5
0
B2A Ny.S - - -
5
0
5
0
I. Tuliskan laporan hand over mulai dari dinas malam ke pagi-pagi ke sore-sore ke
malam dengan menggunakan format SBAR atau SOAP
Contoh :
Diagnosis : TB Pulmo
5
WIB, 16 WIB, 24 WIB), Injeksi Metil Prednisolon (16 WIB)
0
A : Kesadaran : Compos Mentis
TD : 109/74 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Nafas : 22 x/menit
Suhu : 36,1 C
SPO2 : 97
R : Tindakan :Kaji pengetahuan keluarga tentang cara penularan dan
pencegahan penyakit TB Paru, Berikan Terapi Nebulizer pada pasien
untuk meredakan sesak, pasang nasal kanul sejumlah 3 liter,
kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.
A
G
E
5
0
5
0
5
0
Lampirkan : laporan asuhan keperawatan klien kelolaan (selama Saudara Kelola/
Selama Menjadi Katim/PPJA)
I. Klien I
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
No. Rekam Medis : 21xxx
Tempat, Tanggal lahir : Semarang, 31 Desember 1949
Umur : 72 tahun
Ruang Rawat Inap : Indraloka
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Menikah
A
G
E
5
Pendidikan Terakhir : D2
0
Pekerjaan : Pensiunan
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia
Alamat : Grabag
A
G
E
5
Pembiayaan Kesehatan : I BPJS 0
Kelas Ruangan : B10B
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Hubungan dengan Klien : Istri
Bahasa : Indonesia
Alamat : Grabag
No.Telpon : 081xxxx
Pasien mengalami keluhan batuk tidak kunjung mereda lebih dari 1 bulan. Setelah dikaji
didapatkan informasi ternyata sudah menderita gangguan pernapasan lebih dari 5 tahun.
Pasien juga pernah berobat di RS Paru Salatiga pada tahun 2006 tetapi hanya dilakukan
rawat jalan dan tidak diberi obat BTA untuk Tb dan hanya berupa gejala pada saat itu.
5
0
Pemeriksaan fisik menunjukkan ronkhi basah pada auskultasi area lobus superior paru
yang mengindikasikan adanya konsolidasi paru. Dapat pula ditemukan limfadenopati
yang tidak nyeri, berupa benjolan di supraklavikula atau leher, yang bisa bilateral atau
unilateral, di anterior atau posterior pada palpasi.
C. . Identitas Klien
Nama : Tn. A
No. Rekam Medis : 21xxx
Tempat, Tanggal lahir : Semarang, 31 Desember 1949
Umur : 72 tahun
Ruang Rawat Inap : Indraloka
Jenis Kelamin : Laki-laki
D. Riwayat Kesehatan
Pasien mengalami keluhan batuk tidak kunjung mereda lebih dari 1 bulan. Setelah dikaji
didapatkan informasi ternyata sudah menderita gangguan pernapasan lebih dari 5 tahun.
Pasien juga pernah berobat di RS Paru Salatiga pada tahun 2006 tetapi hanya dilakukan
rawat jalan dan tidak diberi obat BTA untuk Tb dan hanya berupa gejala pada saat itu.
E. Data Fokus
A
G
E
5
0
Analisa Data
No DATA ETIOLOGI PROBLEM
Dx
1 : Pasien mengatakan batuk berdahak, pasien
DS Penumpukan Bersihan
mengatakan sesak napas sekret, sekret jalan napas
DO : napas pendek, auskultasi : creakles pada kental tidak efektif
percabangan bronkus, TTV: TD : 110/70
mmHg, S : 36 C, N : 84
x/menit, RR : 28 x/menit, sekret kental
2 : pasien mengatakan nyeri pada dada saat
DS Inflamasi paru, Nyeri akut
batuk. Pengkajian nyeri : P : batuk menetap batuk menetap
Q : menusuk, R : dada, S : 5, T : timbul
kadang-kadang saat batuk
DO : pasien meringis kesakitan, BTA positif.
TTV: TD : 110/70 mmHg, S
: 36 C, N : 84 x/menit, RR : 28 x/menit
5
0
Intervensi
No Diagnosa Intervensi
Dx
1 : Penumpukan sekret, sekret kental b/d
DS a. Kaji fungsi pernapasan
Bersihan jalan napas tidak efektif (bunyi napas, kecepatan,
kedalaman, penggunaan
otot asseroris)
b. Berikan pasien posisi
semi/fowler tinggi,
ajarkan batuk efektif dan
latihan napas dalam
c. Anjurkan pasien minum
air putih hangat banyak
d. Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
terapi
5
0
Implementasi
No Diagnosa Implementasi
Dx
1 : Penumpukan sekret, sekret kental b/d
DS e. Mengkaji fungsi
Bersihan jalan napas tidak efektif pernapasan (bunyi napas,
kecepatan, kedalaman,
penggunaan otot
asseroris)
f. Memberikan pasien
posisi semi/fowler
tinggi, ajarkan batuk
efektif dan latihan napas
dalam
g. Menganjurkan pasien
minum air putih hangat
banyak
h. Mengkolaborasikan
dengan dokter dalam
pemberian terapi
5
0
Evaluasi
No Catatan Perkembangan
Dx
1 : S : pasien mengatakan batuk berdahak, pasien mengatakan sesak napas
DS
P : Lanjutkan Intervensi
OP
S 2 : S : pasien mengatakan nyeri pada dada saat batuk, pengkajian nyeri
O : P : batuk menetap
Q : menusuk
R : dada
S:5
T : timbul kadang-kadang saat batuk.
pasien meringis kesakitan
TTV : TD : 130/80 mmHg
S : 36,3 C,
N: 74 x/menit
RR : 28 x/menit.
