + 6 + 12 + ….
Penyelesaian :
a=3
2
( ) ( ) ( )
𝑺𝒏 = = = =3.(1023) = 3280

8
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

Ayo Berlatih 3

1. Suatu barisan geometri diketahui U3 = 144 dan U7 = 9. Tentukan U6


2. Suatu deret geometri 1 + 3 + 9 + 27 + …
Tentukan :
a) r dan U8
b) Jumlah 8 suku yang pertama (S8)
3. Seutas tali dipotong menjadi 8 bagian. Panjang masing-masing potongan tersebut
mengikuti barisan geometri. Panjang potongan tali yang paling pendek adalah 4 cm dan
Panjang potongan tali yang paling Panjang adalah 512 cm. berapa panjang tali semula?
4. Diketahui barisan √3 , 3, 3√3 , … tentukan Suku ke 9 !
5. Tentukan ∞ dari : a) 1 + 1 2 + 1 4 + 1 8 +. .. b) 1000 +100+10+1+…

9
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

Kegiatan belajar 4
Aplikasi Barisan dan Deret

1.Pertumbuhan

Kaidah barisan dan deret dapat digunakan untuk memudahkan penyelesaian perhitungan
pertumbuhan.
Contoh : Perkembangbiakan bakteri ,Pertumbuhan penduduk dsb

Rumus Pertumbuhan aritmatika

Mn = Mo (1+in) atau Mn = Mo + bn

Dimana :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
i = Persentase pertumbuhan
b = Nilai beda pertumbuhan
n = jangka waktu pertumbuhan

Rumus Pertumbuhan Geometri

Mn = Mo (1 + i) n atau Mn = Mo . rn
Dimana :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
i = Persentase pertumbuhan
r = Ratio pertumbuhan (r > 1) n = jangka waktu pertumbuhan

Contoh :
Elsa mulai bekerja pada suatu perusahaan pada awal tahun 2015 dengan gaji permulaan sebesar
Rp. 3.000.000. Jika dia mendapatkan kenaikan gaji secara berkala setiap tahunnya sebesar Rp.
200.000 maka berapakah gaji yang diterima Elsa pada awal tahun 2021?

Penyelesaian :
Mo = 3.000.000
b = 200.000
n=6

Mn = Mo + bn
Mn = 3.000.000 + 200.000(6)
Mn = 3.000.000 + 1.200.000
Mn = Rp. 4.200.000
Jadi, gaji yang diterima Elsa pada awal tahun 2011 adalah Rp. 4.200.000.

10
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

2. Peluruhan

Kaidah barisan dan deret dapat digunakan untuk memudahkan penyelesaian perhitungan
peluruhan. Contoh Penurunan jual beli mobli, penurunan jumlah populasi hewan, dsb

Rumus Peluruhan aritmatika :


Mn = Mo (1 – in) atau Mn = Mo – bn

Dimana :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
i = Persentase peluruhan
b = Nilai beda peluruhan
n = jangka waktu peluruhan

Rumus Peluruhan geometri:


Mn = Mo (1 – i)n atau Mn = Mo . rn
Dimana :
Mn = Jumlah/Nilai suatu objek setelah n waktu
Mo = Jumlah/Nilai suatu objek mula-mula
i = Persentase peluruhan r = Ratio peluruhan (r < 1)
n = jangka waktu peluruhan

Contoh :
Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp.200.000.000. Jika setiap tahun harganya mengalami
penyusutan 20% dari nilai tahun sebelumnya, maka tentukanlah harga mobil itu setelah
dipakai selama 5 tahun!

Penyelesaian :
Mo = 200.000.000
i = 20% = 0,2
n=5

Mn = Mo (1 – i)n
Mn = 200.000.000 (1 – 0,2)5
Mn = 200.000.000 (0,8)5
Mn = 200.000.000(0,32768)
Mn = 65.536.000
Jadi, harga mobil itu setelah dipakai selama 5 tahun adalah Rp 65.536.000

11
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

3. Bunga Majemuk

Salah satu apliksai barisan dan deret pada bidang ekonomi adalah pada perhitungan bunga pada
simpanan uang di bank atau koperasi atau lembaga lain sejenisnya. Terdapat dua macam jenis
bunga pada simpanan, yaitu :
Secara umum rumus bunga majemuk setelah periode sebagai berikut:

( )

