PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
ENOK CUCU SUCIANI
CKR0160070
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Penelitian
Diajukan oleh:
ENOK CUCU SUCIANI
CKR01600703
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes., AIFO Ns. Vina Fuji Lastari, S. Kep
NIP. 1965 0324 1990022001 NIK. 990424 201411 009
KATA PENGANTAR
proposal yang berjudul “Hubungan antara Status Paritas dan Kunjungan Antenatal
Care (ANC) dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Solallahu’alaihi Wassalam dan kepada para sahabat yang telah memberi rahmat
mengalami kesulitan dan hambatan. Namun dengan bimbingan dan bantuan dari
ini tepat pada waktunya. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes., AIFO selaku Ketua Yayasan
2. Ns. Vina Fuji Lastari, S.Kep selaku pembimbing II yang telah memberikan
Kuningan
8. Teristimewa kepada kedua orang tua peneliti Ayah dan Ibu, Bapak Usman
Natta dan Ibu Nani Samsinar yang selalu memberikan dukungan, beribu-ribu
doa yang tak pernah putus, serta kasih sayang yang tiada hentinya, semoga
terimakasih atas dukungan dan persahabatan yang terjalin dengan baik selama
yang telah diberikan dan menjadikan yang terbaik bagi kita semua. Peneliti
menyadari bahwa dalam proposal ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
Peneliti
DAFTAR IS
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................ix
DAFTAR BAGAN.......................................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
2.1 Paritas.......................................................................................................9
HIPOTESIS.............................................................................................29
3.3 Hipotesis.................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................46
LAMPIRAN...............................................................................................................49
DAFTAR TABEL
Kabupaten Kuningan......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Goals (SDGs) dan mengangkat isu kesehatan ibu pada poin ketiga
kesehatan suatu bangsa dapat dinilai dari Angka Kematian Ibu. Angka
305 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian sebanyak 4.999
kasus (SUPAS, 2015). Pada dua tahun berikutnya, jumlah kematian ibu
mengalami penurunan yaitu 4.912 kasus pada tahun 2016 dan 4.295 kasus
pada tahun 2017 (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Angka Kematian Ibu
di Provinsi Jawa Barat tahun 2016 yang dilaporkan sebesar 84,73% per
100.000 KH, meski terjadi penurunan AKI di Jawa Barat pada tahun 2017
2
kasus pada tahun 2016, 24 kasus pada tahun 2017 dan 22 kasus pada tahun
oleh penyebab lainnya yaitu karena infeksi sebesar 10,7% (Say et al., 2014).
(27,1%), infeksi diurutan ketiga sebesar (21,6%) dan masalah lain (30,2%)
yang didapat dari ibu (usia, paritas, riwayat hipertensi dahulu) dan faktor
3
pada ibu hamil lebih banyak dialami pada ibu dengan primipara (73 orang)
p=0,001.
keadaan tidak normal seperti tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan,
care dengan teratur sebanyak 63,2% dan memiliki risiko tinggi kehamilan
Puskesmas Kramatmulya pada bulan Mei Tahun 2020 melalui data rekam
4
medis, jumlah ibu hamil yang berkunjung pada tahun 2018 sebanyak 1.065
Pada tahun 2019, jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 867 dan hipertensi
selama dua tahun terakhir banyak dialami oleh ibu hamil dengan paritas
berisiko (≤1 atau ≥3) dan kunjungan antenatal yang <4 kali.
2019”.
2019.
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja
dalam kehamilan.
2. Bagi Puskesmas
No Penelitian
Judul Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Ibu Hamil di Poli Klinik Obs-GIN Rumah
Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Kota Manado
Peneliti Nelawati Radjamuda, Agnes Montalalu (2014)
Subjek Ibu hamil dengan hipertensi dalam kehamilan sebanyak 207
ibu hamil. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik
1. purposive sampling.
Metode Analitik korelasi dengan pendekatan retrospektif.