P : Lanjutkan Intervensi
3: S :
DS
pasien mengatakan pasien mengatakan sudah menutup mulut saat
batuk/bersin, membuang dahak di tempat tertutup
menghindari meludah sembarangan dan cuci tangan tepat
tidak ada anggota keluarga, orang dekat yang mempunyai gejala sama
dengan pasien
O :
TTV : TD : 130/80 mmHg
S: 36 C
N : 84 x/menit
RR : 28 x/menit
A
G
E
5
0
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
F. PENGELOLAAN PASIEN
5
0
dituju, dan keluhan yang di alami. Selanjutnya, petugas akan menyiapkan berkas
medis pasien lama tersebut.
● Berkas medis pasien dikirimkan ke poliklinik oleh petugas yang telah diberi
kewenangan untuk membawa berkas tersebut.
● Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan poliklinik antara
Iain, tanggal kunjungan, nama pasien, nomor, jenis kunjungan, tindakan atau
pelayanan yang diberikan, dsb.
● Dokter pemeriksa mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan, diagnosis, terapi
yang ada relevansinya dengan penyakitnya pada berkas medis tersebut.
● Petugas di poliklinik (perawat atau bidan) membuat laporan harian pasien rawat jalan.
● Setelah pemberian pelayanan kesehatan di poliklinik selesai dilaksanakan, petugas
poliklinik mengirimkan seluruh medis pasien rawat jalan berikut rekapitulasi harian
pasien rawat jalan, ke bagian Instalasi paling Iambat satu jam sebelum berakhir jam
kerja.
● Petugas instalasi tersebut memeriksa kelengkapan pengisian berkas medis dan untuk
yang belum lengkap segera diupayakan kelengkapannya.
● Petugas instalasi mengolah berkas medis yang sudah Iengkap.
● Petugas instalasi membuat rekapitulasi setiap akhir bulan, untuk membuat Iaporan dan
statistik rumah sakit.
● Berkas medis pasien disimpan berdasarkan nomor rekam medisnya (apabila menganut
sistem desantralisasi) berkas medis pasien rawat jalan disimpan secara terpisah pada
tempat penerimaan pasien rawat jalan.
5
0
3. Discharge Planning
5
0
● Pasien masuk dalam kategori Minimal Care hanya saja perlu pengawasan sedikit dan
edukasi tentang kepatuhan minum obat, aktivitas dan pola makan.
● Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum baik, tidak ada
reaksi emosional, pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian shift,
tindakan pengobatan yang ringan.
● Kebersihan diri mampu dilakukan sendiri keluarga hanya perlu mengawasi.
● Makan dan minum dapat dilakukan sendiri.
● Ambulansi dengan pengawasan.
Jelaskan prinsip patient safety di ruangan menurut IPSG (International Patient safety
Goals) dengan 6 sasaran :
Memastikan Nama Pasien saat dipanggil sesuai dengan gelang yang terpasang pada
tangan pasien sebelum memberikan terapi.
A
G
E
5
0
Lakukan pengkajian mobilitas fisik pasien serta kekuatan otot pasien secara
komprehensif.
5
0
Jaga ruanagan agar tidak lembab, pergantian sprei setidaknya 2 hari sekali, lakukan
tirah baring pada pasien yang mengalami bed rest atau minim pergerakan, tinjau
adanya luka apabila terdapat balutan luka setidaknya diganti setiap 2 hari seklai serta
edukasi keluarga pasien untuk setidaknya membantu aktivitas personal hygine pasien
apabila pasien tidak mampu melakuakan secara mandiri.
o Melakukan evaluasi risiko pasien terhadap jatuh dan asesmen ulang pada
semua pasien(setiap hari / Bila ada perubahan )
5
0
Dimensia 15
5
0
Lemah 10 10
Normal 0
Pasien terpasang 20 20
Infus
Skor total 40
A
G
E
5
0
Keterangan Skor:
5
0
Buruk(2) 2
Sedang(3) 3 V
Baik(4) 4
Delirium(2) 2
A
G
E
5
0
Apatis(3) 3
CM(4) 4 V
Kursi Roda(2) 2
Dipapah(3) 3
Mandiri(4) 4 V
Mobilitas Immobile(1) 1
Sangat terbatas(2) 2
Agak terbatas(3) 3 V
A
G
E
5
0
Baik(4) 4
Inkontinentia Selalu(1) 1
Sering(2) 2
Kadang(3) 3
Tidak(4) 4 V
Skor total 15
A
G
E
5
0
Keterangan Skor:
8. Pengkajian Nyeri
Jelaskan tentang pengkajian nyeri dengan Numeric scale (dewasa) dan face scale (anak –
anak)
P : Batuk menetap
Q : Menusuk
R : Dada
S:5
9. Pengetahuan Keluarga
Keluarga tidak mengetahui informasi terkait penyakit yang diderita oleh pasien serta tidak
mengetahui bagaimana cara mengobati pasiennya.
A
G
E
5
0