NIM : 01501210022
Tutor : Kak Agnes
Tiga lapisan jaringan ikat dalam serabut otot rangka, Multiple nuclei, muscle
fiber,sarcomere. Lapisan terluar yang melapisiseluruh otot disebut epmisium, didalam
lapisan ini terdapat perimisium yaitu lapisan jaringan ikat yang membungkus satu
kelompok serabut otot tersendiri yang disebut fasikula. Masing-masing serabut otot
didalam fasikuli dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut endomisium.
Sarkolema adalah membran serabut otot yang terdiri dari membran sel, yang
mengandung sejumlah serat kolagen tipis. Pada ujung serabut otot, lapisan permukaan
sarkolema ini bersatu dengan dengan serat tendon dan kemudian serat-serat tendon
berkumpul menjadi berkas untuk membentuk tendon otot dan kemudian menyisip ke
dalam tulang. Di dalam sarkolema terdapat sarkoplasma.
Di dalam sarkoplasma terdapat sejumlah mitokandria (sarcosum).
Warna otot ditentukan oleh adanya suplay darah dan kandungan myoglobin, juga
kadar air maupun banyaknya fibril-fibril yang menyusunnya.
Miofibril merupakan sera-serat yang terdapat dalam otot.
Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh myosin
Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin
Terdapat tambahan protein di dalam aktin yaitu troponin dan tropomiosin, yang
memegang peranan penting dalam regulasi proses kontraksi otot.
Fisiologi Kontraksi Otot
Kontraksi otot terjadi apabila jembatan silang miosin berikatan dengan tempat
spesifik di protein aktin. Apabila hal ini terjadi, energy yang disimpan di kepala
miosin dari pemecahan molekul ATP sebelumnya dilepaskan. Energy dilepaskan
untuk mengayunkan jembatan silang sehingga filamen aktin dan myosin bergeser satu
sama lain. Hal ini memendekan dan menyebabkan kontraksi otot. Dengan berayunnya
jembatan silang, sisa APD (Adenosin difosfat) dan P dilepaskan dari miosin. Selama
kontraksi otot, panjang filamen aktin dan miosin tidak berubah, tetapi pita I dan zona
H memendek. Setiap kontraksi melibatkan beberapa siklus berulang pergeseran
filamen untuk menimbulkan tegangan yang diperlukan otot untuk bekerja.
Muskuloskeletal Disorders (MSDs) : Penyakit akibat kerja dan sebagian besar sering
disebabkan oleh kesalahan sikap (posture).
Gejala MSDs: nyeri, bengkak, kemerah-merahan, panas, mati rasa, kekauan sendi,
rasa lemas atau kehilangan daya koordinasi tangan, susah untuk digerakkan.
Keluhan otot dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1) Keluhan sementara (reversible) : terjadi pada saat otot menerima beban statis,
namun keluhan akan hilang apabila beban dihentikan.
2) Keluhan menetap (persistent) : bersifat menetap meskupin beban dihentikan, dan
rasa sakit pada otot akan terus berlanjut
Faktor yang mempengaruhi:
Faktor lingkungan
Faktor individu
Faktor pekerjaan
Pengukuran keluhan muskuloskeletal disorders:
Wawancara/kuisioner : Nordic body map
Peralatan