Hasil Terdapat hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi
pada ibu hamil (p=0,002). Terdapat hubungan antara paritas
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil (p=0,000). Terdapat
hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi
pada ibu hamil (p=0,002).
Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi
dalam Kehamilan pada Ibu Hamil di Puskesmas Gunung Jati
Tahun 2015.
Peneliti Sutiati Bardja (2017).
Subjek Ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Gunung
Jati pada bulan Juni – September 2015sebanyak 76 orang.
Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik accidental
sampling.
2
Metode Survei analitik dengan pendekatan cross sectional.
Hasil Variabel penelitian yang diteliti adalah usia, paritas dan
pengetahuan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan mempengaruhi kejadian hipertensi dalam
kehamilan (p=0,029<0,1), usia mempengaruhi kejadian
hipertensi dalam kehamilan (p=0,053<0,1) dan paritas
mempengaruhi kejadian hipertensi dalam kehamilan (p=0,065
<0,1).
3. Judul Determinants of Preeclampsia/ Eclampsia among Women
Attending Delivery Service in Selected Public Hospitals of
8
adalah pada penelitian ini variabel bebas yang diteliti adalah paritas dan
kunjungan ANC. Metode yang digunakan dalam penelitian in adalah analitik case
control dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
hamil trimester III yang dibagi menjadi kelompok kasus dan kelompok kontrol
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dipaparkan beberapa teori, konsep dan penelitian
sebelumnya yang terkait dengan masalah peneliti, yang digunakan sebagai sumber
penelitian ini meliputi paritas, asuhan antenatal care dan hipertensi dalam
kehamilan.
2.1 Paritas
jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran bayi atau bayi telah
pada usia kehamilan 20 minggu (atau berat janin 500 gram) yang
mengalami komplikasi yaitu apabila tidak hamil selama 8 tahun atau lebih
minggu sebanyak 5 kali atau lebih dan kehamilan terjadi dalam waktu 3
bulan dari persalinan terakhir. Paritas merupakan salah satu penyebab paling
10
Fahruddin 2018).
sudut kematian maternal. Paritas pertama dan paritas >3 (lebih dari tiga)
1. Nullipara
2. Primipara
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak yang cukup
besar untuk hidup diluar dunia (Verney 2006 dalam Wiranto 2016).
3. Multipara
Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari
perempuan yang telah melahirkan dua hingga empat kali (Manuaba 2009
4. Grandemultipara
perempuan yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya
hamil (56,4%) berada pada paritas primipara, ibu yang berada pada paritas
ibu hamil (10,9%). Hasil uji statistik dengan batas kemaknaan sig α 0,05,
nilai p-value sebesar 0,011 dan PR=0,952 (0,393-2,308). Ibu hamil dengan
12
2017).
mempengaruhi kondisi ibu dan janin, baik pada saat kehamilan, persalinan
maupun masa nifas (0-42 hari) dan neonatus (0-28 hari). Faktor risiko juga
13
care adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi
minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (>12-24 minggu), dan
minimal dua kali pada trimester 3 (>24 minggu sampai dengan kelahiran)
pelayanan antenatal care sesuai dengan standar paling sedikit empat kali
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun (Kementerian Kesehatan RI.,
2017)
mendeteksi gejala dan tanda yang berkembang selama kehamilan. jika ibu
hipertensi kronis akan sulit dibuat karena tekanan darah biasanya menurun
selama trimester kedua dan ketiga pada wanita dengan hipertensi (Astuti,
2015).
16
cepat dan tepat. Selain itu, ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC
Tahun 2012 dengan p-value 0,004 dan nilai OR=5,700 sehingga ibu yang
tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama). Seseorang dikatakan
dapat merupakan salah satu dari tiga besar (selain perdarahan dan infeksi)
tekanan darah sistole >140 mmHg dan tekanan darah diastole >90 mmHg.