Dengan
: Modal setelah tahun
: Modal awal
: Suku bunga yang berlaku
: Periode

Contoh:
Santi menyimpan uangnya di sebuah bank sebesar Rp. 2.000.000. Setelah tiga tahun uang
tabungan Santi menjadi Rp. 2.662.000. Jika bank tersebut menerapkan sistem bunga majemuk ,
berapa persenkah per-tahun bunga bank tersebut

Penyelesaian :
Mo = 2.000.000
Mn = 2.662.000
n=3
Ditanya : i = …. ?
Jawab:
↔ = 𝑜 (1 + 𝑖)
↔ 2.662.000 = 2.000.000(1 + 𝑖)3
↔ = (1 + 𝑖)3
↔ 1,331 = (1 + 𝑖)3
↔ 1,13 = (1 + 𝑖)3
↔ 1 + 𝑖 = 1,1
𝑖 = 1,1 − 1
𝑖 = 0,1
Jadi, persentase bunga bank adalah 10%

12
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

4. Anuitas

Anuitas adalah suatu pembayaran atas penerimaan uang setiap jangka waktu tertentu dalam
jumlah sama atau tetap. Jumlah pembayaran anuitas terdiri atas dua bagian yaitu angsuran dan
bunga.
Anuitas bukan hal yang baru dalam kehidupan ekonomi semisal pembayaran sewa rumah,
atau angsuran kredit (motor, rumah, bank, dll) atau pun uang tabungan kita di bank yang
setiap bulan mendapatkan bunga, semuanya contoh konkret dari anuitas. Ada dua macam
anuitas, yaitu:
Ada dua macam anuitas, yaitu:
1. Anuitas pasti yaitu anuitas yang tanggal pembayarannya mulai dan terakhirnya pasti.
Contoh: KPR, kredit bank, kredit mobil, dll.
2. Anuitas tidak pasti, yaitu anuitas yang jangka pembayarannya tidak pasti. Contohnya
pembayaran santunan asuransi kecelakaan.

𝑖
( 𝑖)
Dengan
: Anuitas
: Pinjaman/ Modal
𝑖 : Suku bunga yang berlaku
: Periode

Contoh :
Ibu Depi membeli sebuah sepeda motor dari dealer yang menggunakan sistem anuitas pada
pembayaran kreditnya. Harga motor tersebut adalah Rp10.000.000,00 dengan menggunakan
tingkat suku bunga 4% per tahun. Ibu Depi berencana melunaskan kreditnya dengan 6 kali
anuitas. Hitunglah besar anuitas yang dibayarkan oleh Ibu Depi?

Penyelesaian :
M = Rp10.000.000,00
i = 4% = 0,04 ;
n=6
Maka besar anuitasnya:

( )

2
( )

Maka besar anuitas yang dibayarkan tiap pembayarannya sebesar Rp1.907.619,00

13
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

Ayo Berlatih 4

1. Suatu koloni bakteri akan membelah menjadi dua setiap lima menit. Jika pada permulaan
terdapat 90 bakteri, maka tentukanlah jumlah bakteri setelah setengah jam ?
2. Suatu pabrik kendaraan bermotor roda dua mulai memproduksi pertama pada tahun 2015
sebanyak 20.000 unit kendaraan. Tiap tahun produksi pabrik tersebut turun 100 unit.
Berapakah jumlah produksi pada tahun 2021?
3. Arditho menabung sejumlah uang disebuah bank. Jenis tabungan yang dipilih Ardhito adalah
tabungan dengan sistem bunga tunggal sebesar 3% per caturwulan. Jika setelah 3 tahun
tabungan Ardhito menjadi Rp. 25.400.000 maka tentukanlah besar tabungan awal Ardhito di
bank itu!
4. Sebuah pinjaman sebesar Rp 850.000.000,00 yang harus dilunasi dengan 6 anuitas jika dasar
bunga 4% per bulan dan pembayaran pertama dilakukan setelah sebulan. Sisa hutang pada
akhir bulan kelima adalah?

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1- 4, silakan Anda berdiskusi
dengan teman atau tanyakan pada guru jika memang masih ada beberapa hal yang perlu dikaji
ulang.

Ini adalah bagian akhir dari UKBM materi Barisan dan Deret, mintalah tes formatif kepada
Guru Anda sebelum belajar ke UKBM berikutnya.

PASTI BISA
Sukses untuk Semua !!!

14
MTK-U – 3.6 / 4.6 / 4 / 1

15

Anda mungkin juga menyukai