KONTRASEPSI

(CONTRACEPTION)
 PENGERTIAN KONTRASEPSI
(DEFINITION OF CONTRACEPTION)

Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” dan “konsepsi”

Kontrasepsi disebut juga pengendali kelahiran yaitu kontra yang berarti melawan/mencegah sedangkan
(birth control) yang digunakan untuk mencegah konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
kehamilan (The Society of Obstetricians and matang dengan sperma sehingga terjadi kehamilan
Gynaecologists of Canada, 2016) (Anggraini D, Hapsari W, Hutabarat, et al, 2021)

Contraception, also known as birth control, is Contraception comes from the words “Contra" and
used to prevent pregnancy (The Society of "conception", namely contra which means
Obstetricians and Gynaecologists of Canada, against/prevent while conception which means a meeting
2016) between a mature egg and sperm so that pregnancy
occurs (Anggraini D, Hapsari W, Hutabarat, et al, 2021)
 PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
penggunaan kontrasepsi
(NURSING ASSESSMENT: use of contraception)
• Mengkaji pengetahuan ibu mengenai kontrasepsi
dan komitmen pasangan terhadap suatu
metode. Assessing women's knowledge about
contraception and their partner's commitment to
a method
• Pertimbangkan rencana kehamilan pasien.
Consider the patient's pregnancy plan.
• Kumpulkan data mengenai frekuensi hubungan
seksual, jumlah pasangan seksual, tingkat
keterlibatan kontrasepsi dalam hubungan, dan
rasa keberatan dari pasangan mengenai suatu
metode kontrasepsi. Collect data on the
frequency of sexual intercourse, number of
sexual partners, level of involvement of
contraception in the relationship, and partner's
objections to a contraceptive method.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
penggunaan kontrasepsi

(NURSING ASSESSMENT: use of contraception)

• Kaji tingkat kenyamanan dan keinginan ibu untuk • Lengkapi riwayat (menstruasi, kontrasepsi, dan
menyentuh alat kelaminnya dan lendir serviks. Assess the obstetri), pemeriksaan fisik (termasuk pemeriksaan
woman's level of comfort and willingness to touch her panggul) dan pemeriksaan laboratorium. Complete
genitals and cervical mucus. history (menstrual, contraception, and obstetrics),
physical examination (including pelvic examination),
• Identifikasikan salah pengertian, faktor agama dan and laboratory examinations.
budaya. Perhatikan respons verbal dan nonverbal seorang
wanita pada saat mendengarkan penjelasan mengenai
metode kontrasepsi. Identify misunderstandings, religious
and cultural factors. Pay attention to a woman's verbal and
nonverbal responses when listening to an explanation
about contraceptive methods.
 METODE KONTRASEPSI
(METHODS OF CONTRACEPTION)
01 Kontrasepsi darurat (Emergency
Contraception)
Kontrasepsi darurat tidak untuk digunakan sebagai
metode KB biasa tetapi, jika diperlukan, bisa
membantu mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan.
Emergency contraception is not to be used as a
regular method of birth control but, if needed, it can
help prevent unplanned pregnancies.
03 Kontrasepsi Non-Hormonal (Non-
Hormonal Contraception)
Membuat penghalang antara sperma dan ovum,
mengubah kimia dalam saluran reproduksi atau
kombinasi dari kedua metode tersebut.
Can involve creating a barrier between sperm and
the egg, changing the chemistry in the reproductive
tract or a combination of both methods.
02 Kontrasepsi Hormonal (Hormonal Contraception)
Mengatur perubahan level hormon wanita dengan
menggunakan hormon sintetik yang menyerupai
hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi
secara alami dalam tubuh Wanita.
Hormonal birth control regulates the change in
hormone levels during a woman’s cycle by using
different forms of synthetic hormones that mimic the
estrogen and progesterone that is naturally produced
in a woman’s body.
04 Kontrasepsi Alami (Natural Methods)
Metode kontrasepsi yang tidak mencakup medikasi ataupun alat
untuk mencegah kehamilan, melainkan mengandalkan praktik
perilaku dan/atau melakukan pengamatan tentang tubuh wanita dan
siklus menstruasi.
Natural methods of birth control do not involve medications or
devices to prevent pregnancy but rather rely on behavioural
practices and/or making observations about a woman’s body and
menstrual cycle.
 METODE KONTRASEPSI
(METHODS OF CONTRACEPTION)

01 Kontrasepsi darurat (Emergency

Contraception) 02

Kontrasepsi darurat dimaksudkan untuk penggunaan sesekali saja, bukan

sebagai metode kontrasepsi regular. Salah satu contoh kontrasepsi emergensi
yaitu “Morning after pills” dan Copper Intrauterine Device (IUD).