18
hipertensi dalam kehamilan sebagai hasil pengukuran pada ibu hamil atau
nifas yaitu tekanan sistole > 140 mmHg dan tekanan darah diastole > 90
a. Hipertensi Gestasional
b. Preeklampsia
1) Preeklampsia ringan
30 mmHg atau lebih dan diastol 15 mmHg atau lebih dari tekanan
2) Preeklampsia berat
c. Eklampsia
kehamilan.
a. Superimposed Preeclampsia
preeklampsia.
3. Coincidental Hypertension
kali pada usia kehamilan > 20 minggu dan tidak kembali turun ke
1. Faktor Maternal
a. Usia
pada usia 20 sampai dengan 29 tahun. Dampak dari usia yang kurang
b. Primigravida
c. Riwayat keluarga
d. Riwayat hipertensi
e. Obesitas sebelum hamil dan Indeks Massa Tubuh saat pertama kali
Antenatal Care
risiko ini semakin besar dengan semakin besarnya IMT pada wanita
f. Faktor Kehamilan
dan eklampsia memiliki risiko tiga kali lebih sering terjadi pada
kehamilan ganda.
2.3.5 Etiologi
kehamilan, namun tidak ada satupun teori yang dianggap mutlak benar.
(Laneloh, 2018):
toksik ini akan beredar diseluruh tubuh melalui aliran darah dan akan
merusak membran sel endotel. Membran sel endotel lebih mungkin
mengalami kerusakan oleh peroksida lemak, karena letaknya langsung
berhubungan dengan aliran darah dan mengandung banyak asam
lemak tidak jenuh, asam lemak tidak jenuh rentan rentan terhadap
oksidan hidroksil yang akan beubah menjadi peroksida lemak.
c. Disfungsi endotel
Akibat sel endotel terpapar terhadap peroksida lemak, maka
terjadi kerusakan sel endotel yang kerusakannya dimulai dari
membran sel endotel. Kerusakan membran sel endotel mengakibatkan
terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel
endotel. Keadaan ini disebut disfungsi endotel.
3. Teori Intoleransi imunologis antara ibu dan janin
Teori imunologik berperan terhadap terjadinya hipertensi dalam
kehamilan dengan fakta sebagai berikut:
a. Primigravida memiliki risiko lebih besar terhadap terjadinya
hipertensi dalam kehamilan jika dibandingkan dengan multigravida.
b. Ibu multipara yang kemudian menikah lagi memiliki risiko yeng lebih
besar terjadinya hipertensi dalam kehamilan jika dibandingkan dengan
suami sebelumnya.
c. Seks oral mempunyai risiko yang lebih rendah terjadinya hipertensi
dalam kehamilan. Lamanya periode hubungan seks sampai saat
kehamilan ialah makin lama periode ini, makin kecil terjadinya
hipertensi dalam kehamilan.
Pada perempuan hamil normal, respon imun tidak menolak adanya
“hasil konsepsi” yang bersifat asing. Hal ini disebabkan adanya human
leukocyte antigen protein G (HLA-G), yang berperan penting dalam
modulasi respon imun, sehingga ibu tidak menolak hasil konsepsi
(plasenta). Adanya HLA-G pada plasenta dapat melindungi trofoblas
janin dari lisis oleh natural killer cell ibu.
Selain itu, adanya HLA-G dapat mempermudah invasi sel trofoblas
kedalam jaringan desidua ibu, jadi HLA-G merupakan prakondisi untuk
terjadinya invasi trofoblas ke desidua ibu disamping untuk menghadapi
sel natural killer. Pada plasenta hipertensi dalam kehamilan, terjadi
penurunan HLA-G. Berkurangnya HLA-G di desidua didaerah plasenta
menghambat invasi trofoblas kedalam desidua. Invasi trofoblas sangat
penting agar jaringan desidua melunak dan gembur sehingga
mempermudah terjadinya reaksi inflamasi kemungkinan terjadi immune-
maladaptation pada hipertensi.
Pada awal trimester kedua kehamilan perempuan yang mempunyai
kecenderungan terjadi preeklampsia, ternyata mempunyai proporsi sel
yang lebih rendah dibanding pada normotensif.
