“Discharge Planning”
Dosen Pengajar:
Mussia S.ST., M.M
Disusun oleh:
Kelompok 4
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada kita semua. Sholawat serta salam mari kita haturkan kepada
pahlawan revolusioner dunia yakni Nabi Muhammad SAW dan semoga kita akan selalu
mendapat syafa’atnya baik di dunia maupun di akhirat.
Dengan pertolongan dan hidayahnya kami dapat menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Profesionalisme Kebidanan II” tentang “Discharge Planning”
tentunya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan, dan penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun supaya lebih sempurnanya makalah yang
akan datang. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya, dan membuahkan ilmu yang bermanfaat.
Jember, 21
Desember 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB IV PENUTUP............................................................................................................10
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................10
4.2 Saran........................................................................................................................10
DAFTAR ISI......................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Rawat ulang/ readmisi pasien telah mendapatkan perhatian yang lebih karena rawat
ulang pasien mencerminkan efektivitas kinerja dari suatu pelayanan kesehatan dan kualitas
perawatan pasien tersebut di rumah. Efektivitas suatu discharge planning salah satunya
ditandai dengan angka pasien rawat ulang menurun. Sejumlah penelitian menyoroti bahwa
discharge planning yang efektif sangat penting untuk meningkatkan kesehatan pasien dan
mengurangi rawat ulang. Salah satu hasil penelitian yang telah dilakukan Philips, et al (2004)
bahwa discharge planning secara signifikan mengurangi kunjungan ulang atau rawat ulang
pasien di rumah sakit.
Readmisi merupakan salah satu indikator mutu pelayanan di rumah sakit, oleh karena
itu penguatan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga melalui perencanaan
discharge planning dapat menurunkan angka readmisi dirumah sakit. Meningkatkan
perawatan terhadap pasien dan mengurangi pasien readmission atau rawat ulang dalam kurun
waktu kurang dari 30 hari adalah prioritas nasional bagi rumah sakit (Jones., et al, 2015).
Sedangkan menurut Kemenkes (2008) Indikator kejadian pasien jiwa readmisi tidak kembali
dalam perawatan pada kurun waktu ≤ 1 bulan adalah 100%.
1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk menambah wawasan tentang discharge planning.
1.3.2 Untuk mengetahui tentang lembar discharge planning.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Discharge planning adalah proses sistematis yang diberikan kepada pasien ketika akan
meninggalkan tempat pelayanan kesehatan, baik pulang kerumah maupun akan melakukan
perawatan dirumah sakit lain (Taylor). Kozier(2004) mendefinisikan discharge planning
sebagai proses mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit
yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum. Jackson(1994)
menyatakan bahwa discharge planning merupakan proses mengidentifikasi kebutuhan pasien
dan perencanaannya dituliskan untuk memfasilitasi keberlanjutan suatu pelayanan kesehatan
dari suatu lingkungan yang lain.
Ketika melakukan discharge planning dari suatu lingkungan ke lingkungan yang lain,
ada beberapa prinsip yang harus diikuti/diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa prinsip
yang dikemukakan oleh The Royal Marsden Hospital (2004), yaitu :
Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang
untuk sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya.
Jika klien perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan
kembali.
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk
pulang, tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan tim
home care rs atau puskesmas terdekat.
2.8 Gambar Lembar Discharge Planning
BAB III
RIVIEW JURNAL
3.2 Tujuan
3.4 Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada pelaksanaan discharge planning yang
belum sesuai dengan SPO, diharapkan agar pihak rumah sakit lebih memerhatikan
masalah discharge planning dengan memberikan motivasi pada perawat untuk
melakukan discharge planning sesuai SPO. Dalam pelayanan keperawatan hendaknya
tenaga keperawatan dapat meningkatan pelaksanaan discharge planning karena, hal
tersebut berhubungan dengan pengetahuan dan sikap pasien yang berpengaruh pada
tingkat kesehatan dan proses sehat-sakit.