Anda di halaman 1dari 2

Nama: Yosua Marbun

Nim: 01501210334

GB/GK: 7/34

Resume materi anfis week 9 Fisiologi Sistem Muskulo

Mekanisme kerja Otot:

• Otot adalah jaringan yang peka terhadap rangsangan.


• Otot berperan dalam mekanisme kontraksi.
• Otot mampu mengubah energi listrik menjadi energi kimiawi.
• Otot Mengandung protein-protein kontraktil.

Mekanisme gerakan otot:

• Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka.
• Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril Yang merupakan sumber
kekuatan otot dalam melakukan gerakan Kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.

Mekanisme kontraksi otot:

Rangsangan berubah menjadi asetilkolin lalu terurai menjadi asetil dan kolin kemudian menjadi
miogen. Miogen merangsang aktin dan miosin hingga terjadi pergeseran dan otot akan Berkontraksi
atau memendek.

Kontraksi – Relaksasi Otot Rangka:

Impuls listrik menyebar ke seluruh sel otot, sampai ke miofibril Melalui Tubulus T. Impuls di Tubulus
T menyebabkan ion Ca2+ keluar dari retikulum Sarkoplasma. Ion Ca2+ yang sampai ke miofibril
berikatan dengan Troponin C. Ikatan Ca2+ - Troponin C menyebabkan tropomyosin bergeser dan
‘binding site’ aktin untuk kepala myosin yang ditempati tropomiosin terbuka. Aktin berikatan dengan
kepala miosin yang juga mengandung ATP-ase yang memecah ATP menjadi ADP sehingga
menghasilkan energi untuk menggerakkan aktin ke arah garis M. Proses ini disebut sebagai
kontraksi. Demikian seterusnya sampai impuls listrik berakhir dan ion Ca2+ dipompa kembali ke
reticulum sarkoplasma sehingga tidak terjadi ikatan ion Ca2+- troponin C dan terbukanya binding
site untuk kepala Miosin pada aktin karena tertutup oleh tropomiosin. Proses ini disebut relaksasi.

Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap disebut
zona Z sedangkan garis terang disebut zona H. Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua
molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan
miosin disebut aktomiosin. Protein kompleks inilah yang merupakan komponen terbesar dari bahan
penyusun otot.

Mekanisme kontraksi otot ( sliding filament Model)

Filamen tebal digambarkan dengan Garis tebal biru, sedangkan filament tipis digambarkan dengan
garis kuning.Pada filamen tebal (miosin) terdapat bagian mirip kepala yang berfungsi mengait
filament tipis (aktin). Kaitan dari kepala miosin inilah yang menyebabkan terjadinya gerakan
meluncur yang menimbulkan otot berkontraksi.
Penjelasan tentang sliding filament model:

1. Kepala miosin akan mengikat ATP sebagai sumber energi untuk terjadinya kontraksi.
2. Kepala miosin akan menghidrolisis ATP menjadi ADP Dan fosfat anorganik dan menggunakan
energi yang timbul dari pemecahan ATP tersebut.
3. Setelah mendapat energi dari ATP, kepala miosin akan mengait (berikatan dengan) aktin.
4. Terjadi pelepasan ADP dan fosfat anorganik yang menyebabkan kepala miosin bergerak
sehingga menggerakkan aktin.
5. Kepala miosin yang menangkap ATP baru akan menyebabkan kepala miosin melepaskan diri
dari aktin dan siklus akan berulang kembali.

Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona H. Jika otot
berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih pendek dari ukuran saat berelaksasi.

Kelelahan Otot:

• kelelahan otot adalah otot yang berkontraksi kuat secara terus menerus. Penyebab kelelahan otot
adalah : kehabisan cadangan glikogen, transmisi signal melalui neuromuskular junction berkurang,
gangguan suplai nutrien terutama O2,gangguan aliran darah.

REMODELLING OTOT

hipertrofi otot disebabkan karena peningkatan filamen aktin dan myosin atrofi otot disebabkan
karena penurunan filamen aktin dan myosin.

Anda mungkin juga menyukai