4. Teori Genetik
Terdapat suatu kecenderungan bahwa faktor keturunan turut
berperan dalam patogenesis preeklampsia dan eklampsia, telah
dilaporkan adanya peningkatan angka kejadian hipertensi pada wanita
25
2.3.6 Pencegahan
dari hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi pada ibu dan janin.
a. Gagal Ginjal
retensi garam, edema pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain,
b. Gagal jantung
fungsi jantung.
c. Solusio plasenta
d. Hipoksia otak
h. Kematian maternal
27
a. Prematuritas
prematur.
b. Asfiksia janin
c. BBLR
janin yang mungkin terjadi adalah BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).
d. Kematian perinatal
pisang dan ikan. Lakukan kontrol rutin terhadap kehamilan ibu dan ikuti
petunjuk yang disarankan oleh dokter.
Jika kehamilan <37 minggu, tangani secara rawat jalan dengan cara:
1. Pantau takanan darah, proteinuria dan kondisi janin setiap minggu
2. Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklampsia
3. Jika kondisi janin memburuk, atau terjadi pertumbuhan janin tambahan,
rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan.
Kunjungan ANC
Faktor Maternal
Minimal 4 kali kunjungan
selama kehamilan - Usia Faktor Kehamilan:
- Riwayat Hipertensi - Molahidatidosa
- Riwayat Keluarga - Hydropsfetalis
- Obesitas - Kehamilan ganda
- K1 (Trimester I)
- K2 (Trimester II) - Paritas
- K3 dan K4 (Trimester III)
-
DAN HIPOTESIS
faktor yang berasal dari ibu (usia, gravida, paritas, riwayat hipertensi, riwayat
selama kehamilan yaitu yang berkaitan dengan keteraturan seorang ibu hamil
antenatal care selama kahamilan dapat mendeteksi adanya ririko tinggi atau
mencapai ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik mencapai ≥90 mmHg atau
dan 15 mmHg pada tekanan diastolik yang dialami oleh ibu hamil yang
Status Paritas
Kejadian hipertensi dalam
kehamilan
Kunjungan Antenatal
Care (ANC)
- Usia
- Riwayat hipertensi sebelumnya
- Riwayat hipertensi keluarga
- Obesitas/ tingginya IMT
- Penyakit Ginjal
: Arah Hubungan
variabel tersebut yang dapat diamati dan benar-benar dilakukan oleh peneliti
operasional dalam penelitian ini dapat dirumuskan pada tabel sebagai berikut:
31
3.3 Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di Bab II, maka dapat
METODOLOGI PENELITIAN
variabel bebas yaitu status paritas dan kunjungan Antenatal Care (ANC)
variabel sebagai ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain”. Dalam
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah paritas dan kunjungan ANC
2. Variabel Terikat
kehamilan.
4.3.1 Populasi
membedakannya dari kelompok subjek yang lain, meliputi ciri, lokasi, ciri
individu, atau juga karakter tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil trimester III yang terdaftar dalam rekam medis di
Puskesmas Kramatmulya pada tahun 2019 yang berjumlah 867 ibu hamil.
berjumlah 39 orang dan populasi untuk kelompok kontrol adalah ibu hamil
yang dimiliki oleh populasinya”. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
hamil di Puskesmas Kramatmulya pada tahun 2019 yang dibagi dalam dua
dan kelompok kontrol (ibu hamil yang tidak mengalami hipertensi). Sampel
yang dipilih dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi. Berikut ini merupakan kriteria inklusi dan eksklusi
1. Kriteria Inklusi
b. Ibu hamil trimester III dengan atau tanpa hipertensi yang melakukan
2. Kriteria Eksklusi
random apabila setiap subyek dalam populasi memiliki peluang yang sama
menggunakan software komputer yaitu Ms. Excel. Data yang didapat dari
kemudian memasukan nama ibu sebagai daftar rekapan data ibu hamil
trimester III tahun 2019 ke dalam Ms. Excel. Sampling menggunakan cara
sistem angka acak, maka sampel kontrol dimulai dicari dengan terdapatnya
daftar populasi ibu yang tidak mengalami hipertensi pada tahun 2019,
setelah keluar satu nama maka nama pertama dijadikan sampel, selanjutnya
adalah 1:1, maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 subjek yang
diambil dari data rekam medis ibu hamil di Puskesmas Kramatmulya tahun
2019.