Emergency contraception is intended for occasional use only, not as a regular

03 method of birth control. An example of emergency contraception is “Morning after
pills” dan Copper Intrauterine Device (IUD).
 METODE KONTRASEPSI
(METHODS OF CONTRACEPTION)
Kontrasepsi patch (Koyo)

02
01 Kontrasepsi Hormonal (Hormonal Contraception)

PIL (Oral Contraceptive Pills)

Diaphragm (Cincin vagina)
Cincin Vagina (Vaginal Ring)

Kontrasepsi Suntik (Injectable Contraception)

03 04
Kontrasepsi Patch (Contraceptive Patch)

Kontraseps Intrauterine (Intrauterine Contraception KB Implan

(IUC))

Susuk/AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)

(“Susuk”/AKBK (Under the Skin Contraceptives))
 03 Kontrasepsi Non-Hormonal (Non-
Hormonal Contraception)

Ligasi dan
Oklusi Tuba
Kondom Cervival (Tubal Intrauterine
Spermisida Vasektomi
Sponge Diaphragm (Spermicides) Ligation & (Vasectomy)
Contraception
(Condom) Cap (IUD)
Tubal
Occlusion)

Vasektomi
Intrauterine Contraception (IUD)
Pada dasarnya, kontrasepsi IUD terdiri dari ada dua jenis, yaitu IUD
hormonal dan non-hormonal. Basically, IUD contraception consists of two
types, that is hormonal and non-hormonal IUDs.

IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin sedikit

demi sedikit setiap hari. Hormon ini kemudian akan mengentalkan cairan
di bagian leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit untuk bisa masuk ke
dalam rahim. The hormonal IUD works by releasing a small amount of the
hormone progestin each day. This hormone will then thicken the fluid in
the cervix so that it becomes more difficult for sperm to enter the uterus.

Kalaupun berhasil terjadi pembuahan, hormon ini akan menipiskan lapisan rahim sehingga membuat
sel telur yang dibuahi susah untuk menempel. Penggunaan IUD jenis ini diduga bisa membuat
menstruasi seorang wanita jadi lebih ringan. Even if fertilization succeeds, this hormone will thin the
lining of the uterus, making it difficult for the fertilized egg to attach. The use of this type of IUD is
thought to make a woman's menstruation lighter.
Intrauterine Contraception (IUD)

Sementara itu, IUD non-hormonal memiliki lilitan tembaga di

sekelilingnya. Tembaga ini yang akan mengeluarkan zat yang
menimbulkan peradangan di dalam rahim yang kemudian merusak sel
sperma dan sel telur sebelum keduanya sempat bertemu. Namun,
penggunaan IUD jenis ini diduga bisa sebabkan menstruasi yang terjadi
lebih berat. Meanwhile, non-hormonal IUDs have copper coils around
them. This copper will release substances that cause inflammation in the
uterus which then damages sperm cells and ovum before they can meet.
However, the use of this type of IUD is thought to cause heavier
menstruation.
04 Kontrasepsi Alami (Natural Methods)

Metode kontrasepsi yang tidak mencakup medikasi ataupun alat untuk mencegah kehamilan, melainkan
mengandalkan praktik perilaku dan/atau melakukan pengamatan tentang tubuh wanita dan siklus menstruasi.
Natural methods of birth control do not involve medications or devices to prevent pregnancy but rather rely on
behavioural practices and/or making observations about a woman’s body and menstrual cycle.

Metode masa
subur (Fertility- Lactational
Coitus
Awareness Abstinence Amenorrhea
Interruptus
Based Method (LAM)
Methods)
Diagnosa Keperawatan (Nursing
Diagnosis)
 Pola hubungan seksual yang tidak efektif. Ineffective sexuality
pattern

 Nyeri akut berhubungan dengan penyembuhan pascaoperasi

setelah sterilisasi. Acute pain related to postoperative recovery
after sterilization

 Risiko stres spiritual berhubungan dengan diskrepansi antara

kepercayaan budaya dan agama dengan pilihan metode
kontrasepsi. Risk for spiritual distress related to the discrepancy
between cultural and religious beliefs and the choice of
contraceptive method

 Kurang pengetahuan tentang KB berhubungan dengan

kurangnya informasi mengenai pemahaman tentang KB.
Deficient knowledge about contraception related to lack of
information regarding understanding of contraception
 Diagnosa Keperawatan
 Konflik dalam pengambilan keputusan berhubungan dengan:
a. Alternatif – alternatif kontrasepsi
b. Keinginan pasangan untuk menyetujui suatu metode
Decisional conflict related to:
a. Contraceptive alternatives
b. The partner's desire to agree on a method
 Ketakutan berhubungan dengan efek samping metode kontrasepsi.
Fear related to with the side effects of the contraceptive method
 Risiko infeksi berhubungan dengan:
a. Hubungan seks tanpa pengaman
b. Metode Kontrasepsi
c. Lesi di kulit atau membran mukosa pascaoperasi atau karena
pemasangan intrauterine device (IUD).
Risk for infection related to:
a. Unprotected sex
b. method of contraception
c. Lesions in the skin or mucous membranes after surgery or due to
insertion of an intrauterine device (IUD).
REFERENCES
The Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada. (2016). Contraception. Retrieved from
https://www.sexandu.ca/wpcontent/uploads/2016/09/Contraception_Methods_Booklet.pdf

Dina Dewi Anggraini, Wanodya Hapsari, Julietta Hutabarat, Evita Aurilia Nardina, Lia Rosa Veronika Sinaga, Samsider Sitorus,
Ninik Azizah, Niken Bayu Argaheni, Wahyuni, Dora Samaria, Cahyaning Setyo Hutomo. Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Kita
Menulis, 2021)

https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/yuk-mengenal-lebih-dekat-lagi-apa-itu-iud/