alat pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpulan data yang
tidak hipertensi), status paritas (riwayat obstetri) dan data kunjungan ANC
data sekunder yang berasal dari rekam medik bagian Kesehatan Ibu dan
38
sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder”.
Menurut Badriah (2012:128) “data sekunder atau data tangan kedua adalah
data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti
yang dilakukan oleh pihak lain misalnya rekam medik, rekapitulasi nilai,
data kunjungan pasien dan lain-lain. Dalam penelitian ini, data sekunder
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
Ms Excel.
pengumpulan data.
3. Tahap Penutup
(interpretable)”.
informasi yang benar, ada beberapa tahapan pengolahan data yang harus
dilalui, yaitu:
1. Editing
2. Coding
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada tahap ini,
yaitu:
a. Paritas
2= Tidak berisiko (2 – 4)
3. Data entry
kontingensi.
4. Tabulating
Pada tahap ini, data yang sama dikelompokkan dengan teliti dan
bentuk tabel-tabel.
5. Cleaning
kembali data yang sudah di entry apakan ada kesalahan atau tidak.
1. Analisis Univariat
diteliti yaitu paritas dan keteraturan kunjungan ANC pada dua kelompok.
F
P= x 100 %
N
Keterangan:
Keterangan:
X2 : Chi Square
O : Frekuensi yang diamati
E : Frekuensi yang diharapkan
Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan adanya hubungan dua
value <0,05.
Bulan
No Kegiatan April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi Judul Baru
2 Studi Pendahuluan
3 Penyusunan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Persiapan Penelitian
6 Penelitian
Analisis Data dan
7
Penyusunan Pembahasan
8 Sidang Skripsi
9 Revisi dan Penggandaan
DAFTAR PUSTAKA
46
47
Muthoharoh, S., & Virgia, V. (2017). Studi Korelasi Paritas dengan Kejadian
Preeklampsia pada Ibu Hamil di Puskesmas Gayaman Kabupaten Mojokerto.
Jurnal Keperawatan, 34–40.
Pemiliiana, P. D., Nasution, P., & Asrah. (2019). Hubungan Karakteristik Ibu
Hamil dengan Hipertensi Pada Kehamilan di Puskesmas Setabu Provinsi
Kalimantan Utara. Jurnal Bidan Komunitas, Vol. II No, 126–135. Retrieved
from http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk
Say, L., Gemmill, A., Moller, A.-B., Chou, D., Daniels, J., & Temmerman, M.
(2014). Global Causes of Maternal Death: a WHO systematic analysis. The
Lancet Global Health, 2(6), 323–333.
Walyani, E. S., & Purwoastuti, T. E. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas &
Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Pers.
rat
IzinStudi Pendahuluan Kesbangpol Kabupaten Kuningan
54
Cakupan K4 : ..............kali
Keterangan
Kejadian : 1 = Hipertensi (≥140/≥90 mmHg)
Hipertensi
2 = Tidak Hipertensi (<140/<90
mmHg)
Paritas : 1 = Berisiko (≤1 atau >4)
2 = Tidak berisiko (2 – 4)
Kunjungan ANC : 1 = Tidak teratur (≥4 kali)
2 = Teratur < 4 kali
56
M.Kes,. AIFO
Revisi kata pengantar, Kerangka Ns. Vina Fuji
14 11 Mei 2020
Konsep. Lastari, S.Kep
Prof. Dr. Hj.
Dewi Laelatul
15 13 Mei 2020 Revisi draft proposal
Badriah,
M.Kes,. AIFO
59